2
Peraturan menkes RI no 78 th 2014: no 78 tahun
2014, skrinning hipotiroid kongenital (shk).
lanjutan
Hipotiroid Kongenital (HK): menurun atau
tidak berfungsinya kelenjar tiroid yang didapat
sejak bayi baru lahir kelainan anatomi atau
gangguan metabolisme pembentukan hormon
tiroid atau defisiensi iodium.
3
1. Praskrining : Sebelum tes laboratorium
diperlukan sosialisasi, advokasi dan edukasi
termasuk pelatihan.
4
Proses Pemeriksaan Laboratorium
Secara garis besar pemeriksaan lab HK pada Bayi Baru Lahir
(Neonatus) meliputi proses:
Pengeringan,
Transportasi/ pengiriman
Tata laksana spesimen
Heel prick
Pengambilan spesimen
Persiapan orang
tua
dan bayi
Persiapan
5
Persiapan
6
Peralatan
1.Sarung tangan
2.Lancet bayi
3.Kapas
4.Kasa steril
5.Alkohol swab 70%
6.Kertas saring
7.Rak Pengering
8.Kotak limbah benda tajam
Persiapan Diri Petugas
• Sampel darah/ berbahaya
infeksius gunakan APD dan
terapkan SPO K3
8
Pengambilan spesimen
PENTING !!!
9
Waktu (timing)
• Waktu pengambilan:
• Idealnya 48 jam sampai 72 jam
• Keadaan tertentu: 24–48 jam (usia maksimal 2 minggu)
• Umur > 2 minggu test konfirmasi (program SHK bisa sampai umur 30 hari)
karena pada saat itu kadar TSH masih tinggi tinggi/positif palsu (false
positive).
10
Persiapan
• Tangan bersih dan kering
• Gunakan sarung tangan (tidak berserbuk) tidak
menyentuh bulatan pada kertas saring
• Hindari kertas saring:
• air, alkohol, reagen cair, antiseptik
• air teh, air kopi, minyak dll
• bedak dan kotoran lain
11
Identitas bayi-- lanjutan
• Isi data pasien dengan ballpoint warna hitam/biru yang tidak luntur
• Amankan kertas saring agar tidak kotor.
• Usahakan kertas saring tidak banyak disentuh petugas lain.
• Tuliskan seluruh data dengan jelas dan lengkap.
• Gunakan HURUF KAPITAL.
12
Isi lengkap & Gunakan 2 digit utk data lahir
13
Metode dan Tempat Pengambilan Darah
14
Prosedur
Memakai
sarung tangan
15
Lanjutan prosedur
PEMILIHAN LOKASI
TUSUKAN
16
Lanjutan prosedur
18
lanjutan
•Tetesan pertama dibuang/
diusap dg kasa steril •Tetesan berikutnya linkaran kertas
saring
19
Tatacara
•Tetesan pada lingkaran dg penuh, dua lingkaran atau 3 lingkaran
bila meragukan
•Bekas tusukan diplester/ dibalut
•Kaki diangkat
20
Kesalahan dalam Pengambilan Spesimen
21
Tatalaksana Spesimen
• Metode Pengeringan
Spesimen:
• Rak/ tempat datar kering
nonabsorben
• Biarkan kering
• Jangan menyimpan dilaci, sinar
matahari langsung, pengering
• Jangan letakkan dekat bahan
bahan yang mengeluarkan uap
seperti cat, aerosol, dan
insektisida
22
Tatalaksana Spesimen
• Pengiriman:
• masukkan ke dalam kantong plastik
zip lock Satu
• satu plastik beberapa menyusun
kertas saring secara berselang–seling
• Masukkan amplop bungkus plastik
• Kirim ke lab rujukan
• Pengiriman tidak boleh lebih dari 7
(tujuh) hari sejak spesimen diambil.
• Perjalanan pengiriman tidak boleh
lebih dari 3 hari.
23
Skrining Bayi Dengan Kondisi Khusus
• kategori khusus: :
• bayi prematur, bayi umur kehamilan kurang dari 34 minggu atau berat
lahir kurang dari 2500 gram
• bayi berat lahir rendah dan bayi berat lahir sangat rendah,
• bayi sakit yang dirawat di NICU
• bayi kembar terutama yang mempunyai jenis kelamin yang sama.
24
Pengambilan Sampel bayi kondisi khusus
25
TINDAK LANJUT
26
• Kadar TSH antara ≥ 20 µU/mL
• Nilai TSH tinggi:
• Dilakukan pemeriksaan DUPLO (diperiksa dua kali dengan spesimen yang sama
pengambilan spesimen ulang (re-sample) atau, kemudian diambil nilai rata-rata).
• Bila pada hasil pengambilan ulang Kadar TSH < 20 µU/mLnormal.
• Kadar TSH ≥ 20 µU/mL harus dilakukan pemeriksaan TSH dan FT4 serum,
melalui tes konfirmasi.
27
Tes Konfirmasi
• Tes konfirmasi:
• Diagnosis HK pada bayi dengan hasil skrining tidak normal.
• Sebaiknya dilakukan di laboratorium SHK tempat pemeriksaan skrining.
28
Pelacakan Kasus
Hasil tinggi (TSH
≥ 20 µU/mL
Faskes
Tes Konfirmasi
(TSH dan FT4) Hasil Positif
darah vena
29
ALUR PEMERIKSAAN SHK DI RSUD Dr.SOETOMO
Kerjasama Mandiri
Instal Lab
Sentral
Instal PK
Kertas Saring +
Kertas saring +
lancet
lancet
30
31
Perhitungan manfaat SHK
Insiden 1:3000
1 NNT 165,000,000