Tentang :
/conversion/tmp/scratch/410329898.doc
8. SK Direktur nomer 480/KEP/III.5.AU/D/2006 tentang revisi Uraian Tugas
Tenaga Keperawatan Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
9. SK Direktur nomer 0436/KEP/III.5/D/2004 tentang Standar Pengaturan
Ketenagaan Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Muhammadiyah
Lamongan.
10. SK Direktur nomer 645/KEP/III.5.AU/D/2006 tentang Pemberlakuan Buku
Standart Tenaga Perawat di RS yang diterbitkan oleh Direktorat Pelayanan
Keperawatan Dirjen Yanmed Depkes RI sebagai standart/pedoman di RS
Muhammadiyah Lamongan
M EM UTUSKAN
Ditetapkan di : Lamongan .
Tanggal : 23 Dzulqo’dah 1427 H
Tepat tanggal : 14 Desember 2006 M
Direktur,
RS Muhammadiyah Lamongan.
Tembusan. :
1. Asbid Keperawatan.
2. Kabag SDI
3. Kepala Ruangan/Unit
/conversion/tmp/scratch/410329898.doc
Lampiran : Surat Keputusan Direktur RS Muhammadiyah Lamongan
Nomor : 733/KEP/III.5.AU/A/2006
Tentang : Pedoman Pengituangan Kebutuhan Tenaga Keperawatan di RSM Lamongan
I. PENDAHULUAN
Dalam menejemen keperawatan perencanaan merupakan fungsi organik yang menjadi
dasar dari kegiatan – kegiatan pelaksanaan tertentu dalam upaya mencapai tujuan
organisasi. Apabila proses perencanaan dilakukan secara baik, maka pelaksanaan kegiatan
akan menjadi baik pula, sehingga dapat mencapai tujuan organisasi yang berdaya guna dan
berhasil guna. Perencanaan haruslah memenuhi prinsip-prinsip yang sesuai dengan situasi
dan kondisi organisasi.
Perencanaan tenaga keperawatan disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan pelayanan
keperawatan yaitu pelayanan keperawatan yang optimal dan bermutu sesuai dengan target
yang ingin dicapai. Perencanaan ketenagaan merupakan masalah besar diberbagai
organisasi, khususnya di bidang keperawatan. Dengan demikian kebutuhan tenaga
keperawatan perlu direncanakan sesuai dengan ketentuan atau pedoman, proses yang
sistematis, berdasarkan alasan yang jelas untuk menentukan jumlah dan jenis tenaga yang
dibutuhkan dalam memberikan pelayanan keperawatan dan sesuai dengan standar
keperawatan yang ditetapkan.
Walaupun saat ini penghitungan kebutuhan tenaga perawat di Rumah sakit
Muhammadiyah Lamongan sudah mengacu pada beberapa metode yang sudah standart,
tetapi alangkah lebih baiknya apabila didalam perencanaan kebutuhan tenaga perawat
tersebut mengacu pada satu buku pedoman cara penghitungan kebutuhan tenaga
keperawatan yang dikeluarkan dengan surat keputusan Direktur RSML. Sehingga nantinya
buku pedoman tersebut dapat menyeragamkan pandangan didalam menghitung kebutuhan
tenaga di unit perawatan.
II. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan melalui
pelayanan keperawatan dan kebidanan yang yang ditangani oleh sumber daya manusia
yang berkwalitas
2. Tujuan Khusus :
a. Adanya standart pedoman tentang standarisasi kebutuhan tenaga keperawatan di
Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
b. Adanya perencanaan tenaga keperawatan yang efektif dan efisien di Rumah Sakit
Muhammadiyah Lamongan
c. Dapat menentukan jumlah dan kategori tenaga keperawatan yang dibutuhkan
dalam suatu unit perawatan dengan cepat dan tepat di Rumah Sakit
Muhammadiyah Lamongan
/conversion/tmp/scratch/410329898.doc
a. Rawat inap kasus penyakit dalam / interna ( Paviliun Marwah )
b. Rawat inap kasus penyakit bedah ( Paviliun Shofa )
c. Rawat inap kasus obsgyn dan gynecology ( Paviliun Sakinah )
d. Rawat inap kasus neonatus ( Paviliun Roudhoh )
e. Rawat inap kasus intensif ( ICU )
f. Gawat Darurat ( IGD )
g. Kamar operasi ( IBS )
h. Rawat jalan ( Poliklinik )
/conversion/tmp/scratch/410329898.doc
Standart rata – rata jam
No Jenis / kategori Keterangan
perawatan / pasien / hari
tinggi kelasnya
makin lama
9 Pasien gawat darurat 8 jam / pasien
10 Pasien kamar bersalin 5-4 jam / pasien
* Langkah Ke-1
Tabel : 1.1
Jml hari Minggu dlm 1 thn + cuti + hari besar x Jml prwt yg diperlukan (tabel 1.1)
Jumlah hari kerja efektif
* Langkah Ke-3
Tabel : 1.3
Jumlah tenaga keperawatan ( hasil dari tabel 1.1 ) + LOSS DAY ( Tabel 1.2 ) X 25%
100
Loss day adalah : perkiraan jumlah hari libur ( hari minggu dan hari besar ) dan
cuti tahunan, adapun ketentuan penghitungan loss day-nya sebagai berikut :
Dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Cuti : 12 hari
2. Rata – rata jumlah hari minggu dalam 1 tahun = 52 hari (disesuaikan)
3. Rata – rata hari besar dalam 1 tahun = 14 hari ( disesuaikan )
4. Rata – rata jumlah hari kerja efektif = 286 hari ( disesuaikan )
* Langkah Ke-4
Tabel1.4
/conversion/tmp/scratch/410329898.doc
Jml Tng Perawat = Hsl rumus tabel 1.1 + Hsl Rumus tabel 1.2 + Hsl Rumus
tabel 1.3
Maka Cara penghitungan jumlah perawat yang diperlukan dalam satu unit
perawatan adalah menggunakan rumus sebagai berikut :
Sehingga jumlah tenaga yang bebas tugas tiap hari / libur sebanyak =
86 X 13 = 4 orang
279
Selain contoh penghitungan diatas yang menggunakan rumus Gillies, disini kami akan
paparkan contoh penghitungan tenaga berdasarkan langkah 1 sampai dengan 4 dengan
menggunakan acuan dari buku standart Tenaga Keperawatan di RS, yang dikleuarkan
Direktorat Pelayanan Keperawatan Direktorat Jendral Pelayanan Medik Depkes tahun
2002 sebagai berikut :
Contoh : Paviliun X
Jml jam
Rata2 jml Jml jam
No Kategori pasien prwt / hr
pasien/hari prwt px/ hr
(CxD)
A B C D E
1 Minimal care 7 2 14
2 Partial Care 7 3,08 21,56
3 Total Care 11 4,15 45,65
4 Intensive Care 1 6,16 6,16
Jumlah 26 87,37
/conversion/tmp/scratch/410329898.doc
286 286
c. Langkah 3 : menggunakan rumus tabel 1.3
12,5 + 3,4 X 25 = 3,9
100
d. Langkah 4 : menggunakan rumus tabel 1.4
Jadi jumlah tenaga perawat yang di perlukan di Paviliun X adalah =
15,9 + 3,9 = 19,8 orang ----- 20 orang ( Pembulatan ) + 1 Karu = 21 orang
B. KAMAR OPERASI
Dasar penghitungan tenaga di kamar operasi adalah sebagai berikut :
1. Jumlah dan jenis operasi
2. Jumlah kamar operasi
3. Pemakaian kamar operasi ( diprediksi 6 jam perhari ) pada hari kerja]
4. Tugas perawat di kamar operasi : instrumentator, perawat sirkulair, Omlop ( 3
orang / tim )
5. Ketergantungan pasien
a. Operasi besar : 5 jam / 1 operasi
b. Operasi sedang : 2 jam / 1 operasi
c. Operasi kecil : 1 jam / 1 operasi
Tabel : 1. 4
( Jml jam perwt / hari x Jml Op/hr ) x jml prwt dlm tim + Loss day + 25 %
Jam kerja efektif / hari
/conversion/tmp/scratch/410329898.doc
D. GAWAT DARURAT ( IGD )
Dasar penghitungan di unit gawat darurat adalah :
a. Rata – rata jumlah pasien perhari
b. Jumlah jam perawatan perhari
c. Jam efektif / hari : 7 jam
Tabel : 1.5
/conversion/tmp/scratch/410329898.doc
1. Kebersihan diri dibantu. Makan dan minum dibantu
2. Observasi tanda – tanda vital setiap 4 jam
3. Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali
c. Asuhan Keperawatan Total, Kriterianya adalah
sebagai berikut :
1. Sebagian besar aktivitas dibantu
2. Observasi tanda – tanda vital setiap 2-4 jam
sekali
3. Terpasang folley catheter. Intake out put dicatat
4. Terpasang infus
5. Pengobatan lebih dari sekali
6. Persiapan pengobatan memerlukan prosedur
d. Asuhan Keperawatan Intensive, Kriterianya adalah
sebagai berikut :
1. Segala aktivitas diberikan oleh perawat
2. Posisi diatur. Observasi tanda – tanda vital setiap 2 jam
3. Makan memerlukan NGT. Terapi intra vena
4. Penggunaan suction
5. Gelisah / disorientasi
6. Keadaan lain yang serupa dengan diatas
VI. PENUTUP
Demikian pedoman cara penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan di Rumah Sakit
Muhammadiyah Lamongan ini dibuat. Semoga dengan adanya pedoman ini dapat
digunakan sebagai acuan dalam merencanaan kebutuhan tenaga disetiap unit keperawatan
oleh setiap pejabat struktural keperawatan yang mempunyai kewajiban mengelola unit
keperawatan tersebut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Sehingga diharapkan
nantinya pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit Muhamadiyah Lamongan dalam
mengupayakan derajat kesehatan pasien melalui asuhan keperawatan yang optimal,
paripurna dan efektif dapat dicapai sesuai dengan tujuan.
Direktur,
/conversion/tmp/scratch/410329898.doc