Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN DOMPU

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS RANGGO
Jln. Lintas Lakey Desa Ranggo. Kec.Pajo, Kab. Dompu

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


MONITORING DAN EVALUASI 5 PILAR STBM

I. PENDAHULUAN

STBM adalah pendekatan dengan proses fasilitasi yang


sederhana yang dapat merubah sikap lama, kewajiban sanitasi
menjadi tanggung jawab masyarakat. Dengan satu kepercayaan
bahwa kondisi bersih nyaman dan sehat adalah kebutuhan alami
manusia pendekatan yang dilakukan dalam STBM
menyerang/menimbulkan rasa ngeri dan malu kepadamasyarakat
tentang kondisi lingkungannya. Melalui pendekatan ini kesadaran
akan kondisi yang sangat tidak bersih dan tidak nyaman ditimbulkan,
dari pendekatan ini juga ditimbulkan kesadaran bahwa sanitasi
(Kebiasaan BAB di Sembarang tempat) adalah masalah bersama
karena dapat berimplikasi kepada semua masyarakat, sehingga
pemecahannya juga harus dilakukan dan dipecahkan secara bersama.
Ciri utama dari pendekatan ini adalah tidak adanya subsidi
terhadap infrastruktur (Jamban Keluarga) dan tidak menetapkan blue
print jamban yang nantinya akan dibangun oleh masyarakat pada
dasarnya STBM adalah “Pemberdayaan”dan” tidak membicarakan
masalah subsidi.
Artinya
Masyarakat yang dijadikan “guru” dengan tidak memberikan
subsidi sama sekali Sanitasi Total yang dipimpin oleh
masyarakatSanitasi Total (STBM/Community Lead Total Sanitation)
melibatkan sosialisasi atas suatu proses untuk menyemangati serta
memberdayakan untuk menghentikan buang air besar ditempat
terbuka

dan membangun serta menggunakan jamban. Melalui penggunaan


metode PRA Para anggota masyarakat menganalisa Profil Sanitasinya
masing – masing termasuk luasnya buang air besar di tempat terbuka
serta kotoran-kemulut yang mempengaruhi dan memperburuk
keadaan setiap orang.
Pendekatan STBM menimbulkan perasaan jijik dan malu di
antara masyarakat. Secara kolektif mereka menyadari dampak buruk
dari buang air besar di tempat terbuka, bahwa mereka akanselamanya
saling memakan kotorannya. Masing – masing apabila buang air besar
di tempat terbuka masih berlangsung, kesadaran ini menggerakan
mereka untuk memprakarsai tindakan local secara kolektif guna
memperbaiki keadaan sanitasi di dalam komunitas.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah satu program
Nasional dibidang Sanitasi yang bersifat Lintas Sektoral, Program ini
telah dicanangkan pada bulan Agustus 2008 oleh Menteri Kesehatan
RI, STBM merupakan pendekatan untuk mengubah perilaku hygiene
dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode
pemicuan. Strategi Nasional STBM memiliki indicator outcome yaitu
menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis
lingkungan lainnyayang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku.
Sedangkan indicator outputnya adalah sebagai berikut:
Setiap individu dan komunitas, mempunyai akses terhadap
sarana sanitasi dasar sehingga dapat mewujudkan komunitas yang
bebas Buang Air Besar Sembarang Tempat (ODF).

II. LATAR BELAKANG


Puskesmas Ranggo berada dalam wilayah Kabupaten Dompu
tepatnya berada di desa ranggo kecamatan pajo, dengan luas wilayah

kerja 135,3Km².
Pembangunan Sanitasi di Indonesia adalah masalah sosial
budaya dan perilaku penduduk yang terbiasa buang air besar (BAB) di
sembarang tempat, khususnya kebadan air yang juga digunakan
untuk mencuci, mandi dan kebutuhan higienis lainnya. Buruknya
kondisi sanitasi merupakan salah satu penyebab kematian anak di
bawah 3 tahun yaitu sebesar 19% atau sekitar 100.000 anak
meninggal karena diare setiap tahunnya dan kerugian ekonomi
diperkirakan sebesar 2,3% dari Produk Domestik Bruto (studi World
Bank, 2007).
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004,
penanganan masalah sanitasi merupakan kewenangan daerah, tetapi
sampai saat ini belum memperlihatkan perkembangan yang memadai.
Oleh sebab itu, pemerintah daerah perlu memperlihatkan
dukungannya melalui kebijakan dan penganggarannya.
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
1. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, agar tidak
melakukan buang air besar disembarang tempat dan
menurunkan angka diare pada masyarakat diwilayah
puskesmas.
2. Untuk mengetahui seberapa jauh keberhasilan masyarakat telah
berubah perilakunya dari BABS kearah PHBS yang lebih baik
sesuai dengan kaidah kesehatan masyarakat.
b. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui berapa banyak Rumah yang memiliki Jamban
Keluarga.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RENCANA KEGIATAN


1. Monitoring dilaksanakan secara kunjungan dari rumah kerumah,
agar mendapatkan data yang memiliki jamban keluarga.
2. Meningkatkan peran seluruh pemangku kepentingan dalam
perencanaan dan pelaksanaan sosialisasi pengembangan
kebutuhan
3. Mengembangkan kesadaran masyarakat tentang konsekuensi dari
kebiasaan buruk sanitasi (buang air besar) dan dilanjutkan dengan
pemicuan perubahan perilaku komunitas.
4. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memilih teknologi,
material dan biaya sarana sanitasi yang sehat.
5. Mengembangkan kepemimpinan di masyarakat (natural leader)
untuk fasilitasi pemicuan perubahan perilaku masyarakat.
6. Mengembangkan system penghargaan kepada masyarakat untuk
meningkatkan dan menjaga keberlanjutan sanitasi total.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan yang bersifat Monitoring terhadap sarana Jamban Keluarga,
yang ada di wilayah kerja Puskesmas.
VI.SASARAN
Seluruh Rumah yang memiliki sarana Jamban Keluarga

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


No Kegiatan Jadwal Kegiatan/Bulan Tahun 2020
. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 12
1
1 Monitoring dan                        
Evaluasi STBM
I. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN
Dilakukan setiap selesai Monitoring STBM disemua desa yang ada di
Wilayah Kerja Puskesmas Ranggo.
II. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Rekapan laporan dilaksanakan oleh petugas yang melakukan kegiatan
Monitoring STBM, dan dilaporkan kepada kepala puskesmas.

Mengetahui, 2020
Kepala UPTD Puskesmas Ranggo

Hidayat,S.SiT
Nip. 196601 1221990 03 1009

Anda mungkin juga menyukai