palembang
Selasa, 11 Desember 2012
pratikum akk di Puskesmas
BAB I
PENDAHULUAN
masyarakat dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur dari
pada kesejahteraan umum. Dalam Undang-undang RI No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan.
Menjelaskan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat,
berencana dan menwujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, maka peningkatan,
pencegahan, penyembuhan, dan pemulihan kesehatan ibu dan anak di Puskesmas sebagai unit
pelayanan yang memberikan pelayanan dasar langsung kepada masyarakat mutlak dilakukan,
upaya yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh
Administrasi Kebijakan Kesehatan (AKK) yang memiliki program KIA berdasarkan data
yang diperoleh.
Masih ditemukan adanya masalah Resiko tinggi pada ibu hamil di Wilayah Kerja
2. Banagaimana cara mengetahui prioritas masalah pada program KIA di Puskesmas 23 Ilir
Kota Palembang ?
3. Bagaimana perumusan tujuan atau prioritas masalah yang ada pada program KIA di
4. Bagaimana mengidentifikasi penyebab masalah pada program KIA di Puskesmas 23 Ilir Kota
Palembang ?
Palembang ?
6. Bagaimana cara mengetahui alternative pemecahan masalah terpilih pada KIA di Puskesmas
1.4 Tujuan
Tujuan program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya kemampuan hidup sehat
melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya untuk atau
secara meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang
2. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah secara mandiri di
3. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin, ibu
4. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu
5. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh anggotanya
untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah, terutama melalui
program KIA dari tanggal 26 november 2012 sampai 31 november 2012. Pratikum
Administrasi Kebijakan kesehatan lingkup materi meliputi sistem administrasi, sumber daya,
sarana dan prasarana, cakupan kegiatan pada Puskesmas 23 Ilir Kota Pelembang.
1.6 Manfaat
Menjadi acuan untuk mengevaluasi dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak terutama
Pemanfaatan yang optimal, masukan dan informasi dalam penentuan kebijakan serta
Sebagai sarana pengaplikasian ilmu pengetahuan yang didapat melalui perbandingan antara
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Puskesmas
yang menyuluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan
peran aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat ditanggung oleh pemerintah. Pelayanan
Kesehatan menyeluruh adalah peleyanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif yang ditujukan untuk semua golongan umur dan jenis kelamin.
Puskesmas adalah unit pelaksaan teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang
(Depkes RI,2004)
Sebagai unit pelaksaan teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota (UPTD), Puskesmas
kabupaten atau kota dan merupakan unit pelaksaan tingkat pertama serta ujung tombak
2. Pembanguna Kesehatan
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggara upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk
meningktkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
kabupaten atau kota adalah dinas kesehatan kabupaten atau kota, sedangkan Puskesmas
bertanggung jawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan
4. Wilayah Kerja
Secara nasional, standar wilayah kerja Puskesmas adalah suatu kecamatan. Tetapi apabila di
2.2 Organisasi
Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal dari dua orang atau lebih yang
bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Macam-macam struktur dan bagan organisasi,
yaitu : organisasi lini (bagan berbentuk segitiga vertical atau horizontal), organisasi lini dan
staf (bagan berbentuk setengah lingkar atau lingkar),organisasi lini, staf, dang fungsional
(bagan berbentuk oval atau lonjong telur), dan organisasi komite (Hasibuan Malayu, 200:6)
Tujuan organisasi dari segi organisasi perusahaan yaitu untuk mendapatkan laba dan
prinsip kegiatannya ekonomis nasional, sedangkan dari segi organisasi social bertujuan untuk
memberikan pelayanan dan prinsip kegiatannya ialah pengabdian sosial (Hasibuan malayu,
200:6)
Sebagai unit organisasi perusahaan yaitu bersifat fungsional dan berlangsung dalam
kesehatan secara menyeluruh kepada penduduk dalam wilayah kerjanya. Sebagai pelaksana
kepada penduduk dalam wilayah kerjanya. Sebagai penanggung jawab tunggal terlaksananya
sebagai berikut :
Bentuk tunggal, yaitu pimpinan berada ditangan satu orang, semua kekuasaan dan tugas
Berbentuk komisi, pimpinan organisasi merupakan suatu dewan yang terdiri dari beberapa
orang, semua kekuasaan dan tanggung jawab dipikul oleh dewan sebagai suatu kesatuan.
Organisasi Lini lurus, kekuasaan mengalir dari pimpinan organisasi langsung lurus kepada
Bentuk Lini dan Staf, dalam organisasi ini pimpinan dibantu oleh staf pimpinan ahli dengan
Bentuk Fungsioanal, bentuk organisasi dalam kegiatannya dibagi dalam fungsi-fungsi yang
dipimpin oleh seorang ahli dibidangnya, dengan hubungan kerja lebih bersifat horizontal.
Organisasi Formal, adalah organisasi yang diatur secara resmi, seperti : organisasi
Organisasi Informal, adalah organisasi yang terbentuk karena hubungan bersifat pribadi,
4. Berdasarkan Tujuan
Organisasi yang tujuannya mencari keuntungan atau profil oriented dan organisasi social atau
Organisasi Pendidikan
Organisasi Kesehatan
Muntual Benefil Organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya terutama dinikmati oleh
misalnya bank.
Business Organization, organisai yang bergerak dalam dunia usaha, seperti perusahaan-
perusahaan.
oleh masyarakat umum, seperti organisasi layanan kesehatan, contahnya Rumah sakit,
wewenang dari pimpinan kepada staf, sesuai dengan tugas yang diberikan, oleh Muninjaya
(2004:76) dijelaskan dalam mini lokakarya biasanya dihasilkan kesempatan kerjasama secara
dan keterampilan yang dimiliki oleh staf. Jumlah staf dalam satu kelompok disesuaikan
dengan jumlah staf yang ada di Puskesmas dan jumlah kelompok yang diperlukan. Setiap
kelompok di koordinir oleh staf senior untuk membina beberapa posyandu di tingkat desa.
- Sebagai mitra pelayanan kesehatan yang dikelola lembaga atau swasta, menjalin kerjasama.
maupun upaya kesehatan masyarakat, termasuk Dinas Kesehatan Kebupaten atau Kota.
mendapat dukungan dari berbagai sektor lain berdampak positif terhadap kesehatan.
f. Dengan Masyarakat
- Puskesmas memerlukan dukungan aktif masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan.
- Dukungan aktif dapat diwujudkan melalui pembentukan Badan Penyantun Puskesmas (BPP),
yang menghimpun berbagai potensi masyarakat yaitu Toma, Toga, LSM , Organisasi
1. Kepala Puskesmas
4. Jaringan pelayanan
a. Puskesmas Pembantu
b. Puskesmas Keliling
Untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif, fungsi manajemen
menjadi begitu penting , Unsur manajemen terdiri dari Man, Money, Methode, Machine,
Materials dan market, disingkat 6M, Manajemen berasal dari kata to managen yang artinya
mengatur. Terdapat beberapa pandangan para pakar tentang pengertian manajemen, secara
klasik manajemen adalah ilmu atau seni tentang pengerti bagaimana menggunakan sumber
daya secara efisien, efektif dan nasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
prinsip pokok yang menjadi ciri utama penerapannya yaitu efisien dalam pemanfaatkan
sumber daya, efektif dalam pemanfaatan sumber daya, efektif dalam memiliki alternative
kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dari nasional dalam mengambil keputusan.
(Munijaya, 2004:17)
Manajemen adalah pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien
organisasi. Aspek pokok dalam manajemen adalah mengenali perana dan pentingnya orang
lain. Ahli manajemen pada awal abad kedua puluh Marry paker Follet, mendefinisikan
manajemen sebagai seni untuk menyelesaikan segala sesuatu melalui orang, Baru-baru ini
Menyelesaikan sesuatu melalui orang dan sumber daya lain, memberikan kepemimpinan dan
pengarahan merupakan hal yang dilakukan oleh manajer (Dafr.L.Richard, 2006:6). Robins
dan Coultar (dalam Wobowo, 2007:2) menyatakan, manajemen sebagai sesuatu proses untuk
membantu aktifitas terselesaikan secara efektif dan efisien dengan dan melalui orang lain.
Efektif menunjukkan hubungan antara input dan out put dengan mencari biaya sumber
minimum, sedangkan efektif menunjukkan makna pencapaian tujuan yang telah diterapkan
penggunaan sumber daya organisasi dengan menggunakan orang lain untuk mencapai tujuan
pengendalian serta pengawasan dan pertanggung jawaban, seluruh kegiatan diatas merupakan
satu kesatuan yang saling terkait berkesinambungan. Di Puskesmas, sistem perencanaan dan
pelaporan yang disebut sebagai sistem pencatatan dan pelaporan terpadu Puskesmas (SP2TP)
telah diberlakukan sejak tahun 1981 SP2TP secara potensial, dapat berperan banyak dalam
menunjang proses manajemen Puskesmas. Namun berbagai data (SP2TP) yang tersedia untuk
menunjang manajemen Puskesmas belum dapat dimanfaatkan secara optimal oleh karena
berbagai hal yang berkaitan dengan rancangan sistem tersebut. Disamping itu, kapasitas
sumber daya yang terbatas di Puskesmas, baik dari segi manusia maupun sarana
informasi lainnya dalam menunjang manajemen Puskesmas. Untuk mengatasi masalah ini,
telah dilakukan berbagai upaya kearah penyederhanaan SP2TP yang telah sesuai dengan
Hingga kini belum ada kesepakatan terhadap batasan sistem informasi manajemen
definisi yang cukup memadai sebagai berikut, sistem informasi manajemen Puskesmas
(SIMPUL) adalah suatu tatanan manusia atau peralatan yang menyediakan informasi untuk
Adapun tujuan dari manajemen Puskesmas itu sendiri yaitu meningkatkannya kualitas
manajemen Puskesmas secara lebih berhasil guna dan berdaya guna, melalui pemanfaatan
secara optimal data SP2TP dan informasi lain yang menunjang. Tujuan lain yaitu, sebagai
dasar penyusunan perencanaa tingkat Puskesmas (PTP), sebagai dasar penyusunan rencana
pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas (Lokakarya Mini), sebagai dasar pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas (PWS dan stratifikasi Puskesmas), untuk
mencapai tujuan melalui fungsi planning dan decision making, organizing, leading dan
a) Perencanaan (Planning)
Menentukan tujuan untuk kinerja organisasi di mana depan, serta memutuskan tugas dan
penggunaan sumber daya diperlukan untuk mencapai tujuan. Kurangnya perencanaan, atau
b) Pengorganisasian (Organizing)
c) Kepemimpinan (leading)
pengaruh untuk memberikan motivasi kepada karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
seluruh organisasi dan memberikan masukan. Pemimpin melihat pemberian motivasi kepada
seluruh departemen, divisi dan insividual yang bekerja langsung dengan manajer.
d) Pengendalian (controlling)
Mengawasi aktifitas, menentukan apakah organisasi dapat memenuhi target tujuan dan
melakukan koreksi bila diperlukan. Manajer harus memastikan bahwa organisasi bergerak
menuju tujuannya.
pimpinan dan pegawai pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya
manajemen yang berkaitan dengan menentukan tujuan kinerja organisasi di masa depan
adalah :
program dan masalah kesehatan masyarakat. Tujuan umum manajemen kesehatan adalah
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, atau mencapai suatu keadaan sehat bagi
individu dan kelompok masyarakat. Tujuan sehat yang ingin dicapai oleh organisasi
Indonesia pengertian sehat dituangkan dalam UU pokok kesehatan RI No. 9 tahun 1960,
batasan sehat disesuaikan dengan batasan sehat menurut WHO (1947, demikian juga
pengertian sehat menurut UU kesehatan No. 23/1992. Sehat adalah suatu keadaan yang
optimal baik fisik, mental maupun sosial dan tidak hanya terbatas pada keadaan yang bebas
dari penyakit tau kelemahan saja. Penerapan Manajemen kesehatan dilakukan di masing-
masing jajaran organisasi kesehatan di Indonesia. Seperti kantor Depkes pusat. Knawil
Depkes dan Dinas Kesehatan di rumah sakit dan Puskesmas (Muninjaya, 2004:45).
jenis kegiatan manajemen praktis, seperti micro planning (MP), yaitu perencanaan tingkat
Puskesmas yang dilaksanakan setiap lima tahun. Lokakarya mini Puskesmas (setiap bulan,
Local Area Monitoring (LAM) atau PWS (pemantauan wilayah setempat LKMP), yaitu
penyakit menular yang bisa dicegah dengan imunisasi dan program KIA. LAM merupakan
penjabaran kegiatan program KIA, disebut dengan pemantauan ibu dan anak setempat atau
PIAS atau PWS KIA. Kegiatan supervise (fungsi controlling) dilakukan setiap hari atau
berkala, Sistem stratifikasi merupakan bagian dari sistem evaluasi manajemen Puskesmas
yang dilakukan setiap bulan oleh Dinas Kesehatan dan pelaporan terpadu Puskesmas
(SP2TP), adalah alat Bantu untuk pelaksanaan fungsi pemantauan dan pengendalian program
Puskesmas. SP2TP digunakan untuk menyusun perencanaan tahunan Puskesmas seperti yang
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang urut yang harus dilakukan untuk
mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya guna.
RUK sama dengan plan of action (POA) atau rencana kerja yang biasanya disusun menjelang
RKA merupakan pengembangkan dari RUK setelah ada perbaikan tata cara pembuatan
anggaran kegiatan dalam setiap unit Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
DPA merupakan kelanjutan dari RKA yang telah disetujui sebagai pedoman pelaksanaa
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) dapat diartikan sebagai proses kegiatan yang
sistematis untuk menyusun atau mempersiapkan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
Puskesmas. Untuk meningkatkan cakupan dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat dalam upaya
Puskesmas pada tahun yang akan datang dilakukan secara sistematis untuk mengatasi
Seperti telah kita lakukan bahwa fungsi pokok Puskesmas pada dasarnya ialah :
1. Melaksanakan upaya kesehatan dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat dan
2. Membina masyarakat di wilayah kerjanya untuk berperan serta secara aktif dalam upaya
oleh masyarakat.
tenaga-tenaga yang mampu melaksanakan tugas dengan baik dan pembinaan yang dilakukan
secara teru-menerus dan berkesinambungan terhadap upaya peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan.
masyarakat memakai method lokakarya mini Puskesmas yang merupakan suatu sistim
manajemen yang sederhana dan membuat rencana kerja harian bagi seluruh petugas
Puskesmas, agar dapat meningkatkan kemampuan Puskesmas dan upaya peran serta
Puskesmas, dan diselenggarakan oleh dokter atau pimpinan Puskesmas dibantu dengan staf.
Tujuan :
1. Menanamkan motivasi kepada seluruh petugas Puskesmas untuk berpatisipasi secara aktif
2. Mengembangkan suatu sistim manajemen yang sederhana dan rencana kerja perseorangan
Puskesmas yang akan dapat meningkatkan kemampuan Puskesmas yang akan meningkatkan
Dinkes kabupaten atau kota dan provinsi, secara rutin menetapkan target atau standar
kebersihan masing-masing kegiatan program, yang merupakan standar untuk kerja (standar
performance) staf. Standar untuk kerja merupakan ukuran kualitatif keberhasilan program.
Tingkat keberhasilan program secara kualitatif diukur dengan membandingkan target yang
program dapat dianalisis secara langsung oleh staf Puskesmas, dengan menganalisis data
program dapat dianalisis secara langsung oleh staf Puskesmas, dengan menganalisis data
harian setiap program. Perubahan sikap, prilaku masyarakat (effect program) dan dampak
program (impact) seperti dalam kematian, kesakitan (termasuk dampak gangguan gizi),
tingkat kelahiran dan kecacatan tidak diukur secara langsung oleh Puskesmas. Impact
program diukur setiap 5 tahun sekali, melalui survey kesehatan rumah tangga (SKRT) atau
Surkesnas (Survey kesehatan nasional), tetapi hanya sampai tingkat kabupaten. Standar
Evaluasi kegiatan adalah suatu proses menentukan nilai atau besarnya sukses dalam
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Evaluasi dapat pula diartikan suatu
bayangan dari suatu proses perencanaan terdahulu yang memberikan informasi bagi
perencanaan berikutnya. Evaluasi merupakan suatu asahan untuk mengukur pencapaian suatu
tujuan ataupun keadaan tertentu dengan membandingkannya dengan standar nilai yang telah
di tentukan sebelumnya.
a. Perbaikan rencana
Standar pelayanan minimal adalah tolak ukur kinerja pelayanan kesehatan yang
90%
9. Cakupan pelayanan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada usia 6-24 bulan
2. Cakupan pelayanan gawat level 1 yang diberikan sarana kesehatan (RS) di kabupaten atau
kota
Cakupan desa atau kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi
KIA
A. DEFINISI KIA
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta
anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA masyarakat dalam upaya mengatasi
situasi gawat darurat dari aspek non klinik terkait kehamilan dan persalinan. Sistem
kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh dan untuk
masyarakat, dalam hal penggunaan alat tranportasi atau komunikasi (telepon genggam,
telepon rumah), pendanaan, pendonor darah, pencacatan pemantauan dan informasi KB.
Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka
masyarakat serta menambah keterampilan para dukun bayi serta pembinaan kesehatan di
taman kanak-kanak.
Pengertian keluarga berarti nuclear family yaitu yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
Ayah dan ibu dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai orang tua dan mampu memenuhi
tugas sebagai pendidik. Oleh sebab itu keluarga mempunyai peranan yang besar dalam
mempengaruhi kehidupan seorang anak, terutama pada tahap awal maupun tahap-tahap
kritisnya, dan yang paling berperan sebagai pendidik anak-anaknya adalah ibu. Peran seorang
ibu dalam keluarga terutama anak adalah mendidik dan menjaga anak-anaknya dari usia bayi
sehingga dewasa, karena anak tidak jauh dari pengamatan orang tua terutaa ibunya. (Asfryati,
2003, h.27).
Peranan ibu terhadap anak adalah sebagai pembimbing kehidupan di dunia ini. Ibu
sangat berperan dalam kehidupan buah hatinya di saat anaknya masih bayi hingga dewasa,
bahkan sampai anak yang sudah dilepas tanggung jawabnya atau menikah dengan orang lain
seorang ibu tetap berperan dalam kehidupan anaknya. (dilampirkan oleh Zulkifli dari
1. Tujuan Umum
Tujuan program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui
peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya untuk atau
2010, serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang
2. Tujuan Khusus
kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya
b. Meningkatkan upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah mandiri didalam
lingkungan keluarga, Desa Wisma, Posyandu dan Karang Balita, serta di sekolah TK
c. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin, ibu
d. Meningkatnya mutu pelayanan bagi ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui, bayi dan
anak balita.
e. Meningkatya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh anggotanya
untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah, terutama melalui
Kegiatan
1. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan menyusui serta bayi, anak balita dan anak prasekolah
5. Penyluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program KIA
6. Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita dan anak pra sekolah untuk macam-macam penyakit
ringan.
7. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeriliharaan serta bayi-
bayi yang lahir ditolong oleh dukun selama perode neonatal (0-30 hari)
8. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanan dan para dukun bayi serta kader-
kader kesehatan.
1. Sistem pencatatan-pemantauan
2. Sistem transportasi-komunikasi
3. Sistem pendanaan
5. Sistem Informasi KB
Proses Pemberdayaan masyarakat bidang KIA ini tidak hanya proses memfasilitasi
masyarakat dalam pembentukan sistem kesiagaan itu saja, tetapi juga merupakan proses
1. Upaya mobilitas social untuk menyiagakan masyarakat saat situasi gawat darurat, khususnya
maternal.
3. Upaya untuk menggunakan sumberdaya yang dimiliki oleh masyarakat dalam menolong
4. Upaya untuk menciptakan perubahan perilaku sehingga persalinan dibantu oleh tenaga
kesehatan professional
mereka sendiri.
masalah kesehatan.
Karena itu Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini berbijak pada konsep-konsep
berikut :
2. Merubah pandangan persalinan adalah urusan semua pihak, tidak hanya urusan perempuan.
3. Merubah padangan masalah kesehatan tidak hanya tanggung jawab pemerintah tetapi
mereka dan melakukan aksi dalam mengatasi masalah mereka ini disebut dengan pendekatan
belajar dan melakukan aksi bersama secara partisipatif ( Participatory Leaming and Action
PLA). Pendekatan ini tidak hanya memfasilitasi masyarakat untuk menggali dan mengelola
juga merupakan proses mengorganisir masyarakat sehingga mereka mampu untuk berpikir
dan menganalisa dan melakukan aksi untuk menyelesaikan masalah mereka. Ini adalah proses
kondisi mereka. Jadi, ini merupakan proses dimana masyarakat merubah diri mereka secara
individual dan secara kolektif dan mereka menggunakan kekuatan yang mereka miliki dari
Pemamtauan Wilayah Setempat KIA adalah alat untuk pengelolaaan kegiatan KIA
serta alat untuk motivasi dan komunikasi kepada sector lain yang terikat dan dipergunakan
teknis, yaitu
Indikator ini digunakan oleh para pengelola program dalam lingkungan kesehatan yang
terdiri dari :
a. Indikator Akses
operasional kegiatan KIA kepada para penguasa di wilayah, sehingga di mengerti dan
Untuk ini dipilih AKSES (jangkauan) dalam pemamtauan secara teknis memodifikasinya
menjadi indicator pemerataan pelayanan yang lebih dimengerti oleh para penguasa wilayah.
Untuk ini dipilih cakupan (coverage) dalam pemamtauan secara teknnis dengan
memodifikasinya menjadi indicator efektivitas program yang lebih dimengerti oleh para
penguasa wilayah.
Kedua indicator tersebut harus secara rutin dijabarkan per bulan, perdesa serta dipergunakan
ketinggalan.
Pemantauan secara lintas sektoral ini harus diikuti dengan suatu tindak lanjut yang jelas dari
BAB III
Puskesmas 23 Ilir merupakan salah satu Puskesmas yang terletak di Kecamatan Bukit
Kecil tepatnya di Jalan Datuk M. Akib No. 100. Didirikan pada tahun 1984 (Proyek Inpres)
Puskesmas 23 Ilir mempunyai dua wilayah kerja yang terdiri dari dua kelurahan yaitu
Kelurahan 23 Ilir dan Kelurahan 24 Ilir dengan luas wilayah 6.043 KM sebagian besar
penduduknya bermukim di Rumah Susun (8 blok Wilayah 23 Ilir dan 44 Blok Wilayah 24
Ilir).
Batas wilayah
35
Topografi
Wilayah kerja Puskesmas terdiri dari dataran rendah dan pinggiran sungai (Parit Besar).
3.1.4 Demografis
Perempuan : 9951
Menurut Pendidikan
SD/MI : 1537
SLTP/MTS : 1064
SLTA/MA : 892
D3 : 145
Universitas : 266
23 Ilir
3.2.4 Nilai
bidang pelayanan, pembinaan dan pembangunan upaya kesehatan secara paripurna kepada
wilayah kerjanya. Hasil yang diharapkan dapat menjalankan fungsi, adalah terciptanya
sumber daya yang sehat, cerdas dan produktif, serta mampu memelihara dan meningkatkan
sehingga masyarakat tau, mau dan mampu menjaga dan mengatasi masalah kesehatan secara
pemberdayaan keluarga, dengan harapan menjaga keluarga sehat tetap sehat dan keluarga
sakit menjadi sehat. Wujudkan implementasi Puskesmas peduli keluarga dan tingkat
keberhasilannya dapat dilihat dari banyaknya keluarga sehat di wilayah kerja Puskesmas.
Sebagai pusat pelayanan tingkat pertama di wilayah kerjanya, Puskesmas merupakan saran
bermutu, adil dan merata. Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan adalah pelayanan
kesehatan dasar, yang dibutuhkan sebagian besar masyarakat dan sangat strategis dalam
Upaya kesehatan yang diselenggarakan meliputi pelayana medik dasar berupa pelayanan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan upaya pendekatan individu dan keluarga
melalui upaya rawat jalan, rujukan dan pelayan kesehatan masyarakat berupa pelayanan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan pendekatan kelompok masyarakat. Upaya
2. Pelayanan Pengobatan
4. Pelayanan Laboratorium
6. Klinik IMS
Kegiatan yang dilakukan di klinik ini meliputi pelayanan kebidanan terhadap Ibu Hamil
(Bumil), Ibu Bersalin (Bulin), ddan Ibu Nifas (Bufas), serta Ibu Menyusui (Busui). Untuk
Klinik ini melayani kesehatan bayi dan balita. Dalam pelaksanaannya klinik ini dilayani oleh
perawat terlatih dibidang anak yang mulai mengembangkan sistem pelayanan dengan teknik
Klinik ini melayani pengobatan umum bagi pasien umum atau dewasa dan kegawat
daruratan. Pada pelaksanannya klinik ini jjuga dilayani oleh seorang dokter umum yang
dibantu oleh perawat terlatih. Di klinik ini dilayani pula pengobatan terhadap penderita TB
Klinik ini meyalani pengobatan dan perawatan gigi seluruh lapisan masyarakat yang
membutuhkannya terutama pengobatan dasar seperti pencabutan gigi dan penambahan gigi.
Dalam pelaksanannya klinik ini dilayani oleh seorang dokter gigi dan dibantu oleh para
Konsultasi Gizi
Imunisasi
Laboratorium
Melayani pemeriksaan urine rutin, darah rutin, test kehamilaan, BTA Sputum golongan
Klinik IMS
Klinik ini dimulai pada tahun 2009 bekerjasama dengan Global. Puskesmas 23 Ilir ini
mempunyai wilayah kerja yang merupakan daerah rawan untuk kasus IMS. Wilayah kerja 23
Ilir penduduknya sangat dinamis dan merupakan daerah transit (Khusus Rusun). Program
IMS melayani:
Kegiatan Kespro
P2 Kelamin
Penyuluhan
Lain-Lain
1. Man (Ketenagaan)
Puskesmas yang sejak 1 Mei 2009 dijabat oleh Drg. Endah Wulandari yang dibantu oleh 2
orang dokter Umum, 3 perawat Ahli Madya, 2 orang perawat Gigi, 1 orang Bidan, 2 orang
Tabel 3.1
Daftar Pegawai Puskesmas 23 Ilir Tahun 2012
2. Method (Metode)
Manajemen yang bermutu dan berkualitas tinggi sangat diperlukan dalam operasional
kegiatan Puskesmaas melalui pembuatan program secara bulanan dan tahunan yang
dituangkan dalam POA untuk setiap program kesehatan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat. Dalam pelaksanaan kegiatan dasar
Kegiatan Terpadu/P2KT). Metode yang digunakan dalam enam program Puskesmas 23 Ilir
Tabel 3.2
3. APBN Rp -
4. Jamkesmas Rp. -
4. Material (Sarana)
Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas 23 Ilir memerlukan sarana kesehatan
yang baik dan mudah dijangkau oleh pengguna sarana pelayanan yang ada di Puskesmas 23
Ilir.
Tabel 3.3
2. Ruang Gigi
3. Ruang KIA/KB
4. Ruang Gizi
5. Ruang Obat/Farmasi
6. Ruang Administrasi
5. Machine (Mesin)
Dalam melaksanankan kegiatan pengendalian penyakit telah ditunjang oleh peralatan yang
Upaya Promotif
Peningkatan gizi
Upaya Preventif
Dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan terhadap individu,
Memberikan imunisasi massal terhadap bayi dan anak balita serta ibu hamil
kunjungan rumah.
Upaya Kuratif
Dilakukan bertujuan untuk merawat dan mengobati anggota keluarga yang terkena penyakit
Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas.
Perawatan payudara
Upaya Rehabilitatif
maupun terhadap kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama, misalnya kusta,
Latihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik, seperti: penderita kusta, patah tulang,
kelainan bawaan.
Latihan fisik tertentu bagi penderita penyakit tertentu, misalnya TBC, latihan nafas dan batuk.
Penderita stroke melalui fisioterafi manual yang dapat dilakukan oleh perawat.
Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologi di rumah, ibu bersalin dan nifas.
Perawatan payudara
Tabel 3.4
Tahun
No. Jenis Penyakit
2009 2010 2011
a. Man (Manusia)
Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas 23 Ilir Palembang adalah 22 orang yang memiliki
tingkat pendidikan yang berbeda-beda, yaitu 3 orang dokter fungsional, 5 orang perawat, 3
orang bidan, 1 orang sanitarian, 2 orang perawat gigi, 2 orang asisten apoteker, 1 orang
petugas gigi, 1 orang analis,1 orang ka. Pustu 24 ilir, 3 orang tu pustu.
Dalam melaksanakan program KIA di Puskesmas 23 ilir, menggunakan dana yang berasal
c. material (Sarana)
Dalam melakukan kegiatan program KIA mempunyai ruangan yang sama dengan ruangan
KB yang mengivestarisasi akseptor pengguna alat kontrasepsi aktif. Di ruang KIA ini
terdapat juga sarana untuk mendukung kegiatan Program KIA di Puskesmas 23 ilir, yaitu :
alat ukur berat badan (timbangan), alat ukur tinggi badan, tempat tidur ginekologi, obat-
d. Method (Metode)
Dengan melakukan periksaan, penyuluhan, dan perbedaan pada masyarakat serta mengobati
pasien.
e. Machine (Alat)
Dalam melakukan kegiatan program KIA menggunakan alat kesehatan berupa alat
pemeriksaan pasien untuk mendekteksi kehamilan, faktor resiko pada kehamilan, alat-alat
tulis kantor maupun elektronik untuk mendata ibu hamil atau kejadian berpotensi faktor
resiko kehamilan serta alat-alat untuk penyuluhan seperti leaflet dan sebagainya.
Manajemen POACE yang dilakukan pada unit ini fungsi manajemennya (POACE)
tidak diterapkan secara menyeluruh, unit ini hanya mengacu pada POA atau rencana
pelaksanaan kegiatan, sedangkan Controlling dan Evaluasi hanya di terapkan seketika saja.
a. Plaining
Perencanaa pelaksanaan kegiatan yang dilakukan pihak Puskesmas khusunya pada program
b. Organizing
Tenaga pengolahan program ini terdiri dari tim pengelolah KIA yang dikoordinator oleh
c. Actuating
Adapun rincian dan lokasi pelaksanaan pada program pengendalian tentang penyuluhan
sebagai berikut :
Berdasarkan masukan (input) dan proses maka dihasilkan out put suatu kegiatan Puskesmas.
Data penyusun dapatkan dari PTP (Penilainan Kerja Puskesmas) tahun 2009,2010,2011. Dan
1 Pelayanan
pemeriksaan
- K4
Resiko tinggi
4 Keluarga Berencana % 70 70 70 70 76 72
Setelah meganalisis situasi dan berdasarkan data yang diperoleh, diharapkan beberapa
permasalahan yang ada pada program kesehatan ibu dan anak pada Puskesmas 23 ilir :
b. Pelayanan persalinan
d. Pelayanan KB
akan diprioritaskan dengan menggunakan beberapa metode, yaitu metode PAHO atau
56
Tabel 4.1
Masalah M S V CC PC Skor TK
Pelayanan KB 3 2 3 3 3 14 III
Dari perhitungan dengan metode scoring (PAHO), didapatkan bahwa masalah yang
menjadi prioritas adalah Resiko tinggi ibu hamil sesuai dengan besarnya masalah, tingkat
kefatalan, kemudahan mengatasi masalah, persepsi masyarakat dan komitmen politik pada
1. Urgency adalah beberapa lama waktu yang diperlukan untuk memecahkan masalah atau
besarnya dimana pilihan kita adalah masalah yang bisa diselesaikan dalam waktu yang
relative singkat.
2. Seriousness adalah seberapa besar pengaruh negative sebuah masalah atau derajat kefatalan
masalah, dimana pilihan kita adalah masalah yang di yakini berpengaruh negative.
3. Growth adalah kompleksitas sebuah masalah atau derajat pertumbuhan dimana pilihan kita
Keterangan :
A = Pelayanan KB
B = Pemeriksaan kehamilan
1 : Nilai rendah
2 : Nilai sedang
3 : Nilai tinggi
Tabel 4.2
tinggi ibu hamil = tinggi ibu hamil = Resiko tinggi ibu tinggi ibu hamil=
hamil hamil
Pemeriksaan Pemeriksaan
hamil = 2 hamil= 2
Tabel 4.3
hamil
Pemeriksaan 1 1 1 II 3
kehamilan
Pelayanan KB 0 1 0 III 1
Berdasarkan table metode pair comparison didapatkan proritas masalah yang dipilih
yaitu masalah Resiko tinggi ibu hmil. Hasil tersebut sama dengan metode PAHO atau
Scoring yang juga telah dilakukan. Jadi masalah yang menjadi prioritas adalah Resiko tinggi
ibu hamil.
4.3 Perumusan Tujuan
POHA atau Scoring diatas maka tujuan yang ingin di capai pada Program Kesehatan Ibu dan
Anak adalah :
Tujuan Umum : diperoleh tentang penyebab rujukan resiko ibu hamil dan cara pencapaian
target KIA pada cakupan rujukan resiko ibu hamil agar tercapai derajat kesehatan
Tujuan Khusus :
1. Meningkatnya pengetahuan PUS tentang tanda kehamilan serta pentingnya rujukan resiko
ibu hamil
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas menangani rujukan resiko ibu hamil
3. Terpenuhnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam rangka rujukan resiko ibu hamil
agar didapatkan klasifikasi penyebab masalah yang lebih terarah dan tidak melenceng terlalu
1. Kurangnya Pelayanan rujukan resiko tinggi ibu hamil pada Puskesmas 23 ilir
Tabel 4.4
Dari beberapa alternative pemecahan masalah yang ada, dilakukan pemilihan prioritas
pemecahan masalah dengan menggunakan teknik criteria matrik. Adapun criteria yang
1. Efektifitas
2. Efisensi
Menunjukkan pada pemakaian sumber dana (cost) yang diperlukan untuk melaksanakan jalan
keluar, makin besarnya biaya yang digunakan untuk melaksanakan jalan keluar tersebut,
untuk mengukur nilai prioritas (P) untuk setiap alternative jalan keluar dengan memberikan
hasil perkalian nilai M x I x V dengan nilai C, jalan keluar dengan nilai P tinggi adalah
M I V C
kegiatan penyuluhan
dilakukan pengawasan
4.7 Penyusunan Rencana Operasional Dan Jadwal Waktu
Kegiatan yang dilakukan untuk pemecahan masalah terpilih pada table dibawah ini.
waktu ng jawab
ersiapan :
- Staf
KIA
elaksaan :
embukaan Memberi dan Seluruh 29 november Rp. Panitia Menyampaikan
pembagian
konsumsi
valuasi
tersebut Promkes
dan KIA
Jadwal Kegiatan
26 27 28 29 30 1
1. PERSIAPAN
- Penentuan jadwal
- Perlengkapan ATK
2. PELAKSANAAN
- Pembukaan
- Penyuluhan
- Pembagian leaflet
- Konsumsi
3. EVALUASI
- Penutupan
- Pembuatan Laporan
KERANGKA ACUAN
Tanda-tanda bahaya kehamilan merupakan masalah yang besar bagi ibu hamil karena
apabila ibu hamil tersebut mengalami salah satu gejala dari tanda bahaya pada kehamilan
akan mempengaruhi pertumbuhan janin dan menggangu keadaan ibu tersebut. Sehingga
apabila ibu hamil tersebut menampakkan gejala dari tanda bahaya pada kehamilan harus
4.8.2 Tujuan
a. Tujuan umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 60 menit tentang tanda bahaya
pada kehamilan ibu hamil di Kelurahan 23 dan 24 ilir dapat memahami, mengerti dan
b. Tujuan khusus
Menjelaskan tindakan yang harus dilakukan apabila mengalami salah satu dari tanda bahaya
kehamilan tersebut.
Menjelaskan bagaimana cara megantisipasi tanda bahaya tersebut, agar tidak terjadi.
Mengambil keputusan yang tepat untuk bertindak mencari pertolongan sesuai dengan
4.8.3 Sasaran
Penyuluhan kesehatan ini ditunjukan kepada ibu hamil di Kelurahan 23 dan 24 ilir
4.8.4 METODE
Metode yang di gunakan penyuluhan ini adalah ceramah dan Tanya jawab.
4.8.7 PEMBIAYAAN
Pembiayaan yang digunakan untuk kegiatan penyuluhan ini berasal dari dana
4.8.8 PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan penyuluhan resiko tinggi ibu hamil yang di
bantu tenaga ahli bagi masyarakat di wiayah kerja Puskesmas 23 Ilir. Kerangka acuan ini
PEMBAHASAN
Hasil yang diperoleh dari data Progaram KIA di Puskesmas 23 Ilir Palembang pada
tahun 2009, 2010, 2011, ada beberapa masalah yang ditemukan, pada Program KIA tertera 6
jenis program yang menjadi cakupan upaya Puskesmas. Akan tetapi permasalahan tersebut
kemudian dipelajari dan didapatkan 9 masalah yang terpilih berdasarkan jumlah kuantitas
Resiko Ibu Hamil. Hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 menunjukkan
bahwa Angka Kematian Ibu Maternal sebesar 373 jiwa per 100.000 kelahiran hidup.
72
Umumnya ukuran yang dipakai untuk menilai baik buruknya keadaan pelayanan
kebidanan (maternity care) dalam suatu Negara atau daerah ialah kematian maternal
(maternal mortality). Menurut definisi WHO kematian maternal ialah kematian seorang
wanita waktu hamil atau dalam 42 jam sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun
terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan.
Sebab-sebab kematian ini dapat dibagi dalam 2 golongan, yakni yang langsung disebabkan
oleh komplikasi-komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas, dan sebab-sebab lain seperti
penyakit jantung, kanker, dan sebagainya (assoiciated causes). Angka kematian maternal
(maternal mortality rate) ialah jumlah kematian maternal diperhitungkan terhadap 100.000
kelahiran hidup.
Berdasarkan cakupan kinerja Puskesmas 23 Ilir maka didapatkan bahwa rujukan
resiko ibu hamil pada tahun 2009 tidak mencapai target 20% dan pencapaian 18,5%. Tapi
pada tahun 2010 dan tahun 2011 mencapai target, yaitu target pada tahun 2010 target 20%
dan pencapaian 20%. Begitu pula pada tahun 2011 dengan target 20% dan pencapaian 20%.
Faktor-faktor penyebab rujukan resiko ibu hamil program kesehatan ibu dan anak
adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang
optimal bagi ibu dan keluarganya untuk atau mempercepat pencapaian target Pembangunan
Kesehatan Indonesia yaitu Indonesia Sehat 2010, serta meningkatnya derajat kesehatan anak
untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan
Dengan memantau manajemen POA ( Planning, organisasi dan Actuating) dan pada
input, proses serta output maka dapat dilaksanakannya perencanaan program PKM meliputi
Basis SIX dan melakukan penelitian terhadap kinerja PKM dengan melakukan evaluasi
(penilaian).
BAB VI
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
1. Dari hasil pengamatan yang dilakukan selama pratikum Administrasi dan Kebijakan
Kesehatan (AKK) pada program KIA di Puskesmas 23 Ilir Palembang, maka didapatkan
2. Setelah dilakukan prioritas masalah dengan menggunakan metode Pair Comparisson dan
3. Setelah melakukanperumusan tujuan didapat tujuan yang ingin dicapai dari masalah belum
tercapainya program KIA target Rujukan Resiko Ibu Hamil, yaitu diperolehnya penyebab dan
cara pencapaian target KIA pada Rujukan Resiko Ibu Hamil agar tercapainya Derajat
4. Setelah melakukan proses identifikasi penyebab masalah dari banyaknya penyebab masalah
yang ada hanya terpilih beberapa masalah saja yang dianggap berperan dalam melatar
74
b. Pengenalan cara pengetahui Resiko Ibu Hamil dengan cara yang mudah dimengerti.
e. Penyuluhan tentang kehamilan dan pemeriksaan kehamilan pada PUS oleh pihak
Puskesmas.
6. Setelah melakukan pemecahan masalah terpilih didapat masalah pilihan adalah melakukan
7. Setelah tersusunnya rencana operasional dan jadwal waktu kegiatan penyuluhan di Puskesmas
23 Ilir Palembang.
6.2 SARAN
1. Melakukan kegiatan KIA tentang resiko tinggi ibu hamil melalui media seperti spanduk,
poster, billboard dan lain-lain yang di letakkan di tempat stategis di wilayah 23 dan 24 ilir
Palembang
2. Hendaknya menjalin kemitraan antar sector, profesi, LSM serta swasta untuk mendukung
6.2.2 Klinik
Di dalam ataupun di luar klinik memasang media promosi (spanduk, poster, dll) untuk