Anda di halaman 1dari 3

PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PENCAPAIAN PILAR PERTAMA

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DI KELURAHAN


PENGANTUNGAN KECAMATAN RATU SAMBAN KOTA BENGKULU

Rizki Nurina Febryani1, Haidina Ali2, Moh.Gazali3


Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Bengkulu,
Program Studi DIIISanitasi Jurusan Kesehatan Lingkungan
Jalan Indragiri Nomor 3 Padang Harapan, Kota Bengkulu
Rizkinurina12@gmail.com

Abstrak
Sanitasi sebagai salah satu aspek pembagunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena
berkaitan dengan kesejahteraan, pola hidup. Pelaksanaan Program STBM dimulai dari pilar pertama yaitu Stop Buang Air Besar
Sembarangan (SBS) yang merupakan pintu masuk sanitasi total dan merupakan upaya memutuskan rantai kontaminan kotoran manusia
terhadap air baku minum, makan dan lainnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui partisipasi masyarakat pada pencapaian pilar
pertama sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) di kelurahan Pengantunggan kecamatan Ratu Samban Kota Bengkulu.
JenisPenelitianyang digunakan dalam penelitian ini adalah survei deskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan survey rumah
tangga untuk pengumpulan data menggunakan kuisioner yang berisikan pertanyaan dan pilihan jawaban yang akan dipilih responden.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, 92% masyarakat kelurahan Pegantungan sudah memiliki jamban sehat. Tingkat partisipasi
masyarakat pengantungan pun sudah termasuk tinggi, masyarakat yang berpartisipasi sebanyak 66 orang, kurang berpartisipasi 14
orang, dan sisanya 7 orang tidak berpartisipasi sama sekali.
Diharapkan pihak terkait dapat menemukan alternatif lain agar masyarakat dapat mencapai kelurahan Stop Buang Air Besar
Sembarangan (SBS).

Kata Kunci : Sanitasi, STBM, Jamban, Stop Buang Air Besar Sembarangan

PENDAHULUAN Menurut data yang terakhir diambil oleh


Puskesmas Anggut Atas Kota Bengkulu pada
Sanitasi sebagai salah satu aspek pembagunan bulan Januari 2021 di kelurahan Pengantungan
memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat masih ada 55 KK yang tidak memiliki jamban
kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan sehat/ septic tank.
dengan kesejahteraan, pola hidup. Kondisi
lingkungan pemukiman serta kenyamanan dalam METODE PENELITIAN
kehidupan sehari-hari.
Tantangan yang dihadapi Indonesia terkait Jenis Penelitian yang digunakan dalam
pembangunan kesehatan khususnya dalam bidang penelitian ini adalah kuantitatif. Deskriptif.
higiene dan sanitasi masih sangat besar. Untuk itu, Penelitian ini dimaksudkan untuk
diperlukan intervensi secara terpadu melalui mendeskripsikan atau mengggambarkan
pendekatan sanitasi total (Menkes RI, 2014).
mengenai partisipasi masyarakat dalam
Upaya pemerintah berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor
program STBM Pilar Pertama Stop BABS.
852/Menkes/SK/IX/2008 yang disebut Sanitasi UIntuk pengumpulan data menggunakan
Total Berbasis Masyarakat (STBM) meliputi 5 kuisioner yang berisikan pertanyaan dan
pilar yaitu : Stop Buang Air Besar Sembarangan pilihan jawaan yang akan dipilih responden.
(Stop BAB Sembarangan), Cuci Tangan Pakai
Sabun (CTPS), Pengamanan Makanann dan HASIL PENELITIAN
Minuman Rumah Tangga (PAM-RT), Pengolahan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
Sampah Rumah Tangga (PS-RT), Pengolahan
di kelurahan Pengantungan kecamatan Ratu
Limbah Cair Rumah Tangga (PLC-RT) (Ditjen
Saman kota Bengkulu diperoleh haasil sebagai
PP dan PL 2008)
berikut :
Pelaksanaan Program STBM dimulai dari
a. Stop Buang Air Besar Sembarangan
pilar pertama yaitu Stop Buang Air Besar
Tabel 4.1
Sembarangan (SBS) yang merupakan pintu masuk
Distribusi Frekuensi Responden Stop Buang
sanitasi total dan merupakan upaya memutuskan
Air Besar Sembarangan di Kelurahan
rantai kontaminan kotoran manusia terhadap air
Pengantungan Kota Bengkulu
baku minum, makan dan lainnya.
Stop Buang
Berdasarkan survei awal pada tanggal 2 Februari
Air Frekuensi Presentase
2021, Wilayah Kerja Puskesmas Anggut atas No
BesarSemba (f) (%)
belum mencapai target ODF 100%. Pada tahun
rangan
2019 Kelurahan Anggut Dalam dan Kebun Dahri
sudah mendeklarasikan ODF. Sementara 3 Tidak Stop
1 7 8,0%
kelurahan lagi yaitu, Kelurahan Anggut Atas, BABS
Kelurahan Kebun Geran, dan Kelurahan 2 Stop BABS 80 92%
Peggantungan belum mendeklarasikan ODF. Total 87 100%
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui dari 87 berpartisipasi 14 responden. Sisanya 7
responden sebagian besar responden (92%) sudah responden sama sekali tidak berpartisipasi.
menerapkan Stop Buang Air Besar Sembarangan,
namun sebagian kecil (8%) masih Buang Air KESIMPULAN
Besar sembarangan dengan mengalirkan
pembuangan akhir dari jamban ke badan air. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data
b. Peran Masyarakat dalam penelitian ini, dapat disimpulkan hal-hal
Tabel 4.2 sebagai berikut :
Distribusi Frekuensi Responden Partisipasi 1. 80 orang dari 87 responden di Kelurangan
Masyarakat pada pilar pertama STBM Stop Pengantungan Kecamatan Ratu Samban Kota
Buang Air Besar Sembarangan di Kelurahan Bengkulu sudah melaksanakan Stop Buang
Pengantungan Kota Bengkulu Air Besar Sembarangan. Hal tersebut
No Partisipasi Frekuensi Persentase menunjukkan adanya partisipasi masyarakat
Masyarakat (f) (%) dalam mewujudkan kelurahan ODF.
2. Bentuk partisipasi masyarakat pengantungan
sudah termasuk tinggi. Masyarakat yang
1. Tidak 7 8,04% berpartisipasi terbagi menjadi dua kategori,
Berpartisipasi kurang berpartisipasi sebanyak 66 orang
2 Kurang 66 75,86% (75,86%) dan berpartisipasi sebanyak 14
Berpartisipasi orang (16,09%). Sisanya 7 orang yang sama
3 Berpartisipasi 14 16,09% sekali tidak berpartisipasi.
Total 87 100%
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa SARAN
sebagian besar masyarakat (78,2%) tidak Berdasarkan hasil penelitian yang telah
berpartisipasi dalam program Stop Buang Air dilakukan maka peneliti memberi saran terhadap
Besar Sembarangan. Sebagian lagi kurang pihak yang terkait, antara lain:
berpartisipasi (9,2%) dan hanya ada beberapa 1. Bagi Tempat Penelitian
orang yang berpartisipasi (12,6%). Sebaiknya pihak terkait seperti
kelurahan/puskesmas yang menaungi
PEMBAHASAN kelurahan tersebut segera mencari alternatif
agar sebagian kecil masyarakat yang belum
a. Pencapaian Stop Buang Air Besar memiliki akses jamban sehat segera memiliki
Sembarangan jamban sehat dan kelurahan pengantungan
Berdasarkan hasil penelitian dengan bisa segera mendeklarasikan kelurahan ODF.
jumlah responden 87 orang diketahui sebanyak 2. Bagi Akademik
80 responden (92%) sudah menerapkan Stop Diharapkan dari hasil penelitian ini
Buang Air Besar Sembarangan, namun Mahasiswa/i Poltekkes Kemenekes Bengkulu
sebagian lagi atau sebanyak 7 responden (8%) dapat mengembangkan dan memberikan
masih dikatakan tidak stop buang air besar informasi ilmiah tentang STBM terutama
sembarangan karena mengalirkan pembuangan pilar pertama Stop Buang Air Besar
akhir dari jamban langsung ke selokan. Sembarangan.
Berdasarkan hasil tersebut terkait akses 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
mewujudkan program STBM 92% masyarakat Diharapkan untuk penelitian lebih lanjut
kelurahan Pengantungan sudah berpartisipasi dapat dikembangkan lagi dan diteliti
secara mandiri dengan membangun jamban mengenai STBM pilar pertama Stop Buang
sehat dengan septictank. Air Besar Sembarangan.
b. Partisipasi Masyarakat DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan penelitian tentang partisipasi
masyarakat pada pencapaian stop buang air Cahyono, A. S. (2016). 79-148-1-Sm (1).
besar sembarangan di kelurahan Pengaruh Media Sosial Terhadap
Pengantungan, partisipasi masyarakat dilihat Perubahan Sosial Masyarakat Di Indonesia,
dari akses kepemilikan jamban sehat sudah 9(1), 140–157.
sangat baik meskipun belum mencapai 100% http://jurnal-unita.org/index.php/publiciana/
karena dari 87 responden 80 diantaranya sudah article/view/79
memiliki jamban sehat. Sisanya masih ada 7 Candrarini, M. ramadhani. (2020). Peran
responden yang mengalirkan pembuangan dari Puskesmas dalam Melaksanakan Program
jamban ke selokan. Sanitasi Pilar Stop Buang Air Besar
Tingkat partisipasi masyarakat di Sembarangan. Higeia Journal Of Public
kelurahan Pengantungan sudah termasuk Health Research and Development, 4(1),
tinggi, masyarakat yang dikategorikan 100–110.
berpartisipasi terbagi menjadi 2. Pertama https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/hig
kurang berpartisipasi 66 responden, kedua eia/article/view/32958/15628
Fatonah, N. S. (2015). Partisipasi Masyarakat
Dalam Pelaksanaan Program Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat Pilar Pertama ( Stop
Babs ) Di Desa Purwosari Kecamatan
Sayung Kabupaten Demak. Universitas
Negeri Semarang, 1–90.
Febriani, W., Samino, & Sari, N. (2016). Faktor
Yang Mempengaruhi Perubahan Perilaku
Stop Buang Air Besar Sembarangan
(BABS). Jurnal Dunia Kesmas, 5(3), 121–
130. https://doi.org/10.33024/jdk.v5i3.467
Gazali, M., Marwanto, A., & Rahmawati, U.
(2018). Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakatâ  (Stbm)  Terhadapâ 
Kejadianâ  Infeksi Kecacingan Pada Pekerja
Penyadap Karet. Journal of Nursing and
Public Health, 6(2), 67–79.
https://doi.org/10.37676/jnph.v6i2.639
.

Anda mungkin juga menyukai