Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH


(4-6 TAHUN)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan VII

Oleh :
Fayruz Zahrotin Niswah
P.1337420615029

PROGRAM STUDI S-1 TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH
(4-6 TAHUN)

Tema : Nutrisi
Topik : Kebutuhan Nutrisi
Sub Topik :
1. Pengertian anak usia pra sekolah
2. Tujuan pemberian menu seimbang untuk anak pra
sekolah
3. Kebutuhan nutrisi pada anak usia pra sekolah
4. Dampak jika anak kurang nutrisi
5. Contoh menyusun menu seimbang untuk anak usia pra
sekolah
6. Tips bagi ibu untuk mengatasi masalah makan pada anak
pra sekolah
7. Demontrasikan penyusunan dan penyajian makanan agar
terlihat lebih menarik

Penyuluh : Fayruz Zahrotin Niswah


Sasaran : Ny. S
Hari/ tanggal : Kamis, 24 Mei 2018
Waktu : 11.00-11.30 WIB
Tempat : Rumah Tn. T

A. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit kepada Ny.S
diharapkan Ny. S dapat mengerti mengenai kebutuhan nutrisi pada anak usia
pra sekolah.
B. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang kebutuhan nutrisi usia pra
sekolah diharapkan Ny. S mampu :
1. Menjelaskan pengertian anak usia pra sekolah
2. Menjelaskan tujuan pemberian menu seimbang untuk anak pra sekolah
3. Menjelaskan kebutuhan gizi pada anak usia pra sekolah
4. Menjelaskan dampak jika anak kurang nutrisi
5. Menjelaskan contoh menyusun menu seimbang untuk anak usia pra sekolah
6. Menjelaskan tips bagi ibu untuk mengatasi masalah makan pada anak pra
sekolah
7. Mendemontrasikan penyusunan dan penyajian makanan agar terlihat lebih
menarik

C. SASARAN
Keluarga Tn.T terutama Ny. S

D. MATERI
(Terlampir)

E. SETTING TEMPAT
Penyuluan dilakukan rumah Tn. T

Keterangan :

= Penyuluh
= Ny. S
F. METODE
Metode yang digunakan adalah
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi

G. KEGIATAN PENYULUHAN
Tindakan
Proses Kegiatan Klien dan Waktu
Kegiatan Penyuluh
Keluarga
Pembukaan 1. Memberikan salam - Menjawab salam 3 menit
2. Memperkenalkan diri dan - Mendengarkan
membuka penyuluhan - Memperhatikan
3. Menjelaskan topik dan - Menyetujui
tujuan pendidikan dilakukan
kesehatan penyuluhan
4. Kontrak waktu kesehatan
5. Menanyakan kesiapan - Memperhatikan
keluarga - Berpartisipasi aktif
6. Apersepsi
Penyajian 1. Menjelaskan pengertian - Mendengarkan 15
anak usia pra sekolah penjelasan menit
2. Menjelaskan tujuan
pemberian menu
seimbang untuk anak pra
sekolah
3. Menjelaskan kebutuhan
gizi pada anak usia pra
sekolah
4. Menjelaskan dampak jika
anak kurang nutrisi
5. Menjelaskan contoh
menyusun menu seimbang
untuk anak usia pra
sekolah
6. Menjelaskan tips bagi ibu
untuk mengatasi masalah
makan pada anak pra
sekolah
7. Mendemontrasikan
penyusunan dan penyajian
makanan agar terlihat
lebih menarik
Evaluasi 1. Memberi kesempatan - Bertanya 10
kepada klien untuk - Menjawab menit
bertanya pertanyaan
2. Mengajukan pertanyaan
kepada klienmengenai hal-
hal yang sudah dijelaskan
3. Mendiskusikan bersama
jawaban dari pertanyaan
yang telah diberikan
Penutup 1. Memberi kesimpulan dari - Mendengarkan 2 menit
materi yang disampaikan - Menjawab salam
2. Mengucapkan terima kasih
3. Menutup pertemuan dan
memberi salam
H. MEDIA
Media yang digunakan adalah
1. Leaflet

I. EVALUASI
1. Target persiapan
a) Tersedianya materi tentang Nutrisi pada anak pra-sekolah
b) Media : Leaflet
c) Tempat : Rumah Tn. T
d) Waktu : 30 menit
2. Evaluasi proses
a) Ny S antusias dalam mendengarkan penjelasan
b) Ny S mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan materi
c) Ny S dapat menjawab pertanyaan dengan baik
3. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan, klien dan keluarga mampu :
a) Menjelaskan pengertian anak usia pra sekolah
b) Menjelaskan tujuan pemberian menu seimbang untuk anak pra sekolah
c) Menjelaskan kebutuhan gizi pada anak usia pra sekolah
d) Menjelaskan dampak jika anak kurang nutrisi
e) Menjelaskan bahaya minum teh bagi anak yang sedang dalam masa
pertumbuhan
f) Menjelaskan contoh menyusun menu seimbang untuk anak usia pra
sekolah
g) Menjelaskan tips bagi ibu untuk mengatasi masalah makan pada anak
pra sekolah
h) Mendemontrasikan penyusunan dan penyajian makanan agar terlihat
lebih menarik
4. Daftar pertanyaan
a) Apa pengertian anak usia pra sekolah?
b) Apa sajakah tujuan pemberian menu seimbang untuk anak pra sekolah?
c) Bagaimana dampak jika anak kurang nutrisi?
d) Bahaya minum teh pada anak?
e) Bagaimana cara mengatasi masalah makan untuk anak usia pra
sekolah?
f) Bagaimana penyusunan menu gizi seimbang untuk anak usia pra
sekolah?

J. DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI kerjasama dengan WHO dan UNICEF, Buku Bagan
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Indonesia., Jakarta, 1998.
Markum, A.H., Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1, Balai Penerbit FKUI,
Jakarta, 1991
Sacharin, Rosa M., Prinsip Keperawatan Pediatrik Edisi 2, EGC, Jakarta, 1994
Lampiran

KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH

1. Pengertian Anak Pra Sekolah


Masa pra sekolah adalah masa paling penting bagi proses tumbuh
kembang anak. Oleh karena itu nutrisi tepat dan sehat sangat dibutuhkan
untuk anak. Kebiasaan pola makan yang sehat harus dikenalkan pada anak
sejak dini. Pola makan yang tepat dan sehat yang dikenalkan sejak dini
nantinya akan diterapkan si anak sudah dewasa.
Individualitas berkembang selama usia ini. Anak-anak menjadi jarang
marah dan lebih mau bekerja sama. Anak-anak pada usia ini mencoba
menyenangkan orang tua mereka. Anak-anak 4-6 tahun ingin melakukan
segala sesuatu sendiri, tetapi mereka juga mau belajar dari orang tua dan
saudara mereka. Memberi-dan-menerima menciptakan peluang untuk
mengajarkan anak tentang pilihan makanan sehat dalam cara-cara baru dan
mengasyikkan.
Seorang anak usia prasekolah sedang mengalami masa tumbuh
kembang yang amat pesat. Pada masa ini, proses perubahan fisik, emosi,
dan sosial anak berlangsung dengan cepat. Proses ini dipengaruhi oleh
berbagai faktor dari diri anak sendiri maupun lingkungannya. Tumbuh
kembang anak usia prasekolah ini dapat dipantau melalui pengukuran
fisiknya dan melalui pengamatan sikap atau perilaku anak.

2. Tujuan Pemberian Nutrisi yang Seimbang pada Anak Pra Sekolah


Anak pada usia ini dalam menjalani tumbuh kembangnya
membutuhkan zat gizi yang esensial mencakup protein, lemak, karbohidrat,
mineral, vitamin, dan air yang harus dikonsumsi secara seimbang.Anak-
anak disetiap tahapan usia membutuhkan penanganan berbeda seiring
dengan pertumbuhannya. Hal ini disebabkan oleh pada setiap tahapan
pertumbuhan, karakter anak berbeda-beda. Sehingga, penyesuaian
kebutuhan anak disetiap tahapan usia sangat penting guna menghadirkan
pertumbuhan optimal.

Umur 4-6 tahun


Ciri-ciri anak pada usia ini yaitu :
a. Pada usia ini anak bersifat konsumen aktif, yaitu mereka telah dapat
memilih makanan yang disukai.
b. Kepada mereka telah dapat diberikan pendidikan gizi baik dirumah
maupun sekolah.
c. Kebiasaan yang baik sudah harus ditanamkan.

Berdasarkan gambaran tersebut, adapun tujuan pemberian nutrisi pada


usia 4-6 tahun adalah :
a. Untuk mengoptimalkan kesehatan dan perkembangan anak
b. Untuk menjaga sitem kekebalan tubuh dari penyakit
c. Untuk mempercepat proses pertumbuhan
d. Untuk menunjang kecerdasan berfikir dan perkembangan otak anak
e. Untuk membangun tubuh atau memelihara dan memperbaiki bagian-
bagian tubuh yang rusak (zat pembangun; misalnya protein, mineral,
dan air)
f. Untuk memberi tenaga (zat tenaga; misalnya lemak, karbohidrat, dan
protein)
g. Untuk mengatur pekerjaan tubuh (zat pengatur; misalnya vitamin,
air, dan mineral).
h. Kebutuhan gizi sangat diperlukan untuk konsentrasi belajar,
beraktivitas, bersosialisasi, dan untuk kesempurnaan fisik.
i. Meminimalkan terjadinya obesitas pada usia dini
3. Kebutuhan Gizi Untuk Anak Pra-Sekolah

Karbohidrat : beras, terigu dan hasil olahannya (mie, spagetti, 1200-1400


macaroni), umbi-umbian, jagung, gula, dan lain-lain. kalori / hari

Protein : sumber protein hewani dari susu, telur, daging dan 5mg/hari
ikan. Dan protein nabati dari kacang-kacangan, seperti kacang
kedele, kacang hijau, kacang merah; sayuran hijau atau
berwarna, misalnya bayam, tomat, wortel; bahan makanan yang
telah diproses terlebih dahulu, misalnya tahu, tempe
Kalsium : susu dan hasil olahannya. Sumber kalsium lainnya 800mg-
ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan lain-lain. 1000mg/hari

Besi: hati, daging merah (sapi, kambing, domba), daging putih 10mg/hari
(ayam, ikan), kacang-kacangan, sayuran hijau.

Serat : agar-agar 5-10gm hari


(tambahkan 5
dengan usia
anak Anda
dalam tahun)
Buah-buahan : jeruk, pisang, pepaya, mangga, dan lain-lain 1,5 cangkir

4. Dampak jika Anak Kurang Nutrisi


Dampak jika anak kurang nutrisi antara lain yaitu
a. Anak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan fisik
b. Kecerdasan dan prestasi sekolah menurun
c. Lebih mudah terserang penyakit
d. Fungsi tubuh menurun
e. Kematian
5. Contoh Menyusun Menu Seimbang untuk Anak Prasekolah
Anak usia pra-sekolah masih dalam masa pertumbuhan dan
perkembangan, untuk itu berikan nutrisi yang sehat dan seimbang serta
harus ditunjang dengan rangsangan lebih baik. Apabila kegemukan, jangan
berikan diet yang ketat, namun jika asupan gizi kurang, buatlah suasana
makan menjadi menyenangkan.
Makanan panduan untuk anak pra sekolah (1600 kalori)
Pagi Hari : satu gelas susu
Pukul 08.00 : sereal
Pukul 10.00 : roti isi, yogurt buah, nasi, ikan goreng, kripik
tempe, sayur asem dan buah papaya
Pukul 16.00 : bubur kacang hijau
Malam hari : nasi, sate hati ayam, prekedel tahu, sup bayam
dan satu gelas susu

Kelompok Disarankan porsi Disarankan melayani


makanan harian ukuran
Sayur-sayuran 3-5 porsi ¼ cangkir sayuran yang
berdaun hijau gelap, Sertakan semua jenis dimasak
kuning, kacang secara teratur. Sering ¼ cangkir sayuran
kering dan kacang sajikan sayuran hijau tua. mentah cincang
polong, dan sayuran- Sajikan kacang kering ½ cangkir sayuran
sayuran lainnya dan kacang polong yang mentah berdaun seperti
dimasak dalam beberapa seperti daun selada atau
kali seminggu bayem
Buah-buahan 2-4 porsi ½ buah utuh seperti
Sertakan buah- pisang, apel, jeruk atau
buahan atau jus pada irisan melon
mereka secara ½ cangkir jus
teratur ¼ cangkir dimasak atau
buah kalengan
¼ cangkir kismis
Sereal, nasi dan 6-11 porsi ½ potong roti
pasta Termasuk beberapa porsi ½ roll, biskuit atau
produk gandum harian muffin
4 kerupuk, biskuit asin
¼ cangkir dimasak
sereal, nasi atau pasta
1/3 cangkir siap untuk
makan sereal kering
¼ dari camgkir untuk
dimasal sereal panas
Susu, yogurt dan 4 porsi ½ cangkir susu atau
keju yogurt
¾ ons keju alami
½ ons keju diproses
Daging unggas, 3-5 porsi 1 ons daging dimasak
ikan, kacang kering Unggas atau ikan
dan kacang polong, ½ telur
telur dan kacang- ½ cangkir kacang masak
kacangan 2 sendok makan selai
kacang

6. Tips bagi Ibu untuk Mengatasi Masalah Makan pada Anak Pra
Sekolah
a. Berikan energi pada makanan mereka
Anak-anak 4-6 tahun merupakan penggemar makan dan sangat
menyadari makanan kesukaan mereka daripada anak-anak yang lebih
muda. Mereka sering menikmati makanan sebagai bagian dari sebuah
kelompok karena mereka bisa ikut serta di dalam kegiatan-kegiatan
sosial. Berikan kepada anak Anda pilihan makanan sehat pada waktu-
waktu makan yang teratur guna memastikan nutrisi yang memadai.
Susu dan produk-produk susu sebaiknya diberikan untuk memenuhi
kebutuhan kalsium tulang yang sedang tumbuh.Semangati anak Anda
untuk membuat pilihan yang baik tanpa ketidakpastian dan pastikan
untuk menyediakan makanan sehat dan seimbang. Makanan yang
memberinya zat-zat gizi dan energi yang diperlukan untuk menjelajahi
hal-hal baru. Melalui makan dengan benar dan main dengan giat,
anak 4-6 tahun Anda bisa mempertahankan berat badan yang sehat
dan tetap berenergi
b. Membuat waktu makan menjadi pengalaman bersama
Jika orang tua memintanya, seorang anak 4-6 tahun mungkin mau
mencoba makanan-makanan baru, khususnya jika memakan makanan
yang sama. Tidak ada yang salah dalam menghidangkan makanan
yang disukai anak, namun pastikan untuk menghidangkan beragam
makanan yang memperluas selera anak. Jangan jatuh ke dalam
perangkap menyediakan makanan yang berbeda khususnya untuk
anak, lebih baik menyediakan serangkaian makanan, meskipun anak
kadang-kadang menolak memakan sesuatu yang ada di atas piring.
c. Menyediakan makanan yang cocok untuk anak 4-6 tahun
1) Ganti makanan-makanan bergizi rendah dan berkalori tinggi (kue
kering, permen, keripik dan minuman ringan) dengan makanan-
makanan bergizi tinggi
2) Sediakan buah-buahan dan sayur-sayuran mentah (cobalah
potongan-potongan tipis zukini, paprika, seledri dan wortel yang
disajikan dengan keju lembut, olesan yoghurt atau bumbu kuah
selada rendah lemak)
3) Minum jus 100% buah-buahan dan sayur-sayuran asli ketimbang
minuman-minuman dan soda-soda buah artifisial tinggi gula dan
rendah gizi
4) Simpan persediaan kudapan cepat dan bergizi yang mudah
diambil untuk anak-anak yang lapar dan bila Ibu kekurangan
waktu
5) Berikan zat-zat gizi yang diperlukan dengan menghidangkan
buah-buahan, yoghurt dan pudding
6) Hindari memberikan makanan pencuci mulut sebagai hadiah atau
insentif untuk makan
d. Membentuk kebiasaan makan sehat seumur hidup
1) Ajarkan kepada anak Anda bahwa nutrisi dan makanan sehat
mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan
2) Semangati anak-anak untuk mencoba makanan-makanan baru.
3) Mengelola pertambahan berat badan dengan menyarankan
olahraga dan bukan kegiatan banyak duduk seperti menonton
televisi
4) Menggunakan panutan orang terkenal untuk mendorong makan
makanan sehat
5) Mengizinkan anak-anak membantu memilih dan mempersiapkan
makanan mereka (menyobek selada) dan mempersiapkan tata cara
makan (membereskan meja)
6) Membuat jadwal untuk makanan dan kudapan sehari-hari guna
membatasi makan sepanjang hari dan mematuhi waktu-waktu
makan yang biasa untuk seluruh keluarga.
7) Jadilah panutan yang sebaik mungkin untuk anak
8) Duduklah bersama anak karena anak-anak pada umumnya makan
lebih baik bila ada orang dewasa duduk bersama mereka
9) Bersabarlah selalu terhadap anak-anak yang lambat makan dan
singkirkan pengganggu seperti televisi, mainan atau kegiatan-
kegiatan lain
e. Mengidentifikasikan Anak Bermasalah Makan
Anak-anak 4-6 tahun mungkin menjadi Anak Bermasalah
Makan (tidak mau makan, makan dalam jumlah sedikit, pilih-pilih
makan) juga dikenal sebagai Picky Eater. Beberapa anak dalam
kelompok umur ini mungkin berfokus pada tantangan-tantangan
pribadi dan melawan desakan orang tua untuk memakan makanan
sehat. Memakan makanan bergizi rendah yang penuh dengan energi
dan lemak, namun sedikit zat gizijuga merupakan permasalahan besar
bagi anak-anak usia ini. Jika anak Anda membuat waktu makan
berubah menjadi peperangan (hanya makan bila disuap), ia mungkin
menjadi anak bermasalah makan.

7. Bahaya Minum Teh Bagi Anak yang Orang Tua Harus Tahu

Teh belum dapat diberikan terlalu sering kepada anak karena teh
mengandung tanin dan kafein yang cukup tinggi. Tanin dalam jumlah
tertentu dapat menyebabkan gangguan penyerapan zat besi dan kalsium
dalam usus. Dalam jangka panjang dapat menyebabkan Anemia. Anemia
atau defisiensi zat besi mengakibatkan anak lelah, lemah, letih, dan
mengurangi konsentrasinya dalam belajar. Sedangkan kalsium merupakan
mineral dalam susu yang penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi anak.

Hingga saat ini tidak ada pedoman dari organisasi kesehatan resmi
yang membuat anjuran kapan dan berapa banyak teh yang aman
dikonsumsi anak. WHO dalam pedoman pemberian MPASI menganjurkan
untuk tidak memberikan teh pada anak di bawah usia 2 tahun.
Bahayanya?

1. Masalah Tidur

Anak-anak yang mengkonsumsi kafein dipastikan akan memiliki


masalah tidur. Kafein menyebabkan peningkatan tekanan darah dan
menyebabkan kecemasan pada anak yang pada akhirnya membuat
mereka sulit tidur. Selain itu, kafein juga dapat menyebabkan
perilaku hiperaktif dan sulitnya berkonsentrasi.

2. Rendah gizi

Secangkir teh hanya akan mengisi perut anak-anak dengan nutrisi


yang sangat rendah. Karena itu, alih-alih memberi anak segelas teh
hangat, susu atau jus buah segar akan jauh lebih sehat bagi mereka.

3. Meningkatkan asupan gula

Teh merupakan salah satu minuman yang selalu mengandung gula


di dalamnya. Resikonya ternyata cukup besar, terlalu banyak
asupan gula dapat menyebabkan pembusukan gigi dan obesitas
pada anak.

4. Sifat diuretik

Perlu diketahui juga, teh merupakan salah satu jenis minuman yang
memiliki sifat diuretik. Sifat unik ini dapat menyebabkan anak
terlalu sering buang air kecil. Pada umumnya, para orang tua tidak
mengetahui dampak ini dengan menganggap seringnya buang air
kecil adalah karena lingkungan yang terlalu dingin bagi anak.

5. Hilangnya kalsium

Dan, jika kebiasaan minum teh tidak segera dihentikan, maka lama
kelamaan zat kalsium pada anak akan hilang bersama urin yang
tentu saja akan mengganggu tumbuh kembangnya. Kalsium bisa
hilang untuk setiap 100 gram kafein yang terkandung dalam teh.

Secara umum, sebetulnya teh tidak berbahaya bagi anak bila tak
dikonsumsi secara berlebihan. Akan tetapi, manfaat konsumsi teh secara
rutin pada anak juga belum terbukti. Meski begitu, ada beberapa aturan
bila anak tetap ingin minum teh:

1. Perhatikan jumlah atau frekuensinya. Setidaknya cukup satu kali


minum teh setiap hari. Bila hanya satu kali sehari, tak perlu khawatir
dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti yang
diceritakan di awal.
2. Perhatikan kepekatannya. Untuk anak-anak, proses penyeduhan
cukup 1-2 menit. Cukup bila aroma dan rasanya sudah sedap. Jika
menggunakan teh celup makan celupkan beberapa kali saja. Hindari teh
celup didiamkan di gelas sampai berwarna pekat. Semakin pekat teh
maka semakin banyak kandungan tanin di dalamnya. Karena itu, anak
tak dianjurkan minum teh yang terlalu pekat. Teh yang sudah diseduh
sebaiknya langsung dihabiskan. Teh yang diseduh berkali-kali
sebenarnya sebagian besar antioksidannya sudah habis. Menyeduh teh
sebaiknya hanya sekali. Kantung dan ampasnya langsung dibuang.
3. Perhatikan waktu pemberiannya. Yaitu di antara waktu makan.
Hindari mengonsumsi teh bersamaan atau setelah makan untuk
menghindari pengaruh gangguan penyerapan. Juga hindari minum teh
dekat dengan waktu minum susu. Alasannya, karena teh mengikis
kalsium dan gizi susu. Teh sebaiknya juga tidak diberikan di malam
hari atau sebelum tidur. Ingat, teh mengandung kafein yang berdaya
kerja sebagai stimulan sistem saraf pusat, sehingga menghasilkan
peningkatan aktivitas mental. Anak kemungkinan jadi sulit tidur.
Sebelum tidur, yang baik justru minum susu, bukan teh.
4. Tak perlu tambah gula. Sebaiknya anak-anak tak dibiasakan minum
teh dengan tambahan gula agar terhindar dari penumpukan kalori. Jika
pun anak terlanjur tahu dan menyukai teh manis, gula bisa diberikan
dalam jumlah seminimal mungkin. Tentunya, orangtua sendiri harus
mencontohkan penerapan pola makan dan minum yang baik agar anak-
anak bisa meniru dan terbiasa hidup sehat. Sama halnya dengan
kebiasaan minum teh tanpa atau minim gula ini; supaya konsumsi gula
anak tidak berlebihan, orangtua pun harus menerapkan batasan pada
dirinya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai