Anda di halaman 1dari 32

Teknik Pengambilan Sampel Untuk

Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK)


DOKTER YUNI PURWANTI. SPA
DOKTER SPESIALIS ANAK RSUD GENTENG
Pendahuluan
• Alasan dilakukan Skrining Hipotiroid
Kongenital (SHK)
• Bayi baru lahir tampak sehat
• SHK dapat dilakukan dengan tindakan
rutin
• Dapat diobati
• Bila tidak terdeteksi, pertumbuhan
terganggu, dampak sosial besar (idiot) :
keluarga, masyarakat, negara

2
Peraturan menkes RI no 78 th 2014: no 78 tahun
2014, skrinning hipotiroid kongenital (shk).

Sasaran: bayi usia 48 (empat puluh delapan)


sampai 72 (tujuh puluh dua) jam.

lanjutan
Hipotiroid Kongenital (HK): menurun atau
tidak berfungsinya kelenjar tiroid yang didapat
sejak bayi baru lahir kelainan anatomi atau
gangguan metabolisme pembentukan hormon
tiroid atau defisiensi iodium.

3
1. Praskrining : Sebelum tes laboratorium
diperlukan sosialisasi, advokasi dan edukasi
termasuk pelatihan.

2. Skrining : Proses skrining, bagaimana


prosedur yang benar, sensitivitas dan
Tahap SHK spesifisitas, validitas, pemantapan mutu
(eksternal/internal)

3. Pascaskrining : Tindak lanjut hasil tes,


pemanggilan kembali bayi untuk tes
konfirmasi, dilanjutkan diagnosis dan
tatalaksana pada kasus hasil tinggi HK

4
Proses Pemeriksaan Laboratorium
Secara garis besar pemeriksaan lab HK pada Bayi Baru Lahir
(Neonatus) meliputi proses:

Pemeriksaan Lab, Laporan hasil

Laporan sehat/ positif

Pengeringan,
Transportasi/ pengiriman
Tata laksana spesimen

Heel prick
Pengambilan spesimen
Persiapan orang
tua
dan bayi
Persiapan
5
Persiapan

Penjelasan kpd Persetujuan


orang tua
 Setuju: informed consent tidak
perlu tertulis khusus

 Menolak (Dissent consent/


refusal consent):
 mengisi formulir penolakan
(formulir-1)
 simpan di rekam medik,
fasilitas kesehatan.

6
Peralatan
1.Sarung tangan
2.Lancet bayi
3.Kapas
4.Kasa steril
5.Alkohol swab 70%
6.Kertas saring
7.Rak Pengering
8.Kotak limbah benda tajam
Persiapan Diri Petugas
• Sampel darah/ berbahaya
infeksius gunakan APD dan
terapkan SPO K3

• Meja kerja bersih dan kering


mencegah kontaminasi ke
kertas saring

• Cuci tangan sebelum dan


sesudah menangani sampel

8
Pengambilan spesimen
PENTING !!!

• Waktu pengambilan (timing)


• Data/Identitas bayi
• Metode pengambilan
• Pengiriman/transportasi

9
Waktu (timing)
• Waktu pengambilan:
• Idealnya 48 jam sampai 72 jam
• Keadaan tertentu: 24–48 jam (usia maksimal 2 minggu)
• Umur > 2 minggu test konfirmasi (program SHK bisa sampai umur 30 hari)

• Sebaiknya darah tidak diambil dalam 24 jam pertama setelah lahir

karena pada saat itu kadar TSH masih tinggi  tinggi/positif palsu (false
positive).

10
Persiapan
• Tangan bersih dan kering
• Gunakan sarung tangan (tidak berserbuk) tidak
menyentuh bulatan pada kertas saring
• Hindari kertas saring:
• air, alkohol, reagen cair, antiseptik
• air teh, air kopi, minyak dll
• bedak dan kotoran lain

11
Identitas bayi-- lanjutan
• Isi data pasien dengan ballpoint warna hitam/biru yang tidak luntur
• Amankan kertas saring agar tidak kotor.
• Usahakan kertas saring tidak banyak disentuh petugas lain.
• Tuliskan seluruh data dengan jelas dan lengkap.
• Gunakan HURUF KAPITAL.

• Pastikan data ditulis lengkap dan hindari kesalahan menulis data:


tidak lengkap: menghambat info hasil dan kesalahan interpretasi

12
Isi lengkap & Gunakan 2 digit utk data lahir

13
Metode dan Tempat Pengambilan Darah

• Teknik pengambilan darah:


• tusuk tumit bayi (heel prick).

14
Prosedur

Memakai
sarung tangan

15
Lanjutan prosedur

PEMILIHAN LOKASI
TUSUKAN

• Tentukan area untuk


tusukan lancet

• Pilih area dengan


tanda merah: lateral
atau medial tumit

16
Lanjutan prosedur

• hangatkan suhu kurang


dari 41’C selama 3 hingga 5
menit. washlap
• Cara lain dengan
menggosok-gosok tumit
• Pilih area yang akan
ditusuk.
• Jangan gunakan bekas
tusukan sebelumnya.
lanjutan
• Pilih lancet ujung pipih (pisau) •Bersihkan area tusukan dg alkohol 70% (Alcohol
swab)
•Tusuk kedalaman 2 mm

18
lanjutan
•Tetesan pertama dibuang/
diusap dg kasa steril •Tetesan berikutnya linkaran kertas
saring

19
Tatacara
•Tetesan pada lingkaran dg penuh, dua lingkaran atau 3 lingkaran
bila meragukan
•Bekas tusukan diplester/ dibalut
•Kaki diangkat

20
Kesalahan dalam Pengambilan Spesimen

21
Tatalaksana Spesimen
• Metode Pengeringan
Spesimen:
• Rak/ tempat datar kering
nonabsorben
• Biarkan kering
• Jangan menyimpan dilaci, sinar
matahari langsung, pengering
• Jangan letakkan dekat bahan
bahan yang mengeluarkan uap
seperti cat, aerosol, dan
insektisida

22
Tatalaksana Spesimen
• Pengiriman:
• masukkan ke dalam kantong plastik
zip lock Satu
• satu plastik beberapa menyusun
kertas saring secara berselang–seling
• Masukkan amplop bungkus plastik
• Kirim ke lab rujukan
• Pengiriman tidak boleh lebih dari 7
(tujuh) hari sejak spesimen diambil.
• Perjalanan pengiriman tidak boleh
lebih dari 3 hari.

23
Skrining Bayi Dengan Kondisi Khusus

• kategori khusus: :
• bayi prematur, bayi umur kehamilan kurang dari 34 minggu atau berat
lahir kurang dari 2500 gram
• bayi berat lahir rendah dan bayi berat lahir sangat rendah,
• bayi sakit yang dirawat di NICU
• bayi kembar terutama yang mempunyai jenis kelamin yang sama.

24
Pengambilan Sampel bayi kondisi khusus

• pengambilan spesiemen: 2 atau 3 kali tergantung umur kehamilan dan berat


ringannya penyakit.
• Spesimen pertama:
• Diambil cara rutin (pengambilan spesimen rutin) atau pada saat pengambilan
darah untuk maksud lain (Infus, terapi IV dll)
• Spesimen kedua:
• Diambil pada saat bayi berusia 2 minggu atau 2 minggu setelah pengambilan
spesimen pertama.
• Bila diperlukan diambil spesimen ketiga:
• Diambil pada umur 28 hari atau sebelum bayi dipulangkan.

25
TINDAK LANJUT

• Kadar TSH < 20 µU/mL


• Bila tes konfirmasi mendapatkan hasil kadar TSH kurang dari 20 µU/mL,
maka hasil dianggap normal
• Hasil akan disampaikan kepada pengirim spesimen dalam waktu 7 hari.

26
• Kadar TSH antara ≥ 20 µU/mL
• Nilai TSH tinggi:
• Dilakukan pemeriksaan DUPLO (diperiksa dua kali dengan spesimen yang sama
pengambilan spesimen ulang (re-sample) atau, kemudian diambil nilai rata-rata).
• Bila pada hasil pengambilan ulang  Kadar TSH < 20 µU/mLnormal.

• Kadar TSH ≥ 20 µU/mL harus dilakukan pemeriksaan TSH dan FT4 serum,
melalui tes konfirmasi.

27
Tes Konfirmasi

• Tes konfirmasi:
• Diagnosis HK pada bayi dengan hasil skrining tidak normal.
• Sebaiknya dilakukan di laboratorium SHK tempat pemeriksaan skrining.

• Bila hal ini tidak memungkinkan, tes konfirmasi dapat dilakukan di


laboratorium klinik lain:
• memeriksa TSH atau FT4 serum dengan metode ELISA/FEIA kuantitatif.

28
Pelacakan Kasus
Hasil tinggi (TSH
≥ 20 µU/mL

Faskes

Hubungi orang tua Klinik Tumbuh


Kembang Anak

Tes Konfirmasi
(TSH dan FT4) Hasil Positif
darah vena

29
ALUR PEMERIKSAAN SHK DI RSUD Dr.SOETOMO
Kerjasama Mandiri

Direktur RSDS Faskes/ dokter


(MOU) praktek/ bidan
praktek

Faskes Dinas Kesehatan

Instal Lab
Sentral
Instal PK
Kertas Saring +
Kertas saring +
lancet
lancet

30
31
Perhitungan manfaat SHK

Insiden 1:3000

Biaya skrining 65,000

1 NNT 165,000,000

Usia produktif 20-60 tahun

Produktivitas 40x12xRp. 2,300,000

Bila metal retardasi Beban seumur hidup

Anda mungkin juga menyukai