Oleh :
Fayruz Zahrotin Niswah
P.1337420615029
Tema : Nutrisi
Topik : Kebutuhan Nutrisi
Sub Topik :
1. Pengertian anak usia pra sekolah
2. Tujuan pemberian menu seimbang untuk anak pra
sekolah
3. Kebutuhan nutrisi pada anak usia pra sekolah
4. Dampak jika anak kurang nutrisi
5. Contoh menyusun menu seimbang untuk anak usia pra
sekolah
6. Tips bagi ibu untuk mengatasi masalah makan pada anak
pra sekolah
7. Demontrasikan penyusunan dan penyajian makanan agar
terlihat lebih menarik
C. SASARAN
Keluarga Tn.T terutama Ny. S
D. MATERI
(Terlampir)
E. SETTING TEMPAT
Penyuluan dilakukan rumah Tn. T
Keterangan :
= Penyuluh
= Ny. S
F. METODE
Metode yang digunakan adalah
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi
G. KEGIATAN PENYULUHAN
Tindakan
Proses Kegiatan Klien dan Waktu
Kegiatan Penyuluh
Keluarga
Pembukaan 1. Memberikan salam - Menjawab salam 3 menit
2. Memperkenalkan diri dan - Mendengarkan
membuka penyuluhan - Memperhatikan
3. Menjelaskan topik dan - Menyetujui
tujuan pendidikan dilakukan
kesehatan penyuluhan
4. Kontrak waktu kesehatan
5. Menanyakan kesiapan - Memperhatikan
keluarga - Berpartisipasi aktif
6. Apersepsi
Penyajian 1. Menjelaskan pengertian - Mendengarkan 15
anak usia pra sekolah penjelasan menit
2. Menjelaskan tujuan
pemberian menu
seimbang untuk anak pra
sekolah
3. Menjelaskan kebutuhan
gizi pada anak usia pra
sekolah
4. Menjelaskan dampak jika
anak kurang nutrisi
5. Menjelaskan contoh
menyusun menu seimbang
untuk anak usia pra
sekolah
6. Menjelaskan tips bagi ibu
untuk mengatasi masalah
makan pada anak pra
sekolah
7. Mendemontrasikan
penyusunan dan penyajian
makanan agar terlihat
lebih menarik
Evaluasi 1. Memberi kesempatan - Bertanya 10
kepada klien untuk - Menjawab menit
bertanya pertanyaan
2. Mengajukan pertanyaan
kepada klienmengenai hal-
hal yang sudah dijelaskan
3. Mendiskusikan bersama
jawaban dari pertanyaan
yang telah diberikan
Penutup 1. Memberi kesimpulan dari - Mendengarkan 2 menit
materi yang disampaikan - Menjawab salam
2. Mengucapkan terima kasih
3. Menutup pertemuan dan
memberi salam
H. MEDIA
Media yang digunakan adalah
1. Leaflet
I. EVALUASI
1. Target persiapan
a) Tersedianya materi tentang Nutrisi pada anak pra-sekolah
b) Media : Leaflet
c) Tempat : Rumah Tn. T
d) Waktu : 30 menit
2. Evaluasi proses
a) Ny S antusias dalam mendengarkan penjelasan
b) Ny S mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan materi
c) Ny S dapat menjawab pertanyaan dengan baik
3. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan, klien dan keluarga mampu :
a) Menjelaskan pengertian anak usia pra sekolah
b) Menjelaskan tujuan pemberian menu seimbang untuk anak pra sekolah
c) Menjelaskan kebutuhan gizi pada anak usia pra sekolah
d) Menjelaskan dampak jika anak kurang nutrisi
e) Menjelaskan bahaya minum teh bagi anak yang sedang dalam masa
pertumbuhan
f) Menjelaskan contoh menyusun menu seimbang untuk anak usia pra
sekolah
g) Menjelaskan tips bagi ibu untuk mengatasi masalah makan pada anak
pra sekolah
h) Mendemontrasikan penyusunan dan penyajian makanan agar terlihat
lebih menarik
4. Daftar pertanyaan
a) Apa pengertian anak usia pra sekolah?
b) Apa sajakah tujuan pemberian menu seimbang untuk anak pra sekolah?
c) Bagaimana dampak jika anak kurang nutrisi?
d) Bahaya minum teh pada anak?
e) Bagaimana cara mengatasi masalah makan untuk anak usia pra
sekolah?
f) Bagaimana penyusunan menu gizi seimbang untuk anak usia pra
sekolah?
J. DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI kerjasama dengan WHO dan UNICEF, Buku Bagan
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Indonesia., Jakarta, 1998.
Markum, A.H., Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1, Balai Penerbit FKUI,
Jakarta, 1991
Sacharin, Rosa M., Prinsip Keperawatan Pediatrik Edisi 2, EGC, Jakarta, 1994
Lampiran
Protein : sumber protein hewani dari susu, telur, daging dan 5mg/hari
ikan. Dan protein nabati dari kacang-kacangan, seperti kacang
kedele, kacang hijau, kacang merah; sayuran hijau atau
berwarna, misalnya bayam, tomat, wortel; bahan makanan yang
telah diproses terlebih dahulu, misalnya tahu, tempe
Kalsium : susu dan hasil olahannya. Sumber kalsium lainnya 800mg-
ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan lain-lain. 1000mg/hari
Besi: hati, daging merah (sapi, kambing, domba), daging putih 10mg/hari
(ayam, ikan), kacang-kacangan, sayuran hijau.
6. Tips bagi Ibu untuk Mengatasi Masalah Makan pada Anak Pra
Sekolah
a. Berikan energi pada makanan mereka
Anak-anak 4-6 tahun merupakan penggemar makan dan sangat
menyadari makanan kesukaan mereka daripada anak-anak yang lebih
muda. Mereka sering menikmati makanan sebagai bagian dari sebuah
kelompok karena mereka bisa ikut serta di dalam kegiatan-kegiatan
sosial. Berikan kepada anak Anda pilihan makanan sehat pada waktu-
waktu makan yang teratur guna memastikan nutrisi yang memadai.
Susu dan produk-produk susu sebaiknya diberikan untuk memenuhi
kebutuhan kalsium tulang yang sedang tumbuh.Semangati anak Anda
untuk membuat pilihan yang baik tanpa ketidakpastian dan pastikan
untuk menyediakan makanan sehat dan seimbang. Makanan yang
memberinya zat-zat gizi dan energi yang diperlukan untuk menjelajahi
hal-hal baru. Melalui makan dengan benar dan main dengan giat,
anak 4-6 tahun Anda bisa mempertahankan berat badan yang sehat
dan tetap berenergi
b. Membuat waktu makan menjadi pengalaman bersama
Jika orang tua memintanya, seorang anak 4-6 tahun mungkin mau
mencoba makanan-makanan baru, khususnya jika memakan makanan
yang sama. Tidak ada yang salah dalam menghidangkan makanan
yang disukai anak, namun pastikan untuk menghidangkan beragam
makanan yang memperluas selera anak. Jangan jatuh ke dalam
perangkap menyediakan makanan yang berbeda khususnya untuk
anak, lebih baik menyediakan serangkaian makanan, meskipun anak
kadang-kadang menolak memakan sesuatu yang ada di atas piring.
c. Menyediakan makanan yang cocok untuk anak 4-6 tahun
1) Ganti makanan-makanan bergizi rendah dan berkalori tinggi (kue
kering, permen, keripik dan minuman ringan) dengan makanan-
makanan bergizi tinggi
2) Sediakan buah-buahan dan sayur-sayuran mentah (cobalah
potongan-potongan tipis zukini, paprika, seledri dan wortel yang
disajikan dengan keju lembut, olesan yoghurt atau bumbu kuah
selada rendah lemak)
3) Minum jus 100% buah-buahan dan sayur-sayuran asli ketimbang
minuman-minuman dan soda-soda buah artifisial tinggi gula dan
rendah gizi
4) Simpan persediaan kudapan cepat dan bergizi yang mudah
diambil untuk anak-anak yang lapar dan bila Ibu kekurangan
waktu
5) Berikan zat-zat gizi yang diperlukan dengan menghidangkan
buah-buahan, yoghurt dan pudding
6) Hindari memberikan makanan pencuci mulut sebagai hadiah atau
insentif untuk makan
d. Membentuk kebiasaan makan sehat seumur hidup
1) Ajarkan kepada anak Anda bahwa nutrisi dan makanan sehat
mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan
2) Semangati anak-anak untuk mencoba makanan-makanan baru.
3) Mengelola pertambahan berat badan dengan menyarankan
olahraga dan bukan kegiatan banyak duduk seperti menonton
televisi
4) Menggunakan panutan orang terkenal untuk mendorong makan
makanan sehat
5) Mengizinkan anak-anak membantu memilih dan mempersiapkan
makanan mereka (menyobek selada) dan mempersiapkan tata cara
makan (membereskan meja)
6) Membuat jadwal untuk makanan dan kudapan sehari-hari guna
membatasi makan sepanjang hari dan mematuhi waktu-waktu
makan yang biasa untuk seluruh keluarga.
7) Jadilah panutan yang sebaik mungkin untuk anak
8) Duduklah bersama anak karena anak-anak pada umumnya makan
lebih baik bila ada orang dewasa duduk bersama mereka
9) Bersabarlah selalu terhadap anak-anak yang lambat makan dan
singkirkan pengganggu seperti televisi, mainan atau kegiatan-
kegiatan lain
e. Mengidentifikasikan Anak Bermasalah Makan
Anak-anak 4-6 tahun mungkin menjadi Anak Bermasalah
Makan (tidak mau makan, makan dalam jumlah sedikit, pilih-pilih
makan) juga dikenal sebagai Picky Eater. Beberapa anak dalam
kelompok umur ini mungkin berfokus pada tantangan-tantangan
pribadi dan melawan desakan orang tua untuk memakan makanan
sehat. Memakan makanan bergizi rendah yang penuh dengan energi
dan lemak, namun sedikit zat gizijuga merupakan permasalahan besar
bagi anak-anak usia ini. Jika anak Anda membuat waktu makan
berubah menjadi peperangan (hanya makan bila disuap), ia mungkin
menjadi anak bermasalah makan.
7. Bahaya Minum Teh Bagi Anak yang Orang Tua Harus Tahu
Teh belum dapat diberikan terlalu sering kepada anak karena teh
mengandung tanin dan kafein yang cukup tinggi. Tanin dalam jumlah
tertentu dapat menyebabkan gangguan penyerapan zat besi dan kalsium
dalam usus. Dalam jangka panjang dapat menyebabkan Anemia. Anemia
atau defisiensi zat besi mengakibatkan anak lelah, lemah, letih, dan
mengurangi konsentrasinya dalam belajar. Sedangkan kalsium merupakan
mineral dalam susu yang penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi anak.
Hingga saat ini tidak ada pedoman dari organisasi kesehatan resmi
yang membuat anjuran kapan dan berapa banyak teh yang aman
dikonsumsi anak. WHO dalam pedoman pemberian MPASI menganjurkan
untuk tidak memberikan teh pada anak di bawah usia 2 tahun.
Bahayanya?
1. Masalah Tidur
2. Rendah gizi
4. Sifat diuretik
Perlu diketahui juga, teh merupakan salah satu jenis minuman yang
memiliki sifat diuretik. Sifat unik ini dapat menyebabkan anak
terlalu sering buang air kecil. Pada umumnya, para orang tua tidak
mengetahui dampak ini dengan menganggap seringnya buang air
kecil adalah karena lingkungan yang terlalu dingin bagi anak.
5. Hilangnya kalsium
Dan, jika kebiasaan minum teh tidak segera dihentikan, maka lama
kelamaan zat kalsium pada anak akan hilang bersama urin yang
tentu saja akan mengganggu tumbuh kembangnya. Kalsium bisa
hilang untuk setiap 100 gram kafein yang terkandung dalam teh.
Secara umum, sebetulnya teh tidak berbahaya bagi anak bila tak
dikonsumsi secara berlebihan. Akan tetapi, manfaat konsumsi teh secara
rutin pada anak juga belum terbukti. Meski begitu, ada beberapa aturan
bila anak tetap ingin minum teh: