PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran umum, kondisi kesehatan lingkungan
dan faktor-faktor yang terkait serta memberikan alternatif pemecahan
masalah sanitasi dasar kesehatan lingkungan yang ada di Desa
Dawuhan Kulon Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas
Jawa Tengah.
2.1.1 Populasi
2.1.2 Sampel
Tabel 2.1
Waktu Pelaksanaan Pengumpulan Data
Di Desa Dawuhan Kulon
Tahun 2013
No. Desa Waktu Pelaksaan
1 Dusun 1, Dusun 2, dan Dusun 3 28 Februari 2013 –
Desa Dawuhan Kulon, Kecamatan 07 Maret 2013
Kedungbanteng
a. Editing
b. Coding
c. Scoring
2.3.1 Pengolahan
Data-data yang diperoleh dari hasil Cheklist maupun
kuesioner selanjutnya diolah dengan menggunakan SPSS.
2.3.2 Analisis
2.3.2.1 Kuesioner
Hasil kuesioner mengenai pengetahuan, sikap dan
tindakan, diolah dengan menggunakan SPSS kemudian
A 2
B 1
C 0
Tabel 2.2
Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden
Tentang Sarana Jamban Di Desa Dawuhan Kulon
Tahun 2013
Skoring Ya Kategori
0–5 Rendah
>5 Tinggi
Tabel 2.3
Distribusi Tingkat Sikap Responden
Tentang Sarana Jamban Di Desa Dawuhan Kulon
Tahun 2013
Skoring Ya Kategori
0-5 Negative
>5 Positif
Skoring Ya Kategori
0–5 Kurang
>5 Baik
Tabel 2.5
Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden
Tentang Pengelolaan Sampah Di Desa Dawuhan Kulon
Tahun 2013
Skoring Ya Kategori
0-8 Rendah
>8 Tinggi
Tabel 2.6
Distribusi Tingkat Sikap Responden
Tentang Pengelolaan Sampah Di Desa Dawuhan Kulon
Tahun 2013
Skoring Ya Kategori
0-8 Negative
>8 Positif
Skoring Ya Kategori
0-8 Kurang
>8 Baik
Tabel 2.8
Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden
Tentang Sarana Pengelolaan Makanan dan minuman
Di Desa Dawuhan Kulon
Tahun 2013
Skoring Ya Kategori
0-8 Rendah
>8 Tinggi
Tabel 2.9
Distribusi Tingkat Sikap Responden
Tentang Sarana Pengelolaan Makanan dan minuman
Di Desa Dawuhan Kulon
Tahun 2013
Skoring Ya Kategori
0-8 Negative
>8 Positif
Skoring Ya Kategori
0-8 Kurang
>8 Baik
Tabel 2.11
Distribusi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Di Desa Dawuhan Kulon
Tahun 2013
Skoring Ya Kategori
0-15 Kurang
>15 Baik
2.3.2.2 Checklist
3.1 Geografi
Gambar 1
Desa Dawuhan Kulon
Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas
Tabel 3.1
Jumlah Penduduk Desa Dawuhan Kulon
di Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas
Tahun 2013
Jumlah Jiwa Jumlah
Jumlah
No Dusun /RT L P /Dusun KK/
KK/ RT
Dusun
1 78 169 101 68
2 40 160 94 66
3 45 135 63 72
4 1 64 192 98 94 1.248 377
5 45 180 79 101
6 51 234 134 100
7 54 178 95 83
8 56 198 93 105
9 73 292 148 144
10 2 63 278 143 135 1.286 332
11 74 296 152 144
12 66 222 101 121
13 3 42 168 86 82 806 228
14 36 123 85 38
15 43 143 67 76
16 30 90 35 55
3.3.1 Kelembagaan
3. Lembaga RT / RW
a. Wilayah RW = 3 Wilayah
4. PKK
Jumlah Pengurus sebanyak 19 orang, yaitu:
a. Pengurus Harian = 6 orang
b. Pengurus Pokja = 12 orang
3.3.2 Perekonomian
2. Pengangguran
- Angkatan Kerja = 715 orang
- Sudah Kerja = 525 orang
- Belum Kerja = 190 orang
3. Kesejahteraan Penduduk
- Keluarga Pra Sejahtera = 540
- Keluarga Sejahtera I = 140
- Keluarga Sejahtera II = 97
- Keluarga Sejahtera III = 62
6. Pemilik Telepon = 19
Perikanan
- Pemilik kolam ikan = 157 orang
- Buruh Perikanan = -
Industri kecil
- Pemilik usaha kerajinan = 1 orang
- Pemilik industri rumah tangga = 35 rumah tangga
- Buruh industri kecil = -
Pendidikan Masyarakat
a. Pendidikan Penduduk
- Tidak Tamat SD = 477 Orang
- Tamat SD =1.551 Orang
- Tamat SLTP = 609 Orang
- Tamat SLTA = 414 Orang
- Tamat Akademi/Sederajat = 38 Orang
- Tamat PT = 47 Orang
Kesehatan Masyarakat
a. Status gizi balita
- Jumlah Balita = 250
- Jumlah Balita gizi buruk = 2
- Jumlah Balita gizi kurang = 8
- Jumlah Balita gizi baik = 240
c. Kondisi Perumahan
- Jumlah rumah type A = 256 Rumah
- Jumlah rumah type B = 142 Rumah
- Jumlah rumah type C = 362 Rumah
d. Keluarga Berencana
- Jumlah Pasangan Usia Subur = -
- Jumlah anggota akseptor = -
e. Prasarana Kesehatan
- Polindes = 1 Unit
- Posyandu = 7 Unit
- Posyandu Lansia = 3 Unit
f. Tenaga Kesehatan
- Dokter = -
- Bidan = 1 orang
g. Kesehatan Lingkungan
- Jumlah rumah memiliki sumur = 47 Rumah
- Jumlah rumah memiliki KM = 380 Rumah
- Jumlah rumah memiliki WC = 152 Rumah
- Jumlah rumah memiliki SPAL = 230 Rumah
5. Pembinaan permukiman
Sebelum melakukan pembinaan, terlebih dahulu dilakukan
inspeksi sanitasi rumah. Inspeksi ini mencakup inspeksi terhadap
sarana air bersih, jamban, sistem pembuangan air limbah, dan
sampah.
Tabel 4.1
Data Perkembangan Sanitasi Desa Dawuhan Kulon, Kecamatan Kedungbanteng
Dusun Jumlah Jumlah Jumlah Rumah Pemanfaa Rumah Tangga K
/RW Rumah KK Jiwa Tangga tan air Pemanfaat e
Tangga L P yg bersih Sumu Sung Mat t
memiliki PAMSIMA r gali ai a air
jamban S
Dusun 302 360 654 654 32 116 43 143 - -
1/RW
1
Dusun 258 312 587 564 40 133 57 48 20 -
2/RW
2
Dusun 190 230 406 403 80 88 21 - 81 -
3/RW
3
Jumla 750 902 1647 1621 152 337 121 191 101
h
Tahun 2012
Data Sekunder Tahun 2012
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Kepemilikan Rumah Sehat
Di Desa Dawuhan Kulon, Kecamatan Kedungbanteng,
Kabsupaten Banyumas
Tahun 2013
Kategori Rumah Sehat Jumlah Presentase
Rumah Sehat 198 33,4 %
Rumah Tidak Sehat 394 66,6 %
Total 592 100 %
Sumber Data Primer Terolah Tahun 2013
4.3.1.1 Langit-Langit
Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari Checklist
Rumah Sehat pada 592 rumah yang diobservasi dapat
dilihat pada table dibawah ini :
Tabel 4.3
4.3.1.2 Dinding
Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari Checklist
Rumah Sehat pada 592 rumah yang diobservasi dapat
dilihat pada table dibawah ini :
Tabel 4.4
4.3.1.3 Lantai
Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari Checklist
Rumah Sehat pada 592 rumah yang diobservasi dapat
dilihat pada table dibawah ini :
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
4.3.1.6 Ventilasi
Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari Checklist
Rumah Sehat pada 592 rumah yang diobservasi dapat
dilihat pada table dibawah ini :
Tabel 4.8
Tabel 4.9
4.3.1.8 Pencahayaan
Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari Checklist
Rumah Sehat pada 592 rumah yang diobservasi dapat
dilihat pada table dibawah ini :
Tabel 4.10
Tabel 4.11
Tabel 4.12
Tabel 4.13
Tabel 4.14
Tabel 4.15
Jentik 12 100%
Lalat - -
Kecoa - -
Tikus - -
Total 12 100%
Tabel 4.16
2. Sikap
Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari kuesioner
tentang sikap jamban sehat pada 592 responden yang
diobservasi dapat dilihat pada table dibawah ini :
Tabel 4.17
3. Tindakan
Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari kuesioner
tentang tindakan jamban sehat pada 592 responden yang
diobservasi dapat dilihat pada table dibawah ini :
Tabel 4.18
Tabel 4.19
2. Sikap
Tabel 4.20
Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Mengenai Pengelolaan
Sampah
Di Desa Dawuhan Kulon, Kecamatan Kedungbanteng
Kabupaten Banyumas
Tahun 2013
3. Tindakan
Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari kuesioner
tentang tindakan pengelolaan sampah pada 592 responden
yang diobservasi dapat dilihat pada table dibawah ini :
1. Pengetahuan
Tabel 4.20
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Pengolahan
Makanan dan Minuman
Di Desa Dawuhan Kulon, Kecamatan Kedungbanteng
Kabupaten Banyumas
Tahun 2013
Tabel 4.21
Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Mengenai Penyehatan
Makanan dan Minuman
Di Desa Dawuhan Kulon, Kecamatan Kedungbanteng
Kabupaten Banyumas
Tahun 2013
3. Tindakan
Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari kuesioner
tentang tindakan penyehatan makanan dan minuman pada
592 responden yang diobservasi dapat dilihat pada table
dibawah ini :
Tabel 4.22
Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Mengenai
Penyehatan Makanan dan Minuman
Di Desa Dawuhan Kulon Kecamatan Kedungbanteng
Kabupaten Banyumas
Tahun 2013
Tabel 4.23
Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Di Desa Dawuhan Kulon, Kecamatan Kedungbanteng
Kabupaten Banyumas
Tahun 2013
Tabel 4.24
Distribusi Penyakit 3 Bulan Terakhir Yang Ada di Rumah Tangga
Di Desa Dawuhan Kulon, Kecamatan Kedungbanteng
Kabupaten Banyumas
Tahun 2013
Tabel 4.25
Penyakit Terbanyak Rawat Jalan Di Puskesmas Kedungbanteng
Tahun 2012
No Diagnosis Kelompok berdasarkan umur Jumlah
0-5 6- 13- 21- 45-59 th >60
th 12 20 44 th
th th th
1 ISPA 2276 911 713 1442 785 315 6442
2 Dermatitis 412 276 282 532 268 119 1898
3 Diare 989 267 112 240 122 34 1764
4 Dyspapsia - 22 161 634 409 142 1368
(gangguan
lambung)
5 Hipertensi - - - 210 504 242 956
6 Myalgia - - 14 330 200 65 592
(sakit otot)
7 Kelainan 16 39 90 210 109 51 506
pulpa
8 Arthritis 1 - 0 152 179 52 379
Reumatoid
(reumatik)
9 OGS Febris 1 89 68 77 41 14 296
Typusia
10 Conjungtivitis 22 54 50 74 35 25 260
(radang
selaput
mata)
Data sekunder (Puskesmas Keungbanteng) Tahun 2012
Tabel 4.26
Penyakit Terbanyak Rawat Jalan Di Desa Dawuhan Kulon
Tahun 2012
No Jenis Kasus Jumlah Kasus Keterangan
1 Chepalgia (sakit kepala) 243 -
2 ISPA 240 18 dirujuk
3 Hipertensi 192 -
4 Dispepsia (gangguan 148 -
lambung)
5 Gastritis (mag) 115 -
6 Arthritis Reumatoid 96 9 dirujuk
(Reumatik)
7 Observasi Febris 80 11 dirujuk
8 Gastroentritis (radang 53 3 dirujuk
lambung dan usus)
9 Dermatitis 48 -
10 Asma Bronkiale 17 5 dirujuk
Data Sekunder (Bidan Dawuhan Kulon) Tahun 2012
5.2 Organisasi
Puskesmas Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas
telah mempunyai struktur organisasi yang jelas. Setiap bagian-
bagiannya telah memiliki tugas pokok fungsi dan program masing-
masing. Pada bagian kesehatan lingkungan, program yang ada terkait
dengan sarana prasarana air bersih, pengawasan tempat-tempat
umum, pengawasan pestisida, pengawasan tempat pengolahan
makanan, dan pengawasan permukiman. Namun pada kenyataanya,
program tersebut belum dijalankan dengan baik, kemungkinan
disebabkan oleh jumlah tenaga sanitarian yang ada tidak sebanding
dengan program yang harus dijalankan. Selain itu, perlu adanya
peningkatan kerjasama yang lebih baik antar lintas program maupun
sector. Sehingga diharapkan dapat menurunkan angka penyakit
berbasis lingkungan seperti diare, ISPA, scabies, dan DBD.
.
5.3 Sarana Sanitasi Dasar
5.3.1 Rumah Sehat
Perumahan sehat merupakan konsep dari perumahan
sebagai faktor yang dapat meningkatkan standar kesehatan
penghuninya.(Komisi WHO mengenai kesehatan dan lingkungan,
2011).
Rumah Sehat adalah bangunan rumah tinggal yang
memenuhi syarat kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban
yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah,
sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik,
a. Lokasi Rumah :
- Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti
bantaran sungai, aliran lahar, tanah longsor, gelombang
tsunami, daerah gempa
- Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir
(TPA) sampah atau bekas tambang
- Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah
kebakaran seperti alur pendaratan penerbangan.
b. Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan
vector penyakit
c. Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan konstruksi
jalan tidak mengganggu kesehatan, konstruksi trotoar tidak
membahayakan pejalan kaki, peyandang cacat, jembatan
b. Diare
Diare bukanlah penyakit yang datang dengan sendirinya. Biasanya
ada yang menjadi pemicu terjadinya diare. Secara umum,
penyebab diare, yaitu infeksi oleh bakteri, virus atau parasit; alergi
c. Scabies/ Kudis
Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau (mite)
Sarcoptes scabei. Tungau ini berukuran sangat kecil dan hanya
bias dilihat dengan menggunakan mikroskop. Penyakit ini mudah
menular dari manusia ke manusia, dari hewan ke manusia dan
sebaliknya. Scabies mudah menyebar baik secara langsung
melalui sentuhan langsung dengan penderita mapun secara tak
langsung melalui baju, seprai, bantal, handuk, air atau sisir yang
pernah digunakan oleh penderita dan belum dibersihkan serta
masih terdapat tungaunya. Penyakit ini menyebabkan rasa gatal
pada bagian kulit, seperti sela-sela jari, siku, selangkangan.
Penularan penyakit kulit scabies sangat cepat khususnya pada
komunitas yang tinggal bersama sehingga dalam pengobatannya
BAB VI
PERMASALAHAN DAN PENENTUAN PRIORITAS
MASALAH
Jumlah Presentase
No. Item
(Rumah) (%)
I Sanitasi Jamban
1. Kepemilikan Sarana
Pembuangan Sampah
1. Langit- Langit :
kecelakaan
2. Ventilasi :
4. Pencahayaan
a. Kurang terang,sehingga
kurang jelas untuk 190 32,1
membaca dengan
normal
2. Kebiasaan Merokok :
Penyuluhan tentang
PHBS:
Dusun I (RW 01)
- MI Ma’arif NU
Dusun II (RW 02)
- PKK
Gosok gigi yang baik dan
- Cetakan - Kuas
septictank dan - Gergaji pipa
tutup (Ø=60cm, - Gerinda
t=100cm) - Kunci inggris
- Cangkul - Pengki bambu
- Skop semen - Ember
- Linggis
b. Bahan :
- Semen - Kawat
- Pasir - Pipa PVC 3’
- Kerikil - Pipa PVC 1/2”
(Kericak) - Sok T 1/2”
- Air - Knee 1/2”
- Oli
c. Langkah Kerja :
- Siapkan alat dan bahan
- Gali tanah sedalam 1,75 meter dengan diameter
sebesar 70cm
c. Langkah Kerja
- Siapkan alat dan bahan
- Buat galian tanah berdiameter 60 cm dengan kedalaman
1m
- Pasang cetakan gorong-gorong yang ada
- Masukkan cetakan gorong-gorong tersebut kedalam
galian tanah
- Buat campuran untuk membuat gorong-gorong dan slab
yang terdiri dari semen, pasir dan kerikil dengan
perbandingan 1:2:3 dan air secukupnya.
- Masukkan campuran tersebut kecetakan gorong-gorong
dan cetakan slab.
- Masukan pasir dan kerikil sebagai dasar sumur untuk
meningkatkan daya resap sumur.
- Hubungkan septic tank dan sumur resapan dengan
menggunakan pipa yang berdiameter 3 inch.
- Tutup sumur resapan dengan menggunakan slab.
a. Alat
b. Bahan
- Sampah organic (daun kering, sisa sayur, sisa buah)
- Dedak
- Kotoran hewan
- EM4
- Air Gula
- Air
c. Langkah Kerja
- Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
- Cacah sampah organik 1-4 cm hingga halus
- Timbang sampah yang telah di cacah sesuai dengan
kebutuhan.
- Timbang kotoran hewan dan dedak sesuai dengan
kebutuhan
- Perbandingan komposisi kotoran hewan dengan sampah
organik yaitu 1 : 1
- Masukkan sampah, kotoran hewan dan dedak ke dalam
wadah (drum/tong) kemudian aduk hingga merata.
- Larutkan sebanyak 1 tutup botol EM4 dengan larutan air
gula lalu diamkan minimal 1 x 24 jam ditempat yang
sejuk.
- Masukkan larutan EM4 tersebut kedalam wadah
(komposter) yang telah di isi oleh sampah, kotoran
hewan dan dedak. Tuangkan perlahan sampai merata
kemudian diaduk sampai rata dan yang perlu
diperhatikan sampah jangan terlalu banyak air.
Cara Kerja:
1. Siapkan alat dan bahan
2. Buatlah desain PLASTOIL
3. Potonglah sampah plastik agar lebih cepat menguap
4. Masukkan sampah ke dalam PLASTOIL yang sudah siap
5. Konversikan sampah plastik tersebut
6. Tunggu hingga uap keluar dari ujung pipa
7. Tampung minyak dalam wadah
Cara Kerja:
1. Gunting kemasan bekas, menjadi
bentuk persegi.
2. Lalu lipat, sesuai dengan ukuran
yang diinginkan.
3. Lalu di buat anyaman, dan di
sambung anyaman satu dengan lainnya dengan cara di jahit.
4. Setelah terbentuk menjadi tas, lalu
di bagian dalam. Di jahit dengan kain perca sebagai pelapis.
5. Pasang restleting untuk penutup
7.1.4 Kacanisasi
Kacanisasi merupakan pemasangan genteng kaca yang berfungsi
agar cahaya matahari masuk ke dalam rumah sehingga
pencahayaan didalam rumah menjadi lebih terang. selain itu,
pemasangan genteng kaca juga dapat membunuh virus TBC yang
banyak dialami oleh masyarakat.
Pelaksanaan Pemasangan Genteng Kaca yang dilakukan
pada Hari Kamis tanggal 14 Maret 2013 di Rumah Bapak
Nasori dan Bapak Sobiha RW 02 yang dihadiri oleh ketua RT,
warga yang bersangkutan dan perwakilan mahasiswa. Dana
- Paud Az-zahra
Penyuluhan tentang CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) di
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Az-Zahra sebanyak 20
anak pada hari Rabu tanggal 16 Maret 2012, dengan cara
mahasiswa memberikan materi tentang CTPS, dampak
apabila tidak CTPS, lomba mewarnai gambar CTPS, praktek
CTPS yang baik dan benar, pemberian reward bagi siswa-
siswi yang mewarnai dengan baik dan rapi serta pemberian
baksos.
PAUD Az-Zahra
Penyuluhan tentang sikat gigi yang baik dan benar di
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Az-Zahra sebanyak 20
anak pada hari Rabu tanggal 16 Maret 2012.
PKK RT 02/02
Penyuluhan ini dilakukan pada tanggal 21 maret 2013
kepada ibu - ibu RT 02/02 dalam acara perkumpulan ibu –
ibu. Materi penyuluhan mengenai 10 Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat. Penyuluhan ini dilakukan dengan pemaparan
dan penjelasan lewat gambar. Kegiatan ini dihadiri oleh 25
orang.
Posyandu RT 05/02
Penyuluhan yang dilakukan pada tanggal 18 Maret 2013
bertempat di rumah Ibu Naimah (RT 05) pada kegiatan
posyandu. Sasaran kegiatan adalah ibu bayi dan balita RT
04 dan RT 05 sebanyak 22 orang. Materi penyuluhan
mengenai penyakit pneumonia yaitu pengertian pneumonia,
gelaja dan penanganan pneumonia pada bayi. Penyuluhan
ini dilakukan dengan pemaparan dan penjelasan melalui
gambar.
Pembuatan Komposter
Pembuatan Vermikomposting
No. Alamat Tanggal Jumlah Ket
1. Lapangan 15 Maret 1 buah dihadiri oleh
Kedungpraya, RT 2013 warga dan
02 RW 02 mahasiswa
Pembuatan Plastoil
8.1.2 Kualitatif
8.1.2.1 Jamban Sehat
Pembuatan Septictank dan Sumur Resapan
Pembuatan Vermikomposting
Demo pembuatan kompos dan pembuatan
vermikomposting, diharapkan dapat memberikan manfaat
kepada warga agar mau meminimasi sampah organik dan
memanfaatkan nya sebagai biomassa cacing. Hasil cacing
yang diperoleh dari hasil vermikomposting dapat
dimanfaatkan sebagai pakan ikan di kolam.
dalam pelaksanaan pembuatan vermikomposting tidak
ditemukan kendala yang berarti.
Pembuatan Plastoil
Dalam pelaksanaan pembuatan konversi sampah plastik
menjadi minyak mentah diharapkan dapat menyelesaikan
masalah dalam pembuangan air limbah, mengurangi
tingkat timbulan sampah
Sedangkan untuk konversi sampah plastik menjadi minyak
mentah kendala yang ditemukan adalah bercampurnya air
8.2.2 Kualitatif
Dengan dilakukannya Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun,
murid yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu pentingnya
Cuci Tangan Pakai Sabun
Dengan dilakukannya Penyuluhan Gosok Gigi yang Baik dan
Benar murid yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu
pentingnya gosok gigi serta cara Gosok Gigi yang Baik dan
Benar
Dengan dilakukannya Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat murid yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu
pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat di kehidupan
sehari - hari
Dengan dilakukannya Penyuluhan Bahaya Makanan Jajanan
murid yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu bagaimana
makanan jajanan yang baik.
Dengan dilakukannya Penyuluhan Kecacingan murid yang
sebelumnya tidak tahu menjadi tahu bagaimana gejala –
gejala kecacingan.
Dengan dilakukannya Penyuluhan Buang Sampah pada
Tempatnya murid yang sebelumnya tidak tahu menjadi mau
melakukan membuang sampah pada tempatnya.
9.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil identifikasi yang berkaitan dengan sanitasi lingkungan
telah dilakukan yang berasal dari observasi dan wawancara kepada
masyarakat yang tinggal di Desa Dawuhan Kulon dengan 592 responden
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Rumah Sehat
Rumah yang memiliki kriteria Rumah Sehat di Desa Dawuhan Kulon
yaitu sebanyak 198 rumah (33,4 %) dan rumah yang tidak
memiliki kriteria Rumah Sehat sebanyak 394 rumah (66,6 %).
4. Sarana Jamban
Rumah di Desa Dawuhan Kulon paling banyak rumah memiliki jamban
leher angsa, septictank yaitu sebanyak 218 rumah dengan presentase
6. Keberadaan Vektor
Rumah di Desa Dawuhan Kulon ditemukan keberadaan jentik nyamuk
Aedes aegypti pada tempat-tempat yang memungkinan terjadi
perindukan nyamuk seperti tempayan, bak mandi, dispenser ataupun
tempat penampungan kulkas di 14 rumah responden. Selain itu, tidak
terlihat pula keberadaan lalat, kecoa dan tikus disekitar rumah warga.
7. Kesehatan Lingkungan
- Jamban
Aspek pengetahuan responden mengenai jamban sehat dalam
kategori tinggi yaitu 520 responden (87,8%) dan kategori rendah
72 responden (12,2%), aspek sikap dengan kategori positif 585
responden (98,8%) dan kategori negatif 5 responden (0,8%) , dan
aspek tindakan dalam kategori baik yaitu 540 responden (91,2%)
dan 52 responden (8,8%).
- Pengelolaan Sampah
Aspek pengetahuan responden dalam kategori tinggi yaitu 304
responden (51,4%) dan kategori rendah 288 responden (48,6%),
aspek sikap dengan kategori positif 549 responden (92,7%) dan
kategori negatif 43 responden (7,3%) , dan aspek tindakan dalam
11. Dari hasil intervensi yang telah dilakukan terjadi peningkatan jumlah
jamban sehat sebanyak 5 buah, jadi total keseluruhan menjadi 223
buah. Persentase kenaikan jumlah jamban sehat sebesar 2,29%.
9.2 Saran
9.2.1 Bagi Masyarakat
1. Sebaiknya untuk 193 rumah yang belum memiliki langit-langit
memasang langit-langit (plafon).
2. Membuat ventilasi dapur > 10% dari luar dapur untuk 191
rumah yang belum memiliki ventilasi dapur agar sirkulasi udara
didalam dapur akan tertukar dengan udara diluar.
3. Memperhatikan kondisi pendistribusian dari sumber air bersih
sampai di rumah warga, seperti membersihkan/ memperbaiki
jaringan perpipaan yang rusak dan memasang saringan pada
kran outlet karena masih ditemukan endapan pasir dan lumut
didalam tempat penampungan air bersih.
4. Membuat saluran pembuangan air limbah yang berasal dari
dapur ataupun septic tank agar tidak mencemari tanah dan
sumber air.
5. Membuat jamban sehat yang disertai dengan septic tank
saniter di 130 rumah yang belum memiliki jamban sehat
dengan septic tank.
6. Memperbaiki konstruksi tempat sampah di rumah dengan
keadaan kedap air, tertutup, volumenya mencukupi,dan mudah