Anda di halaman 1dari 46

SKRINING HIPOTIROID

KONGENITAL (SHK) :
PROSES SKRINING

Diet Sadiah Rustama, dr.,SpA(K)


POKJANAS Skrining Bayi Baru
Lahir
TAHAPAN SKRINING

• Sosialisasi, advokasi, edukasi


PRA- Pelatihan
SKRINING
• Proses skrining, metoda, sensitifitas dan
spesifisitas, validitas, pemantapan mutu
SKRINING (eksternal/internal)
• Tindak lanjut hasil, tes konfirmasi bila perlu,
Pasca diagnosis dan tatalaksana
skrining
Proses Skrining

Dimulai dengan
diperolehnya
persetujuan
orang tua bayi

Spesimen sampai
di laboratorium
PROSES SKRINING

 Persiapan
 Pengambilan spesimen
 Tatalaksana spesimen
 Skrining bayi baru lahir
dengan kondisi khusus
PERSIAPKAN BAYI :
Usia bayi ≥ 48 jam

Kaki bayi diposisikan lebih rendah darikepalanya


Bayi dihangatkan dibawah lampu pemancar panas,
lakukan beberapa saat sebelum pengambilan
spesimen
PERSIAPAN NAKES

• Sikap (attitude)

Pengetahuan
(knowledge)

Ketrampilan (terlatih)
PERSIAPAN ORANG TUA BAYI
PERSIAPAN ORANG TUA BAYI

• Memotivasi ayah/ibu bayi


• Penjelasan tentang skrining
dari tetes darah bayi
• Keuntungan skrining bagi masa
depan anak
• Skrining sebagai salah satu
perlindungan anak
 Poster
 Brosur
)
PENDERITA HK YANG TIDAK MENDAPAT
PENGOBATAN
PENDERITA HK, DI SKRINING DAN DIOBATI
SEBELUM UMUR 1 BULAN

• Prestasi sekolah : Rata-


rata kelas
• IQ : 95
• Tinggi badan : 156 cm
PERSETUJUAN / PENOLAKAN

Persetujuan (informed consent)


o Dicantumkan bersama-sama dengan persetujuan
PERSETUJUN / PENOLAKAN
tindakan medis lain pada saat bayi masuk ke ruang
perawatan bayi.

Penolakan (dissent consent/refusal consent)


o Bila pengambilan darah ditolak, maka orangtua
harus menandatangani formulir penolakan.
o Hal ini dilakukan jika di kemudian hari didapati
bayi yang bersangkutan menderita HK, orangtua
tidak akan menuntut atau menyalahkan tenaga
kesehatan dan/atau fasilitas pelayanan kesehatan
PENGAMBILAN SPESIMEN (SAMPLING)

:
 Waktu pengambilan (timing)

 Data/Identitas bayi

 Metode pengambilan

 Pengiriman/transportasi

 Kesalahan pada pengambilan spesimen


WAKTU PENGAMBILAN SPESIMEN

 Pengambilan spesimen darah yang paling ideal adalah


ketika umur bayi 48 - 72 jam.

 Sebaiknya darah tidak diambil dalam 24 jam pertama


setelah lahir karena pada saat itu kadar TSH masih tinggi,
sehingga akan memberikan sejumlah hasil positif palsu
(false positive).

 Paling cepat darah boleh diambil 24 jam setelah bayi lahir.

Jika bayi sudah dipulangkan sebelum 24 jam, maka spesimen


perlu diambil pada kunjungan neonatal berikutnya
DATA/ IDENTITAS BAYI

Hal yg harus
HALdiYANG
perhatikan
HARUS DIPERHATIKAN

 Pastikan tangan bersih dan kering sebelum


memegang kartu
 Hindarkan kontaminasi kartu/kertas saring,
sebelum, selama dan sesudah pengambilan darah
(kontaminan : air, susu, cairan antiseptik, bedak dll).
 Usahakan tangan tidak menyentuh bulatan kertas
saring
Kartu identitas
Pengisian data / identitas bayi

Petunjuk umum

Meja untuk menulis identitas bayi, harus bersih dan diberi alas plastik. Cegah
kontaminasi spesimen darah ke kertas saring lainnya.

 Pastikan tangan pengisi data/pengambil spesimen bersih dan kering Gunakan


sarung tangan. Usahakan tangan tidak menyentuh bulatan pada kertas saring

 Hindari pencemaran pada kertas saring seperti air, air teh, air kopi, minyak,
susu, cairan antiseptik, bedak dan/atau kotoran lain

 Pastikan data ditulis lengkap dan hindari kesalahan menulis data. Bila data
tidak lengkap dan salah, akan menghambat atau menunda kecepatan dalam
pemberian hasil tes dan kesalahan interpretasi

 Isi data pasien dengan ballpoint warna hitam/biru yang tidak luntur

 Amankan kertas saring agar tidak kotor. Usahakan kertas saring tidak banyak
disentuh petugas lain.

 Tuliskan seluruh data dengan jelas dan lengkap. Gunakan HURUF KAPITAL.
PENGISIAN DATA DEMOGRAFI BAYI

Isilah dengan teliti :


• Nama rumah sakit/rumah
bersalin/puskesmas/klinik bidan.
• Nomor rekam medik bayi
• Nama ibu, suku bangsa/etnis & nama bayi (kl sdh
ada)
• Nama ayah, suku bangsa/etnis.
• Alamat jelas (No rumah, jln/gang/blok/RT/RW/kd
pos
• No tlp/HP/telpon yg dpt dihubungi.
• Dr penanggung jawab
• Usia gestasi dlm minggu
• Jenis kelamin, beri tanda √ pd kotak tersedia.
PERSIAPAN ALAT

•Sarung tangan steril non powder


•Lancet
•Kotak limbah tajam/safety box
•Kertas saring
•Kapas
•Alkohol 70% atau alcohol swab
•Kasa steril
•Rak pengering
7
3 4
5
8
2
6
1
KERTAS SARING

Jenis kertas saring :


Schleicher & Schuell, Inc (S&S
grade 903)
PENYIMPANAN KERTAS SARING

TANGGAL
KADALUARSA
Contoh lancet :
Ujung lanset harus blade tip (bentuk pisau)
PERSIAPAN NAKES PENGAMBIL
SPESIMEN

Dalam melakukan pengambilan spesimen, petugas perlu memperhatikan


hal-hal dibawah ini :
- Semua bercak darah berpotensi untuk menularkan infeksi. 
HARUS HATI-HATI
- Meja yang digunakan untuk alas menulis identitas pada kartu kertas
saring harus diberi alas plastik (atau laken dan harus diganti atau
dicuci setiap hari Mencegah terjadinya kontaminasi spesimen
darah ke kertas saring lainnya.
- Gunakan alat pelindung diri (APD)
- Sebelum dan setelah menangani spesimen, biasakan mencuci
tangan.
METODE DAN TEMPAT PENGAMBILAN DARAH

Teknik pengambilan
darah yang digunakan
adalah melalui tumit
bayi (heel prick).

Tentukan lokasi
penusukan yaitu yaitu
bagian lateral tumit kiri
atau kanan sesuai daerah
berwarna merah
PROSEDUR PENGAMBILAN
SAMPEL

Hangatkan tumit dengan cara:


Kompres kain hangat, temperatur
tidak melebihi 40oC atau di gosok-
gosok. Supaya aliran darah lebih
lancar

posisikan kaki lebih rendah darikepala


bayi

Bersihkan daerah yang akan ditusuk


dengan antiseptik kapas alcohol 70%
dan biarkan kering
PROSEDUR PENGAMBILAN SPESIMEN

Tusuk tumit dengan lanse steril


Sekali pakai dengan ukuran
kedalaman 2 mm.
Gunakan lanset dengan ujung
berbentuk pisau (blade tip lancet)

Setelah tumit ditusuk,


usap tetes darah pertama
dengan kain kasa steril
PROSEDUR PENGAMBILAN SPESIMEN

lakukan pijatan lembut sehingga


terbentuk tetes darah yang cukup besar.
hindarkan gerakan memeras yang
Kar akan mengakibatkan hemolisis atau
darah tercampur cairan jaringan

Selanjutnya teteskan darahketengah


bulatan kertas saring sampai bulatan
terisi penuh
da tembus kedua sisi. Hindarkan tetesan
darah yang berlapis-lapis (layering).
PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL

Sesudah bulatan kertas saring terisi


penuh, tekan bekas tusukan dengan
kasa/kapas steril sambil mengangkat
tumit bayi sampai berada diatas
kepala bayi.

Contoh bercak darah yang bagus


Ukuran diameter bulatan tetesan 13
mm (75 ul-100 ul volume darah)
Contoh spesimen yang baik, bulatan terisi
darah penuh dan tembus kedua sisi ( ke
belakang )
SPESIMEN YANG TIDAK DAPAT DIPERIKSA
SPESIMEN YANG TIDAK DAPAT DIUKUR
PENGERINGAN SPESIMEN

Setelah diperoleh spesimen, selanjutnya :


• Segera letakkan di rak pengering dengan
posisi horisontal atau diletakkan di atas
permukaan datar yang kering dan
nonabsorbent.
• Spesimen akan kering kira-kira dalam
waktu 3 sampai 4 jam
• Biarkan spesimen di atas rak pengering
sebelum dikirim ke laboratorium.
PENYIMPANAN SPESIMEN

Jangan menyimpan spesimen di


lemari es*, dalam kantong plastik, di
dalam laci ataupun kena panas dan
sinar matahari langsung

• Bila disimpan didalam lemari Es harus dimasukan kedalam


kantung plastik dan menggunakan silikagel
PENYIMPANAN SAMPEL

J
Jangan meletakkan pengering berdekatan dengan bahan-bahan
yang mengeluarkan uap seperti cat, aerosol, dan insektisida..
PENGIRIMAN SAMPEL KE LABORATORIUM

 Pada saat menyusun spesimen dalam amplop atau kotak, bercak darah
jangan saling bersentuhan. Untuk itu bercak darah yang di atas diputar 180
derajat, sehingga berada di ujung kartu yang lain, demikian seterusnya.
 Masukan seluruh sampel kedalam amplop dan sertakan daftar spesimen
yang dikirim
 Amplop berisi spesimen dimasukkan ke dalam kantong plastik agar tidak
tertembus cairan/kontaminan sepanjang perjalanan.

 Dianjurkan mengirim spesimen dalam waktu 24 jam setelah pengambilan,


dan paling lambat 7 hari setelah pengambilan sudah diterima di lab.
Perjalanan pengiriman tidak boleh lebih dari 3 hari.

 Kalau memungkinkan, spesimen dikirim ke laboratorium oleh kurir, untuk


menghindarkan keterlambatan tiba di laboratorium.
 Untuk jarak jauh spesimen dikirim melalui pos (TIKI)
MENYUSUN KERTAS SARING DENGAN
BERSELANG -SELING
PEMERIKSAAN SPESIMEN

METODE PEMERIKSAAN :

• Radioimmunoassay (RIA)
• Immunoradiometric assay (IRMA)
• ELISA
• Chemoluminescence (FIA)
• Tandem Mass Spectrometry
(MS/MS, Mass Pack)
SKRINING BAYI DENGAN KONDISI KHUSUS

Bayi kurang
bulan
BBLR/BBLSR
Bayi sakit
Bayi kembar

Pengambilan spesimen
2 atau 3 kali
hati-hati dalam
analisa/interpretasi hasil
SKRINING BAYI DENGAN KONDISI KHUSUS

Kategori khusus yaitu bayi-bayi yang mempunyai resiko mengalami HK


transien yaitu bayi prematur (umur kehamilan kurang dari 37 minggu), bayi berat
lahir rendah dan bayi berat lahir sangat rendah. Juga termasuk bayi sakit yang
dirawat di NICU, bayi kembar terutama yang mempunyai jenis kelamin yang
sama.

Pengambilan spesiemen dilakukan 2 atau 3 kali tergantung umur kehamilan


dan berat ringannya penyakit. Spesimen pertama dengan cara rutin
(pengambilan spesimen rutin) atau pada saat pengambilan darah untuk maksud
lain. Pengambilan spesimen yang kedua, diambil pada saat bayi berusia 2 minggu
atau 2 minggu setelah pengambilan spesimen pertama. Bila diperlukan diambil
spesimen ketiga pada umur 28 hari atau sebelum bayi dipulangkan.

Pada bayi kurang bulan, BBLR, dan bayi sakit dilakukan pengambilan spesimen
segera sebelum mendapatkan tindakan pengobatan. Tindakan pengobatan yang
dimaksud adalah transfusi, nutrisi parenteral ataupun pemberian antibiotika.
KONDISI DISFUNGSI TIROID PADA IBU YG DAPAT
MEMPENGARUHI BAYI BARU LAHIR.

 Ibu hamil yang menderita hipotiroid dapat


melahirkan bayi normal bila ibu mendapat
pengobatan yang adekuat selama kehamilan.

 Ibu dengan hipertiroid yang mendapat PTU, dapat


menyebabkan transien hipotiroid pada bayinya.

 Bila kadar PTU ibu di tubuh bayi sudah


menurun/hilang, bisa muncul gejala hipertiroid,
akibat masukya thyroid-stimulating
mmunoglobulin melalui plasenta.

 Bila setelah usia gestasi 8 minggu ibu mendapat


iodium radioaktif (isotop 131) maka isotop itu
akan mengakibatkan HK.
SHK PADA BAYI PREMATUR / BBLR /
BAYI SAKIT
 Keadaan khusus bayi yang mempunyai
resiko akan mengalami HK transien, a.l.
Bayi prematur < 37 mg masa gestasi, Bayi
BBLR dan BBLSR, Bayi sakit di NICU, Bayi
kembar lahir dgn HK, jenis kelamin sama.

 Pada bayi-bayi itu pengambilan spesimen


dilakukan dengan memperhitungkan usia
gestasi dan berat ringannya penyakit.
Pada pengambilan pertama 48-72jam
setelah lahir, TSH bisa rendah karena
keadaan itu menekan produksi TSH. Oleh
karena itu perlu di ambil pada 2 minggu
setelah yg pertama dan bahkan pada usia
28 hari pada bayi berat lahir sangat
rendah (BBLSR)
SHK PADA BAYI PREMATUR / BBLR /
BAYI SAKIT

 Pada pengambilan kesimpulan skrining yg positif,


perlu dipertimbangkan usia saat spesimen di
ambil, usia gestasi, berat badan bayi. Sebaiknya
di bicarakan bersama antara ahli laboratorium,
neonatologi dan spesialis anak/endokrin anak.
 Pada bayi sakit, spesimen harus diambil sebelum
terapi/transfusi dilakukan.
 Hasil positif palsu atau negatif palsu pada kondisi
ini sangat tinggi. Kondisi positif palsu (TSH tinggi
sementara) bisa terjadi pada keadaan: spesimen
diambil <48 jam; keadaan hipertropinemia spt
Down Sindrom. Kondisi negatif palsu bisa pada:
BBLR/BBLSR, Bayi sakit berat, Bayi mendapat
dopamin/ kortiko-steroid.
 Pada bayi prematur <34 mg atau bb <2000 gr
spesimen diambil ulang pada usia 28 hari.
 Pada bayi kurang bulan, pematangan fungsi
tiroid memakan waktu ± 1 bulan. Pada keadaan
ini bisa ditemukan hasil negatif palsu.
KEMENKES POKJANAs

ALGORITMA KERJA
DINKES PROVINSI Pokja Provinsi
TIM SKRINING HK
Pencatatan Monitoring dan
dan LABORATORIUM
evaluasi
SHK
TIM SKRINING pelaporan

TIM FOLLOW
HK UP HASIL
SKRINING

Hasil TSH positif


Hasil TSH negatif

Umpan balik segera kpd


koordinator
Beritahu RS/RB/PKM/Perawat/ Bidan/
koordinator pengirim sampel
RS/RB/PKM/KL.
Bidan
Hubungi/cari/kunjungi orang
tua bayi, beri penjelasan

Ambil darah/serum
untuk pemeriksan TSH
dan T4

TSH tinggi, T4 rendah: beri


tiroksin
Pencatatan dan
Bila memungkinkan, pemeriksaan
pelaporan
diagnostik lain: scanning tiroid,
(rekam medis)
pencitraan sendi lututdan
panggul, serta pemeriksaan lain
atas indikasi
KESIMPULAN

1 2 3
• Proses • Proses • Kualitas
skrining skrining spesimen
dimulai dari harus sangat
persetujuan dilakukan menentuk
orang tua menurut an
sampai prosedur keberhasil
spesimen yang telah an SHK
masuk ke ditentukan
laboratorium
SHK
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai