Anda di halaman 1dari 37

Sosialisasi Skrining Hipotiroid

Kongenital
Sejak
lahir

Fungsi
(-)/ ↓

Kelenjar
tiroid tidak
terbentuk

Keadaan di mana fungsi kelenjar tiroid


menurun atau tidak berfungsi sama sekali,
sejak lahir karena defek anatomi atau
gangguan metabolisme pembentukan hormon
Etiologi
1. Disgenesis (atiroid, aplasia, hipoplasia, ektopik
tiroid)  sporadik, penyebab tidak diketahui.
(permanen – 85%)
2. Dishormonogenesis (15%) (permanen)
• Karena terpapar iodium
• Kelainan genetik (2%) a.l. Gen NIS, PDS,
TPO, DUOX2 ,DUOXA2 , TSHR dll.
3. Transien:
• Obat antirtiroid yang dimakan ibu.
• Antibodi terhadap tiroid dari ibu.
Gejala & Tanda Kelainan HK
1. Saat lahir, 90% bayi tidak bergejala, tampak sebagai bayi
normal.
2. Bila ada, gejala tidak khas sulit dikenali.

3. Apabila gejala di bawah ini sudah tampak jelas, berarti


telah terjadi retardasi mental !
1. Aktifitas menurun – lethargi
2. Hipotoni
3. Mudah tersedak
4. Suara serak
5. Lidah tebal (macroglosi)
6. Ubun-ubun melebar
7. Hernia umbilikalis
8. Konstipasi
9. Perut buncit
10. Intoleransi dingin
11. miksedema
Dampak HK
1. HK permanen  Pengobatan seumur hidup

2. Dampak pada anak:


• Bila tidak dideteksi dini dengan SHK: pertumbuhan &
perkembangan terhambat  RETARDASI MENTAL
3. Dampak pada Keluarga:
• Ekonomi  biaya besar untuk merawat/pendidikan.
• Psikososial  stigma dilingkungan.
• Produktifitas keluarga menurun.

4. Dampak pada Negara:


1. Beban biaya Negara kumulatif
2. SDM kualitas menurun.
TUJUAN SKRINING
HIPOTIROID KONGENITAL

 Mengetahui kelainan sedini mungkin,


sebelum gejala klinis muncul
 Secepatnya memberikan intervensi
(obat, diit khusus, dll), untuk
mencegah kecacatan atau kematian
bayi
 Mengoptimalkan potensi tumbuh
kembang anak
KEUNTUNGAN SHK

Deteksi dini, pengobatan bisa lebih awal

Terapi dini, dapat mencegah


keterbelakangan mental dan gangguan
tumbuh kembang anak

Mencegah kerugian ekonomi (biaya utk


pengasuhan, perawatan / pengobatan dan
pendidikan)
KERUGIAN SHK

Bayi tidak terdeteksi dini,


keterlambatan pengobatan

Keterbelakangan mental dan gangguan


tumbuh kembang anak yang menetap

Kerugian ekonomi (biaya untuk


pengasuhan, perawatan/pengobatan
dan pendidikan)
PROSES SKRINING
HIPOTIROID KONGENITAL
TAHAPAN SKRINING
• Sosialisasi, advokasi, edukasi
PRA-
SKRINI
Pelatihan
NG
• Proses skrining, metoda, sensitifitas dan
spesifisitas, validitas, pemantapan mutu
SKRINING
(eksternal / internal)

Pasca • Tindak lanjut hasil, tes konfirmasi bila


skrining perlu, diagnosis dan tatalaksana
PROSES SKRINING

Dimulai dengan
diperolehnya
persetujuan orang tua
bayi

Spesimen
sampai
di laboratorium
PROSES SKRINING

 Persiapan
 Pengambilan spesimen
 Tatalaksana spesimen
 Skrining bayi baru lahir dengan
kondisi khusus
PERSIAPAN ORANG TUA BAYI

 Memotivasi ayah / ibu bayi


 Penjelasan tentang skrining dari tetes darah
bayi
 Keuntungan skrining bagi masa depan anak
 Skrining sebagai salah satu perlindungan
anak
PENDERITA HK YANG TIDAK
MENDAPAT PENGOBATAN
PENDERITA HK, DI SKRINING DAN DIOBATI
SEBELUM UMUR 1 BULAN

• Prestasi sekolah :
Rata-rata kelas
• IQ : 95
• Tinggi badan : 156
cm
PERSETUJUAN / PENOLAKAN

Persetujuan (informed consent)


o Dicantumkan bersama-sama dengan persetujuan
tindakan medis lain pada saat bayi masuk ke ruang
perawatan bayi.

Penolakan (dissent consent/refusal consent)


o Bila pengambilan darah ditolak, maka orangtua
harus menandatangani formulir penolakan.
o Hal ini dilakukan jika di kemudian hari didapati
bayi yang bersangkutan menderita HK, orangtua
tidak akan menuntut atau menyalahkan tenaga
kesehatan dan/atau fasilitas pelayanan kesehatan
PERSIAPAN NAKES

• Lepaskan aksesoris dan perhiasan (jam tangan,


cicin gelang, dll )
• Gulung lengan baju
• Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir

Sikap (attitude)

Pengetahuan
(knowledge)

Ketrampilan
(terlatih)
PENGAMBILAN SPESIMEN
(SAMPLING)
:
 Waktu pengambilan (timing)

 Data / Identitas bayi

 Metode pengambilan

 Pengiriman / transportasi

 Kesalahan pada pengambilan spesimen


WAKTU PENGAMBILAN
SPESIMEN

 Pengambilan spesimen darah yang paling ideal adalah ketika


umur bayi 48 - 72 jam.
 Sebaiknya darah tidak diambil dalam 24 jam pertama setelah
lahir karena pada saat itu kadar TSH masih tinggi, sehingga
akan memberikan sejumlah hasil positif palsu (false
positive).
 Paling cepat darah boleh diambil 24 jam setelah bayi lahir.

Jika bayi sudah dipulangkan sebelum 24 jam, maka spesimen


perlu diambil pada kunjungan neonatal berikutnya
DATA/ IDENTITAS BAYI

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

 Isi data bayi lengkap dan benar pada kertas


saring. Data yg kurang lengkap akan
memperlambat penyampaian hasil tes.
 Pastikan tangan bersih dan kering sebelum
memegang kartu
 Hindarkan kontaminasi kartu/kertas saring,
sebelum, selama dan sesudah pengambilan darah
(kontaminan : air, susu, cairan antiseptik, bedak
dll).
 Usahakan tangan tidak menyentuh bulatan kertas
saring
Kartu Identitas
Pengisian Data / Identitas Bayi
Petunjuk umum
Meja untuk menulis identitas bayi, harus bersih dan diberi alas plastik. Cegah
kontaminasi spesimen darah ke kertas saring lainnya.

 Pastikan tangan pengisi data/pengambil spesimen bersih dan kering Gunakan


sarung tangan. Usahakan tangan tidak menyentuh bulatan pada kertas saring

 Hindari pencemaran pada kertas saring seperti air, air teh, air kopi, minyak,
susu, cairan antiseptik, bedak dan/atau kotoran lain

 Pastikan data ditulis lengkap dan hindari kesalahan menulis data. Bila
data tidak lengkap dan salah, akan menghambat atau menunda kecepatan
dalam pemberian hasil tes dan kesalahan interpretasi

 Isi data pasien dengan ballpoint warna hitam/biru yang tidak luntur

 Amankan kertas saring agar tidak kotor. Usahakan kertas saring tidak banyak
disentuh petugas lain.

 Tuliskan seluruh data dengan jelas dan lengkap. Gunakan HURUF KAPITAL.
PERSIAPAN ALAT

• Sarung tangan steril non


powder
• Lancet
• Kertas saring
• Kapas Alkohol 70% atau
alcohol swab
• Kasa steril
• Rak pengering
• Kotak limbah tajam / safety box
KERTAS SARING

Jenis kertas saring :


Schleicher & Schuell, Inc
(S&S grade 903)
Contoh lancet :
Ujung lanset harus blade tip (bentuk pisau)
PERSIAPAN NAKES PENGAMBIL
SPESIMEN

Dalam melakukan pengambilan spesimen, petugas perlu


memperhatikan hal-hal dibawah ini :
 Semua bercak darah berpotensi untuk menularkan infeksi 
HARUS HATI-HATI
 Meja yang digunakan untuk alas menulis identitas pada kartu
kertas saring harus diberi alas plastik (atau laken dan harus diganti
atau dicuci setiap hari  Mencegah terjadinya kontaminasi
spesimen darah ke kertas saring lainnya.
 Gunakan alat pelindung diri (APD)
 Sebelum dan setelah menangani spesimen, biasakan mencuci
tangan.
METODE DAN TEMPAT PENGAMBILAN
DARAH

Teknik pengambilan
darah yang digunakan
adalah melalui tumit bayi
(heel prick).

Tentukan lokasi
penusukan yaitu yaitu
bagian lateral tumit kiri
atau kanan sesuai daerah
berwarna merah
PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL

Hangatkan tumit dengan cara:


Kompres kain hangat, temperatur
tidak melebihi 40oC atau di gosok-
gosok. Supaya aliran darah lebih
lancar

posisikan kaki lebih rendah dari kepala


bayi

Bersihkan daerah yang akan ditusuk


dengan antiseptik kapas alcohol 70%
dan biarkan kering
PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL

Tusuk tumit dengan lanse steril


Sekali pakai dengan ukuran
kedalaman 2 mm.
Gunakan lanset dengan ujung
berbentuk pisau (blade tip lancet)

Setelah tumit ditusuk,


usap tetes darah pertama
dengan kain kasa steril
PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL

Sesudah bulatan kertas saring terisi


penuh, tekan bekas tusukan dengan
kasa/kapas steril sambil mengangkat
tumit bayi sampai berada diatas
kepala bayi.

Contoh bercak darah yang bagus


Ukuran diameter bulatan tetesan 13
mm (75 ul-100 ul volume darah)
Contoh spesimen yang baik, bulatan terisi darah
penuh dan tembus kedua sisi ( ke belakang )
PENGERINGAN SPESIMEN

Setelah diperoleh spesimen, selanjutnya :


• Segera letakkan di rak pengering dengan posisi
horisontal atau diletakkan di atas permukaan datar yang
kering dan nonabsorbent.
• Spesimen akan kering kira-kira dalam waktu 3 sampai 4
jam
• Biarkan spesimen di atas rak pengering sebelum dikirim
ke laboratorium.
PENYIMPANAN SPESIMEN

Jangan menyimpan spesimen di


lemari es*, dalam kantong plastik, di
dalam laci ataupun kena panas dan
sinar matahari langsung

Bila disimpan didalam lemari Es harus dimasukan kedalam kantung


plastik dan menggunakan silikagel
PENYIMPANAN SAMPEL
Jangan meletakkan pengering berdekatan dengan bahan-
bahan yang mengeluarkan uap seperti cat, aerosol, dan
insektisida.
KESIMPULAN

• Proses • Proses • Kualitas


skrining skrining spesimen
dimulai dari harus sangat
persetujuan dilakukan menentu
orang tua menurut kan
sampai prosedur keberhas
spesimen yang telah ilan SHK
masuk ke ditentukan
laboratoriu
m SHK
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai