danTeknik
ABSTRAK Intisari - Limbah buah belimbing yang terdapat di kota bojonegoro, belum dimanfaatkan dengan baik oleh
masyarakat. Limbah buah belimbing tersebut dibuang dan dibiarkan membusuk, sehingga menimbulkan dampak kurang baik untuk
lingkungan serta mencemari dan mengurangi keindahan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk
memanfaatkan limbah buah belimbing menjadi produk yang bernilai tambah atau bernilai ekonomi baik bagi pelaku atau
stakeholders lainnya. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui potensi limbah buah-buahan untuk dimanfaatkan
sebagai pupuk organik cair. Metode yang digunakan ialah metode desain eksperimen. Setelah proses pembuatan pupuk organik cair
selesai maka langkah selanjutnya ialah meneliti kandungan unsur hara pada pupuk organik cair. Adapun pengujian kandungan
unsur hara terdapat tiga jenis kandungan yaitu nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa limbah buah belimbing berpotensi sebagai pupuk organik cair. Pemanfaatan
limbah buah-buahan tersebut sebagai pupuk organik cair diharapkan bisa menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi volume
limbah buah belimbing yang ada.
6. Proses penyimpanan
Pada proses ini semua bahan kemudian disimpan
atau difermentasi pada wadah tertutup selama 2
minggu di tempat teduh. Wadah dilubangi dan
diberi selang untuk mengeluarkan panas pada
proses fermentasi.
adalah sebagai zat pembangun dan terikat dalam
senyawa-senyawa nitrogen tersebut masuk dalam nilai
standar yaitu
Gambar 6. Proses Penyimpanan <5 % dari komposisi limbah tersebut. Artinya
organik.
1. 3.2 Uji Nilai Unsur Hara Berdasarkan uji yang telah dilakukan terhadap
Setelah proses pembuatan pupuk organik cair selesai limbah buah-buahan maka diperoleh nilai Fosfor (P)
maka langkah selanjutnya ialah meneliti kandungan pada perlakuan pertama sebesar 0,016% dan pada
unsur hara pada pupuk cair organik. Adapun pengujian perlakuan kedua sebesar 0,015%. Berdasarkan hasil
kandungan unsur hara terdapat tiga jenis kandungan uji terhadap nilai parameter tersebut, jika
yaitu nitrogen (N), dibandingkan dengan nilai standar yang ditetapkan,
fosfor (P), dan kalium (K) sesuai dengan maka Fosfor tersebut masuk dalam nilai standar yaitu
Peraturan Menteri No. 02/Pert. /HK. 060/2/2006. <5 % dari komposisi limbah tersebut. Artinya limbah
Persyaratan teknis pupuk organik cair yang telah buah-buahan berdasarkan nilai Fosfor berpotensi
ditetapkan berdasarkan standar mutu pupuk organik dijadikan pupuk organik cair.
dan pembenahan tanah dapat dilihat
pada Tabel 2. 3.2.3 Kandungan Unsur Kalium (K)
Unsur Kalium (K) berperan membantu
TABEL 2. STANDAR MUTU PUPUK ORGANIK CAIR
pembentukan protein dan karbohidrat, meningkatkan
No Parameter Satuan Standar resistensi tanaman terhadap penyakit serta
1. Nitrogen % <5 meningkatkan kualitas biji atau buah. Kalium banyak
2. Kalium % <5 terkandung di dalam sel- sel muda tanaman yang
3. Fospor % <5 banyak mengandung protein, inti-inti sel tidak
Sumber: Modul Pelatihan Pembuatan mengandung kalium. Unsur Kalium juga berperan
Kompos (2007) dalam mengatur tegangan sel sehingga tanaman
memiliki ketahanan terhadap serangan penyakit.
Pengujian kadar nilai N (Nitrogen), kadar dilai P Selain itu unsur Kalium (K) juga berperan dalam
(Fosfor), dan kadar nilai K (Kalium) di lakukan di mengatur peralihan dari masa vegetatif ke masa
Laboratorium Dinas Pekerjaan Umum dan Tata generatif, sehingga bunga dan bakal buah tidak gugur,
Ruang Povinsi jawatimur. Berikut ini adalah data serta warna buah merata.
hasil uji Nitrogen (N), Fospor (P), dan Kalium (K). Berdasarkan uji yang telah dilakukan terhadap
limbah buah-buahan maka diperoleh nilai Kalium (K)
3.2.1 Kandungan Unsur Nitrogen (N) pada perlakuan pertama sebesar 0,025% dan pada
Unsur nitrogen merupakan unsur hara yang sangat perlakuan kedua sebesar 0,022%. Berdasarkan hasil
berperan dalam pertumbuhan tanaman dan paling uji terhadap nilai parameter tersebut, jika
banyak dibutuhkan tanaman. Nitrogen diperlukan dibandingkan dengan nilai standar yang ditetapkan,
dalam pembentukan atau pertumbuhan bagian-bagian maka Kalium tersebut masuk dalam nilai standar
vegetatif tanaman seperti daun, batang dan akar. yaitu <5 % dari komposisi limbah tersebut. Artinya
Nitrogen berperan dalam pembentukan sel tanaman, limbah buah-buahan berdasarkan nilai Kalium
jaringan, organ tanaman dan fungsi utama sebagai berpotensi dijadikan pupuk organik cair.
bahan sintesis klorofil, protein dan asam amino.
Berdasarkan uji yang telah dilakukan terhadap limbah
buah belimbing maka diperoleh nilai Nitrogen (N)
pada perlakuan pertama sebesar 0,11% dan pada
perlakuan kedua sebesar 0,26%. Berdasarkan hasil uji
terhadap nilai parameter tersebut, jika dibandingkan
dengan nilai standar yang ditetapkan, maka parameter
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan maka dapat dibuat kesimpulan berdasarkan
tujuan yang telah ditetapkan. Kesimpulan yang dapat
diambil dari penelitian ini adalah limbah buah
belimbing berpotensi sebagai pupuk organik cair.
Dengan pemanfaatan limbah buah belimbing tersebut
sebagai pupuk organik cair maka diharapkan bisa
menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi
volume limbah buah belimbing yang ada.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian
yang telah dilakukan, maka saran yang diberikan adalah
sebagai berikut :
1. Sebaiknya pemerintah melakukan sosialisasi
tentang pemanfaatan limbah buah belimbing
sehingga masyarakat bisa ikut andil dalam
mengurangi limbah yang ada.
2. Perlu adanya pemberdayaan masyarakat
terhadap pemanfaatan limbah buah belimbing
menjadi pupuk organik cair sehingga bisa
menjadi nilai tambah bagi masyarakat
tersebut.
3. Perlu dilakukan juga pemanfaatan limbah
lainnya sebagai bahan yang lebih
berguna sehingga permasalahan limbah bisa
diatasi secara baik.
hasil penelitian, pengembangan, atau kajian pembelajaran. Di dalam Pendahuluan tidak perlu
sebelumnya yang relevan dengan menggunakan sub-sub judul.
pengembangan dan pendayagunaan teknologi