Anda di halaman 1dari 22

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN Index

KEPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN PADA PASIEN


GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN TERAPI
HEMODIALISIS
DI RSAU DR.M.SALAMUN KOTA BANDUNG
01

02

03
DEVI MERIANDA FEBRIANTI
1117123

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN 04


FAKULTAS KEPERAWATAN INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI
BANDUNG
TAHUN 2021
05
Index

POKOK PEMBAHASAN
01

02
LATAR BELAKANG KERANGKA TEORI

METODOLOGI PENELITIAN 03

04
HASIL PENELITIAN SIMPULAN
DAN PEMBAHASAN DAN SARAN
05
LATAR BELAKANG Index

• Chronic kidney disease (CKD) merupakan kegagalan dalam fungsi ginjal untuk
mempertahankan metabolisme serta keseimbangan cairan elektrolit akibat 01
kerusakan struktur ginjal. (Dharma, 2015)

• Menurut data dari WHO (2020) penyakit ginjal kronis dari setiap tahun terus
mengalami peningkatan menjadi penyebab kematian ke-13 di dunia hingga 02
sekarang menjadi penyebab kematian ke-10. Kematian tersebut meningkat dari
813.000 pada tahun 2000 dan menjadi 1,3 juta pada tahun 2019. Gagal Ginjal
Kronis di dunia saat ini menjadi masalah kesehatan serius, hasil penelitian Global
Burden of Disease tahun 2010, Penyakit Ginjal Kronis merupakan penyebab 03
kematian peringkat ke-27 di dunia tahun 1990 dan meningkat menjadi urutan ke-
18 pada tahun 2010.

• Data Indonesian Renal Regristry (IRR) dari 249 renal unit yang melaporkan, bahwa 04
tercatat 30.554 pasien aktif menjalani hemodialisa pada tahun 2015 (Kementerian
RI, 2017). Di Indonesia penyakit Gagal Ginjal Kronik meningkat dari 0,2% pada
tahun 2013 menjadi 0,38% pada tahun 2018 (RISKESDAS, 2018)
05
Index
LATAR BELAKANG
Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi di Indonesia yang berkontribusi
cukup besar dalam penyakit gagal ginjal kronis dan terus mengalami 01
peningkatan. Pada tahun 2009 tercatat 2.003 penderita gagal ginjal
kronis, pada tahun 2010 meningkat menjadi 2.412 penderita, pada tahun
2011 tercatat sebanyak 3.038 penderita. Jumlah ini hanya berasal dari
rumah sakit yang mempunyai unit hemodialisis, sehingga insidensi dan 02
prevalensi pasien yang menderita gagal ginjal kronis jauh lebih banyak
dari jumlah tersebut. (Indonesian Renal Registry, 2012)

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di RSAU dr. M. Salamun Kota


Bandung di ruangan unit Hemodialisa, ruangan ini memiliki 20 mesin
03
hemodialisa didapatkan data bahwa pasien yang menjalani hemodialisa
pada bulan desember 2020 – Juni 2021 adalah 58 orang.. Kunjungan
perhari pasien hemodialisa sebanyak 27 orang. Menurut hasil wawancara
yang dilakukan kepada kepala ruangan diruang Unit Hemodialisa
04
mengatakan bahwa rata-rata pasien hemodialisa 70% mengalami
peningkatan berat badan berkisar 1-5 kg.
05
Index

IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan dari latar belakang, tingginya kejadian angka penyakit gagal
01
ginjal kronik yang menjalani hemodialisis diakibatkan karena kurangnya
kepatuhan terhadap pembatasan cairan saat pasien tersebut menjalani terapi
hemodialisis sehingga resiko tinggi mengalami komplikasi. Keberhasilan pasien 02
yang sedang menjalani terapi hemodialisis yaitu salah satunya dengan kepatuhan
pembatasan cairan. 03

RUMUSAN MASALAH
04
Adakah hubungan antara dukungan keluarga dan pembatasan cairan
pada pasien penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis?
05
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum :
Menganalisis “Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan
pembatasan cairan pada pasien gagal ginjal kronik dengan terapi
hemodialisis di RSAU dr.M. Salamun Kota Bandung”

Tujuan Khusus :
1. Mengidentifikasi adakah dukungan keluarga dalam pembatasan
cairan pada pasien gagal ginjal kronik dengan terapi hemodialisis
2. Mengidentifikasi kepatuhan pembatasan cairan pada pasien gagal
ginjal kronik dengan terapi hemodialisis

3. Menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan


pembatasan cairan pada pasien gagal ginjal kronik dengan terapi
hemodialisis.
MANFAAT PENELITIAN Index

Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan ilmu atau pengetahuan khususnya pada
01
keperawatan medikal bedah dan terutama untuk peneliti-peneliti selanjutnya

MANFAAT PRAKTIS
1. Bagi Penderita
Hasil penelitian ini diharapkan pasien dapat mengetahui tentang kepatuhan pembatasan
02
cairan agar lebih memaksimalkan terapi hemodialisis yang dijalani juga mematuhi asupan
pembatasan cairannya.
2. Bagi Keluarga 03
Hasil penelitian ini diharapkan keluarga dapat mengetahui tentang pentingnya dukungan
keluarga pada pasien yang mengalami gagal ginjal kronik dan sedang menjalani terapi
hemodialisis agar pasien dapat patuh dalam membatasi asupan cairan.
3. Bagi Perawat
04
Hasil penelitian ini diharapkan perawat mampu meningkatkan asuhan keperawatan pada
pasien yang sedang mengalami gagal ginjal kronik dan menjalani terapi hemodiaisis dan
lebih meningkatkan kepatuhan pasien dalam membatasi cairan. 05
KERANGKA TEORI Index

Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kepatuhan : 01
a. Faktor Usia
b. Jenis Kelamin
c. Pendidikan
d.
e.
Lamanya HD
Pengetahuan tentang HD 02
f. Kebiasaan Merokok Pasien Gagal Ginjal
g. Pekerjaan Kronik dengan Terapi
h. Motivasi Hemodialisis

03
i. Akses Pelayanan
Kesehatan
j. Peran Persepsi Pasien
Terhadap Pelayanan
Kesehatan

k. Dukungan Keluarga 04

Sumber : (WHO, 2006 ; Iwan Shalahuddin, Udin Rosidin, 2014)


05
METODOLOGI PENELITIAN Index

Rancangan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah korelasi sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk
mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan pembatasan cairan pada pasien 01
gagal ginjal kronik dengan terapi hemodialisis.
Variabel Penelitian
Variabel ini terdiri dari variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependen).
02
Kerangka Konsep
Sesuai dengan tujuan penelitian, kerangka konsep dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan pembatasan cairan pada pasien gagal ginjal kronik
dengan terapi hemodialisis. 03
Kepatuhan
Dukungan
Pembatasan
Keluarga
Cairan
04
: Diteliti

: Hubungan 05
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Index

1. Kepatuhan Kepatuhan responden dalam Menggunakan 1. Tidak patuh jika Ordinal

pembatasa mengikuti program dialisis baik kuesioner skor ≤ 22

n cairan restriksi cairan, nutrisi, konsumsi ESRD-AQ (Kim, 2. Kurang patuh 01


obat-obatan dan kunjungan 2010) jika skor = 22-38

setiap sesi hemodialisa sesuai 10 item 3. Patuh jika skor ≥

dengan yang disarankan oleh 38


02
dokter, perawat atau tenaga Menurut rumus

kesehatan lainnya. Azwar, 2010

03
2.
Dukungan Segala hal yang berasal dari luar Kuesioner 1. Tidak baik jika Ordinal

keluarga individu (keluarga) yang (Syamsiah, skor ≤ 15

mempengaruhi kepatuhan pasien 2010) 2. Kurang baik jika 04


CKD dengan hemodialis. skor = 15-27

3. Baik jika skor ≥

28 05
Menurut rumus
Index

POPULASI PENELITIAN
01
Populasi Penelitian
Dalam populasi ini populasi yang digunakan adalah semua pasien yang mempunyai
penyakit gagal ginjal kronik dan sedang melakukan terapi di unit hemodialisis RSAU 02
dr. M. Salamun Kota Bandung.

03
Sampel Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik
total sampling yaitu seluruh populasi dengan jumlah 58
04

05
Index

Kriteria Inklusi : Kriteria Ekusi :


a. Pasien dengan penyakit gagal ginjal kronik a. Pasien yang tidak rutin menjalani hemodialisa
b. Sedang menjalani hemodialisa b. Tidak bersedia menjadi responden
01
c. Bersedia menjadi responden

02

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL 03

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling atau disebut juga

sampling jenuh yaitu mengambil semua anggota populasi untuk dijadikan sampel (Hidayat, 04
2017)

05
Index

TEKNIK PENGUMPULAN DATA


01
Data Primer : Data Sekunder :

Diambil dari pasien Sedangkan data sekunder


gagal ginjal kronik yang diambil dari data rekam 02
sedang menjalani terapi medik pasien di ruangan
hemodialisis. hemodialisa

03
INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah
berupa kuesioner dengan 17 pertanyaan, 10 pertanyaan 04
tentang kepatuhan pembatasan cairan dan 7 pertanyaan
tentang dukungan keluarga yang telah dibuat oleh (Kim dkk,
2010)
05
Index

Uji Validitas
Uji Validitas ini dilakukan oleh Tujuh ahli (dua nephrologists, seorang 01
praktisi perawat, dua perawat HD, dan dua ahli gizi ginjal) Dengan
menggunakan uji Mann-Whitney U dengan hasil berkisar antara 0,86 dan
1,00, yang menghasilkan rata-rata CVI sebesar 0,99. Validitas isi ESRD-AQ
02
dinilai dengan menghitung indeks validitas isi (CVI) untuk setiap item. Para
ahli mengusulkan bahwa CVI sebesar 1,00 ideal. Namun jika CVI lebih
besar dari 0,78 akan tetap diterima secara keseluruhan.
03

04

05
Index

ANALISA DATA
Analisa Univariat Analisa Bivariat 01
Pada penelitian ini untuk mengetahui apakah
Pada penelitian ini analisis univariat
terdapat hubungan kepatuhan pembatasan cairan
yaitu untuk mengetahui kepatuhan
dengan dukungan keluarga pada pasien hemodialisis
pembatasan cairan pada pasien gagal
di uji menggunakan teknik korelasi tata jenjang atau 02
ginjal kronik dengan terapi hemodialisis.
rank correlation atau sering disebut uji korelasi
Spearman rank, alasan peneliti menggunakan teknik
ini karena data dari instrument penelitian
menggunakan skala ordinal. Pengujian
menggunakan tingkat signifikan 0.05 dengan
03
menggunakan program SPSS dengan bantuan
komputerisasi untuk mengidentifikasi tinggi
rendahnya koefisien korelasi atau memberikan
interpretasi koefisien digunakan tabel kriteria 04
pedoman untuk koefiesien menurut Nursalam (2015)

05
LOKASI PENELITIAN

Unit Hemodialisa di RSAU dr.M. Salamun Kota Bandung.


Karakteristik Responden Frekuensi Persentasi (%)
Hasil Penelitian Usia Responden

26-35 Tahun 2 3.4


36-45 Tahun 12 20.7
46-55 Tahun 24 41.4
56-65 Tahun 18 31.0
>65 Tahun 2 3.4

Jenis Kelamin
DISTRIBUSI FREKUENSI
Laki-Laki
KARAKTERISTIK RESPONDEN 19 32.8
Perempuan
YANG SEDANG MENJALANI 39 67.2
HEMODIALISIS DI Pendidikan Terakhir

RSAU DR.M SALAMUN KOTA SD 25 43.1


BANDUNG SMP 16 27.6
SMA/SMK 14 24.1
Perguruan Tinggi 1 1.7
Lain-lain 2 3.4
Lamanya Hemodialisa

<4 Tahun 51 87.9


>4 Tahun 7 12.1
Total 58 100.0
Kepatuhan Pembatasan Cairan Frekuensi Persentasi (%)
Distribusi Frekuensi
Kepatuhan Pembatasan
Tidak Patuh 10 17.2
Cairan Pasien Yang Sedang
Menjalani Terapi Hemodialisis Kurang Patuh 20 34.5
Di RSAU dr.M Salamun
Kota Bandung Patuh 28 48.3

Total 58 100.0

Dukungan Keluarga Frekuensi Persentasi (%)

Distribusi Frekuensi
Tidak Baik 5 8.6
Dukungan Keluarga
Pada Pasien Yang Menjalani
Kurang Baik 11 19.0
Terapi Hemodialisis di
Baik RSAU
42 dr.M Salamun Kota
72.4
Bandung
Total 58 100.0
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Pembatasan Cairan Pada Pasien
Yang Sedang Menjalani Terapi di Unit Hemodialisis RSAU dr.M Salamun Kota
Bandung Tahun 2021
Kepatuhan
Pembatasan Dukungan Keluarga Total P Value
Cairan Tidak Baik Kurang Baik Baik
F (%) F (%) F (%) F (%)
Tidak Patuh 4 6.9 6 10.3 0 0.0 10 17.2
Kurang Patuh 1 1.7 1 1,7 18 31.0 20 34.5
Patuh 0 0.0 4 6.9 24 41.4 28 48.3
0.001
Jumlah 5 8.6 11 19.0 42 72.4 58 100.0

Dari 58 responden didapatkan hasil 6 orang (10.3%) tidak patuh dalam pembatasan
cairan dan mendapatkan dukungan keluarga yang kurang baik, 18 orang (31.0%)
kurang patuh dalam pembatasan cairan tetapi mendapatkan dukungan keluarga yang
baik dan 24 orang (41.4%) patuh terhadap pembatasan cairan dan mendapat dukungan
keluarga dan perhatian yang baik.
Berdasarkan hasil Spearman pada kolom p value adalah 0,001 (0,000<0,05) maka Ho
ditolak artinya ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan pembatasan
cairan pada pasien gagal ginjal yang sedang menjalani terapi di unit hemodialisis dan
data uji Spearman terlihat r=0,521 artinya keeratan hubungan sedang (0,40 – 0,599).
SIMPULAN
1. Sebagian besar pasien yang sedang menjalani terapi hemodialisis sudah
mematuhi dan membatasi asupan cairan perhari
2. Pasien sudah merasa cukup puas dengan dukungan keluarga yang
didapatkan selama pasien menjalani terapi hemodialisis dengan hasil yang
didapat baik.
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan pembatasan cairan
dengan dukungan keluarga di Unit Hemodialisis RSAU dr.M Salamun Kota
Bandung ditandai nilai koefisien korelasi adalah -0.521 dengan tingkat
keeratan hubungan sedang dan menandakan bahwa semakin tinggi
dukungan keluarga kepada pasien semakin patuh dalam membatasi asupan
cairan pada pasien gagal ginjal kronik yang sedang menjalani terapi
hemodialisis.
SARAN
● Bagi Rumah Sakit
Diharapkan pihak rumah sakit lebih memperhatikan kembali dan memberikan informasi
kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya membatasi asupan cairan dan dukungan
keluarga sehingga dapat berperpengaruh baik pada pasien yang sedang menjalani terapi
hemodialisis.

● Bagi Keluarga Pasien


Diharapkan keluarga dapat lebih memperhatikan dan lebih aktif bertanya bagaimana
tentang kondisi pasien saat ini kepada petugas dokter atau perawat yang ada di unit
hemodialisis.

● Bagi Peneliti Selanjutnya


Diharapkan peneliti selanjutnya bisa lebih mengembangkan lagi penelitian-penelitian
yang berhubungan dengan hemodialisis.
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai