Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN TOJO UNA UNA

DINASKESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT AMPANA BARAT
KodePUSK : 7209050202 Alamat : Jln. Beringin No.10 Kel. BailoBaru Kec. Ampana Kota
Email : ampanabaratpkm@gmail.com Kode pos : 94683

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OFREFERENCE (TOR)


Survey/pengkajian serta Pembinaan PHBS dan Penerapan Protokol Pencegahan
Penularan Covid-19 di Rumah Tangga
TAHUN ANGGARAN 2021

I. PENDAHULUAN

Promosi kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan


masyarakat melalui proses pembelajaran dari – oleh – untuk dan bersama masyarakat,
agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumberdaya masyarakat, sesuai dengan kondisi social budaya setempat didukung
oleh kebijakan public yang berwawasan kesehatan. Banyak masalah kesehatan di
negeri kita Indonesia, termasuk timbulnya Kejadian Luar Biasa (KLB) yang erat
kaitannya dengan perilaku masyarakat itu sendiri. Sebagai contoh KLB Diare dimana
penyebab utamanya adalah rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat seperti
kesadaran akan buang air besar yang belum benar (tidak di jamban), cuci tangan pakai
sabun masih sangat terbatas, minum air yang tidak sehat dan lain-lain.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan
individu/kelompok dapat menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat.
Promosi kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui proses pembelajaran dari – oleh – untuk dan bersama masyarakat,
agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumberdaya masyarakat, sesuai dengan kondisi social budaya setempat didukung
oleh kebijakan public yang berwawasan kesehatan. Banyak masalah kesehatan di
negeri kita Indonesia, termasuk timbulnya Kejadian Luar Biasa (KLB) yang erat
kaitannya dengan perilaku masyarakat itu sendiri. Sebagai contoh KLB Diare dimana
penyebab utamanya adalah rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat seperti
kesadaran akan buang air besar yang belum benar (tidak di jamban), cuci tangan pakai
sabun masih sangat terbatas, minum air yang tidak sehat dan lain-lain.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan
individu/kelompok dapat menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat.
Program pembinaan PHBS sudah berjalan sekitar 20 tahun, tetapi
keberhasilannya masih jauh dari harapan. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun
2007 menunjukkan bahwa rumah tangga di Indonesia yang mempraktikkan PHBS
baru mencapai 38,7%. Padahal Rencana Strategi (Renstra) Kementerian Kesehatan
menetapkan target pada tahun 2014 rumah tangga yang mempraktikkan PHBS adalah
70% belum tercapai dan khususnya Wilker Puskesmas Ampana Barat sampai tahun
2019 masih di < 40%. Hal ini menuntut peningkatan kinerja yang luar biasa dalam
pembinaan PHBS.
II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatnya PHBS di tatanan rumah tangga, tatanan institusi pendidikan, tatanan
tempat kerja dan tatanan tempat – tempat umum
1. Tujuan Khusus
1. Memperkuat gerakan dan peran serta masyarakat melalui PHBS di tatanan
rumah tangga
2. Meningkatkan akses informasi dan edukasi kepada masyarakat di tatanan
rumah tangga
3. Terwujudnya kawasan sehat dengan meningkatkan PHBS pada semua tatanan
I I I . OUTPUT
Tercapainya indikator tatanan sehat terdiri dari indikator prilaku dan indikator
lingkungan di Tatanan Rumah Tangga Yaitu ;
a. Indikator Prilaku ; Persalinan di faskes (100%), ASI Eksklusif (50%), Menimbang
Bayi & Balita 80%, Cuci Tangan dg Air bersih & Sabun 90%, Konsumsi sayur dan
buah (78,1%), Aktifitas fisik (89%), Tidak merokok di dalam rumah/Tidak merokok
(25,2%) dan dapat menerapkan protokol Kesehatan Penanganan Covid 19
b. Indikator Lingkungan ; Menggunakan air bersih (97,6%), Menggunakan jamban
(77,1%), Memberantas Jentik dirumah (55,7%)
DAN OUTCOME
1. Kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
2. Meningkatnya cakupan keluarga berPHBS dengan indicator Akselerasi, sehingga
Tojo Una Una Khususnya Wilaya kerja Puskesmas Ampana Barat dapat keluar dari
DBK
I V . CARA PELAKSANAAN KEGIATAN
 Melakukan pendataan, penyebarluasan informasi, pemberdayaan dan penggerakan
masyarakat, pembinaan dan evaluasi kegiatan PHBS dengan mengacu pada 10
indikator PHBS tatanan rumah tangga meliputi :
1. Persalinan ditolong oleh NAKES di Faskes
2. Memberi bayi ASI esklusif
3. Menimbang balita setiap bulan
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah seminggu sekali
8. Makan sayur dan buah setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah
Kegiatan pokok PHBS dilakukan sesuai dengan strategi yaitu :
1. Advokasi melalui konsultasi pertemuan-pertemuan dan kegiatan-kegiatan lain
kepada pengambil keputusan baik kalangan pemerintah, swata maupun pemuka
masyarakat untuk untuk mendukung pembangunan kesehatan terutama dalam
hal PHBS
2. Bina suasna dalam rangka mendukung penyelenggaraan penyuluhan dengan
mempertimbagkan budaya setempat serta pengembangan media dan sarana
penyuluhan
3. Gerakan masyarakat melalaui pendekatan kepada kelompok sasaran Penyuluhan
langsung atau melalaui media baik pada perorangan, kelompok maupun
masyarkat luas, pengkajian masalah di daerah binaan PHBS dan pelatihan kader
kesehatan.
 dan melakukan Pembinaan penerapan Protokol Kesehatan Penanganan Covid-19
meliputi :
Protokol Kesehatan Penanganan Covid-19
JIKA ANDA MERASA TIDAK SEHAT
1. Jika Anda merasa tidak sehat dengan kriteria ; Demam 38 derajat Celcius,
batuk/pilek maka istirahatlah yang cukup di rumah dan perbanyak minum air
putih. Bila keluhan berlanjut, atau disertai dengan kesulitan bernafas (sesak
atau nafas cepat), segera berobat kefasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes)
Pada saat berobat ke fasyankes, Anda harus lakukan tindakan berikut :
a. Gunakan masker
b. Apabila tidak memiliki masker, ikuti etika batuk/bersin yang benar dengan
cara menutup mulut dan hidung dengan tisu atau punggung lengan
c. Usahakan tidak menggunakan transportasi massal
2. Tenaga kesehatan (nakes) di fasyankes akan melakukan screening suspect
COVID-19 :
a. Jika memenuhi kriteria suspect COVID-19, maka Anda akan dirujuk ke
salah satu rumah sakit (RS) rujukan yang siap untuk penanganan COVID-
19.
b. Jika tidak memenuhi kriteria suspect COVID-19, maka Anda akan dirawat
inap atau rawat jalan tergantung diagnosa dan keputusan dokter fasyankes.
3. Jika anda memenuhi kriteria Suspect COVID-19 akan diantar ke RS rujukan
menggunakan ambulan fasyankes didampingi oleh nakes yang menggunakan
alat pelindung diri (APD).
4. Di RS rujukan, akan dilakukan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan
laboratorium dan dirawat di ruang isolasi.
5. Spesimen akan dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
(Balitbangkes) di Jakarta. Hasil pemeriksaan pertama akan keluar dalam 24
jam setelah spesimen diterima.
a. Jika hasilnya positif,
i. maka Anda akan dinyatakan sebagai penderita COVID-19.
ii. Sampel akan diambil setiap hari
iii. Anda akan dikeluarkan dari ruang isolasi jika pemeriksaan sampel 2
(dua) kali berturut-turut hasilnya negatif
b. Jika hasilnya negatif, Anda akan dirawat sesuai dengan penyebab penyakit.
JIKA ANDA SEHAT, namun:
1. Ada riwayat perjalanan 14 hari yang lalu ke negara terjangkit COVID-19,
ATAU
2. Merasa pernah kontak dengan penderita COVID-19, hubungi PSC Dinkes
Kab.Tojo Una-una untuk mendapat petunjuk lebih lanjut di nomor berikut:
082194666880.
PROTOKOL ISOLASI DIRI SENDIRI DALAM PENANGANAN VIRUS
CORONA DISEASE (COVID-19)
1. Jika sakit, tetap di rumah:
i. Jangan pergi bekerja, ke sekolah, atau ke ruang publik untuk
menghindari penularan COVID-19 ke orang lain di masyarakat.
ii. Harus mengisolasi diri dan memantau diri sendiri untuk menghindari
kemungkinan penularan kepada orang - orang di sekitar anda termasuk
keluarga.
iii. Melaporkan kepada fasilitas pelayanan kesehatan terdekat tentang
kondisi kesehatannya, riwayat kontak dengan pasien COVID-19 atau
riwayat perjalanan dari negara/area transmisi lokal, untuk dilakukan
pemeriksaan sampel oleh petugas kesehatan.
2. Isolasi diri sendiri:
a. Ketika seseorang yang sakit (demam atau batuk/pilek/nyeri
tenggorokan/gejala penyakit pernafasan lainnya), namun tidak memiliki
risiko penyakit penyerta lainnya (diabetes, penyakit jantung, kanker,
penyakit paru kronik, AIDS,penyakit autoimun,dll), maka secara sukarela
atau berdasarkan rekomendasi petugas kesehatan, tinggal di rumah dan
tidak pergi bekerja, sekolah, atau ke tempat-tempat umum.
b. Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang memiliki gejala demam/gejala
pernafasan dengan riwayat dari negara/area transmisi lokal, dan/atau orang
yang tidak menunjukkan gejala tetapi pernah memiliki kontak erat dengan
pasien positif COVID-19.
c. Lama waktu isolasi diri selama 14 hari hingga diketahuinya hasil
pemeriksaan sampel di laboratorium .
3. Yang dilakukan saat isolasi diri:
a. Tinggal di rumah, dan jangan pergi bekerja dan ke ruang publik.
b. Gunakan kamar terpisah di rumah dari anggota keluarga lainnya. Jika
memungkinkan, upayakan menjaga jarak setidaknya 1 meter dari anggota
keluarga lain.
c. Gunakan selalu masker selama masa isolasi diri
d. Lakukan pengukuran suhu harian dan observasi gejala klinis seperti batuk
atau kesulitan bernapas.
e. Hindari pemakaian bersama peralatan makan (piring, sendok, garpu,
gelas), dan perlengkapan mandi (handuk, sikat gigi, gayung) dan
linen/seprai.
f. Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan mengonsumsi
makanan bergizi, melakukan kebersihan tangan rutin, mencuci tangan
dengan sabun dan air mengalir serta keringkan, lakukan etika batuk/bersin.
g. Berada di ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi.
h. Jaga kebersihan rumah dengan cairan desinfektan. Hubungi segera fasilitas
pelayanan kesehatan jika sakit memburuk (seperti sesak nafas) untuk
dirawat lebih lanjut.
4. Orang Dalam Pemantauan (ODP) ;
Ketika seseorang tidak menunjukkan gejala, tetapi pernah memilikikontak
erat dengan pasien positif COVID-19 dan/atau orang dengan demam/gejala
pernafasan dengan riwayat dari negara/area transmisi lokal.
5. Yang dilakukan saat pemantauan diri sendiri ;
a. Lakukan observasi/pemaantauan diri sendiri di rumah.
b. Lakukan pengukuran suhu harian dan observasi gejala klinis seperti batuk
atau kesulitan bernapas.
c. Jika ada muncul gejala, laporkan ke petugas di fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat.
d. Jika hasil pemeriksaan sampel dinyatakan positif, maka melakukan isolasi
diri sendiri. Apabila memiliki penyakit bawaan berdasarkan rekomendasi
petugas kesehatan, maka dilakukan perawatan di rumah sakit.
6. Tindakan pencegahan ;
a. Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau hand sanitizer.
b. Tutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin, dengan tisu atau lengan atas
bagian dalam yang tertekuk. Segera buang tisu ke tempat sampah yang
tertutup dan bersihkan tangan dengan sabun dan air atau hand sanitizer.
c. Jaga jarak sosial setidaknya jarak 1 (satu) meter dengan orang lain,
terutama dengan mereka yang batuk, bersin, dan demam.
d. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut sebelum mencuci tangan.
e. Jika mengalami demam, batuk, dan sulit bernapas, segera cari perawatan
medis.
f. Menggunakan masker sejak perjalanan dari/keRumah dan selama di
tempat kerja, di Tempat umum dll
V. SASARAN / PENERIMA MANFAAT
Sasaran PHBS tatanan rumah tangga adalah seluruh anggota keluarga secara
keluarga yaitu : pasangan usia subur, ibu hamil atau ibu menyusui, anak dan remaja
usia lanjut dan pengasuh anak.
VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan pertriulan yakni ; Bulan Januari, April, Juli, oktober
VII. TOTAL KEBUTUHAN ANGGARAN
Rp. 8.100.000,00

VIII. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan pembinaan PHBS sekolah yang digunakan
sebagai pedoman pelaksanaan

Ampana, 22 Juni 2021


Kepala Puskesmas Ampana Barat Pengelola Program Promkes

NURLAN M. ABD. DJABAR, SKM MUSRIPIN PANABALI S.Kep


NIP. 19770825 199603 1 002 NIP. 19820403 200502 1 003

Anda mungkin juga menyukai