2. Ketenagaan
Ruang An-Nas 1 dikelola oleh tenaga keperawatan dan non keperawatan. Tenaga
keperawatan berjumlah 23 orang dengan tingkat pendidikan DIII Keperawatan. Sedangkan
untuk tenaga non keperawatan berjumlah 4 orang yang terdiri dari 1 orang tenaga
administrasi, dan 3 orang pekarya.
B. ANALISA SWOT
Didalam pemberian pelayanan dan asuhan keperawatan ada beberapa hal yang harus menjadi
perhatian sebelum melakukan pengkajian dengan menggunakan instrument sebagai sumber
data yang akurat. Langkah tersebur adalah menganalisa situasi ruangan berdasarkan
pendekatan SWOT ( Strength, Weakness, Oppurtunity dan Treatened )
24
1. Strength
26
2. Weakness
a. Jumlah kualifikasi SDM yang mengikuti pelatihan belum merata
b. 56,3% perawat pelaksana belum melakukan pendokumentasian sesuai SOP.
c. 50% ketua tim belum optimal melakukan pendokumentasian.
d. Keterbatasan sumber / acuan buku-buku asuhan keperawatan di ruangan.
e. Tidak adanya penanda khusus untuk ketua tim.
f. 48,1% pendokumentasian/pengisian kardek belum sesuai SOP
g. 56% pendokumentasian proses asuhan keperawatan belum sesuai SOP
h. Perawat bekerja berdasarkan rutinitas ruangan
i. Kegiatan visite dokter tidak menentu.
3. Oppurtunity
a. Ruangan An-Nass 1 digunakan sebagai tempat praktek profesi manajemen
keperawatan mahasiswa PSIK FKK UMJ.
b. Adanya program latihan kepemimpinan dan pendokumentasian asuhan
keperawatan dari rumah sakit.
c. Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa PSIK dengan perawat
ruangan.
27
4. Treatened
a. Persaingan antar rumah sakit yang semakin kuat
b. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan profesional yang berkualitas dalam menghadapi persaingan di era
globalisasi.
c. Kerugian finansial bagi masyarakat bila hari perawatan bertambah.
d. Konsumen yang semakin kritis dalam pelayanan
C. ANALISA DATA
1. Hasil Pengkajian
Analisa hasil pengkajian dilakukan dengan mempelajari secara seksama, informasi-
informasi yang diperoleh melalui berbagai pendekatan yaitu:
a. Kuesioner
Kuesioner dibagikan untuk 18 orang perawat:
1) Untuk ketua tim pernyataan yang terkait meliputi
4 fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengontrolan dengan hasil sebagai berikut:
a) Perencanaan
Melakukan pengarahan kepada anggota tim
sebanyak 75%
Merencanakan pembagian tugas anggota
sesuai klasifikasi pasien tim sebanyak 75%
Menyusun proses keperawatan untuk pasien
yang menjadi tanggung jawab, sering sebanyak 100 %
b) Pengorganisasian
28
b. Observasi
48.1% pendokumentasian / pengisian kardek sesuai SOP dan 51.9% pengisian
kardeks tidak sesuai SOP. 66% pendokumentasian proses asuhan keperawatan sesuai
SOP dan 34 % pendokumentasian proses asuhan keperawatan tidak sesuai SOP
seperti dalam hal pencantuman rencana keperawatan pada kardek. Dalam aspek
caring terlihat bahwa tidak semua perawat memperkenalkan diri dan bersikap ramah
serta mengorientasikan ruangan terhadap pasien baru.
c. Wawancara
Dari hasil wawancara didapatkan:
1) Pengorganisasian
Pengetahuan mengenai metode tim sebanyak 55.6%, perlukah memahami metode
tim sebanyak 55.6% , pernah mendapat pengarahan metode tim serta haruskan
anda memahami metode tim sebanyak 100%, perlukah mereview kembali
mengenai metode tim sebanyak 55.6% dan nyamankah anda menggunakan
metode tim sebanyak 61.1%.
2) Pengarahan
Mendapat bimbingan dalam pembuatan askep sebanyak 50 %, melakukan
implementasi sesuai rencana serta mendokumentasikan implementasi sebanyak
100%, melakukan ronde bersama kepala tim atau karu sebanyak 88.9%, dan
mendapat pengarahan untuk intervensi sebanyak 61.1%
31
3) Caring
Wawancara pada aspek ini dilakukan kepada 18 pasien yang sedang dirawat di
ruang An Nas1 yakni :
55.6% perawat memperkenalkan diri serta 44.4% tidak memperkenalkan diri,
perawat bersikap sopan dan ramah sebanyak 72% serta tidak 27.8%, perawat
mengorientasikan kamar, ya sebanyak 55.6% serta tidak 44.4%, perawat
menjelaskan semua tindakan yang diberikan sebanyak 66.7% serta tidak 33.3%,
dan perawat menanggapi keluhan pasien sebanyak 61.1% serta tidak 38.9%.
Berdasarkan uraian diatas masalah di ruang An Naas1 dapat di bagi menjadi beberapa
masalah yakni :
NO DATA MASALAH
1 Angket : Belum
• 50% tujuan tim dan waktu kegiatan sudah optimalnya
dirumuskan dan diatur dengan baik metode tim
• 50 % katim membimbing dalam pendokumentasian termasuk
askep pengarahan dan
pengorganisasian
Wawancara
• 55,6% perawat mengetahui tentang metode
penugasan tim dengan baik
• 55.6% perawat memandang perlu mereview kembali
mengenai penugasan metode tim
• 50 % perawat mendapat bimbingan dalam
pembuatan askep
• 61.1% perawat mendapat pengarahan dalam
melaksanakan intervensi.
Observasi:
• 38,9% anggota tim mendapatkan pengarahan dari
katim
2 Angket : Belum
• 88,8 % perawat sering mendapatkan penilaian optimalnya
32
Wawancara:
• 50 % perawat mendapat bimbingan dalam
pembuatan askep
Observasi:
• 48.1% pengisian kardek sesuai SOP
• 51.9% pengisian kardeks tidak sesuai SOP.
• 66% pendokumentasian proses asuhan keperawatan
sesuai SOP
• 34 % pendokumentasian proses asuhan keperawatan
tidak sesuai SOP.
3 Angket : Pelaksanaan
• 33.3% Perawat sering mengorientasikan kamar Pelayanan
kepada pasien berbasis Caring
• 33.3% Perawat mengorientasikan kamar kepada belum optimal
pasien baru
• 33.3% Perawat tidak pernah mengorientasikan kamar
kepada pasien baru
• 44.4 % Perawat menjelaskan tujuan setiap
melakukan intervensi.
Observasi:
• Dalam aspek caring terlihat bahwa tidak semua
perawat memperkenalkan diri serta mengorientasikan
ruangan terhadap pasien baru
PRIORITAS MASALAH
Penentuan prioritas juga akan mempertimbangkan waktu, keterbatasan sumber daya, dan
kemampuan mengatasi masalah yang ada. Penentuan prioritas masalah dengan menggunakan
kriteria matrik sebagai berikut:
1. Pentingnya masalah (Importancy), meliputi:
a) Masalah lebih banyak ditemukan (Prevalensi = P)
b) Akibat yang ditimbulkan lebih serius (Severty = S)
c) Kenaikan jumlah masalah lebih cepat (Rate Of Increase = RI)
d) Keprihatinan masyarakat (Public Concern = PCO)
e) Tingkat keinginan yang tidak terpenuhi untuk selesainya masalah
(Degree Of Need = DU)
f) Iklim politik yang mendukung (Political Climat = PC)
34
E. PERHITUNGAN KRITERIA
NO MASALAH PENYELESAIAN
1 Input : Desiminasi ilmu
- Kurangnya kepedulian terhadap tenang caring
pasien Memberikan angket
- Kurangnya keramahan terhadap kepuasan pasien (tools caring)
pasien
- Kurangnya pengarahan mengenai
caring
- Belum maksimalnya supervisi
mengenai caring
2 Perawat: Desiminasi ilmu tentang
- Kurangnya motivasi dan kesadaran caring
yang kurang dalam menjalankan caring Studi kepustakaan
- SDM terbatas Tools caring
- Kurangnya pengarahan caring Role play caring
- Perawat bekerja berdasarkan rutinitas
ruangan dengan kesibukan yang tinggi
3 Proses: Desiminasi ilmu tentang
- Waktu yang dibutuhkan cukup lama caring
- Kurangnya feed back Tools caring
- Kurangnya reward terhadap caring
yang dilakukan
- Perawat jarang mendekatkan diri
dengan pasien
- Beban kerja yang cukup tinggi
4 Lingkungan: Desiminasi ilmu tentang
- Sempitnya waktu rutinitas caring
- Beban kerja yang cukup tinggi
G. ALTERNATIF PENYELESAIAN
Prioritas alternatif penyelesaian masalah dibuat dengan mempertimbangkan keterbatasan
waktu, biaya, dan kewenangan yang ada. Maka alternatif penyelesaian masalah ruangan dan
pembimbing lapangan dipilih 5 alternatif penyelesaian masalah dan diprioritaskan dengan
menggunakan bobot sebagai berikut:
o Magnitude ( M ) : Besarnya masalah
o Impotency ( I ) : Pentingnya penyelesaian masalah
o Vulnerability ( V ) : Sensitivitas cara penyelesaian masalah
o Cost ( C ) : Biaya
o Mampu :4
o Kurang mampu :3
o Tidak mampu :2
o Sangat tidak mampu :1
Efektivitas Jumlah
N
Alternatif penyelesaian masalah Efisien MXIXV Prioritas
o M I V
C
1 Desiminasi caring 5 4 4 1 80 1
2 tools caring 4 4 4 2 32 2
3 Angket kepuasan pasien mengenai 3 4 4 2 24 3
caring
4 Role play caring 4 3 4 2 24 4
Efektivitas Jumlah
N
Alternatif penyelesaian masalah Efisien MXIXV Prioritas
o M I V
C
1 Desiminasi ilmu penugasan metode 5 4 4 1 80 1
Tim
2 Tools metode tim 4 4 4 2 24 2
H. IMPLEMENTASI
1. Desiminasi ilmu mengenai caring dan metode penugasan tim, pre - post test serta
dilakukannya role play caring di ruang An-Nas I pada tanggal 10 januari 2010 dengan
staf perawat
2. Melakukan penilaian implementasi mengenai caring kepada seluruh staf perawat
yang dilakukan tanggal 13 Januari 2011, penilaian tersebut melibatkan pasien dengan
menyebarkan quesioner kepuasan pelanggan terhadap perawat.
3. Membuat panduan tentang komunikasi terapeutik dan sikap caring dan
mensosialisasikannya
4. Membuat tools caring dan tools penugasan metode tim
I. EVALUASI
Penilaian keberhasilan dilakukan dengan menggunakan quesioner, wawancara dan observasi:
1. Caring
a. Quesioner
1) Perawat memperkenalkan diri : selalu sebanyak
60%
2) Perawat menerima pasien dengan ramah dan
sopan : selalu sebanyak 100%
3) Perawat mengorientasikan kamar kepada pasien :
sering sebanyak 80%
4) Perawat menjelaskan tujuan setiap dilakukan
intervensi, sering sebanyak 60 %
5) Perawat memperhatikan keluhan pasien selalu
sebanyak 100%
6) Perawat mengetahui keadaan pasien sering
sebanyak 73.3%
b. Wawancara
39
66.7% perawat memperkenalkan diri serta 33.3% tidak memperkenalkan diri, perawat
bersikap sopan dan ramah sebanyak 86.7% serta tidak 13.3%, perawat
mengorientasikan kamar, ya sebanyak 66.7% serta tidak 33.3%, perawat menjelaskan
semua tindakan yang diberikan sebanyak 80% serta tidak 30%, dan perawat
menanggapi keluhan pasien sebanyak 73.3% serta tidak 26.7%.
b. Wawancara
Perawat mengetahui tentang metode penugasan tim dengan baik 75%
Perawat mendapat bimbingan dalam pembuatan askep 66.7%
Perawat mendapat pengarahan dalam melaksanakan intervensi 70%.
c. Observasi
Anggota tim mendapatkan pengarahan dari katim 55,6%