Anda di halaman 1dari 49

PROSES SKRINING

DINAS KESEHATAN PP KB KAB. BATU BARA


TAHAPAN SKRINING

• Sosialisasi, advokasi, edukasi


PRA- Pelatihan
SKRINING

• Proses skrining, metoda, sensitifitas dan


spesifisitas, validitas, pemantapan mutu
SKRINING (eksternal/internal)

• Tindak lanjut hasil, tes konfirmasi bila perlu,


Pasca diagnosis dan tatalaksana
skrining
PROSES SKRINING

Dimulai dengan
diperolehnya
persetujuan
orang tua bayi

Spesimen sampai
di laboratorium
PROSES SKRINING

Secara garis besar Skrining Bayi


Baru Lahir meliputi proses:
Persiapan,
Pengambilan spesimen,
Tata laksana spesimen,
Skrining Bayi baru Lahir dengan
kondisi khusus
PERSIAPAN

PERSIAPAN BAYI

BAYI USIA
 48 Jam
PERSIAPAN

Kaki bayi diposisikan


lebih rendah dari
kepalanya
PERSIAPAN

PERSIAPAN NAKES

KETERAMPILA
SIKAP PENGETAHUAN N
(ATTITUDE) (knowledge)
(TERLATIH)
Informed Consent
PERSIAPAN

Persiapan Keluarga
 Memotivasi keluarga, ayah/ibu bayi baru lahir
sangat penting.
 Penjelasan kepada orangtua tentang skrining
pada bayi baru lahir dengan pengambilan
tetes darah tumit bayi dan keuntungan
skrining ini bagi masa depan bayi akan
mendorong orangtua untuk mau melakukan
skrining bagi bayinya.
MEMOTIVASI ORANG TUA
BAYI

 Poster
 Brosur
)
PERSIAPAN

PERSETUJUAN/PENOLAKAN
 Persetujuan (informed consent)
tidak perlu tertulis khusus, tetapi dicantumkan bersama-sama
dengan persetujuan tindakan medis lain pada saat bayi masuk ke
ruang perawatan bayi.
 Penolakan (dissent consent/refusal consent)
Bila tindakan pengambilan darah pada BBL ditolak, maka
orangtua harus menandatangani formulir penolakan.
Hal ini dilakukan jika di kemudian hari didapati bayi yang
bersangkutan menderita HK, orangtua tidak akan menuntut atau
menyalahkan tenaga kesehatan dan/atau fasilitas pelayanan
kesehatan
PERSIAPAN ALAT

Sarung tangan steril non


powder
Lancet
Kertas saring
Kapas Alkohol 70%atau
alcohol swab
 Kasa steril
 Rak pengering
Kotaklimbahtajam/safety
box
Plester(jika diperlukan)
Contoh lancet :
Ujung lanset harus
blade tip (bentuk
pisau)
KERTAS SARING

Jenis kertas saring :Schleicher


& Schuell, Inc (S&S grade
903)
PENYIMPANAN KERTAS SARING

TANGGAL
KADALUARSA
PERSIAPAN

Persiapan diri

Dalam melakukan pengambilan spesimen, petugas perlu


memperhatikan hal-hal dibawah ini :
- Semua bercak darah berpotensi untuk menularkan infeksi.  HARUS
HATI-HATI
- Meja yang digunakan untuk alas menulis identitas pada kartu kertas
saring harus diberi alas plastik (atau laken dan harus diganti atau dicuci
setiap hari Mencegah terjadinya kontaminasi spesimen darah ke
kertas saring lainnya.
- Gunakan alat pelindung diri (APD)
- Sebelum dan setelah menangani spesimen, biasakan mencuci tangan.
PENGAMBILAN SAMPEL

Hal yang penting diperhatikan pada


pengambilan spesimen
Waktu pengambilan (timing)
Data/Identitas bayi
Metode pengambilan
Pengiriman/transportasi
Kesalahan pada pengambilan spesimen
WAKTU PENGAMBILAN SAMPEL

 Sebaiknya darah tidak diambil dalam 24 jam pertama setelah


lahir karena pada saat itu kadar TSH masih tinggi, sehingga
akan memberikan sejumlah hasil positif palsu (false positive).
 Darah bisa diambil antara 24 – 72 jam setelah bayi lahir.
 Pengambilan spesimen darah yang paling ideal adalah ketika
umur bayi 48 - 72 jam.
DATA/ IDENTITAS BAYI

Hal yg harus
HALdi perhatikan
YANG HARUS DIPERHATIKAN

 
 Pastikan tangan bersih dan kering sebelum
memegang kartu
 Hindarkan kontaminasi kartu/kertas saring,
sebelum, selama dan sesudah pengambilan darah
(kontaminan : air, susu, cairan antiseptik, bedak
dll).
 Usahakan tangan tidak menyentuh bulatan kertas
saring
Kartu identitas
Pengisian data / identitas bayi

Petunjuk umum

Meja untuk menulis identitas bayi, harus bersih dan diberi alas plastik. Cegah kontaminasi spesimen
darah ke kertas saring lainnya.

 Pastikan tangan pengisi data/pengambil spesimen bersih dan kering Gunakan sarung tangan.
Usahakan tangan tidak menyentuh bulatan pada kertas saring

 Hindari pencemaran pada kertas saring seperti air, air teh, air kopi, minyak, susu, cairan antiseptik,
bedak dan/atau kotoran lain

 Pastikan data ditulis lengkap dan hindari kesalahan menulis data. Bila data tidak lengkap dan
salah, akan menghambat atau menunda kecepatan dalam pemberian hasil tes dan kesalahan
interpretasi

 Isi data pasien dengan ballpoint warna hitam/biru yang tidak luntur

 Amankan kertas saring agar tidak kotor. Usahakan kertas saring tidak banyak disentuh petugas lain.

 Tuliskan seluruh data dengan jelas dan lengkap. Gunakan HURUF KAPITAL.
Pengisian data demografi bayi

Isilah dengan teliti :


• Nama rumah sakit/rumah bersalin/puskesmas/klinik bidan.
• Nomor rekam medik bayi
• Nama ibu, suku bangsa/etnis & nama bayi (kl sdh ada)
• Nama ayah, suku bangsa/etnis.
• Alamat jelas (No rumah, jln/gang/blok/RT/RW/kd pos
• No tlp/HP/telpon yg dpt dihubungi.
• Dr penanggung jawab
• Usia gestasi dlm minggu
• Jenis kelamin, beri tanda √ pd kotak tersedia.
METODE DAN TEMPAT PENGAMBILAN DARAH

Teknik pengambilan darah yang


digunakan adalah melalui tumit bayi
(heel prick).

Tentukan lokasi penusukan


yaitu yaitu bagian lateral tumit
kiri atau kanan sesuai daerah
berwarna merah
PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL

Hangatkan tumit dengan cara:


Kompres kain hangat, temperatur
tidak melebihi 40oC atau di gosok-
gosok. Supaya aliran darah lebih
lancar

posisikan kaki lebih rendah darikepala


bayi

Bersihkan daerah yang akan ditusuk


dengan antiseptik kapas alcohol 70%
dan biarkan kering
PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL

Tusuk tumit dengan lanse steril


Sekali pakai dengan ukuran
kedalaman 2 mm.
Gunakan lanset dengan ujung
berbentuk pisau (blade tip lancet)

Setelah tumit ditusuk,


usap tetes darah pertama
dengan kain kasa steril
PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL

lakukan pijatan lembut sehingga


terbentuk tetes darah yang cukup besar.
hindarkan gerakan memeras yang
Kar akan mengakibatkan hemolisis atau darah
tercampur cairan jaringan

Selanjutnya teteskan darahketengah


bulatan kertas saring sampai bulatan terisi
penuh
da tembus kedua sisi. Hindarkan tetesan darah
yang berlapis-lapis (layering).
PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL

Sesudah bulatan kertas saring terisi penuh,


tekan bekas tusukan dengan kasa/kapas
steril sambil mengangkat tumit bayi
sampai berada diatas kepala bayi.

Contoh bercak darah yang bagus


Ukuran diameter bulatan tetesan 13 mm
(75 ul-100 ul volume darah)
PENGERINGAN SPESIMEN

Setelah diperoleh spesimen,

Segera letakkan di rak pengering dengan posisi


horisontal atau diletakkan di atas permukaan
datar yang kering dan nonabsorbent.

Spesimen akan kering kira-kira dalam


waktu 3 sampai 4 jam

Biarkan spesimen di atas rak pengering


sebelum dikirim ke laboratorium.
PENYIMPANAN SAMPEL

J
Jangan meletakkan pengering berdekatan dengan bahan-bahan
yang mengeluarkan uap seperti cat, aerosol, dan insektisida..
PENYIMPANAN SAMPEL

Jangan menyimpan spesimen di


lemari es*, dalam kantong plastik, di
dalam laci ataupun kena panas dan
sinar matahari langsung

 Bila disimpan didalam lemari Es harus dimasukan kedalam kantung


plastik dan menggunakan silikagel
PENGIRIMAN SAMPEL KE LABORATORIUM

Pada saat menyusun spesimen dalam amplop atau kotak, bercak darah jangan saling bersentuhan.
Untuk itu bercak darah yang di atas diputar 180 derajat, sehingga berada di ujung kartu yang lain,
demikian seterusnya.

Masukan seluruh sampel kedalam amplop dan sertakan daftar spesimen yang dikirim

Amplop berisi spesimen dimasukkan ke dalam kantong plastik agar tidak tertembus
cairan/kontaminan sepanjang perjalanan.
Dianjurkan mengirim spesimen dalam waktu 24 jam setelah pengambilan, dan paling lambat 3
hari setelah pengambilan sudah diterima di lab. Perjalanan pengiriman tidak boleh lebih dari 3
hari.

Kalau memungkinkan, spesimen dikirim ke laboratorium oleh kurir, untuk


menghindarkan keterlambatan tiba di laboratorium.

Untuk jarak jauh spesimen dikirim melalui pos (TIKI)


Menyusun Kertas Saring dengan berselang seling
SKRINING BAYI DENGAN KSONDISI KHUSUS

Bayi kurang
bulan
BBLR/BBLSR
Bayi sakit
Bayi kembar

Pengambilan spesimen
2 atau 3 kali
hati-hati dalam
analisa/interpretasi hasil
SKRINING BAYI DENGAN KONDISI KHUSUS

Kategori khusus yaitu bayi-bayi yang mempunyai resiko mengalami HK transien


yaitu bayi prematur (umur kehamilan kurang dari 37 minggu), bayi berat lahir rendah
dan bayi berat lahir sangat rendah. Juga termasuk bayi sakit yang dirawat di NICU, bayi
kembar terutama yang mempunyai jenis kelamin yang sama.

Pengambilan spesiemen dilakukan 2 atau 3 kali tergantung umur kehamilan dan berat
ringannya penyakit. Spesimen pertama dengan cara rutin (pengambilan spesimen rutin)
atau pada saat pengambilan darah untuk maksud lain. Pengambilan spesimen yang
kedua, diambil pada saat bayi berusia 2 minggu atau 2 minggu setelah pengambilan
spesimen pertama. Bila diperlukan diambil spesimen ketiga pada umur 28 hari atau
sebelum bayi dipulangkan.

Pada bayi kurang bulan, BBLR, dan bayi sakit dilakukan pengambilan spesimen segera
sebelum mendapatkan tindakan pengobatan. Tindakan pengobatan yang dimaksud adalah
transfusi, nutrisi parenteral ataupun pemberian antibiotika.
Kondisi disfungsi tiroid pada ibu yg dapat
mempengaruhi bayi baru lahir.

Ibu hamil yang menderita hipotiroid dapat melahirkan


bayi normal bila ibu mendapat pengobatan yang
adekuat selama kehamilan.
Ibu dengan hipertiroid yang mendapat PTU, dapat
menyebabkan transien hipotiroid pada bayinya.
Bila kadar PTU ibu di tubuh bayi sudah
menurun/hilang, bisa muncul gejala hipertiroid,
akibat masukya thyroid-stimulating mmunoglobulin
melalui plasenta.
Bila setelah usia gestasi 8 minggu ibu mendapat
iodium radioaktif (isotop 131) maka isotop itu akan
mengakibatkan HK.
SKRINING BAYI DENGAN KONDISI KHUSUS

SHK PADA BAYI PREMATUR/BBLR/BAYI SAKIT

Keadaan khusus bayi yang mempunyai resiko akan mengalami HK transien,


a.l. Bayi prematur < 37 mg masa gestasi, Bayi BBLR dan BBLSR, Bayi
sakit di NICU, Bayi kembar lahir dgn HK, jenis kelamin sama.

Pada bayi-bayi itu pengambilan spesimen dilakukan dengan memperhitungkan


usia gestasi dan berat ringannya penyakit. Pada pengambilan pertama 48-72jam
setelah lahir, TSH bisa rendah karena keadaan itu menekan produksi TSH. Oleh
karena itu perlu di ambil pada 2 minggu setelah yg pertama dan bahkan pada usia
28 hari pada bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR)
SKRINING BAYI DENGAN KONDISI KHUSUS

SHK PADA BAYI PREMATUR/BBLR/BAYI SAKIT

Pada pengambilan kesimpulan skrining yg positif, perlu dipertimbangkan usia saat spesimen di
ambil, usia gestasi, berat badan bayi. Sebaiknya di bicarakan bersama antara ahli laboratorium,
neonatologi dan spesialis anak/endokrin anak.

Pada bayi sakit, spesimen harus diambil sebelum terapi/transfusi dilakukan.

Hasil positif palsu atau negatif palsu pada kondisi ini sangat tinggi. Kondisi positif palsu (TSH
tinggi sementara) bisa terjadi pada keadaan: spesimen diambil <48 jam; keadaan hipertropinemia
spt Down Sindrom. Kondisi negatif palsu bisa pada: BBLR/BBLSR, Bayi sakit berat, Bayi
mendapat dopamin/ kortiko-steroid .

bayi prematur <34 mg atau bb <2000 gr spesimen diambil ulang pada usia 28 hari.

Pada bayi kurang bulan, pematangan fungsi tiroid memakan waktu ± 1 bulan. Pada keadaan ini
bisa ditemukan hasil negatif palsu.
PENANGANAN SAMPEL DILABORATORIUM

Sampel yang diterima dilaboratorium langsung kita


buka dari amplopnya → di cek satu persatu→yang
memenuhi syarat di stempel Pass sedangkan yang tidak
memenuhi syarat d stempel Rejected

Sampel yang Pass dilakukan penomoran dan dilakukan


data entry

Sampel yang rejected dikembalikan→ memberitahu


petugas pengambil darah di RS
PENANGANAN SAMPEL DILABORATORIUM
PENANGANAN SAMPEL DILABORATORIUM
MASALAH

kualitas sampel (Menentukan hasil


skrining)
Sampel yang tidak memenuhi
persyaratan, tidak bisa di tes

Supervisi  pelatihan ulang


(retraining)
Contoh sampel yang tidak dapat diukur
Contoh sampel yang tidak dapat diukur
PEMERIKSAAN SAMPEL

METODE PEMERIKSAAN :
 Radioimmunoassay (RIA)
 Immunoradiometric assay (IRMA)
 ELISA
 Chemoluminescence (FIA)
 Tandem Mass Spectrometry
(MS/MS, Mass Pack)
PEMERIKSAAN SAMPEL

 Pengukuran sampel dengan menggunakan


FIA (Fluoroimmunimetric Assay)  DELFIA
Neonatal hTSH

 Hasil pemeriksaan sampel :


Bila hasil > 20 uIU/ml → diulang kembali dg sampel yg
sama→ bila hasilnya (+)→ diberitahukan pd pasien
melalui tlp serta mengirim surat resmi untuk
diambil sampel melalui vena→ pemeriksaan TSHs
dan FT4 dengan metoda RIA(RadioImmunoAssay)→
bila hasilnya positif → SKG
PEMERIKSAAN SAMPEL

Jadwal pengiriman sampel ke Dinkes : Hari Senin


dan Kamis pada Pukul 14.00 WIB

Hasil pemeriksaan harus diumpan balikan segera maksimal10


hari terhitung dari sampel diterima oleh laboratorium.
ALGORITMA KEMENKES POKJANAs

KERJA
DINKES PROVINSI Pokja Provinsi
TIM SKRINING HK
Pencatatan dan Monitoring dan
pelaporan LABORATORIUM SHK
evaluasi

TIM SKRINING HK TIM FOLLOW UP


HASIL SKRINING

Hasil TSH positif


Hasil TSH negatif

Umpan balik segera kpd koordinator


RS/RB/PKM/Perawat/ Bidan/ pengirim
Beritahu koordinator sampel
RS/RB/PKM/KL. Bidan

Hubungi/cari/kunjungi orang tua bayi,


beri penjelasan

Ambil darah/serum untuk


pemeriksan TSH dan T4

TSH tinggi, T4 rendah: beri tiroksin


Pencatatan dan
Bila memungkinkan, pemeriksaan diagnostik
pelaporan (rekam
lain: scanning tiroid, pencitraan sendi
medis)
lututdan panggul, serta pemeriksaan lain
atas indikasi
KESIMPULAN

1 2 3
• Proses • Proses • Kualitas
skrining skrining spesimen
dimulai dari harus sangat
persetujuan dilakukan menentuk
orang tua menurut an
sampai prosedur keberhasil
spesimen yang telah an SHK
masuk ke ditentuka
laboratoriu n
m SHK

Anda mungkin juga menyukai