I. Tujuan
1.1 Tujuan Instruksional Umum
Setelah diadakan penyuluhan diharapkan sasaran dapat mengerti tentang Makanan
Tambahan Pada Bayi Usia 6- 12 Bulan dengan baik dan tepat .
1.2 Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan sasaran bisa dan mengerti tentang :
1. Menjelaskan manfaat pemberian Makanan Tambahan pada Bayi Usia 6- 12
Bulan
2. Mengetahui syarat- syarat pemberian Makanan Tambahan pada Bayi
Usia 6- 12 Bulan
3. Mengetahui cara- cara pemberian Makanan Tambahan pada Bayi
Usia 6- 12 Bulan
4. Mengetahui jadwal pemberian Makanan Tambahan pada Bayi
Usia 6- 12 Bulan
II. Materi penyuluhan
1. Pengertian Pemberian Makanan Tambahan Pada Bayi Usia 6- 12 Bulan
2. Gizi Penting Untuk Bayi Usia 6-12 Bulan
3. Tujuan Pemberian Makanan Tambahan
4. Syarat-Syarat Pemberian Makanan Tambahan
5. Cara Memberikan Makanan Tambahan
6. Alasan-Alasan Menunda Makanan Padat
7. Jadwal Pemberian Makanan Tambahan
III.Kegiatan Operasional
Tahapan Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan audien Media /
Alat
Pendahuluan 5 menit 1. Membuka Mendengar Ceramah IV.
Memperkenalkan dan Tanya Metode
diri jawab
2. Menjelaskan
maksud dan tujuan
3. Menggali
pengetahuan ibu
mengenai
Pemberian
makanan tambahan
Penyajian 15 Menyajikan materi Mendengar dan Ceramah,
menit tentang Makanan melihat Melihat
Pendamping ASI leaflet dan
Flip Chart
V. Media
Flip Chart
Leaflet
VI. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
1. Peserta hadir tepat waktu ditempat penyuluhan
2. Pelaksanaan penyuluhan di RW 08 Kelurahan Blimbing
3. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
1. Peserta cukup antusias dengan materi penyuluhan
2. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil
Para ibu mengerti dan memahami serta dapat menjelaskan kembali tentang beberapa
materi mengenai makanan tambahan pada bayi usia 6 – 12 bulan dengan baik.
MATERI PENYULUHAN
2.1 Pengertian
MP ASI atau Makanan tambahan adalah makanan yang diberikan sebagai
pendamping ASI yang diberikan secara berangsur-angsur untuk memenuhi kecukupan
gizi menjelang dan sesudah disapih sebelum diberi makanan tambahan anak (Sutomo,
B. 2010).
Untuk menilai apakah ASI atau PASI yang diberikan sudah mencukupi, ada beberapa
kriteria:
1. Sesudah menyusu bayi tampak puas, tidak menangis dan dapat tidur nyenyak.
2. Selambatnya 2 minggu setelah lahir, berat badan waktu lahir tercapai kembali.
3. Bayi tumbuh dengan baik, pada umur 5 -6 bulan berat badan 2 kali berat badan
lahir, pada umur 1 tahun berat badan mencapai 3 kali berat badan lahir.
2.2 Penting Untuk Bayi Usia 6-12 Bulan
Pada usia 6-12 bulan, pola makan anak harus mengikuti piramida makanan. Makin ke
atas makin sedikit porsi makanan yang harus dikonsumsi anak. Berikut urutannya dari
paling bawah ke paling atas:
1. Sumber karbohidrat : roti, jagung, nasi, cereal, dan sebagainya, dikonsumsi sebanyak
1-3 kali/hari @ 1 mangkuk kecil.
2. Sumber zat pengatur: sayuran dikonsumsi sebanyak 1-2 kali/hari sekitar 25-50 g
mentah. Buah dikonsumsi sebanyak 1-2 kali/hari sekitar 25-75 g.
3. Sumber protein : ASI dikonsumsi sebanyak 2-3 kali/hari. Protein lainnya dikonsumsi
sebanyak 1-3 kali/hari. Misalnya, ayam kampung (paha bawah), telur (1/2–1 butir),
daging (1/2 potong sedang/20 g), kacang-kacangan (1-2 sendok makan), tahu (1
potong/50 g), tempe (1 potong/25 g), serta ikan (1 potong sedang/20 g).
4. Bila perlu, berikan sumber lemak berupa minyak sebanyak 1/2 sendok teh.
(Sutomo, Budi. 2010)
2.3 Tujuan Pemberian Makanan Tambahan
1. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam makanan dengan
berbagai rasa
2. Melengkapi zat-zat gizi yang kurang terdapat dalam ASI
3. Melakukan adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi yang tinggi
4. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan
(Sutomo, Budi. 2010)
2.4 Syarat-Syarat Pemberian Makanan Tambahan
1. Bentuk dan porsi makanan disesuaikan dengan daya terima, toleransi dan keadaan faal
bayi atau anak
2. Memenuhi kecukupan gizi dan semua zat guzi yang sesuai dengan umur
3. Susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang, bahan makanan yang
tersedia setempat, kebiasaan makan dan selera terhadap makanan
4. Memperhatikan kebersihan
(Sutomo, Budi. 2010)
2.5 Cara Memberikan Makanan Tambahan
1. Tentukan secara hati-hati sedikit demi sedikit, dari encer berangsur – angsur lebih
kental
2. Makanan baru diperkenalkan satu persatu, dengan memperhatikan bahwa makanan
dapat dapat diterima dengan baik
3. Makanan yang mudah menimbulkan alergi, yaitu sumber protein hewani diberikan
terakhir.
4. Urutan pemberian makanan pelengkap :buah-buahan, tepung – tepung, sayuran,
daging
5. Makanan jangan dipaksakan, sebaiknya diberikan saat bayi lapar.
(Sutomo, Budi. 2010)
2.6 Alasan-Alasan Menunda Makanan Padat Adalah :
1. Refleks ekstruksi lidah cenderung mendorong makanan keluar mulut, reflek tersebut
tidak akan hilang sampai umur 4 bulan
2. Bayi dapat mempertahankan kontrol kepala dengan baik pada umur 6 bulan, sehingga
mereka dapat berpartisipasi dengan baik dalam proses pemberian makanan tambahan.
3. Makanan padat dapat menghambat penyerapan zat besi dan zat gizi lainnya dari ASI .
4. Alergi makanan adalah suatu reaksi yang timbul pada tubuh setelah anak
mengonsumsi suatu jenis makanan. Reaksi ini dipicu oleh kondisi kekebalan tubuh
pada anak tersebut. Tanda-tanda si kecil mengalami alergi makanan, adalah jika
setelah diberi satu jenis makanan, ia menunjukkan gejala-gejala, antara lain:
Ruam di kulit
Diare
Muntah
(Roesli, 2012)
2.7 Jadwal Pemberian Makanan Tambahan
DAFTAR PUSTAKA
Sutomo, Budi. 2010. Makanan Sehat Pendamping ASI. Jakarta: Demedia Pustaka
Soetjiningsih. 1995.Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
Roesli, U. 2012. Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda