Anda di halaman 1dari 38

Hartono

Instalasi Lab Sentral RSUD Dr.Soetomo-FK UNAIR


KAB. MALANG 2 DESEMBER 2019

Teknik Pengambilan Sampel Untuk


Skrining Hipotiroid Kogenital (SHK)

1
Curiculum Vitae
Nama : Dr.Hartono,dr,SpPK,MQIH
Nip : 19590531 198611 1001
Pangkat/Gol : IV/d
Jabatan : Kepala Instalasi Lab Sentral
Instansi : RSUD Dr.Soetomo Surabaya
Alamat : Jl.Semolowaru Elok Blok K no 47 Surabaya
Hp : 082232277759
Riwayat
Pendidikan : Lulus Dokter Umum (FK-UNAIR) tahun 1986
: lulus Spesialis PK (FK-UNAR) tahun 1996
: Lulus Magister QIH (Newcastle University Australia), lulus tahun
1998
: Lulus S3 (FK-UNAIR) tahun 2012
Riwayat Pekerjaan : Kepala Puskesmas Tanjung Batu Kab. Berau Kal-Tim
: Kepala P2M Dinas Kesehatan Dati-II Balikpapan Kal-Tim
: Kepala Bidang Pelayanan Diagnostik dan khusus
: Kepala Instalasi Patologi Klinik RSUD Dr.Soetomo

2
Materi

Pendahuluan

Pra skrining HK

Pelaksanaan Skrining HK

Pasca Skrining HK

Ringkasan

3
Pendahuluan

4
Pendahuluan

5
Lanjutan Pendahuluan

6
LanjutanPendahuluan

PREVENTIF:

SKRINING HIPOTIROID
KONGENITAL (SHK)
UNTUK DETEKSI DINI

7
Pemeriksaan Laboratorium SHK

1 2 3
Praanalitik : Analitik : Pascaanalitik :
Sebelum tes Proses pemeriksaan , Tindak lanjut hasil tes,
laboratorium diperlukan bagaimana prosedur pemanggilan kembali
sosialisasi, advokasi yang benar, sensitivitas bayi untuk tes
dan edukasi termasuk dan spesifisitas, konfirmasi, dilanjutkan
pelatihan. validitas, pemantapan diagnosis dan
mutu tatalaksana pada
(eksternal/internal) kasus hasil tinggi HK

8
Proses Pemeriksaan Laboratorium
Secara garis besar pemeriksaan lab HK pada Bayi Baru
Lahir (Neonatus) meliputi proses:

BBLR, NICU

SHK bayi lahir Kondisi khusus.

Pengeringan,
transportasi
Tata laksana spesimen

Heel prick
Pengambilan spesimen
Persiapan
orang tua
dan bayi
Persiapan
9
Persiapan
Penjelasan kpd Persetujuan
orang tua
 Setuju: informed consent
tidak perlu tertulis khusus

 Menolak (Dissent consent/


refusal consent):
 mengisi formulir penolakan
(formulir-1)
 simpan di rekam medik,
fasilitas kesehatan.

10
Peralatan

1. Sarung tangan
2. Lancet bayi
3. Kapas
4. Kasa steril
5. Alkohol swab 70%
6. Kertas saring
7. Rak Pengering
8. Kotak limbah benda
tajam

11
Persiapan Diri Petugas
• Sampel darah/ berbahaya
infeksius gunakan APD dan
terapkan SPO K3

• Meja kerja bersih dan kering


mencegah kontaminasi ke
kertas saring

• Cuci tangan sebelum dan


sesudah menangani sampel

12
Pengambilan spesimen

PENTING !!!

• Waktu pengambilan (timing)


• Data/Identitas bayi
• Metode pengambilan
• Pengiriman/transportasi

13
Waktu (timing)

 Waktu pengambilan:
• Idealnya 48 jam sampai 72 jam
• Keadaan tertentu: 24–48 jam (USIA MAKSIMAL 2minggu)
• Umur > 2minggu test konfirmasi

 Sebaiknya darah tidak diambil dalam 24 jam pertama setelah


lahir
karena pada saat itu kadar TSH masih tinggi  tinggi/positif
palsu (false positive).
14
Persiapan
 Tangan bersih dan kering
 Gunakan sarung tangan tidak menyentuh bulatan
pada kertas saring
 Hindari kertas saring:
 air, air teh, air kopi, minyak, susu, cairan antiseptik,
bedak dan/atau kotoran lain

15
Identitas bayi-- lanjutan
 Isi data pasien dengan ballpoint warna hitam/biru yang
tidak luntur
 Amankan kertas saring agar tidak kotor.
 Usahakan kertas saring tidak banyak disentuh petugas
lain.
 Tuliskan seluruh data dengan jelas dan lengkap.
 Gunakan HURUF KAPITAL.

 Pastikan data ditulis lengkap dan hindari kesalahan


menulis data:
 tidak lengkap: menghambat info hasil dan kesalahan
interpretasi

16
Isi lengkap & Gunakan 2 digit utk data lahir

17
Metode dan Tempat Pengambilan Darah

 Teknik pengambilan darah:


 tusuk tumit bayi (heel prick).

18
Prosedur

Memakai
sarung tangan

19
Lanjutan prosedur

PEMILIHAN LOKASI
TUSUKAN

• Tentukan area untuk


tusukan lancet

• Pilih area dengan


tanda merah: lateral
atau medial tumit

20
Lanjutan prosedur

• hangatkan suhu kurang


dari 42’C selama 3 hingga 5
menit. washlap
• Cara lain dengan
menggosok-gosok tumit
• Pilih area yang akan
ditusuk.
• Jangan gunakan bekas
tusukan sebelumnya.
lanjutan

• Pilih lancet ujung


pipih (pisau)
• Bersihkan area tusukan dg alkohol 70%
• Tusuk kedalaman 2 mm

22
lanjutan

• Tetesan pertama dibuang/


diusap dg kasa steril • Tetesan berikutnya;;> linkaran kertas
saring

23
Tatacara

• Tetesan pada lingkaran dg penuh


• Isi dua lingkaran saja
• Bekas tusukan diplester/ dibalut
• Kaki diangkat

24
Kesalahan dalam Pengambilan Spesimen

25
Tatalaksana Spesimen

 Metode Pengeringan
Spesimen:
 Rak/ tempat datar kering
nonabsorben
 Biarkan kering
 Jangan menyimpan dilaci,
sinar matahari langsung,
pengering
 Jangan letakkan dekat
bahan bahan yang
mengeluarkan uap seperti
cat, aerosol, dan insektisida
26
Tatalaksana Spesimen
 Pengiriman:
 masukkan ke dalam kantong
plastik zip lock Satu
 satu plastik beberapa
menyusun kertas saring secara
berselang–seling
 Masukkan amplop bungkus
plastik
 Kirim ke lab rujukan
 Pengiriman tidak boleh lebih dari 7
(tujuh) hari sejak spesimen
diambil.
 Perjalanan pengiriman tidak boleh
lebih dari 3 hari.

27
VIDEO

VIDEO

28
Skrining Bayi Dengan Kondisi Khusus
 kategori khusus: :
 bayi prematur, bayi umur kehamilan kurang dari 34
minggu atau berat lahir kurang dari 2500 gram
 bayi berat lahir rendah dan bayi berat lahir sangat
rendah,
 bayi sakit yang dirawat di NICU
 bayi kembar terutama yang mempunyai jenis
kelamin yang sama.

29
Pengambilan Sampel bayi kondisi khusus
 pengambilan spesiemen: 2 atau 3 kali tergantung umur
kehamilan dan berat ringannya penyakit.
 Spesimen pertama:
 Diambil cara rutin (pengambilan spesimen rutin) atau
pada saat pengambilan darah untuk maksud lain
(Infus, terapi IV dll)
 Spesimen kedua:
 Diambil pada saat bayi berusia 2 minggu atau 2
minggu setelah pengambilan spesimen pertama.
 Bila diperlukan diambil spesimen ketiga:
 Diambil pada umur 28 hari atau sebelum bayi
dipulangkan.

30
TINDAK LANJUT
 Kadar TSH < 20 µU/mL
 Bila tes konfirmasi mendapatkan hasil kadar TSH
kurang dari 20 µU/mL, maka hasil dianggap
normal
 Hasil akan disampaikan kepada pengirim
spesimen dalam waktu 7 hari.

31
 Kadar TSH antara ≥ 20 µU/mL
 Nilai TSH tinggi:
• Dilakukan pemeriksaan DUPLO (diperiksa dua kali
dengan spesimen yang sama pengambilan spesimen
ulang (re-sample) atau, kemudian diambil nilai rata-
rata).
 Bila pada hasil pengambilan ulang  Kadar TSH
< 20 µU/mLnormal.

 Kadar TSH ≥ 20 µU/mL harus dilakukan


pemeriksaan TSH dan FT4 serum, melalui tes
konfirmasi.
32
Tes Konfirmasi
 Tes konfirmasi:
 Diagnosis HK pada bayi dengan hasil skrining
tidak normal.
 Sebaiknya dilakukan di laboratorium SHK tempat
pemeriksaan skrining.

 Bila hal ini tidak memungkinkan, tes konfirmasi


dapat dilakukan di laboratorium klinik lain:
 memeriksa TSH atau FT4 serum dengan metode
ELISA/FEIA kuantitatif.

33
Pelacakan Kasus
Hasil tinggi (TSH
≥ 20 µU/mL

Faskes

Hubungi orang Klinik Tumbuh


tua Kembang Anak

Tes Konfirmasi
(TSH dan FT4) Hasil Positif
darah vena

34
ALUR PEMERIKSAAN SHK DI RSUD
Dr.SOETOMO
Kerjasama Mandiri

Direktur RSDS Faskes/


(MOU) dokter
praktek/ bidan
praktek
Faskes Dinas
Kesehatan
Instal Lab
Sentral
Instal Lab
Kertas Saring +
Sentral
lancet
Kertas saring +
lancet

35
Kesiapan SDM
 Pelaksana: 2 orang analis terlatih
 Penangung jawab: Dr.Hartono,dr, SpPK(K), MQIH
 DPJP: Dokter Spesialis Patologi Klinik
Kontak Pagi:
 Vita hp 083831299029
 Ratna Dwi hp 081331836555
 Dr.Hartono hp 082232277759 (WA)
 Kontak Sore:
 Ratna wahyuningsih: 081333675423

 Email: hartonok1@gmail.com

Neonatal TSH/ SHK Rp. 55.000,


Konfirmasi: TSH : Rp. 116.600 dan FT4 : Rp. 111.100

www.thmemgallery.com Company Logo


Ringkasan
Pemeriksaan
Pemeriksaan Laboratorium
Laboratorium SHK
SHK

3 tahapan utama pelaksanaan

Pra skrining Skrining Pasca


Skrining

• Sosialisasi, advokasi • Proses analitis


• Pelatihan pengambilan • Tes konfirmasi
• PMI
sampel darah • Diagnosis
• PME
• Penanganan sample • Tatalaksana medik hasil
• Validitas hasil
• Pengiriman sampel HK tinggi

37
LOGO

38

Anda mungkin juga menyukai