Anda di halaman 1dari 6

KEBIJAKAN PELAYANAN

INSTALASI BEDAH SENTRAL

RSI. ASSYIFA SUKABUMI


JL. Jenderal Sudirman No. 3 Kota Sukabumi
Jawa Barat Telp. (0266) 222663
Telp/Fax. (0266) 223501 - 213433
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM ASSYIFA SUKABUMI
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI BEDAH SENTRAL

NOMOR : 320 A / SK / DIR-RSIA / XII / 2018

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM ASSYIFA SUKABUMI,

Menimbang : a. Bahwa Rumah Sakit Islam Assyifa Sukabumi sebagai sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang
sangat strategis dalam mempercepat derajat kesehatan masyarakat. Oleh
karena itu Rumah Sakit Islam Assyifa Sukabumi dituntut untuk memberikan
pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh
pemerintah berdasarkan peraturan perundang-undangan ;
b. Bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit Islam Assyifa
Sukabumi meliputi pelayanan yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif ;
c. Bahwa dalam rangka melaksanakan pelayanan kesehatan serta melaksanakan
sistem managemen rumah sakit, telah diterbitkan Surat Keputusan Direktur
RSI. Assyifa Sukabumi tentang Kebijakan Pelayanan di masing-masing unit kerja
di Rumah Sakit Islam Assyifa Sukabumi ;
d. Bahwa dalam pelaksanaannya Kebijakan Pelayanan yang saat ini berlaku di
masing-masing unit kerja, dipandang perlu untuk di evaluasi dan disesuaikan
dengan perkembangan rumah sakit ;
e. Bahwa Kebijakan Pelayanan di masing-masing unit kerja sebagaimana
dimaksud ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam
Assyifa Sukabumi.

Mengingat : 1. Undang - undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.


2. Undang - undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor. 759/MENKES/SK/VI/2010 tentang
Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Islam Assyifa Sukabumi Milik Yayasan RSI.
Assyifa Sukabumi Sukabumi dengan Klasifikasi Rumah Sakit KELAS C.
4. Surat Keputusan Pengurus Yayasan RSI. Assyifa Sukabumi Nomor : 94/ P/ YA/
SK/ XII - 2014 tentang Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital ByLaws).
5. Surat Keputusan Pengurus Yayasan RSI. Assyifa Sukabumi Nomor :
59/P/YA/SK/VIII-2015 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja RSI. Assyifa.
6. Surat Keputusan Pengurus Yayasan RSI. Assyifa Sukabumi Nomor : 60/ P/ YA/
SK/ IX - 2014 tentang Peraturan Perusahaan Rumah Sakit Islam Assyifa
Sukabumi tentang Pokok Kepegawaian.
7. Surat Keputusan Pengurus Yayasan RSI. Assyifa Sukabumi Nomor : 27/ P / YA /
SK / IV - 2014 tentang Visi, Misi, Tugas dan Motto Rumah Sakit Islam Assyifa.
8. Surat Keputusan Pengurus Yayasan RSI. Assyifa Sukabumi Nomor : 29/ P / YA /
SK / V - 2014 tentang Rencana Strategis Rumah Sakit Islam Assyifa.
9. Surat Keputusan Pengurus Yayasan RSI. Assyifa Sukabumi Nomor : 114/ P/ YA/
SK/ XII – 2015 tentang Rencana Kerja, Anggaran Pendapatan dan Belanja
Rumah Sakit Islam Assyifa Tahun 2016.
10. Surat Keputusan Direktur Nomor. 156/SK/DIR-RSIA/VIII/2015 tentang
Pelaksanaan Surat Keputusan Pengurus Yayasan RSI. Assyifa Sukabumi Nomor :
59/ P/ YA/ SK/ VIII – 2015 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja RSI.
Assyifa.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM ASSYIFA SUKABUMI TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI BEDAH SENTRAL

KESATU : Mencabut dan menyatakan tidak berlaku surat keputusan direktur nomor. 156 / SK
/ DIR-RSIA / XII / 2018 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

KEDUA : Memberlakukan Kebijakan Pelayanan Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Islam
Assyifa Sukabumi yang sudah dievaluasi dan direvisi sebagaimana terlampir dalam
surat keputusan ini.

KETIGA : Kepada Kepala Instalasi Bedah Sentral agar menyusun panduan pelayanan dan
standar prosedur operasional (SPO) terkait pelaksanaan/penerapan Kebijakan
Pelayanan Instalasi Bedah Sentral sebagaimana dimaksud dalam diktum KEDUA
surat keputusan ini.

KEEMPAT : Kebijakan Pelayanan Instalasi Bedah Sentral sebagaimana dimaksud dalam diktum
KEDUA surat keputusan ini dijadikan pedoman/panduan bagi seluruh karyawan
yang bertugas di Rumah Sakit terutama yang ditempatkan di unit kerja Instalasi
Bedah Sentral dalam melaksanakan tugas pokok pelayanan.

KELIMA : Kepada seluruh pejabat struktural dan pejabat fungsional agar melakukan
sosialisasi kepada seluruh karyawan Rumah Sakit Islam Assyifa secara berjenjang
sesuai dengan lingkup Bidang dan Bagian Kerjanya masing-masing.

KEENAM : Lampiran yang terdapat dalam Surat Keputusan ini merupakan satu kesatuan
dengan surat Keputusan ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan.

KETUJUH : Surat Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal 01 Januari 2016 dan akan
dilakukan penyesuaian, perubahan dan penambahan sebagaimana mestinya
apabila dikemudian hari terdapat hal-hal yang belum diatur dalam Surat Keputusan
ini.

Ditetapkan di : Sukabumi
Pada Tanggal : 21 Desember 2018
09 Rabiul Awwal 1437 H

Direktur Rumah Sakit Islam Assyifa,

dr. Heri Heriyanto, MM.


Pertinggal
Lampiran : Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam Assyifa Sukabumi
Nomor : 320 A / SK / DIR-RSIA / XII / 2015
Tanggal : 21 Desember 2015
09 Rabiul Awwal 1437 H
Tentang : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM ASSYIFA SUKABUMI TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI BEDAH SENTRAL

KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI BEDAH SENTRAL


1. Pelayanan Instalasi Bedah Sentral
a. Pelayanan Instalasi Bedah sentral dilaksanakan dalam 24 jam. Pelayanan Kamar Operasi
dilaksanakan dalam jam kerja dan di luar jam kerja dilaksanakan dengan sistem on call.
b. Pelayanan harus selalu berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien.
c. Seluruh Staf Instalasi Bedah sentral bekerja sesuai dengan standar profesi,
pedoman/panduan dan standar prosedur operasional yang berlaku, serta sesuai dengan etika
profesi, etika Rumah Sakit dan etiket*) Rumah Sakit yang berlaku.
*) Tata cara/ adat/ sopan santun dalam memelihara hubungan baik antara sesama manusia
(KB BI Diknas).
d. Instalasi Bedah Sentral memberikan asuhan yang seragam bagi semua pasien dalam formulir
pencatatan terpadu.
e. Rencana asuhan pasien perioperatif di integrasikan dan dikoordinasi diantara berbagai unit
kerja.
f. Seluruh staf Instalasi Bedah Sentral dalam melaksanakan pekerjaannya wajib selalu sesuai
dengan ketentuan tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3), termasuk
dalam penggunaan alat pelindung diri (APD).

2. Pola Ketenagaan Instalasi Bedah Sentral


a. Setiap tenaga medis dan tenaga kesehatan yang bekerja di Instalasi Bedah sentral wajib
memiliki surat tanda registrasi (STR) dan Surat Ijin Praktik/Kerja.
b. Untuk tenaga perawat harus memiliki sertifikat pelatihan tekhnik kamar bedah dan sertifikat
BTCLS
c. Untuk tenaga unit sterilisasi harus memiliki sertifikat pelatihan tekhnik dasar CSSD
d. Pengaturan jadwal dinas dan jadwal jaga operasi dibuat oleh kepala ruangan kamar bedah
dan kepala unit sterilisasi yang di setujui oleh kepala instalasi bedah sentral
e. Penggunaan asisten dari luar Rumah sakit assyifa di atur oleh kepala Instalasi Bedah sentral
sesuai dengan kebutuhan operator

3. Pelayanan Pasien Pre Operasi dan Pre Anestesi


a. Perawat ruangan rawat inap menjadwalkan setiap pasien yang akan dilakukan tindakan
pembedahan ke Instalasi Bedah Sentral.
b. Dalam penjadwalan operasi tidak melewati waktu-waktu solat fardhu sehingga pasien dan
petugas tidak perlu menjama sholat, kecuali pada kasus-kasus yang sifatnya emergency.
c. Dokter bedah dan dokter anestesi melakukan kunjungan pre operasi dan pre anestesi ke
ruang rawat inap serta melakukan informed concent terhadap pasien dan keluarga.
d. Dokter bedah melakukan penandaan (marking) area pembedahan.
e. Perawat ruangan rawat inap melakukan persiapan secara menyeluruh kepada pasien yang
akan dilakukan tindakan pembedahan.
f. Perawat ruangan melakukan transport pasien ke kamar operasi dengan membawa semua
kelengkapan yang diperlukan serta melakukan operan dengan perawat kamar bedah.
g. Perawat kamar bedah mengidentifikasi seluruh data pasien yang akan dilakukan
pembedahan.
h. Perawat kamar bedah menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam tindakan
pembedahan.
i. Perawat kamar bedah mengganti pakaian pasien sebelum pasien di bawa ke kamar operasi
yang dilakukan oleh gender yang sama dengan pasien
j. Perawat memakaikan hijab operasi kepada pasien perempuam
k. Perawat kamar bedah melakukan informed concent ulang sebelum pasien dilakukan tindakan
operasi.
l. Perawat kamar bedah melakukan komunikasi terapeutik terhadap pasien dan memberikan
motivasi agar pasien merasa nyaman.

4. Pelayanan Intra Operatif :


a. Petugas kamar operasi memindahkan pasien dari ruang persiapan ke kamar operasi.
b. Dokter anestesi melakukan penilaian tanda-tanda vital sebelum dilakukan tindakan
pembiusan.
c. Penata anestesi menyiapkan seluruh kebutuhan obat dan alat untuk tindakan pembiusan.
d. Perawat kamar bedah melakukan persiapan alat dan bahan yang diperlukan selama tindakan
pembedahan.
e. Perawat sirkuler melakukan timeout sebelum insisi dilakukan.
f. Perawat sirkuler meminpin doa sebelum tindakan operasi dilaksanakan
g. Dokter operator dan petugas operasi melakukan operasi sesuai dengan indikasi dan SPO
terkait.
h. Setelah tindakan selesai dilaksanakan perawat sirkuler melakukan sign out dan meminpin
doa penutup
i. Setelah operasi selesai petugas operasi dan petugas anestesi membuat laporan
operasi/anestesi.
j. Pasien dipindahkan dari kamar operasi ke ruang pemulihan.

5. Pelayanan Pasca Operatif :


a. Petugas ruang pemulihan melakukan observasi tanda-tanda vital pasien, perdarahan, urin
output dan kesadaran pasien serta di catat dalam status anestesi
b. Setelah kondisi pasien dinyatakan stabil dan bisa dipindahkan petugas kamar operasi
menghubungi ruangan rawat inap untuk menjemput pasien ke kamar operasi.
c. Petugas kamar operasi melakukan serah terima pasien dengan perawat ruang rawat inap
dengan segala kelengkapannya beserta spesiment untuk pemeriksaan PA bila ada.
d. Perawat ruangan memeriksa kembali kelengkapan administrasi dan identitas pasien.
e. Petugas kamar operasi melakukan pemindahan pasien ke brankar senyaman mungkin.
f. Perawat ruangan membawa pasien ke ruang perawatan.
g. Pasien dipindahkan keruang perawatan setelah nilai aldrete score 8-10.

6. Penundaan pelayanan pembedahan :


a. Pasien diberikan informasi apabila akan terjadi penundaan pelayanan atau pengobatan.
b. Informasi disamapaikan oleh DPJP atau oleh perawat yang diberi delegasi untuk
menyampaikan informasi tersebut

7. Pemulangan pasien :
a. DPJP yang bertanggung jawab atas pelayanan pasien tersebut, harus menentukan kesiapan
pasien untuk dipulangkan 1 x 24 jam setelah pasien masuk rawat inap
b. Pemulangan pasien langsung dari instalasi bedah sentral dilaksanakan khusus pada pasien
ODC dan memenuhi kriteria pasien boleh pulang dari rumah sakit.
8. Pelayanan CSSD
a. Transportasi dan Serah terima alat bahan kotor atau bersih dari kamar operasi dan unit
pelayanan lain
b. Dekontaminasi dilakukan pada alat yang sudah dipakai setelah tindakan baik operasi ataupun
tindakan perawatan luka disetiap ruangan
c. Pelaksanaan DTT secara kimiawi untuk alat-alat semi kritikal yang dilaksanakan di unit
sterilisasi
d. Pengemasan alat dan bahan yang mau di sterilkan di unit sterilisasi
e. Pelaksanaan sterilisasi alat dan bahan di unit sterilisasi
f. Penyimpanan, pendistribusian, peminjaman dan penambahan alat atau bahan yang
dilaksanakan oleh petugas unit sterilisasi
g. Monitoring indikator sterilisasi dilaksanakan setiap hari oleh petugas unit sterilisasi
h. BMHP Monitoring dan Resterilisasi Alat yang Kadaluarsa
i. Penggunaan alat single use dan re use di unit sterilisasi
j. Prosedur untuk melakukan kegiatan persiapan dalam menghadapi kejadian luar biasa terkait
dengan pelayanan di unit sterilisasi.
k. Pemeliharaan, permintaan, pelaporan saran diunit sterilisasi

Direktur Rumah Sakit Islam Assyifa,

dr. Heri Heriyanto, MM.

Anda mungkin juga menyukai