Anda di halaman 1dari 6

Jurusan saint

danTeknik

Potensi limbah buah belimbing


sebagai pupuk organic cair
1st Anggun Aprianda

Jurusan kimia fakultas sains dan Teknik universitas Bojonegoro

Jawa timur, Indonesia,anggunaprianda9@gmail.com

ABSTRAK Intisari - Limbah buah belimbing yang terdapat di kota bojonegoro, belum dimanfaatkan dengan baik oleh
masyarakat. Limbah buah belimbing tersebut dibuang dan dibiarkan membusuk, sehingga menimbulkan dampak kurang baik untuk
lingkungan serta mencemari dan mengurangi keindahan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk
memanfaatkan limbah buah belimbing menjadi produk yang bernilai tambah atau bernilai ekonomi baik bagi pelaku atau
stakeholders lainnya. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui potensi limbah buah-buahan untuk dimanfaatkan
sebagai pupuk organik cair. Metode yang digunakan ialah metode desain eksperimen. Setelah proses pembuatan pupuk organik cair
selesai maka langkah selanjutnya ialah meneliti kandungan unsur hara pada pupuk organik cair. Adapun pengujian kandungan
unsur hara terdapat tiga jenis kandungan yaitu nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa limbah buah belimbing berpotensi sebagai pupuk organik cair. Pemanfaatan
limbah buah-buahan tersebut sebagai pupuk organik cair diharapkan bisa menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi volume
limbah buah belimbing yang ada.

Kata kunci: limbah ,buah belimbing ,pupuk cair


akan menyebabkan gangguan lingkungan dan bau tidak
PENDAHULUAN sedap. Limbah buah belimbing mempunyai kandungan 3
1 Pada era sekarang, permasalahan lingkungan hidup gram serat.1gram protein,serta memenuhi 52% kebutuhan
mulai lebih banyak mendapatkan perhatian dari berbagai harian tubuh akan vit c ,selain kaya serat buah ini juga
kalangan, baik akademisi pemerhati lingkungan, politisi rendah kalori (dr marianti spesialis gizi 2020).
maupun masyarakat umum. Hal ini diakibatkan semakin Akibat dari banyaknya hama buah belimbing di kebun
memburuknya kondisi lingkungan dalam beberapa dekade masyarakat menyebabkan tingginya volume sampah dari
terakhir. Diantaranya adalah permasalahan pengelolaan sisa buah buah belimbing tersebut. Permasalahan limbah
limbah/ sampah yang dihasilkan akibat dari aktifitas buah belimbing hingga saat ini masih belum dapat
manusia, baik dari aktifitas perindustrian, pertanian, diselesaikan secara optimal, hal ini dikarenakan rendahnya
maupun aktifitas rumah tangga (Nur, 2016). tingkat kesadaran masyarakat terhadap pengolahan limbah.
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu Dampak dari libah itu sendiri menyebabkan berbagai
proses produksi baik industri maupun domestik (rumah persoalan seperti timbulnya penyakit, polusi udara, polusi
tangga). Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah. Bila air dan lain sebagainya
ditinjau secara kimiawi, limbah itu sendiri terdiri dari Salah satu kota yang yang mempunyai sentra ekonomi
senyawa organik dan senyawa anorganik. Kehadiran dengan perkembangan peredaran produk yang
limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan dan perputarannya sangat cepat adalah kota bojonegoro yang
kesehatan, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap berada di provinsi jawatimur . Beragam produk telah masuk
limbah. Tingkat ke bojonegoro salah satunya adalah buah-buahan
bahaya keracunan terhadap limbah tergantung pada ,bojonegoro merupakan daerah penghasil buah belimbing
karakteristik dan jenis limbah. Beberapa faktor yang akan tetapi persediaan buah- buahan di bojonegoro sangat
mempengaruhi tingkat bahaya limbah adalah volume berlimpah, hal ini dikarenakan banyaknya pasokan buah
limbah, frekuensi pembuangan limbah, kandungan bahan belimbing dari daerah lain.
pencemar (Jalaluddin, 2016). Akibat banyak peredaran buah-buahan tersebut
berdampak pula terhadap limbah yang dihasilkan. Berikut
Salah satu jenis limbah yang kurang dimanfaatkan adalah jumlah limbah buah-buahan berdasarkan data yang didapat
limbah buah belimbing Limbah buah belimbing dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota bojonegoro
merupakan bahan buangan yang biasanya dibuang secara tahun 2016-2018.
open dumping tanpa pengelolaan lebih lanjut sehingga TABEL 1. REKAPITULASI LIMBAH BUAH-BUAHAN
TAHUN 2015 -2017
Tahun Jumlah (kg) Jumlah (ton) rancangan acak lengkap (RAL). RAL diartikan
sebagai suatu eksperimen di mana kita hanya
2016 14.733.155,547 14.733,15 mempunyai sebuah faktor yang nilainya berubah-
2017 12.049.075,863 12.049,10 ubah.Faktor yang diperhatikan dapat memiliki
2018 13.091.016.312 13.091,02 sejumlah taraf dengan nilai yang bisa kuantitatif,
Sumber: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota kualitatif, bersifat tetap ataupun acak (Sudjana, 1994).
bojonegoro (2019) Rancangan Acak Lengkap (RAL) pada
Berdasarkan Tabel 1. dapat dilihat jumlah limbah pengerjaannya memerlukan beberapa perlakuan untuk
buah belimbing itu berfluktuasi setiap tahunnya, melihat perbandingan dari masing-masing percobaan
akan tetapi jumlah limbah buah- buahan itu sendiri itu sendiri. Pada percobaan yang menggunakan RAL
masih tetap tinggi. Oleh karena itu perlu dilakukan hasil terbaik akan diambil dari beberapa percobaan
pengelolaan limbah buah belimbing agar potensi yang telah dilakukan.
yang ada pada limbah tersebut bisa dimanfaatkan dan Perlakuan yang dilakukan pada penelitian ini
diberdayakan sebagai produk yang lebih bermanfaat. sebanyak 2 (dua) perlakuan, yaitu:
Salah satu potensi yang bisa dilihat dari limbah 1. Kadar 100 ml cairan EM-4, 10 kg limbah
buah belimbing adalah sebagai pupuk cair organik buah belimbing, 1/4 kg gula merah, 1/2 kg
karena limbah buah-buahan itu sendiri memiliki ubi singkong dan 4 liter air cucian beras.
kandungan Nitrogen (N), Fospor (P), Kalium (K), 2. Kadar 200 ml cairan EM-4, 20 kg limbah
Vitamin, Kalsium (Ca), Zat besi (Fe), Natrium (Na), buah belimbing, 1/4 kg gula merah, 1/2 kg
Magnesium (Mg) dan lain sebagainya. Kandungan ubi singkong dan 4 liter air cucian beras.
yang ada pada limbah buah belimbing itu sendiri
sangat berguna bagi kesuburan tanah, sehingga ada 2.2 Alat dan Bahan
potensi dijadikan sebagai pupuk organik cair maupun Sebelum memulai pengujian, terlebih dahulu
mikro organisme lokal. dilakukan proses pembuatan dengan menggunakan alat-alat
Pupuk organik cair (POC) merupakan pupuk dan bahan sebagai berikut:
organik yang mengandalkan organisme lokal. Pupuk 1. Alat yang diperlukan:
organik cair juga sering disebut juga mikro a. Tong
organisme lokal (MOL). POC dapat menjadi b. Penutup
alternatif lain sebagai usaha dalam membebaskan c. Pisau
tanaman dari pengaruh yang tidak baik yaitu residu d. Timbangan
kimia yang selama ini digunakan oleh masyarakat e. Gelas ukur
untuk menyuburkan tanaman (Nisa, 2016). 2. Bahan baku yang diperlukan:
Penelitian pemanfaatan limbah buah-buahan a. Buah belimbing yang sudah busuk.
sebagai pupuk cair organik ini perlu dilakukan b. Gula merah, digunakan karena
dikarenakan jika potensi limbah buah-buahan bisa mengandung glukosa dan juga untuk
makanan bagi bakteri.
dijadikan sebagai bahan pembuatan pupuk cair
c. Ubi singkong, digunakan karena ubi
organik tersebut itu sendiri dapat mengurangi jumlah mengandung karbohidrat sebagai
volume sampah yang menumpuk di bojonegoro tambahan nutrisi pada MOL.
Tujuan penelitian yang dilakukan adalah d. EM-4, digunakan sebagai bakteri
untuk mengetahui potensi limbah buah belimbing pengurai limbah buah-buahan.
yang dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair. e. Air cucin beras, digunakan karena
I. . METODOLOGI mengandung karbohidrat untuk
menambah nutrisi mol sekaligus
2.1 Metode pengganti air biasa
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode eksperimen. Desain eksperimen merupakan II. HASIL DAN PEMBAHASAN
suatu proses pengujian yang bertujuan untuk
3.1 Proses Pembuatan Pupuk Organik Cair
memperoleh suatu hasil dari perubahan-perubahan
Proses pembuatan pupuk organik cair dapat
variabel-variabel input dan mengidentifikasi
dilakukan dengan melalui beberapa tahap yaitu:
perubahan dari output (Sudjana, 1994).
1. Proses penimbangan limbah buah
Desain eksperimen mempunyai arti suatu proses
belimbing, gula merah dan ubi singkong Proses
rancangan percobaan sedemikian rupa
penimbangan bertujuan untuk mengetahui
sehingga informasi-informasi yang dibutuhkan dari kadar bahan baku dalam proses pembuatan
penelitian dapat diperoleh dan dikumpulkan. Desain pupuk cair organik.
eksperimen itu sendiri berfungsi untuk melihat hasil
terbaik dari beberapa eksperimen- eksperimen yang
telah dilakukan setelah diuji terlebih dahulu.
Desain eksperimen yang digunakan adalah
Gambar 3. Ubi Singkong
Gambar 1. (a) Penimbangan Limbah Buah 4. Pencampuran bahan
(b) Penimbangan Gula Merah Bahan yang sudah dipotong dan dihaluskan
(c) Penimbangan Ubi Singkong kemudian dimasukkan kedalam tong, kemudian
tambahkan 4 liter air cucian beras kedalamnya.
2. Proses penghalusan limbah buah belimbing Adapun pencampuran kadar cairan EM- 4, limbah
Limbah buah belimbing yang busuk yang buah belimbing, gulamerah, ubi singkong, dan air
telah didapat dihaluskan terlebih dahulu. Bisa cucian beras. Adapun pencampuran yang
dengan cara ditumbuk, diblender atau dilakukan adalah dengan kadar 100 ml cairan
dicincang halus. EM-4, 10kg limbah buah-buahan, 1/4 kg gula
merah, 1/2 kg ubi singkongd an 4 liter air cucian
beras.

Gambar 2. Proses penghalusan Gambar 4. Pencampuran Bahan


limbah Buah-buahan
3. Proses pemotongan ubi singkong 5. Proses pengadukan
Ubi singkong yang sudah disiapkan dipotong Pada proses ini semua bahan-bahan yang sudah
terlebih dahulu. Bisa dengan cara dicincang dicampurkan tadid iaduk sampai tercampur
atau diparut. merata selama 3-5 menit.

Gambar 5. Proses Pengadukan

6. Proses penyimpanan
Pada proses ini semua bahan kemudian disimpan
atau difermentasi pada wadah tertutup selama 2
minggu di tempat teduh. Wadah dilubangi dan
diberi selang untuk mengeluarkan panas pada
proses fermentasi.
adalah sebagai zat pembangun dan terikat dalam
senyawa-senyawa nitrogen tersebut masuk dalam nilai
standar yaitu
Gambar 6. Proses Penyimpanan <5 % dari komposisi limbah tersebut. Artinya
organik.
1. 3.2 Uji Nilai Unsur Hara Berdasarkan uji yang telah dilakukan terhadap
Setelah proses pembuatan pupuk organik cair selesai limbah buah-buahan maka diperoleh nilai Fosfor (P)
maka langkah selanjutnya ialah meneliti kandungan pada perlakuan pertama sebesar 0,016% dan pada
unsur hara pada pupuk cair organik. Adapun pengujian perlakuan kedua sebesar 0,015%. Berdasarkan hasil
kandungan unsur hara terdapat tiga jenis kandungan uji terhadap nilai parameter tersebut, jika
yaitu nitrogen (N), dibandingkan dengan nilai standar yang ditetapkan,
fosfor (P), dan kalium (K) sesuai dengan maka Fosfor tersebut masuk dalam nilai standar yaitu
Peraturan Menteri No. 02/Pert. /HK. 060/2/2006. <5 % dari komposisi limbah tersebut. Artinya limbah
Persyaratan teknis pupuk organik cair yang telah buah-buahan berdasarkan nilai Fosfor berpotensi
ditetapkan berdasarkan standar mutu pupuk organik dijadikan pupuk organik cair.
dan pembenahan tanah dapat dilihat
pada Tabel 2. 3.2.3 Kandungan Unsur Kalium (K)
Unsur Kalium (K) berperan membantu
TABEL 2. STANDAR MUTU PUPUK ORGANIK CAIR
pembentukan protein dan karbohidrat, meningkatkan
No Parameter Satuan Standar resistensi tanaman terhadap penyakit serta
1. Nitrogen % <5 meningkatkan kualitas biji atau buah. Kalium banyak
2. Kalium % <5 terkandung di dalam sel- sel muda tanaman yang
3. Fospor % <5 banyak mengandung protein, inti-inti sel tidak
Sumber: Modul Pelatihan Pembuatan mengandung kalium. Unsur Kalium juga berperan
Kompos (2007) dalam mengatur tegangan sel sehingga tanaman
memiliki ketahanan terhadap serangan penyakit.
Pengujian kadar nilai N (Nitrogen), kadar dilai P Selain itu unsur Kalium (K) juga berperan dalam
(Fosfor), dan kadar nilai K (Kalium) di lakukan di mengatur peralihan dari masa vegetatif ke masa
Laboratorium Dinas Pekerjaan Umum dan Tata generatif, sehingga bunga dan bakal buah tidak gugur,
Ruang Povinsi jawatimur. Berikut ini adalah data serta warna buah merata.
hasil uji Nitrogen (N), Fospor (P), dan Kalium (K). Berdasarkan uji yang telah dilakukan terhadap
limbah buah-buahan maka diperoleh nilai Kalium (K)
3.2.1 Kandungan Unsur Nitrogen (N) pada perlakuan pertama sebesar 0,025% dan pada
Unsur nitrogen merupakan unsur hara yang sangat perlakuan kedua sebesar 0,022%. Berdasarkan hasil
berperan dalam pertumbuhan tanaman dan paling uji terhadap nilai parameter tersebut, jika
banyak dibutuhkan tanaman. Nitrogen diperlukan dibandingkan dengan nilai standar yang ditetapkan,
dalam pembentukan atau pertumbuhan bagian-bagian maka Kalium tersebut masuk dalam nilai standar
vegetatif tanaman seperti daun, batang dan akar. yaitu <5 % dari komposisi limbah tersebut. Artinya
Nitrogen berperan dalam pembentukan sel tanaman, limbah buah-buahan berdasarkan nilai Kalium
jaringan, organ tanaman dan fungsi utama sebagai berpotensi dijadikan pupuk organik cair.
bahan sintesis klorofil, protein dan asam amino.
Berdasarkan uji yang telah dilakukan terhadap limbah
buah belimbing maka diperoleh nilai Nitrogen (N)
pada perlakuan pertama sebesar 0,11% dan pada
perlakuan kedua sebesar 0,26%. Berdasarkan hasil uji
terhadap nilai parameter tersebut, jika dibandingkan
dengan nilai standar yang ditetapkan, maka parameter

3.2.2 Kandungan Unsur Fosfor (P)


Unsur Fosfor (P) pada tanaman berperan dalam
merangsang pertumbuhan akar tanaman muda
ataupun mempercepat pertumbuhan akar semai, dapat
mempercepat serta memperkuat pertumbuhan
tanaman dewasa, merangsang pembentukan bagian-
bagian tubuh tanaman saat pembiakan generatif.
Didalam tanah fungsi Fospor (P) terhadap tanaman
3.2 Potensi Limbah buah belimbing DAFTAR PUSTAKA
Setelah proses pembuatan pupuk organik cair selesai
Jalaluddin, Nasrul ZA, Rizki Syafrina, 2016, Pengolahan Sampah Organik
maka langkah selanjutnya ialah meneliti kandungan unsur
Buah-buahan Menjadi Pupuk Dengan Menggunakan Effective
hara pada pupuk organik cair. Adapun pengujian Microorganism, Aceh: Jurnal Teknologi Kimia Unimal.
kandungan unsur hara terdapat tiga jenis kandungan yaitu Nisa, Khalimatu Dkk, 2016, Memproduksi Kompos dan Mikro Organisme
nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Berdasarkan hasil Lokal. Jakarta: Bibit Publisher.
Nur, Muhammad, 2016, Faktor-faktor Penentu Tingkat Partisipasi
uji unsur hara tersebut maka diperoleh bahwa limbah
Masyarakat dan Perspektif Islam Tentang Pengelolaan Sampah
buah-buahan berpotensi sebagai pupuk organik cair. Di Kota Pasir Pengaraian, akses online 11 September2019,
Selain potensi limbah buah belimbing bisa menjadi URL:http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_arti
pupuk organik cair, limbah buah belimbing juga kel_abstrak/Isi_Artikel_911340806934.pdf
Sudjana, 1994, Desain dan Analisis Eksperimen, Bandung: Tars
berpotensi secara ekonomi. Hasil perhitungan harga pokok
produksi dengan biaya produksi sebesar Rp 69.414, maka Marianti dr sg 2020,https://www.alodokter.com
didapatkan harga pokok produksi MOL ini sebesar Rp
17.353,5/Liter atau dibulatkan Rp 17.000/liter. Kemudian
dengan keuntungan margin sebesar 20% didapatkan harga
jual sebesar Rp 20.824,2 atau dibulatkan sebesar
Rp21.000/Liter, dibandingkan harga dipasaran yang
berkisar Rp 43.000/Liter, harga jual MOL ini jauh lebih
murah.
Oleh karena itu, limbah buah-buahan sangat perlu
dimanfaatkan secara optimal sehingga bisa menambah
nilai tambah untuk limbah tersebut dan juga bisa
menambah peluang secara ekonomi untuk aspek
pemasarannya.

III. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan maka dapat dibuat kesimpulan berdasarkan
tujuan yang telah ditetapkan. Kesimpulan yang dapat
diambil dari penelitian ini adalah limbah buah
belimbing berpotensi sebagai pupuk organik cair.
Dengan pemanfaatan limbah buah belimbing tersebut
sebagai pupuk organik cair maka diharapkan bisa
menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi
volume limbah buah belimbing yang ada.

4.2 Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian
yang telah dilakukan, maka saran yang diberikan adalah
sebagai berikut :
1. Sebaiknya pemerintah melakukan sosialisasi
tentang pemanfaatan limbah buah belimbing
sehingga masyarakat bisa ikut andil dalam
mengurangi limbah yang ada.
2. Perlu adanya pemberdayaan masyarakat
terhadap pemanfaatan limbah buah belimbing
menjadi pupuk organik cair sehingga bisa
menjadi nilai tambah bagi masyarakat
tersebut.
3. Perlu dilakukan juga pemanfaatan limbah
lainnya sebagai bahan yang lebih
berguna sehingga permasalahan limbah bisa
diatasi secara baik.
hasil penelitian, pengembangan, atau kajian pembelajaran. Di dalam Pendahuluan tidak perlu
sebelumnya yang relevan dengan menggunakan sub-sub judul.
pengembangan dan pendayagunaan teknologi

Anda mungkin juga menyukai