Abstrak — Kemiskinan bisa menjadi penyebab buruknya akses Sulawesi Selatan dan menjadi kota tujuan wisata memiliki
dan layanan sanitasi yang tidak memadai, hal ini akan beberapa permasalahan. Salah satunya adalah permasalahan
berdampak buruk terhadap kondisi kesehatanan dan lingkungan lingkungan serta sanitasi yang buruk. Permasalahan tersebut
yang pada gilirannya akan berdampak pada tingkat
produktifitas masyarakat. Kondisi ini menjadi tantangan bagi tidak lepas dari persoalan kemiskinan yang mempunyai kaitan
Pemerintah Kota Makassar untuk membenahi sanitasi. Sanitasi erat dengan persoalan sanitasi.
Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan Kemiskinan bisa menjadi penyebab buruknya akses dan
untuk mengubah perilaku menjadi higienis dan saniter melalui layanan sanitasi yang tidak memadai. Kondisi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan. Fenomena lingkungan akan berdampak pada tingkat produktifitas
yang terjadi pada pemukiman penduduk di pinggir Kanal
masyarakat (Saputra dan Mudakir, 2011). Kondisi ini menjadi
Jongaya Kelurahan Pa’baeng-baeng Makassar masih terdapat
perilaku BABS, perilaku buang sampah secara sembarangan, tantangan bagi Pemerintah Kota Makassar untuk membenahi
dan mengalirkan limbah cair rumah tangga ke kanal. Penelitian sanitasi.
ini mengkaji secara mendalam penerapan strategi promosi Sanitasi termasuk kajian penting karena merupakan salah
kesehatan STBM pada pemukiman penduduk di pinggir Kanal satu aspek mendasar hak asasi manusia. Hal ini memiliki
Jongaya Kelurahan Pa’baeng-baeng Makassar. Metode yang dampak yang luas pada pembangunan dan sumber daya
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif dengan
manusia. Pencapaian sanitasi di Indonesia belum tuntas dan
pendekatan kualitatif, karena penelitian ini bertujuan untuk
memahami, mengungkap dan menjelaskan berbagai gambaran menjadi tantangan besar pada era pasca Millenium
atas fenomen-fenomena yang terjadi dilapangan kemudian Development Goals (MDGs). Terlebih target 100%
dirangkum menjadi kesimpulan deskriftif berdasarkan data pencapaian akses universal sanitasi di tahun 2019 mendatang.
penelitian yang dikumpulkan oleh peneliti. Pencapaian lima pilar Strategi secara komprehensif dalam implementasi solusi
STBM di pemukiman penduduk dipinggir Kanal Jongaya alternatif permasalahan tersebut sangatlah berarti.
Kelurahan Pa’baeng-baeng belum maksimal yaitu pada pilar
Dalam rangka mendukung Millenium Development Goal‟s
stop BABS, pengelolaan sampah rumah tangga dan pengelolaan
limbah cair rumah tangga secara aman. Faktor-faktor (MDG‟s) di bidang infrastruktur khususnya sanitasi,
penghambat antara lain belum diterapkan sanksi tegas bagi diharapkan perhatian Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
pelaku pembuangan kotoran dan limbah ke kanal, belum adanya Kabupaten/Kota meningkatkan kualitas dan kuantitas sanitasi
pelatihan teknis STBM bagi tokoh masyarakat dan kader di daerah masing-masing. Pada kondisi saat ini realita yang
kesehatan, metode STMB belum merata, belum ada upaya terlihat adalah belum optimalnya layanan dan buruknya
menambah septic tank dan bak penampungan air limbah yang
kondisi sanitasi di daerah melingkupi sampah rumah tangga,
bisa dimanfaatkan secara bersama-sama..
air limbah domestik, serta drainase lingkungan, telah
Kata Kunci — strategy, sanitation, health promotion, CBTS, menurunkan kualitas lingkungan hidup, tercemarnya sumber
canal. air bersih yang digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari, sehingga jumlah penderita
penyakit terutama pada balita semakin meningkat.
Menanggapi realita tersebut, Pemerintah telah menetapkan
I. PENDAHULUAN program Percepatan Pembangunan Sanitasi Perkotaan (PPSP)
Kota Makassar sebagai salah satu kota metropolitan di menjadi salah satu program prioritas pembangunan nasional
yang akan dilakukan secara bertahap dimulai pada tahun
SEMINAR NASIONAL DIES NATALIS UNM Ke-61
Memperkokoh Jiwa Wirausaha yang Berkarakter,
Kompetitif, dan Adaptif di Era Post Truth
tangga di wilayah Pabaeng-baeng belum tepat karena dikumpulkan dan diangkut ke IPLT Nipa-Nipa, sisanya
masyarakat pada umumnya mengalirkan limbah cair rumah dibuang di sembarang tempat
tangga (limbah deterjen dan air bekas mandi/cuci pakaian) ke Untuk rencana inisiatif pembangunan jaringan pipa air
selokan maupun secara langsung menuju sungai. Pembuangan limbah tahap pertama melayani wilayah seluas 1.357 Ha dan
yang tidak aman tersebut dapat menimbulkan penyakit akibat IPAL dengan kapasitas 7.000 m³/hari. Tahun 2015 sistem
sanitasi yang buruk. tersebut dapat melayani 9.000 sambungan rumah dan pada
tahun 2030 akan mencapai 20.000 sambungan rumah. Dan
direncanakan juga untuk membangun sistem pengolahan air
limbah intermediate di daerah kumuh dan kepadatan tinggi
sepanjang Kanal Jongaya. Sistem ini akan melayani sekitar
10.000 rumah tangga pada tahun 2030.
melalui koordinasi dengan berbagai pihak seperti e. Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga
puskesmas, kelurahan sendiri, BAPPEDA, kerjasama Sebagian kecil masyarakat saja yang memiliki bak
dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan kader. penampung limbah cair rumah tangga sebagai filter limbah
c. Pemberdayaan Masyarakat STBM di Kelurahan Pa’baeng-
baeng diantaranya melalui metode pemicuan. secara tradisional sebelum dialirkan ke sungai/kanal.
Masyarakat lainnya tidak memiliki bak penampung dan
Pendekatan program promosi menekankan aspek ”bersama limbah disalurkan langsung ke kanal.
masyarakat”, dalam artian : Pembangunan sarana air bersih, sarana sanitasi dan
a. Bersama dengan masyarakat fasilitator mempelajari aspek- program promosi kesehatan dapat dilaksanakan secara terpadu
aspek penting dalam kehidupan masyarakat untuk dan berkesinambungan apabila :
memahami apa yang mereka kerjakan, perlukan dan a. Program tersebut direncanakan sendiri oleh masyarakat
inginkan, berdasarkan atas identifikasi dan analisis situasi yang
b. Bersama dengan masyarakat fasilitator menyediakan dihadapi oleh masyarakat, dilaksanakan, dikelola dan
alternatif yang menarik untuk perilaku yang beresiko dimonitor sendiri oleh masyarakat.
misalnya jamban keluarga sehingga buang air besar dapat b. Ada pembinaan teknis terhadap pelaksanaan program
di lakukan dengan aman dan nyaman serta tersebut oleh tim teknis pada tingkat Kecamatan.
c. Bersama dengan masyarakat petugas merencanakan c. Ada dukungan dan kemudahan pelaksanaan oleh tim lintas
program promosi kesehatan dan memantau dampaknya sektoral dan tim lintas program di tingkat Kabupaten dan
secara terus-menerus, berkesinambungan. Propinsi.
diarahkan dengan model IPAL Komunal dengan kriteria komunal, pengelolaan lumpur tinja sistem komunal serta
perbandingan 1 (satu) unit IPAL melayani 50-100 kepala merenovasi fasilitas pembuangan tinja individu dan
keluarga. komunal.
2. Pengelolaan Limbah Cair Sistem Setempat (On Site
Sanitation) DAFTAR PUSTAKA
Model pengelolaan ini diterapkan pada kawasan
permukiman perkotaan atau kawasan dengan penduduk
yang relatif tinggi dengan menggunakan tangki septic Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 852/MENKES/SK/IX/2008 Tentang
komunal. Hingga tahun 2013 pengelolaan limbah domestik Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
direncanakan mencapai 80% dari total limbah cair
Nawawi, I. (2012). Manajemen Pengetahuan (Knowledge
perkotaan. Kriteria kebutuhan prasarana air limbah dengan Management). Ghalia Indonesia. Bogor.
tangki septic komunal adalah 1 unit tangki septic komunal
Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 9 Tahun 2006 Tentang Visi, Misi
melayani 10 – 15 KK. dan Arah Pembangunan Kota Makassar.
3. Skala prioritas
Dalam jangka waktu lima tahun (2015-2020) pengelolaan Peraturan Daerah kota Makassar Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) kota Makassar
air limbah menekankan pada pilihan teknologi tepat guna tahun 2005 -2025.
dengan startegi teknik sebagai berikut :
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan
a. Implementasi proyek Communal sistem (Pengelolaan Lingkungan.
Lumpur Tinja Sistem Komunal) untuk di daerah padat
penduduk serta di daerah yang tidak bisa memakai Saputra, W. A., & Mudakir, Y. B. (2011). Analisis Pengaruh Jumlah
Penduduk, PDRB, IPM, Pengangguran Terhadap Tingkat
sanitasi setempat didasarkan pada pendekatan bertahap. Kemiskinan Di Kabupaten/Kota Jawa Tengah (Doctoral
b. Pemantapan teknis operasi dan pemeliharan yang tepat dissertation, Universitas Diponegoro).
pada IPLT sehingga fasilitas IPLT dapat berfungsi
Strategi Sanitasi Kota Makassar Tahun 2012-2017.
secara efesien.
c. Penyedian subsidi dan bantuan teknis bagi masyarakat Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
kurang mampu untuk membangun dan merenovasi
fasilitas pembuangan tinja individu dan komunal.
d. Pembangunan MCK umum/komunal bagi mereka yang
tak mampu membangun asalkan masyarakat atau
pengguna dapat menggunakan dan melakukan
pemeliharaan dengan baik.
IV. KESIMPULAN
1. Strategi advokasi lima pilar STBM yang diupayakan oleh
Kelurahan Pa’baeng-baeng Makassar belum memberikan
capaian secara maksimal pada pilar stop BABS, pilar
pengamanan sampah rumah tangga dan pilar pengelolaan
limbah cair rumah tangga secara aman. Belum ada sanksi
tegas bagi pelaku yang mengalirkan pembuangan feses,
sampah dan limbah cair rumah tangga ke sungai/kanal.
2. Strategi bina suasana lima pilar STBM yang diupayakan
oleh Kelurahan Pa’baeng-baeng Makassar belum
memberikan capaian secara maksimal pada pilar stop
BABS atau ODF, pengamanan sampah rumah tangga dan
pengamanan limbah cair rumah tangga.
3. Strategi bina suasana lima pilar STBM yang diupayakan
oleh Kelurahan Pa’baeng-baeng Makassar sudah
memberikan capaian dalam kategori baik pada pilar
mencuci tangan dengan sabun, serta pengelolaan makanan
dan minuman rumah tangga .
4. Strategi pemberdayaan masyarakat lima pilar STBM yang
diupayakan oleh Kelurahan Pa’baeng-baeng dan
Pemerintah Kota Makassar adalah membuat tangki septic