Anda di halaman 1dari 4

PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA

INSTALASI BEDAH SENTRAL RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA


TAHUN 2011

I. PENDAHULUAN

Dalam menejemen keperawatan perencanaan merupakan fungsi organik yang menjadi dasar

dari kegiatan – kegiatan pelaksanaan tertentu dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

Apabila proses perencanaan dilakukan secara baik, maka pelaksanaan kegiatan akan menjadi

baik pula, sehingga dapat mencapai tujuan organisasi yang berdaya guna dan berhasil guna.

Perencanaan haruslah memenuhi prinsip-prinsip yang sesuai dengan situasi dan kondisi

organisasi.

Perencanaan tenaga perawat Instalasi Bedah Sentral disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan

pelayanan keperawatan di kamar operasi yaitu pelayanan keperawatan yang optimal dan

bermutu sesuai dengan target yang ingin dicapai. Perencanaan ketenagaan merupakan

masalah besar diberbagai organisasi, khususnya di bidang keperawatan. Dengan demikian

kebutuhan tenaga perawat kamar operasi perlu direncanakan sesuai dengan ketentuan atau

pedoman, proses yang sistematis, berdasarkan alasan yang jelas untuk menentukan jumlah

dan jenis tenaga yang dibutuhkan dalam memberikan pelayanan keperawatan.

II. TUJUAN

Menentukan jumlah dan kategori tenaga perawat kamar operasi yang dibutuhkan sesuai

dengan kebutuhan dan standart yang ada.

Rencana Tenaga IBS -1-


III.PERENCANAAN DAN PENGHITUNGAN TENAGA PERAWAT KAMAR OPERASI

RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

A. Perencanaan Tenaga Keperawatan di Kamar Operasi / IBS

Adapun perumusan rencana kebutuhan tenaga di Instalasi Bedah Sentral mengacu pada

beberapa hal antara lain :

1. Evaluasi jumlah pelaksanaan operasi tiap harinya

Evaluasi jumlah pelaksanaan operasi yang ada dipakai sebagai acuan untuk

merencanakan tenaga perawat kamar operasi sesuai kebutuhan dan standart yang

ditentukan. Adapun pelaksanaan operasi di tahun 2010 adalah sebagai berikut :

DISTRIBUSI KUNJUNGAN PASIEN KAMAR OPERASI BERDASARKAN DATA


SIMRS RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA TAHUN 2010

Jlh
Ja Rata- Rata-
Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des 1
n rata/bln rata/hr
thn
181 146 228 232 228 249 249 216 250 254 244 260 2737 228 8

Dengan demikian dapat disimpulkan :

rata-rata tindakan operasi yang dilakukan di Instalasi Bedah Sentral rata-rata tiap bulannya

sebanyak 228 pasien, dan rata-rata tiap harinya sebanyak 8 pasien. Dengan demikian

penghitungan jumlah tenaga di Instalasi Bedah Sentral berdasarkan evaluasi pelaksanaan operasi

di tahun 2011 yang rata-rata perharinya ada 8 pasien, dimana tiap shiftnya dapat diasumsikan

rata-rata mengerjakan 3 – 4 pasien , maka tenaga yang diperlukan dalam tiap shiftnya minimal 1

tim kerja (team work) yang bertugas. Adapun 1 tim kerja perawat dalam tiap shiftnya terdiri dari

4 orang ( asisten, instrumen, sirculer dan perawat anasthesi ). Melihat pelayanan yang optimal

perlu dilaksanakan dengan baik guna meningkatkan mutu pelayanan khususnya di Instalasi Bedah

Rencana Tenaga IBS -2-


Sentral Rumah Sakit Islam Samarinda, maka Instalasi Bedah Sentral mengusulkan adanya

pemenuhan jumlah tenaga yang disesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan yakni 4 tim kerja

(3 tim kerja bertugas dalam sehari dan 1 tim kerja bebas tugas/libur)  (4 tim kerja x 3 shif + 1

shift bebas tugas/libur = 16 orang) + = 16 perawat (12 perawat bedah dan 4 perawat anasthesi) +

1 kepala ruangan Instalasi Bedah Sentral = 17 tenaga total kebutuhan tenaga di Instalasi Bedah

Sentral .

Sedangkan untuk tenaga Recovery Room kami mengajukan perencanaan kebutuhan tenaga pada

tahun 2011 ini sebanyak 4 orang, 1 orang untuk setiap shiftnya dan 1 orang bebas tugas/libur.

B. Rencana Penambahan Tenaga

Setelah dilakukan penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan tahun 2011, maka rencana

penambahan tenaga keperawatan adalah sebagai berikut :

Tenaga Yang Ada Tenaga yang


No Petugas Kurang Ket
Prw Bidan PP harus dipenuhi
1 Kepala Ruangan 1 - - 1
2 Perawat Bedah 14 0 - 12 -
3 Perawat Anasthesi 2 0 0 4 2
4 Perawat Recovery - 4 4
Jumlah 21 6

Kebutuhan tenaga di Instalasi Kamar Bedah sejumlah 21 tenaga dengan komposisi 12 perawat

bedah, 4 perawat anasthesi, 4 perawat recovery dan 1 kepala ruangan. Jumlah tenaga saat ini 17

tenaga dengan komposisi 14 perawat bedah, 2 perawat anasthesi, 0 tenaga recovery dan 1 kepala

ruangan, sehingga untuk tenaga perawat bedah lebih 2 tenaga, kurang 3 perawat anasthesi dan

kurang 4 tenaga recovery. Kelebihan 2 tenaga di komposisi perawat bedah dapat dialokasikan

menjadi tenaga recovery sehingga kebutuhan tenaga di IBS adalah 2 tenaga recovery dan 2

tenaga perawat anasthesi

Rencana Tenaga IBS -3-


IV. PENUTUP

Demikian perencanaan kebutuhan tenaga di Instalasi Bedah Sentral tahun 2011 ini kami buat,

semoga dapat menjadi acuan dalam program pengembangan SDI Rumah Sakit Islam

Samarinda dan peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit dengan melihat dari sisi kuantitas

tenaga, khususnya bagi tenaga keperawatan sehingga kebutuhan tenaga keperawatan di

Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Islam Samarinda sesuai dengan standar yang telah

ditetapkan dan sesuai dengan tujuan pelayanan Rumah Sakit dan Keperawatan.

Samarinda, Januari 2011


Kepala Instalasi Bedah Sentral Kepala Ruangan

Dr. Hasanuddin, Sp.An Ita Wardarti, A.Md.Kep.

Rencana Tenaga IBS -4-

Anda mungkin juga menyukai