Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Promkes adalah salah satu dari program yang ada pada institusi
kesehatan khususnya puskesmas dalam memberdayakan pengunjung dan
masyarakat baik di dalam maupun di luar puskesmas agar berperilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mengenali masalah kesehatan,
mencegah dan menanggulanginya. Dengan Promosi Kesehatan juga
menjadikan lingkungan puskesmas lebih aman, nyaman, bersih dan sehat
dalam mendukung perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Promkes termasuk dalam 6 program utama puskesmas oleh karena itu
program promosi kesehatan diharapkan lebih inovatif dan edukatif dalam
pelaksanaan programnya demi meningkatkan derajat kesehatan.
Promosi Kesehatan di Puskesmas merupakan tanggung jawab
bersama antara petugas, pengunjung, maupun masyarakat.Upaya Promosi
Kesehatan juga menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota
beserta jajaran sektor terkait untuk memfasilitasi puskesmas agar dapat
melaksanakan promosi kesehatan di puskesmas.
Gambaran pelaksanaan program kegiatan Memberikan informasi bagi
masyarakat terkait segala hal yang bertujuan pada peningkatan kualitas
kesehatan baik individu maupun masyarakat Secara spesifik gambaran
program kegiatan yang telah dilakukan oleh Seksi Promosi Kesehatan UPTD
Puskesmas Nuha adalah Program UKS, Program Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS), Program Desa Siaga Aktif, dan Program Upaya Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat (UKBM), serta Pelaksanaan Promosi Kesehatan
melalui media-media kesehatan.

B. Tujuan
Tujuan dari Laporan Tahunan ini yaitu untuk memberikan gambaran dan
informasi serta hasil cakupan program Promosi Kesehatan di UPTD
Puskesmas Nuha selama Tahun 2022. Laporan tahunan ini disusun dari data
dan laporan kegiatan yang dilaksanakan setiap bulannya dan laporan
penunjang lain yang didapatkan dari masing-masing desa di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Nuha. Seiring untuk pencapaian Visi dan Misi Puskesmas
Nuha, maka Tujuan yang ingin dicapai untuk Jangka Menengah yang

1
dilakukan Puskesmas Nuha mengacu pada Renstra Dinas Kesehatan yaitu :
1. Meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu dan anak khususnya di
wilayah kerja Puskesmas Nuha
2. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan Kesehatan Dasar
3. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan universal melalui jaminan
kesehatan
4. Meningkatkan pengendalian penyakit
5. Mewujudkan ketersediaan kebutuhan obat dan Sumber Daya Kesehatan

C. STRUKTUR ORGANISASI

Kepala Puskesmas

Unit Kesehatan Masyarakat & Perkesmas

Upaya Kesehatan Wajib

PROMOSI KESEHATAN

PHBS Tatanan RT UKBM UKS Desa Siaga

2
BAB III
PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

A. Intervensi Rumah Tangga ber PHBS


PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan
anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku
hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam kesehatan di
masyarakat.
Manfaat Rumah Tangga ber-PHBS :
1. Bagi Rumah Tangga
a. Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit
b. Anak tumbuh sehat dan cerdas
c. Anggota keluarga giat bekerja
d. Pengeluaran biaya rumah tangga ditujukan untuk memenuhi gizi
keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah
pendapatan keluarga
2. Bagi Masyarakat
a. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat, mencegah
dan menanggulangi masalah – masalah kesehatan
b. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
c. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan
Bersumber Masyarakat (UKBM) seperti Posyandu, tabulin, arisan
jamban, ambulance desa dan lain-lain
Adapun 10 (sepuluh) indikator PHBS di Rumah tangga yaitu :
1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu
persalinan sehingga keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin.
Disamping itu dengan ditolong oleh tenaga kesehatan
apabila terjadi kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau
dirujuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit. Jika ibu bersalin ditolong oleh
tenaga kesehatan maka peralatan yang digunakan aman, bersih dan
steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan
lainnya.
2). Memberi Bayi ASI Eksklusif
ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan zat gizi
yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga tumbuh dan
berkembang dengan baik. Manfaat memberi ASI bagi ibu adalah dapat
3
menjalin hubungan kasih saying antara ibu dan bayi, mengurangi
pendarahan setelah persalinan, mempercepat pemulihan kesehatan
ibu, dapat menunda kelahiran berikutnya, mengurangi resiko kena
kanker payudara dan lebih praktis karena ASI lebih mudah diberikan
pada saat bayi membutuhkan. ASI eksklusif diberikan pada bayi usia 0-
6 bulan.
3). Menimbang Bayi dan Balita setiap bulan
Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau
pertumbuhannya setiap bulan. Menimbang secara rutin di Posyandu
akan terlihat perkembangan berat badannya apakah naik atau tidak.
Manfaatnya, dapat mengetahui apakah balita tumbuh sehat, tahu dan
bisa mencegah gangguan pertumbuhan balita, untuk mengetahui balita
sakit (demam, batuk, pilek, diare), jika berat badan dua bulan berturut-
turut tidak naik atau bahkan balita yang berat badannya dibawah
garis merah (BGM) dan dicurigai gizi buruk, sehingga dapat dirujuk ke
Puskesmas. Datang secara rutin ke posyandu juga berfungsi untuk
mengetahui kelengkapan imunisasi serta untuk mendapatkan
penyluhan gizi.
4). Menggunakan Air Bersih
Manfaat menggunakan air bersih diantaranya agar terhindar dari
gangguan penyakit seperti diare, kolera, disentri, thypus, kecacingan,
penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan. Diharapkan dengan
menggunakan air bersih setiap anggota keluarga terpelihara
kebersihan dirinya.
5). Mencuci tangan dengan Air Bersih yang Mengalir dan Sabun
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir adalah salah satu
tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari
menggunkan air mengalir dan sabun untuk memtuskan mata rantai
kuman.
6). Menggunakan Jamban Sehat
Anggota rumah tangga menggunakan WC/Jamban yang sehat untuk
BAB dan BAK yang memenuhi syarat kesehatan
7). Memberantas Jentik Nyamuk sekali seminggu
Rumah bebas jentik adalah rumah tanga yang setelah dilakukan
pemeriksaan jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk
dengan melaksanakan 4 M plus.
8). Makan Buah dan Sayur setiap hari
Mengkonsumsi mimimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau
sebaliknya setiap hari karena buah mengandung vitamin, mineral dan

4
serat yang mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh serta
memelihara pencernaan
9). Melakukan aktifitas fisik setiap hari.
Aktifitas fisik bisa berupa : Olah raga, jalan santai, atau kegiatan yang
meningkatkan tingkat kesehatan tubuh
10.) Tidak merokok di dalam rumah
Rokok berbahaya tidak saja bagi perokok tetapi juga terhadap orang-
orang disekelilingnya, untuk itu hindarilah untuk tidak merokok di
dalam rumah

Berdasarkan SPM PHBS untuk tahun 2019 adalah 76 %, artinya 76% dari
jumlah seluruh Rumah Tangga yang dipantau mempraktekkan PHBS di
rumah tangga masing-masing. Adapun jumlah RT yang dipantau yaitu 5.240
KK, dengan rincian :
1. Magani = 1659
2. Sorowako = 1573
3. Nikkel = 1631
4. Nuha = 92
5. Matano = 285

Prosentase pencapaian Rumah Tangga ber – PHBS di wilayah kerja


Puskesmas Nuha tahun 2019 dapat dilihat pada grafik dibawah ini
Grafik 1. Cakupan PHBS Tatanan Rumah Tangga di Wilayah Kerja
Puskesms Nuha Triwulan I Tahun 2019

5
2000

1800

1600

1400

1200

1000

800

600

400

200

0
KK keseluruhan KK di pantau BerPHBS TDK BerPHBS persentase
berPHBS

Grafik 2.Cakupan PHBS Tatanan Rumah Tangga diwilayah kerja


Puskesmas Nuha Triwulan II tahun 2019

2000

1800

1600

1400

1200

1000

800

600

400

200

0
KK Keseluruhan KK dipantau PHBS Tdk PHBS persen

Grafik 3. Cakupan PHBS Tatanan Rumah Tangga di wilayah kerja


Puskesmas Nuha Triwulan III Tahun 2019

6
2000

1800

1600

1400

1200

1000

800

600

400

200

0
KK Keseluruhan KK dipantau PHBS tdk PHBS persentase
berPHBS

Grafik 4. Cakupan PHBS Tatanan Rumah Tangga di wilayah kerja


Puskesmas Nuha Triwulan IV Tahun 2019.

2000

1800

1600

1400

1200

1000

800

600

400

200

0
KK keseluruhan KK yang di pantau berPHBS tdk BerPHBS persentase berPHBS

7
Jika dianalisa dengan metode tulang ikan (Fish Bone), penyebab masalah
rendahnya cakupan PHBS di Tatanan Rumah Tangga secara keseluruhan yaitu :
1. Dari segi lingkungan : RT yang tidak ber PHBS sebagian besar tinggal di
lokasi yang jauh (sulit dijangkau) dengan waktu tempuh yang lama,
sehingga menyulitkan petugas/kader melakukan kunjungan
rumah/intervensi
2. Dari segi alat dan sarana : Beberapa kader tidak mempunyai alat
transportasi sehingga menyulitkan pelaksanaan intervensi di RT yang
lokasinya jauh, Alat dan sarana untuk penyuluhan terbatas sehingga
penyuluhan dianggap monoton/membosankan oleh masyarakat sehingga
masyarakat malas untuk mendengarkan.
3. Dari segi metode : Proses pemilihan kader tidak berdasarkan kompetensi
(yang mau saja) sehingga petugas kesulitan melakukan pembinaan dan
tingkat pendidikan kader yang masih rendah. Selain itu sebagian besar
masyarakat bekerja sebagai petani (berangkat pagi – pulang sore)
sehingga menyulitkan petugas untuk memberikan penyuluhan secara
langsung pada jam kerja.
4. Dari segi biaya : honor kader yang masih rendah
5. Dari segi manusia : kurangnya kesadaran/kemauan masyarakat
mempraktekkan phbs di RT masing-masing dengan beberapa karakter
masyarakat yang lebih senang diberi bantuan langsung daripada
penyuluhan selain itu tingkat ekonomi dan status sosial masyarakat yang
masih sangat rendah, serta tingkat pendidikan yang rendah.

B. Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah


Penjaringan kesehatan merupakan salah satu bentuk dari pelayanan
kesehatan yang bertujuan mendeteksi dini siswa yang memiliki masalah
kesehatan agar segera mendapatkan penanganan sedini mungkin.
Penjaringan kesehatan dilakukan pada peserta didik kelas 1 SD, kelas VII
SMP/Mts dan kelas X SMA yang meliputi pemeriksaan kebersihan
perorangan (rambut, kulit dan kuku), pemeriksaan status gizi melalui
pengukuran antropometri, pemeriksaan ketajaman indera (Penglihatan
dan pendengaran), pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut dan pengukuran
kesegaran jasmani. Selain itu juga dilaksanakan penyuluhan mengenai
kesehatan umum, kesehatan mental dan reproduksi remaja. Penjaringan
dilakukan di 19 sekolah di wilayah kerja Puskesmas Nuha dengan jumlah
siswa dijaring 1.205 siswa.

8
C. Program UKS

1. Pengertian

UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) adalah segala usaha yang


dilakukan untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada
setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan mulai dari TK/RA sampai
SMA/SMK/MA.
Pelaksanaan program UKS yang dilakukan di sekolah secara
umum merupakan upaya meningkatkan kemampuan peserta didik,
guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar mandiri dalam
mencegah penyakit, memelihara kesehatan, menciptakan dan
memelihara lingkungan sehat, tercipta kebijakan sekolah sehat serta
berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat sekitarnya.
PHBS di sekolah adalah sekumpulan perilaku yang
dipraktekkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan
sekolah atas sadar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga
secara mandiri mampu mencegah aktif dalam mewujudkan lingkungan
sehat.
Sekolah sehat (Sekolah Ber – PHBS) adalah sekolah yang
mampu menjaga lingkungan yang kondusif untuk meningkatkan
kesehatan peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah
sehingga dapat mengoptimalkan pertumbuhan fisik dan mental serta
perkembangan kecerdasan peserta didik melalui upaya kesehatan.
2. Tujuan
Secara umum, tujuan promosi kesehatan di sekolah adalah
tercapainya peningkatan pengetahuan, sikap dan kemampuan warga
sekolah dan masyarakat lingkungan sekolah dalam mencegah
penyakit, memelihara dan meningkatkan kesehatan serta berperan
aktif dalam upaya peningkatan kesehatan yang didukung dengan
kebijakan sekolah sehat. Sedangkan secara khusus, tujuannya adalah
sebagai berikut :
a. Meningkatkan warga sekolah dan masyarakat lingkungan sekolah
yang berperilaku hidup bersih dan sehat
b. Meningkatkan lingkungan sekolah yang sehat, aman dan nyaman
c. Meningkatkan peran aktif masyarakat sekolah untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat di lingkungan sekolah dan
sekitarnya
d. Meningkatkan dukungan kebijakan sehat dalam promosi
kesehatan di sekolah
9
3. Strategi
a. Pengembangan kebijakan sekolah sehat
b. Penggalangan kemitraan untuk meningkatkan upaya promosi
kesehatan di sekolah
c. Pemberdayaan warga sekolah dan masyarakat lingkungan sekolah
dalam membangun lingkungan sekolah yang sehat
d. Pengkajian/penelitian untuk meningkatkan program promosi
kesehatan di sekolah
8 Indikator PHBS di Sekolah
1. Tidak jajan di sembarang tempat, harus di kantin sekolah
2. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun
3. Buang air kecil dan buang air besar di jamban sekolah
4. Mengikuti kegiatan olahraga di sekolah
5. Memberantas jentik nyamuk
6. Tidak merokok
7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan
8. Membuang sampah pada tempatnya
Program UKS yang dilakukan oleh Seksi Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat melalui puskesmas sebagai Unit Pelaksana
Teknis Dinas (UPTD) berupa penjaringan anak sekolah serta pembinaan
UKS melalui program TRIAS UKS dan peningkatan sumberdaya manusia
melalui pelatihan.

10
Adapun Hasil Pelaksanaan TRIAS UKS selama Tahun 2019 dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1.

CAKUPAN KEGIATAN UKS UPTD PUSKESMAS NUHA


TAHUN 2019
10 10
10
9
8 7
7
TK
6 5 5 SD/MI
5 4 4 SMP
4 333 3 33
SMA/SMK
3
2
1 0 0 0 00 00
0 Penjaringan Pembinaan Pemeriksaan Pelatihan Pelatihan KKR
anak sekolah UKS berkala Dokcil

D. Program Desa Siaga Aktif


Desa atau Kelurahan Siaga Aktif adalah bentuk pengembangan dari
Desa Siaga yang telah dimulai sejak tahun 2006. Desa atau Kelurahan Siaga
Aktif adalah desa atau yang disebut dengan nama lain atau kelurahan, yang
1. Penduduknya dapat mengakses pelayanan setiap hari melalui Pos
Kesehatan Desa (Poskesdes) atau sarana kesehatan yang ada di
wilayah tersebut seperti, Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu
(Pustu), Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) atau sarana
kesehatan lainnya.
2. Memiliki upaya kesehatan bersumber masyarakat (UKBM) yang
melaksanakan upaya survailans berbasis masyarakat (pemantauan
penyakit, Kesehatan Ibu dan Anak, gizi, lingkungan, dan perilaku),
penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, serta
penyehatan lingkungan.

11
Berdasarkan pengertian tersebut di atas maka Desa atau Kelurahan Siaga
Aktif memiliki komponen :
1. Pelayanan Kesehatan Dasar
2. UKBM yang melaksanakan survailans yang berbasis masyarakat,
penanggulangan kegawatdaruratan kesehatan dan bencana,
penyehatan lingkungan
3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Desa Siaga Aktif atau
Kelurahan Siaga Aktif diselenggarakan melalui berbagai UKBM, serta
kegiatan kader dan masyarakat. Pelayanan ini selanjutnya didukung oleh
sarana – sarana kesehatan yang ada seperti Puskesmas Pembantu (Pustu),
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), Puskesmas dan Rumah Sakit. Teknis
pelaksanaan pelayanan mengacu kepada petunjuk – petunjuk teknis dari
Kementerian Kesehatan dengan pengawasan dan bimbingan dari
Puskesmas.
Pelayanan kesehatan dasar adalah pelayanan primer, sesuai dengan
kewenangan tenaga kesehatan yang bertugas.
Pelayanan Kesehatan Dasar berupa :
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
2. Pelayanan Kesehatan untuk ibu menyusui
3. Pelayanan Kesehatan untuk anak
4. Penemuan dan penanganan penderita penyakit
Atas dasar kriteria yang telah ditetapkan, maka perlu dilakukan
pentahapan dalam pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif,
sehingga dapat dicapai tingkatan – tingkatan atau kategori Desa Siaga Aktif
atau Kelurahan Siaga Aktif sebagai berikut :

Tabel 2. Kriteria Desa Siaga Aktif


KRITERIA PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI

Forum Masyarakat Ada, tetapi Berjalan, tetapi Berjalan setiap Berjalan setiap
Desa/Kelurahan belum jalan belum rutin tri-wulan, Bulan
setiap tri-wulan

KPM/Kader Teknis Sudah ada min. 2 Sudah ada 3-5 Sudah ada 6-8 Sudah ada 9 orang
orang orang orang atau lebih

Kemudahan Akses Ya Ya Ya Ya
Pelayanan
Kesehatan

Posyandu & UKBM Posyandu ya, Posyandu & Posyandu & Posyandu &
Aktif UKBM lainnya 2 UKBM lainnya 3 UKBM lainnya 4 UKBM lainnya
tidak aktif aktif aktif aktif

Dukungan dana Sudah ada dari Sudah ada dari Sudah ada dari Sudah ada dari
untuk kegiatan pemerintah desa pemerintah desa pemerintah desa pemerintah desa
kesehatan di desa dan kelurahan dan kelurahan dan kelurahan dan kelurahan
dan kelurahan serta belum ada serta satu serta dua sumber serta dua sumber

12
sumber lainnya sumber lainnya lainnya yaitu lainnya yaitu
baik masyarakat masyarakat dan masyarakat dan
ataupun dunia dunia usaha dunia usaha
usaha

Peran Masyarakat Ada peran aktif Ada peran aktif Ada peran aktif Ada peran aktif
dan Organisasi masyarakat masyarakat yang masyarakat yang masyarakat yang
Kemasyarakatan namun tidak ada didukung peran didukung peran didukung peran
peran aktif aktif satu ormas aktif dua ormas aktif lebih dari dua
ormas ormas

Peraturan Kepala Belum ada Ada, belum Ada, sudah Ada, sudah
Desa atau direalisasikan direalisasikan direalisasikan
peraturan
Bupati/walikota

Pembinaan PHBS Pembinaan PHBS Pembinaan PHBS Pembinaan PHBS Pembinaan PHBS
Rumah Tangga Kurang dari 20% minimal 20% minimal 40% minimal 70%
rumah tangga rumah tangga rumah tangga rumah tangga yang
yang ada yang ada yang ada ada

Sebagai gambaran keadaan desa siaga aktif yang ada di Wilayah puskesmas
Nuha dapat dilihat sebagai berikut :

Grafik 8. Cakupan Desa Siaga Aktif di wilayah kerja Puskesmas Nuha


Tahun 2020

Capaian Program Desa Siaga Diwilayah Kerja


UPTD Puskesmas Nuha
Januari sd Desember tahun 2022
(Target 5 Desa/Kelurahan Siaga Aktif)

SOROWAKO MAGANI NIKKEL NUHA MATANO

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI

Desa dan Kelurahan Siaga Aktif merupakan salah satu indikator dalam
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten dan Kota.
Target yang harus dicapai pada tahun 2022 adalah 87 % desa dan
kelurahan yang ada di Kabupaten Luwu Timur telah menjadi Desa dan

13
Kelurahan Siaga Aktif, khusus Puskesmas Nuha telah menjadi
Desa/Kelurahan siaga aktif.

D.2. Pembinaan Desa Siaga


Pembinaan desa siaga adalah kegiatan yang dilakukan dengan
tujuan mengembangkan komitmen dan kerja sama tim di tingkat desa
dalam rangka pengembangan Desa Siaga dan juga dilakukan monitoring
dan evaluasi. adapun Laporan Pengembangan Desa Siaga Tahun 2018
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

No Nama Desa Pertemuan Ambulance Dana Dana Peraturan


Forum Desa Desa Pihak di tk. Desa
Ketig
a
1 Sorowako Tdk Rutin Ada Ada Ada Ada
2 Magani Tdk Rutin Tidak Ada Ada Ada Ada
3 Nikkel Tdk Rutin Tidak Ada Ada Ada Ada
4 Nuha Tdk Rutin Tidak Ada Ada Ada Ada
5 Matano Tdk Rutin Ada Ada Ada Ada

E. Program UKBM

1. Pengertian
Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) dari, oleh,
untuk dan bersama masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dasar untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan
angka kematian bayi (AKB). Untuk kegiatan UKBM di wilayah kerja
Puskesmas Nuha, kegiatan yang aktif masih pada kegiatan Posyandu
sedangkan kegiatan UKBM yang lain belum berjalan maksimal.
2. Posyandu
Posyandu merupakan jenis UKBM yang paling memasyarakat dewasa
ini. Posyandu yang meliputi 5 program prioritas (KB, KIA, Gizi,
Imunisasi, dan Penanggulangan Diare) terbukti mempunyai daya
ungkit besar terhadap penurunan angka kematian bayi dan
penurunan angka kesakitan. Penilaian perkembangan Posyandu
dinilai berdasarkan Strata Posyandu yang dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :

Tabel 3. Indikator Perkembangan Posyandu


14
No Indikator Pratama Madya Purnama Mandiri
1 Frekuensi < 8 kali ≥ 8 kali ≥ 8 kali ≥ 8 kali
Penimbangan
2 Rata-rata < 5 orang ≥ 5 orang ≥ 5 orang ≥ 5 orang
kader
bertugas
3 Rata-rata < 50% < 50% ≥ 50 % ≥ 50 %
Cakupan D/S
4 Cakupan < 50% < 50% ≥ 50 % ≥ 50 %
kumulatif KB
5 Cakupan < 50% < 50% ≥ 50 % ≥ 50 %
kumulatif KIA
6 Cakupan < 50% < 50% ≥ 50 % ≥ 50 %
kumulatif
Imunisasi
7 Program (-) (-) (+) (+)
Tambahan
8 Dana Sehat < 50% < 50% < 50% ≥ 50 %

Dari hasil penilaian Indikator Perkembangan Posyandu diatas,


untuk Posyandu wilayah Puskesmas Nuha dapat dilihat pada grafik
dibawah ini:

CAKUPAN PEMBINAAN UKBM DIWILAYAH KERJA


PUSKESMAS NUHA TAHUN 2019
Pratama Madya Purnama Mandiri Persentase

ar tai ati ek at da ah ra ati a an ar ile o uk gi te


ek era seh ggr pak un Ind hte el elim oy aw env atan nd dan pu
m t b a M b a e
p An Se I sa Sej D m M ug M u t Lan on
ncu Nu Fla Bo Ka
y B
Ku

Dari drafik diatas terlihat bahwa Posyandu di wilayah kerja Puskesmas


Nuha rata-rata berada pada tahap Mandiri.
15
E.1. Pembinaan Kader Posyandu untuk Kegiatan Inovasi Posyandu
Melihat akar permasalahan rendahnya cakupan kunjungan balita
ke posyandu yang berpengaruh pada strata posyandu, maka dipandang
perlu untuk melakukan pembinaan kepada kader posyandu untuk
memaksimalkan kegiatan di posyandu yang tujuan akhirnya Cakupan
kunjungan balita di posyandu dapat terus meningkat.
F. Realisasi Anggaran Kegiatan Promkes
Secara rinci kegiatan yang dilaksanakan pada program promosi
kesehatan sesuai dengan anggaran DAK tahun 2019 Yaitu :
1. PHBS
NO Uraian Kegiatan Pagu Realisasi KET
Anggaran
1. Intervensi PHBS 2 orang x 5 Rp. 2.600.000 Rp. 2.600.000 DAK
Desa x 4 Triwulan
2. Pembinaan KTR 2 Orang x 2 Rp. 1.040.000 Rp. 1.040.000 DAK
Desa x 4 Triwln
N Uraian Kegiatan Pagu Realisasi KET
O Anggaran
1. Pembinaan Desa Siaga : 1 org x DAK
Rp. 650.000 Rp.520.000
10 kali x Rp. 65.000
2. Transport kader kelurahan
siaga aktif kesehatan
Rp. 2.400.000 Rp. 2.300.000
2 orang X 12 bulan X DAK

Rp.100.000

1. Desa Siaga

N Uraian Kegiatan Pagu Realisasi KET


O Anggaran
1. Pembinaan UKBM : 1 Org x 17 Rp. 4.420.000 Rp.4.420.000 DAK
posy x 4 trwln x 65.000
1. UKBM

16
NO Uraian Kegiatan Pagu Realisasi KET
Anggaran
1 Pembinaan UKS di sekolah Rp.4.680.000 Rp. 4.680.000 DAK

3 Penjaringan anak sekolah


Rp. 12.350.000 Rp. 12.350.000 DAK

4 Pemeriksaan berkala
Rp. 6.760.000 Rp. 6.760.000 DAK

5. Belanja makan minum pembinaan


Rp. 600.000 Rp. 600.000 DAK
dokter kecil dan guru sekolah

6. Belanja makan minum pembinaan


Rp. 990.000 Rp. 990.000 DAK
kader kesehatan remaja
2. UKS

17
BAB III
PENUTUP
Promosi Kesehatan merupakan upaya perubahan atau perbaikan
perilaku di bidang kesehatan disertai dengan upaya mempengaruhi lingkungan
atau hal-hal lain yang sangat berpengaruh terhadap perbaikan perilaku dan
kualitas kesehatan. Promosi Kesehatan berpatokan kepada Perilaku Hidup
Bersih Sehat (PHBS)
Pada Promosi Kesehatan, peran kemitraan lebih ditekankan lagi, yang
dilandasi oleh kesamaan (equity), keterbukaan (transparancy) dan saling
memberi manfaat (mutual benefit). Kemitraan ini dikembangkan antara
pemerintah dengan masyarakat termasuk swasta dan LSM, juga secara Lintas
Program dan Lintas Sektor.
Dari beberapa masalah dan kendala yang dihadapi Rencana Tindak
Lanjut kedepan yang kami harapkan, antara lain:
1. Membuat pameran Promkes di sekolah – sekolah
2. Pengadaan peralatan dan perlengkapan penyuluhan seperti TOA, kamera,
lembar balik penyuluhan, film – film bertema promkes, dll
3. Berkoordinasi dengan bapak kepala desa untuk mengadakan seleksi dalam
hal pemilihan kader, baik kader desa siaga maupun posyandu
4. Meningkatkan kesejahteraan kader
Kami sadari bahwa apa yang kami buat ini masih sangat jauhdari
kesempurnaan, olehnya itu masukan yang bersifat konstruktif sangat kami
harapakan untuk perbaikan kedepan. Dan kami juga ucapkan terima kasih atas
partisipasi pada semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan
tahunan ini.
Demikian Laporan Tahunan ini kami buat sebagai bahan evaluasi
sekaligus potret pelaksanaan program kegiatan yang dilakukan oleh Program
Promosi Kesehatan di Puskesmas. Semoga laporan tahunan ini dapat memberi
manfaat bagi kami sendiri dan pihak – pihak yang lain

18
LEMBAR PENGESAHAN :

Laporan Tahunan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Bidang


Kesehatan Masyarakat Puskesmas Nuha Kabupaten Luwu Timur Tahun
Anggaran 2019 telah dilaksanakan dan telah diperiksa sesuai dengan ketentuan
yang ada.

Nuha, Januari 2020

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Nuha

Chandra,SKM
Pangkat: Pembina, IV/a
NIP: 19760218 200312 2 009

Tim Kerja Promkes :

1. Nurnia,SKM
2. Halwatia,A.Md.Keb
3. Parsinah,SKM
4. Sulastri S. AMKG

19
LAPORAN TAHUNAN
PROMKES

PUSKESMAS NUHA

Tahun 2020

20
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................ i

Bab I Pendahuluan ........................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................... 1

B. Tujuan ............................................................... . 2

Bab II Pelaksanaan Kegiatan ............................... . ……………………. 3

A. Intervensi Rumah Tangga ber PHBS .................................... .4

B. Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah ................................... 9

C. Program UKS ......................................................................... 10

D. Program Desa Siaga Aktif ...................................................... 14

E. Program UKBM ...................................................................... 17

F. Realisasi Anggran………………………………………………... 19

Bab III Penutup ..................................................................................... 21

21
DOKUMENTASI
KEGIATAN PROMKES

Tahun 2020

22
PELATIHAN DOKTER KECIL

23
DOKUMENYASI PEMBINAAN UKS

DOKUMENTASI PEMBINAAN UKBM

24
25
DOKUMENTASI PENJARINGAN ANAK SEKOL

26
DOKUMENTASI PEMBINAAN DESA SIAGA

KEGIATAN PEMBINAAN DESA SIAGA DI DESA NUHA


BULAN FEBRUARI 2020

27
KEGIATAN PEMBINAAN DESA SIAGA DI DESA NIKKEL
BULAN FEBRUARI 2020

28
KEGIATAN PEMBINAAN DESA SIAGA DI KELURAHAN MAGANI
BULAN FEBRUARI 2020

29
DOKUMENTASI KEGIATAN PENYULUHAN

DOKUMENTASI KEGIATAN INTERVENSI PHBS

30
31

Anda mungkin juga menyukai