Anda di halaman 1dari 13

1

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan analitik korelasional dengan pendekatan

cross sectional. Cross sectional adalah salah satu dari beberapa jenis

pendekatan observasional. Desain observasional adalah salah satu desain

penelitian yaitu peneliti tidak memberikan intervensi apapun kepada subjek

yang diteliti, sehingga peneliti hanya mengamati fenomena yang terjadi.

Desain analitik observasional merupakan penelitian yang memuat hipotesa

penelitian. Pendekatan cross sectional adalah pendekatan yang

menjelaskan data sampai penelitian yang diambil hanya sekali pada waktu

penelitian berlangsung (Zainuddin, 2011).

Tujuan digunakannya desain penelitian analitik observasional dengan

pendekatan cross sectional untuk mendapatkan hubungan kausalitas antara

suatu faktor dengan faktor yang lainnya yang terjadi pada fenomena yang

sudah terjadi. Faktor causa yang dimaksud adalah faktor internal dan

eksternal, sedangkan variabel yang diteliti adalah tingkat pengetahuan.

Adapun faktor affect dalam penelitian ini adalah akurasi pelaksanaan triage

di Instlasi Gawat Darurat Rumah Sakit Dr. Iskak Tulungagung.

4.2Populasi, Sampel, dan Tekhnik Sampling

4.2.1 Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan objek yang diteliti atau objek dalam

penelitian (Notoatmodjo, 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah semua

perawat yang bekerja di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Dr. Iskak

Tulungagung yang berada di bagian P2, P3 dan Triage berjumlah 38 orang.

Pengambilan sampel tidak dapat dilakukan pada perawat Instalasi Gawat


Darurat Rumah Sakit Dr. Iskak Tulungagung di ruang P1 dan pada ruang

TEMS dikarenakan kegiatan kerja di ruang tersebut sangat padat, sehingga

tidak diijinkan oleh kepala ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Dr.

Iskak Tulungagung (IGD RSUD Dr. Iskak Tulungagung, 2016).

4.2.2 Sampel

Sampel adalah jumlah sebagian dari keseluruhan objek yang akan diteliti

dan dianggap mewakil populasi dalam penelitian (Notoatmodjo, 2003).

Dalam penelitian ini, sampel yang diambil adalah seluruh perawat Instalasi

Gawat Darurat Rumah Sakit Dr. Iskak Tulungagung.

4.2.3 Jumlah Sampel

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja

dan masih aktif di di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Dr. Iskak

Tulungagung. Total jumlah perawat yang berada di bagian P2, P3 dan

Triage adalah 38 orang (IGD RSUD Dr. Iskak Tulungagung, 2016).

4.2.4 Tehnik Sampling

Tehnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

total sampling. Total sampling adalah tehnik penentuan sampel dengan

menggunakan seluruh jumlah populasi sebagai sampel, sedangkan

subjeknya adalah seluruh perawat Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Dr.

Iskak Tulungagung dan masih aktif bekerja di Instalasi Gawat Darurat

Rumah Sakit Dr. Iskak Tulungagung.


4.3 Definisi Operasional

Tabel 4.1 Tabel Definisi Operasional “Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Akurasi
Pelaksanaan Triage di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Dr. Iskak
Tulungagung”

No Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Independen Operasional Ukur
Faktor
Internal
1 Pengetahuan Segala Kuesioner. 0-100% Ordinal
sesuatu Sumber:
yang Triage a) Tingkat
diketahui yang pengetahuan
dan diperguna baik, bila skor
dipahami kan di atau nilai 76-
oleh Rumah 100%
perawat Sakit b) Tingkat
tentang Umum pengetahuan
triage pada Daerah sedang, bila
pasien yang Dr. Iskak skor atau nilai
diterapkan Tulungagu 60-75%
di Instalasi ng c) Tingkat
Gawat pengetahuan
Darurat buruk, bila skor
Rumah atau nilai < 60%
Sakit X

No Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala


dependent Operasional Ukur

1 Akurasi Akurasi Format 1-100% Ordinal


pelaksanaan pelaksanaan akurasi
triage triage yang pelaksana a) Kategori akurat,
dilakukan an triage. bila skor atau
oleh perawat Sumber: nilai >50%
dalam Triage b) Kategori tidak
memenuhi yang akurat, bila skor
kebutuhan berlaku di atau nilai <50%
pasien Rumah
melalui Sakit
penilaian Umum
awal, Daerah
penentuan Dr. Iskak
kategori Tulungag
keakutan, ung
pemberian
pertolongan
pertama,
disposisi
pasien dan
intervensi
keperawatan
4.4Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum

Daerah Dr. Iskak Tulungagung. Adapun pengambilan data dilaksanakan

selama 30 (tiga puluh) hari (Haryanto, 2015).

Penellitian ini dilakukan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum

Daerah Dr. Iskak Tulungagung. Hal ini dikarenakan wilayah Tulungagung

merupakan wilayah yang rawan terjadinya bencana karena berada di

kawasan perbukitan dan berhadapan langsung dengan laut Hindia, sehingga

membutuhkan penanganan yang cepat. Di Instalasi Gawat Darurat Rumah

Sakit Umum Daerah Dr. Iskak Tulungagung berlaku sistem gawat darurat

yang disebut Emergency Medical Service (TEMS) sejak November 2015,

sistem ini telah terintegrasi dengan pihak internal maupun eksternal yang

terkait. Untuk itulah, triage sangat diperlukan di Instalasi Gawat Darurat

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Iskak Tulungagung untuk mendukung dalam

pelaksanaan sistem Emergency Medical Service (TEMS) (Itjen Kemkes,

2016)

4.5Etik Penelitian

4.5.1 Prinsip Etik

Prinsip etik dalam penelitian ini berpegang pada isu-isu etik yang meliputi

respect for person, beneficence, nonmaleficence, dan justice.

a. Respect for Person

Responden diberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai tujuan,

keuntungan dan manfaat dari penelitian secara rinci sebelum

melaksanakan penelitian. Setelah itu, responden berhak memutuskan

apakah bersedia atau tidak untuk ikut dalam penelitian dan tanpa ada

sangsi apapun. Sebelum melakukan penelitian, responden akan

diberikan berupa Informed Consent yang mencantumkan bahwa data


yang diperoleh hanya akan dipergunakan untuk pengembangan

keilmuan.

b. Beneficence

Kewajiban utuk melakukan hal yang baik bagi responden adalah

prinsip etik beneficence. Dalam penelitian ini, peneliti memberikan

manfaat bagi pasien. Ketepatan dalam pengambilan keputusan oleh

perawat dalam pelaksanaan triage pada pasien adalah bagian dari

kompetensi keperawatan dalam meningkatkan survival pasien jiak

dilakukan dengan tepat.

c. Nonmaleficence

Responden sebelumnya diberikan penjelasan oleh peneliti mengenai

tujuan dan prosedur penelitian. Ketepatan pengambilan keputusan

prioritas perawat dalam pelaksanaan triage yang diukur dengan

menggunakan standar operasional prosedur dan sudah baku,

sehingga tidak menimbulkan efek yang merugikan pasien.

d. Justice

Prinsip etik yang terakhir yang harus diterapkan pada semua

responen adalah prinsip keadilan. Pada penelitian ini digunakan

standar operasional prosedur triage yang sama pada semua

responden yang berpartisipasi.

4.5.2 Informed Consent

Lembar pernyataan persetujuan dari responden atau subjek yang aka

diteliti dinamakan Informed Consent yang disahkan dengan bukti karena

adanya tanda tangan responden. Lembar pernyataan ini diberikan setelah

peneliti memberikan penjelasan yang terinci mengenai prosedur, tujuan,

manfaat, dan kerugian dari penelitian ini. Responden memiliki hak dalam
penelitian untuk berhenti atau melanjutkan partisipasinya selama proses

penelitian berlangsung.

Responden memiliki hak dalam penelitian ini untuk bebas menentukan

bersedia atau tidak menjadi responden penelitian dan mengundurkan diri

sewaktu-waktu tanpa ada sanksi apapun. Peneliti berkewajiban menjaga

kerahasiaan identitas responden dan informasi yang diberikan oleh

responden. Data dalam penelitian ini disimpan oleh peneliti di tempat yang

aman hingga laporan penelitian diselesaikan oleh peneliti. Data yang sudah

selesai diteliti dan tidak diperlukan lagi dalam proses penelitian akan

dimusnahkan.

4.6Prosedur Penelitian dan Alur Penelitian

4.6.1 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dimulai dengan prosedur administrasi dan prosedur teknis

yang meliputi:

1. Pembuatan proposal penelitian.

2. Selanjutnya setelah pembuatan proposal, maka peneliti meminta

surat untuk pengambilan data di Universitas Brawijaya dan ditujukan

kepada Direktur dan Kepala Bagian Pengembangan Sumber Daya

Manusia (PSDM) RSUD Dr. Iskak Tulungagung.

3. Setelah mendapatkan persetujuan Direktur dan Kepala Bagian

Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) RSUD Dr. Iskak

Tulungagung, peneliti mempersiapkan persiapan untuk proses

pengambilan data.

4. Peneliti mengajukan surat ijin penelitian dari Kepala Bagian

Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) yang ditujukan

kepada Kepala IGD RSUD Dr. Iskak Tulungagung, serta meminta izin
kepada kepala ruangan dan supervisi triage/ ketua tim setiap sub unit

di IGD untuk membantu dalam proses pengambilan data.

5. Setelah mendapatkan persetujuan dari supervisi triage, peneliti

mengajukan persetujuan (informed consent) kepada responden.

6. Peneliti dalam mengajukan persetujuan (informed consent) kepada

responden meminta bantuan kepala ruangan untuk mencari waktu

yang menghadirkan responden yang berada di luar jadwal jaga shift

untuk menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian.

7. Peneliti dalam pertemuan tersebut menjelaskan bahwa penelitian ini

akan dilakukan observasi selama 1 shift kerja, namun tidak akan

memberitahukan siapa yang akan diobservasi pada saat itu.

8. Setelah mendapatkan persetujuan dari responden, peneliti

memberikan lembar informed consent dan kuesioner tingkat

pengetahuan kepada responden.

9. Selanjutnya peneliti melakukan observasi atau pengambilan data

terkait beban kerja dan dibantu oleh supervisi triage untuk

mengobservasi pelaksanaan triage. Observasi dilakukan tanpa

sepengetahuan responden dan dilaksanakan dalam satu shift kerja

dengan perkiraan 1 hari 2-3 orang perawat yang diobservasi.

10. Melakukan analisa data dan mengambil kesimpulan dari penelitian.


4.6.2 Alur Penelitian

. Sampel: Seluruh perawat yang bekerja dan masih aktif di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Dr. Iskak Tulungagung

Informed Consent

Bersedia Tidak

Data variabel independen digali dengan memberikan


kuesioner: tingkat pengetahuan

Data variabel dependen digali melalui observasi:


keakuratan pelaksanaan triage

Analisa data univariat, bivariat

Penyajian hasil
Gambar 4.2 Skema alur penelitian

4.7 Pengumpulan Data dan Instrumen

4.7.1 Instrumen

Dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan

lembar kuesioner dan lembar observasi. Instrumen yang digunakan untuk

menguji variabel Independen adalah kuisioner tingkat pengetahuan sesuai

dengan pedoman Singapore Patient Acuity Category Scale (SPACS), yang

diadaptasi dari Haryanto (2015) dengan 30 pertanyaan pilihan ganda.

Adapun untuk instrumen yang digunakan untuk menguji variabel dependen

adalah ketepatan keputusan pengambilan triase adalah lembar observasi

dengan 25 tugas yang akan dijalankan sesuai dengan pedoman Singapore

Patient Acuity Category Scale (SPACS), yang juga diadaptasi dari Haryanto

(2015). Pertanyaan tambahan sebanyak 20 pertanyaan pilihan ganda yang

ditujukkan
untuk enumerator, sesuai dengan pedoman Singapore Patient Acuity

Category Scale (SPACS) dan juga diadaptasi dari Haryanto (2015).

1. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini adalah:

a) Lembar kuesioner

Pada lembar kuesioner terdiri atas beberapa poin, yaitu:

- Kuesioner faktor internal pengalaman kerja dan pelatihan yang

berisi:

o Data demografi (Jenis Kelamin, Umur, Pendidikan terakhir,

Lama kerja/pengalaman kerja, Pelatihan yang pernah

diikuti)

- Faktor internal pengetahuan untuk mengukur variabel

pengetahuan dengan menggunakan soal tes triage officer

course (Teo, J. 2005)

- Skala ukur skor pada kuesioner untuk mengukur tingkat

pengetahuan pada perawat di Instalasi Gawat Darurat Rumah

Sakit Umum Daerah Dr. Iskak Tulunggung, yaitu menurut

(Arikunto, 2006):

a) Tingkat pengetahuan baik, bila skor atau nilai 76-100%

b) Tingkat pengetahuan sedang, bila skor atau nilai 60-

75%

c) Tingkat pengetahuan buruk, bila skor atau nilai < 60%

b) Lembar observasi

 Pada lembar observasi, peneliti melakukan observasi

akurasi pelaksanaan triage pada pasien di IGD. Observasi

yang dilakukan adalah single blind.


 Skala ukur skor pada kuesioner untuk akurasi pelaksanaan

triage pada perawat di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit

Umum Daerah Dr. Iskak Tulunggung, yaitu:

a) Kategori akurat, bila skor atau nilai >50%

b) Kategori tidak akurat, bila skor atau nilai <50%

 Dalam penelitian ini memerlukan supervisi triage/ ketua tim

ruangan untuk menilai lembar observasi terkait pengukuran

akurasi pelaksanaan triage pada perawat di Instalasi Gawat

Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Iskak Tulunggung,

adapun syarat untuk seorang enumerator yaitu:

a) Menguasai dengan baik sistem triage yang berlaku di

Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah

Dr. Iskak Tulunggung.

b) Seorang supervisor triage di Instalasi Gawat Darurat

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Iskak Tulunggung.

c) Mampu mendapat nilai minimal 90% dalam

mengerjakan kueisioner tingkat pengetahuan dan

kuesioner khusus untuk enumerator.

2. Proses pengumpulan data

Peneliti melakukan proses pengumpulan data dalam penelitian meliputi:

a. Memperkenalkan diri kepada calon responden

b. Menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian

c. Memberikan informed consent kepada calon responden untuk

ditandatangani jika calon responden bersedia menjadi partisipan

dalam penelitian.

untuk enumerator, sesuai dengan pedoman Singapore Patient Acuity

Category Scale (SPACS) dan juga diadaptasi dari Haryanto (2015).

3. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini adalah:

a) Lembar kuesioner
Pada lembar kuesioner terdiri atas beberapa poin, yaitu:

- Kuesioner faktor internal pengalaman kerja dan pelatihan yang

berisi:

o Data demografi (Jenis Kelamin, Umur, Pendidikan terakhir,

Lama kerja/pengalaman kerja, Pelatihan yang pernah

diikuti)

- Faktor internal pengetahuan untuk mengukur variabel

pengetahuan dengan menggunakan soal tes triage officer

course (Teo, J. 2005)

- Skala ukur skor pada kuesioner untuk mengukur tingkat

pengetahuan pada perawat di Instalasi Gawat Darurat Rumah

Sakit Umum Daerah Dr. Iskak Tulunggung, yaitu menurut

(Arikunto, 2006):

d) Tingkat pengetahuan baik, bila skor atau nilai 76-100%

e) Tingkat pengetahuan sedang, bila skor atau nilai 60-

75%

f) Tingkat pengetahuan buruk, bila skor atau nilai < 60%

c) Lembar observasi

 Pada lembar observasi, peneliti melakukan observasi

akurasi pelaksanaan triage pada pasien di IGD. Observasi

yang dilakukan adalah single blind.


d. Mengisi kuesioner bagi responden yang bersedia. Isi kuesioner

meliputi: data demografi, kuesioner untuk mengukur tingkat

pengetahuan perawat.

Selanjutnya responden diobservasi saat melakukan triage pada

pasien yang datang ke IGD sesuai format yang ada, tetapi

waktunya tidak bersamaan dengan pengisian kuesioner. Observasi

dilakukan oleh enumerator setiap ruang yang sudah mempunyai

kompetensi pengambilan keputusan dalam pelaksanaan triage.

Supervisi triage setiap ruang tersebut inilah yang menentukan

akurat atau tidaknya tindakan triage yang dilakukan oleh responden

dengan mengacu pada standar operasional prosedur triage yang

digunakan di Rumah Sakit Dr. Iskak Tulungagung. Pelaksanaan

triage dilakukan satu kali yaitu saat responden sedang bertugas

jaga. Pelaksanaan observasi berlangsung tanpa sepengetahuan

responden.

e. Data yang didapat kemudian dikategorikan dan dianalisa.

4.8 Analisa Data

Setelah data didapatkan, selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan

langkah:

1. Checking data, yaitu dilakukan pengecekan ulang pada lengkap atau

tidaknya penelitian, memilih dan menyeleksi data, sehingga yang

digunakan hanya yang relevan saja dalam analisis.

2. Editing, yaitu dilakukan pemeriksaan dan koreksi pada data yang

telah dikumpulkan. Data yang belum sesuai harus dilengkapi oleh

responden.

3. Coding, yaitu memberikan kode-kode atau lambang-lambang tertentu

pada lembar kuesioner atau lembar observasi pada masing-masing


responden, yang bertujuan untuk memudahkan dalam proses

pengolahan data.

4. Processing, yaitu melakukan entry data pada daftar pertanyaan yang

telah dilengkapi kode dan diproses dengan komputer sehingga siap

untuk dianalisis.

5. Cleaning, yaitu melakukan pembersihan data jika terdapat kesalahan

dalam entry data.

Teknik analisis data dalam penenlitian akan dilakukan pada dua tahap

perhitungan baik secara univariat dan bivariat. Analisa dilakukan adalah uji

korelatif. Semua penghitungan dilakukan dengan bantuan piranti lunak Excel

Office 2013 dan SPSS for Windows 16.0 Berikut dijelaskan di bawah ini:

4.8.1 Uji Korelatif

Dalam pengambilan kesimpulan mengenai keseluruhan hasil

penelitian yang berdasarkan data yang diperoleh dari sampel

membutuhkan asumsi, persyaratan-persyaratan pada kondisi tertentu.

Pada statistika inferensial, asumsi atau persyaratan ini adalah bahwa

distribusi populasi/sampel diketahui (Rukmigarsari dan Soenardi, 2010).

Analisa univariat terlebih dahulu dilakukan pada variabel. Setelah itu

dilakukan analisa bivariat pada variabel menggunakan metode Spearman

Rho dengan skala data kategorik (ordinal) (Dahlan, 2013).

Anda mungkin juga menyukai