Anda di halaman 1dari 29

Isu Gender Dalam

Mendukung
Program KB
Nahiyah J Faraz, PSW Universitas Negeri Yogyakarta
2010
Pengertian GENDER

• melihat perbedaan laki--laki dan perempuan darii segi karakteristik,

sikap dan perilaku masing-masing dalam konteks sosial budaya,

berbeda dengan seks yang hanya melihat perbedaan tersebut dari sudut jenis

kelamin saja.

• konstruksi sosial yang membedakan peran dan kedudukan laki-laki dan

perempuan dalam suatu masyarakat yang dilatarbelakangi kondisi sosial

budaya.

• konsep yang mengacu pada peran-peran dan tanggung jawab laki-laki dan

perempuan yang terjadii akibat dari dan dapat berubah oleh keadaan sosial

budaya masyarakatt.
Gender berbeda dengan Sex:
• Karena Sosial Karena beda Biologis
• Tidak universal/tidak sama Universal/Sama
Tidak dpt dipertukarkan
• Dapat dipertukar Statis
• Dinamis Tergantung masa
• Berlaku sepanjang masa Kodrat
• Bukan kodrat
Gender jadi masalah

• Jika:
 – terjadi ketimpangan
 – satu pihak dirugikan
 – satu jenis kelamin dibedakan derajatnya
 – satu jenis kelamin dianggap tidak mampu
 – satu jenis kelamin diperlakukan lebih rendah
 – satu jenis kelamin mengalami ketidakadilan gender
Kesetaraan dan keadilan gender

• Kesetaraan gender adalah:

kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh


kesempatan dan hak-haknya sebagai manusia agar mampu berperan
dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan, dan kesamaan dalam menikmati hasil
pembangunan tersebut.

• Keadilan gender adalah :

suatu proses untuk menjadi adil terhadap laki-laki dan perempuan


Dikatakan adil/setara Gender:

• Jiika:
 > Terdapat pembagian kerja/peran laki-laki dan

perempuan sesuai dengan harkat dan martabatnya

dalam hal:
 • akses (peluang)
 • partisipasi
 • kontrol - keputusan atas diri sendiri

 • mengambil manfaat
Penyebab Kesenjangan Gender:

 • Budaya (kawinmuda,, pencari nafkah dll)

 • Rendahnya komitmen

 • Sensitifitas gender pada pengambil kebijakan

 • lemahnya civil society


 • kebijakan
 • ekonomi-kemiskinan

 • interpretasi agama

 • keyakinan gender (kepanttasan dll)


 • sarana dan prasarana
 • geografis
 • beban ganda

 • pendiidiikan tidak menjanjikan


Bentuk-bentuk KetidakadilanGender

 Subordinasi
 Beban kerja
 Kekerasan
 Marginalisasi
 Stereotype
Marjinalisasi attau Pemiskinan

• Suatu proses penyisihan yang mengakibatkan kemiskinan bagi perempuan atau


laki-laki

• Bentuknya macam-macam:

– Terpingirkannya karier perempuan untuk menjadi pimpinan,

promosi atau pendidikan lanjutt krn dianggap tdk sesuai jadi pimpinan

– Perempuan tidak perlu pendidikan tinggi karena akhirnya nanti juga ke dapur

– Pada laki-laki, adanya anggapan bahwa mereka sebagaiipenyangga ekonomi


keluarga,,akibatnya banyak yang drop-out krn harus bekerja
Subordinasi atau penomorduaan

 • Sikap atau tindakan masyarakat yang menempatkan

perempuan pada posisi yang lebih rendah dibanding laki-laki


 • dibangun atas dasar keyakinan satu jenis kelamin dianggap lebih penting atau lebih
utama dibanding yang lain
 • Bentuknya macam-macam:
 – Perempuan sebagai konco wingking
 – Perempuan lebih dikalahkan dari laki-laki dalam pendidikan oleh keluarganya
 – Perempuan dianggap tidak cocok untuk berbagai pekerjaan
 – Mengurus rumah tangga dianggap sebagai kodrat perempuan, dll
Stereotype atau Pelabelan Negatif

 • Suatu sikap negatif masyarakat terhadap perempuan yang membua posisi


perempuan selalu pada piihak yang dirugikan
 • Bentuknya macam--macam:
 – Prempuan bersolek dianggap memancing perhatian lawan jenis, shg jk terjadi
pelecehan seksual maka perempuan yang disalahkan
 – Bayi perempuan diberi warna pink (feminim) dan laki-laki warna biru
(maskulin) dll
Violence atau Kekerasan terhadap
perempuan

• Segala bentuk kekerasan yang akibatnya berupa kerusakan atau penderitaan fisik,
seksual, psikologis pada perempuan termasuk ancaman-ancaman dari perbuatan
semacam itu, seprti paksaan atau perampasan yang semena-mena atas
kemerdekaan, baik yang terjadi di tempat umum atau di dalam kehidupan
pribadi seseorang

• Bentuknya berupa kekerasan:

Fisik, seksual, psikologis dan ekonomi


Perlakuan yang Tidak Adil

Seorang Ibu di India


dengan
dua anak kembarnya.
Anak laki-laki disusui oleh
ibunya (diberi ASI),
sedangkan
anak berjenis kelamin
perempuan diberi susu
botol.
Mengapa demikian?
ICPD- 1994
Mendapat mandat lebih luas atas berbagai
masalah kependudukan dan pembangunan

Tujuan dan sasaran pokok:


* Pendidikan-perempuan
* KKG
* Penurunan AKI,AKB
* Akses pelayanan KB-KR-Kes.
Seksual
KONFERENSI BEIJING-1995
-12 kondisi dan masalah perempuan-

• Kemiskinan
• Pendidikan
• KTP
• Kekerasan di wilayah konflik
• Usaha produktif
• Pengambilan keputusan
KONFERENSI BEIJING-1995

• Mekanisme Perjuangan Perempuan


• KR dan Hak reproduksi
• Akses media
• Lingkungan hidup
• Potensi terbatas
• Eksploitasi
MDG’S- Th. 2000
• Promosi kesetaraan gender dan
pemberdayaan perempuan sebagai cara efektif
untuk memerangi kemiskinan
• 8 tujuan – 18 sasaran pembangunan dan 48
indikator dicapai 2015-2020:
1. kemiskinan-kelaparan
2. pendidikan dasar universal
3. kesetaraan gender dan
pemberdayaan perempuan
4. menurunkan AKB-Anak
5. meningkatkan kesehatan maternal
6. memerangi penyebaran HIV/AIDS
penyakit menular lain
7. pelestarian lingkungan
8. kemitraan global pembangunan
Sasaran Pokok ICPD &
Kaitannya dgn MDGs

1. Semua pasangan dan atau individu dapat


menikmati KR secara prima (KB dan kesehatan
seksual).
2. Keseimbangan antara perkembangan
kependudukan dgn pembangunan sosial &
ekonomi dlm menuju pembangunan
berkelanjutan.
3. Terciptanya KKG.
KONDISI PEREMPUAN INDONESIA

1. Peraturan perundang-undangan yang diskriminatif


2. Kekerasan fisik/non fisik di dalam & di luar rumah
tangga
3. Perdagangan dan penipuan perempuan
4. Eksploitasi bentuk tubuh alasan seni atau
pariwisata
5. Kawin muda, cerai tinggi, dan poligami
KONDISI PEREMPUAN INDONESIA

6. Maskawin & antaran perkawinan yang mahal

7. Salah dalam menafsirkan & memahami ajaran agama

8. Diskriminasi dalam kesempatan & peluang pendidikan

dan kesempatan kerja

9. Paksaan dalam KB masih bias gender serta kurangnya

jaminan pengayoman pasca pelayanan


INPRES NO.9 TH 2000

 Menteri, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga


Tertinggi dan Tinggi Negara, Panglima Tentara
Nasional Indonesia, Kepala Kepolisian RI, Jaksa
Agung RI, Gubernur, dan Bupati/Walikota
-----Melaksanakan PUG guna terselenggaranya
Perencanaan, Pelaksanaan, Pemantauan dan
Evaluasi atas Kebijakan dan Program Pembangunan
Nasional yang berperspektif gender sesuai dengan
bidang tugas dan fungsi serta kewenangan masing-
masing----
PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG)

Strategi yang dibangun untuk


mengintegrasikan gender menjadi satu
dimensi integral dalam kebijakan dan
program pembangunan nasional (dimulai
dari perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi).
(Pokja PUG- Focal Point Gender)
PARADIGMA BARU PROGRAM
KBN

PENGENDALIAN
PENDEKATAN
KELAHIRAN
KESEHATAN REPRODUKSI

Hak-hak Reproduksi
Kesetaraan gender
Pemberdayaan Perempuan
Tanggung Jawab Pria
MENGAPA ASPEK GENDER
PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PROGRAM KB

-STEREOTIPE
-SUBORDINASI
PERILAKU
PERILAKU
-MARGINALISASI
DAN SIKAP DISKRIMINATIF
MASY -DOUBLE BURDEN
-VIOLENCE

SISTEM NILAI REKAYASA DAMPAK


DIPELAJARI NEGATIF THDP
DIYAKINI TURUN SOSIAL - KESEHATAN
TEMURUN -KEHIDUPAN
KELUARGA
PROGRAM KB BERWAWASAN GENDER ?

KKG
Program KB Program KB Yg
saat ini Responsif
Akses, manfaat, gender
peran- kontrol

Intervensi
Program:
4 Program Pokok
Program KB Berwawasan Gender?

1. Apakah laki-laki dan perempuan memiliki


akses yang seimbang terhadap informasi dan
pelayanan kegiatan?
2. Apakah laki-laki dan perempuan mempunyai
peluang yang sama untuk berperan dalam
pelaksanaan program?
3. Apakah laki-laki dan perempuan memperoleh
manfaat setara dari program KB?
4. Apakah laki-laki dan perempuan mempunyai
posisi setara dalam pengambilan keputusan
(kontrol)?
Program KB Berwawasan Gender
Program KB yang memperhatikan kepentingan
laki-laki dan perempuan secara seimbang
sehingga salah satu pihak tidak merasa
dirugikan atau terdiskriminasi:
• KIE (isi pesan, media, lokasi,waktu)
• Pelayanan Kegiatan
• Pembinaan
4 PROGRAM POKOK PROGRAM KB NASIONAL

1. Program Keluarga Berencana


2. Program KR
3. Program Ketahanan dan Pemberdayaan
Keluarga
4. Program Penguatan Pelembagaan Keluarga
Kecil Berkualitas

Anda mungkin juga menyukai