Anda di halaman 1dari 4

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Derajat kesehatan dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu lingkungan,
perilaku, pelayanan medis dan keturunan. Lingkungan merupakan faktor yang
besar pengaruhnya terhadap kesehatan individu dan masyarakat. Salah satunya
adalah penyediaan jamban keluarga, dan faktor lain nya adalah sarana sumber air
bersih.

Jamban merupakan fasilitas pembuangan tinja yang efektif untuk memutuskan


mata rantai penularan penyakit. Penggunaan jamban tidak hanya nyaman
melainkan juga turut melindungi dan meningkatkan kesehatan keluarga dan
masyarakat. Dengan bertambahnya jumlah penduduk yang tidak sebanding
dengan area pemukiman yang ada, masalah mengenai pembuangan kotoran
manusia menjadi meningkat, dilihat dari segi kesehatan masyarakat, masalah
pembuangan kotoran manusia merupakan masalah pokok untuk sedini mungkin
diatasi (Notoatmodjo, 2003).
Untuk mencegah kontaminasi terhadap lingkungan, maka pembuangan tinja
manusia harus dikelola dengan baik, yaitu jamban. Jamban sehat menurut
Notoatmojo (2007) adalah sebagai berikut : tidak mengotori permukaan tanah di
sekelilingnya, tidak mengotori air permukaan tanah disekitarnya, tidak mengotori
air tanah disekitarnya, tidak terjangkau oleh serangga, tidak menimbulkan bau,
mudah di gunakan dan di pelihara, sederhana desainnya dan murah. Umumnya
masyarakat pedesaan menggunakan jamban langsung, sungai dan permukaan
tanah sebagai tempat pembuangan tinja (Dainur, 1995).
Hal ini disebabkan karena faktor pendidikan yang masih rendah pada
masyarakat desa. Faktor pendidikan yang rendah tentunya akan mempengaruhi
faktor pengetahuan, dengan pendidikan rendah maka faktor pengetahuan juga
akan ikut rendah. Dari berbagai masalah yang terjadi langkah awal yang
dilakukan yaitu dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat yaitu dengan cara
2

bekerja sama dengan pihak kesehatan terkait untuk membentuk kader-kader


kesehatan untuk memberikan pengarahan terhadap masyarakat luas tentang
pentingnya memelihara kesehatan terutama BAB di jamban yang sehat.
Selain jamban sehat masyarakat juga harus mengetahui pentingnya
penggunaan air bersih dalam kehidupan sehari-hari. Air bersih merupakan salah
satu kebutuhan yang sangat vital bagi semua manusia. Karena segala aktivitas
masyarakat di berbagai aspek kehidupan manapun memerlukan air bersih.
Tersedianya air bersih adalah mutlak untuk menunjang hidup yang sehat. Apalagi
di daerah perkotaan yang tingkat pertumbuhan penduduknya sangat tinggi
dirasakan semakin sulit untuk mendapatkan air bersih yang memenuhi syarat-
syarat kesehatan.
Air bersih merupakan kebutuhan pokok yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia, sehingga ketersediaannya amatlah penting. Pemanfaatannya
tidak hanya terbatas untuk keperluan rumah tangga, tetapi juga untuk fasilitas
umum, sosial maupun ekonomi. Air bersih yang digunakan sehari-hari harus
memiliki kualitas yang baik untuk konsumsi sesuai dengan standar air minum di
Indonesia yaitu PP No.82 Tahun 2001 dan KepMen No.907 Tahun 2002.
Begitu pentingnya air bersih bagi kehidupan manusia, sehingga
memungkinkan penyediaan menjadi terbatas bila pemanfaatannya tidak diatur
dengan baik, sehingga masyarakat masih memanfaatkan air sungai sebagai
sumber air bersih dan melakukan aktifitas seperti mandi, mencuci, buang air
besar, bahkan digunakan secara langsung sebagai sumber air minum, namun tidak
menutup kemungkinan hal itu terjadi karena kebiasaan dan perilaku tidak sehat
masyarakat yang menganggap perilaku tersebut sebagai suatu kebiasaan dan adat
suatu daerah.
Cakupan jamban sehat di Provinsi Jambi pada tahun 2020 sebesar…….. dan
di Kabupeten Merangin sebesar…….Di Desa Kungkai didapatkan akses jamban
sehat permanen sebesar…..BABS sebesar…..
Sumber air bersih di Provinsi Jambi…… Merangin….. Desa Kungkai….
Pelaksanaan kunjungan keluarga program PIS PK di Puskesmas Bangko tahun
2020 sudah mencapai total coverage. Capaian indikator- indikator PIS PK
3

Puskesmas Bangko tahun 2020 sudah baik, namun perlu di tinjau ulang apakah
sudah sesuai dengan capaian IKS, karena berdasarkan penelitian ditemukan
perilaku yang tidak sehat terhadap penggunaan jamban sehat dan air bersih,
meskipun jumlah jamban sehat sudah memenuhi angka pencapaian, namun
perilaku tidak sehat masih ditemukan di masyarakat.4

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk menemukan


“Perilaku dan Sikap Masyarakat Tentang Penggunaan Jamban Sehat dan Air
Bersih di Desa Kungkai, Bangko”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dirumuskan
masalah sebagai berikut untuk mengetahui Perilaku dan Sikap Masyarakat
Tentang Penggunaan Jamban Sehat dan Air Bersih Di Desa Kungkai Bangko
Kabupaten Merangin Tahun 2021.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Perilaku dan Sikap
Masyarakat Tentang Penggunaan Jamban Sehat dan Air Bersih Di Desa Kungkai
Bangko Kabupaten Merangin Tahun 2021.
.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengetahuan Masyarakat Tentang Penggunaan Jamban Sehat
dan Air Bersih Di Desa Kungkai Bangko Kabupaten Merangin Tahun 2021.
2. Untuk mengetahui sikap Masyarakat Tentang Penggunaan Jamban Sehat dan
Air Bersih Di Desa Kungkai Bangko Kabupaten Merangin Tahun 2021.
3. Untuk mengetahui tindakan Masyarakat Tentang Penggunaan Jamban Sehat
dan Air Bersih Di Desa Kungkai Bangko Kabupaten Merangin Tahun 2021.
4

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat hasil penelitian yaitu:
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan tambahan pengetahuan dan wawasan terhadap
jamban sehat dan air bersih
2. Bagi Masyarakat
Diharapkan dapat memberikan informasi tentang pentingnya penggunaan
jamban sehat dan air bersih, serta dapat merubah perilaku yang tidak sehat
tentang buang air besar sembarangan
3. Bagi Desa
Dengan adanya hasil dari penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk lebih
meningkatkan penggunaan jamban sehat dan air bersih dan meningkatkan
kesehatan masyarakat desa

Anda mungkin juga menyukai