FEBRUARY 2019
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Mata Kuliah Praktik Kegiatan Lapangan (PKL)
Disusun Oleh:
E0017019
2019
i
PENGESAHAN
Laporan Praktik Kegiatan Lapangan Ini Telah disetujui oeh Dosen Pembimbing
Pada:
hari : Jum’at
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan laporan praktik
kegiatan lapangan di lokasi PT. Sido Muncul Tbk dan PT. Victoria Care Indonesia
dapat terselesaikan untuk memenuhi syarat mata kuliah Praktik Kegiatan
Lapangan (PKL). Tak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Ibu Tri Agustina Hadiningsih, S.ST, M., Kes selaku ketua STIKes Bhakti
Mandala Husada Slawi.
2. Ibu Endang Istriningsih, M.Clin.Farm., Apt selaku ketua prodi S1 Farmasi
STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi.
3. Ibu Okta Pramiastuti, M.Sc., Apt selaku dosen pembimbing laporan
Praktik Kegiatan Laporan.
4. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan moral maupun material.
5. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah
membantu sehingga kunjungan dan laporan ini dapat terlaksana.
Laporan ini dibuat berdasarkan beberapa sumber yang bersangkutan dengan
PT Sido Muncul Tbk dan PT Victoria Care Indonesia dalam menyusun laporan
ini, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa prodi S1 Farmasi
sebagai bekal pengalaman, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran demi perbaikan pembuatan laporan PKL ini dimasa yang akan datang.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR BAGAN
v
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pemahaman sekaligus praktik nyata sebagai hakikat kopetensi itu sendiri. Hal
teori-teori yang telah di pelajari. Salah satu program yang dapat ditempuh
kosmetik.
populer dengan sebutan herba atau herbal. Jamu dibuat dari bahan-bahan
daunan dan kulit batang, buah. Ada juga menggunakan bahan dari tubuh
hewan, seperti empedu kambing atau tangkur buaya. Jamu biasanya terasa
pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai pemanis agar rasanya lebih
lebih baik.
industri tersebut kini mampu memproduksi dalam skal yang besar dan
mencakup berbagai produk dengan tingkat yang sangat luas. Saat ini banyak
sangat mudah untuk digunakan. Tetapi sebagian besar orang masih sering
membuat jamu tradisional dengan racikan sendiri. Hal ini mungkin sudah
nenek moyang.
karena telah menerima dua sertifikat yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional
yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) . Secara
pasti PT. Sido Muncul bertekad untuk mengembangkan usaha di bidang jamu
yang benar dan baik. Tekad ini membuat perusahaan menjadi lebih
penggunaan bahan baku yang benar, baik mengenai jenis, jumlah maupun
produk kosmetika juga tidak kalah karena banyak di gemari oleh masyarakat
khususnya kaum wanita. Kosmetika dan kecantikaan merupakan dua hal yang
sulit untuk dipisahkan dari wanita sejak dahulu. Saat ini banyak sekali
4
kosmetik yang telah beredar di masyarakat, baik kosmetik yag sesuai atau
yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kosmetik yang beredaran
dilakukan mulai dari skala laboratorium, skala pilot hingga skala produksi,
bertanggung jawab terhadap desain kemasan produk. Tugas utama lain dari
yang diperlukan atau yang diberikan setiap industri. Maka dari itu tujuan
wawasan mulai dari penyiapan bahan baku sampai pengemasan, serta metode
pengolahan limbah tentang industri jamu dan kosmetik yang termasuk jenis
sediaan farmasi.
5
B. Tujuan Laporan
industri.
kerja.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PT Sido Muncul Tbk.
1. Sejarah
PT. Sido Muncul bermula dari sebuah industri rumah tangga pada
tahun 1940, dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio di Yogyakarta, dan dibantu
oleh tiga orang karyawan. Banyaknya permintaan terhadap kemasan yang
lebih praktis, mendorong beliau memproduksi jamu dalam bentuk yang
praktis (serbuk), seiring dengan kepindahan beliau ke Semarang , maka pada
tahun 1951 didirikan perusahan sederhana dengan nama Sido Muncul yang
berarti “Impian yang terwujud” dengan lokasi di Jl. Mlaten Trenggulun.
Dengan produk pertama dan andalan, Jamu Tolak Angin. Produk jamu
buatan Ibu Rakhmat mulai mendapat tempat di hati masyarakat sekitar dan
permintaannya pun terus meningkat.
Indonesia waktu itu, dr. Achmad Sujudi pada tanggal 11 November 2000.
Saat peresmian pabrik, Sido Muncul sekaligus menerima dua sertifikat yaitu
Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan
Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah yang
menjadikan PT. Sido Muncul sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar
farmasi, karena memenuhi syarat-syarat yang ditentukan yaitu bangunan
sesuai, dari lantai, atap dan sebagainya. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari
bangunan pabrik seluas 7 hektar, lahan Agrowisata 1,5 hektar, dan sisanya
menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik.
2. Profil Perusahaan
Alamat lengkap dari pabrik jamu PT. Sido Muncul yang penulis
kunjungi adalah: Jl. Soekarno Hatta Km 28 Kecamatan Bergas – Klepu,
Semarang-Indonesia. Nomor Telepon 024 6580-559, 0298 523-515. Fax 024
6580-332, 0298 523-509. Email simuncul@indosat.net.id.
Dan juga alamat lengkap kantor pemasaran PT. Sido Muncul yaitu, 7
Jl. Cipete Raya No 81 Jakarta 12410, Indonesia. Nomor Telepon 021 765
3535 Fax 765 6522. Email marketing@SidoMuncul.com. Humas PT. Sido
Muncul, Jln Cipete Raya No 81 Jakarta Selatan, Indonesia 12410. Website
resmi yang dapat diakses www.SidoMuncul.com.
3. Visi Misi
Visi
a. Menjadi industri jamu yang dapat memberikan manfaat pada masyarakat
dan lingkungan.
Misi
a. Meningkatkan mutu pelayanan di bidang herbal tradisional.
b. Mengembangkan research/penelitian yang berhubungan dengan
pengembangan pengobatan dengan bahan-bahan alami.
c. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membina
kesehatan melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami dan
pengobatan secara tradisional.
d. Ikut mendorong pemerintah/ instansi resmi agar lebih berperan dalam
pengembangan pengobatan tradisional.
4. Struktur Organisasi
8
PT. Sido Muncul pada saat peresmian pabrik menerima dua sertifikat
sekaligus yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan
Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan
sertifikat inilah yang menjadikan PT. Sido Muncul sebagai satu-satunya
pabrik jamu berstandar farmasi.
CPOB merupakan pedoman pembuatan obat bagi industri farmasi
untuk menjamin mutu obat yang diproduksi. CPOB dimiliki oleh semua
industri dalam memproduksi obat. Pada produksi, peredaran dan penggunaan
obat tradisional, di sisi lain dicemari oleh beredarnya obat tradisional yang
11
tidak terdaftar, obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat atau
mengandung bahan-bahan berbahaya lainnya serta obat tradisional yang
tidak memenuhi persyaratan mutu, sehingga perlu diadakan pengawasan
mutu pada pembuatan obat tradisional. Pengawasan mutu produk
dilaksanakan secara ketat oleh bagian Quality Control (QC) dan juga
dilakukan oleh In Process Control pada setiap proses produksi.
Cara Pembuatan Obat yang baik (CPOB) adalah pedoman pembuatan
obat bagi industri farmasi di Indonesia yang bertujuan untuk menjamin mutu
obat yang dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang telah
ditentukan dan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Mutu suatu obat tidak
dapat ditentukan berdasarkan pemeriksaan produk akhir saja, melainkan
harus dibentuk kedalam produk selama keseluruhan proses pembuatan.
CPOB mencakup seluruh aspek produksi mulai dari personalia,
dokumentasi, 12 bangunan, peralatan, manajemen mutu, produksi, sanitasi
dan higiene, pengawasan mutu, penanganan keluhan, penarikan obat dan
obat kembalian, analisis kontrak serta validasi dan kualifikasi. Beberapa
Istilah dalam CPOB :
a. Batch
adalah sejumlah produk obat yang dihasilkan dalam satu siklus
pembuatan. Berdasarkan suatu formulasi tertentu, yang mempunyai
sifat dan mutu yang seragam.
b.Tanggal Pembuatan
adalah tanggal yang menunjukan selesainya proses pembuatan suatu
batch tertentu.
CPOTB adalah bagian dari pemastian mutu yang memastikan bahwa
obat tradisional dibuat dan dikendalikan secara konsisten untuk mencapai
standar mutu yang sesuai dengan tujuan penggunaan dan dipersyaratkan
dalam izin edar dan spesifikasi produk. Salah satu cakupan dari CPOTB
adalah pengawasan mutu.
Pengawasan Mutu adalah bagian dari CPOTB yang berhubungan
dengan pengambilan sampel, spesifikasi dan pengujian, serta dengan
12
6. Jenis Produk
Prodak
1. Kuku Bima Memberi kekuatan dan semangat baru.
Angin Flu
menyegarkan tubuh.
menghangatkan tubuh.
nyeri sendi.
yang telah diraih ini tak lain karena PT Victoria Care Indonesia senantiasa
produknya juga aman dipakai serta cocok untuk kebutuhan dan kulit wanita
berbasis di Kota Semarang, Jawa Tengah, ini lantaran memiliki konsep dan
visi-misi yang fokus. Faktor lainnya adalah karena manajemen yang selalu
sebagai salah satu pelopor industri manufaktur yang mumpuni dan berdaya
dan perawatan kesehatan. Dengan total investasi sekitar USD 10 juta dan
kecil perusahaan jasa distribusi dan jaringan untuk produk kosmetik dan
16
Alam Pesona Mandiri (KAPM) dan mulai diproduksi produk mandi seperti
Lulur mandi (body scrub), cologne, juga menjadi pelopor untuk Sabun Sirih
produk Feminine Wash sukses. Dengan jaringan yang luas dan pengalaman
eksklusif. Pada tahun 2007 Billy Hartono Salim mendirikan perusahaan baru
milik PT. Victoria Care Indonesia (VCI) dan PT. Suka Sukses Sejati (3S)
Pada tanggal 26 April 2007 PT. Victoria Care Indonesia secara resmi
Tengah, sampai dengan USD 10 juta total investasi. Pabrik juga telah
pasar dan juga sebagai batu loncatan untuk mencapai visi masa depan kita.
2. Profil
(024)76633311.
Kesehatan.
3. Visi Misi
4. Struktur Organisasi
Dewan
Dewan Syariah Dewan Pembina Pengawas
Direktur
Yayang Sofyan
Bendahara
Okti Wulandari
Sekretaris
Agus Solihin
Staff
Kepala Asrama
fasilitas, saran, dan lain-lain, mutasi, promosi reorganisasi, yang selama itu
suasana kerja yang harmonis, efektif, dan efisien maka semua kegiatan akan
5. CPKB
kelayakan dasar untuk menerapkan sistem jaminan mutu dan keamanan yang
era globalisasi maka penerapan CPKB merupakan nilai tambah bagi produk
kosmetik Indonesia untuk bersaing dengan produk sejenis dari negara lain
Izin hak edar oleh instansi yang berwenang agar Kosmetik bebeas beredar di
industri kosmetik atau yang lebih dikenal dengan CPKB ( Cara Pembuatan
bahasa Indonesia disebut Cara Produksi yang Baik (CPB) pada dasarnya
adalah peraturan tentang cara untuk mencapai kualitas yang konsisten dalam
20
produk yang dibuat. Ada banyak definisi dari kualitas yang merupkan istilah
yang agak subjektif tetapi secara umum memenuhi harapan konsumen. Ini
berarti bahwa produk yang di beli pada kenyataanya sama denga yang
diklaim pada label, tepat digunakan, dan tidak terkontaminasi dengan apa
mencegah pemalsuan.
Indonesia.
Proses Produksi
a. Pencampuran (mixing)
b. Pemompaan
lain.
2. Centrifugal pumps
c. Pemindahan panas
d. Filtrasi
e. Pengisian (filling)
22
Jenis Produk
Produk yang dihasilkan dari PT. Victoria Care Indonesia antara lain:
-Victoria edt
-Herborist lulur
-Herborist aromatherapy
lotion
Kegiatan didalam PT. Victoria Care Indonesia ini yaitu kita diajak untuk
produk berupa sabun, shampoo, dan lain-lain dengan berbagai uji yang
PEMBAHASAN
Divisi Noodle, artinya hanya produk mie yang diproduksi dalam industri
tersebut. Dalam memproduksi mie PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, Divisi
Bahan baku ini diperoleh dari supplier PT. Bogasari Flour Mills Surabaya.
berasal dari supplier PT. Salim Nomas dan PT. Bimoli Manado, bumbu dan
minyak bumbu dipasok dari supplier PT. FID (Food Ingredien) atau PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk, Divisi Bumbu, zat Pewarna untuk pembuatan
larutan alkali dikirim dari PT. Halim Sakti dan air yang digunakan untuk
proses produksi berasal dari air bor di sekitar area pabrik. Untuk mencegah
terjadinya putus bahan baku dan bahan penunjang pada saat proses produksi,
adalah stock minimal yang harus ada untuk proses produksi selama kurun
29
30
kualitas produk. Penanganan bahan baku utama yaitu tepung terigu dan bahan
tambahan seperti tepung tapioka harus disimpan pada suhu ruang dan tinggi
tumpukan tidak lebih dari 25 sak, terhindar dari sinar matahari dan dalam satu
pallet harus berisi 54 sak tepung. Selain itu, industri ini juga menerapkan
sistem FIFO (First In First Out) yaitu semua bahan yang masuk lebih awal
akan lebih dahulu digunakan untuk proses produksi dibanding dengan bahan
yang datangnya lebih belakang. Tujuan dari sistem FIFO adalah agar kualitas
Produk yang dihasilkan oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
(tenaga kerja), dan barang jadi. Standarisasi yang berlaku di industri tersebut
Operation (ISO) termasuk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Selain itu
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. juga memiliki sertifikat ISO 22000
tentang Keamanan Pangan dan sertifikat halal yang berlaku untuk semua
sertifikasi ISO 9001:2000 (ISO 9001 versi 2000) dari badan akreditasi SGS
menghasilkan barang serta produk yang baik mutunya dan sesuai standart.
Hal ini ditunjukan melalui slogan yang terdapat pada logo Indofood “The
bermutu tidak hanya dibuat dari bahan baku pilihan, tetapi diproses secara
higienis dan memenuhi unsur kandungan gizi dan halal. Pengawasan mutu
yang dilakukan oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk divisi noodle
Codex.
Seluruh produk makanan olahan dalam kemasan yang dihasilkan oleh PT.
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. juga telah mendapatkan sertifikat halal
Supervisor. Pengawasan mutu yang dilakukan adalah mulai dari bahan baku
Control (PQC), dan produk akhir atau Outgoing Quality Control ( OQC).
32
menjadi mie dengan sifat fisik padat yang menyebabkan gelombang mie
bersifat tetap dan memiliki tekstur lembut, lunak, elastis, dan terlindungi dari
mie pada ukuran tertentu dan melipat menjadi dua bagian sama panjang,
sehingga mie menjadi matang, kaku dan awet, cooling (pendinginan) untuk
suhu mie yang rendah sebelum dikemas maka mie akan lebih awet untuk
disimpan dalam etiket selama beberapa waktu dan menghindari penguapan air
yang kemudian menempel pada permukaan bagian dalam etiket yang dapat
proses penambahan bumbu atau sauce dan minyak bumbu sesuai dengan rasa,
karton box.
33
akhir konsumsi pada tanggal 5 bulan Januari tahun 2018 dan SMG C11005
tanggal 5 bulan bulan Januari 2009. Kebersihan pekerja industri dalam proses
pengolahan menggunakan jas lab atau seragam produksi, sepatu boot, masker
dan tutup kepala, hal ini bertujuan untuk mengurangi kontaminasi bagi
produk pangan.
tepung yang digunakan sebagai campuran , mie hancur pecah (HP) yaitu mie
jatuh yang sudah kotor digiling menjadi satu untuk pakanan ternak. Mie
hancur halus (HH) yaitu mie yang masih bersih dikirim ke PT ISM FID
koya. karton, kantong tepung dan lain-lain dijual ke beberapa supplier dengan
cara dilelang.
Dibuktikan dengan bak sistem pengolahan limbah yang lengkap dan diatur
sangat urut dan rapi. Diagram alir proses pengolahan limbah di PT Indofood
No.
1.
2.
3.
4.
Trapping
Tabel 3.1 Proses pengolahan Limbah
Proses
Ekualisasi
UASB
Aerasi
Keterangan
Untuk memisahkan antara limbah padat
yang terikut dengan limbah cair
Untuk menyeragamkan dan menstabilkan
kondisi limbah yang diolah
Untuk menurunkan COD dan BOD air
limbah efluent hingga tinggal 20-30% dari
COD dan BOD ifluent
Indikator yang digunakan adalah ikan mas. Parameter bersih dan aman suatu
menolak bahan awal, produk antara, produk ruahan, dan produk jadi yang
sudah ada pemukiman penduduk tapi tidak terlalu padat dan tidak mencemari
dimana ruang tersebut berfungsi untuk memisahkan antara ruang riset dan
barang dan alur proses produksi untuk mencegah terjadinya risiko kekeliruan,
campur baur dan pencemaran silang produk. Dilengkapi koridor untuk lalu
lintas personil dimana setiap ruang produksi dapat dicapai tanpa harus
dirancang sangat tepat, ukuran memadai, sesuai dengan ukuran bets, terbuat
dari bahan stainless stell, dimana bahan tersebut termasuk bahan yang tidak
mutu produk. Pemasangan dan penempatan mesin atau peralatan sudah sangat
proses produksi, jarak antara peralatan satu dengan yang lain tidak
produksi, ditempatkan pada ruangan yang terpisah dan dilengkapi dengan alat
penghisap debu. Dilihat dari higiene dan kebersihan dari para tenaga kerja
dilengkapi dengan APD (Alat Pelindung Diri) yang lengkap terdiri dari jas
laboratorium, masker, penutup rambut, sarung tangan dan alas kaki yang
keamanan diri.
Ruangan PT. Victoria care Indonesia dibagi menjadi ruang riset dan
ruang produksi. Ruang riset terdiri dari ruang fisika, ruang kimia,
38
laboratorium mikrobiologi, R&D dan ruang produk uji. Dalam ruang fisika
terdapat alat neraca analitik yang berfungsi untuk menimbang bahan baku
dalam skala kecil, viskometer berfungsi untuk mengatur kekentalan dari suatu
produk, contohnya lulur atau handbody, dan pH meter yang berfungsi untuk
Dalam ruang kimia terdapat alat moisture yang berfungsi untuk mengukur
maka mudah sekali untuk tercemar bakteri sehingga pengaturan pada kadar
produk. R&D berfungsi sebagai ruangan untuk menciptakan produk baru atau
suhu sebagai indikator, yaitu uji pada saat suhu dingin, suhu ektrim
(lapangan, terkena sinar matahari), suhu normal, suhu diruangan AC, dan
Dalam ruangan riset juga ada alat inkubator yang digunakan untuk
beda dalam setiap produk. Jika produk dapat bertahan dalam inkubator
selama tiga bulan, maka menandakan ketahanan produk jika berada di luar
39
dapat bertahan tiga tahun dengan suhu di inkubator tersebut yaitu 47,9 oC.
Setelah melewati ruangan riset dalam skala kecil selanjutnya akan diproduksi
Di ruang interface, dibekali dengan pakaian khusus yang steril mulai dari jas
lab, masker, penutup kepala dan pelindung alas kaki. Selain itu, tidak boleh
memotret, tidak boleh asal memegang piranti dan produk di dalam pabrik,
produksi ini hanya dapat melihat proses produksi di luar etalase, karena untuk
menghindari plagiasi atau pencurian ide. Di ruang produksi ini bagian lantai
labelling, ruang filling dan area packing. Dalam ruang pemanasan dan mixing
terbagi lagi menjadi ruang padat (sabun) dan krim (handbody). Ruang padat
4x6 jam mulai dari persiapan bahan baku, proses mixing sampai pemanasan.
terdiri dari kemasan primer dan sekunder yang harus dicek terlebih dahulu
antara lain seperti botol, tube dan pot. Sedangkan bahan pengemas sekunder
yaitu bahan pengemas yang tidak bersentuhan langsung dengan produk antara
lain seperti dus dan karton. Pada umumnya sediaan kosmetik berupa emulsi
sehingga pada kemasan yang ujungnya kecil bertujuan agar produk lebih awet
dan menghindari udara yang masuk. Label merupakan faktor penting dalam
didalamnya dan sebagai media promosi dan informasi dari produk yang
berbeda dan tidak berdekatan, hal ini untuk mengurangi kontaminasi silang
dan campur baur. Ruang filling berfungsi untuk mengisi produk kedalam
kemasan. Dan area packing juga disebut area luar yang berfungsi sebagai
area serah terima barang. Setelah produk selesai terakhir disimpan dalam
yaitu secara fisika, kimia dan penyaringan. Indikator limbah yang digunakan
ada dua yaitu indikator dengan menggunakan tanaman dan ikan. Parameter
limbah yang sudah bersih dan aman jika tanaman dan ikan masih hidup.
limbah yang sudah tercemar oleh bahan kimia industri menjadi limbah yang
lingkungan.
yang Baik) dari ketentuan Badan Pengawas Obat dan Makanan tahun 2010.
42
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
sediaan farmasi.
semua hal tentang brand mie instan, karena cabang semarang ini termasuk
dijelaskan semua tentang produk kosmetik, baik padat, cair maupun krim.
yang Baik).
B. Saran
1. Kunjungan di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. mungkin karena
bangunan pabrik dengan lorong berada diatas dan ruang produksi berada
42
43
dengan jelas dan tidak semuanya dijelaskan, misal pengadaan bahan baku
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2010. CPKB (Cara Pembuatan Kosmetik
yang Baik). Nomor: HK. 03.42.06.10.4556. Republik Indonesia.
Brillianti, Fitri Annisa. 2017. Karakteristik Kemasan Mi Instan Cup “Pop Mie”
Di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Semarang.
Semarang :Universitas Katolik Soegijapranata.
Nitasari, Lidia. 2003. Proses Produksi Mie Instan dan Evaluasi Perencanaan
Sanitasi Perusahaan di PT. Tiga Pilar Sejahtera. UGM. Yogyakarta.
Wahyuning, Sri. 2009. Laporan Magang PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Sukses Makmur Tbk. Semarang Jawa Tengah. Surakarta : Universitas
Sebelas Maret.
45
LAMPIRAN
Proses penyiapan
bahan baku (tepung)
untuk proses
pembuatan mie
Proses Pengemasan
produk PT Indofood
CBP Sukses Makmur
Tbk Semarang
47
Hasil keseluruhan
produk PT Indofood
CBP Sukses Makmur
Tbk
Hasil produk PT
Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk divisi
Noodle Semarang
Gudang (tempat
penyimpanan) hasil
produk PT Indofood
CBP Sukses Makmur
Tbk
48
Halaman depan PT
Victoria Care
Indonesia
Ruang Promosi
produk PT Victoria
Care Indonesia
49
Hasil produk PT
Victoria Care
Indonesia