Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan
2019).
Upaya promotif dan prefentif dilakukan puskesmas melalui
eksklusif 38%. 10) Kosumsi sayur dan buah tiap hari 19,7%
Proporsi nasional rumah tangga dengan PHBS baik adalah
B. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui program kesehatan unit promosi kesehatan yang telah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Promosi Kesehatan
1. Pengertian Promosi Kesehatan
terjadi dengan cara menanganinya secara efektif serta efisien. Dengan kata
lain, masyarakat DBK mampu berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
sasaran, yaitu (1) sasaran primer, (2) sasaran sekunder dan (3)sasaran tersier.
a) Sasaran Primer
Sasaran primer (utama) upaya promosi kesehatan sesungguhnya
hidup mereka yang tidak bersih dan tidak sehat menjadi perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS). Akan tetapi disadari bahwa mengubah perilaku
bukanlah sesuatu yang mudah. Perubahan perilaku pasien, individu sehat
c) Sasaran Tersier
Sasaran tersier adalah para pembuat kebijakan publik yang berupa
didukung oleh (2) bina suasana dan (3) advokasi, serta dilandasi oleh
klien, agar klien tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar
(aspek knowledge), daritahu menjadi mau (aspek attitude) dan dari mau
bukan sebelumnya. Bantuan itu hendaknya juga sesuai dengan apa yang
masyarakat dapat berdayaguna dan berhasil guna. Setelah itu, sesuai ciri-
ciri sasaran, situasi dan kondisi, lalu ditetapkan, diadakan dan digunakan
merokok). Lebih lanjut bahkan mereka juga bersedia menjadi kader dan
serikat pekerja dan lain-lain. Bina suasana ini dapat dilakukan bersama
individu-individu anggotanya.
e) Bina Suasana Publik
Bina suasana publik dilakukan oleh masyarakat umum melalui
seperti radio, televisi, koran, majalah, situs internet dan lain-lain, sehingga
metode dan media advokasi pun harus ditentukan secara cermat, sehingga
kesehatan (lintas sektor), pemuka atau tokoh masyarakat, media massa dan
lain-lain. Kemitraan harus berlandaskan pada tiga prinsip dasar, yaitu (a)
berada dalam kedudukan yang sama (berdiri sama tinggi, duduk sama
awalnya hal ini mungkin akan menimbulkan diskusi yang seru layaknya
pertengkaran tersebut.
j) Saling Menguntungkan
Solusi yang adil ini terutama dikaitkan dengan adanya keuntungan
dikatakan bahwa terdapat dua kategori pelaksana promosi kesehatan, yaitu (1)
benar-benar masalah bagi dirinya, makaia tidak akan peduli dengan upaya
mampu. Ada orang-orang yang walaupun sudah mau tetapit idak mampu
miskin). Ada juga orang-orang yang sudah mau tetapi tidak mampu
(punishment).
b) Petugas Khusus Promosi Kesehatan
Petugas khusus promosi kesehatan diharapkan dapat membantu para
serta murah, dibandingkan biaya yang harus kita keluarkan untuk pengobatan
prilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) di indonesia dimulai sejak tahun 1996 oleh
hidup bersih dan sehat atau disingkat PHBS di seluruh Indonesia dengan
mengacu kepada pola manajemen PHBS, mulai dari tahap pengkajian,
karena rumah tangga yang sehat merupakan asset atau modal pembangunan di
menular dan penyakit tidak menular, oleh karena itu untuk mencegah penyakit
(Depkes, 2013).
Program PHBS ini merupakan program nasional, yang dibuat untuk seluruh
program PHBS tidak membuat perbedaan indikator penilaian untuk wilayah atau
kawasan tertentu, seperti wilayah pantai, wilayah desa atau wilayah kota. Dengan
Cakupan rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat diantar
digunakan dalam pendataan (PHBS) seperti pendataan oleh Badan Penelitian Dan
sehat begitu juga dengan tempat penelitian peneliti yaitu Kecamatan Benai yang
hanya memakai 2 indikator. Keterangan ini didapatkan oleh peneliti dari UPTD
Nurhajati, 2014)
seminggu
7) Konsumsi buah dan sayur setiap hari
Perilaku konsumsi buah dan sayur diukur berdasarkan individu
yang biasa konsumsi buah dan sayur selama tujuh hari dalam
seminggu 149
8) Tidak merokok dalam rumah
Pengertian tidak merokok di dalam rumah adalah individu
BAB III
ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
DI PUSKESMAS DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR
TAHUN 2017
Puskesmas, 2016).
Puskesmas mempunyai fungsi sebagai pembina kesehatan
Kemenkes 2015-2019).
Dalam mendalankan fungsinya Puskesmas Darusssalam
Darussalam
Tabel 3.1 Data PHBS Rumah Tangga di Kecamatan
Darussalam
Tahun 2016-2017
Jumlah Rumah Rumah
Jumla
Rumah Tangga Tangga
N h Capai Capaia
Gampong Tangga Ber- yang Ber-
o Ruma an (%) n (%)
yang PHBS PHBS
h
dipantau 2016 2017
1 Tungkop 441 10 5 50%
2 Limpok 110 10 5 50%
3 Barabung 98 10 5 50% 6 60%
4 Tanjung Selamat 420 10 5 50%
5 Tanjung Deah 210 10 5 50%
6 Lamduro 153 10 5 50%
7 Lampuuk 224 10 6 60%
8 Lamtimpeung 149 10 5 50%
9 Lampuja 43 10 3 30%
1 Lam Ujong 83 10 4 40% 6 60%
0 Tungkop
1 Lamgawe 49 10 3 30% 4 40%
1
1 Lamkeuneung 110 10 5 50%
2
1 Siem 130 10 4 40%
3
1 Lieu 185 10 5 50%
4
1 Lamklat 73 10 5 50%
5
1 Lambiheu Siem 120 10 5 50% 6 60%
6
1 Lam Asan Siem 85 10 5 50%
7
1 Lamreh 98 10 8 80% 9 90%
8
1 Krueng Kalee 70 10 4 40%
9
Jumlah Rumah Rumah
Jumla
Rumah Tangga Tangga
N h Capai Capaia
Gampong Tangga Ber- yang Ber-
o Ruma an (%) n (%)
yang PHBS PHBS
h
dipantau 2016 2017
2 Lambitra 119 10 5 50% 7 70%
0
2 Lambaro Sukon 120 10 4 40% 6 60%
1
2 Gampong Cot 120 10 5 50% 6 60%
2
2 Miruk Taman 189 10 4 40% 5 50%
3
2 Gampong Blang 96 10 4 40% 5 50%
4
2 Lambada Peukan 99 10 5 50%
5
2 Lambiheu Angan 96 10 3 30%
6
2 Tanjong Suelue 70 10 4 40%
7
2 Gampong Angan 37 10 5 50%
8
2 Lampeudaya 151 10 4 40%
9
Total 3948 290 135 46,6% 60 20%
belum lengkap.
C. Analisa SWOT Program Prilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Di Puskesmas Darussalam Kabupaten Aceh Besar
1. Target
a. Perawat Puskesmas Kecamatann Darussalam
b. Petugas Promkes Puskesmas Kematan Darussalam
c. Tokoh masyarakat atau perangkat Gampong (Geuchik, Tuha
Darussalam
b. Melakukan kunjungan rumah (home vitit)
c. Pemberian informasi tentang 10 indikator PHBS rumah
tangga
d. Pembinaan PHBS rumah tangga pada 10 sampel rumah
rumah tangga
3) Terdapat dana bantuan operasional kesehatan (BOK)
di dalam rumah
2) Anggaran dana BOK yang terbatas dan hanya dapat
rumah tangga
4) Masih terdapat beberapa gampong yang tidak memiliki
berikut:
1. Menurut Sawitri, (2013) tentang Pengaruh Pengetahuan dan
bagi keluarga.
2. Menurut McLelland, (2014) tentang dukungan terhadap ibu
kunjungan.
3. Menurut Lazelere, (2012) tentang promosi pencegahan prilaku
kekambuhan.
4. Menurut Biran, (2014) tentang Pengaruh intervensi terhadap
sesudah makan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Program PHBS merupakan program nasional yang dibuat
rumah, hanya saja hinggga bulan Mei ini kegiatan yang sudah
bagi keluarga.
2. Berdasarkan McLelland, (2014) tentang Dukungan terhadap
memicu kekambuhan.
4. Menurut Biran, (2014) tentang Pengaruh intervensi terhadap