PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur dari
pada kesejahteraan umum. Dalam Undang-undang RI No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan.
Menjelaskan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat,
diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan
(promotive), pencegahan penyakit (preventive), penyembuhan penyakit (curative), dan
pemulihan kesehatan (rehabilitative), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinabungan (Depkes RI, 1995)
1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
Tujuan program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya kemampuan hidup sehat
melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya untuk atau
mempercepat pencapaian target Pembangunan Kesehatan Indonesia yaitu Indonesia Sehat
secara meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang
optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
Tujuan :
1. Menanamkan motivasi kepada seluruh petugas Puskesmas untuk berpatisipasi secara
aktif dalam kegiatan-kegiatan peran masyarakat dalam bidang kesehatan.
2. Mengembangkan suatu sistim manajemen yang sederhana dan rencana kerja
perseoranganPuskesmas yang akan dapat meningkatkan kemampuan Puskesmas yang akan
meningkatkan kemampuan Puskesmas untuk mendukung program-program Puskesmas dan
kegiatan peran serta masyarakat yang sedang berlangsung.
Kegiatan
1. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan menyusui serta bayi, anak balita dan anak
prasekolah
2. Deteksi dini factor resiko ibu hamil
3. Pemantauan tumbuh kembang balita
4. Imunisasi Tetanus Toxoid 2 kali pada ibu hamil serta BCG,DPT 3 kali, Polio 3 kali dan
campak 1 kali pada bayi.
5. Penyluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program KIA
6. Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita dan anak pra sekolah untuk macam-macam
penyakit ringan.
7. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeriliharaan serta
bayi-bayi yang lahir ditolong oleh dukun selama perode neonatal (0-30 hari)
8. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanan dan para dukun bayi serta
kader-kader kesehatan.
Sistem kesiagaan di bidang KIA di tingkat masyarakat terdiri atas :
1. Sistem pencatatan-pemantauan
2. Sistem transportasi-komunikasi
3. Sistem pendanaan
4. Sistem pendonor darah
5. Sistem Informasi KB
Proses Pemberdayaan masyarakat bidang KIA ini tidak hanya proses memfasilitasi
masyarakat dalam pembentukan sistem kesiagaan itu saja, tetapi juga merupakan proses
fasilitasi yang terkait dengan upaya perubahan perilaku, yaitu :
1. Upaya mobilitas social untuk menyiagakan masyarakat saat situasi gawat darurat,
khususnya untuk membantu ibu hamil saat bersalin.
2. Upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menurunan angka kematian
maternal.
3. Upaya untuk menggunakan sumberdaya yang dimiliki oleh masyarakat dalam
menolong perempuan saat hamil dan persalinan
4. Upaya untuk menciptakan perubahan perilaku sehingga persalinan dibantu oleh tenaga
kesehatan professional
5. Merupakan proses pemberdayaan masyarakat sehingga mereka mampu mengatasi
masalah mereka sendiri.
6. Upaya untuk melibatkan laki-laki dalam mengatasi masalah kesehatan maternal
7. Upaya untuk melibatkan semua pemangku kepentingan (stakeholders) dalam mengatasi
masalah kesehatan.
Karena itu Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini berbijak pada konsep-konsep
berikut :
1. Revitalisasi praktek-praktek kebersamaan sosial dan nilai-nilai tolong-menolong, untuk
perempuan saat hamil dan bersalin.
2. Merubah pandangan persalinan adalah urusan semua pihak, tidak hanya urusan
perempuan.
3. Merubah padangan masalah kesehatan tidak hanya tanggung jawab pemerintah tetapi
merupakan masalah dan tanggung jawab masyarakat.
4. Melibatkan semua pemangku kepentingan (stakeholders) dimasyarakat.
5. Menggunakan pendekatan partisipatif
6. Melakukan aksi dan advokasi.
Topografi
Wilayah kerja Puskesmas Perumnas Lahat terdiri dari dataran tinggi dengan temperatur rata-
rata 25-31. Disamping itu terdapat dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan.
3.1.4 Demografis
a. Jumlah Penduduk :24.829 jiwa
b. Luas Wilayah :382km
c.Jumlah Desa / Kelurahan :4 Kelurahan, 6 Desa
d. Jarak dari Puskesmas ke Desa :+ 3km
e. Jumlah Sekolah :
Tabel 3.3
Sarana Puskesmas Perumnas
1. Ruang Informasi
2. Ruang Karcis/Entri/Rujukan
3. Ruang Obat
4. UGD
5. Ruang Poli Umum
6. Ruang Laboratorium
7. Ruang Poli KIA/KB
8. Ruang Poli Gizi
9. Ruang Poli imunisasi
10 Ruang Poli MTBS
11 Ruang poli TB
12 Ruang Poli Gigi
13 Ruang poli Lansia/Poli Yankestrad
14 Ruang UGD Persalinan
5. Machine (Mesin)
Dalam melaksanankan kegiatan pengendalian penyakit telah ditunjang oleh peralatan yang
memadai, misalnya Komputer untuk pengobatan data dan pelaporan.
3.2.10 Upaya Kesehatan Puskesmas
Upaya Promotif
Dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
dengan jangan memberikan :
Penyuluhan kesehatan masyarakat
Peningkatan gizi
Pemeliharaan kesehatan perorangan
Pemeliharaan kesehatan lingkungan
Upaya Preventif
Dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan terhadap individu,
keluargas, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan:
Memberikan imunisasi massal terhadap bayi dan anak balita serta ibu hamil
Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu,Puskesmas, maupun kunjungan
rumah.
Pemberian vitamin A, Yodium melalui posyandu, Puskesmas, maupun di rumah.
Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan nifas dan menyusui.
Upaya Kuratif
Dilakukan bertujuan untuk merawat dan mengobati anggota keluarga yang terkena penyakit
dan masalah kesehatan melalui:
Perawatan orang sakit di rumah (Home Nursing)
Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dariPuskesmas.
Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas.
Perawatan payudara
Perawatan tali pusat bayi baru lahir.
Upaya Rehabilitatif
Merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-penderita yang dirawat di rumah,
maupun terhadap kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama, misalnya kusta,
TBC, cacat fisik dan lainnya, dilakukan melalui kegiatan:
Latihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik, seperti: penderita kusta, patah tulang,
kelainan bawaan.
Latihan fisik tertentu bagi penderita penyakit tertentu, misalnya TBC, latihan nafas dan
batuk. Penderita stroke melalui fisioterafi manual yang dapat dilakukan oleh perawat.
Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologi di rumah, ibu bersalin dan nifas.
Perawatan payudara
Perawatan tali pusat bayi baru lahir.
Tahun
No. Jenis Penyakit
2016
1. DLL 3782
2. Ispa 1795
3. Gastriitis 597
4. Hipertensi 348
5. Dermatitis 282
6. Diare 190
8. Remautik 110
9. Malaria 103
10. Asma 67
Tabel 4.1
Metode PAHO (Skoring)
Masalah M S V CC PC Skor TK
Pemeriksaan ibu hamil 4 3 3 4 3 16 II
Pelayanan KB 3 2 3 3 3 14 III
Resiko tinggi ibu hamil 4 3 4 4 3 18 I
Tabel 4.3
Rekap Metode Pair Comparison
Berdasarkan table metode pair comparison didapatkan proritas masalah yang dipilih
yaitu masalah Resiko tinggi ibu hmil. Hasil tersebut sama dengan metode PAHO atau
Scoring yang juga telah dilakukan. Jadi masalah yang menjadi prioritas adalah Resiko tinggi
ibu hamil.
4.3 Perumusan Tujuan
Berdasarkan Prioritas masalah dengan menggunakan metode Pair Comparissondan
POHA atau Scoring diatas maka tujuan yang ingin di capai pada Program Kesehatan Ibu dan
Anak adalah :
Tujuan Umum : diperoleh tentang penyebab rujukan resiko ibu hamil dan cara pencapaian
target KIA pada cakupan rujukan resiko ibu hamil agar tercapai derajat kesehatan
menurutkan Angka Kematian Ibu dan Anak ?
Tujuan Khusus :
1. Meningkatnya pengetahuan PUS tentang tanda kehamilan serta pentingnya rujukan resiko
ibu hamil
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas menangani rujukan resiko ibu hamil
3. Terpenuhnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam rangka rujukan resiko ibu
hamil
Tabel 4.5
Alternatif Pemecahan Masalah atau Invertarisasi Pemecahan Masalah
p
a
n
i
t
i
a
D
i
t
e
t
a
p
k
a
n
n
y
a
w
a
k
t
u
p
e
l
a
k
s
a
n
a
a
n
D
i
t
e
t
a
p
k
a
n
n
y
a
n
a
r
a
s
u
m
b
e
r
d
a
n
m
a
t
e
r
i
T
e
r
s
e
d
i
a
n
y
a
A
T
K
T
e
r
s
e
d
i
a
n
y
a
l
e
a
f
l
e
t
2. Pelaksaan :
- Pembukaan Memberi dan Seluruh 29 november Rp. Panitia dan M
- Penyusunan peningkatkan PUS di 2012 155.000,- Petuga e
- Pembagian leaflet pengetahuan wilayah PKM n
- Konsumsi tentang kerja bagian y
Resiko tinggi Puskesmas Promkes a
ibu hamil 23 Ilir dan KIA m
Palembang p
a
i
k
a
n
t
u
j
u
a
n
d
a
n
i
n
f
o
r
m
a
s
i
t
e
n
t
a
n
g
R
e
s
i
k
o
t
i
n
g
g
i
k
e
h
a
m
i
l
a
n
p
a
d
a
i
b
u
,
d
a
n
p
e
m
b
a
g
i
a
n
k
o
n
s
u
m
s
i
3. Evaluasi
- Penutup Menutup Dilakukan 30 november Rp. Panitia dan L
kegiatan dan pengawasan 2012 150.000,- Petugas a
- Pembuatan Laporan Membuat dan evaluasi 1 desember PKM p
Laporan. dari 2012 bagian o
program Promkes r
tersebut dan KIA a
n
P
r
o
g
r
a
m
K
I
A
t
e
n
t
a
n
g
R
e
s
i
k
o
t
i
n
g
g
i
i
b
u
h
a
m
i
l
Jadwal Kegiatan
2. PELAKSANAAN
- Pembukaan
- Penyuluhan
- Pembagian leaflet
- Konsumsi
3. EVALUASI
- Penutupan
- Pembuatan Laporan
4.8 Kerangka Acuan Kegiata/Tor
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PENYULUHAN RESIKO TINGGI IBU HAMIL
PUSKESMAS PERUMNAS
4.8.1 Latar Belakang
Tanda-tanda bahaya kehamilan merupakan masalah yang besar bagi ibu hamil karena
apabila ibu hamil tersebut mengalami salah satu gejala dari tanda bahaya pada kehamilan
akan mempengaruhi pertumbuhan janin dan menggangu keadaan ibu tersebut. Sehingga
apabila ibu hamil tersebut menampakkan gejala dari tanda bahaya pada kehamilan harus
segera memeriksaan diri ke petugas pelayanan kesehatan terdekat.
4.8.2 Tujuan
a. Tujuan umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 60 menit tentang tanda bahaya
pada kehamilan ibu hamil di Kelurahan bandar jaya puskesmas perumnas dapat memahami,
mengerti dan menanggulangi tanda bahaya pada kehamilan.
b. Tujuan khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan diharapkan ibu hamil dapat :
Menyebutkan factor resiko dan tanda bahaya kehamilan
Menjelaskan tindakan yang harus dilakukan apabila mengalami salah satu dari tanda
bahaya kehamilan tersebut.
Menjelaskan bagaimana cara megantisipasi tanda bahaya tersebut, agar tidak terjadi.
Mengambil keputusan yang tepat untuk bertindak mencari pertolongan sesuai dengan
masalah yang diharapi
4.8.3 Sasaran
Penyuluhan kesehatan ini ditunjukan kepada ibu hamil di Puskesmas Perumnas
4.8.4 METODE
Metode yang di gunakan penyuluhan ini adalah ceramah dan Tanya jawab.
4.8.5 ALAT PERAGA
Alat peraga yang di gunakan dalam penyuluhan ini adalah leaflet
4.8.6 WAKTU DAN TEMPAT
Waktu dan tempat kegiatan penyuluhan meliputi :
Penyuluhan di Puskesmas Perumnas pada tanggal 26 november-1 desember 2012
4.8.7 PEMBIAYAAN
Pembiayaan yang digunakan untuk kegiatan penyuluhan ini berasal dari dana
operasional kesehatan Puskesmas Perumnas
4.8.8 PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan penyuluhan resiko tinggi ibu hamil yang di
bantu tenaga ahli bagi masyarakat di wiayah kerja Puskesmas Perumnas. Kerangka acuan ini
dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan tersebut.
BAB V
PEMBAHASAN
Umumnya ukuran yang dipakai untuk menilai baik buruknya keadaan pelayanan
kebidanan (maternity care) dalam suatu Negara atau daerah ialah kematian maternal
(maternal mortality). Menurut definisi WHO kematian maternal ialah kematian seorang
wanita waktu hamil atau dalam 42 jam sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun
terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan.
Sebab-sebab kematian ini dapat dibagi dalam 2 golongan, yakni yang langsung disebabkan
oleh komplikasi-komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas, dan sebab-sebab lain seperti
penyakit jantung, kanker, dan sebagainya (assoiciated causes). Angka kematian maternal
(maternal mortality rate) ialah jumlah kematian maternal diperhitungkan terhadap 100.000
kelahiran hidup.
Berdasarkan cakupan kinerja Puskesmas 23 Ilir maka didapatkan bahwa rujukan
resiko ibu hamil pada tahun 2009 tidak mencapai target 20% dan pencapaian 18,5%. Tapi
pada tahun 2010 dan tahun 2011 mencapai target, yaitu target pada tahun 2010 target 20%
dan pencapaian 20%. Begitu pula pada tahun 2011 dengan target 20% dan pencapaian 20%.
5.2 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RUJUKAN RESIKO IBU HAMIL
Faktor-faktor penyebab rujukan resiko ibu hamil program kesehatan ibu dan anak
adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang
optimal bagi ibu dan keluarganya untuk atau mempercepat pencapaian target Pembangunan
Kesehatan Indonesia yaitu Indonesia Sehat 2010, serta meningkatnya derajat kesehatan anak
untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan
kualitas manusia seutuhnya.
Dari masalah dan factor-faktor penyebab masalah tersebut maka dilaksanakan
penelitian problemSolving Cycle dengan metode-metode pengidentifikasian masalah,
metode-metode prioritas masalah dan perencanaan pelaksaan program.
Dengan memantau manajemen POA ( Planning, organisasi dan Actuating) dan pada
input, proses serta output maka dapat dilaksanakannya perencanaan program PKM meliputi
Basis SIX dan melakukan penelitian terhadap kinerja PKM dengan melakukan evaluasi
(penilaian).
BAB VI
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
1. Dari hasil pengamatan yang dilakukan selama pratikum Administrasi dan Kebijakan
Kesehatan (AKK) pada program KIA di Puskesmas Perumnas, maka didapatkan masalah
sebagai berikut:
Belum tercapainya target Rujukan Resiko Ibu Hamil
2. Setelah dilakukan prioritas masalah dengan menggunakan metode Pair Comparisson dan
metode Scoring (PAHO) maka didapatkan satu prioritas masalah adalah :
Belum Tercapainya target Rujukan Resiko Ibu Hamil.
3. Setelah melakukanperumusan tujuan didapat tujuan yang ingin dicapai dari masalah belum
tercapainya program KIA target Rujukan Resiko Ibu Hamil, yaitu diperolehnya penyebab dan
cara pencapaian target KIA pada Rujukan Resiko Ibu Hamil agar tercapainya Derajat
kesehatan setinggi-tingginya Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi.
4. Setelah melakukan proses identifikasi penyebab masalah dari banyaknya penyebab
masalah yang ada hanya terpilih beberapa masalah saja yang dianggap berperan dalam
melatar belakangi masalah tersebut, yaitu :
a. Sarana dan prasarana yang kurang
6.2 SARAN
6.2.1 Puskesmas Peumnas
1. Melakukan kegiatan KIA tentang resiko tinggi ibu hamil melalui media seperti spanduk,
poster, billboard dan lain-lain yang di letakkan di tempat stategis di wilayah Puskesmas
Perumnas
2. Hendaknya menjalin kemitraan antar sector, profesi, LSM serta swasta untuk mendukung
pelaksaan KIA di Puskesmas Perumnas
6.2.2 Klinik
Di dalam ataupun di luar klinik memasang media promosi (spanduk, poster, dll) untuk
berperilaku bersih dan sehat (pendidikan di klinik)
DAFTAR PUSTAKA