Anda di halaman 1dari 27

BAB III

UPAYA KESEHATAN

3.1. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

Upaya Kesehatan menurut Permenkes 75 tahun 2016 antara lain UKM dan UKP,

1. Upaya Kesehatan Masyarkat

a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial, meliputi :

- Pelayanan Promosi Kesehatan

- Pelayanan Kesehatan Lingkungan

- Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana

- Pelayanan Gizi

- Pelayanan Pencegahan & Pengendalian Penyakit

b. Program Usaha Kesehatan Masyarakat Pengembangan:

- Pelayanan Kesehatan Sekolah (UKS)

- Pelayanan Kesehatan Remaja

- Pelayanan Kesehatan Jiwa

- Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat

- Pelayanan Kesehatan Lansia

2. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) meliputi :

- Rawat Jalan

- Pelayanan Gawat Darurat

- Pelayanan Satu Hari (One Day Care)

26 PROFIL UPT PUSKESMAS LENGKONG WETAN


- Kunjungan Rumah (Home Care)

- Rawat Inap

3.1.1 Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Essensial

3.1.1.1 Pelayanan Promosi Kesehatan

Penyuluhan kesehatan merupakan bagian dari program pelayanan

promosi kesehatan serta merupakan Upaya Kesehatan Essensial yang ada

di Puskesmas atau dengan kata lain bahwa program tersebut harus ada

dan dilaksanakan di Puskesmas.

Sebagaimana yang tercantum di Permenkes 75 Tahun 2014

tentang Puskesmas bahwa upaya pelayanan promosi kesehatan

melakukan kegiatan penyuluhan. Kegiatan penyuluhan yang sudah

dilaksanakan di Puskesmas Lengkong Wetan Tahun 2017 (Bulan Mei -

Desember) diantaranya penyuluhan tentang PHBS (Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat), Kebijakan Pengendalian IMS dan HIV – AIDS,

Kanker Serviks, Skrining, Diagnosa dan Penatalaksanaan Kanker Leher

Rahim, PIS PK, Sistem Informasi Posyandu, Surveilans Difteri, Sanitasi

Total Berbasis Masyarakat, Gizi Ibu Hamil, Pemberian MP-ASI bagi si

Kecil, Pengendalian Penyakit Menular, Gerakan Masyarakat Hidup

Sehat, Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD), Integrasi

Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K),

Demam Berdarah Dengue, Penyakit Kolestrol Tinggi, Penyuluhan

Hipertensi dan Penyuluhan TB Paru.

27 PROFIL UPT PUSKESMAS LENGKONG WETAN


Dari beberapa faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan,

faktor perilaku merupakan faktor terbesar yang berpengaruh sehingga

diharapkan masyarakat mampu menerapkan perilaku hidup bersih dan

sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Pada tahun 2017 (Bulan Mei - Desember), dari 5.252 rumah

tangga yang diperiksa hanya 3.845 (73,38%) rumah tangga sedangkan

yang dinyatakan berperilaku hidup bersih dan sehat 3.460 (90%) rumah

tangga. Dalam pemantauan rumah tangga yang ber-PHBS digunakan

sepuluh indikator perilaku, yang mana setiap rumah tangga mayoritas

hanya memenuhi beberapa kriteria saja dan dapat dilihat pada table 3.1

sebagai berikut :

Tabel 3.1.
Pemantauan Rumah Tangga PHBS

Jumlah yang Rumah yang


No Jumlah Rumah
Diperiksa Memenuhi Syarat
1. 5.252 3.845 3.460
Sumber : Data UPT Puskesmas Lengkong Wetan Tahun 2017

Hal ini disebabkan karena tingkat pengetahuan, kesadaran dan

kepedulian masyarakat masih sangat kurang, masih banyaknya bapak-

bapak yang merokok tidak pada tempatnya sehingga anak-anak sekolah

pun sudah ada yang mulai belajar merokok, masih ada masyarakat yang

tidak mencuci tangan atau sekedar membilas dengan air tanpa memakai

sabun sebelum makan sehingga kebiasaan-kebiasaan seperti itu dapat

mempermudah masuknya kuman penyakit ke dalam tubuh. Dan masih

banyak lagi kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang dianggap sepele

28 PROFIL UPT PUSKESMAS LENGKONG WETAN


namun mereka kurang menyadari bahwa perilaku tersebutlah yang

menyebabkan mereka sakit. Terlebih dengan penyakit-penyakit yang

berbasis lingkungan, yang mana menyebabkan kondisi lingkungan yang

tidak sehat/bersih oleh kekurang pedulian masyarakat atau perilaku

mereka yang kurang bersih.

Posyandu yang ada di wilayah Puskesmas Lengkong Wetan

berjumlah 12 posyandu terdapat 6 posyandu di Kelurahan Lengkong

Wetan dan 6 posyandu di Kelurahan Lengkong Gudang Timur serta 5

posbindu terdapat 2 posbindu di Kelurahan Lengkong Wetan dan 3

posbindu di Kelurahan Lengkong Gudang Timur tersebar pada setiap

RW yang ada. Dalam pelaksanaannya posyandu terkait dengan beberapa

program Puskesmas, yaitu Program Gizi, Imunisasi, Kesehatan Ibu dan

Anak, KB dan Promosi Kesehatan. Dan untuk posbindu dalam

pelaksanaanya terkait dengan kesehatan masyarakat yang berusia lanjut.

Sampai akhir tahun 2017 (Bulan Mei - Desember) tercatat jumlah kader,

yakni 79 orang kader yang aktif. Terdiri dari 39 Kader dari Kelurahan

Lengkong Wetan dan 40 Kader dari Kelurahan Lengkong Gudang Timur.

Berdasarkan kriteria penilaiannya maka posyandu yang ada di

wilayah kerja UPT Puskesmas Lengkong Wetan dapat diklasifikasikan

sebagai berikut :

Tabel 3.2
Strata Posyandu Yang Ada

No Pratama Madya Purnama Mandiri


1. 0 4 8 0
Sumber : Data UPT Puskesmas Lengkong Wetan Tahun 2017

29 PROFIL UPT PUSKESMAS LENGKONG WETAN


Berdasarkan tabel diatas, UPT Puskesmas Lengkong Wetan yaitu

4 Posyandu yang berstatus Madya dan 8 Posyandu yang berstatus

Purnama.

3.1.1.2 Pelayanan Kesehatan Lingkungan

1. Persentase Rumah Sehat

Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan

manusia. Dari jaman dulu hingga sekarang manusia mendesain

rumahnya (tempat tinggal) sedemikian rupa agar penghuninya

merasa aman dan nyaman. Namun kadang dalam membangun

sebuah rumah kurang memperhatikan unsur kesehatan/ sanitasi

lingkungan. seperti ventilasi, pencahayaan, sarana pembuangan air

limbah, pembuangan sampah, jamban keluarga dan sarana air bersih.

Pada tahun 2017 (Bulan Mei - Desember), jumlah rumah

5.252 yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Lengkong Wetan,

yang diperiksa kesehatan lingkungannya sebanyak 2.972 rumah

(56,58%) dinyatakan rumah sehat sedangkan yang belum memenuhi

syarat dari segi kesehatan lingkungan sebanyak 1.291 rumah

(43,44%).

Di samping itu rumah yang memiliki SPAL juga masih

sedikit, umumnya mereka membuang limbahnya/selokan atau

dikolam rumah atau di samping rumah jika rumah permanen/semi

permanen, sehingga air limbah tersebut menjadi genangan air yang

menimbulkan bau dan menjadi sumber penyakit.

30 PROFIL UPT PUSKESMAS LENGKONG WETAN


Dari kondisi lingkungan fisik yang kurang memadai seperti

di atas akan memberikan kontribusi jelek terhadap lingkungan.

Kepemilikan sarana sanitasi yang kurang seperti saluran

pembuangan air limbah dan jamban keluarga mengakibatkan

masyarakat membuang limbah rumah tangga dan tinja disembarang

tempat, hal ini jelas akan menunjang terjadinya penularan penyakit.

Disamping itu tingkat pendidikan yang rendah dapat mempengaruhi

perilaku dan pola pikir masyarakat dalam menciptakan lingkungan

yang bersih dan sehat.

2. Persentase Keluarga yang memiliki Akses terhadap Air Bersih

Air sangat penting bagi kehidupan manusia. Kebutuhan

manusia akan air sangatlah kompleks antara lain untuk minum,

masak, mandi, mencuci, dan sebagainya. Di antara kegunaannya

tersebut yang paling penting adalah kebutuhan untuk minum. Untuk

itu air harus mempunyai persyaratan khusus agar tidak menimbulkan

penyakit bagi manusia. Di antaranya tidak berbau, tidak berasa, tidak

berwarna, tidak terkontaminasi oleh bakteri patogen serta tidak

mengandung zat-zat kimia tertentu dalam jumlah yang terbatas.

Tabel 3.3
Jumlah Dan Akses Sarana Air Bersih (SAB) Menurut Jenisnya

Kondisi Air Bersih Jenis Sasarannya Total Akses


Jumlah
No Sumur
KK PDAM SPT PAH Kemasan Lainnya Jiwa %
Gali
1 5.385 1.854 0 1.236 0 0 0 8.708 61,84
Sumber : Data Laporan Kesling UPT Puskesmas Lengkong Wetan Tahun 2017

31 PROFIL UPT PUSKESMAS LENGKONG WETAN


Berdasarkan tabel diatas, terdapat 5.385 KK di wilayah kerja

UPT Puskesmas Lengkong Wetan, yang menggunakan sumur gali

sebanyak 1.854 KK sedangkan yang menggunakan SPT sebanyak

1.236 KK sementara tidak ada yang menggunakan PDAM, PAH atau

air bersih kemasan lainnya. Untuk akses sarana air bersih yang

diperiksa, sudah sebanyak 8.708 jiwa yang menggunakan sarana air

bersih atau sekitar 61,84%.

3. Persentase Keluarga yang Memiliki Sarana Sanitasi Dasar

Dikatakan rumah sehat jika memiliki sarana sanitasi dasar

yang memenuhi syarat kesehatan seperti jamban keluarga, tempat

sampah dan pengelolaan air limbah rumah tangga.

Tabel 3.4
Jumlah Akses Jamban Keluarga
Di UPT Puskesmas Lengkong Wetan Tahun 2017

Jamban Sehat
No Jumlah Rumah
Memiliki Yang Sehat Sehat (%)
1 5.252 5.252 2.975 56,64
Sumber : Data Laporan Kesling

Pada tahun 2017 (Bulan Mei - Desember), dari 5.252 rumah

yang ada di wilayah Puskesmas Lengkong Wetan, yang memiliki

jamban keluarga (jaga) yang dinyatakan/memenuhi syarat hanya

2.975 rumah (56,64%).

32 PROFIL UPT PUSKESMAS LENGKONG WETAN


Tabel 3.5
Jumlah Sarana Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga
Menurut Jenisnya Di UPT Puskesmas Lengkong Wetan Tahun 2017

Sarana
Jumlah
No Jumlah Rumah Jumlah Rumah Tangga
Rumah
yang diperiksa yang memiliki SPAL
1 5.252 2.975 1.679
Sumber : Data Laporan Kesling

Untuk sarana pengelolaan air limbah, rumah tangga yang

diperiksa 2.975 (56,64%), rumah tangga yang memiliki SPAL yaitu

1.679 (56,44%). Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut cakupan

sarana sanitasi lingkungan di wilayah UPT Puskesmas Lengkong

Wetan kurang baik, hal ini dipengaruhi oleh kurangnya tingkat

kesadaran masyarakat terhadap pembuangan air limbah rumah

tangga.

4. Persentase Tempat-Tempat Umum Sehat

Tempat pengelolaan makanan pun dilakukan pemeriksaan

berdasarkan beberapa kriteria penilaian. Di wilayah kerja UPT

Puskesmas Lengkong Wetan dari TTU (Tempat–Tempat Umum)

yang ada 18 dan yang dinyatakan memenuhi syarat sebanyak 8 TTU.

Sedangkan dari 43 TPM (Tempat Pengelolaan Makanan) yang ada,

sudah 11 TPM yang diperiksa dan 11 TPM tersebut dinyatakan

memenuhi syarat.

33 PROFIL UPT PUSKESMAS LENGKONG WETAN


3.1.1.3 Pelayanan KIA dan KB

1. Pelayanan KIA

a. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-1 dan K-4 dan

Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Pelayanan/pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil sesuai

standar pada masa kehamilan oleh tenaga kesehatan terampil

(Dokter, Bidan atau Perawat) 4 kali dengan interval 1 kali pada

trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua, dan 2 kali pada

trimester ketiga, akan menggambarkan cakupan pelayanan

antenatal ibu hamil yang dapat dipantau melalui pelayanan

kunjungan ibu hamil K1 dan K4.

Pemeriksaan kesehatan ibu hamil oleh tenaga kesehatan

selama masa kehamilan mencakup (10 T) adapun pelayanan

tersebut adalah ukur tekanan darah, timbang berat badan,

tentukan status gizi, ukur tinggi fundus uteri, tentukan

presentasi dan djj, skrining imunisasi TT, pemberian tablet Fe

minimal 90 tablet, pemeriksaan Laboratorium, tata laksana

kasus.

Dari 549 ibu hamil, cakupan K-1 dan K-4 dapat dilihat

pada lampiran tabel 3.6 dari persentase cakupan K1 dan K-4

menggambarkan bahwa kesadaran ibu hamil untuk

memeriksakan kandungannya sedini mungkin ke Puskesmas dan

Posyandu sudah mulai meningkat, Namun demikian masih ada

34 PROFIL UPT PUSKESMAS LENGKONG WETAN


sebagian ibu hamil memeriksakan kehamilannya setelah usia di

atas triwulan pertama, sehingga kunjungannya tetap tercatat

sebagai K1 padahal jika berdasarkan usia kehamilannya

mestinya sudah tercatat sebagai K2, K3 ataupun K4.

Tabel 3.6
Tabel Ibu Hamil dan Ibu Bersalin
Di Puskesmas Lengkong Wetan Tahun 2017

Ibu Hamil Ibu Bersalin/Nifas


Persalinan Mendapat Ibu nifas
No
Puskesmas K1 K4 Jml ditolong yankes mendapat JML %
Jml Jml
% nakes nifas vit a
Jml % Jumlah JML %
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Lengkong 549 398 373 386 70,31 387 387 387 100 387 100
1
Wetan
Sumber : Data Laporan Kesehatan Ibu

Jumlah persalinan yang ditolong oleh bidan atau tenaga

kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan atau tenaga

kesehatan adalah 386 (70,31%) persalinan dari 549 Ibu Hamil

di wilayah kerja UPT Puskesmas Lengkong Wetan dari Bulan

Mei sampai dengan Bulan Desember 2017

Persentase cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan

tahun ini menggambarkan tingkat pengetahuan, sikap dan

perilaku masyarakat terhadap persalinan semakin baik

dibandingkan tahun sebelumnya.

b. Persentase Ibu Hamil Mendapatkan Tablet Fe3

Dari 549 sasaran bumil di wilayah kerja UPT Puskesmas

Lengkong Wetan Tahun 2017 (Bulan Mei - Desember) yang

mendapat 90 tablet Fe selama periode kehamilannya sebanyak


35 PROFIL UPT PUSKESMAS LENGKONG WETAN
511 bumil (98,08%). Angka cakupan ini sangat dipengaruhi oleh

kunjungan ibu hamil ke sarana pelayanan kesehatan.

Table 3.7
Cakupan Fe3 pada Ibu Hamil
UPT Puskesmas Lengkong Wetan Tahun 2017

Jumlah Bumil
No Kelurahan Sasaran %
yang dapat FE
1 Lengkong Wetan 549 511 93,08
Sumber : Data Gizi

c. Persentase Ibu Hamil Mendapatkan Imunisasi TT

Persentase ibu hamil di wilayah kerja UPT Puskesmas

Lengkong Wetan Tahun 2017 (Bulan Mei - Desember) yang

mendapatkan imunisasi TT1 sampai TT5 pun sangat

dipengaruhi oleh kunjungan ibu ke sarana pelayanan kesehatan

dalam hal ini ke Puskesmas atau ke posyandu. Pada tahun 2017

(Bulan Mei - Desember) cakupan imunisasi TT bumil harus di

sesuaikan dengan pemberian imunisasi TT sebelumnya.

Table 3.8
Kumulatif Hasil Imunisasi TT Ibu Hamil
Puskesmas Lengkong Wetan Tahun 2017

Sasaran Cakupan Kumulatif Ibu hamil Diimunisasi TT


No
Bumil TT1 TT2 TT3 TT4 TT5
1 549 39 70 114 113 115
Sumber : Data Imunisasi

Dari data yang ada di atas, diketahui bahwa seluruh ibu

hamil dari hasil pencapaian imunisasi TT1 untuk ibu hamil

sebanyak 39 orang (7,10%), dan TT2 untuk ibu hamil sebanyak

70 orang (12,75%) , TT3 untuk ibu hamil sebanyak 114 orang

36 PROFIL UPT PUSKESMAS LENGKONG WETAN


(20,76%), TT4 untuk ibu hamil sebanyak 113 orang (20,58%),

sedangkan TT5 untuk ibu hamil sebanyak 115 orang (20,95%)

dari 549 sasaran ibu hamil yang ada.

d. Neonatal Resti/Komplikasi yang Ditangani

Penanganan Neonatal resti di wilayah UPT Puskesmas

Lengkong Wetan tahun 2017 (Bulan Mei - Desember) sebanyak

9 bayi (100%).

e. Persentase Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita (Pra

Sekolah)

Anak balita (Anak prasekolah) yang dideteksi

kesehatan dan tumbuh kembangnya sesuai standar paling sedikit

1 kali per tahun di wilayah kerja UPT Puskesmas Lengkong

Wetan tahun 2017 (Bulan Mei - Desember) adalah 2.079 balita

(100%) dari 2.079 balita yang berada di wilayah kerja

Puskesmas Lengkong Wetan (data dari 12 Posyandu dan 18

sekolah).

3.1.1.4 Pelayanan Gizi

1. Kekurangan Energi Protein

Penanggulangan KEP dilakukan melalui beberapa intervensi

yang dilakukan pada saat skrining kasus, antara lain penyuluhan

individual dan konseling pengetahuan tentang Pola Asuh Keluarga

dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dalam rangka

peningkatan keluarga sadar gizi serta PMT pemulihan untuk balita

37 PROFIL UPT PUSKESMAS LENGKONG WETAN


gizi buruk. Dengan angka kemiskinan yang cukup tinggi maka balita

gizi buruk dan gizi kurang merupakan prioritas untuk ditanggulangi.

Pada dasarnya ada beberapa penyebab perubahan status gizi balita,

bukan hanya disebabkan oleh kurangnya pola asupan makanan tetapi

juga oleh faktor-faktor Penyakit menyerta, antara lain penyakit TB

Paru, Pneumonia, Down Syndrome, CP, Suspect Thalasemia,

Developmental Delay dan Global Developmental Delay.

Tabel 3.9
Persentase SKDN
UPT Puskesmas Lengkong Wetan Tahun 2017

Pencapaian Rata-rata
Rata-rata Kumulatif
No Balita BGM Komulatif ( % )
S K D N K/S D/S N/D N/S
1 2079 2079 1839 1545 1 100 88,44 89,50 74,35
Sumber : Data Program Gizi

Jumlah sasaran bayi dan balita yang tersebar di 2 Kelurahan

di wilayah kerja UPT Puskesmas Lengkong Wetan pada tahun 2017

menurut data dari program gizi adalah 2.079 bayi dan balita. Dari

jumlah tersebut yang aktif mengikuti penimbangan setiap bulan di

posyandu 1,839 bayi dan balita (89,50%), sedangkan Bayi dan balita

dengan berat badan naik sebanyak 1545 bayi dan balita (74,35%)

dari seluruh bayi dan balita yang rutin mengikuti penimbangan setiap

bulannya, hal itu menandakan sudah ada peningkatan kesadaran dan

pengertian masyarakat akan pentingnya posyandu.

38 PROFIL UPT PUSKESMAS LENGKONG WETAN


a. Balita Yang Naik Berat Badan dan Balita Bawah Garis

Merah

Indikator lain yang sangat penting untuk dicermati

didalam pelaksanaan pelayanan kesehatan adalah persentase

balita yang naik berat badan dan balita dibawah garis merah.

Secara nasional diharapkan balita dibawah garis merah 15%

adalah nilai maksimal dan harus menjadi perhatian oleh semua

pihak. Untuk wilayah Lengkong Wetan Kecamatan Serpong

terdapat BGM dengan 1 kasus dan ditangani.

b. Pelayanan Perbaikan Gizi

Penanggulangan kekurangan vitamin A (KVA) saat ini

masih bertumpu pada pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi.

Kapsul Vitamin A biru (100.000 IU) diberikan pada bayi (6-11

bulan) satu kali dalam setahun yaitu pada bulan Agustus,

sedangkan kapsul Vitamin A merah (200.000 IU) diberikan

kepada anak balita (1-5 tahun) setiap bulan Agustus, serta

kepada ibu nifas paling lambat 30 hari setelah melahirkan.

c. Persentase Balita Mendapat Vitamin A 2 kali

Vitamin A dilaksanakan 2 kali dalam setahun, yaitu pada

bulan Februari dan Agustus. Vitamin A sangat penting, karena

untuk mencegah dari penyakit Xeroftalmia / Rabun senja.

Kegiatan Pemberian Vitamin A berjalan lancar, dikarenakan

antusias masyarakat yang datang ke posyandu dan dilakukan

39 PROFIL UPT PUSKESMAS LENGKONG WETAN


Sweeping Vitamin A di TK / PAUD guna menghindari adanya

balita yang tidak mendapatkan vitamin A karena harus

bersekolah. Di UPT Puskesmas Lengkong Wetan pencapaian

Bulan Agustus untuk Bayi adalah 100% dan sudah memenuhi

targert yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang

Selatan.

Table 3.10
Cakupan Kapsul Vit A Dosis Tinggi pada Bayi (6-11 Bulan)

Jumlah yg
Pencapaian
diberikan
No Puskesmas Sasaran %
(6-11 bln)
Lengkong
1. 259 259 100
Wetan
  Jumlah 259 259 100
Sumber : Data Gizi

Persentase bayi/balita di wilayah Puskesmas Lengkong

Wetan tahun 2017 (Bulan Mei - Desember) yang mendapatkan

vitamin A dosis tinggi sebanyak 1.520 Balita (94,08%) dari

jumlah sasaran 1,616 Balita dan sudah memenuhi target yaitu

90% untuk Vitamin A Balita (umur 12 – 59 bulan).

Table 3.11
Balita (12-59 Bulan)
UPT Puskesmas Lengkong Wetan Tahun 2017

Jumlah yg diberikan Pencapaian


No Puskesmas Sasaran (12-59 bln) %

1. Lengkong Wetan 1.616 1.520 94,08

   Jumlah 1.616 1.520 94,08


Sumber : Data Gizi

40 PROFIL UPT PUSKESMAS LENGKONG WETAN


d. Persentase Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif

Persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif sejak lahir

sampai usia 6 bulan di wilayah Puskesmas Lengkong Wetan

pada tahun 2017 (Bulan Mei - Desember) adalah 103

Bayi (64%,) angka tersebut masih cukup rendah hal ini

disebabkan oleh tingkat kesibukan ibu yang ikut mencari nafkah

untuk kebutuhan hidup sehari-hari sehingga pada usia sekitar 4

bulan bayi mereka sudah diberi makanan pendamping ASI

seperti bubur saring atau makanan tambahan lainnya seperti

biskuit. Disamping itu faktor pengetahuan ibu yang kurang

sehingga sebagian bayi kadang diberi susu instan, air tajin, teh

manis jika ASI ibunya terasa kurang.

Tabel 3.12
Cakupan ASI Eksklusif
Di Wilayah UPT Puskesmas Lengkong Wetan Tahun 2017

No Puskesmas Sasaran Bayi dapat ASI Ekslusif %


1 Lengkong Wetan 161 103 64
Sumber : Data Gizi

3.1.1.5 Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

1. Pengendalian Filariasis

Upaya kesehatan dalam rangka pemberantasan penyakit filaria

difokuskan pada kegiatan penemuan penderita, pengobatan massal dan

pengendalian vektor yang berpotensi di wilayah endemis. Penyakit

filariasis di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Lengkong Wetan pada

41 PROFIL UPT PUSKESMAS LENGKONG WETAN


tahun 2017 (Bulan Mei - Desember) tidak ditemukan, kldan untuk

belum melaksanakan pengobatan massal.

2. Pengendalian Infeksi Dengue/DBD

Upaya pemberantasan penyakit DBD dititik beratkan pada

kegiatan pergerakan potensi masyarakat dan pemantauan jentik untuk

memantau angka bebas jentik, upaya yang dilakukan selama tahun

2017 (Bulan Mei - Desember) antara lain adalah penemuan penderita

secara dini dengan sistem surveilans. Penegakan diagnosa secara cepat

dan penanganan korban secara tepat, serta pemantauan dan

pengendalian vektor. Jumlah penderita penyakit Demam Berdarah

Dengue (DBD) di wilayah kerja puskesmas Lengkong Wetan

dilaporkan untuk tahun 2017 nihil (tidak ada kasus DBD).

3.  Pengendalian HIV/AIDS

Upaya pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulangan

HIV/AIDS, ditujukan pada upaya pencegahan melalui penemuan

penderita secara dini, penanganan penderita dilakukan di Rumah

Sakit, jumlah kasus HIV/AIDS pada tahun 2017 (Bulan Mei -

Desember) di wilayah Lengkong Wetan Kecamatan Serpong tidak

ditemukan kasus.

4. Pengendalian Penyakit Kusta

Secara keseluruhan di wilayah UPT Puskesmas Lengkong

Wetan pada tahun 2017 (Bulan Mei - Desember) jumlah penyakit

42 PROFIL UPT PUSKESMAS LENGKONG WETAN


kusta adalah 0 kasus, sedangkan RTF rate sebanyak 0 orang. Penderita

kusta dilakukan pengobatan secara teratur.

5. Penyakit Diare

Penyakit diare adalah penyakit yang banyak menyerang

golongan umur anak-anak terutama balita. Dimana hal ini dapat

mempengaruhi perkembangan pertumbuhan dan kualitas hidup anak.

Upaya program pemberantasan melalui edukasi dan peningkatan

kemampuan penanggulangan kasus oleh petugas lapangan terus

dilakukan, Pada tahun 2017 (Bulan Mei - Desember) jumlah kasus

diare sejumlah 99 kasus dan sudah ditangani.

6. Penyakit Tuberkulosa

Jumlah kasus TB Paru BTA positif yang diperiksa pada tahun

2017 (Bulan Mei - Desember) adalah sebesar 2 orang, seluruh pasien

dengan BTA (+) dilakukan pengobatan secara teratur.

7. Persentase Desa yang mencapai UCI

Tabel 3.13
Pemantauan Desa Menuju UCI

% Pencapaian Desa UCI


Sasaran
atau non
No KEL Tahunan
UCI
Bayi DPT/HB(3) POLIO 4 CAMPAK
Lengkong 100% atau 100% atau 60,9 %atau
1 486 UCI
Wetan 486 bayi 486 bayi 294 bayi
Sumber : Data UPT Puskesmas Lengkong Wetan Tahun 2017

43 PROFIL UPT PUSKESMAS LENGKONG WETAN


Pada tahun 2017 cakupan imunisasi UPT Puskesmas Lengkong

Wetan semua kelurahan sudah UCI ( Universal child immunization),

Persentase Cakupan Imunisasi Bayi.

Imunisasi merupakan salah satu jalan untuk menurunkan angka

kesakitan dan angka kematian khususnya pada bayi dan balita melalui

pemberian perlindungan / kekebalan tubuh terhadap penyakit-penyakit

yang dapat di cegah dengan imunisasi (PD3I).

Imunisasi bayi terdiri atas :

a. Imunisasi BCG untuk memberi perlindungan terhadap penyakit TB

Paru.

b. Imunisasi DPT/HB 1 sampai 3, memberi perlindungan terhadap

penyakit hepatitis, diftheri, pertusis dan tetanus.

c. Imunisasi Polio 1 sampai Polio 4, untuk memberikan perlindungan

terhadap penyakit polio.

d. Imunisasi campak, untuk memberikan perlindungan terhadap

penyakit campak.

Pada tahun 2017 cakupan imunisasi UPT Puskesmas Lengkong

Wetan terdiri dari 486 sasaran bayi sebagai berikut :

a. Cakupan imunisasi DPT/HB 3/Pentavalen 3 mencapai 486 bayi

atau 100% dari target tahunan yaitu 93% dari 486 bayi.

b. Cakupan imunisasi POLIO 4 mencapai 486 bayi atau 100% dari

target tahunan yaitu 90% dari 486 bayi

44 PROFIL UPT PUSKESMAS LENGKONG WETAN


c. Cakupan imunisasi Campak mencapai 294 bayi atau 60,9% dari

target tahunan yaitu 95% dari 486 bayi.

Pencapaian ini memberi gambaran proporsi bayi yang telah

mendapat perlindungan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi khususnya bagi yang telah mendapat DPT3 + HB3, Polio3,

BCG dan campak. Yang berarti tingkat pengelolaan program

imunisasi harus lebih ditingkatkan serta pemanfaatan pelayanan

imunisasi di posyandu oleh masyarakat, hal ini sangat erat kaitannya

dengan kesadaran dari ibu untuk membawa anaknya ke posyandu

yang sering kali diabaikan karena faktor pekerjaan rumah tangga,

faktor anak yang sakit, dll.

Tingginya cakupan imunisasi tahun tahun 2017 sebagaimana

terlihat pada data tersebut di atas di sebabkan karena tingginya

partisipasi masyarakat tentang pentingnya imunisasi dan tak lepas dari

proaktifnya pengelola program imunisasi dan teman-teman didesa

melakukan kegiatan sweepping imunisasi.

3.1.2 Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan

3.1.2.1 Pelayanan Kesehatan Jiwa

Dari bulan Mei sampai dengan Desember 2017 keperawatan

pelayanan kesehatan jiwa didapatkan pasien sebanyak 1 pasien. Selama

tahun 2017 pasien telah dan dilakukan perawatan di UPT Puskesmas

Lengkong Wetan, pasien yang ditangani sebanyak 1 pasien.

45 PROFIL UPT PUSKESMAS LENGKONG WETAN


Keadaan pasien semuanya sedang ditangani. Kendala yang masih

di dapat dari pelayanan kesehatan jiwa yaitu masih kurang sadarnya

perawatan jiwa di masyarakat. Dikarenakan masih kurang tahu manfaat

pengobatan kesehatan jiwa serta masih ada masyarakat yang berfahaman

bahwa keluarga ada yang sakit jiwa merupakan suatu aib di mata

masyarakat sehingga masyarakat malu untuk berobat dan membuka

keadaan kesehatan status anggota keluarganya.

Usaha yang sudah dilakukan oleh pihak UPT Puskesmas Lengkong

Wetan dengan kendala tersebut, dengan mensosialisasikan akan pelayanan

kesehatan jiwa di Puskesmas serta pihak Puskesmas melakukan

penyuluhan kepada masyarakat sehinggu diharapkan masyarakat bisa

terbuka dan memahami akan pentingnya kesehatan jiwa.

3.1.2.2 Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat

Pelayanan Kesehatan gigi masyarakat di UPT Puskesmas

Lengkong Wetan dilaksanakan di 12 posyandu. Kegiatan ini meliputi

penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut yang dilaksanakan di

posyandu, pemeriksaan kesehatan gigi pada ibu hamil dan pemeriksaan

kesehatan gigi pada anak balita. Kegiatan UKGMD juga melibatkan ibu

kader untuk melakukan pemeriksaan gigi kepada ibu hamil dan anak balita

yang nantinya dilaporkan kepada penanggung jawab program UKGMD.

Pada tahun 2017 jumlah anak dan balita yang diperiksa 2.079 orang

dan yang memerlukan rujukan untuk perawatan lebih lanjut berjumlah 50

orang.Berdasarkan target tahun 2017 jumlah posyandu yang dikunjungi

46 PROFIL UPT PUSKESMAS LENGKONG WETAN


sebesar 60% dan untuk pencapaian UKGMD sudah mencapai 100%,

semua posyandu sudah dikunjungi secara bergantian untuk dilakukan

pemeriksaan kesehatan gigi masyarakat. Kendala yang dihadapi belum

semua kader memahami pengisian lembaran UKGMD dan melaporkan

hasil pemeriksaan kepada petugas sehingga perlu dilaksanakan pembinaan

kepada kader tentang cara pengisian laporan UKGMD.

3.1.2.3 Pelayanan Kesehatan Lansia

Posbindu Lansia di wilayah UPT Puskesmas Lengkong Wetan

berjumlah 5 yaitu :

a. Posbindu Beringin berada di Wilayah Kelurahan Lengkong Wetan

b. Posbindu Cemara berada di Wilayah Kelurahan Lengkong Wetan

c. Posbindu Mawar Merah berada di Wilayah Kelurahan Lengkong

Gudang Timur

d. Posbindu Nusa Indah berada di Wilayah Kelurahan Lengkong Gudang

Timur

e. Posbindu Pelangi Berdikari di Wilayah Kelurahan Lengkong Gudang

Timur

Selain pelayanan di Posbindu, juga dilaksanakan kunjungan rumah

pemantauan lansia khususnya lansia dengan resiko tinggi seperti lansia

dengan penyakit hipertensi, Diabetes Mellitus, Stroke dan penyakit

lainnya.

Setiap hari sabtu pekan kedua dan keempat, juga dilaksanakan

senam lansia di halaman UPT Puskesmas Lengkong Wetan. Lansia

47 PROFIL UPT PUSKESMAS LENGKONG WETAN


dibedakan menjadi tiga kategori yaitu Pra Lansia (45-59 tahun), Lansia

(60-69 tahun) dan lansia (>70 tahun). Pada tahun 2017 capaian pra lansia

yang diperiksa mencapai 3.883 orang, lansia yang diperiksa usia 45-59

tahun sebanyak 3.883 orang dan lansia usia >70 tahun sebanyak 1.723

orang. Dari hasil pemeriksaan lansia pada tahun 2017 sudah memenuhi

target yaitu 80%.

3.1.2.4 Pelayanan Kesehatan Remaja

Pelayanan kesehatan remaja merupakan paya yang dapat dilakukan

untuk meningkatkan kualitas remaja, antara lain adalah meningkatnya

pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR), termasuk kualitas dalam

memberikan informasi kesehatan pada remaja dan pelayanan konseling. Di

wilayah kerja UPT Puskesmas Lengkong Wetan baru baru 1 sekolah di

tahun 2017 dari 2 sekolah yang terbentuk kegiatan (PKPR) konseling

remaja mencapai 454 orang.

3.1.2.5 Pelayanan Kesehatan Anak Sekolah (UKS)

1. Persentase Murid SD/MI yang mendapat Pemeriksaan Gigi mulut

Kegiatan UKGS di UPT Puskesmas Lengkong Wetan adalah

penyuluhan gigi dan mulut, sikat gigi massal, pemeriksaan gigi dan

mulut. Kegiatan tersebut khususnya pada anak SD/MI, pada tahun 2017

sebanyak 4 sekolah. Dari pemeriksaan kesehatan ini didapatkan 329

siswa mengalami karies pada gigi, untuk mengatasinya petugas

memberikan edukasi mengenai kebersihan gigi dan memberi rujukan ke

puskesmas bila perlu.

48 PROFIL UPT PUSKESMAS LENGKONG WETAN


3.2. UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN (UKP)

Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh

Puskesmas untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan

menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat

Kesehatan Masyarakat pasal 37, Upaya Kesehatan Perseorangan Tingkat Pertama

dilaksanakan dalam bentuk :

1. Pelayanan rawat jalan

2. Pelayanan gawat darurat

3. Pelayanan satu hari (One Day Care)

4. Home Care

5. Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan

3.2.1 Pelayanan Rawat Jalan

Dari tabel rata – rata kunjungan tiap bulan adalah 635 orang dan tiap

harinya adalah 35 orang yang terdiri dari pasien E-KTP dan pasien umum atau

dari luar wilayah Kota Tangerang Selatan. Rasio rata – rata yang seharusnya

memanfaatkan Pelayanan Puskesmas sebanyak 2.230 jiwa, hal tersebut

dikarenakan ada beberapa klinik, praktek swasta, rumah sakit di wilayah kerja

UPT Puskesmas Lengkong Wetan yang mungkin dikunjungi selain ke UPT

Puskesmas Lengkong Wetan. Dan juga UPT Puskesmas Lengkong Wetan yang

baru berdiri dan membutuhkan Promosi ke seluruh wilayah kerja UPT Puskesmas

Lengkong Wetan.

49 PROFIL UPT PUSKESMAS LENGKONG WETAN


Tabel 3.14
Jumlah Rujukan Berdasarkan Jenis Jaminan Kesehatan

Bulan Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah


Kunjungan Kunjungan Kunjungan Rujukan Rujukan Rujukan
e-ktp umum seluruhnya e-ktp umum Seluruhnya
(bayar)
Total 4.754 326 5.080 56 27 83
Sumber : Data UPT Puskesmas Lengkong Wetan Tahun 2017

Selama tahun 2017 dari jenis pelayanan UKP yang ada di UPT Puskesmas

Lengkong Wetan, Pelayanan Rawat Jalan yang paling terbanyak di bandingkan

dengan pelayanan lain nya yaitu sebanyak 5.080.

Tabel 3.15
Jenis Pelayanan

No Jenis Pelayanan Jumlah Kunjungan (Jiwa)


1. Pelayanan Rawat Jalan 5.080
2. Pelayanan Home Care 21
3. Pelayanan UGD 35
4 Pelayanan One Day Care 0
5. Pelayanan Rawat Inap 0
Sumber : Data UPT Puskesmas Lengkong Wetan Tahun 2017

Dari tabel yang tersedia dapat digambarkan bahwa penyakit terbesar nomor

satu yang ada di UPT Puskesmas Lengkong Wetan adalah Hipertensi. Data

tersebut diambil dari jumlah kunjungan rawat jalan yang ada selama bulan Mei

sampai Desember 2017.

Sedangkan penyakit terbanyak yang ada di UPT Puskesmas Lengkong

Wetan yaitu nomor dua adalah ISPA, dilanjutkan dengan Myalgia, Gastritis,

Diabetes Mellitus, Diare, Faringitis, Vertigo, Impetigo dan Dermatitis Atopik.

50 PROFIL UPT PUSKESMAS LENGKONG WETAN


Tabel 3.16
10 Penyakit Terbesar

No Nama Penyakit Jumlah Penderita


1 Hypertensi 189
2 ISPA 178
3 Myalgia 71
4 Gastritis 35
5 DM 30
6 Diare / GEA 27
7 Pharyngitis 24
8 Vertigo 22
9 Impetigo 20
10 Dermatitis Atopik 20
 Sumber : Data UPT Puskesmas Lengkong Wetan Tahun 2017

3.2.2. Pelayanan Gawat Darurat

Menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.

560/Menkes/SK/IV/2003 tentang Pola Tarif Perjan Rumah Sakit bahwa Pelayanan

Gawat Darurat adalah pelayanan kedaruratan medik yang harus diberikan

secepatnya untuk mencegah/menanggulangi resiko kematian atau cacat.

Pelayanan gawat darurat melakukan pertolongan pertama pasien dengan

kegawat daruratan, observasi pasien rawat inap, dan melakukan rujukan kasus

pasien gawatdaruratan. Jumlah pasien gawat darurat selama tahun 2017 (Mei –

Desember) adalah 35 orang.

3.2.3. Pelayanan Satu Hari (One Day Care)

Menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.

560/Menkes/SK/IV/2003 tentang Pola Tarif Perjan Rumah Sakit bahwa Pelayanan

SatuHari (One Day Care) adalah pelayanan pasien untuk observasi, diagnosis,

pengobatan, rehabilitasi medik dan atau upaya pelayanan kesehatan lain dan

51 PROFIL UPT PUSKESMAS LENGKONG WETAN


menempati tempat tidur kurang dari 24 jam. Dan Pelayanan Satu Hari atau One

Day Care di wilayah kerja UPT Puskesmas Lengkong Wetan belum ada.

3.2.4. Home Care

Menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.

560/Menkes/SK/IV/2003 tentang Pola Tarif Perjan Rumah Sakit bahwa Home

Care adalah pelayanan pasien di rumah untuk observasi, pengobatan, rehabilitasi

medik pasca rawat inap. Home care dilakukan dengan cara kunjungan rumah ke

pasien terdiri dari kunjungan Diabetes Mellitus, pasien dengan combustio, pasien

Hypertensi, pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa). Pelayanan Homecare

di UPT Puskesmas Lengkong Wetan sudah berjumlah 21 kunjungan selama bulan

Mei sampai Desember tahun 2017.

3.2.5. Pelayanan Rawat Inap

Menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.

560/Menkes/SK/IV/2003 tentang Pola Tarif Perjan Rumah Sakit bahwa Pelayanan

Rawat Inap adalah pelayanan pasien untuk observasi, diagnosis, pengobatan,

rehabilitasi medik dan atau upaya pelayanan kesehatan lainnya dengan menginap

di rumah sakit. Pelayanan Rawat Inap di UPT Puskesmas Lengkong Wetan belum

ada kunjungan pasien.

52 PROFIL UPT PUSKESMAS LENGKONG WETAN

Anda mungkin juga menyukai