Anda di halaman 1dari 10

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH LAMONGAN


Nomer : 733/KEP/III.5.AU/D/2006

Tentang :

PEDOMAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN


RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH LAMONGAN

Direktur Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan :

Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka mengantisipasi pesatnya perkembangan


perumahsakitan, maka Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan senantiasa
melakukan upaya peningkatan pengelolaan pelayanan medis dan pelayanan
keperawatan dan kebidanan sehingga menghasilkan mutu pelayanan yang
komprehensif dan mampu memberikan citra positif kepada masyarakat.
2. Bahwa tujuan pelayanan Keperawatan dan Kebidanan adalah
mengupayakan penyembuhan yang optimal melalui asuhan keperawatan
dan kebidanan yang paripurna dan efektif dengan tetap mempertahankan
etika dan norma agama yang dilaksanakan dengan cara terselenggaranya
upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dengan pengobatan
dan perawatan di RS.
3. Bahwa untuk merealisasikan maksud butir (2) diatas, perlu adanya tenaga
keperawatan yang memenuhi standart baik dari sisi kualitas, terlebih lagi
dari sisi kuantitasnya agar dapat menjalankan tugas dengan optimal.
4. Bahwa untuk menghitung tenaga keperawatan dengan tepat, diperlukan
instrumen penghitungan yang juga mengacu pada standart yang
dikeluarkan Depkes RI sebagai pedoman penghitungan tenaga
Keperawatan di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan yang
pemberlakuannya perlu ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur

Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah.


2. Undang–Undang No. 23 tahun 1992 tentang Pokok-pokok Kesehatan.
3. Peraturan Menkes RI No. 159b/Men.Kes./Per/II/1998 tentang Rumah
Sakit.
4. SK Menkes RI No. 436/1993 tentang “Berlakunya Standar Rumah Sakit
dan Standar Pelayanan Medis di Indonesia”.
5. Keputusan Dirjen Yanmed Nomor : YM. 00.03.2.6.956, tentang Berlakunya
Hak dan Kewajiban Perawat dan Bidan di Rumah Sakit
6. Peraturan Menteri Kesehatan No 159b/MenKes/Per/II/1988 tentang
“Pengaturan Cara-Cara Akreditasi Rumah Sakit”.
7. SK Dirjen Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI No
YM.00.03.2.2.5271 Tentang Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit.

/conversion/tmp/scratch/410329898.doc
8. SK Direktur nomer 480/KEP/III.5.AU/D/2006 tentang revisi Uraian Tugas
Tenaga Keperawatan Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
9. SK Direktur nomer 0436/KEP/III.5/D/2004 tentang Standar Pengaturan
Ketenagaan Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Muhammadiyah
Lamongan.
10. SK Direktur nomer 645/KEP/III.5.AU/D/2006 tentang Pemberlakuan Buku
Standart Tenaga Perawat di RS yang diterbitkan oleh Direktorat Pelayanan
Keperawatan Dirjen Yanmed Depkes RI sebagai standart/pedoman di RS
Muhammadiyah Lamongan

Memperhatikan : Memo Intern Asbid. Keperawatan Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan


Nomer 104/MI.PRW/RSML/XI/2006, perihal Pedoman Penghitungan
Kebutuhan Tenaga Perawat di RSML, tertanggal 23 November 2006.

M EM UTUSKAN

Menetapkan : PEDOMAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN DI RS


MUHAMMADIYAH LAMONGAN.

Pertama : Menetapkan pedoman penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan di RSML yang


mengacu pada pedoman yang diterbitkan oleh Direktorat Pelayanan Keperawatan Dirjen
Yanmed Depkes RI dan rumus Gillies sebagai standart/pedoman di RS Muhammadiyah
Lamongan.
Kedua : Mengamanatkan kepada Asbid Keperawatan serta unit yang terkait agar
menjadikan standart/Pedoman tersebut pada diktum ‘Pertama’ di atas sebagai
bahan acuan dalam menghitung kebutuhan tenaga perawat di RSML.
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam surat keputusan ini, akan diadakan
perubahan dan perbaikan seperlunya.

Ditetapkan di : Lamongan .
Tanggal : 23 Dzulqo’dah 1427 H
Tepat tanggal : 14 Desember 2006 M

Direktur,
RS Muhammadiyah Lamongan.

Dr. H. Faisol Ama, M.Sc


NRP : 0005400

Tembusan. :
1. Asbid Keperawatan.
2. Kabag SDI
3. Kepala Ruangan/Unit

/conversion/tmp/scratch/410329898.doc
Lampiran : Surat Keputusan Direktur RS Muhammadiyah Lamongan
Nomor : 733/KEP/III.5.AU/A/2006
Tentang : Pedoman Pengituangan Kebutuhan Tenaga Keperawatan di RSM Lamongan

PEDOMAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN


DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH LAMONGAN

I. PENDAHULUAN
Dalam menejemen keperawatan perencanaan merupakan fungsi organik yang menjadi
dasar dari kegiatan – kegiatan pelaksanaan tertentu dalam upaya mencapai tujuan
organisasi. Apabila proses perencanaan dilakukan secara baik, maka pelaksanaan kegiatan
akan menjadi baik pula, sehingga dapat mencapai tujuan organisasi yang berdaya guna dan
berhasil guna. Perencanaan haruslah memenuhi prinsip-prinsip yang sesuai dengan situasi
dan kondisi organisasi.
Perencanaan tenaga keperawatan disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan pelayanan
keperawatan yaitu pelayanan keperawatan yang optimal dan bermutu sesuai dengan target
yang ingin dicapai. Perencanaan ketenagaan merupakan masalah besar diberbagai
organisasi, khususnya di bidang keperawatan. Dengan demikian kebutuhan tenaga
keperawatan perlu direncanakan sesuai dengan ketentuan atau pedoman, proses yang
sistematis, berdasarkan alasan yang jelas untuk menentukan jumlah dan jenis tenaga yang
dibutuhkan dalam memberikan pelayanan keperawatan dan sesuai dengan standar
keperawatan yang ditetapkan.
Walaupun saat ini penghitungan kebutuhan tenaga perawat di Rumah sakit
Muhammadiyah Lamongan sudah mengacu pada beberapa metode yang sudah standart,
tetapi alangkah lebih baiknya apabila didalam perencanaan kebutuhan tenaga perawat
tersebut mengacu pada satu buku pedoman cara penghitungan kebutuhan tenaga
keperawatan yang dikeluarkan dengan surat keputusan Direktur RSML. Sehingga nantinya
buku pedoman tersebut dapat menyeragamkan pandangan didalam menghitung kebutuhan
tenaga di unit perawatan.
II. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan melalui
pelayanan keperawatan dan kebidanan yang yang ditangani oleh sumber daya manusia
yang berkwalitas
2. Tujuan Khusus :
a. Adanya standart pedoman tentang standarisasi kebutuhan tenaga keperawatan di
Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
b. Adanya perencanaan tenaga keperawatan yang efektif dan efisien di Rumah Sakit
Muhammadiyah Lamongan
c. Dapat menentukan jumlah dan kategori tenaga keperawatan yang dibutuhkan
dalam suatu unit perawatan dengan cepat dan tepat di Rumah Sakit
Muhammadiyah Lamongan

III.PENGELOMPOKAN UNIT KERJA DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH


LAMONGAN
Kebutuhan tenaga keperawatan ( perawat dan bidan ) harus memperhatikan unit kerja yang
ada di rumah sakit. Secara garis besar terdapat pengelompokan unit kerja di Rumah sakit
Muhammadiyah Lamongan sebagai berikut :

/conversion/tmp/scratch/410329898.doc
a. Rawat inap kasus penyakit dalam / interna ( Paviliun Marwah )
b. Rawat inap kasus penyakit bedah ( Paviliun Shofa )
c. Rawat inap kasus obsgyn dan gynecology ( Paviliun Sakinah )
d. Rawat inap kasus neonatus ( Paviliun Roudhoh )
e. Rawat inap kasus intensif ( ICU )
f. Gawat Darurat ( IGD )
g. Kamar operasi ( IBS )
h. Rawat jalan ( Poliklinik )

IV. MODEL PENDEKATAN DALAM PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA


KEPERAWATAN
Beberapa model pendekatan yang dapat dipergunakan dalam penghitungan kebutuhan
tenaga keperawatan ( perawat dan bidan ) di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan :
A. RAWAT INAP
Berdasarkan klasifikasi pasien
Cara penghitungannya berdasarkan :
1. Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus
2. Rata – rata pasien perhari
3. Jam perawatan yang diperlukan / hari / pasien
4. Jam perawatan yang diperlukan / ruangan / hari
5. Jam kerja efektif setiap perawat / bidan adalah : 7 jam perhari
6. Standart rata – rata jam perawatan / pasien / hari
Dengan demikian akan kami uraikan secara rinci model pendekatan yang dapat
dipergunakan dalam penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan (perawat dan bidan)
diatas sebagai berikut :
1. Berdasarkan klasifikasi pasien
Pasien diklasifikasikan dalam beberapa kategori yang didasarkan pada kebutuhan terhadap
asuhan keperawatan / kebidanan meliputi : ( Berdasarkan penelitian di luar negeri : Standart
Tenaga Keperawatan di RS, Dirjend Yanmed 2002 ) :
a. Askep minimal ( minimal care ) : 2 jam / hari
b. Askep sedang ( partial care ) : 3,08 jam / hari
c. Askep berat / total ( Total care ) : 4,15 jam / hari
d. Askep maximal ( intensive care ) : 6,16 jam / hari
2. Berdasarkan Standart rata – rata jam perawatan / pasien / hari
Dari buku Pedoman praktis Manajeman SDM di pelayanan Kesehatan : Metoda Filiphina
dan Thailand ) standart rata-rata jam perawatan / pasien / hari adalah sebagai berikut :
Standart rata – rata jam
No Jenis / kategori Keterangan
perawatan / pasien / hari
1 Pasien Penyakit dalam 3,4 jam
2 Pasien penyakit bedah 3,5 jam
Campuran bedah dan
3 3,4 jam
penyakit dalam
4 Asien post partum 3 jam
5 Bayi / neonatus 2,5 jam
6 Pasien anak 4 jam
7 Pasien rawat jalan 0,5 jam / pasien
8 Pasien Kamar operasi 3-8 jam / pasien Tergantung
kelas RS, makin

/conversion/tmp/scratch/410329898.doc
Standart rata – rata jam
No Jenis / kategori Keterangan
perawatan / pasien / hari
tinggi kelasnya
makin lama
9 Pasien gawat darurat 8 jam / pasien
10 Pasien kamar bersalin 5-4 jam / pasien

Sehingga dapat dirumuskan langkah – langkah dalam menghitung jumlah tenaga


perawat yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

* Langkah Ke-1
Tabel : 1.1

Jumlah total Jam perawatan pasien / hari dalam satu ruang

Jam kerja efektif perawat

Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah faktor koreksi 25 %


karena dengan melihat adanya LOSS DAY dan adanya job discribtion diluar
keperawatan ( non nursing job ) :
* Langkah Ke-2
Tabel : 1.2

Jml hari Minggu dlm 1 thn + cuti + hari besar x Jml prwt yg diperlukan (tabel 1.1)
Jumlah hari kerja efektif

* Langkah Ke-3
Tabel : 1.3

Jumlah tenaga keperawatan ( hasil dari tabel 1.1 ) + LOSS DAY ( Tabel 1.2 ) X 25%
100

Loss day adalah : perkiraan jumlah hari libur ( hari minggu dan hari besar ) dan
cuti tahunan, adapun ketentuan penghitungan loss day-nya sebagai berikut :
Dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Cuti : 12 hari
2. Rata – rata jumlah hari minggu dalam 1 tahun = 52 hari (disesuaikan)
3. Rata – rata hari besar dalam 1 tahun = 14 hari ( disesuaikan )
4. Rata – rata jumlah hari kerja efektif = 286 hari ( disesuaikan )

Rumus LOSS DAY : 78 x Jml tenaga


286
= 0,27 x Jml tenaga

* Langkah Ke-4
Tabel1.4

/conversion/tmp/scratch/410329898.doc
Jml Tng Perawat = Hsl rumus tabel 1.1 + Hsl Rumus tabel 1.2 + Hsl Rumus
tabel 1.3

3. Berdasarkan Rumus Gillies’1996


Menentukan jumlah kwantitatif tenaga keperawatan menurut Gillies’1996
adalah sebagai berikut :
a. Jumlah jam perawatan efektif pasien yang dirawat setiap 24 jam
b. Jumlah hari kerja efektif perawat tiap satu tahun
c. Penggunaan tempat tidur rata-rata
d. Analisa kegiatan untuk memenuhi kegiatan pasien
Berdasarkan penghitungan diatas maka kebutuhan kwantitatif tenaga
keperawatan dapat dihitung sebagai berikut :
Contoh :
a. Hari minggu = 52 hari
b. Cuti tahunan = 12 hari
c. Hari besar/thn = 10 hari
d. Cuti sakit/ijin = 12 hari
Jadi jumlah keseluruhan hari tak kerja pertahun adalah total = 86 hari
e. Jumlah hari kerja efektif / tahun
Jumlah hari dalam 1 tahun – Jumlah hari tak kerja
= 365 hari – 86 hari = 279 hari
f. Jam kerja efektif perorang = 7 jam
g. Contoh :
Jumlah jam perawatan pasien perhari = 3 jam ( dari Time motion Studi
Philiphine ) Ini bisa berubah sesuai jam perawatan pasien di unit
perawatan yang akan dihitung jumlah tenaganya
Jumlah rata- rata pasien perhari = 30 pasien

Maka Cara penghitungan jumlah perawat yang diperlukan dalam satu unit
perawatan adalah menggunakan rumus sebagai berikut :

Jml jam prwtan yg dibutuhkan px/hr X Rata-rata jml px X Jml hari/thn


( Jml hari tiap per thn – Hari tak kerja ) X Jml jam kerja perorg/hr

Jumlah tenaga yang diperlukan = 3 x 30 x 365 = 16,8 = 17 org


279 x 7

h. Cara penghitungan jumlah tenaga perawat yang bertugas setiap hari


Rata – rata jumlah px/hr X Rata-rata jam perawatan tiap px / 24 jam
Jam kerja Perawat / hr

Sehingga jumlah tenaga perawat yang bertugas setiap hari =


30 x 3 = 12,8 = 13 orang
/conversion/tmp/scratch/410329898.doc
7
Dari jumlah tenaga yang dinas, dibagi sesuai dengan tingkat ketergantungan
pasien dan beban kerja, yaitu semisal : pagi 5 orang, sore 5 orang, dan
malam 3 orang sehingga total selama 24 jam memerlukan tenaga perawat 13
orang

i. Cara penghitungan jumlah perawat yang bebas tugas tiap hari


Jumlah hari tak kerja per thn X jumlah tenaga yg bertugas perhari
Jumlah hari kerja efektif tiap tahun

Sehingga jumlah tenaga yang bebas tugas tiap hari / libur sebanyak =
86 X 13 = 4 orang
279

Selain contoh penghitungan diatas yang menggunakan rumus Gillies, disini kami akan
paparkan contoh penghitungan tenaga berdasarkan langkah 1 sampai dengan 4 dengan
menggunakan acuan dari buku standart Tenaga Keperawatan di RS, yang dikleuarkan
Direktorat Pelayanan Keperawatan Direktorat Jendral Pelayanan Medik Depkes tahun
2002 sebagai berikut :

Contoh : Paviliun X
Jml jam
Rata2 jml Jml jam
No Kategori pasien prwt / hr
pasien/hari prwt px/ hr
(CxD)
A B C D E
1 Minimal care 7 2 14
2 Partial Care 7 3,08 21,56
3 Total Care 11 4,15 45,65
4 Intensive Care 1 6,16 6,16
Jumlah 26 87,37

a. Jumlah jam perawatan diruangan / hari = 87, 37 jam


b. Jam Efektif Perawat = 7 jam
c. Jumlah hari minggu ( 1 tahun ) = 52 hari
d. Perkiraan cuti = 12 hari
e. Hari besar ( 1 tahun ) = 14 hari
f. Jumlah hari kerja efektif = 286 hari
g. Koreksi 25 %

Sehingga jumlah perawat yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :


a. Langkah 1 : menggunakan rumus tabel 1.1
87,7 = 12,5
7

b. Langkah 2 : menggunakan rumus tabel 1.2


52+12+14 = 78 hari x 12,5 = 3,4 orang

/conversion/tmp/scratch/410329898.doc
286 286
c. Langkah 3 : menggunakan rumus tabel 1.3
12,5 + 3,4 X 25 = 3,9
100
d. Langkah 4 : menggunakan rumus tabel 1.4
Jadi jumlah tenaga perawat yang di perlukan di Paviliun X adalah =
15,9 + 3,9 = 19,8 orang ----- 20 orang ( Pembulatan ) + 1 Karu = 21 orang

B. KAMAR OPERASI
Dasar penghitungan tenaga di kamar operasi adalah sebagai berikut :
1. Jumlah dan jenis operasi
2. Jumlah kamar operasi
3. Pemakaian kamar operasi ( diprediksi 6 jam perhari ) pada hari kerja]
4. Tugas perawat di kamar operasi : instrumentator, perawat sirkulair, Omlop ( 3
orang / tim )
5. Ketergantungan pasien
a. Operasi besar : 5 jam / 1 operasi
b. Operasi sedang : 2 jam / 1 operasi
c. Operasi kecil : 1 jam / 1 operasi
Tabel : 1. 4

( Jml jam perwt / hari x Jml Op/hr ) x jml prwt dlm tim + Loss day + 25 %
Jam kerja efektif / hari

Contoh : Kebutuhan Tenaga Di Kamar Operasi X


Dalam suatu RS X terdapat 4 operasi per hari dengan perincian :
* Operasi besar : 2 orang
* Operasi sedang : 1orang
* Operasi kecil : 1orang
* Tim operasi : 3 orang
* Jam efektif : 7 jam
Penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan sebagai berikut :
{ (2x5jam) + (1x2jam) + (1x1jam) } x 3 + Loss day + 25 % = 8 orang
7 jam
+ 1 orang perawat cadangan + 1 Karu
Jadi jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan di kamar operasi tersebut adalah
10 orang ( penambahan dengan perawat cadangan )

C. DI RUANG PENERIMAAN DAN RR ( RECOVERY ROOM )


Ketergantungan pasien di ruang penerimaan : 25 menit
Ketergantungan pasien di RR : 1 jam

1.25 x 4 ( jml operasi ) = 1org + 1 koordinator


7 ( jam efektif )

Jadi kebutuhannnya 2 orang


Ket : penghitungan diatas dengan kondisi : alat tenun dan set operasi dipessiapkan
oleh CSSD tersendiri

/conversion/tmp/scratch/410329898.doc
D. GAWAT DARURAT ( IGD )
Dasar penghitungan di unit gawat darurat adalah :
a. Rata – rata jumlah pasien perhari
b. Jumlah jam perawatan perhari
c. Jam efektif / hari : 7 jam

Tabel : 1.5

Rata – rata jumlah pasien / hari x jumlah jam perawatan


Jam kerja efektif / hari

E. ICU ( INTENSIVE CARE UNIT )


* Rata – rata jumlah pasien perhari
* Jumlah jam perawatan / hari

Rata – rata jumlah pasien / hr X Jumlah jam prwt / hr +Loss day+25 %


Jam kerja efektif

F. RAWAT JALAN ( POLIKLINIK )


Rata 2 jml pasien /hr X Jml jam prwt/hr ( 15 mnt ) + 15%(koreksi )
7 x 60
G. KAMAR BERSALIN
a. Waktu yg diperlukan untuk pertolongan persalinan mencakup kala I s/d IV = 4 jam / px
b. Jam efektif kerja bidan 7 jam / hari
c. Rata- rata jml pasien / hr = 10 pasien
Contoh : jumlah bidan yg diperlukan
10 px x 4 jam/px = 40 = 5,7 + Loss day
7 jam/hr 7

= 6 + {78 x 6 } = 6+2 = 8 org


286

V. KATEGORI ASUHAN KEPERAWATAN


Sesuai dengan tingkat ketergantungan pasien yang membutuhkan asuhan keperawatan, maka
untuk memudahkannya dapat menggolongkannnya dengan beberapa kategori dengan melihat
kriteria pasien, adapun kriterianya adalah sebagai berikut :
a. Asuhan Keperawatan Minimal , Kriterianya adalah sebagai berikut :
1 Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri
2 Makan dan minum dilakukan sendiri
3 Ambulasi dengan pengawasan
4 Observasi tanda – tanda vital dilakukan setiap shift
5 Pengobatan minimal, status psikologis stabil

b. Asuhan Keperawatan Partial, Kriterianya adalah


sebagai berikut :

/conversion/tmp/scratch/410329898.doc
1. Kebersihan diri dibantu. Makan dan minum dibantu
2. Observasi tanda – tanda vital setiap 4 jam
3. Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali
c. Asuhan Keperawatan Total, Kriterianya adalah
sebagai berikut :
1. Sebagian besar aktivitas dibantu
2. Observasi tanda – tanda vital setiap 2-4 jam
sekali
3. Terpasang folley catheter. Intake out put dicatat
4. Terpasang infus
5. Pengobatan lebih dari sekali
6. Persiapan pengobatan memerlukan prosedur
d. Asuhan Keperawatan Intensive, Kriterianya adalah
sebagai berikut :
1. Segala aktivitas diberikan oleh perawat
2. Posisi diatur. Observasi tanda – tanda vital setiap 2 jam
3. Makan memerlukan NGT. Terapi intra vena
4. Penggunaan suction
5. Gelisah / disorientasi
6. Keadaan lain yang serupa dengan diatas

VI. PENUTUP
Demikian pedoman cara penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan di Rumah Sakit
Muhammadiyah Lamongan ini dibuat. Semoga dengan adanya pedoman ini dapat
digunakan sebagai acuan dalam merencanaan kebutuhan tenaga disetiap unit keperawatan
oleh setiap pejabat struktural keperawatan yang mempunyai kewajiban mengelola unit
keperawatan tersebut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Sehingga diharapkan
nantinya pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit Muhamadiyah Lamongan dalam
mengupayakan derajat kesehatan pasien melalui asuhan keperawatan yang optimal,
paripurna dan efektif dapat dicapai sesuai dengan tujuan.

Lamongan, 23 Dzu;qo’dah 1427 H


14 Desember 2006 M

Direktur,

Dr. H. Faisol Ama, M.Sc


NRP : 0005400

/conversion/tmp/scratch/410329898.doc

Anda mungkin juga menyukai