Ainun Nurseha
1018031007
Psik 3A
A. Tujuan
a. Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit tentang gizi seimbang pada anak, keluarga /
orangtua pasien dapat mengerti, memahami dan melaksanakan pemenuhan gizi pasien secara
seimbang ,
b. Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan Pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan pasien dan keluarga
mampu :
1. Pengertian gizi seimbang
2. Memahami gizi seimbang untuk anak
Gizi seimbang untuk anak usia 6 bulan – 2 tahun
Gizi seimbang untuk anak usia 3 – 5 tahun
Gizi seimbang untuk anak usia 6 – 9 tahun
3. Pengaruh status gizi terhadap pertumbuhan dan perkembangan
B.Pokok Materi
4. Pengertian gizi seimbang
5. Memahami gizi seimbang untuk anak
Gizi seimbang untuk anak usia 6 bulan – 2 tahun
Gizi seimbang untuk anak usia 3 – 5 tahun
Gizi seimbang untuk anak usia 6 – 9 tahun
6. Pengaruh status gizi terhadap pertumbuhan dan perkembangan
C. Metode :
1. Ceramah / penjelasan materi
2. Tanya jawab
1
D. Media :
1. PPT
E. Kegiatan Penyuluhan :
N Tahap /
Kegiatan Penyuluhan Media Kegiatan Peserta
o Waktu
Mengucapkan salam
dan memperkenalkan Menjawab salam
Pembukaan
1 diri Mendengarkan perkenalan
5 menit
Menjelaskan maksud dan pemaparan tujuan
dan tujuan
2 Pelaksanaan Pemaparan materi Mendengarkan dan
20 menit Memberi penyuluhan memperhatikan pemaparan
tentang: materi
a. Pengertian gizi PPT
seimbang
b. Memahami gizi
seimbang untuk anak
Gizi seimbang
untuk anak usia 6
bulan – 2 tahun
Gizi seimbang
untuk anak usia 3 –
5 tahun
Gizi seimbang
untuk anak usia 6 – Mengajukan pertanyaan
9 tahun Memberi tanggapan
c. Pengaruh status gizi
terhadap pertumbuhan
dan perkembangan Menjawab pertanyaan yang
diajukan.
Tanya jawab
Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk
bertanya mengenai
2
hal-hal yang belum
jelas.
Menjelaskan kembali
apa yang ditanyakan
oleh peserta
Memberikan
pertanyaan-
pertanyaan kepada
peserta mengenai
Penutup 5 apa yang telah Memperhatikan
3
menit dijelaskan. Menjawab salam penutup
1. Menyimpulkan hasil
penyuluhan
2. Mengucapkan salam
penutup
F. Evaluasi
a. Evaluasi proses
- Audiensi mengikuti jalannya penyuluhan dengan baik dan penuh
antusias
- Selama proses penyuluhan berlangsung, orangtua/ keluarga pasien
menjawab pertanyaan dan mahasiswa melakukan komunikasi dua arah
untuk saling mengenal dan menjelaskan tujuan p3nyuluhan sehingga
peserta daapat mengikuti penyuluhan dengan baik
b. Evaluasi hasil
- Peserta penyuluhan mengerti dengan apa yag terlah disampaikan dan
mampu menjawab pertanyaan dalam bentuk lisan
G. Materi
Gizi seimbang pada anak
a. Pengertian
Gizi seimbang yaitu gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh melalui makanan
sehari-hari sehingga tubuh bisa aktif, sehat optimal, tidak terganggu penyakit, dan tubuh
tetap sehat. Gizi seimbang dapat dipenuhi dengan pemberian makanan.
3
konsep Gizi seimbang adalah suatu usaha untuk mencapai :
Keseimbangan antara kebutuhan Tubuh (dinamis) akan zat gizi Dengan asupan
yang didapat Melalui makanan
Keseimbangan antara berbagai Macam zat gizi dalam makanan Yang dikonsumsi
Gizi Seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam
jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip
keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahankan
berat badan normal untuk mencegah masalah gizi.
Berbagai definisi atau pengertian mengenai Gizi Seimbang (Balanced Diet) telah
dinyatakan oleh berbagai institusi atau kelompok ahli, tetapi pada intinya definisi Gizi
Seimbang mengandung komponen-komponen yang lebih kurang sama, yaitu: cukup
secara kuantitas, cukup secara kualitas, mengandung berbagai zat gizi (energi, protein,
vitamin dan mineral) yang diperlukan tubuh untuk tumbuh (pada anak-anak), untuk
menjaga kesehatan dan untuk melakukan aktivitas dan fungsi kehidupan sehari-hari
(bagi semua kelompok umur dan fisiologis), serta menyimpan zat gizi untuk mencukupi
kebutuhan tubuh saat konsumsi makanan tidak mengandung zat gizi yang dibutuhkan.
b. Gizi Seimbang untuk Anak
4
dilakukan sejak sejam setelah bayi dilahirkan atau Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Berikan
kolostrum dan hindari susu formula.
2) Makanan anak usia 6 bulan – 2 tahun: ASI dan MP-ASI
Setelah mencapai usia 6 bulan, bayi tetap memperoleh ASI. Akan tetapi, seiring dengan
pertumbuhan bayi yang cepat dan ukuran bayi menjadi besar, ASI saja tidak lagi mencukupi
zat gizi yang dibutuhkan, oleh karena itu perlu ditambah makanan pendamping ASI (MP-
ASI). Sistem pencernaan bayi setelah berusia 6 bulan juga sudah lebih siap untuk menerima
makanan selain ASI. Bayi pun sudah mempunyai refleks mengunyah, disamping pemberian
MP-ASI juga merupakan persiapan atau masa peralihan menuju makanan keluarga setelah
anak berusia 1 tahun.
MP –ASI adalah makanan dan minuman yang diberikan secara beragam kepada bayi
selain ASI. Ada 2 jenis MP-ASI, yaitu MP-ASI yang dibuat sendiri di rumah (MP-ASI
keluarga) dan MP-ASI siap saji (pabrikan). Pemberian MP-ASI dilakukan secara bertahap,
dari makanan bertekstur lunak (bubur susu, lalu bubur saring), lembek (bubur biasa, lalu nasi
tim), hingga padat (nasi biasa/makanan keluarga), sesuai dengan tingkat usia bayi. Berikut
tahapan pemberiannya:
Bayi 6-7 bulan: bentuk lembut/lumat
Untuk buah dapat diberikan pisang, jeruk, labu, dan pepaya. Diamping buah dapat
diberikan bubur susu dan biskuit yang dicairkan dengan ASI. Buah diberikan sebanyak 2
sendok makan sekali makan dan 2 kali sehari. Setiap jenis buah diberikan 2-3 hari berturut-
turut agar anak dapat mengenal rasanya. Setelah itu baru mengenalkan buah lain. Setelah bayi
mengenal rasa-rasa buah. Baru dapat ditambahkan bubur susu.
Di usia 7 bulan, selain bubur susu dan buah, mulailah memberikan bubur saring yang
dibuat dari bahan makanan sumber karbohidrat, seperti beras, makaroni, kentang, kacang
hijau, atau roti, dilengkapi dengan protein hewani dan nabati, serta sayur. Untuk protein
hewani, mulailah dari kuning telur karena mudah didapat dan tidak menimbulkan alergi.
Campur bahan-bahan tersebut, kemudian haluskan dengan cara diblender atau diulek di atas
saringan. Sebagai perkenalan, berikan 2 sendok makan sekali makan untuk 2-3 kali sehari.
Selanjutnya tingkatkan jumlahnya hingga akhirnya mencapai paling sedikit 7 sendok makan.
Bayi 8-9 bulan
Dapat diberikan bubur biasa dengan jumlah pemberian minimal 8 sendok makan untuk
sekali makan. Kandungan gizi bubur ini sedikit demi sedikit ditambah dengan zat lemak,
5
seperti santan dan minyak. Perkenalkan juga dengan makanan selingan seperti bubur kacang
hijau, puding dari susu dan buah atau biskuit.
Bayi 10-12 bulan
Di usia ini bayi sudah diperkenalkan pada makanan keluarga, sehingga di usia 12 bulan
sudah dapat makan bersama keluarga. Mulanya si kecil dapat mengonsumsi nasi lembek, lalu
perlahan-lahan diitingkatkan hingga akhirnya mendekati kepadatan makanan keluarga.
Makanan selingan yang bergizi diberikan seperti bubur kacang hijau, biskuit, papaya, atau
jeruk, dan pisang.
Anak 1-2 tahun
Setelah usia setahun, anak harus diperkenalkan dengan makanan keluarga. Untuk
mengenalkan makanan keluarga, bukan hanya perprinsip gizi seimbang, melainkan juga
dengan membiasakan pola makan keluarga sehari-hari seperti sarapan, makan siang dan
malam, yang diselengi camilan diantara dua waktu makanan utama. Porsi makanan nak usia
ini kira-kira separuh dari porsi orang dewasa.
b. Pola hidup bersih
Sejak bayi, pola hidup bersih dan sehat harus sudah ditanamkan, antara lain:
1) Kebersihan dalam pengolahan dan penyajian makanan
2) Kebersihan tubuh
3) Kebersihan gigi dan mulut
4) Cukup tidur
5) Pemberian imunisasi
c. Aktivitas fisik
1) Aktivitas bayi 0-6 bulan
Aktivitas fisik yang dimaksud adalah stimulasi yang diberikan berkaitan dengan
perkembangan panca indra dan kemampuan motorik. Aktivitas itu antara lain mengangkat
kepala dalam posisi ditengkurapkan, menggapai dengan satu tangan dalam posisi tengkurap,
mengangkat dua tangan, berguling ke samping, mengangkat badan dengan tangan lurus
(pusp-up).
2) Aktivitas anak 6 bulan – 2 tahun
Seiring bertambahnya usia, kemampuan si kecil pun semakin berkembang. Beberapa
permainan/aktivitas fisik yang dapat dilakukan anak usia 6 bulan – 2 tahun antara lain
permainan cilukba, permainan dorong-dorongan, permainan panjat bantal, permainan
menggulirkan bola, permainan menjatuhkan mainan ke wadah.
6
d. Pemantauan berat badan ideal
Anak sehat, tambah umur, tambah berat badan dan panjang/tinggi badan. Apabila dari
penimbangan BB dua bulan berturut-turut tidak terjadi tambahan BB, berarti pertumbuhan
anak terganggu, yang merupakan tanda awal kekurangan gizi. Untuk mencegah hal tersebut,
BB anak harus ditimbang setiap bulan dan PB/TB diukur setiap 3 bulan secara teratur di
Posyandu atau tempat lain yang dapat melakukan penimbangan BB dan pengukuran PB/TB.
2. Gizi seimbang untuk anak usia 3-5 tahun
a. Variasi makanan
Keragaman makanan anak setiap hari harus memenuhi kebutuhan akan makanan pokok,
lauk pauk, sayur, dan buah. Pada prinsipnya, setiap makanan yang dihidangkan dari makanan
pagi, siang, dan malam, serta makanan selingan harus terdiri dari makanan pokok, lauk pauk,
sayur, dan buah, sehingga seluruh makanan akan memenuhi prinsip Gizi Seimbang.
Contoh set hidangan balita:
Bahan Energi
Waktu Menu Berat
Makanan (kkal)
Siang Nasi Nasi 125
Ayam Goreng Ayam 25
Kremes Tepung beras 2,5
Tepung sagu 2,5
Minyak 2,5
Perkedel Tahu Tahu 50
Kukus Telur 10
Minyak 1,25
Sayur Sup Kacang merah 12,5
Kacang Merah Wortel 15
Kol 10
Buah Semangka 75
470
Selingan Sore Puding Susu Tepung agar 2
Buah Susu sapi 100
Gula 10
Pepaya 10
Melon 10
7
Jeruk 20
135
Bahan Energi
Waktu Hidangkan Berat (g)
makanan (kkal)
8
Malam Nasi Nasi 100
Goreng Telur 25
Teri Teri medan 7,5
Wortel 25
Buncis 25
Minyak 7,5
Oseng Tahu 50
Tahu Minyak 1,25
Jus Jambu Jambu 50
Biji Gula pasir 6,5
Nilai gizi 436
9
B. Perkembangan
Bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak
kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
d. Pengaruh status gizi terhadap pertumbuhan dan perkembangan memonitoring melalui
KMS
Kekurangan gizi
Kekurangan gizi seperti (energi, protein, zat besi) menyebabkan berbagai keterbatasan,
antara lain pertumbuhan mendatar, berat, dan tinggi badan menyimpang dari
pertumbuhan norma. Keadaan kurang gizi juga berasosiasi dengan keterlambatan
perkembangan motorik.
Kelebihan gizi
Terjadiannya obesitas karena adanya ketidakseimbangan antara asupan energi dan
energi yang dikeluarkan atau digunakan untuk beraktifitas. Pemberian gizi yang tidak
sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak dapat menyebabkan pertumbuhan
anak tersebut mengalami gangguan.Gangguan ini bisa disebabkan karena kekurangan
gizi maupun kelebihan.
10