Disusun oleh:
AMELIA SORAYA
Hari : Senin
Mengetahui,
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Landasan Hukum.......................................................................................2
1.3 Tujuan & Manfaat.....................................................................................3
1.4 Profil DU/DI..............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................7
2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan................................................................7
2.2 Mesin dan Peralatan..................................................................................7
2.3 Prosedur Produksi Ikan Teri Nasi.............................................................8
2.4 Diagram Alir proses produksi Ikan Teri Nasi.........................................19
2.5 Standar mutu Ikan Teri Nasi Chirimen di PT. Kelola Mina Laut...........20
2.6 Kegiatan Industri yang di lakukan..........................................................21
BAB III PENUTUP..............................................................................................25
3.1 Kesimpulan..............................................................................................25
3.2 Saran........................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................26
LAMPIRAN 1........................................................................................................27
LAMPIRAN 2........................................................................................................28
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Segala puji syukur bagi Allah SWT Tuhan semesta alam
atas segala karunia nikmat-Nya sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan Laporan Akhir hasil Praktek Kerja Industri di PT. Kelola Mina
Laut (KML) Unit Lobuk-Sumenep selama 2 bulan dengan sebaik-baiknya.
Sholawat diiringi salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan Nabi
Kita Nabi Muhammad SAW, karena berkat beliau kita dapat membedakan mana
yang baik dan yang buruk.
Laporan Praktek Kerja Industri yang berjudul “Proses produksi Ikan Teri
Nasi” ini berisikan tentang hasil yang kami dapat selama menjalankan Kegiatan
Prakerin dari tanggal 06 Januari 2020 hingga 05 Maret 2020. Selama pelaksanaan
kegiatan Praktek Kerja Industri ini berlangsung, tentunya kami tidak
melaksanakan sendiri tugas dan penyusunan Laporan Praktek Kerja Industri ini.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami sebagai sebagai penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
v
Penulis
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah salah satu program SMK dan
merupakan kegiatan yang mengutamakan keahlian dan ketrampilan pada siswa.
Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah sebagai perwujudan
kebijakan “linkmact” pada umumnya dilaksanakan pada dua tempat yaitu di
sekolah dan di dunia usaha, perusahaan atau instansi.
Harapan utama dari PRAKERIN ini adalah agar siswa dapat mengetehui
bagaimana keadaan dunia kerja dan PRAKERIN wajib dilaksanakan oleh para
siswa- siswi di SMK Nasyrul Ulum juga merupakan salah satu syarat untuk
mengikuti Ujian Nasional.
1
1.2 Landasan Hukum
2
1.3 Tujuan & Manfaat
1.3.1 Tujuan
1.3.2 Manfaat
PT. Kelola Mina Laut (KML) adalah salah satu perusahaan yang bergerak
di bidang pengolahan pangan yaitu pengolahan hasil perikanan. PT. KML
didirikan pertama kali oleh Bapak Ir. H. Muhammad Najikh pada tanggal 17
Agustus 1994. Usaha ini bermula saat beliau memutuskan untuk berhenti dari
tempat beliau bekerja dan membuka sendiri usaha pengolahan hasil perikanan.
Saat ini, PT. KML menjadi salah satu perusahaan pengolahan hasil laut dan
perikanan terbesar di Indonesia yang berpusat di daerah kawasan industri Gresik.
PT. KML Gresik juga memiliki beberapa cabang yang tersebar di beberapa
wilayah Indonesia diantaranya PT. Kelola Mina Laut Makassar Sulawesi Selatan,
PT. Muda Prima Insan Tuba, PT. Catur Prima Sampang Madura, PT. Salam Daya
3
Mina Indramayu, PT. Ikrar Mina Lestari Surabaya, PT. Kelola Mina Laut Ambon,
PT. Kelola Mina Laut Kendari, serta PT. Kelola Mina Laut Unit Lobuk-Sumenep.
PT. Kelola Mina Laut (KML) Unit Lobuk-Sumenep merupakan salah satu
anak cabang dari PT. KML yang berpusat di kawasan industri Grseik. Rumah
produksi PT. KML Unit Lobuk-Sumenep yang saat ini beroperasi merupakan
pembelian atau pengambil-alihan dan perusahaan milik asing berkebangsaan
Korea yang sudah bangkrut. Sebelum dimiliki oleh PT. KML, perusahaan tersebut
sempat mengalami pergantian kepemilikan mulai dari Jico Agung (1991-1993),
Aneka Boga Nusantara (1993-1997), Miwon Mina Samudra (1997-2003), dan
hingga akhirnya pada tahun 2003 perusahaan tersebut dibeli dan dimiliki oleh PT.
KML, unit cabang PT. KML Unit Lobuk-Sumenep mulai beroperasi di tempar
tersebut dimana hampir semua proses produksi terutama proses mesin hingga
proses finishing dilakukan di perusahaan tersebut. Perusahaan perikanan PT.
KML Unit Lobuk-Sumenep menguasai sekitar 75% pasar teri nasi diekspor ke
Jepang.
4
Selain rumah produksi, PT. KML Unit Lobuk-Sumenep juga memiliki
kantor pusat cabang yang berdekatan dan bersebelahan dengan rumah produksi.
“Denah bangunan PT Kelola Mina Laut Unit Lobuk-Sumenep”, bisa dilihat pada
Lampiran 1 Hal. 27
1. PJ Sortir : Sipan
2. PJ Sizing : Muzakki
3. PJ Packing : Hanan Riyadi
4. Quality Control : Sufyanto
PJ Trading : Mohtar
5
PJ Teknisi : Asmoyan
PJ Lobuk 1 : Syafihoddin
Untuk lebih lengkapnya “Struktur Organisasi di PT. Kelola Mina Laut Unit
Lobuk-Sumenep” bisa dilihat di Lampiran 2 Hal. 28
6
BAB II
PEMBAHASAN
dan peralatan penunjang dalam proses produksi ikan teri nasi. Berikut menupakan
mesin dan peralatan yang digunakan olch PT. Kelola Mina Laut Unit Lobuk-
Sumenep :
A. Mesin
7
B. Peralatan
1. Timbangan
2. Basket
3. Nampan
4. Bak Pencucian
5. Bak Perebusan
6. Sanoko
7. Blong
8. Irig
9. Pallet
10. Meja Sortasi
11. Trolley
12. Hand Refraktometer
13. Kuas
14. Stempel
15. Solasi
16. Kipas Angin
17. MC (Master Carton) dan Plastik
Berikut merupakan tahapan proses produksi Ikan teri nasi antara lain:
8
tahap ini, bahan baku yang datang akan ditimbang menggunakan timbangan
gantung dan diperiksa oleh bagian penerimaan terutama terkait tekstur dan aroma
ikan teri.
Secara umum, karakteristik yang baik untuk bahan baku ikan teri nasi
yang digunakan oleh PT. KML Unit Lobuk-Sumenep biasanya memiliki tekstur
kenyal, bau segar dan aroma harum ikan, serta memiliki rupa dan warna utuh
putih, kebiruan dan cemerlang. Standar tersebut sesuai dengan pernyataan BSN
(1994) bahwa ikan teri yang akan diolah harus dari mutu yang baik dan cocok
bagi konsumen, sekurang-kurangnya rupa dan warna putih, kebiruan dan
cemerlang, bau segar dan agak harum, daging kenyal, berserat halus dan rasa
netral agak manis. Untuk mempertahankan mutu ikan teri nasi, bahan baku harus
cepat diolah. Apabila terpaksa menunggu maka ikan teri nasi harus disimpan
dengan es atau air dingin (0-5ºC), saniter dan higienis.
Gambar 1. Blog penyimpanan Ikan Teri Nasi dari para nelayan siap untuk diolah
9
2.3.2 Pencucian (Washing)
Berikut proses pencucian ikan teri nasi secara konvensional yang dilakukan di
Lobuk Barat I
10
2.3.3 Perebusan (Boiling)
Proses perebusan ini dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan cara
konvensional dan modern. Proses perebusan modern menggunakan mesin yaitu
mesin Boiling dan mesin Steam Boiler. Sedangkan Proses Perebusan
Konvensional dilakukan dengan tangan pekerja dan sinar matahari.
a b c
11
memiliki kadar air standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kadar air ikan
teri yang ditetapkan berkisar 33-35% sehingga aman untukpenyimpanan lama.
2.3.5 Sortasi I
Proses sortasi ini bertujuan untuk memisahkan ikan teri nasi dari non teri
(lokal) yang tidak lulus ekspor. Karakteristik ikan teri nasi yaitu memiliki bentuk
kecil seperti butir nasi, umumnya berwarna putih cemerlang dan tidak memiliki
moncong. Apabila Ikan teri nasi masuk dalam karakteristik tersebut maka akan
dipisahkan dan diproses ke tahap berikutnya. Sedangkan non teri nasi (lokal) akan
disortir kembali untuk dipisahkan berdasarkan jenisnya.
12
13
Adapun jenis-jenis ikan teri lokal yang tidak lolos ekspor terdiri dari:
Paron (Teri Nasi dewasa), Cemmik (Teri nasi yang perutnya kehitaman),
campuran, halus, dan serbuk. Teri yang tidak lolos ekspor akan dijual untuk
kebutuhan konsumsi lokal (domestik) maupun sebagai pakan ternak (konsentrat).
2.3.6 Penimbangan I
14
2.3.7 Penentuan Ukuran (Sizing)
Sizing ini sangat penting dilakukan bertujuan untuk menghasilkan ikan teri
nasi dengan ukuran yang seragam. Penentuan ukuran (Sizing) ini dilakukan
dengan 2 mesin yaitu mesin Vibrator dan Mesin Sizer. Penggunaan kedua alat
tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu memperoleh hasil ukuran ikan teri nasi
yang seragam tetapi prinsip penggunaannya saja yang berbeda. Mesin Vibrator
memanfaatkan getaran sehingga ikan teri akan bergerak menuju atau melewati
lubang seleksi yang bergantung pada ukuran ikan teri nasi tersebut. Sedangkan
mesin Sizer memanfaatkan tenaga angin yang diperoleh dari fan (kipas) untuk
menghembuskan ikan teri nasi dari lubang corong inlet menuju sekat penyaring
a b
15
2.3.8 Penentuan Mutu (Grading)
Proses selanjutnya yaitu penentuan mutu (grading). Mutu produk ikan teri
ini sangat penting untuk keperluan penerimaan dari pihak buyer atau eksportir.
Proses grading ini dilakukan oleh beberapa para ahli dan cermat dalam menetukan
mutu ikan teri nasi tersebut. Proses grading dilakukan sesaat sebelum packing di
ruang weighing. Pekerja yang melakukan proses grading cukup melihat,
memegang, mencium bau ikan teri nasi.
16
2.3.10 Penimbangan II
a b
2.3.11 Sortasi II
17
a b
Gambar 13. a) Penampakan Ruang Sortasi II dari depan. b) Proses sortasi II oleh
para pekerja
Label pada kemasan ikan teri nasi yang di produksi oleh PT. KML Unit
Lobuk-Sumenep berupa kode wilayah bahan baku (Row Material atau RM)
diperoleh dan tanggal produksi. Pemberian label (labelling) dilakukan setelah
sortasi kedua selesai dilakukan oleh pekerja. Adapun kode produk wilayah ikan
teri nasi yaitu L (Lobuk), U (Dungkek), S (Poteran), V (Nipah), M (Tamberu), J
(Talesah), I (Sabu), O (Kombang), dan Q (Padike)
a b c
18
stuffing agar tetap awet dan mencegah pertumbuhan bakteri pembusuk yang
dapat menurunkan kualitas produk.
Berikut penyimpanan dingin ikan teri nasi sebelum dan sesudah diberi Solasi
(Lakban):
a b
Gambar 15. a) Penyimpanan ikan teri nasi di Cold Storage sebelum dipacking
Proses pengiriman atau Stuffing ikan teri nasi kering ini menggunakan
mobil Termocking yang dilengkapi pengatur suhu. Dalam proses pengiriman,
suhu diatur menjadi -5 ºC sesuai dengan suhu penyimpanan di ruang cold storage.
19
2.4 Diagram Alir proses produksi Ikan Teri Nasi
Penimbangan (Weighing)
Air pencucian
Air Pencucian (Washing)
Pengeringan (Drying)
Non teri nasi,
Sortir I benda asing,
serbuk ikan
Penimbangan (Weighing)
Sortir II
Penimbangan (Weighing)
Penyimpanan Dingin
20
2.5 Standar mutu Ikan Teri Nasi Chirimen di PT. Kelola Mina
Dilihat dari tabel diatas merupakan standar mutu ikan teri nasi yang ada di PT.
KML yaitu mulai dari Mutu 1 sampai Mutu 1½. Untuk mutu 2 sendiri sudah tidak
diterapkan di perusahaan, dikarenakan dari pihak konsumen yaitu Negara Jepang
sudah tidak memintanya lagi. Berikut adalah gambar kemasan atau Master
Cartoon produk ikan teri nasi kualitas ekspor:
a b c
Gambar 17. a) Kemasan ikan teri mutu 1. b) Kemasan ikan teri mutu spesial. c)
Kemasan ikan teri mutu 1½
21
2.6 Kegiatan Industri yang di lakukan
2.6.1 Stuffing
22
2.6.3 BKM dan BKK (Bukti Kas Masuk dan Bukti Kas Keluar)
Bukti Kas Masuk (BKM) adalah Bukti uang yang telah diterima
oleh pihak perusahaan seperti Ambil Uang Tunai di Bank. Dan Bukti Kas
Keluar (BKK) adalah Bukti yang telah dikeluarkan pihak perusahaan
seperti Biaya Upah Borongan untuk pekerja. Untuk BKK semua bukti dan
nota yang ada di kumpulkan dan disatukan menjadi satu buku dalam
pertahun. Jika ada yang salah nota atau tidak sama dengan data yang ada
di komputer, di ubah terlebih dahulu lalu digabungkan kedalam satu buku
tersebut. Untuk BKM buat Bukti kas masuk terlebih dahulu sesuaikan
sama data yang ada di komputer, lalu setelah itu buat juga satu buku
seperti BKK dalam pertahun.
Gambar 19. Menulis Bukti Kas Masuk yang ada di data komputer
23
2.6.4 Weighing II (penimbangan II)
2.6.5 Sortasi I
Yaitu memisahkan ikan teri nasi dari non teri nasi seperti ikan
paron, cemmik, dan lain lain. Sortasi ini dilakukan oleh pekerja wanita
dengan menghamparkan ikan teri sebanyak satu genggam tangan di meja
sortir. Jika ada ikan teri non nasi, dipisahkan ke dalam nampan kotak.
24
2.6.6 Blower
2.6.7 Loket MC
25
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
1. Dalam proses sortasi atau proses memisahkan antara ikan teri nasi dan non
teri nasi seharusnya menggunakan Sarung tangan (Hand Gloves) agar
tidak kontak langsung dengan tangan yang menyebabkan sumber bakteri
atau terkontaminasi.
26
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/yuldhas/manajemen-
proses-produksi-ikan-teri-nasi-untuk-ekspor
27
Lampiran 1
28
Lampiran 2
29