Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PEKURUN
Jl. Taman Wisata Way Rarem Km 14 Desa Pekurun Kec. Abung Pekurun
Kode Pos 34852, 082380938439
Email : puskesmaspekurun291@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)


KEGIATAN PEMICUAN STBM
(SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT)

I. Pendahuluan
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan
dan paradigma baru pembangunan sanitasi di Indonesia yang
mengedepankan pemberdayaan masyarakat dan perubahan perilaku. STBM
ditetapkan sebagai kebijakan nasional berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 852/MENKES/SK/IX/2008 untuk
mempercepat pencapaian MDGs dengan tujuan, yaitu mengurangi hingga
setengah penduduk yang tidak memiliki akses terhadap air bersih dan
sanitasi pada tahun 2015. Adapun tujuan penyelenggaraan STBM adalah
untuk mewujudkan perilaku masyarakat yang hgyienis dan saniter secara
mandiri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Dalam Pelaksanaannya, STBM membutuhkan sumber
daya manusia terampil yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Salah
satu komponen terpenting dalam penerapan STBM adalah adanya
Fasilitator-fasilitator yang berkualitas dan tersebar diseluruh pelosok
nusantara. Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian Kesehatan
berupaya untuk meningkatkan kompetensi pelaksana STBM melalui
pelatihan-pelatihan terakreditasi.
Pada awal pemicuan, fasilitator memperkenalkan diri dan
mencairkan suasana dengan menanyakan suasana dan kondisi lingkungan
yang berasal dari perkataan masyarakat, ini bertujuan agar masyarakat
tidak merasa kaku dan nyaman ketika berada pada saat pemicuan.
Sehingga masyarakat secara terbuka memberikan informasi keadaan
sekitar dan masyarakaat pun secara tidak langsung turut berpartisipasi
aktif mengikuti kegiata. Setelah melakukan pemicuan terhadap masyarakat
fasilitator melakukan mapping (pemetaan) bertujuan untuk mengetahui
atau melihat peta wilayah BAB masyarakat serta sebagai alat monitoring
(pasca treggering setelah ada mobilisasi masyarakat).

II. Latar Belakang

1
Dalam rangka memperkuat upaya pemberdayaan hidup bersih dan
sehat, mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan, meningkatkan
kemampuan masyarakat, serta mengimplementasikan komitmen
pemerintah untuk meningkatkan akses air bersih dan sanitasi dasar yang
berkesinambungan dalam pencapaian Millenium Development Goals
(MDGs). perlu disusun strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM).
Tantangan yang dihadapi Indonesia dengan masalah air minum,
hygiene dan sanitasi masih sangat besar. Hasil studi ISSDP tahun 2006
menunjukkan 47 % masyarakat masih buang air besar ke sungai, sawah,
kebun , kolam dan tempat terbuka. Kondisi tersebut berkontribusi terhadap
tingginya angka kejadian diare. Hal tersebut dapat dikendalikan melalui
intervensi terpadu melalui pendekatan sanitasi total. Sanitasi total meliputi
stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan
air minum dan makanan rumah tangga, pengelolaan sampah, dan
pengelolaan limbah cair rumah tangga. Tercapaianya kegiatan STBM di
desa memerlukan peran serta aktif masyarakat terutama kader kesehatan
di desa. Kader berperan sebagai penggerak dalam merubah perilaku warga
dan sebagai contoh di masyarakat harus mampu berperilaku hidup bersih
dan sehat. Salah satu cara pendekatan yang dilakukan untuk mewujudkan
stop babs dengan cara pemicuan kepada masyarakat yang dibantu kader
kesehatan. Suatu desa dikatakan ODF (Open Defication Free) bila sudah di
verifikasi dan hasil verifikasi nya 100%.
Pendekatan STBM terdiri dari tiga strategi yang harus dilaksanakan
secara seimbang dan komprehensif, yaitu : peningkatan kebutuhan
sanitasi, peningkatan penyediaan akses sanitasi, dan penciptaan
lingkungan yang kondusif. Strategi peningkatan ebutuhan sanitasi dapat
dilaksanakan terlebih dulu untuk memberikan gambaran kepada
masyarakat sasaran tentang resiko hidup di lingkungan yang kumuh,
seperti mudah tertular penyakit yang disebabkan oleh makanan dan
minuman yang tidak hygienis, lingkungan yang kotor dan bau, pencemaran
sumber air terutama air dan tanah. Salah satu metode yang dikembangkan
untuk peningkatan kebutuhan dan permintaan sanitasi adalah Community
Led Total Sanitation (CTLS) yang mendorong perubahan perilaku masyarakat
sasaran secaara kolektif dan mampu membangun sarana sanitasi secara
mandiri sesuai kemampuan.
Melaksanakan Kegiatan Pemicuan STBM dengan Memperhatikan
kaidah-kaidah Pencegehan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dan Physical
Distancing guna Memutus rantai penyebaran Covid-19.

2
III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui kegiatan sanitasi
total berbasis masyarakat.

2. Tujuan Khusus
a. Merubah perilaku masyarakat dari BABS menjadi BAB di jamban
yang sehat, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air, pengelolaan
sampah dan pengelolaan limbah rumah tangga.
b. Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat
c. Menurunkan kasus penyakit yang berkaitan dengan perilaku dan
lingkungannya
d. Meningkatkan peran serta aktif kader dan masyarakat dalam
kegiatan STBM.

IV. Tata Nilai


TAAT : Taat pada peraturan dalam setiap memberikan pelayanan baik
didalam maupun diluar gedung. Yang berarti pada saat petugas melakukan
Kegiatan Pembinaan / Inspeksi Kesehatan Lingkungan Depot Air Minum
(DAM) selalu memberikan keramahan dan senyuman kepada pihak ke
masyarakat dan rekan kerja
TERTIB : Teratur rapi dan sopan dalam bekerja. Petugas berbicara dengan
kata-kata yang sopan dan tidak menyinggung agar tercipta suasana yang
aman dan kondusif
TERPADU : Menjadi satu kesatuan dalam memajukan desa di Kecamatan
Abung Pekurun dan Patuh terhadap peraturan baik tertulis maupun yang
tidak tertulis.

V. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan Pemicuan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM)
UPTD Puskesmas Pekurun Tahun 2022
No. Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Pemicuan Kepada Petugas memicu masyarakat agar
Masyarakat masyarakat tidak buang air bersar di
sembarang tempat Cuci tangan pakai sabun
2. Monitoring desa dalam Petugas memonitor progres kegiatan STBM
rangka pelaksanaan STBM di desa, meliputi cakupan ODF, dan
cakupan CTPS
3. Orientasi natural leader Petugas memberikan materi tentang STBM
STBM kepada kader, sehingga kader lebih
memahami tentang kegiatan STBM . Kader

3
kesehatan sebagai penggerak masyarakat
dalam rangka merubah perilaku serta
memicu warga .

VI. Cara Melaksanakan Kegiatan


Cara Melaksanakan Kegiatan Pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM)
UPTD Puskesmas Pekurun Tahun 2022
No Kegiatan Pelaksanaan Peran Lintas Peran Lintas Ket
. Pokok Program Program Sektor Terkait
1. Pelaksanaan Pelaksana Edukasi Advokasi ke
Pemicuan Sanitasi terkait STBM Masyarakat
STBM

2. Monitoring Pelaksana Pendampingan Advokasi ke


desa dalam Sanitasi pihak
rangka desa/kelurahan
pelaksanaan
STBM

3. Melaksanakan Pelaksana Pendampingan Pendampingan


kegiatan Sanitasi
orientasi
natural leader
STBM

VII Sasaran
.
Sebagai upaya untuk merubah pola pikir dan perilaku masyarakat, maka
sasaran dalam kegiatan ini adalah masyarakat, kader kesehatan, dan
sarana jamban.

VII Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


I
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM)
UPTD Puskesmas Pekurun Tahun 2022
No Kegiatan Tempat Penanggun Waktu (Bulan)

4
g J F M A M J J A S O N D
Jawab
1. Pemicuan Desa/ Pelaksana √
Keluraha Sanitasi
n
2. Monitoring Desa/ Pelaksana
desa Keluraha Sanitasi
melaksanaka n
n STBM
3. Orientasi Desa/ Pelaksana
Natural Keluraha Sanitasi
Leader STBM n

IX. Rencana Anggaran


Pelaksanaan Pemicuan STBM didukung Pembiayaan pleh Program
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).

X. Monitoring, Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Penanggungjawab UKM melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan STBM,
apakah sudah sesuai dengan jadawal yang sudah direncanakan.
Penanggungjawab UKM menyampaikan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan
kepada kepala puskesmas 6 bulan sekali.

XI. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan : Pelaksana program mendokumentasikan kegiatan Pelaporan
dan STBM dan melaporkan hasil kegiatan kepada kepala Evaluasi
Format pelaporan :
1. Kegiatan monitoring berupa laporan hasil
2. Pemicuan, verivikasi ODF, dan natural Leader STBM berupa undangan,
daftar hadir dan laporan hasil,
Kegaiatan puskesmas dan dinas kesehatan 6 bulan sekali sekali. Kepala
Puskesmas dan penanggungjawab UKM melakukan evaluasi kegiatan setiap
6 bulan sekali.

Pekurun, 05 Januari 2022


MENGETAHUI

KEPALA UPTD PUSKESMAS PENANGGUNG JAWAB


PEKURUN, UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

Irma AfriaSuryani, SKM Supriatin, S.Kep., Ns


Penata Tk. 1 / IIId Penata Muda Tk.1 / III.b

5
NIP. 19780427200012002 NIP. 197908272014102001

Anda mungkin juga menyukai