Anda di halaman 1dari 3

GAMBARAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) MENGGUNAKAN

LIMBAH CAIR TAHU UNTUK PERTUMBUHAN TANAMAN PAKCOY


(BRASSICA RAPA L.) SECARA HIDROPONIK DI WORKSHOP
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

Putri Yansari1, Sri Mulyati2, Riang Adeko3


Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Bengkulu,
Program Studi DIII Sanitasi Jurusan Kesehatan Lingkungan
Jalan Indragiri Nomor 3 Padang Harapan, Kota Bengkulu
putriyansari25@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Diketahui gambaran pembuatan pupuk organik cair (poc) menggunakan limbah
cair tahu untuk pertumbuhan tanaman pakcoy (Brassica rapa L.) secara hidroponik. Manfaat penelitian ini memberikan informasi
alternatif dalam mengelola limbah cair tahu menjadi pupuk organik cair dan pengaruh pupuk organik cair (POC) terhadap pertumbuhan
tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) secara hidroponik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif , Penelitian dilaksanakan
pada 4 Mei – 22 Juni 2021. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah limbah cair tahu sebanyak 10 liter ditambah EM4 untuk
pembuatan POC. Kesimpulan dari hasil penelitian ini pembuatan POC dengan Konsentrasi 10%, 20% dan 30% tidak berpotensi pada
pertumbuhan tanaman pakcoy. Berdasarkan hal tersebut maka harus lebih memperhatikan nilai pH yang sesuai sebelum diaplikasikan,
lebih memperhatikan unsur hara yang terkandung sesuai dengan kebutuhan sebelum diaplikasikan, dan lebih memperhatikan kondisi
lingkungan tempat dilakukannya penelitian.

Kata Kunci : Pupuk Organik Cair (POC), Limbah Cair Tahu, Pakcoy

PENDAHULUAN Kelurahan Bara-Barayya kota Makassar yaitu


kandungan BOD sebesar 4.856 mg/l dan COD
Limbah adalah sisa dari suatu usaha atau sebesar 9.729 mg/l (Samsudin et al., 2018).
kegiatan. Limbah berbahaya dan beracun adalah Limbah buangan yang melebihi baku mutu
sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung selain berdampak pada manusia juga berdampak
bahan berbahaya dan beracun yang karena sifat, pada lingkungan yaitu pencemaran limbah bagi
konsentrasi, dan atau jumlahnya, baik secara biota di perairan, berbagai jenis ekosistem
langsung maupun tidak langsung, dapat mengalami keracunan, setiap ekosistem selalu
mencemarkan, merusak lingkungan hidup, atau beradaptasi dengan tempatnya, walaupun begitu
membahayakan lingkungan hidup manusia serta tingkat adaptasinya terbatas, bila batas tersebut
makhluk hidup (Saenab et al., 2018). melampaui batas, maka ikan tersebut akan mati.
Limbah cair adalah bahan-bahan pencemar Punahnya spesies tertentu akan berakibat pada
berbentuk cair. Air limbah adalah air yang kehidupan manusia dan juga makhluk hidup
membawa sampah (limbah) dari rumah tinggal, lainnya (Samsudin et al., 2018).
bisnis, dan industri yaitu campuran air dan padatan Sehubungan dengan itu limbah cair industri
terlarut atau tersuspensi dapat juga merupakan air tahu dapat diolah kembali atau daur ulang menjadi
buangan dari hasil proses yang dibuang ke dalam pupuk organik dikarekan limbah cair tahu
lingkungan. Salah satu contoh limbah cair adalah mengandung senyawa-senyawa organik yang bisa
hasil buangan dari produksi tahu berupa limbah dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman,
cair tahu (Saenab et al., 2018). senyawa tersebut adalah protein sebesar 40 – 60%,
Limbah tahu berasal dari buangan atau sisa karbohidrat sebesar 25 – 50%, lemak berkisar 8 –
pengolahan kedelai menjadi tahu yang terbuang 12%, dan sisanya berupa kalsium, besi, fosfor, dan
karena tidak terbentuk dengan baik menjadi tahu vitamin (Samsudin et al., 2018).
sehingga tidak dapat dikonsumsi. Limbah tahu Menurut Salamah at al (2009) dari hasil
terdiri atas dua jenis yaitu limbah cair dan limbah analisis yang dilakukan oleh Balai Besar Teknik
padat. Limbah cair merupakan bagian terbesar dan Kesehatan Lingkungan (BBTKL) Yogyakarta,
berpotensi mencemari lingkungan. Limbah ini menunjukkan bahwa air perendaman kacang
terjadi karena adanya sisa air tahu yang tidak kedelai mengandung unsur nitrogen (N), fosfor(P)
menggumpal, potongan tahu yang hancur karena dan kalium (K) yang cukup tinggi sehingga
proses penggumpalan yang tidak sempurna serta kebutuhan unsur hara yang diperlukan tanaman
cairan keruh kekuningan yang dapat menimbulkan untuk pertumbuhannya akan tercukupi (Rohmah et
bau tidak sedap bila dibiarkan (Saenab et al., al., 2016).
2018). Limbah tahu mengandung unsur hara N 1,24
Zat organik yang terdapat pada limbah %, P205 5,54 % dan C-Organik 5,803 % yang
Industri tahu juga memiliki kandungan buangan merupakan unsur hara essensial yang dibutuhkan
limbah yang melebihi baku mutu yang di tetapkan, tanaman (Asmoro,2008). Unsur hara N
hal ini di buktikan oleh penelitian yang dilakukan berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif
oleh Haerun pada Industri tahu yang berada di
tanaman pakcoy seperti penambahan tinggi pirenat dan asam organik dari penguraian
tanaman dan luas daun. Kandungan hara pada karbohidrat, protein dan lemak (Suriawiria,2003).
limbah cair tahu yang telah difermentasi dapat Menurut (Elisa 2016) pH dapat
langsung diserap oleh tanaman. mempengaruhi ketersediaan unsur hara bagi
tanaman yaitu unsur hara menjadi tersedia atau
METODE PENELITIAN kurang tersedia yang dapat berakibat pada
kekurangan atau keracunan suatu unsur bagi
Jenis penelitian ini termasuk jenis tanaman.
penelitian deskriptif. Rancangan penelitian ini Di lokasi penelitian, pada saat pembuatan
menggambarkan pembuatan pupuk organik POC beberapa faktor yang ditemukan yaitu
cair (POC) menggunakan limbah cair tahu pemilihan tempat fermentasi, kelembapan yang
untuk pertumbuhan tanaman pakcoy (brassica harus terjaga, serta pengecekan secara berkala
rapa l.) secara hidroponik. untuk mengetahui proses fermentasi berjalan
Populasi dan sampel pada penelitian ini dengan baik. Proses pengecekan dilakukan setiap
adalah limbah cair tahu sebanyak 10 liter 3 hari sekali dengan melihat perubahan pH, warna
dan bau pada proses fermentasi berlangsung.
ditambah EM4 untuk pembuatan POC.
Kemudian setelah 14 hari dilakukan
fermentasi hasil POC dilakukan pengujian
HASIL PENELITIAN penggunaan POC dengan konsentrasi 10%, 20%
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan 30%. Pada konsentrasi 10% didapatkan hasil
di Workshop Poltekkes Kemenkes Bengkulu, pH yaitu 5,0 berada dibawah syarat ketentuan
diperoleh hasil larutan pupuk organik cair (POC) yang mengingkan pH 6-6,5 dan nilai TDS yang
yang sudah di fermentasi selama 14 hari, dihasilkan yaitu 467-469 ppm juga berada
mempunyai warna yang telah berubah dan dibawah syarat ketentuan yang mengingkan nilai
memiliki aroma seperti bau tapai. Peneliti TDS 500-1200 ppm.
menyiapkan pupuk organik cair (POC) limbah cair Pada konsentrasi 20% didapatkan hasil pH
tahu dengan tambahan EM4. POC yang dibuat yaitu 5,0 berada dibawah syarat ketentuan yang
digunakan dengan konsentrasi 10%, 20% dan 30% mengingkan pH 6-6,5 dan nilai TDS yang
pada tanaman. dihasilkan yaitu 651-655 ppm memenuhi syarat
ketentuan yang mengingkan nilai TDS 500-1200
PEMBAHASAN ppm namun masih tergolong kecil.
Pada konsentrasi 30% didapatkan hasil pH
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di yaitu 5,0 berada dibawah syarat ketentuan yang
Workshop Poltekkes Kemenkes Bengkulu mengingkan pH 6-6,5 dan nilai TDS yang
pembutan POC dilakukan selama 14 hari proses dihasilkan yaitu 851-855 ppm memenuhi syarat
fermentasi. Dengan menggunakan pencampuran ketentuan yang mengingkan nilai TDS 500-1200
bahan limbah cair tahu sebanyak 10 liter, lalu ppm.
ditambahkan air kelapa sebanyak 3 liter, air bersih Dari percobaan yang dilakukan penggunaan
sebanyak 1 liter, larutan molase berupa 300 ml POC dengan konsentrasi 10%, 20% dan 30% tidak
larutan gula merah ditambah 100 ml EM4 berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan
kedalam wadah jerigen. Semua bahan diaduk rata tanaman pakcoy karena nilai pH dan TDS yang
hingga homogen kemudian tutup rapat. masih belum memenuhi syarat dan ketersediaan
Dari pemantauan penelitian yang dilakukan, unsur hara yang tidak optimal.
potensi kandungan limbah cair tahu sangat kecil Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
untuk diolah menjadi pupuk organik cair (POC) penelitian (Elisabet Marian dan Sumiyati Tuhuteru
karena pH yang dihasilkan selama 14 hari masih 2019), yang menunjukkan pemberian perlakuan
kurang untuk syarat menjadi pupuk organik cair pupuk organik cair limbah cair tahu mampu
(POC). Dilihat dari pH limbah cair tahu setelah meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman
dibuat pupuk cair cenderung asam yaitu pada hari sawi putih secara nyata pada semua parameter
pertama mengasilkan pH 3,6 dengan warna yaitu tingi tanaman, jumlah daun, dan berat segar
kekuningan dan beraroma asam , dihari ke empat tanaman.
pH 3,6 dengan warna kekuningan dan beraroma Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
asam , dihari ke tujuh pH 3,7 dengan warna sudah penelitian (Yanti Siti Rohmah, Ilah Nurlaelah, dan
kecoklatan dan beraroma sedikit bau tape , dihari Agus Prianto 2016), yang menunjukkan
ke sepuluh pH 3,8 dengan warna kecoklatan dan kandungan unsur NPK pada limbah cair tahu yaitu
beraroma tape, dihari ke empat belas pH mencapai N 0,011% pada kategori sangat rendah, P 0,037%
4,0 dengan warna kecoklatan dan beraroma tape. pada kategori sangat tinggi dan K 0,052% pada
Dari hasil pengamatan tersebut pH masih berada kategori tinggi. Dari semua perlakuan yang
dibawah baku mutu yang mengingkan pH 4-8. menggunakan limbah cair tahu menunjukkan
Rendahnya nilai pH kemungkinan disebabkan konsentrasi 100% memberikan hasil terbaik untuk
proses penguraian bahan organik karena adanya pertumbuhan kangkung darat (Ipomoea reptans
aktivitas bakteri asam laktat,asam asetat, asam Poir) pada parameter tinggi batang, jumlah daun
dan berat basah tanaman.
Pupuk organik cair limbah tahu belum Rohmah, Y. S., Nurlaelah, I., & Prianto, A.
mampu mempengaruhi pertumbuhan tanaman. (2016). Pengaruh Limbah Cair Tahu
Tanaman akan tumbuh dengan baik apabila unsur Terhadap Pertumbuhan Kangkung
hara tersedia dengan baik dan seimbang. Menurut Darat (Ipomoea Reptans Poir) Secara
(Rasyid 2010) yang menyatakan bahwa jika unsur
Hidroponik Pada Konsentrasi Yang
hara tersedia dalam keadaan cukup maka proses
fotosintesis dapat berjalan lancar, sehingga
Berbeda. Quangga: Jurnal Pendidikan
asimilat dapat ditrasnlokasikan keseluruh bagian Dan Biologi, 8(2), 1–9.
tanaman dan terjadi peningkatan berat produksi
tanaman. Unsur hara yang dibutuhkan tersedia
dalam jumlah yang sesuai akan mempermudah
masuknya unsur hara tersebut ke dalam jaringan
akar, sehingga pertumbuhan dan perkembangan
tanaman menjadi optimal. Namun, apabila unsur
hara yang tersedia tidak sesuai akan menyebabkan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi
tidak optimal.

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data
dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa
pembuatan POC dengan konsentrasi 10%, 20%,
30% tidak berpotensi pada pertumbuhan tanaman
pakcoy.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan maka peneliti memberi saran kepada :
Bagi Masyarakat, diharapkan hasil penelitian ini
dapat memberikan referensi dan informasi bagi
masyarakat dalam memanfaatkan limbah cair tahu
menjadi POC. Bagi Institusi Pendidikan,
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan
informasi dan menjadi referensi atau literatur bagi
mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bengkulu
khususnya jurusan Kesehatan Lingkungan yang
ingin melakukan penelitian lebih lanjut dibidang
pengendalian limbah cair. Bagi Peneliti
Selaanjutnya, Penelitian ini merupakan penelitian
dasar yang perlu dikembangkan, sehingga pada
peneliti yang berminat di bidang pengendalian
limbah limbah cair untuk melakukan penelitian
lebih lanjut, Dapat melakukan penelitian yang
sama dengan lebih memperhatikan nilai pH, unsur
hara, dan kondisi lingkungan yang sesuai sebelum
diaplikasikan.

DAFTAR PUSTAKA
Saenab, S., Henie, M., Al, I., Rohman, F., &
Arifin, A. N. (2018). Pemanfaatan
Limbah Cair Industri Tahu Sebagai
Pupuk Organik Cair ( POC ) Guna
Mendukung Program Lorong Garden
( Longgar ) Kota Makassar. Prosiding
Seminar Nasional Megabiodiversitas
Indonesia, 4(1), 31–38.
Samsudin, W., Selomo, M., & Natsir, M. F.
(2018). Pengolahan limbah cair industri
tahu menjadi pupuk organik cair
dengan penambahan effektive
mikroorganisme-4 (EM-4). Jurnal
Nasional Ilmu Kesehatan, 1(2), 1–14.

Anda mungkin juga menyukai