Anda di halaman 1dari 20

PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

DI BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL
TAWANGMANGU

TANGGAL 4 JANUARI SAMPAI 31 MARET 2016

LAPORAN

Disusun oleh :

1. Arif Dwi S. ( 8666 )


2. Arifin Kurniawan ( 8667 )
3. Arinton Seno ( 8668 )
4. Rani Sulistya ( 8706 )
5. Ria Irfan Afandi ( 8707 )
6. Risa Lufi S. ( 8708 )

PRAKTEK KEAHLIAN : AGROBISNIS PRODUKSI TANAMAN


PROGAM KEAHLIAN : AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN
& HOLTIKULTURA

SMK NEGERI 1 TRUCUK KLATEN


DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HALAMAN PENGESAHAN

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDRUSTRI
DI BALAI BESAR PENELITIAN DAB PENGEMBANGAN
TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL
TAWANGMANGU

Tanggal 5 Januari 2016 31 Maret 201

Ketua Jurusan Agr.Pr. Tanaman Pembimbing sekolah

Asri subinti,.SP IndratiRosita,.SP


NIP.196412251988032009 NIP.197
401162008012003

Mngetahui,

Kepala SMK Negri 1 Trucuk

Ir.Puji Prawito, M.Pd


NIP. 196201251991031007

LEMBAR PENGESAHAN INSTITUSI

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


DI BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL
TAWANGMANGU

Tanggal 4 Januari 2016 31 Maret 2016


Kasie Pelayanan Teknis Pembimbing Prakerin

Tri Widayat, M.Se Nengah Ratri


R.K., Amd
NIP. 197711162005011002 NIP.
198702152010122001

Mengetahui,
Kepala Bidang Pelayanan Penelitian

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan hasil praktik kerja industri (PRAKERIN) ini. Penulisan laporan hasil praktik
kerja indistri ini di maksudkan untuk memenuhi tugas tugas dan salah satu
syarat untuk evaluasi belajar tahap dalam tahun ajaran 2015/2016
Dalam pelaksanaan praktik kerja industri dan penulisan hasil praktek kerja
lapangan, penulisan banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan berbagai
pihak.
Maka penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Ir. Puji Prawito, M.Pd. sebagai Kepala Sekolah SMK N 1 Trucuk Klaten.
2. Ibu Indrati Rosita.Sp sebagai guru pembimbing Praktek Kerja Industri yang
telah memberi bimbingan, pengarahan dan saran-saran sehingga
tersusunlah buku laporan hasil Praktek Kerja Industri ini.
3. Ibu Dra. Lucie Widowati, M. Si., Apt Sebagai pimpinan Balai Besar Penelitian
Tanaman Obat dan Obat Tradisional berserta staf karyawan yang telah
bersedia memberi bimbingan dan pengarahan-pengarahan yang berupa
fasilitas maupun keterangan-keterangan yang berguna untuk menyusun
buku laporan.
4. Nengah Ratri. R.K. Amd., sebagai pembimbing lapangan yang telah memberi
bimbingan, pengarahan dan saran-saran sehingga tersunsunlah buku
laporan hasil Praktek Keerja Industri ini.
5. Ayah dan Ibu yang telah berkorban membersarkan dan membiayai sekolah
kepada saya.

6. Seseorang yang disana yang selalu memberi semangat untuk terus


berjuang.

Penulisan menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak


kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhirnya penulis
berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca.
Tawangmangu , Maret 2016

Penuli
s

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH ......................................................................


HALAMAN PENGESAHAN INDUSTRI ......................................................................
KATA PENGANTAR ...................................................................................................
DAFTAR
ISI.................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prakerin ........................................................................................
B. Tujuan
Prakerin......................................................................................................
C. Manfaat
Prakerin....................................................................................................
D. Pelaksanaan
Prakerin ...........................................................................................

BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN


A. Sejarah
B2P2TOOT...............................................................................................
B. Latar
Belakang......................................................................................................
C. Tujuan.................................................................................................................
....

BAB III KEGIATAN PRAKERIN


A. Kebun Tlogo
Dlingo...............................................................................................
B. Etalase Tanaman Obat
118...................................................................................
C. Laboraturium Pasca
Panen....................................................................................

BAB IV PENUTUP
A.
Kesimpulan..............................................................................................................
B.
Saran.......................................................................................................................
C.

Kesan......................................................................................................................

LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Prakerin ( Praktek kerja industri ) adalah kegiatan pendidikan , pelatihandan


dan pembelajaran yang dilaksanakan di dunia usaha atau dunia industri yang
relevan dengan kompetensi ( kemampuan ) siswa sesuai bidangnya. Dalam
pelaksanaanya dilakukan dengan prosedur tertentu, bagi siswa yang bertujuan
untuk magang di suatu tempat kerja, baik dunia usaha maupun di dunia industri
setidaknya sudah memiliki kemampuan dasar sesuai bidang yang di gelutinya
atau sudah mendapatkan bekal dari pembimbing di sekolah untuk memiliki ilmu
ilmu dasar yang akan di terapkan dalam dunia usaha atau dunia industri. Alasan
utama mengapa para siwa-siswi harus memiliki bekal ilmu pengetahun sesuai
bidangnya agar dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri tidak mengalami
kendala yang berarti dalam penerapan Ilmu Pengetahuan dasar yang
kemungkinan besar dalam proses praktek kerja industri mendapat ilmu ilmu baru
yang tidak di ajarkan di Lembaga Kejuruan terkait. Minat terhadap tumbuhan
obat tradisional semakin meningkat karena 3 alasan utama yaitu : 1.
Masyarakat semakin sadar akan perlunya menjaga kesehatan,antara lain dengan
meminum jamu secara teratur . 2. Harga obat tradisional yang umumnya
terjangkau oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. 3. Kwatir akan efek samping
dari obat modern, masyarakat mulai menglhkan perhatian kembali kepada obat
tradisional. hal ini mendorong pesatnya pertumbuhan usaha tanaman obat dan
jamu. Bahkan pabrik obat modern sudah mulai mengembangkan obat-obat dari
tumbuhan dengan tehnik pengolahan modern. Produknya di kenal dengan nama
fitofarmaka untuk membedakan dengan istilah jamu.

Di indonesia terdapat kurang lebih 30.000 jenis tumbuhan. Dari jumlah itu
tidak kurang dari 1000 jenis diketahui dapat digunakan sebagai bahan baku
obat. Ciri-ciri morfologi tiap jenis pohon yang berkhasiat obat itu sudah diketahui
dan informasinya dapat ditelusuri dalam berbagai pustaka taksonomi tumbuhan.
Tetapi pertelaan mengenai bagian pohon tertentu yang juga dapat berkhasiat
obat.

B. Tujuan Prakerin
Praktek kerja industri yang kami laksanakan di Balai Besar Penelitian
dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional ( B2P2TOOT ) ini
mempunyai tujuan :
1. Tujuan umum
a. Meningkatkan hubungan keja sekolah dan dunia kerja dalam
pengembangan kurikulum dan peningkatan mutu guru serta
peningkatan pemanfaatan peralatan.
b. Menghasilkan tenaga kerja yang terampil dan produktif sesuai
persyaratan Dunia kerja maupun Dunia industri.
c. Meningkatkan usaha untuk mencukupi kebutuhan operasional.
2. Tujuan khusus
a. Bagi sekolah
1) Memperoleh kesempatan berpartisipasi mengerjakan kegiatan.
Kegiatan industri yang dapat dilaksanakan di sekolah maupun di
luar sekolah.
2) Memperoleh wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang telah masuk ke dunia kerja.
b. Bagi industri
1) Instansi dapat mengenal persis kualitas peserta didik yang
belajar dan bekerja di instansinya.
2) Memperoleh rekan kerja yang dapat mengerjakan sebagian

tahap

c. Bagi siswa
1) Menambah pengetahuan terhadap pengalaman kerja sebagai
sebagian proses pendidikan.
2) Dapat mengetahui tentang proses produksi dan cara
pemanfaatan tanaman obat.
3) Menambah wawasan serta pengetahuan tentang tanaman obat
4) Melatih kedisiplinan dan kejujuran serta ketekunan dalam bekerjs
C. Manfaat Prakerin
Adapun manfaat Praktek Kerja Industri antara lain :
1. Menambah wawasan pada siswa-siswi.
2. Membina hubungan kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan
perusahaan lembaga instansi lainnya.
3. Mendapat pengalaman untuk bekal pada saat bekerja nantimya.
4. Menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan antara pihak
sekolah dengan pihak perusahaan.
D. Pelaksanaan Prakerin
Prakerin di laksanakan di B2P2TOOT Tawangmangu, Karanganyar, Jawa
Tengah, pada tanggal 5 Januari 2016 s.d 31 Maret 2016 dengan jadwal
seperti terlampir pada tabel 1.1 dan dilaksanakan pada hari kerja Senin-
Jumat mulai pukul 08.00 s.d 15.00 WIB.
Tabel 1.1 Jadwal pelaksanaan prakerin

Tanggal Kegiatan Pendamping

4-31 Januari 2015 Pembibitan dari Lamidi dan Teguh


Budidaya Tanaman
Obat Kebun Tlogo
Dlingo
1-26 Februari 2016 Etalase Tanaman Obat Sujatrto
118

29Februari 18 Maret 2016 Pasca Panen Tanaman Devi Safrina, STP


Obat

21-31 Maret 2016 Penyusunan, Revisi Nengah Ratri RK


dan Penyelesaian
Laporan

Tabel 1.2 Jadwal kerja prakerin

Hari Mulai kerja Selesai kerja


Senin 08.00 WIB 15.00 WIB
Selasa 08.00 WIB 15.00 WIB

Rabu 08.00 WIB 15.00 WIB


Kamis 08.00 WIB 15.00 WIB
Jumat 08.00 WIB 15.00 WIB

BAB II
TINJAUAN INSTITUSI

A. Sejarah institusi
Balai Besar Penelitian dan Pengembangn Tanaman Obat dan Obat
Tradisional ( B2P2TOOT ), Badan Litbang Kesehatan, Kementrian
kesehatan RI pada awalnya tahun 1948 berupa rintisan koleksi tanaman
obat Hortus Medicus Tawangmangu.
Pada tahun 1963-1968 berada di bawah koordinasi Badan Peleyanan
Umun Farmasi dan kemudian pada tahun 1968-1975 di bawag Direktorat
Jenderal Farmasi ( Lembaga Farmasi Nasional ). Pada tahun 1975-1079
kebijakan Pemerintah menetapkan Hortus Medicus di bawah pengawasan
Direktorat Pengawasan Obat Tradisional, Ditjen POM, Ditjen RI.
Berdasarkan SK Menteri Kesehatan No.149/ Menkes/SK/IV/78 pada tanggal
28 April 1978 status kelembagaan berubah menjadu Balai Penelitian
Tanaman Obat ( BPTO ) yang merupakan Unit Pelaksana Teknis ( UPT )
Badan Litbang Kesehatan. Selanjutnya berdasarkan peraturan Menteri
Kesehatan RI. No. 491/Per/Menkes/VII/2006 tertanggal 17 Juli 2006, BPTO
meningkat status kelembagaannya menjadi Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional ( B2P2TOOT )
A. Lokasi B2P2TO-OT Tawangmangu
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan
Obat Tradisional (B2P2TO-OT) berlokasi di Tawangmangu, Kabupaten
Karanganyar,Provinsi Jawa Tengah.
B. Kondisi geografis
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan
Obat Tradisional (B2P2TO-OT) Tawangmangu terletak di Desa
Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu ,Karanganyar,Jawa Tengah.
B2P2TO-OT terletak diketinggian 1200 meter di atas permukaan
laut (dpl). Kelembaban udara disekitar 85% dan intensitas
penyinaran nya 18% serta curah hujannya mencapai 3149,9
mm/tahun.

B. Visi, Misi dan Motto Balai Besar Penelitian Tanaman Obat dan Obat
Tradisional (B2P2TO-OT) Tawangmanggu :
a. Visi
1) Masyarakat sehat dengan jamu yangaman dan berkhasiat

b. Misi
1) Meningkatkan mutu litbang tanaman obat dan obat tradisional
2) Mengembangkan hasil litbang tanaman obat dan obat tradisional
3) Meningkatkan pemanfaatan hasil litbang tanaman obat dan obat
tradisional.
c. Nilai
1) Pro rakyat, jujur, disiplin, bertaqwa dan berbudaya.
d. Motto
1) Ramah, informatif dan terpercaya.
BAB III

ALUR KEGIATAN

KebunTamOtlogDi(4-29Jr016)Es8fPcFMy,RvdLp3
-
A. KEBUN TLOGODLINGGO

1. Pengolahan tanah

- Alat yang di gunakan untuk proses pengolahan tanah yaitu :

1) Garpu

2) Cangkul

3) Sabit

Proses pengolahan tanah sebagai berikut :

Pertama tama kita mencabuti rumput kemudian taruh rumput itu di

pinggir lalu rumput itu di timbun dengan tanah rumput sebagai pupuk

dasar setelah itu beri lagi dengan pupuk kandang timbun lagi dengan

tanah lalu bentuk guludan.

Proses pemasangan mulsa pertama kita tarik mulsa dari ujung guludan ke

ujung lainnya lalu potong mulsa tersebut dengan panjang sama dengan

panjang guludan kemudian bentangkan mulsa dan haris menutupi semua

permukaan guludan biar mulsa tidak geser/terbang di tiup angin kita beri

pasak biar mulsa tersebut rapi dan kencang.Kegunaan mulsa yaitu :

- Menjaga kelembaban tanah

- Menekan pertumbuhan gulma

- Mencegah hama dan penyakit pada tanaman


2. Pembibitan

- Alat yang di gunakan dalam proses pembibitan :

1. Sekop kecil

2. Cangkul

3. Gembor

4. Angkong /gerobak dorong

- Proses dalam pembuatan bibit :

a. Pemilihan benih

1) Benih yang di pilih merupakan benih yang jelas varietasnya

2) Memiliki pasar yang jelas dan memiliki potensi masa depan

3) Varietas yang di budidayakan memiliki kemampuan adaptasi yang

baik dengan agroklimat

b. Mutu benih

1) Tingkat benih >95% tidak dicampur dengan varietas yang lain

2) Kemampuan kecambah > 85% dan vigoritas kecambah tinggi

3) Bebas dari biji gulma dan tidak memiliki kecacatan bentuk

4) Benih sehat dari serangan penyakit

c. Media tanah

Media semai disiapkan antara tanah,pupuk organik,dan sekam

perbandingannya 1:1:1 lalu dicampur rata kemudian dimasukkan

kedalam polybag dan di siram dengan air.

d. Sungkup

Proses pembibitan harus berada di tempat terbuka dengan sirkulasi

udara yang baik namun tetap harus terlindunng dari hujan dan panas

matahari. Sungkup di buat dari plastik dengan kerangka bambu,


sungkup biasanya berbentuk setengah lingkaran pnjang sisi sesuai

dengan kebutuhan.

e. Penyemain benih

1) Benih di rendam dengan air hangat kuku selama kurang lebih 2 jam

2) Benih di tiriskan dan di bungkus dengan kain kaos kemudian di

benamkan daam tanah pasir yang basah di tempat yang terbuka

selama 8-10 jam.

3) Media pada polybag di tusuk dengan jari sedalam satu ruas

masukan benih yang sudah berkecambah dengan bakal tunas akar

menghadap kebawah lapisan tutup dengan medisa tanam dan

taburkan bubuk insektisida kemudian seram dengn air.

4) Pesemain ditutup dengan karung plastik selama 24 jam.

5) Setelah benih menghasilkan dau daun sejati bukan daun kotilidon

dari biji atau kira-kira berumur 7-10 hari benih yang telah menjadi

bibit siap untuk tanaman daun.

3. Proses Pemanenan

Alat yang di gunakan pada proses pemanenan yaitu :

1. Sabit

2. Gunting panen

3. karung

- Proses pemanenan sebagai berikut :

Pertaman kita siapkan alat kemudian menuju lahan/petak tanaman yang

tanaman nya siap di apanen misal tanaman :

1. Sambang colok,sambang colok yang siap di panen kira-kira sudah

berumur 4-5 bulan,yang di panen dari tanaman sambang colok adalah

daun.Mula-mula kita siapkan sabit kemudian potong batang tanaman

sambang colok sisakan kira-kira 10 cm dari permukaan tanah dan

proses pomotongan harus merata/satu sama lain tanaman haru

tingginya sama sesudah iti hasil pemotongan kita kumpulkan lalu kita

ikat jadi satu lalu hasil dari semua panen harus di timbang.Manfaat dari

tanaman ini adalah untuk melancarkan haid


2. Adas,adas yang siap di panen ciri-cirinya biji sudah bewarna abu-abu

kecoklatan dan yang sudah kering yang di panen dari tanamnan adas

adalah biji.Mula mula kita siapkan gunting pananen dan karung

kemudian potong biji yang sudah siap dipanaen lalu kumpulkan biji di

dalam karung sesudah itu hasil dari pemanenan tanamna adas kita

timbang.Manfaat dari tanaman adas adalah mengobati batuk.

3. Timi,timi yang siap di panen ciri-cirinya tanaman sudah mengeluarkan

bunga,yang di panen dari tanaman timi adalah daunnya.Mula-mula kita

siapkan gunting panen.Kemudian kita potong batang timi sisakan kira-

kira 2 cm dari permukaan tanah dan kita potong harus merata lalu

kumpulkan hasil dari pemanena dan di masukkan kedalam karung lalu

timbang hasil ari pemanenan.Manfaat dari tanaman timi adalah

mengobati batuk.

B. Etalase Tanaman Obat 118

1. Pembibitan

- Alat yang di gunakan dalam proses pembibitan :

1. Sekop kecil

2. Cangkul

3. Gembor

4. Angkong /gerobak dorong

- Proses dalam pembuatan bibit :

a. Pemilihan benih

1) Benih yang di pilih merupakan benih yang jelas varietasnya

2) Memiliki pasar yang jelas dan memiliki potensi masa depan

3) Varietas yang di budidayakan memiliki kemampuan adaptasi yang

baik dengan agroklimat

b. Mutu benih

1) Tingkat benih >95% tidak dicampur dengan varietas yang lain

2) Kemampuan kecambah > 85% dan vigoritas kecambah tinggi

3) Bebas dari biji gulma dan tidak memiliki kecacatan bentuk

4) Benih sehat dari serangan penyakit

c. Media tanah
Media semai disiapkan antara tanah,pupuk organik,dan sekam

perbandingannya 1:1:1 lalu dicampur rata kemudian dimasukkan

kedalam polybag dan di siram dengan air

d. Sungkup

Proses pembibitan harus berada di tempat terbuka dengan sirkulasi

udara yang baik namun tetap harus terlindunng dari hujan dan panas

matahari. Sungkup di buat dari plastik dengan kerangka bambu,

sungkup biasanya berbentuk setengah lingkaran pnjang sisi sesuai

dengan kebutuhan.

e. Penyemain benih

1) Benih di rendam dengan air hangat kuku selama kurang lebih 2 jam

2) Benih di tiriskan dan di bungkus dengan kain kaos kemudian di

benamkan daam tanah pasir yang basah di tempat yang terbuka

selama 8-10 jam.

3) Media pada polybag di tusuk dengan jari sedalam satu ruas

masukan benih yang sudah berkecambah dengan bakal tunas akar

menghadap kebawah lapisan tutup dengan medisa tanam dan

taburkan bubuk insektisida kemudian seram dengn air.

4) Pesemain ditutup dengan karung plastik selama 24 jam.

5) Setelah benih menghasilkan dau daun sejati bukan daun kotilidon

dari biji atau kira-kira berumur 7-10 hari benih yang telah menjadi

bibit siap untuk tanaman daun.

2. Stek

Stek adalah cara yang di gunakan dalam mengembang biakan

tumbuhan dengan metode vegetative buatan dengam memanfaatkan

bagian tumbuhan iti sendiri.Bagian tertentu dari tumbuhan yang akan

di stek di potong kemudian di tanamankan

a. Stek batang

Stek Batang, adalah teknik memperbanyak tanaman


dengan cara vegetatif dengan memakai bagian
batang .
Sebelum melakukan stek batang ada baiknya melihat kelebihan
stek dibanding menanam dengan cara menyemai biji. silahkan lihat
di daftar isi diatas.
Cara Stek Batang:
1. Pilihlah Induk/ Pohon yang akan di stek yang unggul dan sudah
berbuah jika penyetekan dilakukan pada tanama buah
2. Pilihlah batang yang sudah memiliki kayu/keras dengan ukuran
tergantung pada jenis tanaman tapi keumumannya sebesar jari
3. Potonglah secara miring baik bagian pangkal ataupun uungnya
dengan keumumam panjangnya 10cm
4. berilah perangsang akar pada bagian pangkal
5. Tancap pada media yang sudah disiapkan, saat pemasukan
dalam media sebaiknya hati hati jangan sampai batang stek rusak
6. Cek Tanaman, jika sudah berakar dan tumbuh daun baru boleh
di tanam.

3. Pemeliharaan bibit
Tujuan
Untuk memperoleh bibit yang berkualitas tinggi dan tersedia pada
waktu yang diperlukan dalam kegiatan penanaman dan menjaga bibit
tanaman dalam kondisi prima sehingga pertumbuhan dan
perkembangan normal .
a. Penyiraman atau pengusiran
Bibit tanaman pada awal pertumbuhannya sangat
membutuhkan air . Air merupakan faktor tumbuh pada
tanaman sehingga bibit pada musim kering akan cepat layu
terus dapat berakibat fatal bagi bbit tanaman .
b. Penyulaman
Penyulaman dilakukan pada bulan-bulan pertama untuk
mengganti bibit yang mati akibat dari tanaman layu atau
kurang air
c. Penyiangan
Penyiangan adalah kegiatan mencabut gulma yang berada di
antara sela-sela tanaman dan sekaligus menggemburkan
tanah. Tujuan penyiangan: Untuk membersihkan tanaman
yang sakit mengurangi persaingan penyerapan hara
mengurangi hambatan produksi anakan mengurangi
persaingan penetrasi sinar matahari.

Metode penyiangan:.
a. Secara manual dengan tangan
Metode ini dilakukan dengan menggunakan tangan yang
mencabut rumput di sela-sela tanaman.
b. Secara kimiawi dengan herbisida
Metode ini dilakukan dengan memberikan herbisida pada
rumput yang menjadi gulma disekitar tanaman.
c. Secara mekanis dengan mesin
Metode ini dilakukan dengan cara menggunakan alat mesin
pertanian yang berfungsi untuk penyiangan tanpa merusak
tanaman produksi.
d. Dengan cara pemulsaan
Metode ini dengan cara menutupi tanah pada ruang lingkup
tanaman dengan mulsa dan hanya menyisakan sedikit ruang
untuk tanaman utama.

Definisi Pembibitan adalah kegiatan menyediakan bibit yang


tepat varietasnya dan sehat.

a. Tujuan Pembibitan
Untuk memperoleh bibit yang sesuai dengan jenis yang
diinginkan/varietas yang diinginkan seperti bibit yang sehat
dan mampu beradaptasi dengan baik pada lingkungannya.
b. Sasaran Pembibitan
Memperoleh bibit yang sesuai dengan syatrat tumbuh agar
tanaman dapat tumbuh baik dan mampu berproduksi
maksimal.
Alat dan bahan untuk pembibitan :
1) Benih tanaman dengan varietas yang diinginkan
2) Media semai yang sesuai dengan jenis tanaman
3) Insektisida bubuk
4) Polybag ukuran 6x8cm setiap tanaman memiliki ukuran
yang berbeda
5) Air hangat kuku
6) Kain kaos/koran/daun pisang
7) Pasir
8) Plastik bening
9) Bambu
10) Karung plastik

Fungsi alat dan bahan diatas:


1) Benih sebagai bahan tanam
2) Media tanam sebagai media tumbuh benih
3) Insektisida bubuk sebagai pelindung benih dari insek
4) Polybag sebagai tempat media tanam
5) Air hangat kuku untuk bahan perendaman benih
6) Kaos/koran/daun pisang sebagai wadah perendaman
benih
7) Pasir untuk bahan perendaman benih
8) Plastik bening sebagai atap sungkup
9) Bambu sebagai kerangka atap
10) Karung plastik sebagai penutup persemaian

HASIL YANG DICAPAI


Hasil yang didapatkan selama prakerin

C. Laboraturium Pasca Panen

- Penanganan hasil panen tanaman obat meliputi

pencucian,sortasi,pengubahan bentuk,pengeringan,pengemsan dan

penyimpanan serta stok / gudang simplisia.

Dalam pasca panen mempunyai tujuan sebagai berikut :

a. Mencegah kerugian karena perlakuan pra-panen yang tidak tepat

b. Mencegah terjadi perubahan fisiologis pada bahan

c. Mencegah timbulnya gangguan pathogen

d. Mengurangi kehilangan / kekurangan fisik akibat pemanenan dan

pengankutan

1. Sortasi Basah

Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan bahan-bahan asing

yang tidak berguna / berbahaya dalam pembuatan

simplisia.Penyortiran segera dilakukan setelah bahan selesai di

panen,bahan yang mati,tumbuh lumut ataupun tumbuh jamur segera

di pishkan dimungkinkan mencemari bahan hasil panen.


2. Pencucian

Pencucian bertujuan untuk menghilangkan kotoran dan

mengurangi mikroba-mikroba yang menempel pada bahan.Pencucian

harus dilakukan dalam waktu yang singkat mungkin untuk menghindari

larut dan terbuangnya zat yang terkandung dalam simplisia.Pencucian

harus menggunakan air bersih,seperti air dari mata air,sumur / PAM.

3. Penirisan

Penirisan bertujuan untuk memudahkan kegiatan pengeringan,

pengepakan, serta pengolahan selanjutnya menjadi bahan baku obat

4. Pengeringan

Pengeringan dilakukan untuk mengeluarkan atau menghilangkan

air dari suatu bahan dengan menggunakan sinar matahari dan

haungan. Cara ini sederhna dan hanya memerlukan lantai jemur.

Simplisia yang

akan di jemur di sebar secara merata dan pada saat tertentu dibalik

agar panas merata. Cara penjemuran semacam ini selain murah juga

praktis, tapi juga ada kelemahan yaitu suhu dan kelembaban tidak

dapat terkontrol, memerlukan area penjemuran yang luas, saat

pengeringan trgantung cuaca, mudah terkontaminasi dan waktu

pengeringan yang lama. Dengan menurunkan kadar air dapat

mencegah tumbuhnya kapang dan menurunkan kadar enzimatik.

Sehingga dapat di cegah terjadinya penurunan mutu

atau pengrusakan simplisia. Secara umum ladar air simplisia tanaman

obat maksimal 10 %.
5. Sortasi Kering

Sortasi setelah pengeringn adalah merupakan tahap akhir

pembuatan simplisia. Tujuan sortasi adalah untuk memisahkan benda

asing, seperti bagian-bagian yang tidak di nginkan dan pengotoran-

pengotoran lain yang masih ada dan tertinggal.

6. Pengovenan

Proses ini sama prinsipnya dengan proses pengeringan

menggnakan sinar matahari. Tetapi proses pengeringan ini di bantu

oleh alat oven. Dengan menggunakan alat bantu oven maka proses

pengeringan bahan simplisia dapat lebih cepat kekeringan dan lebih

efisien dalam proses pengeringan ,di pabrik-pabrik besar banyak

menggunakan alat bantu oven untuk mengeringkan bahan simplisia

daripada menggunakan tenaga panas matahari biar tidak bisa ditebak

,karena jika proses pengeringan hanya mengandalkan panas matahari

bahan tidak kering secara merata .

7. Pengemasan

Setelah bersih,simplisia dikemas dengan menggunakan bahan yang

tidak beracun /tidak bereaksi dengan bahan yang disimpan .Pada

kemasan diberi dicantumkan nama bahan dan bagian tanaman yang

digunakan .Tujuan pengepakan dan penyimpanan adalah untuk

melindungi agar simplisia tidak merusak atau berubah mutunya karena

beberapa faktor ,baik dari dalam maupun dari luar .Simplisia disimpan

ditempat yang kering ,tidak lembab ,dan terhindar dari sinar matahari

langsung.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kita harus menjadikan prakerin sebagai gambaran kita kelak kemudian

hari ketika mengalami bagaimana susahnya bekerja.

2. Siswa mampu mengamplikasikan ilmu dan keterampilan yang

diperoleh secara pembelajaran.

3. Siswa menyadari pentingnya etos kerja yang baik, disiplin, tanggung

jawab dalam menyelesaikan sesuatu pekerjaan, sehingga hasil yang di

peroleh akan lebih maksimal.

B. Kesan

Prakerin yang kami jalani di B2P2TOOT Tawangmangu sangat

menyenagkan karyawan di sana sangat ramah dan sabar dalam membimbing

kami .Kami yakin pengalaman yang kami dapat selama prakerin dapat

membantu kami dimasa yang akan datang .

C. Saran
Berikut akan kami sampaikan saran-saran agar pelaksanaan prakerin
mendatang menjadi lebih baik.
1. Bagi sekolah
a. Hendaknya memilih tempat prakerin yang jaraknya tidak
terlalu jauh dari tempat tinggal
b. Hendaknya penempatan peserta prakerin disesuaikan
dengan program studi masing-masing
2. Bagi B2

Anda mungkin juga menyukai