I. PENDAHULUAN
Dalam menejemen keperawatan perencanaan merupakan fungsi organik yang menjadi dasar
dari kegiatan – kegiatan pelaksanaan tertentu dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Apabila proses perencanaan dilakukan secara baik, maka pelaksanaan kegiatan akan menjadi
baik pula, sehingga dapat mencapai tujuan organisasi yang berdaya guna dan berhasil guna.
Perencanaan haruslah memenuhi prinsip-prinsip yang sesuai dengan situasi dan kondisi
organisasi.
Perencanaan tenaga perawat Instalasi Bedah Sentral disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan
pelayanan keperawatan di kamar operasi yaitu pelayanan keperawatan yang optimal dan
bermutu sesuai dengan target yang ingin dicapai. Perencanaan ketenagaan merupakan
kebutuhan tenaga perawat kamar operasi perlu direncanakan sesuai dengan ketentuan atau
pedoman, proses yang sistematis, berdasarkan alasan yang jelas untuk menentukan jumlah
II. TUJUAN
Menentukan jumlah dan kategori tenaga perawat kamar operasi yang dibutuhkan sesuai
Adapun perumusan rencana kebutuhan tenaga di Instalasi Bedah Sentral mengacu pada
Evaluasi jumlah pelaksanaan operasi yang ada dipakai sebagai acuan untuk
merencanakan tenaga perawat kamar operasi sesuai kebutuhan dan standart yang
Jlh
Ja Rata- Rata-
Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des 1
n rata/bln rata/hr
thn
181 146 228 232 228 249 249 216 250 254 244 260 2737 228 8
rata-rata tindakan operasi yang dilakukan di Instalasi Bedah Sentral rata-rata tiap bulannya
sebanyak 228 pasien, dan rata-rata tiap harinya sebanyak 8 pasien. Dengan demikian
penghitungan jumlah tenaga di Instalasi Bedah Sentral berdasarkan evaluasi pelaksanaan operasi
di tahun 2011 yang rata-rata perharinya ada 8 pasien, dimana tiap shiftnya dapat diasumsikan
rata-rata mengerjakan 3 – 4 pasien , maka tenaga yang diperlukan dalam tiap shiftnya minimal 1
tim kerja (team work) yang bertugas. Adapun 1 tim kerja perawat dalam tiap shiftnya terdiri dari
4 orang ( asisten, instrumen, sirculer dan perawat anasthesi ). Melihat pelayanan yang optimal
perlu dilaksanakan dengan baik guna meningkatkan mutu pelayanan khususnya di Instalasi Bedah
pemenuhan jumlah tenaga yang disesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan yakni 4 tim kerja
(3 tim kerja bertugas dalam sehari dan 1 tim kerja bebas tugas/libur) (4 tim kerja x 3 shif + 1
shift bebas tugas/libur = 16 orang) + = 16 perawat (12 perawat bedah dan 4 perawat anasthesi) +
1 kepala ruangan Instalasi Bedah Sentral = 17 tenaga total kebutuhan tenaga di Instalasi Bedah
Sentral .
Sedangkan untuk tenaga Recovery Room kami mengajukan perencanaan kebutuhan tenaga pada
tahun 2011 ini sebanyak 4 orang, 1 orang untuk setiap shiftnya dan 1 orang bebas tugas/libur.
Setelah dilakukan penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan tahun 2011, maka rencana
Kebutuhan tenaga di Instalasi Kamar Bedah sejumlah 21 tenaga dengan komposisi 12 perawat
bedah, 4 perawat anasthesi, 4 perawat recovery dan 1 kepala ruangan. Jumlah tenaga saat ini 17
tenaga dengan komposisi 14 perawat bedah, 2 perawat anasthesi, 0 tenaga recovery dan 1 kepala
ruangan, sehingga untuk tenaga perawat bedah lebih 2 tenaga, kurang 3 perawat anasthesi dan
kurang 4 tenaga recovery. Kelebihan 2 tenaga di komposisi perawat bedah dapat dialokasikan
menjadi tenaga recovery sehingga kebutuhan tenaga di IBS adalah 2 tenaga recovery dan 2
Demikian perencanaan kebutuhan tenaga di Instalasi Bedah Sentral tahun 2011 ini kami buat,
semoga dapat menjadi acuan dalam program pengembangan SDI Rumah Sakit Islam
Samarinda dan peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit dengan melihat dari sisi kuantitas
Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Islam Samarinda sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dan sesuai dengan tujuan pelayanan Rumah Sakit dan Keperawatan.