PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Promkes adalah salah satu dari program yang ada pada institusi
kesehatan khususnya puskesmas dalam memberdayakan pengunjung dan
masyarakat baik di dalam maupun di luar puskesmas agar berperilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mengenali masalah kesehatan,
mencegah dan menanggulanginya. Dengan Promosi Kesehatan juga
menjadikan lingkungan puskesmas lebih aman, nyaman, bersih dan sehat
dalam mendukung perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Promkes termasuk dalam 6 program utama puskesmas oleh karena itu
program promosi kesehatan diharapkan lebih inovatif dan edukatif dalam
pelaksanaan programnya demi meningkatkan derajat kesehatan.
Promosi Kesehatan di Puskesmas merupakan tanggung jawab
bersama antara petugas, pengunjung, maupun masyarakat.Upaya Promosi
Kesehatan juga menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota
beserta jajaran sektor terkait untuk memfasilitasi puskesmas agar dapat
melaksanakan promosi kesehatan di puskesmas.
Gambaran pelaksanaan program kegiatan Memberikan informasi bagi
masyarakat terkait segala hal yang bertujuan pada peningkatan kualitas
kesehatan baik individu maupun masyarakat Secara spesifik gambaran
program kegiatan yang telah dilakukan oleh Seksi Promosi Kesehatan UPTD
Puskesmas Nuha adalah Program UKS, Program Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS), Program Desa Siaga Aktif, dan Program Upaya Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat (UKBM), serta Pelaksanaan Promosi Kesehatan
melalui media-media kesehatan.
B. Tujuan
Tujuan dari Laporan Tahunan ini yaitu untuk memberikan gambaran dan
informasi serta hasil cakupan program Promosi Kesehatan di UPTD
Puskesmas Nuha selama Tahun 2022. Laporan tahunan ini disusun dari data
dan laporan kegiatan yang dilaksanakan setiap bulannya dan laporan
penunjang lain yang didapatkan dari masing-masing desa di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Nuha. Seiring untuk pencapaian Visi dan Misi Puskesmas
Nuha, maka Tujuan yang ingin dicapai untuk Jangka Menengah yang
1
dilakukan Puskesmas Nuha mengacu pada Renstra Dinas Kesehatan yaitu :
1. Meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu dan anak khususnya di
wilayah kerja Puskesmas Nuha
2. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan Kesehatan Dasar
3. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan universal melalui jaminan
kesehatan
4. Meningkatkan pengendalian penyakit
5. Mewujudkan ketersediaan kebutuhan obat dan Sumber Daya Kesehatan
C. STRUKTUR ORGANISASI
Kepala Puskesmas
PROMOSI KESEHATAN
2
BAB III
PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
4
serat yang mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh serta
memelihara pencernaan
9). Melakukan aktifitas fisik setiap hari.
Aktifitas fisik bisa berupa : Olah raga, jalan santai, atau kegiatan yang
meningkatkan tingkat kesehatan tubuh
10.) Tidak merokok di dalam rumah
Rokok berbahaya tidak saja bagi perokok tetapi juga terhadap orang-
orang disekelilingnya, untuk itu hindarilah untuk tidak merokok di
dalam rumah
Berdasarkan SPM PHBS untuk tahun 2019 adalah 76 %, artinya 76% dari
jumlah seluruh Rumah Tangga yang dipantau mempraktekkan PHBS di
rumah tangga masing-masing. Adapun jumlah RT yang dipantau yaitu 5.240
KK, dengan rincian :
1. Magani = 1659
2. Sorowako = 1573
3. Nikkel = 1631
4. Nuha = 92
5. Matano = 285
5
2000
1800
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
KK keseluruhan KK di pantau BerPHBS TDK BerPHBS persentase
berPHBS
2000
1800
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
KK Keseluruhan KK dipantau PHBS Tdk PHBS persen
6
2000
1800
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
KK Keseluruhan KK dipantau PHBS tdk PHBS persentase
berPHBS
2000
1800
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
KK keseluruhan KK yang di pantau berPHBS tdk BerPHBS persentase berPHBS
7
Jika dianalisa dengan metode tulang ikan (Fish Bone), penyebab masalah
rendahnya cakupan PHBS di Tatanan Rumah Tangga secara keseluruhan yaitu :
1. Dari segi lingkungan : RT yang tidak ber PHBS sebagian besar tinggal di
lokasi yang jauh (sulit dijangkau) dengan waktu tempuh yang lama,
sehingga menyulitkan petugas/kader melakukan kunjungan
rumah/intervensi
2. Dari segi alat dan sarana : Beberapa kader tidak mempunyai alat
transportasi sehingga menyulitkan pelaksanaan intervensi di RT yang
lokasinya jauh, Alat dan sarana untuk penyuluhan terbatas sehingga
penyuluhan dianggap monoton/membosankan oleh masyarakat sehingga
masyarakat malas untuk mendengarkan.
3. Dari segi metode : Proses pemilihan kader tidak berdasarkan kompetensi
(yang mau saja) sehingga petugas kesulitan melakukan pembinaan dan
tingkat pendidikan kader yang masih rendah. Selain itu sebagian besar
masyarakat bekerja sebagai petani (berangkat pagi – pulang sore)
sehingga menyulitkan petugas untuk memberikan penyuluhan secara
langsung pada jam kerja.
4. Dari segi biaya : honor kader yang masih rendah
5. Dari segi manusia : kurangnya kesadaran/kemauan masyarakat
mempraktekkan phbs di RT masing-masing dengan beberapa karakter
masyarakat yang lebih senang diberi bantuan langsung daripada
penyuluhan selain itu tingkat ekonomi dan status sosial masyarakat yang
masih sangat rendah, serta tingkat pendidikan yang rendah.
8
C. Program UKS
1. Pengertian
10
Adapun Hasil Pelaksanaan TRIAS UKS selama Tahun 2019 dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.
11
Berdasarkan pengertian tersebut di atas maka Desa atau Kelurahan Siaga
Aktif memiliki komponen :
1. Pelayanan Kesehatan Dasar
2. UKBM yang melaksanakan survailans yang berbasis masyarakat,
penanggulangan kegawatdaruratan kesehatan dan bencana,
penyehatan lingkungan
3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Desa Siaga Aktif atau
Kelurahan Siaga Aktif diselenggarakan melalui berbagai UKBM, serta
kegiatan kader dan masyarakat. Pelayanan ini selanjutnya didukung oleh
sarana – sarana kesehatan yang ada seperti Puskesmas Pembantu (Pustu),
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), Puskesmas dan Rumah Sakit. Teknis
pelaksanaan pelayanan mengacu kepada petunjuk – petunjuk teknis dari
Kementerian Kesehatan dengan pengawasan dan bimbingan dari
Puskesmas.
Pelayanan kesehatan dasar adalah pelayanan primer, sesuai dengan
kewenangan tenaga kesehatan yang bertugas.
Pelayanan Kesehatan Dasar berupa :
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
2. Pelayanan Kesehatan untuk ibu menyusui
3. Pelayanan Kesehatan untuk anak
4. Penemuan dan penanganan penderita penyakit
Atas dasar kriteria yang telah ditetapkan, maka perlu dilakukan
pentahapan dalam pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif,
sehingga dapat dicapai tingkatan – tingkatan atau kategori Desa Siaga Aktif
atau Kelurahan Siaga Aktif sebagai berikut :
Forum Masyarakat Ada, tetapi Berjalan, tetapi Berjalan setiap Berjalan setiap
Desa/Kelurahan belum jalan belum rutin tri-wulan, Bulan
setiap tri-wulan
KPM/Kader Teknis Sudah ada min. 2 Sudah ada 3-5 Sudah ada 6-8 Sudah ada 9 orang
orang orang orang atau lebih
Kemudahan Akses Ya Ya Ya Ya
Pelayanan
Kesehatan
Posyandu & UKBM Posyandu ya, Posyandu & Posyandu & Posyandu &
Aktif UKBM lainnya 2 UKBM lainnya 3 UKBM lainnya 4 UKBM lainnya
tidak aktif aktif aktif aktif
Dukungan dana Sudah ada dari Sudah ada dari Sudah ada dari Sudah ada dari
untuk kegiatan pemerintah desa pemerintah desa pemerintah desa pemerintah desa
kesehatan di desa dan kelurahan dan kelurahan dan kelurahan dan kelurahan
dan kelurahan serta belum ada serta satu serta dua sumber serta dua sumber
12
sumber lainnya sumber lainnya lainnya yaitu lainnya yaitu
baik masyarakat masyarakat dan masyarakat dan
ataupun dunia dunia usaha dunia usaha
usaha
Peran Masyarakat Ada peran aktif Ada peran aktif Ada peran aktif Ada peran aktif
dan Organisasi masyarakat masyarakat yang masyarakat yang masyarakat yang
Kemasyarakatan namun tidak ada didukung peran didukung peran didukung peran
peran aktif aktif satu ormas aktif dua ormas aktif lebih dari dua
ormas ormas
Peraturan Kepala Belum ada Ada, belum Ada, sudah Ada, sudah
Desa atau direalisasikan direalisasikan direalisasikan
peraturan
Bupati/walikota
Pembinaan PHBS Pembinaan PHBS Pembinaan PHBS Pembinaan PHBS Pembinaan PHBS
Rumah Tangga Kurang dari 20% minimal 20% minimal 40% minimal 70%
rumah tangga rumah tangga rumah tangga rumah tangga yang
yang ada yang ada yang ada ada
Sebagai gambaran keadaan desa siaga aktif yang ada di Wilayah puskesmas
Nuha dapat dilihat sebagai berikut :
Desa dan Kelurahan Siaga Aktif merupakan salah satu indikator dalam
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten dan Kota.
Target yang harus dicapai pada tahun 2022 adalah 87 % desa dan
kelurahan yang ada di Kabupaten Luwu Timur telah menjadi Desa dan
13
Kelurahan Siaga Aktif, khusus Puskesmas Nuha telah menjadi
Desa/Kelurahan siaga aktif.
E. Program UKBM
1. Pengertian
Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) dari, oleh,
untuk dan bersama masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dasar untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan
angka kematian bayi (AKB). Untuk kegiatan UKBM di wilayah kerja
Puskesmas Nuha, kegiatan yang aktif masih pada kegiatan Posyandu
sedangkan kegiatan UKBM yang lain belum berjalan maksimal.
2. Posyandu
Posyandu merupakan jenis UKBM yang paling memasyarakat dewasa
ini. Posyandu yang meliputi 5 program prioritas (KB, KIA, Gizi,
Imunisasi, dan Penanggulangan Diare) terbukti mempunyai daya
ungkit besar terhadap penurunan angka kematian bayi dan
penurunan angka kesakitan. Penilaian perkembangan Posyandu
dinilai berdasarkan Strata Posyandu yang dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Rp.100.000
1. Desa Siaga
16
NO Uraian Kegiatan Pagu Realisasi KET
Anggaran
1 Pembinaan UKS di sekolah Rp.4.680.000 Rp. 4.680.000 DAK
4 Pemeriksaan berkala
Rp. 6.760.000 Rp. 6.760.000 DAK
17
BAB III
PENUTUP
Promosi Kesehatan merupakan upaya perubahan atau perbaikan
perilaku di bidang kesehatan disertai dengan upaya mempengaruhi lingkungan
atau hal-hal lain yang sangat berpengaruh terhadap perbaikan perilaku dan
kualitas kesehatan. Promosi Kesehatan berpatokan kepada Perilaku Hidup
Bersih Sehat (PHBS)
Pada Promosi Kesehatan, peran kemitraan lebih ditekankan lagi, yang
dilandasi oleh kesamaan (equity), keterbukaan (transparancy) dan saling
memberi manfaat (mutual benefit). Kemitraan ini dikembangkan antara
pemerintah dengan masyarakat termasuk swasta dan LSM, juga secara Lintas
Program dan Lintas Sektor.
Dari beberapa masalah dan kendala yang dihadapi Rencana Tindak
Lanjut kedepan yang kami harapkan, antara lain:
1. Membuat pameran Promkes di sekolah – sekolah
2. Pengadaan peralatan dan perlengkapan penyuluhan seperti TOA, kamera,
lembar balik penyuluhan, film – film bertema promkes, dll
3. Berkoordinasi dengan bapak kepala desa untuk mengadakan seleksi dalam
hal pemilihan kader, baik kader desa siaga maupun posyandu
4. Meningkatkan kesejahteraan kader
Kami sadari bahwa apa yang kami buat ini masih sangat jauhdari
kesempurnaan, olehnya itu masukan yang bersifat konstruktif sangat kami
harapakan untuk perbaikan kedepan. Dan kami juga ucapkan terima kasih atas
partisipasi pada semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan
tahunan ini.
Demikian Laporan Tahunan ini kami buat sebagai bahan evaluasi
sekaligus potret pelaksanaan program kegiatan yang dilakukan oleh Program
Promosi Kesehatan di Puskesmas. Semoga laporan tahunan ini dapat memberi
manfaat bagi kami sendiri dan pihak – pihak yang lain
18
LEMBAR PENGESAHAN :
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Nuha
Chandra,SKM
Pangkat: Pembina, IV/a
NIP: 19760218 200312 2 009
1. Nurnia,SKM
2. Halwatia,A.Md.Keb
3. Parsinah,SKM
4. Sulastri S. AMKG
19
LAPORAN TAHUNAN
PROMKES
PUSKESMAS NUHA
Tahun 2020
20
DAFTAR ISI
B. Tujuan ............................................................... . 2
F. Realisasi Anggran………………………………………………... 19
21
DOKUMENTASI
KEGIATAN PROMKES
Tahun 2020
22
PELATIHAN DOKTER KECIL
23
DOKUMENYASI PEMBINAAN UKS
24
25
DOKUMENTASI PENJARINGAN ANAK SEKOL
26
DOKUMENTASI PEMBINAAN DESA SIAGA
27
KEGIATAN PEMBINAAN DESA SIAGA DI DESA NIKKEL
BULAN FEBRUARI 2020
28
KEGIATAN PEMBINAAN DESA SIAGA DI KELURAHAN MAGANI
BULAN FEBRUARI 2020
29
DOKUMENTASI KEGIATAN PENYULUHAN
30
31