Anda di halaman 1dari 5

TINGKAT KESADARAN PEDAGANG MENGGUNAKAN MASKER

PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI PASAR MINGGU KOTA BENGKULU

Andini Argu Silvia1, Riang Adeko2, Arie Ikhwan Saputra3


Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Bengkulu,
Program Studi DIII Sanitasi Jurusan Kesehatan Lingkungan
Jalan Indragiri Nomor 3 Padang Harapan, Kota Bengkulu
andiniargun@gmail.com

Abstrak
Covid-19 merupakan situasi global pandemi dan menjadi perhatian international. World Health Organization (WHO) menjelaskan
secara resmi bahwa Covid-19 adalah penyakit saluran pernafasan darurat Informasi yang ada saat ini mengindikasikan bahwa dua cara
utama transmisi Covid-19 adalah percikan (droplet) saluran pernafasan dan kontak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Seberapa Besar Tingkat Kesadaran Pedagang Menggunakan Masker Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Pasar Minggu Kota Bengkulu.
Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dan studi Observasional. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang mengamati
suatu data pada titik waktu tertentu atau pengumpulannya satu kali saja yang dilakukan dalam waktu bersamaan. Data-data yang
dikumpulkan yaitu menggunakan kuisioner. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu Distribusi frekuensi responden sebagian kecil 14,7 %
memiliki tingkat kesadaran yang kurang baik (rendah). Distribusi frekuensi responden sebagian besar 85,3 % tidak memenuhi syarat
penggunaan masker. Berdasarkan hasil uji chi square di dapatkan nilai p=0,315 (p>0,05) yang artinya tidak ada hubungan yang
signifikan antara tingkat kesadaran dengan penggunaan masker pada pedagang di Pasar Minggu Kota Bengkulu. Saran pada penelitian
ini untuk menambah pengetahuan masyarakat dan mendapatkan informasi serta mampu lebih meningkatkan kesadaran dalam
penggunaan masker agar jumlah Covid-19 tidak semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Dan untuk penelitian yang lebih lanjut
agar menambahkan variabel berbeda untuk mengetahui faktor lain yang berhubungan dengan tingkat kesadaran pedagang terhadap
penggunaan masker.

Kata Kunci : Covid-19, Tingkat Kesadaran, Masker, Pedagang

PENDAHULUAN mengidentifikasi adanya kasus penderita gejala


Covid-19, (Martina et al., 2020).
Pada awal Maret 2020, Presiden Indonesia Informasi yang ada saat ini mengindikasikan
mengumumkan penemuan dua (2) kasus pasien bahwa dua cara utama transmisi Covid-19 adalah
positif Covid-19. Sejak itu, penyebaran kasus percikan (droplet) saluran pernapasan dan kontak.
Covid-19 di Indonesia dari bulan Maret hingga Percikan saluran pernapasan dihasilkan saat
awal Juni 2020 mengalami penyebaran yang seseorang batuk atau bersin. Setiap orang yang
sangat cepat(Gugus Tugas Percepatan Pencegahan berada dalam kontak erat (dalam radius 1 m)
Covid-19, 2020). Covid-19 (Coronavirus Disease- dengan orang yang menunjukkan gejala-gejala
2019) merupakan situasi global pandemic dan gangguan pernapasan (batuk, bersin) berisiko
menjadi perhatian international. World Health terpapar percikan saluran pernapasan yang
Organization (WHO) menjelaskan secara resmi kemungkinan dapat menyebabkan infeksi
bahwa Covid-19 adalah penyakit saluran (infeksius). Percikan juga dapat jatuh ke
pernafasan darurat (WHO, 2020). Kasus Virus permukaan benda di mana virus tetap aktif,
Corona muncul dan menyerang manusia pertama (Martina et al., 2020).
kali di provinsi Wuhan, China. Awal
kemunculannya diduga merupakan penyakit Status pandemi ini menjadi perhatian bagi
pneumonia, dengan gejala serupa sakit flu pada dunia untuk melakukan berbagai upaya
umumnya. Gejala tersebut di antaranya batuk, pencegahan persebaran Covid-19. Kemampuan
demam, letih, sesak napas, dan tidak nafsu makan virus ini untuk melakukan transmisi antar manusia
(Devi Pramita Sari & Nabila Sholihah ‘Atiqoh, membuat penyebarannya sulit dikendalikan.
2020). Secara umum, Covid-19 dapat menular melalui
World Health Organization (WHO) perpindahan cairan tubuh seperti saat batuk atau
melaporkan pada 4 Mei 2020, total 3.445.894 bersin ketika manusia melakukan kontak jarak
orang telah dilaporkan dikonfirmasi untuk dekat. Maka, terdapat beberapa strategi yang
penyakit Covid-19 secara global. Di antara ini, ada umum dilakukan untuk mencegah kontak jarak
239.604 kematian yang dilaporkan terkait dengan dekat tersebut, seperti strategi Social Distancing,
Covid-19. Sedangkan kasus virus corona di Asia Lockdown Wilayah, Rapid Test, dan lain-lain.
Tenggara mencapai 293 ribu kasus yang sudah Salah satu cara melindungi diri dari penularan
terkonfirmasi dan terdapat 105 kasus jiwa yang Covid-19 adalah dengan menggunakan Alat
mengalami kematian. Indonesia merupakan negara Pelindung Diri (APD), (Theopilus et al., 2020).
berkembang dengan jumlah penduduk yang tinggi Jenis APD yang diwajibkan atau disarankan
dan sebagai negara tujuan touris asing membuat untuk mencegah penularan Covid-19 adalah
angka trasnportasi global yang tinggi. Beberapa masker (mask). Masker tersebut bertujuan untuk
negara telah melaporkan penemuan kasus Covid- mencegah paparan virus kedalam tubuh ataupun
19 sejak Januari hingga Februai, namun menularkan virus ke orang lain. Pengaruh
pemerintah Indonesia menyatakan belum pemakaian masker bisa untuk mencegah penularan
persebaran yang tidak terkendali dimassa pandemi ditengah Wabah Covid-19 menjadi sangat penting,
Covid-19 ini terutama pada pedagang yang terutama untuk terus bisa memenuhi kebutuhan
bertemu langsung denga masyarakat umum untuk masyarakat yang mendapatkan bahan baku dari
meningkatkan kewaspadaan akan virus ini maka pasar untuk kebutuhan sehari-hari. Tidak hanya
diperlukannya Alat Pelindubg Diri (APD) untuk pendapatan masyarakat yang menurun drastis,
pencegahan penularan Covid-19, (Theopilus et al., Masyarakat juga dihimbau untuk menggunakan
2020). masker di pasar, luar rumah dan lainnya agar
Seperti yang kita ketahui bahwa penularan mencegah terpaparnya Covid-19. Telah kita
Covid-19 sangat cepat penularannya melalui ketahui bahwa Virus ini sangat berbahaya dan
droplet baik saat bersin atau batuk. Untuk itu penularannya begitu cepat dari satu orang ke
sangat diwajibkan memakai masker saat keluar manusia lainnya. Tetapi pada pedagang dan
rumah untuk mengurangi penularan. pembeli di Pasar Minggu Kota Bengkulu terlihat
Menggunakan masker adalah cara yang efektif ada beberapa orang yang tidak menggunakan
guna menahan droplet tersebut agar tidak masker dan mengabaikan protocol kesehatan yang
menyebar. Risiko penularan Covid-19 bisa di anjurkan oleh pemerinntah, (Andika et al.,
dikurangi dengan cara memakai masker. Tingkat 2020).
risiko penularan dibagi menjadi 4 tingkatan. Bengkulu merupakan salah satu provinsi di
Pertama, apabila seseorang yang membawa virus Indonesia yang juga terdampak pandemi Covid-
tidak menggunakan masker dan melakukan kontak 19. Akumulasi data Badan Penanggulangan
dekat dengan orang rentan maka kemungkinan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu
penularannya mencapai 100%. Kedua, orang yang jumlah kasus di Kota Bengkulu Pada tanggal 08
pakai masker saat sakit, sementara kelompok Maret 2021 terkonfirmasi sebanyak : Suspek 6.068
rentan tidak pakai masker maka potensi Jiwa, Posistif 2.582 Jiwa, Sembuh 2.336 Jiwa,
penularannya mencapai 70%. Ketiga, orang sakit Dan Meninggal 87 Jiwa. Pedagang di Pasar
pakai masker, sementara orang sehat tidak pakai Minggu Kota Bengkulu sangat beragam dan
masker maka tingkat penularannya hanya 5%. memiliki banyak kios dan auning. Menurut data
Keempat, jika keduanya pakai masker, maka yang saya ambil dari Dinas Perindustrian dan
potensi penularannya hanya 1,5%, (Asnawati et Perdagangan (DISPERINDAG) Kota Bengkulu,
al., 2020). total keseluruhan pedagang di pasar minggu Kota
Secara umum masker dapat dibedakan Bengkulu yaitu berjumlah 617 Pedagang. Oleh
menjadi masker medis atau surgical mask dan karena itu pada penelitian kali ini yang dibahas
masker non medis atau banyak yang menyebutkan adalah Tingkat Kesadaran Pedagang
sebagai cloth mask atau masker kain dan N95 Menggunakan Masker Pada Masa Pandemi Covid-
respirator. Masker medis dan N95 lebih 19 Di Pasar Minggu Kota Bengkulu, karena
disarankan digunakan oleh petugas kesehatan. dengan adanya penelitian ini kita dapat
Menurut asosiasi Food and Drug Administration mengetahui Faktor apa saja yang menyebabkan
(FDA) di Amerika, masker medis atau surgical masih ada orang yang mengabaikan Protokol
mask merupakan alat pelindung yang longgar, Kesehatan (Menggunakan Masker) pada saat
mudah digunakan, dan untuk penggunaan sekali Covid-19 yang mewabah ini.
pakai (FDA, 2020). Masker medis ini memiliki
lapisan filter yang berfungsi untuk melindungi METODE PENELITIAN
pengguna dari partikel, percikan, semprotan yang
mungkin saja mengandung bakteri, virus yang Penelitian ini menggunakan metode
dapat ditularkan melalui batuk, bersin, ataupun cross sectional dan studi Observasional. Jenis
prosedur medis lainnya. Masker medis lainnya, penelitian ini merupakan penelitian yang
yaitu N95 merupakan masker yang berfungsi mengamati suatu data pada titik waktu
untuk melindungi pengguna dari partikel tertentu atau pengumpulannya satu kali saja
berbahaya seperti partikel aerosol, droplets, dan yang dilakukan dalam waktu bersamaan.
juga 95% filtrasi dari partikel airborne yang ada, Data-data yang dikumpulkan yaitu
(Theopilus et al., 2020). menggunakan kuisioner dan pengamatan
Pendapatan masyarakat juga menurun drastis
langsung kelapangan dengan menggunakan
sejak adanya Covid-19 yang sangat berpengaruh
terhadap permintaan barang dan jasa khususnya checklist.
dibidang pasar tradisional. Pelaku usaha pada Populasi pada penelitian ini adalah
pedagang pasar tradisional yang biasanya bisa seluruh Pedagang Di Pasar Minggu Kota
memiliki pendapatan yang tinggi, setelah Bengkulu dengan jumlah 617 Pedagang.
kemunculan Covid-19 kini menurun drastis. Hal Sampel yang digunakan pada penelitian ini
ini diakibatkan oleh permintaan di pasar yang juga adalah 34 pedagang dari Blok A. Jenis Data
menurun semenjak adanya wabah Covid-19 di adalah Data primer, merupakan data yang
Indonesia. Umumnya para pedagang mikro pada diperoleh langsung di lapangan terhadap
pasar tradisional tidak ditopang dana pinjaman responden, dengan melakukan observasi dan
atau penanam saham, melainkan dari dana sendiri. wawancara kepada beberapa Pedagang Di
Peran pelaku pedagang pada pasar tradisional
Pasar Minggu Kota Bengkulu dengan
menggunakan kuesioner. Pengumpulan data pentingnya kesadran terhadap penggunaan masker
didapat dengan menggunakan kuisioner untuk sehingga tertanam pada diri mereka bahwa dengan
mengukur variabel-variabel yang diteliti. menggunakan masker penyebaran kasus infeksi
   Covid-19 dapat dikendalikan.
HASIL PENELITIAN Hasil distribusi frekuensi berdasarkan Tabel
4.2 Penggunaan Masker Pada Pedagang di Pasar
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Minggu Kota Bengkulu yaitu penggunaan masker
di Pasar Minggu Kota Bengkulu, diperoleh hasil yang Tidak Memenuhi Syarat (TMS) (85,3%) dan
data distribusi frekuensi responden berdasarkan penggunaan masker yang Memenuhi Syarat
Tingkat Kesadaran dan Penggunaan Masker (14,7%).
seperti pada tabel berikut : Kesadaran dalam menerapkan protokol
Tabel 4.1 kesehatan seperti penggunaan masker harus
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan diterapkan oleh masyarakat, terutama pada
Tingkat Kesadaran Pedagang Pada Masa pedagang pasar. Banyak masyarakat ekonomi
Pandemi Covid-19 di Pasar Minggu rendah yang masih beraktivitas diluar rumah
Kota Bengkulu seperti pedagang di pasar yang mencari nafkah
dengan mengandalkan upah harian. pedagang
No Tingkat Frekuensi Persentase pasar dinilai rawan terkena Covid-19, oleh karena
(f) (%) itu Perlu adanya kesadaran yang tinggi bagi
Kesadaran
pedagang tersebut untuk menerapkan protokol
1. Kurang 5 14,7 % kesehatan yang telah dijelaskan oleh pemerintah
Baik seperti salah satunya menggunakan masker.
2 Baik 29 85,3% Dalam menangani penyebaran Covid-19 di
masyarakat perlu dilakukan upaya preventif pada
Total 34 100%
masyarakat dengan adanya kepatuhan penggunaan
masker sebagai upaya pencegahan Covid-19.
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui dari (Farokhah et al., 2020)
34 responden Sebagian kecil responden (14,7 %) Tingkat kesadaran terhadap penggunaan
memiliki kategori tingkat kesadaran kurang baik masker yaitu perlu adanya kesadaran yang tinggi
dan lebih dari sebagian responden (85,3 %) untuk menggunakan masker tanpa rasa
memiliki kategori tingkat kesadaran baik terhadap keterpaksaan karena anjuran pemerintah dan
Penggunaan masker. tanamkan pada diri kita sendiri bahwa saya
melakukan tindakan yang benar dengan
Tabel 4.2 menggunakan masker agar mengurangi angka
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan penularan Covid-19 yang bisa menyebar lewat
Penggunaan Masker Pada Pedagang percikan pernafasan (droplet). Droplet atau
di Pasar Minggu Kota Bengkulu percikan pernafasan adalah percikan cairan atau
lender yang dihasilkan oleh saluran pernafasan,
No Penggunan Frekuensi Presentase jenis percikan yang seperti ini merupakan media
Masker (f) (%) penularan virus. Sumber percikan berasal dari
1 TMS 29 85,3 % mulut dan hidung yang terjadi saat seseorang
2 MS 5 14,7 % sedang berbicara, batuk, dan bersin.
Total 34 100 % Kepatuhan adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan perilaku masyarakat dalam
Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa dari menggunakan masker. Kepatuhan adalah perilaku
34 responden, sebagian besar responden (85,3 %) positif yang diperlihatkan masyarakat saat
Tidak Memenuhi Syarat (TMS) penggunaan masyarakat menggunakan masker. Faktor – faktor
masker dan sebagian kecil responden (14,7 %) yang mempengaruhi kepatuhan tergantung pada
Memenuhi Syarat (MS) penggunaan masker. banyak faktor, termasuk pengetahuan, motivasi,
persepsi, dan keyakinan terhadap upaya
PEMBAHASAN pengontrolan dan pencegahan penyakit, variable
lingkungan, kualitas intruksi kesehatan, dan
kemampuan mengakses sumber yang ada.
Hasil penelitian dari 34 responden di
Sedangkan ketidakpatuhan adalah kondisi ketika
dapatkan hasil distribusi frekuensi berdasarkan
individu atau kelompok berkeinginan untuk patuh,
Tabel 4.1 Tingkat Kesadaran Pedagang Pada Masa
tetapi ada sejumlah faktor yang menghambat
Pandemi Covid-19 Di Pasar Minggu Kota
kepatuhan terhadap saran tentang kesehatan yang
Bengkulu yaitu tingkat kesadaran kurang baik
diberikan oleh tenaga kesehatan Perilaku
(14,7%) dan tingkat kesadaran yang baik (85,3%).
seseorang yang tidak sejalan dengan rencana
Berdasarkan hasil kuesioner sebanyak (14,7
promosi kesehatan (Devi Pramita Sari & Nabila
%) memiliki tingkat kesadaran yang kurang baik
Sholihah ‘Atiqoh, 2020).
atau rendah. Hal tersebut sangat berpengaruh
Berdasarkan Tabel 4.3 dari hasil analisis
dengan kesehatan para pedagang. Namun sebagian
Hubungan Tingkat Kesadaran dengan Penggunaan
besar (85,3) para responden sudah paham akan
Masker pada Pedagang di Pasar Minggu Kota serta referensi bacaan di perpustakaan Poltekkes
Bengkulu dari total 34 responden yang memiliki Kemenkes Bengkulu yang berhubungan dengan
tingkat kesadaran kurang baik (Rendah) sebanyak Tingkat Kesadaran Pedagang dalam Penggunaan
5 orang atau (5%) responden sebagian kecil Masker Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Pasar
menggunakan masker yang tidak memenuhi syarat Minggu Kota Bengkulu. Bagi Tempat Penelitian ,
dan tidak ada responden atau (0,7%) yang Diharapkan masyarakat mendapatkan informasi
memenuhi syarat. Yang memiliki tingkat dan mampu lebih meningkatkan kesadaran dalam
kesadaran yang baik (Tinggi) sebanyak 24 orang penggunaan masker agar jumlah Covid-19 tidak
(24,7%) responden sebagian besar menggunakan semakin bertambah seiring berjalannya waktu.
masker yang memenuhi syarat dan untu kategori Dan Bagi Peneliti Lain, Diharapkan penelitian
yang memenuhi syarat didapatkan 5 orang (4,3 yang lebih lanjut agar menambahkan variabel
%). berbeda untuk mengetahui faktor lain yang
Berdasarkan hasil uji chi square di dapatkan berhubungan dengan tingkat kesadaran pedagang
nilai p=0,315 (p>0,05) yang artinya tidak ada terhadap penggunaan masker.
hubungan yang bermakna antara tingkat kesadaran
dengan penggunaan masker pada pedagang di DAFTAR PUSTAKA
Pasar Minggu Kota Bengkulu.
Hubungan Tingkat Kesadaran dengan Andika, R., Pratiwi, S., Anisa, A., & Putri, S. A.
Penggunaan Masker Pada Pedagang Pasar Minggu (2020). Dampak Covid-19 Terhadap
Kota Bengkulu dapat dilihat dari hasil nilai Pendapatan Pedagang Mikro Pada Pasar
signifikansi Chi-Square yang di hasilkan, dengan Tradisional. Jurnal Ekonomi Islam Al-Sharf,
ketentuan bahwa kedua variabel yang di uji 1(1), 16–22.
mempunyai hubungan jika signifikansi Chi- http://ejurnalilmiah.com/index.php/Mudhari
Square yang di hasilkan < 0,05. Berdasarkan hasil b/article/view/24
uji Chi-Square di dapatkan hasil p value 0,315
Asnawati, S., Manurung, J., Rosa, L., & Sinaga,
(p>0,05). Karena nilai p > 0,05 maka secara
V. (2020). Penyuluhan Dan Sosialisasi
statistik dapat dikatakan bahwa tidak ada
Masker Di Desa Sifahandro Kecamatan
hubungan yang signifikan antara tingkat kesadaran
Sawo Sebagai Bentuk Kepedulian Terhadap
pedagang dengan penggunaan masker pada
Masyarakat Ditengah Mewabahnya Virus
pedagang di pasar minggu kota Bengkulu.
Covid 19. Jurnal Abdimas Mutiara,
Penggunaan masker dianjurkan sebagai salah
1(September), 115–123.
satu upaya untuk mencegah penyebaran virus
corona. Penularan covid-19 ini bersifat droplet Devi Pramita Sari, & Nabila Sholihah ‘Atiqoh.
percikan lendir kecil-kecil dari dinding saluran (2020). Hubungan Antara Pengetahuan
pernapasan seseorang yang sakit yang keluar pada Masyarakat Dengan Kepatuhan Penggunaan
saat batuk dan bersin. Masker memiliki Masker Sebagai Upaya Pencegahan
mekanisme menangkap partikel atau aerosol dari Penyakit Covid-19 Di Ngronggah. Infokes:
udara dengan menyaring atau menyerap, sehingga Jurnal Ilmiah Rekam Medis Dan
udara yang melewati masker menjadi bersih dari Informatika Kesehatan, 10(1), 52–55.
partikulat. Pemerintah Indonesia telah menetapkan https://doi.org/10.47701/infokes.v10i1.850
Peraturan sesuai dengan rekomendasi lembaga
kesehatan dunia (WHO) agar seluruh masyarakat Farokhah, L., Ubaidillah, Y., & Yulianti, R. A.
umum, baik dalam keadaan sakit maupun sehat (2020). Penyuluhan Disiplin Protokol
wajib menggunakan masker apabila akan Kesehatan Covid-19 Di Kelurahan Gandul
melakukan aktivitas di luar rumah (Setiawati & Kecamatan Cinere Kota Depok. Seminar
Mulyawati, 2020) Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM
UMJ, 1–8.
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, Martina, S. E., Amila, & Evarina Sembiring.
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : (2020). Peduli Covid-19, Berbagi Masker
Distribusi frekuensi responden sebagian kecil 14,7 Pada Pedagang Pasar Tradisional. Amaliah:
% memiliki tingkat kesadaran yang kurang baik Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat,
(rendah). Distribusi frekuensi responden sebagian 4(2), 176–185.
besar 85,3 % tidak memenuhi syarat penggunaan https://doi.org/10.32696/ajpkm.v4i2.521
masker. Berdasarkan hasil uji chi square di
dapatkan nilai p=0,315 (p>0,05) yang artinya tidak
ada hubungan yang signifikan antara tingkat Setiawati, L., & Mulyawati, I. B. (2020). Pengaruh
kesadaran dengan penggunaan masker pada Kampanye Media Sosial Terhadap Tingkat
pedagang di Pasar Minggu Kota Bengkulu. Kesadaran Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Universitas Pendidikan Indonesia.
dilakukan maka peneliti memberi saran kepada : Gunahumas :Jurnal Kehumasan, 3(1), 51–
Bagi Akademik, Diharapkan hasil penelitian ini 58.
dapat memberikan informasi dan pengetahuan
Theopilus, Y., Yogasara, T., Theresia, C., &
Octavia, J. R. (2020). Analisis Risiko
Produk Alat Pelindung Diri (APD)
Pencegah Penularan COVID-19 untuk
Pekerja Informal di Indonesia. Jurnal
Rekayasa Sistem Industri, 9(2), 115–134.
https://doi.org/10.26593/jrsi.v9i2.4002.115-
134

Anda mungkin juga menyukai