Analisa PICO
Kesimpulan :
Dari beberapa intervensi yang ditemukan dalam handover salah satunya untuk
meningkatkan pasien safety di RS adalah dengan metode komunikasi SBAR. Komunikasi S-
BAR merupakan komunikasi yang terdiri dari 4 komponen yaitu S (Situation): merupakan
suatu gambaran yang terjadi pada saat itu. B (Background): merupakan sesuatu yang melatar
belakangi situasi yang terjadi. A (Assessment): merupakan suatu pengkajian terhadap suatu
masalah. R (Recommendation): merupakan suatu tindakan dimana meminta saran untuk
tindakan yang benar yang seharusnya dilakukan untuk masalah tersebut. Metode SBAR
sangat membantu atau mempermudah perawat dalam meningkatkan komunikasi tentang
informasi pasien dan diharapkan dapat mencegah sesuatu kejadian yang tidak diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, N., & Ilmi, B. (2019). Penerapan Komunikasi Situation, Background, Assesment,
Recomendation (SBAR) Pada Perawat Dalam Melaksanakan Handover. 3(1), 42–51.
Cecep Triwibowo, Zainuddin Harahap, S. (2016). STUDI KUALITATIF: PERAN
HANDOVER DALAM MENINGKATKAN KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT.
6(2), 72–79.
Faisal, F., Syahrul, S., Jafar, N., & Hasanuddin, U. (2016). PENDAMPINGAN HAND OVER
PASIEN DENGAN METODE KOMUNIKASI SITUATION , BACKGROUND ,
ASSESMENT , RECOMMENDATION ( SBAR ) PADA.
Hani Tuasikal. (2015). FEKTIFITAS METODE HANDOVER DALAM MENINGKATKAN
KOMUNIKASI PERAWAT.
Rudi Kurniawan, Nur Ayu Yulirocita, N. H. (2018). PATIENT HANDOVER IN HOSPITALS
IN CIAMIS DISTRICT.
Tobiano, G., Bucknall, T., Sladdin, I., Whitty, J. A., & Chaboyer, W. (2019). International
Journal of Nursing Studies Reprint of : Patient participation in nursing bedside
handover : A systematic mixed-methods review $. 97, 63–77.