Anda di halaman 1dari 52

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Puskesmas adalah unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan

Kabupaten / Kota yang bertanggung jawab terhadap pembangunan

kesehatan di wilayah kerjanya.Puskesmas berperan menyelenggarakan

upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat

kesehatan yang optimal.Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai

pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat

pemberdayaan keluarga dan masyarakat bidang kesehatan serta pusat

pelayanan kesehatan strata pertama.

Berdasarkan permenkes 75 tahun 2014 BAB 1 pasal 2

Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan

untuk mewujudkan masyarakat yang:

a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan

dan kemampuan hidup sehat;

b. mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu

c. hidup dalam lingkungan sehat; dan

d. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat.

Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi:

Diklat PIM IV 1
a. paradigma sehat;

b. pertanggungjawaban wilayah;

c. kemandirian masyarakat;

d. pemerataan;

e. teknologi tepat guna; dan

f. Keterpaduan dan kesinambungan

Pada Tanggal 29 Maret 2017 Menteri Kesehatan RI Prof. Dr. dr. Nila

Djuwita F. Moeloek, SpM (K) mencanangkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

(Germas) Provinsi NTB di Hotel Grand Legi, ..

. ''Germas lahir karena melihat pembangunan kesehatan pada hakekatnya

adalah upaya yang dilakukan oleh seluruh masyarakat tidak hanya

dilakukan oleh pemerintah,Namun pada kenyataanya kesadaran

masyarakat terkait hal ini masih sangat rendah ,sedangkan peran lintas

terkait sector belum dapat berjalan secara maksimal ,hal ini di sebabkan

masih kuatnya egosektoral . Permasalahan kesehatan yang timbul saat ini

merupakan akibat dari perilaku hidup yang tidak sehat, ditambah lagi

dengan sanitasi lingkungan serta ketersediaan air bersih yang masih

kurang memadai di beberapa tempat. Indonesia tengah menghadapi

tantangan serius berupa beban ganda penyakit. Perubahan gaya hidup

masyarakat ditengarai menjadi salah satu penyebab terjadinya pergeseran

pola penyakit dari penyakit menular, seperti Infeksi Saluran Pernapasan

Atas (ISPA), Tuberkulosis (TBC), dan Diare menjadi penyakit tidak menular

(PTM), seperti Stroke, Jantung, dan Kencing manis. Meningkatnya PTM

dapat menurunkan produktivitas sumber daya manusia, bahkan kualitas

generasi bangsa. Hal ini berdampak pula pada besarnya beban pemerintah

Diklat PIM IV 2
karena penanganan PTM membutuhkan biaya yang besar. Pada akhirnya,

kesehatan akan sangat mempengaruhi pembangunan sosial dan ekonomi

Menurut tiori Hendrik .L Blum ( 1974 ) ada empat factor

yang mempengaruhi derajad kesehatan masyaarakat yaitu : Prilaku/Gaya

hidup (Life style ),Lingkungan ( fisik,Biologis,social,budaya,Ekonomi )

pelayanan kesehatan ( jenis Cakupan dan kwalitasnya ) dan keturunan

( Genetic). Di Zaman Yang semakin maju seperti sekatang ini,maka cara

pandang kita terhadap kesehatan juga mengalami perubahan . Apa bila

dahulu Kita menggunakan paradigm sakit,yaitu kesehatan hanya di

pandang sebagai upaya penyembuhan orang sakit saja,namun sekarang

konsep yang dipakai adalah paradigm sehat,dimana upaya kesehatan

dipandang sebagai suatu tindakan untuk menjaga dan meningkatkan

derajad kesehatan individu dan masyarakat. Untuk Itulah Upaya

kesehatan harus focus pada upaya promotif (penyuluhan ) Preventif

( Pencegahan ) bukaanya kuratif ( Pengobatan ). Indonesia tengah

menghadapi tantangan serius berupa beban ganda penyakit. Perubahan

gaya hidup masyarakat ditengarai menjadi salah satu penyebab terjadinya

pergeseran pola penyakit dari penyakit menular, seperti Infeksi Saluran

Pernapasan Atas (ISPA), Tuberkulosis (TBC), dan Diare menjadi penyakit

tidak menular (PTM), seperti Stroke, Jantung, dan Kencing manis.

Meningkatnya PTM dapat menurunkan produktivitas sumber daya

manusia, bahkan kualitas generasi bangsa. Hal ini berdampak pula pada

besarnya beban pemerintah karena penanganan PTM membutuhkan biaya

yang besar. Pada akhirnya, kesehatan akan sangat mempengaruhi

pembangunan sosial dan ekonomi.

Diklat PIM IV 3
Sedangkan Gambaran umum puskesmas jereweh saat ini terdiri dari
4 desa dengan jumlah penduduk sebanyak 10000 jiwa dengan jumlah
rumah tang sebanyak 2492 rumah tangga,dan yang termasuk katagori
rumah tangga sehat berdasarkan 10 indikator PHBS rumah tangga
sebanyak 904 rumah tangga atau 36,3 %, yang gambaranya dapat di
lihat table di bawah ini :
GAMBAR 1.1
CAPAIAN 10 INDIKATOR PHBS RUMAH TANGGA
BERDASRKAN HASIL SURVEI PHBS TH 2016
NO INDIKATOR CAPAIAN ( % )
2016

1 Persalinan ditolong oleh tenaga 100


kesehatan

2 Memberi bayi ASI eksklusif 100


3 Menimbang bayi dan balita 86

4 Menggunakan air bersih 90

5 Mencuci tangan dengan air bersih dan 72.0


sabun

6 Menggunakan jamban sehat 88.1


7 Memberantas jentik di rumah 82.0

8 Makan buah dan sayur setiap hari 60.8

9 Melakukan aktivitas fisik setiap hari 88.3

10 Tidak merokok di dalam ruma 48.8

Untuk jumalh SD/MI : 7 sekolah, dengan jumlah murid 1310 serta

140 murid pernah dilatih sebagai dokter kecil tahun 2017 . Sedangkan

Diklat PIM IV 4
gambaran penyakit menular dan penyakit tidak menular yang di pengaruhi

oleh gaya hidup yang tidak sehat adalah :

- Penyakit darah tinggi th2015 sebanyak 75 ,th 2016 menjadi 121

cendrung naik

- penyakit Kencing Manis th 2015 sebanyak 18 , di th 2016 sebanyak

48,cendrung naik

- Sedangkan penyakit menular seperti diare ,ispa tbc malaria sampai

sekarang angkanya juga masing tinggi

,Melihat kenyataan ini Puskesmas jereweh sebagai unit pelaksana

teknis dinas kesehatan kabupaten Sumbawa barat sudah seharusnya

melakukan upaya upaya trobosan untuk meningkatkan capaian rumah tangga

sehat sehingga dapat mempercepat terwujudnya Indonesia Sehat.

Visi dan Misi Puskesmas jereweh Kabupaten Sumbawa Barat

VISI : Terwujudnya Puskesmas yang handal dan profesional menuju

Masyarakat mandiri untuk hidup sehat .

MISI

1. Mengatasi masalah kesehatan Masyarakat di wilayah kerja UPTD

Puskesmas Jereweh dengan mengoptimalkan sumber daya yang

tersedia

2. Menyelenggarakan upaya pemeliharaan kesehatan Masyarakat

sesuai prosedur yang terstandarisasi

3. Meningkatkan kwalitas SDM secara berkelanjutan sesuai kompetensi

yang dibutuhkan

Diklat PIM IV 5
4. Mengembangkan sarana dan mutu pelayanan sesuai kebutuhan

masyarakat

5. Mendorong kemandirian hidup kesehatan Masyarakat melalui

pengembangan potensi bersumber Masyarakat

GAMBAR 1.2

STRUKTUR ORGANISASI

PUSKESMAS JEREWEH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

KEPALA PUSKESMAS

TIEM KA.SU.BAG.
KENDALI MUTU TATA USAHA

URUSAN UMUM URUSAN UR. RUMAH


& KEPEGAWAIAN KEUANGAN DAN TANGGA DAN
PERENCANAAN SP2TP

PENANGGUNG PENANGGGNG PENANGGUNG


JAWAB UPAYA JAWAB UPAAYA JAWAB JEJARING
KESEHATAN KESEHATAN PUSKESSMAS.
PERORANGAN MASYARAKAT
DAN
PENYEHATAN
LINGKUNGAN

PUSTU POLINDES

Diklat PIM IV 6
1. Tugas dan Fungsi kepala Puskesmas Jereweh Kabupaten Sumbawa

Barat

Kepala Puskesmas mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Memimpin, mengawasi dan mengendalikan kegiatan Puskesmas.

b. Menyusun rencana kerja bidang upaya pelayanan kesehatan dalam rangka

pelaksanaan tugas pokok Puskesmas.

c. Merumuskan kebijakan operasional dalam mewujudkan pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat, berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan operasional

dari Dinas Kesehatan Kota.

d. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar tingkat pertama dan

pelayanan kesehatan masyarakat secara menyeluruh, terpadu dan

berkesinambungan.

e. Mengadakan koordinasi/kerjasama lintas sektor dan lembaga terkait

lainnya, untuk kepentingan pelaksanaan tugas pembangunan kesehatan di

wilayah kerja.

f. Melaksanakan kegiatan pembinaan, pengawasan, bimbingan, motivasi,

dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas pegawai.

g. Melakukan evaluasi kinerja upaya pelayanan kesehatan puskesmas

berdasarkan rencana kerja.

h. Mempertanggungjawabkan tugas puskesmas secara administratif dan

oprasional kepada Kepala DinasKesehatan Kabupaten.

i. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

Diklat PIM IV 7
B. Gagasan Perubahan

Dari isu strategis yang dihadapi serta identifikasi permasalahan yang ada, maka

gagasan perubahan yang dimunculkan adalah Pemberdayaan Murid SD sebagai

motor penggerak Prilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) dalam rumah tangga di

Wilayah puskesmas Jereweh Kabupaten Sumbawa Barat. Dengan di berdayakanya

murid SD sebagai motor penggerak PHBS dalam rumah tangga, diharapkan Budaya

PHBS tertanam sejak dini di dalam rumah tangga, dan biasanya apa yang dianjurkan

oleh anak usia SD akan lebih di dengar oleh anggota keluaarga yang lain, mengingat

merubah prilaku orang dewasa adalah hal yang sangaat sulit.

taabel 1.3
Gagasan Perubahan yang Akan Dilaksanakan

No. Kondisi saat ini Kondisi yang diinginkan


1 Jumlah murid SD di wilayah Jumlah murid SD di wilayah

puskesmas jereweh sebanyak puskesmas jereweh sebanyak

1310 orang belum di 1310 orang di berdayakan

berdayakan menjadi motor menjadi motor penggerak PHBS

penggerak PHBS rumah rumah tangga

tangga

Peran sekolah terutama guru Peran sekolah terutama guru

dan dokter kecil serta lintas dan dokter, serta lintas sector

sector terkait belum optimal terkait menjadi lebih optimal

3 tidak adanya tiem pendamping adanya tiem pendamping motor

motor penggerak PHBS rumah penggerak PHBS rumah tangga

tangga dari petugas kesehatan dari petugas kesehatan

4 Penggerak PHBS rumah Penggerak PHBS dalam rumah

Tangga di lakukan oleh tangga dilakukan oleh Murid SD

petugas melalui pertemuan yang ada di rumah tangga

Diklat PIM IV 8
ataupun kunjungan rumah, tersebut,sehingga pesan phbs

karena keterbatasab tenaga bisa dilakukan secara terus

maupun biaya maka kegiatan menerus

ini berjalan lambat

5 Evaluasi kegiatan dilakukan Evaluasi kegiatan dapat

dengan metode survie PHBS dilakukan secara langsung

yang dilakukan 1 tahun sekali sesuai kebutuhan dengan

memberdayakan murid SD

C. Tujuan Perubahan dan Kriteria Keberhasilan

1. Tujuan Perubahan

Tujuan proyek perubahan pada Puskesmas Jereweh Dinas kesehatan

Kabupaten Sumbawa Barat dengan gagasan perubahan Pemberdayaan

Murid SD sebagai motor penggerak Prilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS

) dalam rumah tangga di Wilayah puskesmas Jereweh Kabupaten Sumbawa

Barat adalah sebagai berikut :

Tujuan JangkaPendek

Tujuan jangka pendek dari proyek perubahan ini adalah : berfungsinya

Murid SDN 1 Jereweh kelas IV s/d VI sebagai motor penggerak PHBS

rumah tangga di wilayah kerja puskesmas jereweh Kabupaten Sumbawa

Barat.

Diklat PIM IV 9
Tujuan Jangka Menengah

Tujuan jangka menengah dari proyek perubahan ini adalah berfungsinya

50 % murid SD sebagai motor penggerak PHBS rumah Tangga di wilayah

puskesmas jereweh kabupaten Sumbawa Barat

Tujuan Jangka Panjang

Tujuan jangka panjang proyek perubahan ini adalah berfungsinya 100 %

murid SD sebagai motor penggerak PHBS rumah tangga di wilayah

puskesmas jereweh kabupaten Sumbawa Barat

Kriteria Keberhasilan

Untuk mencapai tujuan perubahan seperti telah ditetapkan diatas,

ditentukan kriteria keberhasilan sebagai berikut :

Jangka Pendek

1) Input :

Terbentuknya Tim Kerja motor Penggerak PHBS rumah tangga

yang terdiri dari Tem pendukung, tim pendamping dan tim

pelaksana di SDN I jereweh wilayah puskesmas jereweh

kabupaateen Sumbawa Barat

2) Output :

Berfungsinya Tim Kerja motor Penggerak PHBS rumah tangga

di SDN I Jereweh

3) Outcome :

Rumah tangga yang ber PHBS dengan 10 indikator meningkat


5 % dari hasil sebelumnya..

Diklat PIM IV 10
Jangka Menengah

1). Input :

Terbentuknya Tim Kerja motor Penggerak PHBS rumah tangga

yang terdiri dari Tem pendukung, tim pendamping dan tim

pelaksana 4 SD wilayah puskesmas jereweh kabupaateen

Sumbawa Barat

2). Output :

Berfungsinya Tim Kerja motor Penggerak PHBS rumah tangga

di 4 SD wilayah puskesmas Jereweh

3). Outcome :

Rumah tangga yang ber PHBS dengan 10 indikator meningkat 10

% dari hasil sebelumnya.

Jangka Panjang

1). Input

Terbentuknya Tim Kerja motor Penggerak PHBS rumah tangga

yang terdiri dari Tem pendukung, tim pendamping dan tim

pelaksana di 7 SD ( 100 % ) wilayah puskesmas jereweh

kabupaateen Sumbawa Barat

2). Output :

Berfungsinya Tim Kerja motor Penggerak PHBS rumah tangga

100 % SD di wilayah puskesmas Jereweh

Diklat PIM IV 11
3) Outcome :

Rumah tangga yang ber PHBS dengan 10 indikator meningkat

20 % dari hasil sebelumnya PHBS

D. Manfaat Perubahan

Manfaat dari pemberdayaan murid SD sebagai motor penggerak PHBS

rumah tangga di wilayah puskesmas jereweh Kabupaten Sumba Barat

sebagai proyek perubahan adalah :

i. Bagi Institusi

a. Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM ) terutam promosi

kesehatan diharapkan meningkat, akibat dari adanya jejaring

kerja yang lebih luas dan terorganisir

b. Puskesmas jereweh akan lebih mudah dalam memperolah data

riel terkait criteria rumah tangga sehat.

ii. Bagi dinas intansi lain tingkat kecamatan

a. Kinerja organisasi mendapatkan kemudahan dalam membuat

program dan kegiatan yang berkaitan dengan peran serta

masyarakat.

b. Dinas/intansi dapat meningkatkan kordinasi lintas sector

terkait.

c. Menunjang terlaksananya kegitan atau penyusunan rencana

kegiatan di masing masing intansi

iii. Bagi Masyarakat

a. Mendapat informasi terkait 10 indikator PHBS rumah tangga

Melalui anaknya yang sekolah di SD

Diklat PIM IV 12
b. Memahami pentingnya prilaku hidup bersih dan sehat dalam

rumah tangga.

c. Tertanamnya sejak dini budaya prilaku hidup bersih dan sehat pada

anak .

i.Bagi Peserta Diklat

a. Memiliki jejaring kerja yang lebih luas sehingga memudahakan

dalam pemberdayaan masyarakat.

b. Dapat memeberikan informasi yang lebih riel terkait capaian rumah

tangga sehat kepada Dinas Kab.Sumbawa Barat

E. Ruang Lingkup Perubahan

Berdasarkan Gagasan Perubahan dan Sesuai dengan Tugas :

Jangka Pendeknya yaitu Berfungsinya murid SDN 1 Jerweweh kelas IV s/d

IV sebagai Motor penggerak PHBS dalam Rumah Tangga ..

Kegiatan yang dilakukan pada saat jangka pendek adalah sebagai berikut:

a. Membangun komitmen tentang area perubahan dengan sector terkait

b. Menyusun SK kebijakan di setiap tingkatan kebijakan dan

pembuatan leflet atau form yang terkait dengan kegiatan motor

penggerak PHBS rumah tangga. Di SDN I jereweh

c. Sosiali dan pemantapan tim kerja kegiatan motor penggrak PHBS

Rumah Tangga.

d. Melakukan pendataan awal memakai form yg di sesuaikan dengan

murid SD

Diklat PIM IV 13
e. Penyampaian pesan PHBS melalui media ataupun langsung oleh

murid SDN I jereweh kelas IV s/d VI sebagai motor penggerak PHBS

kepada keluarga maasing masing.

f. Monitoring dan evaluasi kegiatan jangka pendek.

Jangka Menengah yaitu Berfungsinya 50 % murid SD di wilayah

puskesmas Jerweweh sebagai Motor penggerak PHBS dalam Rumah .

Kegiatan yang dilakukan pada saat jangka menengah adalah sebagai berikut:

a. Membangun komitmen tentang area perubahan dengan sector terkait

b. Menyusun SK kebijakan di setiap tingkatan kebijakan dan

pembuatan leflet atau form yang terkait dengan kegiatan motor

penggerak PHBS rumah tangga 50 % SD wilayah Puskesmas

Jereweh

c. Sosiali dan pemantapan tim kerja kegiatan motor penggrak PHBS

Rumah Tangga.

d. Melakukan pendataan awal memakai form yg di sesuaikan dengan

murid SD

e. Penyampaian pesan PHBS melalui media ataupun langsung oleh

murid di 50 % murid SD sebagai motor penggerak PHBS kepada

keluarga maasing masing.

f. Monitoring dan evaluasi kegiatan jangka pendek.

Jangka Panjang Yaitu Berfungsinya 100 % murid SD di wilayah

puskesmas Jerweweh sebagai Motor penggerak PHBS dalam Rumah

tangga

Kegiatan yang dilakukan pada saat jangka panjang adalah sebagai berikut:

a. Melakukan koordinasi dengan stakeholder; Tribulanan

Diklat PIM IV 14
b. Pengutan tem kerja motor penggerak PHBS melalui Work Shop

dengan menghadirkan nara sumbur dari level yang lebih tinggi

c. Pembekalan 100 % murid SD sebagai motor penggerak PHBS rumah

tanggg

d. Penyampaian pesan PHBS melalui media ataupun langsung oleh 100

% murid SD sebagai motor penggerak PHBS kepada keluarga

maasing masing.

e. Lomba pemilihan keluraga sehat yang di adakan 1 tahun sekali

bersamaan dengan Hut RI

f. Mengintegrasikan kegiatan motor penggerak PHBS Rumah tangga

dengan program Tim Pembina UKS tingkat kecamatan,tim pelaksana

UKS tingkat sekolah dengan mengalokasikan anggaran yang jelas

g. Meng update data melalui survey PHBS

h. Monitoring dan evaluasi kegiatan jangka panjang.

Diklat PIM IV 15
F. Persetujuan Mentor

Sebelum pelaksanaan proyek perubahan ini dilakukan, maka

terlebih dahulu penulis mengajukan permohonan dan sekaligus konsultasi

dan kesepakatan dengan mentor sekaligus sebagai atasan langsung,

tentang area perubahan yang akan dilakukan di lingkungan puskesmas

Jereweh Kabupaten Sumbawa Barat,dengan gagasan proyek perubahan

Memberdayakan Murid SD sebagai Motor Penggerak PHBS Rumah

Tangga di wilayah Puskesmas Jereweh Kabupaten Sumbawa Barat

Nama Mentor : H.Tuwuh,S.AP

Jabatan : Plt.Kepala Dinas Kesehatan Kab.Sumbawa Barat

Instansi : Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat

Dengan in imenyetujui gagasan proyek perubahan atas nama :

Rofingi,SKM

MENTOR

H.Tuwuh,S.AP

Diklat PIM IV 16
BAB II

RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN

A. Judul Proyek Perubahan

Dalam rangka melaksanakan proyek perubahan yang akan dilakukan di

Wilayah puskesnas Jereweh , maka judul proyek perubahan yang akan

dilakukan adalah MEMBERDAYAKAAN MURID SD SEBAGAI

MOTOR PENGGERAK PHBS RUMAH TANGG DI WILAYAH

PUSSKESMAS JEREWEH KABUPATEN SUMBA BARAT

B. Deskripsi Proyek Perubahan

Proyek perubahan yang akan dilaksanakan pada Puskesmas

Jereweh kabupaten Sumbawa Barat khususnya berkaitan dengan

Memberdayakan murid SD sebagai motor penggerak PHBS rumah

tangga di wilayah puskesmas jereweh kabupaten Sumbawa Barat

Proyek perubahan ini ditujukan untuk merobah prilaku masyarakat

yang tidak sehat dalam rangka terwujudnya rumah tangga sehat di

wilayah puskesmas Jereweh .

Berpijak pada hal tersebut, maka kemudian perlu sekiranya Puskesmas

jereweh melakukan proyek perubahan yang berbeda dari sebelumnya

dalam merobah prilaku yang tida sehat masyarakat.

Diklat PIM IV 17
Dalam hal ini pihak terkait langsung dengan proyek ini adalah

Dinas kesehatan kabupaten Sumbawa Barat dan instansi pendidikan di

kecamatan Jereweh . Dalam proyek ini akan dilakukan koordinasi dengan

camat Jereweh selaku ketua tim Pembina UKS di kecamatan jereweh.

Keunggulan dari proyek perubahan ini adalah, selama ini motor

penggerak PHBS dalam rumah tangga di lakukan petugas kesehatan dan

kader kesehatan,karena jumlahnya sangat terbatas sehingga kegiatan

berjalan lambat . Oleh karena itu dengan proyek perubahan ini di

perdayakan murid SD sebagai motor penggerak,karena biasanya apa

yang disampaikan anak SD lebih dapat mempengarui anngota keluarga

yang lain, dan lebih dari 50 % rumah trangga ada murid SD., maka

proyek perubahan yang bersifat inovatif yang belum pernah dilakukan

sebelumnya yaitu memberdayakan murid SD sebagai motor

penggerak PHBS rumah tangga..

C. Mentor

Pada pelaksanaan proyek perubahan ini, yang menjadi mentor proyek

perubahan adalah :

Nama Mentor : H.Tuwuh,S.AP

Jabatan : Plt .Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten

Sumbawa Barat

Instansi : Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa

Alamat Instansi : Komplek Kemuter Telu Taliwang Sumbawa Barat

D. Project Leader

Adapun yang menjadi ketua pada proyek perubahan ini adalah :

Diklat PIM IV 18
Nama Project Leader : Rofingi,SKM

Jabatan : Kepala Puskesmas Jereweh Kabupaten

Sumbawa Barat

Instansi : Puskesmas Jereweh Dinas Kesehatan

Kabupaten Sumbawa Barat

Alamat Instansi : Jalan pendidika no 53 jereweh

Nomor Telepon : (0372) 81528

E. Milestones

Untuk mewujudkan gagasan perubahan Memberdayakan murid SD

sebagai motor penggerak PHBS dalam Rumah tangga di wilayah

Puskesmas Jereweh Kabupaten Sumbawa Barat , agar tujuan jangka pendek

ini tercapai dengan baik, maka disusunlah tahapan kegiatan utama yang terdiri

dari tahap Persiapan, Perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi.

Adapun tahapan kegiatan utama tersebut adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan, dengan kegiatan :

a. Membangun komitmen/koordinasi dengan mentor tentang kesepakatan

untuk Area Perubahan Data prilaku Hidup Bersih dan sehat masyarakat.

b. Membangun komitmen/koordinasi dengan pembimbing (coach) tentang

proyek perubahan;

c. Evaluasi kegiatan tahap persiapan.

2. Tahap Perencanaan, dengan kegiatan :

a. Menyusun daft Surat Keputusan Tim Kerja;

b. Membentuk Tim kerja yang terdiri dari tem pendukung tem pandamping

dan tem pelaksana kegiatan motor penggerak phbs rumah tangga

Diklat PIM IV 19
c. Rapat Tim Kerja;

d. Menyusun draft Pedoman,pembuatan leflet dan media media lain yang di

butuhkan;

e. Menyusun Jadwal Rencana Kerja;

f. Evaluasi tahap perencanaan.

3. Tahap Pelaksanaan :

a. Melakukan Koordinasi dengan Stakeholder;

b. Sosiali dan pemantapan tim kerja kegiatan motor penggrak PHBS Rumah

Tangga,

c. pembekalan murid SDN I jereweh sebagai motor penggerak PHBS

d. Penyampaian pesan PHBS melalui media ataupun langsung oleh murid

kelas IV s/d kelas IV SDN 1 jereweh sebagai motor penggerak PHBS

kepada keluarga maasing masing.

e. Evaluasi tahap pelaksanaan.

4. Tahap Tindak Lanjut, dengan kegiatan :

a. Pengolahan data kondisi rumah tangga sehat;

b. Evaluasi tahap tindak lanjut.

5. Tahap Monitoring dan Evaluasi, dengan kegiatan :

a. Monitoring Kegiatan motor penggerak PHBS rumah tangga.;

b. Melakukan Pengawasan Secara Efektif;

c. Menyusun Laporan Proyek Perubahan.

Tahapan kegiatan utama tersebut di atas, dapat diilustrasikan sebagaimana

pada gambar yaitu menggunakan Milestone

Diklat PIM IV 20
Gambar 2.1
ROAD MAP
Jangka Pendek

Tahap V
Monev
Berfungsinya
Tahap IV murid kelas IV
Tahap III Tindak Lanjut s/d VI SDN I
Pelaksanaan jereweh sebagai
motor penggerak
Tahap II PHBS
Perencanaan RumahTangga
Tahap Monitoring Evaluasi
Tahap Pelaksanaan Tahap Tindak Lanjut 1. Melakukan Monitoring
Kegiatan motor
Tahap I 1. Koordinasi dengan 1. Pengolahan data
penggerak PHBS
Persiapan Stakeholder kondisi rumah
Tahap Perencanaan tangga sehat 2. Melakukan Pengawasan
2. Sosialisasi tem
1.Menyusun draft SK Tim Secara Efektif
kerja 2. Evaluasi
kerja 3. Menyusun Laporan
3. pembekalan PHBS
2. Rapat Membentuk Tim Proyek Perubahan
murid SD
kerja
Tahap Persiapan 4. penyampaian
3. Menyusun draft pesan PHBS oleh
1. Membangun Komitmen Pedoman leflet dan media
/koordinasi dengan mentor motor penggerak
lain yang di perlukan PHBS
2. Membangun Komitmen
/koordinasi dengan coach 4. Menyusun Jadwal 5. Evaluasi
terkait dengan proyek Rencana Kerja
perubahan 5. Evaluasi
3. Evaluasi

Diklat PIM IV 24
Tabel 2.1
Output Capaian Kegiatan Utama Pemberdayaan Murid SD sebagai Motor penggerak PHBS Rumah Tangga Di Wilayah
Puskesmas Jereweh Kabupaten Sumbawa Barat

N Kegiatan Kegiatan Input Output Waktu Bukti


o Utama Pendukung
a. Persiapan 1. Membangun komitmen/ Hasil Diagnostic Komitmen Minggu II s/d III Surat
koordinasi dengan mentor Reading bersama berupa September kesepakatan
kesepakatan area 2017 Foto
perubahan
2. Membangun Komitmen/ Hasil Diagnostic Komitmen Minggu II s/d III Foto
koordinasi dengan Reading bersama berupa September
pembimbing (coach) kesepakatan area 2017
terkait proyek perubahan perubahan
3. Evalusi tahap persiapan Melakukan Teraksananya Minggu III
Evaluasi tahap seluruh kegiatan September
persiapan 2017
b. Perencanaan 1. Menyusun draft SK Tim Draf SK Tim Kerja Draf SK Tim Kerja Minggu III Draf SK Tim
Kerja Proyek Perubahan Oktober 2017 Kerja Proyek
Perubahan
2. Rapat pembentukan Tim Data capain Kometmen Minggu IV Notulen Rapat
Kerja dan pembahasan rumah tangga bersama Oktober 2017 Daftar Hadir
proyek perubahan sehat Foto
SK tem kerja
3. Menyusun draf Pedoman Membuat KAK Adanya Dokumen Minggu IV Foto
motor penggerak PHBS atau Instrumen Pedoman kerja Oktober 2017 KAK

Diklat PIM IV 25
4. Menyusun jadwal rencana SK Tim Proyek Tersusunnya Minggu IV Foto
kerja bagi Tim Kerja Perubahan jadwal rencana Oktober 2017 Jadwal
kerja Tim rencana kerja
tim

5. Evaluasi tahap Melakukan Tercapai atau Minggu IV


perencanaan Evaluasi tahap tidaknya rencana Oktober
perencanaan kegiatan 2017
c. Pelaksanaan 1. Koordinasi dengan Menyamakan Terbangunya Minggu IV Daftar hadir
Stakeholder persepsi persepsi yang Oktober Foto
sama 2017
2. Sosiali dan pemantapan kesiapan tim kerja Tem kerja yang Minggu IV Foto
tim kerja kegiatan motor motor penggerak sudah dapat Oktober Dokumen
penggrak PHBS Rumah PHBS pembekalan 2017 kegitan
Tangga, PHBS

3. pembekalan murid SDN I Murid SDN I Murid SDN I daftar hadir


jereweh sebagai Motor jereweh kelas IV jereweh kelas IV undangan
penggerak PHBS s/d VI s/d VI siap bukti
menjadi motor komitmnet
penggerak PHBS
4. Penyampaian pesan Murid SDN I Berfungsinya Minggu 1V
PHBD oleh anak SD jereweh kelas IV murid SDN I kelas Okotober s/d Foto
s/d VI yg sudah IV s/d VI jereweh minggu IV Bukti Capain
dapat pembekalan sebagai Motor Nopember 2017 kegiatan
PHBS penggerak PHBS
5. Evaluasi tahap Melakukan Berfungsi atau Minggu II Form evaluasi
pelaksanaan Evaluasi tahap tidaknya Murid SD Nopember 2017
pelaksanaan sebagai motor
penggerak PHBS
d. Tindak Lanjut 1. Mengolah data hasil data Hasil kegitan Tersedianya Data Minggu III Data capaian
kegiatan motor penggerak hasil kegiatan Nopember 2017 rumah tangga

Diklat PIM IV 26
PHBS sehat

2. Evaluasi tahap tindak Melakukan Tercapai atau Minggu IV Bukti capain


lanjut Evaluasi tahap tidaknya rencana Nopember 2017
tindak lanjut kegiatan

e. Monitoring 1. Monitoring proyek Data kegiatan Tersedianya data Minggu IV Laporan Hasil
dan Evaluasi perubahan kegiatan Nopember Monitoring
2017
2. Mengadakan rapat Data hasil capaian Hasil evaluasi Minggu IV Daftar hadir
Pengawasan terhadap kegiatan terhadap proyek Nopember Notulen
proyek perubahan perubahan 2017 Foto
3. Penyusunan Laporan Hasil monitoring Laporan proyek Minggu IV Laporan Hasil
Proyek perubahan dan evaluasi perubahan jangka Nopember 2017 Proyek
proyek perubahan pendek Perubahan

Diklat PIM IV 27
Untuk mewujudkan gagasan perubahan Memberdayakan Murid SD

sebagai Motor penggerak PHBS rumah tangga di wilayah puskesmas

jereweh Kabupaten Sumbawa Barat, agar tujuan jangka MENENGAH ini

tercapai dengan baik, maka disusunlah tahapan kegiatan utama yang terdiri dari

tahap Persiapan, Perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi dan

Tingkat Lanjutan

Adapun tahapan kegiatan utama tersebut adalah sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan, dengan kegiatan :

a. Rapat Tim Kerja;

b. Evaluasi tahap perencanaan.

2. Tahap Pelaksanaan, dengan kegiatan :

a. Melakukan Koordinasi dengan Stakeholder;

b. Sosiali dan pemantapan tim kerja kegiatan motor penggrak PHBS

Rumah Tangga

c. pembekalan 50 % murid SD sebagai motor penggerak PHBS

d. Penyampaian pesan PHBS melalui media ataupun langsung oleh 50

% murid SD di wilayah puskesmas jereweh sebagai motor penggerak

PHBS kepada keluarga maasing masing

d. Evaluasi tahap pelaksanaan.

3. Tahap Tindak Lanjut, dengan kegiatan

a. Mengntegrasikan dengan program UKS sekolah .

b. Koordinasi Stakeholder;

c. Evaluasi tahap tindak lanjut.

4. Tahap Monitoring dan Evaluasi, dengan kegiatan :

Diklat PIM IV 28
a. Monitoring Pelaksanaan kegiatan motor penggerak PHBS rumah

tangga.

b. Menyusun Laporan Proyek Perubahan.

Tahapan kegiatan utama tersebut di atas, dapat diilustrasikan sebagaimana

pada gambar yaitu menggunakan Milestone

Diklat PIM IV 29
Gambar 2.2
ROAD MAP
Jangka Menengah

Tahap IV
Tahap III Monev
Tindak Lanjut Berfungsinya
50 % murid SD
Tahap II di sebagai
Pelaksanaan motor
penggerak
phbs rumah
tangga di
Tahap Pelaksanaan Tahap Monitoring wilayah
Tahap I Tahap Tindak Lanjut Evaluasi
Perencana 1.kordinasi setek holder puskesmas
an
1. Mengintegrasikan 1 Monitoring Kegiatan
2. sosialisasi dan jereweh
dengan program uks pelaksanaan motor
pemantapan sekolah penggerak PHBS
3.pembekalan Murid SD 2.Koordinasi Stakeholder rumah tangga
Tahap Perencanaan 4. Menyampaian pesan 3. Evaluasi tahap tindak 2.Menyusun Laporan
PHBS oleh 50 % murid lanjut Proyek Perubahan
1. Rapat Tim Kerja SD sebagai motor
2. Evaluasi tahap penggerak PHBS
perencanaan 5. Evaluasi tahap
pelaksanaan

Diklat PIM IV 26
Tabel 2.2
Output Capaian Kegiatan Utama Pemberdayaan Murid SD sebagai Motor penggerak PHBS rumah tangga Di Wilayah
Puskesmas Jereweh Kabupaten Sumbawa Barat

No Kegiatan Kegiatan Input Output Waktu Bukti


Utama Pendukung
a. Perencanaan 1. Rapat Tim Kerja Data capaian Komitmen Minggu IIjanuari Undangan
sebelumnya bersama berupa 2018 Notulen
kesepakatan Data Foto
capaian
sebelumnya
2. Evaluasi tahap Minggu II januari
perencanaan 2018

b. Pelaksanaan 1. Melakukan Koordinasi Dokumen Data Komitmen Minggu II


dengan Stakeholder capaian data bersama Januari 2018 Foto
sebelumnya dan stekholder terkait Notulen
jumlah murid Sd
yang di
berdayakan
2. Sosiali dan pemantapan kesiapan tim kerja Tem kerja yang Minggu II I Undangan
tim kerja kegiatan motor motor penggerak sudah dapat januari 2018 Notulen rapat
penggrak PHBS Rumah PHBS pembekalan Daftar hadir
Tangga, PHBS foto
3. pembekalan 50 % murid 50 % murid SD di 50 % murid SD di Minggu II I Undangan
SD di wilayah wilayah wilayah januari 2018 Notulen rapat
Puskesmas jereweh Puskesmas Puskesmas Daftar hadir
sebagai Motor penggerak Jereweh jereweh siap Foto
PHBS menjadi motor Bukti
penggerak PHBS komitment

Diklat PIM IV 27
4. Penyampaian pesan 50 % murid SD Berfungsinya 50 Minggu I
PHBD oleh 50 % anak yang sudah dapat % murid SD Februari s/d Foto
SD di wilayah PKM pembekalan PHBS sebagai Motor minngu IV leflet
jereweh. di wilayah PKM penggerak PHBS nopember 2018
jereweh
5. Evaluasi tahap Minggu IV
pelaksanaan Nopember 2018

c. Tindak Lanjut 1. Mengintegrasikan kegiatan Rencana kegiatan Terintegrasi Minggu IV Dokumen


motor penggerak PHBS UKS dan kegitan dengan program Nopember 2018 rencana
dengan program UKS motor penggerak UKS kegiatan

2. Koordinasi dengan Capaian kegiatan Terbangunya Minggu IV Foto


Stakeholder sebelumnya persepsi yang Nopember Dokumen
sama 2018 kegiatan

3. Evaluasi tahap tindak Minggu II


lanjut Desember
2018
d. Monitoring 1. Monitoring proyek Data kegiatan Hasil data Minggu II Laporan Hasil
dan Evaluasi perubahan kegiatan proyek Desember survei
perubahan 2018
2. Penyusunan Laporan Hasil monitoring Tersususunnya Minggu III Laporan hasil
Proyek perubahan dan evaluasi Laporan proyek Desember proyek
proyek perubahan perubahan 2018 perubahan

Diklat PIM IV 28
Untuk mewujudkan gagasan perubahan Memberdayakan Murid SD

sebagai Motor penggerak PHBS rumah tangga di wilayah puskesmas

jereweh Kabupaten Sumbawa Barat, agar tujuan jangka panjang ini tercapai

dengan baik, maka disusunlah tahapan kegiatan utama yang terdiri dari tahap

Persiapan, Perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi dan Tingkat

Lanjutan

Adapun tahapan kegiatan utama tersebut adalah sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan, dengan kegiatan :

a. Rapat Tim Kerja;

b. Evaluasi tahap perencanaan.

2. Tahap Pelaksanaan, dengan kegiatan :

a. Koordinasi dengan stakeholder;

b. Rapat kordinasi dan pemantapan tim kerja

c. Pembekalan 100 % murid SD sebagai Motor penggerak PHBS

d. Penyampaian pesan PHBS melalui media ataupun langsung oleh 100

% murid SD di wilayah puskesmas jereweh sebagai motor penggerak

PHBS kepada keluarga maasing masing

e. Melakukan Survey guna meng updateKondisi rumah tangga sehat

terkini.

f. Evaluasi tahap pelaksanaan.

3. Tahap Tindak Lanjut, dengan kegiatan

a. Mengintegrasi program motor penggerak PHBS dengan program tim

pembian UKS TK kecamatan.

b. Meng up date data base capaian rumah tangga sehat.;

c. Evaluasi tahap tindak lanjut.

Diklat PIM IV 29
4. Tahap Monitoring dan Evaluasi, dengan kegiatan :

a. Monitoring Kegiatan Penyusunan Data hasil kegiatan

b. Melakukan evaluasi terhadap capaian 10 indikator PHBS sehingga

diperoleh prioritas penanganan masalah PHBS.

c. Menyusun Laporan Proyek Perubahan.

Tahapan kegiatan utama tersebut di atas, dapat diilustrasikan sebagaimana

pada gambar yaitu menggunakan Milestone

Diklat PIM IV 30
Gambar 2.3
ROAD MAP
Jangka Panjang

Tahap IV
Monev Berfungsinya 100
Tahap III
Tahap II % murid SD
Tindak Lanjut
Pelaksanaan sebagai motor
penggerak phbs
rumah tangga di
wilayah
Tahap Monitoring dan Evaluasi puskesmas
Tahap Pelaksanaan jereweh
Tahap I 1.Monitoring Kegiatan motor
1. kondinasi dengan Tahap Tindak penggerak PHBS
Perencanaan stek holder Lanjut
2. Melakukan evaluasi terhadap
2.rapat kordinasi dan 1. capaian 10 indikator sehingga
pemantapan Mengintegrasikan diperoleh prioritas penanganan
3.pembekalan 100 % dengan program masalah PHBS
murid SD sebagai tim pembina UKS
kecamatan
3. Menyusun Laporan Proyek
motor PHBS Perubahan
.4 penyampaian pesan 2.Meng up date
Tahap PHBS oleh 100 % murid capaian rumah
Perencanaan tangga sehat
SD
1. Rapat Tim 3. Evaluasi tahap
Kerja 5. survei PHBS
tindak lanjut
2. Evaluasi tim 6 .Evaluasi tahap
perencanaan pelaksanaan

Diklat PIM IV 31
Tabel 2.3

Output Capaian Kegiatan Utama Pemberdayaan Murid SD Sebagai Motor Penggerak PHBS Rumah Tangga di Wilayah
Puskesmas Jereweh Kabupaten Sumbawa Barat

No Kegiatan Kegiatan Input Output Waktu Bukti


Utama Pendukung
a. Perencanaan 1. Rapat Tim Kerja Data capaian Komitmen Minggu IVApril Surat
sebelumnya,rencana bersama berupa 2019 kesepakatan
kegiatan singkrinisasi data Foto
capain dan
rencana kegiatan
2. Evaluasi tahap Minggu IVApril
perencanaan 2018
b. Pelaksanaan 1. Melakukan Koordinasi up date data base Terlaksananya Minggu I Mei s.d Foto
dengan Stakeholder infrastruktur jalan update Data Base Minggu
dan jembatan Infrastruktur INovember
Tambahan 2018
2.Sosiali dan pemantapan 100 % murid SD di Berfungsinya 100 Minggu Foto
tim kerja kegiatan motor yang sudah dapat % murid SD INovember Dokumen
penggrak PHBS Rumah pembekalan PHBS sebagai motor 2018 hasil kegiatan
Tangga, wilayah puskesmas penggerak PHBS
jereweh di wilayah
Puskesmas
jereweh
3. pembekalan 100 % murid 100 % murid SD di 100 % murid SD Minggu II I Undangan
SD di wilayah Puskesmas wilayah Puskesmas di wilayah januari 2018 Notulen rapat
jereweh sebagai Motor Jereweh Puskesmas Daftar hadir
penggerak PHBS jereweh siap Foto
menjadi motor Bukti
penggerak PHBS komitment

Diklat PIM IV 32
4. Penyampaian pesan 100 % murid SD Berfungsinya 100 Minggu I
PHBD oleh 100 % yang sudah dapat % murid SD Februari s/d Foto
anak SD di wilayah pembekalan PHBS sebagai Motor minngu IV leflet
PKM di wilayah PKM penggerak PHBS nopember 2019
jereweh
c. Tindak Lanjut Penyampaian pesan PHBD Rencana kegiatan Terintegrasinya Minggu II Foto kegiatan
oleh 50 % anak SD di tim Pembina uks program motor November s.d Dokumen
wilayah PKM jereweh. kecamatan dan penggerak PHBS Minggu kegiatan
kegiatan motor dengan kegiatan IIINopember
PHBS tim uks 2018
kecamatan
2. Meng up date data Data capaian Capaian hasil Minggu III Data terbaru
rumah tangga sehat sebelumnya rumah tangga November s.d rumah tangga
sehat Minggu IV sehat
Nopember 2018
3. Evaluasi tahap tindak Minggu IV
lanjut Nopember 2018
c. Monitoring 1. Monitoring proyek Tem kerja proyek Berfungsi atau Minggu I Data kegiatan
dan Evaluasi perubahan perubahan tidaknya tim kerja Desember s.d tem kerja
motor penggerak Minggu
PHBS IIDesember
2018
2. Melakukan evaluasi Data capaian Tersedianya data Minggu I Data capaian
capaian 10 indikator capaian Desember s.d 10 9ndikator
PHBS berdasarkan 10 Minggu RTS
indikator IIDesember
2018
3. Penyusunan Laporan Hasil monitoring dan Tersususunnya Minggu I Laporan
Proyek perubahan evaluasi proyek Laporan proyek Desember s.d proyek
perubahan perubahan Minggu perubahan
IIDesember

Diklat PIM IV 33
2018

Diklat PIM IV 34
F. TATA KELOLA PROYEK TATA KELOLA PROYEK

Agar pelaksanaaan proyek ini dapat berjalan dengan baik, maka

diperlukan tim yang dapat membantu merealisasikan proyek perubahan yang

dalam hal ini berkaitan dengan MemberMembangunan Sistem Informasi Data

Base Jembatan Berbasis Data Spasial Di Kabupaten Sumba Barat.

Pada proyek perubahan ini, semua Sumber Daya Manusia Puskesmas Jereweh

Dinas kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat. Dalam hal ini peran masing

masing anggota tim adalah sebagai berikut :

Gambar 2.4

Kepala Dinas
Kesehatan

(Mentor)

Kepala puskesmas Sri Ekanto.SH


Jereweh
(Coach)
(Project Leader)

Ka.Sub.Bag Tata
Usaha Penanggung jawab
UKM Esensial
(sekertaris )
(pelaksana)

Keterangan :
Garis Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang
Garis Koordinasi

Garis Struktur Tim Proyek Perubahan

Diklat PIM IV 34
Peran Atau Urgensi Tata Kelola Proyek Perubahan

1. Kepala Dinas kesehatan sebagai pengarah bertanggung jawab Memberikan

Legalitas dan pengarahan sekaligus sebagai mentor bertanggung jawab

pembimbing dan pengawas peserta secara profesional serta berperan sebagai

inspirator dalam melakukan proyek perubahan

2. Sri Ekanto,SH sebagai Coach atau Pembembing bertanggung jawab Melakukan

Bimbingan kepada Project Leader dalam melakukan proyek perubahan

3. Rofingi, SKM sebagai Project Leader bertanggung jawab Sebagai penanggung

jawab dalam pelaksanaan proyek perubahan

4. Penanggung jawab UKM esensial puskesmas Jereweh sebagai Sekretaris

Membantu menyiapkan teknis pelaksanaan proyek perubahan, menghimpun

data dan membuat catatan

5. Pelaksana Program UKS dan pelaksana program promkes bertanggung jawab

Melaksanakan proyek perubahan yang telah disepakati bersama dengan project

leader dan sekretaris.

G. Identifikasi Stakeholder

Berdasarkan identifikasi stakeholder yang terlibat dalam proyek

perubahan Memberdayakan murid SD sebagai motor penggerak PHBS rumah

tangga di wilayah puskesmas jereweh Kabupaten Sumbawa Barat adalah

sebagai berikut :

1. Stakeholder Internal

a. Kepala Dinas kesehatan

b. Sekretaris Dinas kesehatan

Diklat PIM IV 35
c. Kepala Bidang kesehatan Masyarakat

d. Kepala Bidang P2

e. Kepala Bidang

f. Kepala Puskesmas

g. Kepala Seksi promkes

h. Kepala Seksi pelayanan primer

i. Kepala seksi Imunisasi dan surveilan

j. Ka.Sub.Bag.tata usaha Puskesmas Jereweh

k. Pj UKM esensial

l. Pelaksana Program UKS

m. Pelaksana Program Promkes

n. Bidan Desa

2. Stakeholder Eksternal

a. Kantor Camat

b. Kantor KUA kecamatan

c. UPTD dikpora kecamatan

d. Kelurahan/Desa

e. Kepala sekolah SD

f. Murid SD

g. Orang Tua Murid SD

Berdasarkan identifikasi jenis-jenis stakeholder di atas, stakeholder

tersebut dapat kita kelompokkan sebagai berikut :

1. Kelompok stakeholder Promoters (high influence, high interest), yaitu

Stakeholder yang memiliki pengaruh besar dan kepentingan juga besar

dalam proyek perubahan. Termasuk dalam kelompok ini adalah :

Diklat PIM IV 36
a. Kepala Dinas kesehatan

b. Kepala Bidang P2

c. Kepala Bidang Kesehatan masyarakat

d. Kepala Bidang

e. Kepala Puskesmas

2. Kelompok stakeholder Defenders (low influence, high interest), yaitu

Stakeholder yang memiliki pengaruh kecil dan kepentingan besar dalam

proyek perubahan. Termasuk dalam kelompok ini adalah :

a. Kepala seksi Promkes

b. Kepala seksi pelayanan kesehatan Primer

c. Pj.Upaya kesehatan masyarakat.

d. Pelaksana kegiatan UKS

e. Pelaksana kegiatan Promkes

3. Kelompok stakeholder Latents (high influence, low interest), yaitu

Stakeholder yang memiliki pengaruh besar dan kepentingan kecil dalam

proyek perubahan. Termasuk dalam kelompok ini adalah

a. Kantor camat

b. UPTD Dikpora kecamatan

c. Kepala sekolah

d. Kepala desa

e. Guru kelas

4. Kelompok stakeholder Apathetics (low influence, low interest), yaitu

Stakeholder yang memiliki pengaruh kecil dan juga kepentingan kecil dalam

proyek perubahan. Termasuk dalam kelompok ini adalah :

a. Masyarakat.

Diklat PIM IV 37
Gambar 2.5

ANALISIS STAKEHOLDER

INFLUENCE
LATEN PROMOTER
S S
1. KepalaDinas
1. Kantor Kecamatan
2. UPTD dikpora Kecamatan 2. Kepala bidang P2
3. KUA kecamatan 3. Kepala bidang kesehatan
4. Desa masyarakat
5. Kepala sekolah 4. Kapala Bidang pengendalian
6. Guru dan pelayanan kesehatan
5. KEpala Puskesmas

INTEREST
TT
1. Kepala seksi Promkes
Masyarakat 2. Kepala seksi pelayanan primer
Permukiman
3. Penanggung jawab upaya
kesehatan masyarakat
4. Pelaksanaa program UKS
APATHETICS 5. Pelaksana Program Promkes

DEFENDER
S

Diklat PIM IV 38
Gambar 2.6
NET MAP
PENYEDIAAN SISTEM INFORMASI DATA BASE JEMBATAN
DI KABUPATEN SUMBA BARAT

KEPALA DINAS

SEKRETARIS
BADAN BAPPEDA

KABID BINA
MARGA
DINAS
KASUB. BAG. KASUB. BAG.
PERHUBUNGAN
PERENC. DAN KEUANGAN
PELAPORAN
DINAS PERUMAHAN
SEKSI DAN KAWASAN
PERENCANAAN PERMUKIMAN
KABID. SUMBER
TEKNIS DAN
DAYA AIR
EVALUASI KANTOR
PELAYANAN
PERIJINAN
KABID. AIR MINUM DAN
PENYEHATANLINGKUNGA TERPADU SATU
KECAMATAN
PINTU
N PERMUKIMAN
STAF
KABID. TATA
BANGUNAN DESA/KELURAHAN

KASIE. PEMBANGUNAN
MASYARAKAT
DAN PEMELIHARAAN PROGRAMER
JALAN DANJEMBATAN

Keterangan :
Koordinasi
Support
Resistance (Penghambat)
Finansial
Hirarki
Tingkat Dukungan Kuat

Tingkat Dukungan Sedang


Tingkat Dukungan Menengah

Diklat PIM IV 39
Tingkat Dukungan Rendah
Berdasarkan identifikasi stakeholder dan net map sebagaimana telah digambarkan

dalam gambar diatas. Salah satu hal penting agar proyek perubahan dapat berjalan

dengan baik adalah komunikasi dengan para stakeholder. Komunikasi ini diperlukan

untuk mengoptimalkan dukungan dan meminimalisir penolakan. Beberapa cara

untuk melakukan komunikasi dengan para stakeholder antara lain dilakukan sebagai

berikut :

1. Strategi Komunikasi dengan Stakeholder Prometers

Promotersadalah stakeholder utama yang menduduki posisi sangat

penting bagi berjalannya dan suksesnya proyek perubahan ini. Adapun

kegunaan para promoters sebagai berikut :

Kepala Dinas kesehatan Sumbawa Barat selaku pengarah dan sekaligus

sebagai mentor, memiliki peran yang sangat penting dalam tercapainya

tujuan proyek perubahan. Dukungan dan arahan dari Pengarah sekaligus

Mentor untuk melibatkan stakeholder internal yang lain sangat diperlukan,

baik melalui pendekatan formal baik dalam bentuk Surat Keputusan

maupun non formal dalam bentuk arahan. Strategi komunikasi lisan

maupun tertulis berupa konsultasi perlu dilakukan secara intensif yang

diwujudkan dalam hal kesepakatan area proyek perubahan yang telah

disetujui dan ditanda tangani oleh mentor serta Surat Keputusan Tim

Proyek Perubahan yang ditanda tangani oleh Pengarah.

Sekertaris dinas sebagai dapur dari kegiatan dinas kesehatan di

kabupaten memiliki peran dan kepentingan yang besar terhadap hasil dari

proyek perubahan ini. Komunikasi secara intensif baik secara formal

Diklat PIM IV 40
maupun non formal perlu dilakukan dan dilibatkan dalam segala kegiatan

dalam proyek perubahan ini.

Kepala bidang kesehatan masyarakat, memiliki peran penting karena

uapaya kesehatan masyarakat yang dilaksanakan harus sesuai dengan

renstra dinas kesehatan khusunya bidang kesehatan masyarakat.

Komunikasi yang digunakan dengan melakukan koordinasi dan dilibatkan

dalam penyusunan dan pengambilan keputusan dalam kegiatan.

Kepala Seksi promosi kesehatan dan lingkungan memiliki peran penting

karena Seksi promosi kesehatan dan lingkungan memiliki kewenangan

serta bertanggung jawab terhadap keberlanjutan proyak perubahan ini.

Strategi komunikasi yang dilakukan adalah dengan memberikan informasi

mengenai arti dari pentingnya prilaku hidup bersih dan Sehat

Kepala Bidang P2 memiliki peran penting karena sebagaian indicator

yang ingin di capai merupakan tanggung jawab Bidang P2. Komunikasi

yang digunakan dengan melakukan koordinasi dan dilibatkan dalam

penyusunan dan pengambilan keputusan dalam kegiatan.

Kepala Seksi Penyakit menyakit menular merupakan pelaksana utama

dalam promosi kesehatan terkait penyakit menular. Komunikasi yang

digunakan dengan melakukan koordinasi dan dilibatkan dalam segala

kegiatan yang berhubungan dengan proyek perubahan ini.

Kepala sekolah memiliki peran penting dalam menggerakkan Murid SD

sebagai motor penggerak PHBS rumah tangga,yang akan menjadi ujung

tombak dalam proyek perubahan ini .

Diklat PIM IV 41
2. Strategi Komunikasi dengan Stakeholder Defenders

Defenders adalah stakeholder yang terimbas langsung dalam proyek

perubahan ini. Imbas yang mereka dapatkan adalah, karena capaian rumah

tangga sehat menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di

tingkat kecamatan.

Strategi komunikasi yang dilakukan adalah melakukan pendekatan persuasif

dan koordinatif dan memberikan informasi secara intensif. Sedangkan untuk

penanggung jawab UKM maupan pelaksana program, strategi yang

digunakan adalah melalui perintah. Secara hirarki dan kordinasi dengan

sector lain. Adapun para defenders sebagai berikut :

Kepala seksi Promkes

Kepala seksi pelayanan kesehatan Primer

Pj.Upaya kesehatan masyarakat.

Pelaksana kegiatan UKS

Pelaksana kegiatan Promkes

Strategi Komunikasi Dengan Stakeholder Latents

Jenis stakeholder ini tidak memerlukan curahan perhatian dan energy yang

lebih besar dibandingkan dengan promoters dan defenders. Namun

stakeholder ini tetap harus dikelola dengan sebaik baiknya. Strategi

komunikasi yang bisa diterapkan terhadap stakeholder ini adalah dengan

melibatkan mereka dalam diskusi mengenai pentingnya proyek perubahan.

Masukan dari stakeholder ini di akomodir dengan baik dan dapat terfasilitasi

informasi informasi penting dalam proyek perubahan perlu disampaikan

kepada mereka dan sesekali perlu dilakukan koordinasi / diskusi secara

Diklat PIM IV 42
langsung dan menjelaskan mengenai urgensi proyek perubahan terhadap

peningkatan kinerja organisasi. Adapun para Latens sebagai berikut :

Kantor camat

UPTD Dikpora kecamatan

Kepala sekolah

Kepala desa

Guru kelas

3. Strategi Komunikasi dengan stakeholders Apathethic

Ini merupakan stakeholder yang kepentingandan pengaruh terhadap proyek

perubahan rendah. Sehingga tidak mendapatkan porsi energi dan perhatian

yang sama dengan ketiga stakeholder yang lain. Stekholder ini tidak peduli

terhadap proyek perubahan meskipun begitu tidak bisa diabaikan. Strategi

komunikasi bisa diterapkan adalah memberikan informasi dengan jelas

mengenai proyek perubahan yang dilaksanakan. Khusus untuk stakeholder

yang karena posisinya menjadi bagian dari komuikasi. Komunikasi yang

dilakukan dengan dengan cara melibatkan mereka sesuai dengan porsinya

dalam proyek perubahan.

Berdasarkan strategi komunikasi yang ada, beberapa media / cara

yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Nota Dinas dan Forum Rapat Pimpinan

Untuk stakeholder yang berada tinggi dari project Leader, maka

kamunikasi dilakukan melalui Nota Dinas maupun Konsultasidan arahan

dalam forum rapat pimpinan.

Diklat PIM IV 43
2. Rapat Koordinasi dinas

Untuk stakeholder internal setingkat bidang komunikasi dilakukan dengan

manfaatkan ramat kordinasi tingkat dinas sebulab sekali.

3. Rapat Internal Tim Kerja Puskesmas

Rapat internal tim kerja dilakukan mengundang semua Staf puskesmas

dalam rapat pra minilok mingguan dan minilok bulanana. Hal ini dilakukan

untuk menyamakan persepsi dan pemahaman akan maksud tujuan proyek

perubahan ini

4. Melalui telpon dan/atau SMS dan/atau WA/BBM dan/atau Email

Pada saat diperlukan masukan dari stakeholder atau sebaiknya ada

masukan dari stakeholder perihal data spasial dimana tidak memungkin

untuk bertatap muka secara langsung maka media telpon dan/atau sms

dan/atau WA/BBM dan/atau Email cukup efektif untuk menjadi sarana

komunikasi.

5. Pertemuan Langsung dengan stakeholder

Koordinasi dilakukan dengan cara langsung mendatangi stakeholders

atau mengundang stakeholder dalam minnilok tribulanan untuk

memperoleh masukan dan saran serta diskusi sehingga diperoleh cara

yang sesuai dengan keadaan masing masing.

Diklat PIM IV 44
BAB III
ACUAN PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN

A. Pembentukan Tim Efektif

Untuk mendukung terlaksananya proyek perubahan dengan baik, anggota tim

proyek perubahan berjumlah kurang lebih 6 orang yang berasal dari dari dinas

kesehatan dan puskesmas Jereweh . Selanjutnya tim akan melakukan

koordinasi dan pertemuan untuk menyusun konsep Memberdayakan Murid SD

sebagai Motor penggerak PHBS dalam rumah tangga di wilayah

Puskesmas Jereweh Kabupaten Sumbawa Barat.

Agar pelaksanaan proyek perubahan ini berjalan sesuai dengan apa yang

diharapkan dari proyek perubahan itu sendiri, maka diperlukan pembentukan tim

kerja yang efektif yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing masing.

Sehubungan dengan proyek perubahan yang akan penulis lakukan di

Puskesmas Jereweh dinas kesehatan, maka telah dibuat tim efektif dalam

pelaksanaan proyek perubahan.

Tim Proyek Perubahan yang telah ditunjuk memiliki masa kerja dari akhir

Agustus sampai dengan Akhir Nopember 2017. Secara teknis Proyek Perubahan

dikoordinasikan oleh Project Leader dengan Supervisi oleh Mentor serta bimbingan

dari Coach. Adapun secara teknis uraian kerja dari masing-masing anggota Tim

Proyek Perubahan adalah sebagai berikut :

1. Kepala Dinas Kesehatan selaku Pengarah berperan sebagai penanggungjawab

usulan proyek perubahan memberdayakan murid SD sebagai motor penggerak

PHBS Rumah Tangga di Puskesmas Jereweh kabupaten Sumbawa Barat,

Diklat PIM IV 45
sekaligus sebagai mentor dan bertugas memberikan bimbingan arahan

kebijakan dengan tugas sebagai berikut :

a. Menetapkan SK Pembentukan Tim Proyek Perubahan

b. Memberikan dukungan penuh kepada peserta dalam merancang proyek

perubahan;

c. Memberikan arahan dan masukan untuk mempermudah pelaksanaan

penerapan rancangan proyek perubahan;

d. Memberi persetujuan atas terlaksananya implementasi Proyek Perubahan;

e. Menjelaskan kontrak penyelesaian tugas dan memfasilitasi Project Leader

dalam menyelesaikan masalah yang timbul selama pelaksanaan proyek;

f. Melakukan intervensi bila Project Leader mengalami kendala/permasalahan;

g. Memonitor perkembangan pelaksanaan proyek perubahan.

2. Sri Ekanto,SH Widyaiswara Pusdiklat Kemendagri Regional Yogyakarta

selaku Coach berperan memberikan bimbingan kepada Project Leader dalam

melakukan proyek perubahan, dengan tugas :

a. Memastikan Project Leader menyelesaikan rancangan proyek perubahan;

b. Memonitor Project Leader dalam mengimplementasikan proyek perubahan;

c. Melakukan komunikasi dengan Mentor mengenai perkembangan

implementasi proyek perubahan;

d. Melakukan intervensi bila Project Leader mengalami kendala/permasalahan.

3. Kepala Puskesmas Jereweh selaku Project Leader berperan sebagai

koordinator pelaksanaan proyek perubahan, dengan tugas :

a. Mengusulkan Proyek Perubahan;

b. Menerapkan milestones/roadmap perubahan pada unit organisasi yang

dipimpinnya;

Diklat PIM IV 46
c. Berkonsultasi dengan Mentor dan Coach dalam penerapan rancangan

proyek perubahan;

d. Menyusun laporan implementasi Proyek Perubahan.

4. Kepala Seksi Promosi kesehatan dan penyehatan lingkungan dinas kesehatan

selaku Seksi yang menangani promosi kesehatan tingkat dinas berperan

melakukan koordinasi dengan project leader sehingga dapat menghasilkan

Strategi yang sesuai dengan kebutuhan.

5. Penanggung jawab Upaya kesehatan masyarakat tinggat puskesmas selaku

kordinator berperan mengkordinir, pelaksana dan pendukung kegiatan dan

mengerjakan tugas yang ditentukan oleh Project Leader.

Berdasarkan uraian tugas Tim Proyek Perubahan tersebut di atas,

mekanisme kerja dari Tim adalah sebagai berikut :

1. Project Leader menyusun Proposal Proyek Perubahan dengan persetujuan dan

bimbingan dari Mentor dan Coach.

2. Project Leadermelakukan pertemuan yang melibatkan stakeholder untuk

mendapatkan kesepakatan dan dukungan pelaksanaan proyek perubahan.

3. Project Leader mengajukan SK Penetapan Tim Proyek Perubahan.

4. Pengarah sekaligus bertindak sebagai mentor menetapkan SK Tim Proyek

Perubahan.

5. Project Leader melakukan pertemuan Tim Proyek Perubahan Memberdayakan

murid SD sebagai Motor penggerak PHBS dalam rumah tangga di wilayah

puskesmas Jereweh Kabupaten Sumbawa Barat, menjelaskan mengenai tugas

dari masing-masing anggota tim.

6. Project Leader bersama Tim Pelaksana melakukan pengkajian dan evaluasi

data capaian sebelumnya.

Diklat PIM IV 47
B. Identifikasi Potensi Masalah/Kendala

Dalam mengimplementasikan Proyek Perubahan tentunya tidak akan lepas

dari berbagai masalah dan/atau kendala, baik yang akan menghambat pencapaian

target Output,waktu maupun tujuan Proyek Perubahan. Beberapa potensi masalah

dan/atau kendala yang berpotensi menghambat adalah sebagai berikut:

1. Masing-masing stakeholder anggota tim memiliki kesibukan dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya yang utama dan terbatasnya anggota tim.

2. Tidak bisa melakukan pendampingan dan pengawasan secara langsung dalam

jangka panjang terkait dengan pelaksanaan Motor penggerak PHBS dalam

rumah tangga

Berdasarkan beberapa potensi masalah dan/atau kendala yang mungkin

akan terjadi, berikut beberapa strategi yang dilakukan adalah :

1. Melakukan koordinasi dengan masing masing stakeholder dalam membantu

mendukung pelaksanaan memberdayakan Murid SD sebagai motor penggerak

PHBS rumah tangga

2. Membuat jadwal dan pembagian tugas kepada tim untuk secara bergantian

melakukan kordinasi ,pendampingan atau pengawasan

C. Rencana Kegiatan dan Penjadwalan

Untuk memberikan gambaran dan panduan secara detail mengenai tahapan

dalam melaksanakan Proyek Perubahan beserta bukti-bukti pendukung, maka

disusun Alokasi Jadwal Kegiatan sebagaimana dalam Tabel.

Diklat PIM IV 48
Tabel 3.1
Alokasi Jadwal Kegiatan Proyek Perubahan
Output Capaian Kegiatan Utama Memberdayakan murid SD sebagai motor penggerak PHBS dalam rumah tangga
Di Wilayah Puskesmas jereweh Kabupaten Sumbawa Barat

No Kegiatan Alokasi Jadwal Output Bukti Pendukung

1. Membangun Komitmen/koordinasi Minggu III sd Minggu IV Komitmen bersama berupa Surat Kesepakatan, Foto
dengan mentor April 2017 kesepakatan area
perubahan

2. Membangun Komitmen /koordinasi Minggu III sd Minggu IV Komitmen bersama berupa Foto
dengan coach terkait proyek perubahan April 2017 kesepakatan area
perubahan

3. Menyusun draf SK Tim Kerja Minggu IJuni 2017 Draf SK Tim Kerja Proyek Draf SK Tim Kerja Proyek
Perubahan Perubahan
4. Membentuk Tim Kerja Minggu II Juni 2017 SK Pembentukan Tim Kerja SK Pembentukan Tim Kerja

5. Pertemuan dengan Tim Kerja Minggu II Juni 2017 Persetujuan Data Dokumentasi, Notulen Rapat,
membahas proyek perubahan Infrastruktur Daftar Hadir
6. Menyusun Jadwal Rencana Kerja Minggu III Juni 2017 Jadwal rencana kerja Tim Dokumentasi, Jadwal
Pembagian tugas tim Rencana Kerja
7. Koordinasi dengan stakeholder Minggu IV Terciptanya sinkronisasi Daftar Hadir dan Foto
Juni 2017

Diklat PIM IV 50
8. Sosiali dan pemantapan tim kerja Murid SD yang memiliki Daftar hadir
kegiatan motor penggrak PHBS Rumah kesiapan sebagai motor notulen
Tangga,dan pembekalan murid SDN I penggerak PHBS Materi sosialisasi
jereweh tentang PHBS Undangan
Foto
9. Melaksanakan Kegiatan penyampaian Minggu IVJuni s.d II Juli Berfungsinya murid SDN I Foto
pesan PHBS oleh Murid SD sebagai 2017 jereweh Kelas IV s/d kelas Dokumen hasil kegiatan
motor penggerak PHBS ruSurvey Data VI sebagai Motor penggerak
Base Infrastruktur
PHBS rumah tangga
10. Mengolah data hasil kegiatan motor Minggu II Juli s.d III Juli Tersedianya Data hasil Data capaian rumah tangga
penggerak PHBS 2017 capaian rumah tangga sehat sehat.

11. Monitoring proyek perubahan Minggu IV Juli 2017 Terinputnya data base Laporan Hasil Monitoring
infrastruktur jembatan
12. Mengadakan rapat Pengawasan Minggu IVJuli 2017 Hasil evaluasi terhadap Daftar hadir
terhadap proyek perubahan proyek perubahan Notulen
Undangan
Foto Rapat
13. Penyusunan Laporan proyek perubahan Minggu IVJuli 2017 Tersusunnya proposal Proposal proyek perubahan
proyek perubahan

Diklat PIM IV 51

Anda mungkin juga menyukai