Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“ GIZI SEIMBANG PADA ANAK ‘’

Ainun Nurseha

1018031007

Psik 3A

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS FALETEHAN SERANG
DESEMBER 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Gizi seimbang


Sub pokok pembahasana : Gizi Seimbang pada anak
Sasaran : Orang tua / keluarga pasien
Waktu : 30 menit
Tempat : Rumah pasien
Hari/tanggal : Senin, 28 desember 2020

A. Tujuan
a. Tujuan Umum  : 
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit tentang gizi seimbang pada anak, keluarga /
orangtua pasien dapat mengerti, memahami dan melaksanakan pemenuhan gizi pasien secara
seimbang ,
b. Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan Pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan pasien dan keluarga
mampu :
1. Pengertian gizi seimbang
2. Memahami gizi seimbang untuk anak
 Gizi seimbang untuk anak usia 6 bulan – 2 tahun
 Gizi seimbang untuk anak usia 3 – 5 tahun
 Gizi seimbang untuk anak usia 6 – 9 tahun
3. Pengaruh status gizi terhadap pertumbuhan dan perkembangan

B.Pokok Materi
4. Pengertian gizi seimbang
5. Memahami gizi seimbang untuk anak
 Gizi seimbang untuk anak usia 6 bulan – 2 tahun
 Gizi seimbang untuk anak usia 3 – 5 tahun
 Gizi seimbang untuk anak usia 6 – 9 tahun
6. Pengaruh status gizi terhadap pertumbuhan dan perkembangan
C. Metode :
1. Ceramah / penjelasan materi
2. Tanya jawab

1
D. Media :
1. PPT
E. Kegiatan Penyuluhan :

N Tahap /
Kegiatan Penyuluhan Media Kegiatan Peserta
o Waktu
 Mengucapkan salam
dan memperkenalkan Menjawab salam
Pembukaan
1 diri Mendengarkan perkenalan
5 menit
 Menjelaskan maksud dan pemaparan tujuan
dan tujuan
2 Pelaksanaan  Pemaparan materi Mendengarkan dan
20 menit Memberi penyuluhan memperhatikan pemaparan
tentang: materi
a. Pengertian gizi PPT
seimbang
b. Memahami gizi
seimbang untuk anak
 Gizi seimbang
untuk anak usia 6
bulan – 2 tahun
 Gizi seimbang
untuk anak usia 3 –
5 tahun
 Gizi seimbang
untuk anak usia 6 –           Mengajukan pertanyaan
9 tahun           Memberi tanggapan
c. Pengaruh status gizi
terhadap pertumbuhan
dan perkembangan Menjawab pertanyaan yang
diajukan.

 Tanya jawab
 Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk
bertanya mengenai

2
hal-hal yang belum
jelas.
 Menjelaskan kembali
apa yang ditanyakan
oleh peserta
 Memberikan
pertanyaan-
pertanyaan kepada
peserta mengenai
Penutup 5 apa yang telah           Memperhatikan
3
menit dijelaskan.           Menjawab salam penutup
1. Menyimpulkan hasil
penyuluhan
2. Mengucapkan salam
penutup

F. Evaluasi
a. Evaluasi proses
- Audiensi mengikuti jalannya penyuluhan dengan baik dan penuh
antusias
- Selama proses penyuluhan berlangsung, orangtua/ keluarga pasien
menjawab pertanyaan dan mahasiswa melakukan komunikasi dua arah
untuk saling mengenal dan menjelaskan tujuan p3nyuluhan sehingga
peserta daapat mengikuti penyuluhan dengan baik
b. Evaluasi hasil
- Peserta penyuluhan mengerti dengan apa yag terlah disampaikan dan
mampu menjawab pertanyaan dalam bentuk lisan
G. Materi
Gizi seimbang pada anak
a. Pengertian
Gizi seimbang yaitu gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh melalui makanan
sehari-hari sehingga tubuh bisa aktif, sehat optimal, tidak terganggu penyakit, dan tubuh
tetap sehat. Gizi seimbang dapat dipenuhi dengan pemberian makanan.

3
konsep Gizi seimbang adalah suatu usaha untuk mencapai :
 Keseimbangan antara kebutuhan Tubuh (dinamis) akan zat gizi Dengan asupan
yang didapat Melalui makanan
 Keseimbangan antara berbagai Macam zat gizi dalam makanan Yang dikonsumsi

Gizi Seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam
jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip
keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahankan
berat badan normal untuk mencegah masalah gizi.
Berbagai definisi atau pengertian mengenai Gizi Seimbang (Balanced Diet) telah
dinyatakan oleh berbagai institusi atau kelompok ahli, tetapi pada intinya definisi Gizi
Seimbang mengandung komponen-komponen yang lebih kurang sama, yaitu: cukup
secara kuantitas, cukup secara kualitas, mengandung berbagai zat gizi (energi, protein,
vitamin dan mineral) yang diperlukan tubuh untuk tumbuh (pada anak-anak), untuk
menjaga kesehatan dan untuk melakukan aktivitas dan fungsi kehidupan sehari-hari
(bagi semua kelompok umur dan fisiologis), serta menyimpan zat gizi untuk mencukupi
kebutuhan tubuh saat konsumsi makanan tidak mengandung zat gizi yang dibutuhkan.
b. Gizi Seimbang untuk Anak

1. Gizi seimbang untuk anak usia 0-2 tahun


a. Variasi makanan
1) Makanan bayi 0-6 bulan: ASI eksklusif
ASI adalah makanan (sekaligus minuman) satu-satunya sumber zat gizi yang paling
sempurna bagi bayi usia 0-6 bulan. ASI memiliki jumlah lemak, gula, protein, air, dan zat-zat
gizi lain untuk memenuhi pertumbuhan, perkembangan, dan kebutuhan energi bayi. ASI
dapat menyediakan zat-zat gizi yang cukup untuk mendukung tumbuh kembang optimal bayi
selama 6 bulan pertama kehidupannya.
ASI juga mempunyai keunggulan yang tidak dimiliki susu formula. ASI mengandung zat
kekebalan tubuh yang dapat melindungi bayi dari alergi dan penyakit-penyakit, seperti diare,
infeksi usus, penyakit pernapasan. ASI mengandung paling sedikit seratus zat yang tidak
terdapat dalam susu formula bayi.
Oleh karena itu, pemberian ASI dianjurkan dilakukan secara eksklusif – tanpa tambahan
cairan dan /atau makanan apapun – selama 6 bulan pertama kehidupan bayi. Pemberian

4
dilakukan sejak sejam setelah bayi dilahirkan atau Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Berikan
kolostrum dan hindari susu formula.
2) Makanan anak usia 6 bulan – 2 tahun: ASI dan MP-ASI
Setelah mencapai usia 6 bulan, bayi tetap memperoleh ASI. Akan tetapi, seiring dengan
pertumbuhan bayi yang cepat dan ukuran bayi menjadi besar, ASI saja tidak lagi mencukupi
zat gizi yang dibutuhkan, oleh karena itu perlu ditambah makanan pendamping ASI (MP-
ASI). Sistem pencernaan bayi setelah berusia 6 bulan juga sudah lebih siap untuk menerima
makanan selain ASI. Bayi pun sudah mempunyai refleks mengunyah, disamping pemberian
MP-ASI juga merupakan persiapan atau masa peralihan menuju makanan keluarga setelah
anak berusia 1 tahun.
MP –ASI adalah makanan dan minuman yang diberikan secara beragam kepada bayi
selain ASI. Ada 2 jenis MP-ASI, yaitu MP-ASI yang dibuat sendiri di rumah (MP-ASI
keluarga) dan MP-ASI siap saji (pabrikan). Pemberian MP-ASI dilakukan secara bertahap,
dari makanan bertekstur lunak (bubur susu, lalu bubur saring), lembek (bubur biasa, lalu nasi
tim), hingga padat (nasi biasa/makanan keluarga), sesuai dengan tingkat usia bayi. Berikut
tahapan pemberiannya:
 Bayi 6-7 bulan: bentuk lembut/lumat
Untuk buah dapat diberikan pisang, jeruk, labu, dan pepaya. Diamping buah dapat
diberikan bubur susu dan biskuit yang dicairkan dengan ASI. Buah diberikan sebanyak 2
sendok makan sekali makan dan 2 kali sehari. Setiap jenis buah diberikan 2-3 hari berturut-
turut agar anak dapat mengenal rasanya. Setelah itu baru mengenalkan buah lain. Setelah bayi
mengenal rasa-rasa buah. Baru dapat ditambahkan bubur susu.
Di usia 7 bulan, selain bubur susu dan buah, mulailah memberikan bubur saring yang
dibuat dari bahan makanan sumber karbohidrat, seperti beras, makaroni, kentang, kacang
hijau, atau roti, dilengkapi dengan protein hewani dan nabati, serta sayur. Untuk protein
hewani, mulailah dari kuning telur karena mudah didapat dan tidak menimbulkan alergi.
Campur bahan-bahan tersebut, kemudian haluskan dengan cara diblender atau diulek di atas
saringan. Sebagai perkenalan, berikan 2 sendok makan sekali makan untuk 2-3 kali sehari.
Selanjutnya tingkatkan jumlahnya hingga akhirnya mencapai paling sedikit 7 sendok makan.
 Bayi 8-9 bulan
Dapat diberikan bubur biasa dengan jumlah pemberian minimal 8 sendok makan untuk
sekali makan. Kandungan gizi bubur ini sedikit demi sedikit ditambah dengan zat lemak,

5
seperti santan dan minyak. Perkenalkan juga dengan makanan selingan seperti bubur kacang
hijau, puding dari susu dan buah atau biskuit.
 Bayi 10-12 bulan
Di usia ini bayi sudah diperkenalkan pada makanan keluarga, sehingga di usia 12 bulan
sudah dapat makan bersama keluarga. Mulanya si kecil dapat mengonsumsi nasi lembek, lalu
perlahan-lahan diitingkatkan hingga akhirnya mendekati kepadatan makanan keluarga.
Makanan selingan yang bergizi diberikan seperti bubur kacang hijau, biskuit, papaya, atau
jeruk, dan pisang.
 Anak 1-2 tahun
Setelah usia setahun, anak harus diperkenalkan dengan makanan keluarga. Untuk
mengenalkan makanan keluarga, bukan hanya perprinsip gizi seimbang, melainkan juga
dengan membiasakan pola makan keluarga sehari-hari seperti sarapan, makan siang dan
malam, yang diselengi camilan diantara dua waktu makanan utama. Porsi makanan nak usia
ini kira-kira separuh dari porsi orang dewasa.
b. Pola hidup bersih
Sejak bayi, pola hidup bersih dan sehat harus sudah ditanamkan, antara lain:
1) Kebersihan dalam pengolahan dan penyajian makanan
2) Kebersihan tubuh
3) Kebersihan gigi dan mulut
4) Cukup tidur
5) Pemberian imunisasi
c. Aktivitas fisik
1) Aktivitas bayi 0-6 bulan
Aktivitas fisik yang dimaksud adalah stimulasi yang diberikan berkaitan dengan
perkembangan panca indra dan kemampuan motorik. Aktivitas itu antara lain mengangkat
kepala dalam posisi ditengkurapkan, menggapai dengan satu tangan dalam posisi tengkurap,
mengangkat dua tangan, berguling ke samping, mengangkat badan dengan tangan lurus
(pusp-up).
2) Aktivitas anak 6 bulan – 2 tahun
Seiring bertambahnya usia, kemampuan si kecil pun semakin berkembang. Beberapa
permainan/aktivitas fisik yang dapat dilakukan anak usia 6 bulan – 2 tahun antara lain
permainan cilukba, permainan dorong-dorongan, permainan panjat bantal, permainan
menggulirkan bola, permainan menjatuhkan mainan ke wadah.

6
d. Pemantauan berat badan ideal
Anak sehat, tambah umur, tambah berat badan dan panjang/tinggi badan. Apabila dari
penimbangan BB dua bulan berturut-turut tidak terjadi tambahan BB, berarti pertumbuhan
anak terganggu, yang merupakan tanda awal kekurangan gizi. Untuk mencegah hal tersebut,
BB anak harus ditimbang setiap bulan dan PB/TB diukur setiap 3 bulan secara teratur di
Posyandu atau tempat lain yang dapat melakukan penimbangan BB dan pengukuran PB/TB.
2. Gizi seimbang untuk anak usia 3-5 tahun
a. Variasi makanan
Keragaman makanan anak setiap hari harus memenuhi kebutuhan akan makanan pokok,
lauk pauk, sayur, dan buah. Pada prinsipnya, setiap makanan yang dihidangkan dari makanan
pagi, siang, dan malam, serta makanan selingan harus terdiri dari makanan pokok, lauk pauk,
sayur, dan buah, sehingga seluruh makanan akan memenuhi prinsip Gizi Seimbang.
Contoh set hidangan balita:
Bahan Energi
Waktu Menu Berat
Makanan (kkal)
Siang Nasi Nasi 125
Ayam Goreng Ayam 25
Kremes Tepung beras 2,5
Tepung sagu 2,5
Minyak 2,5
Perkedel Tahu Tahu 50
Kukus Telur 10
Minyak 1,25
Sayur Sup Kacang merah 12,5
Kacang Merah Wortel 15
Kol 10
Buah Semangka 75
470
Selingan Sore Puding Susu Tepung agar 2
Buah Susu sapi 100
Gula 10
Pepaya 10
Melon 10

7
Jeruk 20
135

b. Pola hidup bersih


Kebiasaan pola hidup bersih pada anak usia ini antara lain mencuci tangan hingga bersih
dengan menggunakan sabun dan mebilasnya di pancuran atau air mengalir. Cuci tangan harus
dilakukan sebelum dan setelah makan, setelah bermain, dan setelah buang air kecil atau
besar, lalu keringkan dengan tisu/lap bersih. biasakan menggunakan tutup saji, tidak
memegang makanan langsung dengan tangan, tetapi dengan menggunakan sendok. Menjaga
kebersihan gigi dan mulut serta kebersihan badan, serta melakukan imunisasi.
c. Aktivitas fisik
Aktivitas fisik yang dianjurkan untuk anak balita adalah aktivitas fisik yang banyak
mengeluarkan tenaga, seperti kejar-kejaran, lempar bola, loncat bantal, main sepeda,
berenang, bola kaki, jalan/lari pagi.
d. Pemantauan berat badan ideal
Untuk mengetahui ada tidaknya penuruan atau kenaikan berat badan dapat dilihat pada
Kartu Menuju Sehat (KMS). Prinsipnya adalah anak yang sehat, bertambah umur, bertambah
berat badan.
3. Gizi seimbang untuk anak usia 6-9 tahun
a. Variasi makanan
Gizi seimbang bagi anak usia ini dipenuhi setiap hari dengan makanan yang beraneka
ragam, baik pada saat makan pagi (sarapan), makan siang, dan makan malam. Biasakan
makan pagi yang menyumbang seperempat kebutuhan gizi, terutama energi. Jenis bisa
beranekaragam, antara lain nasi dan lauk-pauk atau bahan makanan pengganti lainnya dengan
kandungan zat gizi yang baik.
Biasakan anak membawa bekal makanan dan minuman agar tidak jajan di sekolah.
Berikan anak air minum minimal 2 liter. Sampaikan pula pada anak manfaat air minum.
Untuk mendidik agar anak menyukai sayur, maka makanan bekal dapat berupa buah atau
makanan mengandung sayur, misal, puding buah, pastel, lumpia, arem-arem isi sayuran dan
daging.

Bahan Energi
Waktu Hidangkan Berat (g)
makanan (kkal)

8
Malam Nasi Nasi 100
Goreng Telur 25
Teri Teri medan 7,5
Wortel 25
Buncis 25
Minyak 7,5
Oseng Tahu 50
Tahu Minyak 1,25
Jus Jambu Jambu 50
Biji Gula pasir 6,5
Nilai gizi 436

b. Pola hidup bersih


Meski sejak dini anak sudah dibiasakan menjalankan pola hidup bersih, tetapi di usia ini
anak masih tetap membutuhkan bimbingan dan pendampingan dari oleh orang tua. Oleh
karena itu, ingatkan anak untuk menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan, seperti
menggosok gigi, mandi, mencuci tangan dengan sabun, dan membuang sampah pada
tempatnya agar terhindar dari serangan berbagai penyakit infeksi.
c. Aktivitas fisik
Aktivitas fisik mampu merangsang perkembangan otot-otot sehingga berpengaruh
terhadap pertumbuhan yang optimal. Gerak motorik kasar yang dilakukan pada usia
pertumbuhan ini sangat banyak manfaatkan, diantaranya membuat tubuh lebih lentur, otot
dan tulang semakin kuat, serta menjaga kebugaran. Penting diperhatikan, pola makan ber-
Gizi Seimbang bagi anak yang aktif karena aktivitas fisik yang tinggi banyak menguras
energi dan zat gizi. Apalagi di usia sekolah, umumnya anak sedang senang-senangnya
melakukan aktivitas luar ruang. Sangat banyak aktivitas fisik, baik bermain maupun olahraga,
yang menyehatkan bagi anak usia ini, seperti bola kaki, bola basket, bola voli, bulutangkis,
bersepeda, jogging,
c. Pengaruh status gizi terhadap pertumbuhan dan perkembangan
A. Pertumbuhan
Bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya
ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan
satuan panjang dan berat

9
B. Perkembangan
Bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak
kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
d. Pengaruh status gizi terhadap pertumbuhan dan perkembangan memonitoring melalui
KMS
 Kekurangan gizi
Kekurangan gizi seperti (energi, protein, zat besi) menyebabkan berbagai keterbatasan,
antara lain pertumbuhan mendatar, berat, dan tinggi badan menyimpang dari
pertumbuhan norma. Keadaan kurang gizi juga berasosiasi dengan keterlambatan
perkembangan motorik.
 Kelebihan gizi
Terjadiannya obesitas karena adanya ketidakseimbangan antara asupan energi dan
energi yang dikeluarkan atau digunakan untuk beraktifitas. Pemberian gizi yang tidak
sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak dapat menyebabkan pertumbuhan
anak tersebut mengalami gangguan.Gangguan ini bisa disebabkan karena kekurangan
gizi maupun kelebihan.

10

Anda mungkin juga menyukai