Anda di halaman 1dari 17

C.

Analisa SWOT

Berdasarkan hasil Analisis yang sudah dilakukan di Ruang IGD Rumah Sakit

Umum Daerah Ngudi Waluyo Wlingi dari tanggal 17 – 20 Oktober 2021 didapatkan

hasil analisa SWOT sebagai berikut :

Tabel 2.60 Tabel Analisis SWOT EFAS/IFAS


IFAS Kekuatan (S) Kelemahan (W)
EFAS 1. Dilihat dari pelatihan yang
diikuti, seluruh perawat 1. Sebanyak 12 orang perawat
sudah mengikuti pelatihan memiliki sertifikat kegawat
kegawat daruratan daruratan dengan status
2. Seluruh Perawat IGD sudah sudah habis masa
memiliki STR dengan status berlakunya.
Aktif 2. Terdapat alat petugas
3. Jumlah perawat Profesi Ners kesehatan yang kurang dari
8 orang jumlah standar DEPKES
4. Sebanyak 28 orang perawat (1995) seperti terdapat 3
merupakan anggota PPNI termometer elektrik, yang
dengan status aktif seharusnya 1 untuk 2 bed,
terdapat 13 alat tensi, dengan
5. Akreditasi RS Tipe B
jumlah 10 tensi yang dapat
Pendidikan sebagai rujukan
digunakan dan 3 sudah
fasilitas kesehatan tingkat 2
rusak, seharusnya setiap bed
6. Hampir seluruh alat
terdapat 1 tensi, terdapat 2
kesehatan Dokter,perawat/
oxymetri dengan kondisi
bidan sudah cukup lengkap
layak pakai, seharusnya 1
seperti Bedside monitor,
untuk 5 bed.
infus pam,dan syring pump,
3. Tidak ada matras dekubitus
lampu tindakan, oksigen yang
dengan perbandingan 1 untuk
menempel pada dingding dan
4 bed dan tidak adanya
set partus
lemari pasien
7. Di IGD terdapat 6 ruangan 4. Tidak terdapat ruang
tindakan yaitu, TRIASE, penyimpanan linen, ruang
Resus, Observasi, Isolasi , tindakan anak/ bayi, ruang
Non bedah, Bedah,dan Ponek blankar dan ruang
8. Selain gaji pokok, pegawai penyimpanan obat
RSUD Ngudi Waluyo 5. Media informasi seperti
Wlingi juga mendapat denah IGD tidak ada dan
upah insentif untuk penunjuk pendaftaran
9. Dana peralatan kesehatan kurang jelas, sehingga
dan prasarana penunjang menyulitkan pasien atau
diperoleh dari dana BLUD keluarga yang akan daftar.
yang sudah dianggarkan 6. Terdapat 65 alat kesehatan
dengan 43 alat terpasang
10. Adanya alokasi dana untuk
SOP dan 22 alat tidak
pelatihan yang diadakan terpasang
oleh Rumah Sakit bagi SOP dan tidak ada kartu
perawat diruangan dari TRIASE.
bidang keperawatan 7. Bidang promosi kesehatan
11. Adanya tunjangan hari tidak menjadwalkan secara
khusus program penyuluhan
raya (THR) bagi PNS dan
kesehatan di ruang IGD.
Karyawan BLUD 8. Promosi kesehatan di ruang
12. Bentuk pemasaran / IGD hanya mengharapkan
marketing yang dilakukan pada pemberi asuhan (dokter,
oleh bidang Promkes RSUD perawat dan bidan) secara
yakni melalui media cetak individual
dan elektronik. 9. Letak tempat leaflet kurang
13. Pendaftaran pasien rawat strategis
jalan bisa secara online. 10.Tidak terdapat SOP Pre dan
14. Ruang IGD mempunyai post conference
media informasi di bagian 11.Kepatuhan penggunaan APD
luar ruangan berupa: 1 buah saat melakukan tindakan
banner tentang persyaratan invasif belum optimal,
pelayanan pasien IGD, 1 dengan persentase;
buah banner tentang a. Penggunaan alas perlak
penggolongan triase pasien 0,00%
IGD, 1 buah kotak saran, 3 b. Penulisan jam dan
buah poster yakni tentang hak tanggal pemasangan
dan kewajiban pasien, standar infus 0,00%
pelayanan IGD, dan alur c. Komunikasi teraupetik
pelayanan IGD. 0,00%
15. Bagian dalam ruangan IGD d. Pengunaan sarung tangan
terdapat 1 buah tempat leaflet 100 %
dan berisikan leaflet, stiker e. Pengunaan masker
dilarang memotret di ruang 44,44%
bedah dan nonbedah. f. Pengunaan APD pada
16. RSUD Kab Blitar memiliki tindakan invasif
visi, misi, dan motto, yang (pemasangan infus dan
diterapkan pada seluruh pemberian injeksi IV)
bidang yang terkait dalam 44,44%
pelaksanaan pelayanan 12. pasien dan staff savety
kesehatan a. cuci tangan sebelum
17. Sudah ada format untuk tindakan pada tindakan
pendokumentasian asuhan O2 0,0%
keperawatan, persentase b. cuci tangan sebelum
untuk pendokumentasian tindakan intra vena
asuhan keperawatan antara 0,0%
lain ; c. cuci tangan sebelum
tindakan infus 33,33%
a. Status imunisasi 6% 13. Adanya tambahan
b. SOAP 12% anggaran yang tidak
c. Riwayat penyakit dahulu dianggarkan karena adanya
16% pandemi
18. Timbang terima sudah
berjalan rutin dilakukan,
untuk persentase pada
komunikasi teraupetik saat 15. Perawat jarang
melakukan timbang terima melakukan double check
(bedside handover) 0,00% pada saat pemberian tindakan
medis lainnya.
16. Masih terdapat PK I
sebanyak 11 perawat

Peluang (O) 1. Meningkatkan kerjasama 1. Memotivasi perawat untuk


1. Memiliki kerjasama dengan instansi pendidikan mengikuti pelatihan
dengan instansi sebagai wahana pendidikan kegawatdaruratan
pendidikan 2. Mendukung perawat 2. Melaporkan dan
2. Terdapat 6 orang melanjutkan pendidikan ke menyarankan untuk
perawat yang sedang jenjang yang lebih tinggi lagi membuat usulan pelatihan
melanjutkan pendidikan 3. Meningkatkan mutu kegawat daruratan
S1 Keperawatan pelayanan RS 3. Bekerjasama dengan
3. Memiliki kerjasama 4. Meningkatkan kerjasama pengelola material IGD
sebagai rumah sakit dengan instansi pendidikan untuk melakukan
pendidikan permohonan pengadaan alat
5. Melakukan pengadaan
4. Terdapat SDM yang kesehatan dan ruangan
barang yang sudah tidak
bertanggung jawab atas sesuai peraturan DEPKES
layak pakai, atau alat
pengelolaan Material 4. Membuat peunjuk arah ke
kesehatan yang kurang dari
ruang IGD pendaftaran IGD lebih besar
standar
5. Adanya program BPJS dan jelas
6. Meningkatkan kerjasama 5. Membat denah IGD dan
yang dapat diikuti oleh dengan institusi menempelkannya didepan
semua warga pendidikan, rumah sakit ruang IGD
Indonesia dan bekerja sama dengan 6. Membuat dan memasangkan
6. Bekerjasama dengan institusi lainnya. kembali SOP alat yang tidak
pihak institusi 7. Tetap menjalin kerjasama terpasang
pendidikan dengan dan radio yang ada di 7. Mempromosikan keunggulan
(Mahasiswa yang Kab Blitar untuk IGD melalui media
praktek di klinik) mempromosikan RSUD elektronik yang telah
melalui Diklat. Ngudi Waluyo Wlingi. bekerjasama
7. Adanya mahasiswa 8. Menganjurkan mahasiswa 8. Menjadwalkan penyuluhan
keperawatan yang praktek untuk melakukan kesehatan
sedang praktek belajar di penyuluhan dengan 9. Meletakkan leaflet di tempat
ruang IGD RSUD Ngudi memanfaatkan media yang yang strategis.
Waluyo Wlingi. ada. 10. Meningkatkan atau
8. Ada kerjasama antara 9. Menganjurkan mahasiswa merancang SOP sesuai
praktek untuk standar dengan adanya
pihak RSUD Ngudi
mensosialisasikan tentang mahaswa ners (stase
Waluyo Wlingi dengan
ruang dan media informasi manageman)
pemilik stasiun radio
yang tersedia di IGD. 11. Meningkatkan pasien savety
swasta kab Blitar yang
10. Meningkatkan standar dan perawat savety sehingga
biasa digunakan
asuhan keperawatan dengan
adanya mahasiswa ners
dalam promosi 11. Melakukan metode tim menggurangi angka kejadian
kesehatan. dalam menjalankan infeksi nosokomial
10. Adanya mahasiswa Ners pembagian tugas asuhan
yang praktek keperawatan
manajemen keperawatan
di instalasi gawat
darurat.
11. Dengan perkembangan
iptek dapat mendukung
dan meningkatkan
pelayanan kesehatan
terhadap pasien dengan
melanjutkan jenjang
pendidikan yang lebih
tinggi bagi tenaga
kesehatan ruangan
12. Dengan adanya SOP
yang tersedia di instalasi
gawat darurat dapat
menjadi acuan dalam
memberikan pelayanan
asuhan keperawatan
yang optimal
Ancaman (T) 1. Melakukan studi banding 1. Melakukan pengadaan dan
1. Persaingan antar RS dan banyak belajar terhadap perbaikan terhadap alat
yang semakin kuat RS yang lebih bagus kesehatan yang kurang dan
dalam segi fasilitas alat 2. Meningkatkan kinerja sudah rusak
kesehatan satpam utnuk memfasilitasi 2. Meningkatkan pelayanan
2. Lalu lintas di sekitar penyebrangan atau masuk untuk semua jenis pasien
RSUD Ngudi keluarnya kendaraan ke RS 3. Meningkatkan promosi
Waluyo Wlingi 3. Menjaga kualitas pelayanan kesehatan baik didalam
terdapat padat 4. Meningkatkan asuhan maupun diluar RS
3. Adanya rumah sakit keperawatan dengan standar 4. Meningkatkan standar
dan klinik lain. operasional prosedur asuhan keperawatan, sarana
4. Tuntutan masyarakat 5. Meningkatkan promosi RS dan prasarana
terhadap peningkatan diluar wilayah Kab Blitar.
pelayanan kesehatan
5. Lokasi RS yang
tidak berada ditengah
kota
Tabel 2.61 Skoring Analisis SWOT
Analisa SWOT Bobot Rating Bobot x Rating

M1 (MAN)

Kekuatan (S)

1. Dilihat dari pelatihan yang diikuti, 0,3 2 0,6


seluruh perawat sudah mengikuti
pelatihan kegawat daruratan
2. Seluruh Perawat IGD sudah
memiliki STR dengan status Aktif 0,3 2 0,6
3. Jumlah perawat Profesi Ners
8 Orang 0,3 1 0,3
4. Sebanyak 28 orang perawat
merupakan anggota PPNI dengan 0,3 1 0,3
status aktif
S-W
TOTAL 1,8 (1,8- 0.4=1,4)

Kelemahan (W)

1. Sebanyak 12 orang perawat 0,2 1 0,2


memiliki sertifikat kegawat
daruratan dengan status sudah habis
masa berlakunya.

TOTAL 0.2

Peluang (O)

1. Memiliki kerjasama dengan instansi 0,3 2 0,6


pendidikan
2. Terdapat 2 orang perawat yang 0,3 4 1,2
sedang melanjutkan pendidikan S1 O-T
Keperawatan
(1,8-0,9= 0,9)
1,8

Ancaman (T)
1. Tenaga perawat merupakan salah
0,3 3 0,9
satu profesi yang akan
diikutsertakan kompetisi tingkat
prop
TOTAL 0,9

Analisa SWOT Bobot Rating Bobot x Rating

M2 (MATERIAL)

Kekuatan (S)

1. Akreditasi RS Tipe B pendidikan 0,4 4 1,6


sebagai rujukan fasilitas kesehatan
tingkat 2
2. Hampir seluruh alat kesehatan
Dokter,perawat/ bidan sudah cukup 0,3 3 0,9
lengkap seperti Bedside monitor,
infus pam,dan syring pump, lampu S-W
tindakan, oksigen yang menempel
pada dingding dan set partus (3,7-2,3=1,4)
3. Di IGD terdapat 6 ruangan tindakan
yaitu, TRIASE, Resus, Observasi,
0,3 4 1,2
Isolasi , Non bedah, Bedah,dan
Ponek

TOTAL 3,7

Kelemahan (W)

1. Terdapat alat petugas kesehatan 0,3 3 0,6


yang kurang dari jumlah standar
DEPKES (2995) seperti terdapat 3
termometer elektrik, yang
seharusnya 1 untuk 2 bed,
terdapat
13 alat tensi, dengan jumlah 10
tensi yang dapat digunakan dan 3
sudah rusak, seharusnya setiap
bed terdapat 1 tensi, terdapat 2
oxymetri dengan kondisi layak 0,1 3 0,3

pakai, seharusnya 1 untuk 5 bed.


2. Tidak ada matras dekubitus
dengan perbandingan 1 untuk 4
bed dan tidak adanya lemari
pasien 0,2 3 0,6

3. Tidak terdapat ruang


penyimpanan linen, ruang
tindakan anak/ bayi ruang blankar
dan ruang penyimpanan obat 0,2 2 0,4
4. Media informasi seperti denah
IGD tidak ada dan untuk penunjuk
pendaftaran kurang jelas,
sehingga menyulitkan pasien atau
keluarga yang akan daftar.
5. Terdapat 65 alat kesehatan dengan
43 alat terpasang SOP dan 22 alat 0,2 2 0,4
tidak terpasang SOP dan tidak ada
kartu TRIASE
TOTAL 2,3

Peluang (O)
1. Memiliki kerjasama sebagai rumah
0,3 3 0,9
sakit pendidikan
2. Terdapat SDM yang bertanggung
jawab atas pengelolaan Material O-T
ruang IGD
0,3 3 0,9 (2,4-1,3= 1,1)

0,3 2 0,6

TOTAL 2,4

Ancaman (T)

1. Lokasi RS yang tidak berada 0,3 2 0,6


ditengah kota
0,2 1 0,3
2. Persaingan antar RS yang semakin
kuat dalam segi fasilitas alat
kesehatan
3. Lalu lintas di sekitar RSUD Ngudi 0,2 2 0,4
Waluyo Wlingi terdapat padat
TOTAL 1,3

Analisa SWOT Bobot Rating Bobot x Rating

M3 (MONEY)

Kekuatan
0,2 3 0,6
1. Selain gaji pokok, pegawai RSUD
Ngudi Waluyo Wlingi juga
mendapat upah insentif 0,1 2 0,2 S-W
2. Dana peralatan kesehatan dan (1,8- 0,3=
prasarana penunjang diperoleh 1,5)
dari dana BLUD yang sudah
dianggarkan 0,1 2 0,2
3. Adanya alokasi dana untuk
pelatihan yang diadakan oleh
Rumah Sakit bagi perawat
diruangan dari bidang
keperawatan 0,2 4 0,8
4. Adanya tunjangan hari raya
(THR) bagi PNS dan Karyawan
BLUD
TOTAL 1,8

Kelemahan (W) 0,3 1 0,3


1. Adanya tambahan anggaran yang
tidak dianggarkan karena adanya
pandemi

TOTAL 0,3

Peluang (O)
1. Adanya program BPJS yang dapat 0,3 2 0,6
diikuti oleh semua warga Indonesia O-T
2. Bekerjasama dengan pihak institusi (0,8-0= 0,8)
pendidikan (Mahasiswa yang
praktek di klinik) melalui Diklat. 0,2 1 0,2
TOTAL 0,8

Ancaman (T) - - -

TOTAL -

Analisa SWOT Bobot Rating Bobot x Rating

M4 (MARKET)

Kekuatan (S)

1. Bentuk pemasaran / marketing 0.4 4 1.6


yang dilakukan oleh bidang
Promkes RSUD yakni melalui
media cetak dan elektronik. 0.3 4 1.2
2. Pendaftaran pasien rawat jalan bisa S-W
secara online. 0.2 4 0.8 (3,8- 2,2=
3. Ruang IGD mempunyai media
1,6)
informasi di bagian luar ruangan
berupa: 1 buah banner tentang
persyaratan pelayanan pasien IGD,
1 buah banner tentang
penggolongan triase pasien IGD, 1
buah kotak saran, 3 buah poster
yakni tentang hak dan kewajiban
pasien, standar pelayanan IGD, dan
alur pelayanan IGD
4. Bagian dalam ruangan IGD
terdapat 1 buah tempat leaflet dan 0.1 2 0.2
berisikan leaflet, stiker dilarang
memotret di ruang bedah dan
nonbedah.
TOTAL 3,8

Kelemahan (W)

1. Bidang promosi kesehatan tidak 0.3 4 1.2


menjadwalkan secara khusus
program penyuluhan kesehatan di
ruang IGD. 0.2 3 0.6
2. Promosi kesehatan di ruang IGD
hanya mengharapkan pada
pemberi asuhan (dokter, perawat
dan bidan) secara individual 0.2 2
3. Letak tempat leaflet kurang 0.4
strategis
TOTAL 2,2

Peluang (O)

1. Adanya mahasiswa keperawatan


yang sedang praktek belajar di
ruang IGD RSUD Ngudi Waluyo 0.3 3 0,9 O-T
Wlingi.
(2,5-1= 1,5)
2. Ada kerjasama antara pihak
RSUD Ngudi Waluyo Wlingi
dengan pemilik stasiun radio 0.4 4 1.6
Kab Blitar yang biasa digunakan
dalam promosi kesehatan.

TOTAL 2,5

Ancaman (T)

1. Adanya rumah sakit dan klinik lain. 1.0 1 1.0

TOTAL 1

Analisa SWOT Bobot Rating Bobot x Rating

M5 (METHODE)

Kekuatan

1. RSUD Ngudi Waluyo Wlingi


memiliki visi, misi, dan motto,
yang diterapkan pada seluruh 0,4 3 1,2
bidang yang terkait dalam
pelaksanaan pelayanan kesehatan S-W
2. Sudah ada format untuk
0,2 4 0,8
pendokumentasian asuhan (3,0- 0,8=2,2)
keperawatan
0,1 2 0,2
3. Timbang terima sudah berjalan
rutin dilakukan 0,2 3 0,6
4. Supervisi sudah maksimal
dilakukan scara rutin
5. Pelaksanaan metode tim sudah 0.1 2 0,2
dilaksanakan

TOTAL 3,1

Kelemahan (W)

1. 77, 8% perawat masih berlatar 0,2 2 0,4


belakang pendidikan D3
Keperawatan.
2. Jenjang karir perawat belum 0,2 1 0,2
sesuai
TOTAL 0,8

Peluang (O)

1. RS memberikan kebijakan untuk 0,3 4 1,2


memberikan kesempatan tugas
belajar dan pelatihan bagi perawat
ruangan.

2. Adanya mahasiswa Ners


Keperawatan yang praktik 0,3 3 0,9
manajemen Keperawatan di O-T
Ruang IGD
(2,1-0,9= 1,2)
2,1

Ancaman (T)

1. Persaingan antar RS yang semakin 0,3 3 0,9


kuat dalam menuju rumah sakit
internasional.

TOTAL 0,9
D. Identifikasi Masalah

Y (+) Opportunity
Kuadran III Kuadran I
4

Man Material Methode


1.4 – 0,9 1.4 – 1,1 1,5-1,2

Money Market
1.5 – 0,8
1.6 – 1,5
2,5

2
1,5

0,5
X (- )
-1 -0,5 0,5 1 1,5 2 3
-2 -1,5 2,5
X (+)

Weaknes Strength

Kuadran IV Kuadran II

Y (-)

Threat

Diagram 2.1 Hasil Analisa SWOT Kajian Situasional


Uraian penjelasan Matrik SWOT

1. M4: Market
Dari hasil analisa SWOT, ditemukan bahwa matriks space M4 (Market) berada
pada Kuadran I (Strategi Agresif) yang artinya dalam pelaksanaan manajemen
strategi, ruang IGD RSUD Ngudi Waluyo Wlingi menggunakan strategi SO
(Kekuatan – Peluang), yaitu dengan cara memanfaatkan kekuatan internal untuk
menarik keuntungan dari peluang di lingkungan eksternal. Kekuatan utama yang
dimiiki Ruang IGD yaitu:
a. Tetap menjalin kerjasama dengan pemilik stasiun radio yang ada di Kab
Blitar untuk mempromosikan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi
b. Menganjurkan mahasiswa praktek untuk melakukan penyuluhan dengan
memanfaatkan media yang ada.

c. Menganjurkan mahasiswa praktek untuk mensosialisasikan tentang ruang dan


media informasi yang tersedia di IGD.
2. M5: Methode
Dari hasil analisa SWOT, ditemukan bahwa matriks space M5 (Methode)
berada pada Kuadran I (Strategi Agresif) yang artinya dalam pelaksanaan
manajemen strategi, ruangan IGD RSUD Ngudi Waluyo Wlingi dapat
menggunakan strategi SO (Kekuatan – Peluang), yaitu dengan cara
memanfaatkan kekuatan internal untuk menarik keuntungan dari peluang di
lingkungan eksternal, yaitu dengan cara:
a. Meningkatkan standar asuhan keperawatan dengan adanya mahasiswa ners
b. Melakukan metode tim dalam menjalankan pembagian tugas asuhan
keperawatan
3. M2 : Material
Dari hasil analisa SWOT, ditemukan bahwa matriks space M2 (Material)
berada pada Kuadran I (Strategi Agresif) yang artinya dalam pelaksanaan
manajemen strategi, ruang IGD dapat menggunakan strategi SO (Kekuatan –
Peluang), yaitu dengan cara memanfaatkan kekuatan internal untuk menarik
keuntungan dari peluang di lingkungan eksternal, yatu dengan cara:
a. Meningkatkan mutu pelayanan RS
b. Meningkatkan kerjasama dengan instansi pendidikan
c. Melakukan pengadaan barang yang sudah tidak layak pakai, atau alat
kesehatan yang kurang dari standa
4. M1 : Man
Dari hasil analisa SWOT, ditemukan bahwa matriks space M1 (Man) berada
pada Kuadran I (Strategi Agresif) yang artinya dalam pelaksanaan manajemen
strategi, ruang IGD RSUD Ngudi Waluyo Wlingi dapat menggunakan strategi SO
(Kekuatan – Peluang), yaitu dengan cara memanfaatkan kekuatan internal untuk
menarik keuntungan dari peluang di lingkungan eksternal. Kekuatan utama yang
dimiiki oleh Ruangm IGD adalah:
a. Seluruh perawat sudah mengikuti pelatihan
b. Seluruh perawat ruang IGD sudah mempunyai STR dengan status aktif.
c. Seluruh perawat IGD merupakan anggota PPNI
d. Memiliki kerjasama dengan instansi pendidikan
5. M3: Money
Dari hasil analisa SWOT, ditemukan bahwa matriks space M4 (Money)
berada pada Kuadran I (Strategi Agresif) yang artinya dalam pelaksanaan
manajemen strategi, ruang IGD RSUD Ngudi Waluyo Wlingi dapat menggunakan
strategi SO (Kekuatan – Peluang), yaitu dengan cara memanfaatkan kekuatan
internal untuk menarik keuntungan dari peluang di lingkungan eksternal.
Kekuatan utama yang dimiiki Ruang IGD adalah Selain gaji pokok, pegawai IGD
juga mendapat upah insentif, Tunjangan hari raya.
``

E. Rencana Strategis (POA)

Tabel 2.63 Planning Of Action

No Masalah Sasaran Kegiatan Waktu PJ


1 Letak tempat leaflet kurang  Kepala  Kolaborasi dengan kepala ruangan Tanggal 13 s/d 21  Tulus
strategis di dalam ruangan  Ruangan  Konfirmasi dengan bidang PKRS Oktober 21  Ajib
tindakan  Menata letak kotak leaflet
 Bidang PKRS
yang strategis
2 Denah ruangan IGD tidak ada di  Bidang PKRS  Konfirmasi dengan bidang PKRS  Tulus
depan IGD  Kepala ruangan  Memasang Dena ruangan di Tanggal 13 s/d 21  Ajib
 dinding depan IGD Oktober

3 Penggolangan TRIAGE  Pasien datang di Mensosialisasikan kegiatan Senin, 18-10-2021  Tulus


dengan menggunakaan Prioritas TRIAGE pengelompokan TRIAGE Jam 09 sampai
1 (P1),Prioritas 2 (P2),Prioritas 3  Pendaftaran dengan selesai
(P3)
 Petugas medis (dokter
dan perawat
4 Terdapat alat petugas kesehatan  Kepala ruangan  Mengusulkan kepada kepala ruangan Senin, 18-10-2021
 Winarti
yang kurang dari jumlah standar Penanggung jawab dan
 Wiji
``

DEPKES (1995) seperti terdapat material IGD penanggungjawab material IGD untuk 09-00 WIB s.d selesai
3 termometer elektrik, yang pengadaan alat kesehatan yang
seharusnya 1 untuk 2 bed, kurangan sesuai standar
terdapat 13 alat tensi, dengan
jumlah 10 tensi yang dapat
digunakan dan 3 sudah rusak,
seharusnya setiap bed terdapat 1
tensi, terdapat 2 oxymetri dengan
kondisi layak pakai,
seharusnya 1 untuk 5 bed
5 Terdapat alat penunjang pasien  Kepala ruangan  Mengusulkan kepada kepala ruangan Selasa, 19-10-2021 Winarti
yang tidak ada menurut DEPKES dan penanggungjawab material IGD
(1995) seperti matras dekubitus untuk pengadaan alat penunjang 09-00 WIB s.d selesai
dengan perbandingan 1 untuk 4 pasien yang kurangan sesuai standar
bed dan tidak adanya lemari pasien
6 Tidak terdapat ruang  Kepala ruangan  Mengusulkan kepada kepada kepala Rabu,20-10-21  Winarti
penyimpanan linen, ruang ruangan dan penanggungjawab
 Penanggung jawab  Wiji
tindakan anak/ bayi, ruang material IGD untuk memakai lemari 09-00 WIB s.d selesai
material IGD  Istin
blankar dan ruang penyimpanan IGD yang tidak terpakai sebagai
obat tempat penyimpanan linen dan
memfollow up fungsi ruangan yang
akan dijadikan penyimpanan obat
7 Kurangnya media iinformasi  Kepala ruangan  Mengusulkan kepada kepala ruangan Kamis, 21-10-21
 Winarti
``

seperti denah IGD dan untuk dan


 Penanggung jawab  Wiji
penunjuk pendaftaran kurang penanggungjawab material IGD untuk 9-0 IB s.d selesai
material IGD
jelas, sehingga menyulitkan pembuatan denah dan perbaikan
pasien atau keluarga yang akan terhadap penunjuk arah kependaftaran
daftar
8 Terdapat 65 alat kesehatan  Kepala ruangan  Mengkonfirmasi kepada kepala Jumat, 22-10-21
dengan 43 alat terpasang SOP Penanggung jawab ruangan dan penanggungjawab material
 Winarti
dan 22 alat tidak terpasang SOP material IGD IGD untuk pembuatan SOP alat yang 09-00 WIB s.d selesai
 Wiji
dan tidak ada kartu ceklist tidak terpasang dan kartu ceklist
9 Sebanyak 12 orang  Kepala ruangan  Melaporakan dan menyarankan Senin, 17—10-21  Ahmad
perawat STR habis masa berlaku kepada kepala ruangan untuk
membuat usulan pelatihan 10.00 WIB s.d selesai
kegawatdaruratan

Anda mungkin juga menyukai