Anda di halaman 1dari 78

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

(PRAKERIN)
SANITASI INDUSTRI & K3 PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII
(PERSERO) UNIT PADANG PELAWI
TANGGAL 09 NOVEMBER 2020 S/D 28 NOVEMBER

Disusun Oleh:
Kelompok 5
NO. NAMA NIM
1. Arif Afrian Cholis P05160018054
2. Aprizal Kurniawan P05160018003
3. Dheah Putri Milennia P05160018064
4. Dwi Luspita Setiawati P05160018068
5. Eva Herlina P05160018071
6. Hikmah Hariastuti P05160018013
7. Rahma Hijrianti P05160018031
8. Salvia P05160018036
9. Septin Nurpitri Yusela P05160018090
10. Tri Nadia Ailsa P05160018043

Dosen Pembimbing :
Sri Mulyati, SKM.Mkes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
PROGRAM STUDI SANITASI PROGRAM DIPLOMA III
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
2020
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
(PRAKERIN)
SANITASI INDUSTRI & K3 PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII
(PERSERO)
TANGGAL 09 NOVEMBER 2020 S/D 28 NOVEMBER

Mengetahui Dan Menyetujui :


Pembimbing Lapangan +Ketua Jurusan

Edy Santoso,STP Yusmidiarti, SKM.MPH


NOPEK. 1977806471 NIP. 196905111989122001
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
(PRAKERIN)
SANITASI INDUSTRI & K3 PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII
(PERSERO)
TANGGAL 09 NOVEMBER 2020 S/D 28 NOVEMBER

Mengetahui Dan Menyetujui :


Pembimbing Lapangan 1 Pembimbing Lapangan 2

Edy Santoso,STP
NOPEK. 1977806471

Ketua Jurusan

Yusmidiarti, SKM.MPH

NIP. 196905111989122001
INTISARI

Praktik Belajar Lapangan (PBL) Sanitasi Industri dan K3 serta


Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Limbah Industri merupkan
salah satu metode pembelajaran secara nyata untuk mengenalkan
mahasiswa pada situasi dan kondisi lapangan tentang masalah
kesehatan lingkungan yang dihadapi.
Praktik Belajar Lapangan (PBL) dilakukan pada PT perkebunan
nusantara VII (persero) Unit Padang Pelawi yang beralamat di Jl. Raya
bengkulu-manna km 26,5 desa padang pelawi,kec sukaraja,kab.seluma
bengkulu, yang dimana waktu kerja selama 7 jam , Status Kepemilikan
Pemerintah , Akta Pendirian Usaha Akta Notasris No.40, yang
dipimpin oleh Bapak Heria Kusworo Sp, dengan jumlah karyawan 651
org (L = 607 org ; P = 44 org), Jumlah Pengunjung rata2 / hari,
Tanggal Penilaian 12 November 2020, Jenis Industri BUMN , Hasil
Produk adalah Sir 20 Sw yang dimana produk utama nya adalah Karet
(Kaplem), Bahan Penunjang nya adalah Bahan kimia / Bahan
Pengawet , Bahan Buangan berbentuk Limbah Cair.
Dari hasil yang didapatkan pada penilaian hygiene sanitasi industri
di bagian luar (outdoor area) dan bagian dalam (indoor area) yaitu
ruang kerja dimana proses produksi berlangsung tersebut memenuhi
persyaratan kesehatan lingkungan , dan inspeksi sanitasi industri yang
kami lakukan di lingkungan Kerja Industri di PT Perkebunan
Nusantara VII (Persero) Unit Padang Pelawi dinyatakan memenuhi
persyaratan kesehatan lingkungan dengan persentase 78,95 %
apabila memperoleh skor hasil penilaian minimal 75 % dari jumlah
skor maksimum.
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-
Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktik
BelajarLapangan (PBL) di Pt Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit
padang pelawi untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan (PBL) Mata Kuliah Sanitasi Industri & K3 dan Teknik
Pengambilan & Pemeriksaan Sampel Industri dan kami harap Laporan
PBL ini akan memberi banyak manfaat bagi kami para mahasiswa
maupun bagi pembaca.
Di kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak terkait PBL. yang telah memberi dukungan moral.Dan juga
bimbingannya pada kami. Ucapan terima kasih ini kami tujukan kepada :
1. Bunda Eliana,SKM,MPH selaku direktur poltekkes kemenkes
bengkulu
2. Bapak Ns.Agung Riyadi,S.Kep.M.Kes selaku wakil direktur I
poltekkes kemenkes bengkulu
3. Bapak Dahrizal,S.Kp.,MPH selaku wakil direktur 2 poltekkes
kemenkes bengkulu
4. Bunda Yusmidiarti, SKM.MPH selaku ketua jurusan Kesehatan
Lingkungan Poltekkes Kemenkes Bengkulu
5. Bapak Heriah Kusworo,SP selaku Manager Pt Perkebunan
Nusantara VII (Persero) unit padang pelawi yang telah
menggizinkan kami melaksanakan kegiatan praktek belajar
lapangan (PBL)
6. Bapak Edy Santoso,STP selaku Pembimbing Lapangan yang selalu
memberikan bimbingan. Motivasi, serta arahan dalam
menyelesaikan laporan ini..
7. Bunda Sri Mulyati,SKM.M.Kes selaku Pembimbing Akademik yang
selalu memeberikan bimbingan, motovasi serta arahan dalam
menyelesaikan laporan ini.
Susunan Laporan PBL ini sudah dibuat dengan sebaik-baiknya,
namun tentu masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu jika ada kritik
atau saran apapun yang sifatnya membangun bagi penulis, dengan
senang hati akan penulis terima.
Bengkulu, 23 November 2020

Penyusun Kelompok 5
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................
INTI SARI...................................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................
DAFTAR TABEL........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
A.Latar Belakang.............................................................................
B. Tujuan.........................................................................................
1. Umum......................................................................................
2. Khusus....................................................................................
BAB II HASIL PENGUMPULAN DATA.....................................................
A. Gambaran Umum Lokasi............................................................
1. Sejarah Pabrik Ptpn 7.............................................................
2. Letak geografis .......................................................................
3. Dasar Hukum
4. Program Kerja.........................................................................
5. Hasil pengamatan, pematauan dan pemeriksaan sesuai lokasi
praktek menggunakan from inpeksi sanitasi industri..................
B. Hasil Pengamatan, Pemantauan dan Pemeriksaan...................
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................
A. Identifikasi Masalah Kesehatan Lingkungan..............................
B. Perencanaan Kegiatan yang Memungkinkan Untuk Mengatasi
Masalah......................................................................................................
BAB IV PENUTUP.....................................................................................
A. Kesimpulan ................................................................................
B. Saran ..........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
1. Bagian Luar (Outdoor Area)
a) Lokasi Pabrik
b) Halaman
c) Tempat sampah
d) Tempat parkir
e) Taman
2. Bagian Dalam (Indoor Area)
a) Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri
b) Fasilitas Sanitasi
DAFTAR TABEL

1. Letak Geografis .........................................................

2. Formulir Penilaian Hygiene Sanitasi Industri ............


BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan Poltekkes
Kemenkes Bengkulu merupakan insitusi pendidikan yang
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran dengan visi “Menghasilkan
tenanga sanitarian yang kompeten, mandiri,dan unggul dalam
pengolahan dan pemantauan lingkungan tahun 2020”. Kontribusi
lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang
esensial di samping masalah perialaku masyarakat, pelayanan
kesehatan dan faktor keturunan.Lingkungan memberikan kontribusi
terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan masyarakat.
Praktik Belajar Lapangan (PBL) Sanitasi Industri dan K3 serta
Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Limbah Industri merupkan
salah satu metode pembelajaran secara nyata untuk mengenalkan
mahasiswa pada situasi dan kondisi lapangan tentang masalah
kesehatan lingkungan yang dihadapi.Praktik Belajar Lapangan (PBL)
Sanitasi Industri dan K3 serta Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel
Limbah Industriakan dilaksanakan dengan pendekatan ilmiah dan
partisipatif yang dirancang untuk memberikan pengalaman dan
kesempatan belajar bagi peserta didik dilapangan praktik
sesungguhnya.
Praktik Belajar Lapangan (PBL) Sanitasi Industri dan K3,
dilaksanakan untuk memenuhi capaian kompetensi mata kuliah
Sanitasi Industri dan Kesehatan & Keselamatan Kerja.Sanitasi Industri
dan K3 melakukan kajian tentang pengawasan kualitas air, kualitas
limbah cair, kualitas udara, kualitas tanah, kualitas sampah, kualitas
makanan minuman, pengawasan keberadaan vector dan tikus dii
Industri, pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada
perusahaan/industry serta mengevaluasi, menyusun, laporan hasil
pengawasan dan presentasi hasil laporan. Praktik Belajar Lapangan
(PBL) Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Limbah Industri
dilaksanakan untuk memenuhi capaian komptensi mata kuliah
Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Limbah Industri.Pengambilan
dan Pemeriksaan Sampel Limbah Industri melakukan kajian tentang
Pengambilan, Pemeriksaan, dan analisis parameter COD, BOD,
Nitrogen Total, TSS, dan senyawa organic yang dapat di ekstraksi.
Selama kegiatan praktik mahasiswa melakasanakan melakukan
identifikasi dan analisis dampak kesehatan lingkungan serta
memberikan saran pengendalian terhadap setiap permasalahan yang
disusun berdasrkan hierarki, pengendalian bahaya di industri, sehingga
peserta didik dapat kompeten dan unggul melakukan peran mandiri
dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan, sedangkan pada
Bidang Keahlian Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Limbah
Industri diharapkan memberikan pengalaman dilapangan maupun di
laboratorium tentang kaidah-kaidah teknik pengambilan sampel dan
pemeriksaan limbah industry yang berlaku secara baik dan benar
sesuai dengan memperhatikan standarisasi yang telah ditetapkan oleh
pemerintah untuk mencegah kesalahan dalam pengambilan sampel
dan pemeriksaan limbah cair.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Setelah mengikuti Praktik Belajar Lapangan (PBL) Sanitasi
Industri dan K3 diharapkan mahasiswa mendapatkan pengalaman
nyata sehingga mampu melakukan pengawasan, evaluasi dan
presentasi hasil pengawasan sanitasi Industri dan K3 di
perusahaan/industry
b. Setelah mengikuti Praktik Belajar Lapangan (PBL) Pengambilan
dan Pemeriksaan Sampel Limbah Industri diharapkan mahasiswa
mendapatkan pengalaman tentang pengambilan dan pemeriksaan
sampel limbah cair di industry sesuai dengan aturan yang berlaku
2. Tujuan Khusus
Setelah Melaksanakan Praktik Belajar Lapangan (PBL) Sanitasi
Industri & K3 mahasiswa diharapkan mampu:
a. Dapat melakukan Pengawasan Kualitas air, kualitas Limbah
industri, Kualitas Udara,Kualitas Sampah, Kualitas Makanan
Minuman, pengawasan keberadaan vector dan tikus di industry
serta kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada
perusahaan/industry
b. Dapat melakukan evaluasi terhadap hasil pengawasan
c. Dapat menyusun Laporan dan Rekomendasi
d. Dapat mempresentasikan Laporan Pengawasan

Setelah Melaksanakan Praktik Belajar Lapangan (PBL)


Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Limbah Industri mahasiswa
diharapkan mampu:
a. Dapat melakukan Pengambilan Sampel Limbah industri (Hasil Lab)
b. Dapat melakukan Pemeriksaan Sampel Limbah industri antara lain
COD, BOD, Nitrogen Total, TSS, dan senyawa organic yang dapat dii
ekstraksi
c. Dapat melakukan analisis sampel Limbah industri dan membuat
Laporan
BAB II
HASIL PENGUMPULAN DATA
A. Gambaran Umum Lokasi Praktik
1. Sejarah Pabrik Ptpn 7 Padang Pelawi
Nama : PT perkebunan nusantara VII (persero)
Alamat : Jl. Raya bengkulu – manna km 26,5 desa padang
pelawi,kec sukaraja,kab.seluma bengkulu.
PT perkebunan nusantara VII (persero) bengkulu pada tahun
1996 Tanggal 8 Agustus 1996 yang diumumkan dalam tambahan
Berita Negara RI No. 80 Tanggal 4 Oktober 1996 bahwa PT
Perkebunan XXIII (Persero) bergabung dengan PT Perkebunan X
(Persero), PT Perkebunan XXXI (Persero) dan kebun
proyek PT Perkebunan XI (Persero) menjadi PTPN VII (Persero).
2. Letak geografis
a. Jl. RayaBengkulu–Manna Km 26,5 Desa Padang Pelawi,Kec.
Sukaraja, Kab. Seluma,Bengkulu

o o o
b. Titik Koordinat 03 45’-04 00’ Lintang Selatan dan 102 17’-

o
102 32’ BujurTimur

c. Perbatasan:

a Sebelah Timur : Kec. Air Periukan


b.. Sebelah Barat : Desa Niur dan Desa Cahaya
Negeri
c. Sebelah Utara : Kebun Masyarakat
d. Sebelah Selatan: Desa Kayu Arang dan
DesaPadangPelawi

3. Dasar hukum
Surat Gubernur KDH Tingkat I Bengkulu No. 525/591/B.
11/1982 tanggal 8 Februari 1982 perihal areal yang dicadangkan
untuk NES V, VI, VII dan PIRSUS untuk PIRBUN, khusus untuk
NES V (inti) seluas 6.250 Ha dan untuk plasma seluas 25.000 Ha.
Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 78/HGU/DA/1988
Tanggal 1 Oktober 1988 tentang pemberian Hak Guna Usaha atas
nama PT Perkebunan XXIII (Persero) Surabaya melalui Kepala
Direktorat Agraria Propinsi Bengkulu yang isinya antara lain
memberikan Hak Guna Usaha pada PT Perkebunan XXIII (Persero)
yang diuraikan dalam peta situasi lampiran Pemerintah Panitia B
Propinsi Bengkulu No. 16/RSLB/B/1988 Tanggal 5 April 1988
seluas ± 5.905 Ha.
PP No. 12 tahun 1966 Tanggal 14 Februari 1996 tertuang
dalam Lembaran Negara RI No. 19 Tahun 1996 dan Akte
Pendirian di Hadapan Notaris Harun Kamil SH. No. 40
Tanggal 11 Maret 1996 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman
RI No. C2-8335 HT. 01-01 tahun 1996 Tanggal 8 Agustus 1996
yang diumumkan dalam tambahan Berita Negara RI No. 80 Tanggal
4 Oktober 1996 bahwa PT Perkebunan XXIII (Persero) bergabung
dengan PT Perkebunan X (Persero), PT Perkebunan XXXI
(Persero) dan kebun proyek PT Perkebunan XI (Persero)
menjadi PTPN VII (Persero).

4. Program kerja

1) Kebun Plasma Inti : Merupakan sumber penghasil bahan baku


utama yang digunakan untuk pembuatan SIR 20
2) Bahan Olah : Merupakan bahan baku utama yang berupa
gumpalan lump yang diperoleh dari pohon karet yang disadap
para petani baik dikebun inti ataupun dari petani luar
3) Jembatan Timbang : Tempat proses penimbangan bahan baku
dari pemasok
4) Loading Ramp : Bangunan yang diperuntukan sebagai tempat
penyimpanan bahan baku yang baru diterima dari pemasok
5) Creper K3 no. 1 : Proses penggilingan bokar sebanyak 1x dengan
menggunakan air
6) Creper K3 no. 2 : Proses penggilingan bokar sebanyak 8x dengan
menggunakan air
7) Creper K3 no. 3 : proses penggilingan bokar sebnayak 3x tanpa
menggunakan air
8) Belt Conveyor : Mesin penghantar bokar menuju slab cutter
9) Slab Cutter : Proses pencacahan bokar sesuai dengan ukuran
yang telah ditentukan yaitu ± 5-10 cm
10)Blendding : Proses pencucian remahan yang bertujuan untuk
menghilangkan kotoran sekaligus mengomogenkan remahan
11)Hammer Mil 1 : Proses pencacahan remahan menjadi ukuran ± 3-
4 cm
12)Hammer Mil 2 : Proses pencacahan remahan menjadi ukuran
lebih kecil dari sebelumnya ± 2 cm
13)Macerator : Pembentukan Crepe dari cacahan dengan ketebalan
± 15-20 mm
14)Creper Jumbo 1 : Pembentukan crepe dari macerator dengan
ketebalan ± 10-15 mm
15)Creper Jumbo 2 : Pembentukan crepe dari CJ 1 dengan dikepang
untuk mendapat ketebalan ± 10-12 mm
16)Creper Jumbo 3 : Pembentukan crepe dari CJ 2 dengan dikepang
untuk mendapatkan ketebalan ± 10-12 mm
17)Finisher 1 : Pembentukan crepe dari CJ 3 dengan dikepang untuk
mendapatkan ketebalan ± 8-11 mm
18)Finisher 2 : Pembentukan crepe lanjutan dari finisher 1a untuk
mendapatkan ketebalan ± 7-10 mm
19)Gulungan Crepe : Proses penggulungan crepe menggunakan roll
dengan berat 25 kg dan panjang crepe ± 88 m
20)Timbangan Crepe : Pengukuran gulungan crepe yang
menggunakan roll biasanya dengan berat ± 330 Kg
21)Lift : Alat angkut gulungan crepe ke ruangan drying
22)Pre Drying : Ruang Jemur crepe dengan waktu jemur ± 12 hari
23)Shredder : Proses pencacahan crepe menjadi butiran dengan
ukuran ± 2,5 mm
24)Vortex pump : Alat transfer remahan crepe ke dalam trolley
25)Trolley : Wadah tampung remahan sebelum masuk dryer
26)Dryer : Mesin pengering dengan suhu 118°-130° lama waktu
pengeringan 7 menit
27)Timbangan Press Bale : Alat ukur berat sesuai dengan
ketentuan yaitu 35 Kg atau permintaan
28)Press Bale : Mesin pemadat bertekanan 1500psi dengan
dimensi 70x35x20 cm
29)Metal Detector : Alat deteksi logam dalam kandungan SIR
30)Timbangan Digital Cross Cek : Timbangan untuk
memeriksa kesesuaian sebelum dikemas
31)Laboraturium : Unit kerja untuk menentukan hasil
produksi pengolahan basah dan kering
32)Packing : Proses pengemasan sebelum didistribusikan ke
pelanggan dengan kemasan
5. Hasil pengamatan, pematauan dan pemeriksaan sesuai lokasi
praktek menggunakan from inpeksi sanitasi industri PT
Nusantara VII (persero) Unit Padang Pelawi.

FORMULIR PENILAIAN HYGIENE SANITASI INDUSTRI

A. Data Umum
1. Nama Industri : PT
perkebunan nusantara VII (persero)
2. Alamat Industri : Jl. Raya
bengkulu - manna km 26,5 desa padang pelawi,kec
sukaraja,kab.seluma bengkulu.
3. No. Telp /Fax / Website :
4. Status Kepemilikan : Pemerintah
5. Akta Pendirian Usaha : Akta
Notasris No.40
6. Tanggal Pendirian : 7 Juli 1992
7. Nama Pimpinan Industri : Heria
Kusworo Sp
8. Jumlah Divisi / Bagian Industri :4
9. Jumlah Karyawan : 651 org (L = 607
org ; P = 44 org)
10. Jumlah Pengunjung rata2 / hari :
11. Tanggal Penilaian : 12
November 2020

B. Data Khusus Produksi Industri


1. Jenis Industri : BUMN
2. Jenis Produk
a) Hasil Produk : Sir 20 Sw
b) Produk Utama : Karet
(Kaplem)
c) Produk Ikutan / Sampingan :-
d) Bahan Baku : Karet
e) Bahan Penolong / Penunjang :
Bahan Kimia/Bahan Pengawet
f) Bahan Buangan :
Limbah (Padat/Cair)
3. Waktu Kerja : 7 jam

No Variabel Bobot Komponen yang Nilai Nilai Skor Ket.


Dinilai Max Hasil

A. Bagian Luar (Outdoor Area) (Total Skor Maks = 210)

1. Lokasi 3 a) Tidak 5 5 15
terletak di
daerah banjir
5 5 15
b) Tidak
dekat dengan
sumber
pencemar
(TPA) dengan
jarak min. 500
meter
2. Halaman 3 a) Bersih dari 4 4 12
sampah yang
berserakan
3 3 9
b) Tidak ada
genangan air
yang dapat
menjadi
sarang
serangga dan 3 3 9
tikus
c) Terdapat
penerangan
pada malam
hari yang
berfungsi
dengan baik
3. Tempat 6 a) Ada penutup 2 2 12
Sampah b) Kedap air 2 2 12
c) Berkonstruk 2 2 12
si kuat,
ringan, dan
mudah 2 2
dibersihkan 12
d) Dipisahkan
antara
sampah
1 1
basah dan
sampah
kering 1 1 6
e) Diangkut
tiap 1 x 24
jam 6
f) Terdapat
pada radius
20 meter
4. Tempat 2 a) Bersih dari 3 3 6
Parkir sampah yang
berserakan
3 2 4
b) Konstruksi
jalan rata
(tidak
bergelomban
g maupun
berlubang) 2 2 4
dan kedap air
c) Terdapat
2 2 4
penerangan
min 10 fc
d) Terdapat
rambu-rambu
parkir yang
jelas
5. Pagar 5 a) Terdapat 4 4 20
pagar sebagai
pembatas
3 3 15
b) Terbuat dari
bahan yang
kuat dan
berfungsi 3 3 15
dengan baik
c) Bersih dari
kotoran
6. Taman 2 a) Bersih dari 4 4 8
sampah yang
berserakan
3 3 6
b) Pertamanan
dan
pertanaman
tertata rapi 3 3 6
c) Penerangan
berfungsi
dengan baik
dan tersebar
merata

B. Bagian Dalam (Indoor Area) (Total Skor Maks = 2630 )


Ruang Kerja untuk Proses Produksi

a) PENYELENGGGARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA INDUSTRI

(Total Skor Maks = 1830)

1. Keadaan Ruang dan Bangunan (Total Skor Maks = 110)

1. Pintu 2 a) Terbuat dari 3 3 6


bahan yang
kuat
b) Berfungsi 3 3 6
dengan baik
c) Rapat 2 2 4
serangga dan
tikus
d) Mudah 2 2 4
dibersihkan
2. Lantai 2 a) Bersih dari 2 2 4
sampah
b) Kedap air 2 2 4
c) Tidak licin 2 2 4
d) Permukaan 2 2 4
rata (tidak
bergelomban
g)
e) Mudah 1 1 2
dibersihkan
f) Dalam
keadaan utuh 1 1 2
(tidak retak
dan tidak
berlubang)
3. Dinding 2 a) Berkonstruk 2 2 4
si kuat
b) Bersih dari 2 1 2
debu,
noda/kotoran
c) Kedap air 2 2 4
(khususnya
pada bagian
dinding yang
sering terkena
percikan air)
d) Permukaan 2 2 4
rata dan
konus
e) Mudah 1 1 2
dibersihkan
f) Berwarna 1 1 2
terang

4. Langit- 2 a) Tinggi 2 2 4
Langit langit-langit
min 3 meter
dari lantai
b) Berkonstruk 2 2 4
si kuat
c) Bersih dari 2 2 4
sarang laba-
laba dan debu
d) Tidak 2 2 4
terdapat
lubang yang
dapat menjadi
sarang tikus
e) Mudah 1 1 2
dibersihkan
f) Berwarna 1 1 2
terang
5. Ventilasi 3 a) Luas 3 3 9
ventilasi alami
(jendela,
pintu, kisi-kisi)
untuk
masuknya
cahaya min.
1/6 kali dari
luas lantai
b) Ventilasi 3 3 9
alamiah dapat
ditembus oleh
sinar matahari
secara
langsung
c) Terdapat 2 1 4
ventilasi
buatan (AC,
Fan,
Exhauster)
d) Baik 2 2 12
ventilasi alami
maupun
ventilasi
buatan dalam
keadaan
bersih dan
terpelihara
2. Penyehatan Udara Ruangan (Total Skor Maks =480)
1. Suhu & Kelembaban (Total Skor Maks = 140)
a) Suhu 7 a) Suhu : 18 4 4 28
– 30 º C
b) Apabila 3 3 14
suhu < 18 º C
perlu
dipasang alat
pemanas
ruangan
(heater) 3 3 21
c) Apabila
suhu > 30 º C
perlu
dipasang
ventilasi
buatan (AC,
Fan,
Exhauster)
b) 7 a) Kelembab 4 4 28
Kelemba an : 65 % - 95
ban % 3 3 21
b) Apabila
kelembaban <
65 % perlu
dipasang alat
humidifier
(seperti alat
pembentuk
aerosol) 3 3 21
c) Apabila
kelembaban >
95 % perlu
dipasang alat
dehumidifier
2. Debu 10 a) Pada 5 4 40
sumber
kegiatan yang
menghasilkan
debu, perlu
dipasang
sistim
ventilasi lokal
(local
ventilation)
yang
dihubungkan
dengan
cerobong dan
dilengkapi
dengan
penyaring
debu (filter
debu) 5 4 40
b) Dilakukan
upaya
penerapan
sistim
ventilasi dilusi
untuk
menjamin
suplai udara
segar dalam
ruang kerja
3. Pertukara 8 a) Membersih 5 5 40
n Udara kan saringan /
filter AC
secara
periodik
sesuai
dengan
ketentuan
pabrik

b) Dilakukan 5 5 40
upaya
penerapan
sistim
ventilasi dilusi
untuk
menjamin
suplai udara
segar dalam
ruang kerja
4. Kandung 8 a) Pada 5 5 40
an Gas sumber
Pencema kegiatan yang
r menghasilkan
gas
pencemar,
maka perlu
dipasang
hood
(penangkap
gas) yang
dihubungkan
dengan local
exhauster dan
dilengkapi
dengan filter
penangkap
gas
5 4 32
b) Dilakukan
upaya
penerapan
sistim
ventilasi dilusi
untuk
menjamin
suplai udara
segar dalam
ruang kerja
5. Kandung 8 a) Pada 3 3 24
an gas sumber
yang kegiatan yang
mengand menghasilkan
ung gas pencemar
mikroba yang
mengandung
mikroba,
maka perlu
dilengkapi
dengan
ventilasi / AC
dengan sistim
saringan
udara
bertingkat
untuk
menangkap
mikroba
3 3 24
b) Melakukan
upaya
desinfeksi
dengan
menggunakan
sinar UV atau
bahan kimia
2 2 16
c) Memelihar
a sistim
ventilasi
dengan baik 2 2 16
d) Memelihar
a sistim AC
sentral
3. Pengelolaan Limbah Industri (Total Skor Maks = 400 )
a) Li 10 a) Limbah 4 2 20
mbah padat yang
Padat masih dapat
Dome dimanfaatkan
stik dilakukan
proses
pengolahan
daur ulang
dan
pemanfaatan
sebagian (re-
use,
recycling,
recovery)
3 3 30
b) Pengangk
utan limbah
padat
dilakukan
setiap 1 x 24
jam
3 3 30
c) Tempat
penampungan
limbah padat
(sampah)
dipisahkan
antara
sampah
basah dan
kering
b) Li 10 a) Memiliki 2 2 20
mbah saluran yang
Cair kedap air
b) Tertutup 2 2 10
c) Mengalir 2 2 20
lancar
d) Tidak 2 2 10
menimbulkan
bau
e) Melakukan 2 1 10
3 sistim
pengolahan,
yaitu secara
fisika, kimia,
dan biologis
c) Limbah 10 a) Setiap 4 4 40
Gas kegiatan kerja
yang
menghasilkan
gas
dilengkapi
dengan alat
penangkap
gas

b) Pada 3 3 30
sumber
penghasil gas
dipasang
hood
(penangkap
gas) yang
dihubungkan
dengan local
exhauster dan
filter gas
(penyaring)
3 3 30
c) Dilengkapi
dengan sistim
suplai udara
segar
d) 10 a) Limbah B3 4 4 40
Limba dikelola di
h B3 tempat
(Baha khusus
n pengolahan
Berba limbah B3
haya b) Dalam 3 3 30
dan penampungan
Berac dan
un) pembuangan
limbah B3
diawasi oleh
tenaga ahli
c) Disertai 3 3 30
petunjuk
ataupun label
yang jelas
tentang
adanya
limbah B3
(terutama
pada
kemasan
yang berisi
limbah B3)
4. Pengendalian Vektor Penyakit (Total Skor Maks = 400 )
4.1. Serangga (Total Skor Maks = 300)
a) Lal 10 a) Indeks 4 4 40
at lalat tidak
lebih dari 8
ekor / fly grill

b) Sistim 3 3 30
pengelolaan
sampah diatur
sebaik
mungkin
sehingga
tidak
memungkinka
n lalat untuk
bersarang
c) Dilakukan 3 3 30
pemberantasa
n lalat dengan
cara
menyemprot
tempat
perindukan
lalat dengan
pestisida
secara
periodic
b) Kecoa 10 a) Indeks 4 3 30
kecoa tidak
lebih dari 2
ekor / plate

b) Sistim 3 2 20
pengelolaan
sampah diatur
sebaik
mungkin
sehingga
tidak
memungkinka
n kecoa untuk
bersarang

c) Dilakukan 3 3 30
pemberantasa
n kecoa
dengan cara
menyemprot
tempat
perindukan
kecoa dengan
pestisida
secara
periodic
c) 10 a) Indeks 5 5 50
Nyam nyamuk pada
uk pengukuran
Container
Index (CI)
tidak lebih
dari 5 %

b) Melakukan 5 4 40
gerakan 3 M
secara rutin
dan terpantau
pada tempat
penampungan
air ataupun
container air
yang
digunakan
4.2 Tikus 10 a) Tidak 4 4 40
ditemukan
adanya tanda-
tanda
kehidupan
tikus

b) Sistim 3 2 20
pengelolaan
sampah diatur
sebaik
mungkin
sehingga
tidak
memungkinka
n tikus untuk
bersarang

c) Dilengkapi 3 20 20
dengan
perangkap
tikus
(kurungan
tikus, jepretan
tikus, lem
tikus, klerat)

5. Pencahayaan (Total Skor Maks = 100)


Intensitas 10 a) Jenis 4 4 40
Cahaya kegiatan/peke
rjaan yang
dilakukan
sesuai
dengan
intensitas
cahaya yang
telah
ditentukan

b) Baik 3 3 30
pencahayaan
alami maupun
buatan tidak
menimbulkan
kesilauan dan
bayangan dan
berfungsi
dengan baik

c) Sesuai 3 3 30
dengan warna
cat dinding
yang
digunakan
sehingga
kontras
dengan
cahaya yang
dipantulkan
6. Kebisingan (Total Skor Maks = 100 )
Intensitas 10 a) Jenis 4 4 40
Kebisinga kegiatan/peke
n rjaan yang
dilakukan
sesuai
dengan
intensitas
kebisingan
yang telah
ditentukan

b) Dilakukan 3 2 20
pengaturan
pada tata
ruang kerja
sehingga
meminimnalisi
r tingkat
kebisingan
c) Pada 3 3 30
sumber bising
dilengkapi
dengan
peredam
kebisingan
(seperti bahan
yang kedap
suara,
menanam
pohon,
peninggian
tembok, dll)
7. Instalasi (Total Skor Maks = 240)
a) Ins 6 a) Instalasi 5 5 30
talasi listrik dalam
Listrik sistim
penyaluranny
a berfungsi
dengan baik
dan aman
5 5 30
b) Terdapat
petunjuk
ataupun kode
yang jelas
sesuai
dengan
peruntukkann
ya
b)Instalas 6 a) Instalasi 5 5 30
i pemadam
Pemada kebakaran
mKebaka berfungsi
ran dengan baik

b) Terdapat 5 5 30
petunjuk
ataupun kode
yang jelas
sesuai
dengan
peruntukkann
ya
c) 6 a) Instalasi 4 4 24
Instal air bersih
asi Air tidak terjadi
Bersih hubungan
aliran silang
(cross
connection)
dan arus balik
dengan
instalasi air
limbah

b) Instalasi 3 3 18
air bersih
ditata
sedemikian
rupa dengan
rapi
3 3 18
c) Terdapat
petunjuk
ataupun kode
yang jelas
sesuai
dengan
peruntukkann
ya
d) 6 a) Instalasi 4 3 18
Instalasi air kotor dan
Air Kotor air hujan
dan Air berfungsi
Hujan dengan baik

b) Instalasi 3 3 18
air kotor dan
air hujan
ditata
sedemikian
rupa dengan
rapi
3 2 12
c) Terdapat
petunjuk
ataupun kode
yang jelas
sesuai
dengan
peruntukkann
ya
b) FASILITAS SANITASI (Total Skor Maks = 740 )
1. Penyediaan Air Bersih dan Air Minum (Total Skor Maks = 200)
a) Air 10 a) Sumber air 2 2 20
Bersih berasal dari
PAM, PDAM,
sumber air
tanah yang
telah diolah
dan
memenuhi
syarat
kesehatan

b) Tersedia 2 2 20
air bersih
untuk
kebutuhan
karyawan
dengan
kapasitas 60
lt/org/hr
2 2 20
c) Kualitas air
bersih
memenuhi
syarat
kesehatan
secara fisik
(tidak
berwarna,
tidak berasa,
tidak berbau,
dan jernih)
2 2 20
d) Distribusi
air dengan
sistim
perpipaan 2 1 10

e) Dilakukan
pengambilan
sample air
bersih pada
sumber dan
diperiksakan
di lab. min. 2
kali setahun
(pada musim
kemarau dan
musim
penghujan)

b) Air 10 a) Kualitas air 3 3 30


Minu minum
m memenuhi
syarat
kesehatan
secara fisik
(tidak
berwarna,
tidak berasa,
tidak berbau,
dan jernih),
segar, sehat,
dan aman

b) Konstruksi 3 3 30
dan tipe yang
disediakan
perusahaan
min. 1 tempat
untuk setiap
50 karyawan

c) Tersedia 2 2 20
gelas untuk
minum
dengan
frekuensi
sekali
penggunaan
yang
dilengkapi
dengan
tempat
sampah

d) Tempat 2 2 20
untuk air
minum
terjamin
hygienitasnya
(tidak
memudahkan
untuk
terjadinya
kontaminasi
di dalamnya)
2. Fasilitas Cuci Toilet (Total Skor Maks = 440 )
a) Konstruksi Ruang dan Bangunan Toilet (Total Skor Maks = 280)
1. Pint 5 a) Terbuat dari 2 2 10
u bahan yang
kuat
b) Rapat
serangga dan 2 2 10
tikus
c) Pintu toilet 2 2 10
dibuat dengan
sistim menutup
sendiri (self
closing) dan
terdapat screen
sehingga
menjamin
kepentingan
privasi bagi
pemakainya. 2 2 10
d) Berfungsi
dengan baik 2 2 10
e) Mudah
dibersihkan
2. Lan 6 a) Bersih dari 3 3 18
tai sampah yang
berserakan
b) Kedap air 3 3 18
c) Terbuat dari 2 2 12
bahan yang
mudah
dibersihkan
(seperti
keramik,
stainless steel,
porselin)
d) Tidak licin 2 2 12
3. Din 6 a) Bersih dari 2 1 6
ding debu,
noda/kotoran
b) Kedap air 2 2 12
c) Permukaan
rata dan konus 2 2 12
d) Mudah
dibersihkan 2 2 12
e) Berwarna
terang 2 2 12
4. Lan 5 a) Berkonstruk 2 2 10
git- si kuat
Langit b) Bersih dari 2 1 5
sarang laba-
laba dan debu
c) Tidak 2 1 5
terdapat lubang
yang dapat
menjadi sarang 2 1 5
tikus
d) Mudah
dibersihkan 2 1 5
e) Berwarna
terang
5. Ven 6 a) Terdapat 5 5 30
tilasi ventilasi
alamiah yang
berfungsi
dengan baik
dan terpelihara
kebersihannya

b) Terdapat 5 5 30
ventilasi buatan
yang berfungsi
dengan baik
dan terpelihara
kebersihannya
b) Kelengkapan Fasilitas di Dalam Toilet (Total Skor Maks = 160)
1. Ke 6 a) Tersedia 2 2 12
tersed toilet yang
iaan terpisah antara
Toilet toilet pria dan
toilet wanita
dengan jumlah
yang telah
ditentukan
2 2 12
b) Dibersihkan
minimal 2 kali
sehari dan
terdapat
petugas
kebersihan
yang
menanganinya

c) Terdapat 2 2 12
fasilitas toilet
berupa water
closed
(wastafel)

d) Terdapat 2 1 6
chemical
closets (closet
yang
menggunakan
bahan kimia)

e) Terdapat 2 1 6
privies (kakus)
2. Ke 10 a) Pada toilet 2 2 20
adaan pria, terdapat
Toilet urinoir yang
berfungsi
dengan baik
dan terbuat dari
bahan /
material yang
kedap air
(seperti besi,
galvanis,
stainless steel,
baja, batu
dengan kualitas
yang baik)
2 2 20
b) Urinoir
dilengkapi
dengan sistim
gelontor
(flushing)
melalui flushing
valve (menyatu)
atau terpisah.
2 1 10
c) Pada toilet
wanita, terdapat
jamban (1:60)
dan pada toilet
pria (1:40)
2 2 20
d) Baik toilet
pria dan wanita
tersedia tempat
sampah yag
memenuhi
syarat
kesehatan

e) Dilakukan 2 2 20
pembersihan
min. 2 kali
sehari dan
terdapat
petugas
kebersihan
yang
menanganinya
3. Fasilitas Cuci / Pelayanan Kebersihan Diri (Washing Facility) (Total Skor
Maks = 100 )
1. La 10 a) 1lavatory
vatory min.disediaka 1,43 1,43 14,3
n untuk 10-
100 karyawan

b) 1 buah
lavatory
berukuran 24
inchi + 1 buah
kran

c) Tersedia :
1. Sab
un yang 1,43 1,43 14,3
ditempatk
an pada
wadah
khusus di
setiap
lavatory /
tempat 0,47 0,47 4,7
cuci

2. Ker
tas tissue / 0,47 0,47 4,7
lap khusus
/ alat
pengering
tangan

3. Terd
apat
tempat 0,47 0,47 4,7
sampah

d) Terpisah
antara pria 1,43 1,43 14,3
dan wanita
(bila dibuat
bersebelahan,
maka terdapat
dinding
pemisah yang
konstruksinya
kokoh dan
rapat
1,43 1,43 14,3
e) Lavatory
terbuat dari
bahan yang
kuat dan
kedap air
1,43 1,43 14,3
f) Lavatory
yang
menggunakan
air panas dan
air dingin
dalam 1 kran
disediakan
untuk 5
karyawan 1,43 1,43 14,3

g) Tersedia
shower
dengan air
pnas dan air
dingin min. 1
buah shower
untuk 15
pekerja
4. Personal Service (Pelayanan Kebutuhan-Kebutuhan Personal) (Total Skor
Maks = 730 )
1. Ru 5 a) Terd 3 3 15
ang apat ruang
Ganti ganti pakaian
Pakai yang terpisah
an antara pria
(Total dan wanita
Skor
Maks b) Rua 3 3 15
= 50) ng ganti
pakaian
dalam
keadaan
bersih dan
tidak
memungkinka
n untuk
bersarangnya
vektor
penyakit di
dalamnya
2 2 10
c) Terd
apat locker
pakaian
dengan
dilengkapi
kunci
pengaman 2 2 10
d) Dis
ediakan
jemuran di
luar untuk
mengeringkan
baju pekerja
yang basah
2. Ru 5 a) Terd 3 3 30
ang apat ruang
Istirah istirahat
at dengan
(Total keadaan yang
Skor bersih dan
Maks tidak
= 50) memungkinka
n untuk
bersarangnya
vektor
penyakit di 3 10
dalamnya
2
b) Pad
a 10
orang/kurang
karyawan
wanita dapat
disediakan
ruang istirahat
dengan luas
min. 60 ft2 dan
min. 1 tempat
tidur/dipan
untuk 10 2 10
orang/lebih)
2
c) Terd
apat
sekat/dinding
yang terbuat
dari bahan 2 10
yang kuat
min. setinggi 2
7 ft.
d) Kea
daan di dalam
ruang istirahat
harus
menjamin
kepentingan
privasi dan
aman

3. Ruang Pengelolaan Makanan (Total Skor Maks = 530)


a. Konst 7 a) Konstruksi 2 0 0
ruksi bangunan
Banguna kuat, kokoh,
n dan 2 0 0
permanen
b) Bangunan
dibuat rapat 0 0
serangga dan
tikus
c) Tidak ada 2 0
genangan air
d) Dilengkapi 2 0
dengan
fasilitas cuci
tangan
(wastafel),
sabun, kertas
tissue atau
alat pengering 0
tangan
e) Dilengkapi 2 0
dengan
slogan / motto
kesehatan

b. Lanta 3 a) Bersih dari 2 0 0


i sampah
b) Kedap air 2 0 0
c) Tidak licin 2 0 0
d) Permukaa 1 0 0
n rata (tidak
bergelombang
)
e) Mudah 1 0 0
dibersihkan
f) Dilapisi 1 0 0
keramik
g) Dalam 1 0 0
keadaan utuh
(tidak retak,
tidak
berlubang)
c. Dindi 2 a) Berkonstru 2 0 0
ng ksi kuat
b) Bersih dari 2 0 0
debu,
noda/kotoran, 2 0 0
dan coretan
c) Kedap air
d) Permukaa 2 0 0
n rata dan
konus 0
e) Mudah 1 0
dibersihkan
f) Berwarna 0
terang 1 0
d. Langi 2 a) Tingi 2 0 0
t-Langit langit-langit
min. 2,75
meter 2 0 0
b) Berkonstru
ksi kuat
c) Bersih dari 2 0 0
sarang laba-
laba, debu
d) Tidak 2 0 0
terdapat
lubang yang
dapat menjadi
sarang tikus
e) Mudah 1 0 0
dibersihkan 1 0 0
f) Berwarna
terang
e. Ventil 2 a) Tersedia 3 0 0
asi ventilasi yang
cukup
memberikan
kenyamanan
b) Lubang 3 0 0
penghawaan
langsung
berhubungan
dengan udara
luar
c) Tersedia 2 0 0
ventilasi
buatan
d) Berfungsi 2 0 0
dengan baik
dan dalam
keadaan
bersih
terpelihara
f. Penc 2 a) Intensitas 5 0 0
ahayaan cahaya 50-
100 lux
b) Tidak 5 0 0
menyilaukan
dan berfungsi
dengan baik
g. Pintu 2 a) Terbuat 2 0 0
dari bahan
yang kuat
b) Rapat 2 0 0
serangga
c) Rapat 2 0 0
tikus 2 0 0
d) Mudah
dibersihkan 2 0 0
e) Berfungsi
dengan baik
h. Temp 6 a) Ada 2 0 0
at penutup 2 0 0
sampah b) Kedap air 2 0 0
c) Berkonstru
ksi kuat,
ringan, dan 2 0 0
mudah
dibersihkan
d) Dipisahkan 2 0 0
antara
sampah
basah dan
sampah
kering
e) Diangkut
tiap 1 x 24
jam
i. Baha 4 a) Berasal 3 0 0
n dari sumber
Makana resmi 3 0 0
n b) Dalam
kondisi baik
atau segar 2 0 0
c) Disimpan
dalam wadah
atau tempat
yang bersih 2 0 0
d) Tertata
rapi sesuai
dengan
jenisnya
j. Maka 4 a) Makanan 3 0 0
nan Jadi ditempatkan
dan dalam wadah
penyajia yang terbuat
nnya dari bahan
yang aman
(food grade) 2 0 0
b) Makanan
ditempatkan
dalam wadah
yang bersih
dan tertutup 2 0 0
c) Bebas dari
gangguan
serangga 2 0 0
d) Dalam
keadaan baik
dan tidak
kadaluarsa
e) Disajikan 2 0 0
dalam etalase
penyajian
yang tertutup
rapi dan
bersih
k. Peral 3 a) Peralatan 3 0 0
atan terbuat dari
pengola bahan yang
han aman untuk
makana makanan
n b) Tersimpan 3 0 0
dalam
keadaan
bersih
c) Dalam 2 0 0
keadaan
utuh/tidak
gupil/retak
d) Tertata 2 0 0
rapi sesuai
peruntukkann
ya
l. Kursi 2 a) Tersedia 4 0 0
dan kursi dan
meja meja dalam 3 0 0
keadaan baik
b) Bersih dari 3 0 0
noda dan
kotoran
c) Mudah
dibersihkan
m. Peng 4 a) Tidak 5 0 0
endalian ditemukan
serangg tanda-tanda
a dan kehidupan
tikus serangga dan 5 0 0
tikus
b) Dilakukan
pengendalian
serangga dan
tikus min. 6
bulan sekali
n. Peny 5 a) Berasal 3 0 0
ediaan dari PDAM,
Air PAM 3 0 0
Bersih b) Kondisi
fisik air 2 0 0
terjaga
c) Disribusi
air dengan 2 0 0
sistim
perpipaan
d) Dilakukan
pengambilan
sample air
min. 2 kali
setahun
o. Pem 5 a) Saluran 5 0 0
buangan kedap air,
Air tertutup, dan
Limbah rat proof 5 0 0
b) Mengalir
lancar dan
tidak
menimbulkan
bau
4. Ruang 5 a) Mudah 4 4 20
Kesehat dijangkau
an oleh pekerja
(Total Skor maupun staf 3 3 15
Max = 50) lainnya
b) Konstru
ksi bangunan
kuat dan tidak
memungkinka
n terdapatnya
sarang vektor 3 3 15
penyakit
c) Tersedi
a obat-obatan
dalam jumlah
yang cukup
dan tidak
kadaluarsa
5. Musholla (Total Skor Maks = 300)
1. 2 a) Terbuat 2 2 4
Pintu dari bahan
yang kuat
b) Berfungsi 2 2 4
dengan baik
c) Rapat 2 2 4
serangga
d) Rapat 2 2 4
tikus 2 2 4
e) Mudah
dibersihkan
2. 2 a) Bersih dari 2 2 4
Lantai sampah
b) Kedap air 2 2 4
c) Tidak licin 2 2 4
d) Mudah 2 2 4
dibersihkan
e) Dilapisi 2 2 4
keramik dan
dalam
keadaan utuh
(tidak retak,
tidak
berlubang)
3. 2 a) Berkonstru 2 2 4
Dinding ksi kuat
b) Bersih dari 2 2 4
debu,
noda/kotoran,
dan coretan
c) Kedap air
d) Permukaa 2 2 4
n rata dan
konus 2 2 4
e) Mudah 1 1 2
dibersihkan
f) Berwarna 1 1 2
terang
4. 2 a) Tinggi 2 2 4
Langit- langit-langit
Langit min. 2,75
dan meter 2 2 4
Atap b) Berkonstru
ksi kuat dan
atap tidak 2 2 4
bocor
c) Bersih dari
sarang laba-
laba, debu 2 2 4
d) Tidak
terdapat
lubang yang 1 1 2
dapat menjadi
sarang tikus 1 1 2
e) Mudah
dibersihkan
f) Berwarna
terang
5. 2 a) Luas 3 3 6
Ventilasi ventilasi alami
(jendela,
pintu, kisi-kisi)
untuk
masuknya
cahaya min.
1/6 kali dari
luas lantai
b) Ventilasi 3 3 6
alamiah dapat
ditembus oleh
sinar matahari
secara
langsung
c) Terdapat 2 1 2
ventilasi
buatan (AC,
Fan,
Exhauster)
d) Baik 2 1 2
ventilasi alami
maupun
ventilasi
buatan dalam
keadaan
bersih dan
terpelihara
6. 2 a) Terdapat 3 3 6
Pencaha pencahayaan
yaan alami yang
dapat
menerangi
seluruh
ruangan
b) Terdapat 3 3 6
penerangan
buatan
(lampu) yang
berfungsi
dengan baik
pada malam
hari
c) Intensitas 2 2 4
cahaya min.
60 lux
d) Tidak 2 2 4
menyilaukan
7. 3 a) Bersih dari 4 3 9
Alat kotoran/noda
sholat b) Dibersihka 3 3 9
(Tikar, n secara
Karpe periodik
t, c) Tersedia 3 2 6
Muke tempat
na, penympanan
Sarun khusus yang
g, memadai
Sajad
ah)
8. 4 a) Terpisah 2 2 8
Toilet antara toilet
pria dan
wanita
b) Bersih dan 2 2 8
tidak berbau
c) Berkonstru 2 2 8
ksi kuat
d) Lantai dan 2 2 8
dinding kedap
air, tidak licin
e) Terdapat 1 1 1
ventilasi
f) Pencahay
aan tidak 1 1 1
menyilaukan
9. 5 a) Ada penutup 2 2 10
Tempat b) Kedap air 2 2 10
samp c) Berkonstruk 2 2 10
ah si kuat,
ringan, dan
mudah
dibersihkan 2 2 10
d) Dipisahkan
antara
sampah
basah dan
sampah
kering 1 1 5
e) Diangkut
tiap 1 x 24
jam 1 1 5
f) Terdapat
pada radius
20 meter
10. 1 a) Berfungsi 4 4 4
Sound dengan baik
syste b) Tersebar 3 3 3
m merata 3 2 2
c) Letaknya
tidak
mengganggu
pengunjung
11. 5 a) Terpisah 3 2 10
Tempat antara pria
Wudlu dan wanita
b) Bersih (tidak 3 1 5
berlumut,
tidak licin),
dan
terpelihara
c) Kran air 2 2 10
berfungsi
dengan baik
d) Memiliki 2 2 10
tendon
penampungan
air yang
terpelihara

Kegiatan 6 a) Kegiatan 2 2 12
Pembersi sweeping dan
han pembersihan
harus
dilaksanakan
secara rutin di
luar jam kerja
(khususnya
sweeping
terhadap
sampah dan
kotoran)
b) Semua 2 2 12
komponen
bangunan di
ruang kerja
(atap, gang-
gang, lantai,
dinding,
gudang,
jamban, toilet,
saluran
pembuangan
air kotor, dan
lainnya)
setiap saat
harus dalam
keadaan
bersih dan
sanitair
c) Pada 2 2 12
komponen
bangunan di
ruang kerja
yang sering
terkena
percikan air,
maka sistim
drainase/pem
atusan harus
dikelola
dengan baik
(dimungkinka
n agar cepat
kering)
d) Pengguna 2 2 12
an
mesin/peralat
an dalam
mengelola
sanitasi,perlu
dilakukan
pemeriksaan
secara
periodic dan
mencatat
setiap hasil 12

pemeriksaan 2 2
e) Alat
pemadam
kebakaran
harus dijaga
dan terlindung
dari proses
pendinginan

6. Warung Makan Pedagang Kaki Lima di Sekitar Industri (Total Skor Maks =
70 )
Keadaan 7 a) Penyajian 2 0 0
fisik makanan
dalam wadah
ataupun
etalase 2 0 0
tertutup dan
rapi 2 0 0
b) Keadaan
lingkungan 2 0 0
warung
makan bersih
c) Sistem 2 0 0
pengelolaan
sampah baik
d) Terdapat 0 0 0
tempat
pencucian
yang
keadaannya
sanitair
e) Peralatan 0 0 0
makan yang
digunakan
bersih
Bengkulu, November 2020

Pengelola Industri Pemeriksa

( ) ( )

Berikut ini adalah jumlah Skor Maksimum pada Variabel yang


dilakukan Penilaian:

No Variabel Jumlah Skor


Maksimum
1. Bagian luar (Outdoor Area) 208
2. Bagian dalam (Indoor Area) 2.863
Ruang kerja untuk proses produksi.
a).penyelenggaraan kesehatan lingkungan 1.703
kerja industri.
a.1.keadaan ruang dan bangunan. 110
a.2.penyehatan udara ruangan. 445
a.3.pengelolahan limbah industri. 380
a.4.pengendalian vektor. 350
a.5.pencahayaan. 100
a.6.kebisingan. 90
a.7 instalasi 228

B).fasilitas sanitasi 682


b.1.penyediaan air bersih dan air minum. 190
b.2.fasilitas cuci toilet. 392
b.3.fasilitas cuci atau pelayanan kebersihan 100
diri (washing facility).
b.4. personal service(pelayanan kebutuhan- 424
kebutuhan personal).
1. Ruang Ganti Pakaian 50
2. Ruang Istirahat 60
3. Ruang Pengelolaan makanan 0
4. Ruang Kesehatan 50
5. Mushola 264

C) house keeping 54
3. Warung makan pedagang kaki lima di sekitar 0
industri.
 Catatan:
TOTAL KESELURUHAN VARIABEL MAKSIMAL : 3.890

TOTAL KESELURUHAN VARIABEL : 3.071


1) Bagian Luar (Outdoor) = 208
2) Bagian Dalam (Indoor) = 2.863
3) Warung Makan Pedagang Kaki Lima di Sekitar Industri = 0
Lingkungan Kerja Industri dinyatakan memenuhi persyaratan
kesehatan lingkungan apabila memperoleh skor hasil penilaian minimal
75 % dari jumlah skor maksimum. Dengan rumus sebagai berikut:

Ju mlah Sk∨Ha sil


% = x 10 0 %
Ju mlah Sk∨Ma ksimal

3 .07 1
= x 10 0 %
3 .89 0

= 78,95 %

Jadi PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) memenuhi


persyaratan kesehatan lingkungan dengan presentase 78,95 %
BAB III
PEMBAHASAN

A. Identifikasi Masalah Kesehatan Lingkungan


Hasil dan pengamatan yang kami lakukan di PT perkebunan
nusantara VII (persero) ada beberapa masalah dari beberapa
penilaianhygiene sanitasi industriyang didapatkan, beberapa masalah
yang kami peroleh sebagai berikut
1. Bagian indoor
a. Tidak adanya Pengelolahaan Makanan.
b. Warung Makan / Pedagang kaki lima
1) Tidak tersedianya warung makan dikarenakan karwan dipabrik
membawa bekal sendiri saat istirahat mereka pulang
kemudian kembali lagi untuk berkerja.

B. Perencanaan Kegiatan yang Memungkinkan Untuk Mengatasi


Sebaiknya pabrik memiliki warung makan / pedagang kaki lima
dan tem

BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan Praktik Belajar
Lapangan (PBL) setelah melaksanakan Penilaian Hygiene Sanitasi
Industri di PT perkebunan nusantara VII (persero) unit padang pelawi..
hasil yang didapatkan pada penilaian hygiene sanitasi industri di bagian
luar (outdoor area) dan bagian dalam (indoor area) yaitu ruang kerja
dimana proses produksi berlangsung tersebut memenuhi persyaratan
kesehatan lingkungan,apabila memperoleh skor hasil penilaian minimal
75% dari jumlah skor maksimum dan hasil yang didapatkan dari
pemeriksaan.

B. Saran
A. Bagi Mahasiswa
Jika ada kesalahan melakukan pengolahan dan pemeriksaan
terhadap data yang telah dikumpulkan berdasarkan penilian
hygiene sanitasi industri serta peraturaan perundangan yang terkait
kami dapat belajar dan memperbaiki diri kesalahan kedepannya
agar sesuai dengan peraturan dan data yang didapatkan di
PT,Perkebunan Nusantara VII (persero).
B. Bagi Institusi
Dari hasil pemeriksaan hygiene sanitasi industri tersebut untuk
dapat bisa menjadi acuan untuk pemeriksaan dan pembuatan
laporan selanjutnya agar bisa mendapatkan pengetahuan dalam
kekurangan dan kelebihannya pemeriksaan hygiene sanitasi
industri di Pt Perkebunan Nusantara VII.
C. Bagi Pabrik
a) Lebih memperhatikan penggunaan APD(alat pelindung diri)
pada saat melakukan pekerjaan di pabrik.
b) Setiap kotak P3K yang tersedia di pabrik hendaknya
memperhatikan kelengkapan kotak P3K tersebut contohnya:
Betadine,Alkohol,Kain kasa steril,Gunting,Plester luka.
c) Untuk kedepannya lebih memperhatikan penempatan
pemisahan toilet antara pria dan wanita.
d) Lebih memperhatikan pemisahan sampah antara sampah
organik dan anorganik.
e) Untuk kedepannya lebih melengkapi saran fasilitas sesuai
formulir penilaian hygiene sanitasi industri
LAMPIRAN

1. Bagian Luar (Outdoor Area)

Lokasi Pabrik Halaman

Tempat Sampah

Pagar Tempat Parkir


Taman

2. Bagian Dalam (Indoor Area)


a) Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri
b) Fasilitas Sanitasi

Anda mungkin juga menyukai