Anda di halaman 1dari 21

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah model atau metode yang digunakan peneliti untuk melakukan

suatu penelitian yang memberikan arahan terhadap jalannya penelitian. Desain Penelitian

yang di gunakan adalah jenis penelitian non eksperimental, dengan pendekatan kuantitatif,

deskriptif korelasi dan desain cross sectional. Desain cross sectional adalah desain penelitian

analitik yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel terhadap variabel

independen dan variabel dependen yang dilakukan satu kali dan dalam waktu yang bersamaan

(Dharma, 2011). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan deskriptif korelasi karena

peneliti ingin mendapatkan gambaran masing-masing variabel penelitian, dan

menghubungkan dua variabel dan subvariabel dengan analisis korelasi.

Selain menggunakan desain cross sectional untuk variabel role conflict, role ambiguity,

kepuasan kerja, self efficacy dan adaptability untuk perawat, Penelitian ini merupakan

desain eksploratif studi yaitu analisis mendalam dan kontekstual terhadap situasi yang

mirip dalam organisasi lain, dimana sifat dan definisi masalah yang terjadi adalah

serupa dengan yang dialami dalam situasi saat ini (Sekaran & Uma, 2004 dalam Aji, 2009).

Penelitian yang dilakukan merupakan studi kasus terhadap manajemen keperawatan

RSUD Lamaddukkleng Wajo dan survei pada pasien rawat inap, kritis dan emergency

terhadap kualitas pelayanan yang diberikan. Dalam penelitian ini pihak manajemen

sebagai pemberi jasa dan pasien sebagai pihak penerima jasa.

46
B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di unit rawat inap, critical care, dan Unit Gawat Darurat di RSUD

Lamaddukkeleng Kabupaten Wajo pada bulan April sampai dengan Juni 2016.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat di Unit rawat inap, Critical Care

dan Unit Gawat Darurat yang berjumlah 161 perawat di RSUD Lamaddukkeleng

Kabupaten Wajo. Rincian populasi dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Sebaran Jumlah Populasi Penelitian

No Sub Populasi Jumlah


1 UPF Interna 37
2 UPF Bedah 40
3 UPF Anak 37
4 Unit Gawat Darurat 28
5 ICU 21
  Jumlah 161
Sumber : Data Primer 2016

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi penelitian yang diteliti dan

dianggap mewakili seluruh populasi. Penelitian ini menggunakan kriteria sampel yaitu

kriteria inklusidan criteria ekslusi.

Kriteria Inklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Perawat yang bekerja di ruang rawat inap, dan critical care (ICU) dan UGD

b. Perawat yang bersedia menjadi responden

c. Masa kerja minimal 1 tahun

47
Kriteria eknklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Tidak dalam tugas belajar, dan cuti (cuti melahirkan, cuti sakit, cuti menikah).

3. Perhitungan besar sampel

Karena jumlah sampel penelitian ini kurang dari 10.000, Penghitungan sampel

mrnggunakan rumus sebagai berikut : (Notoatmojo, 2005)

N
n=
1 + N (d)2

Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi d = tingkat kepercayaan (presisi

0,05).

Dengan penentuan jumlah sampel tersebut maka sampel dalam penelitian ini adalah :

N
n=
1 + N (d)²

161
=
1 + 161 (0,05)²

161
=
1 + 161 (0,0025)²

161
=
1,40

= 115

Selain Perawat untuk menilai Service Quality maka sampel dalam penelitian ini

adalah pasien atau keluarga pasien yang yang memenfaatkan fasilitas pelayanan di RSUD

lamaddukkelng Kab. Wajo

4. Populasi penelitian untuk Pasien

48
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang memanfaatkan fasilitas

pelayanan di RSUD Lamaddukkelng di Unit rawat inap, Critical Care (ICU), dan UGD

dengan jumlah pasien sebanyak 534 pasien. Rincian populasi dapat dilihat pada tabel 4.2

Tabel 4.2 Sebaran Jumlah Populasi Penelitian

No Sub Populasi Jumlah


1 UPF Interna 93
2 UPF Bedah 45
3 UPF Anak 62
4 Unit Gawat Darurat 305
5 ICU 29
  Jumlah 534
Sumber : Data Primer 2016

5. Sampel penelitian untuk pasien

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu

sehingga diharapkan dapat mewakili populasi.

Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi penelitian yang diteliti dan

dianggap mewakili seluruh populasi. Penelitian ini menggunakan kriteria sampel yaitu

Kriteria Inklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Pasien yang memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan minimal 1 kali

b. Bila pasien bayi atau balita maka yang akan menjadi responden adalah orang

tua bayi atau balita tersebut

c. Bila pasien total care maka yang akan menjadi responden adalah keluarga

pasien

d. Dapat berkomunikasi dan bersedia menjadi responden

Kriteria eknklusi dalam penelitian ini adalah :

49
a. Pasien atau keluarga pasien yang tidak bisa membaca

b. Pasien yang tidak mengisi lengkap lembar kuisioner yang diberikan

6. Perhitungan besar sampel

Karena jumlah sampel penelitian ini kurang dari 10.000, Penghitungan sampel

menggunakan rumus sebagai berikut : (Notoatmojo, 2005)

N
n=
1 + N (d)2

Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi d = tingkat kepercayaan (presisi

0,05).

Dengan penentuan jumlah sampel tersebut maka sampel dalam penelitian ini adalah :

N
n=
1 + N (d)²

534
=
1 + 534 (0,05)²

534
=
1 + 534 (0,0025)²

534
=
2.33

= 229

D. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan

pendekatan proportionate stratified random sampling. probability sampling adalah teknik

50
pengambilan sampel yang memberikan kesempatan/peluang yang sama kepada setiap

individu dalam populasi tersebut untuk dipilih menjadi sampel penelitian (Dharma, 2011).

Sedangkan proportionate stratified random sampling adalah cara pengambilan sampel dengan

perbandingan yakni pengambilan sampel dari tiap-tiap sub populasi dengan memperhitungkan

besar kecilnya sub-sub populasi (Sugyono, 2014).

Sampel diambil dari ruangan yang terdiri dari runit rawat inap, UGD, critical care dengan

melihat urutan jadwal dinas yaitu shif pagi, sore, dan malam. Responden yang tidak sesuai

dengan kriteria inklusi kemudian dikeluarkan. Selanjutkan nama responden dipilih secara

acak dan diberikan kode sesuai dengan ruangan responden.

Tabel 4.3. Sebaran jumlah masing- masing sub populasi Perawat

No Sub Populasi Jumlah Perhitungan Jumlah


1 UPF Interna 37 37x115/161 26
2 UPF Bedah 40 40x115/161 28
3 UPF Anak 37 37x115/161 26
4 Unit Gawat Darurat 28 28x115/161 20
5 ICU 21 21x115/161 15
  Jumlah  161   115
Sumber : Data Primer 2016

Tabel 4.4. Sebaran jumlah masing- masing sub populasi Pasien

No Sub Populasi Jumlah Perhitungan Jumlah


1 UPF Interna 93 93x229/534 41
2 UPF Bedah 45 45x229/534 19
3 UPF Anak 62 62x229/534 27
4 Unit Gawat Darurat 305 288x229/534 130
5 ICU 29 29x229/534 12
  Jumlah 534   229
Sumber : Data Primer 2016

E. Instrumen dan Cara Pengumpulan Data

1. Kuesioner

51
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

sebagai alat pengumpul data. Kuesioner berisi daftar pernyataan yang sudah tersusun

dengan teratur dan responden hanya memberikan jawaban dengan mengisi kuisioner

dengan tanda-tanda tertentu. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari kuisioner yang

berisi karakteristik responden dan kuisioner yang berisi pertanyaan tentang Role conflict,

role ambiguity, kepuasan kerja, self efficacy dan adaptability perawat. Adapun kuisioner

yang digunakan didasarkan pada skala liker dengan pilihan jawaban sebagai berikut :

4 = Sangat Setuju

3 = Setuju

2 = Tidak Setuju

1 = Sangat Tidak Setuju

a. Kuesioner A

Kuesioner A berisi karakteristik responden perawat yang terdiri dari nama

(inisial), umur, jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan, status kepegawaian,

Status perkawinan dan Unit Kerja.

b. Kuesioner B

Kuesioner B menguraikan pernyataan tentang role conflict meliputi Sumber

daya manusia (human resource), Mengesampingkan aturan (ignored rules),

Kegiatan yang tidak perlu (unnecessary activity), dan Arahan yang tidak jelas

(unclearly referrals). Kuesioner ini terdiri dari 8 item yang diukur dengan

menggunakan instrument yang diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh

Nurmawaddah (2016) berdasarkan Rizzo, Houze, & Lirtzman, (1970).

c. Kuesioner C

52
Kuesioner C menguraikan pernyataan tentang role ambiguity meliputi

Kewenangan (authority), Tanggung jawab (responsibility), Tujuan pekerjaan (work

objektif), Informasi penting terkait pekerjaan (necessary information about the job),

Ekspektasi terhadap pekerjaan (expectation of the job). Kuesioner ini terdiri dari 6

item yang diukur dengan menggunakan instrument yang diadopsi dari penelitian

yang dilakukan oleh Nurmawaddah (2016) berdasarkan Rizzo, Houze, & Lirtzman,

(1970).

d. Kuesioner D

Kuesioner D menguraikan tentang kepuasan kerja perawat yang terdiri Gaji

(pay) Promosi (promotion), Rekan kerja (co-workers), Pekerjaan itu sendiri (work it

self), dan Supervise (supervision). Kuesioner ini terdiri dari 14 item pernyataan,

yang mana kuesioner ini diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh

Nurmawaddah (2016) menggunakan dimensi kepuasan kerja Smith, Kendall, &

Hulin (1969).

e. Kuesioner E

Kuesioner E menguraikan tentang Self Efficacy perawat pelaksana yang

terdiri dari Magnitude, Strenght, dan Generally. Kuesioner ini menggunakan

instrument yang diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Nurmawaddah (2016)

berdasarkan Riggs, Warka, Betancour, & Hooker (1994) yang terdiri dari 10 item

pernyataan.

f. Kuesioner F

Kuesioner F menguraikan tentang Adaptability perawat pelaksana yang terdiri dari

kemampuan untuk menyesuaikan perilaku, dan situasi hubungan antar interpersonal.

53
Kuesioner ini terdiri dari 10 item pernyataan yang di adopsi dari kuisioner

adaptability yang dikembangkan oleh Spiro & Weis (1990) dalam Hartline & Ferrel

(1996)

g. Kuisioner G

Kuesioner G menguraikan tentang Service quality yang terdiri dari penilaian terhadap

Tangible, Realibility, Responsivenees, Assurance, Emphaty. Kuesioner ini terdiri dari

35 item pernyataan dari Riyanto (2006); Yanuar (2015); & Lim, Cheng & Tang

(1988), yang di adopsi oleh Sulaiman (2015)

2. Wawancara

Wawancara merupakan suatu proses memperoleh informasi dengan cara bertanya angsung

kepada responden. Wawancara dilakukan kepada pihak manajemen RSUD

Lamaddukkleng mengenai tanggapannya terhadap Customer Requirements beserta

penentuan Sales Point dan untuk mendapatkan Technical Requirements dan juga penilaian

tentang tingkat kesulitan dalam penerapannya.

3. Observasi Langsung

Observasi langsung merupakan pengambilan data dengan jalan melihat langsung

aktifitas, kebiasaan, atau hal-hal lain yang menarik untuk dicatat. Observasi langsung

dilakukan untuk mengetahui kualitas pelayanan jasa RSUD Lamaddukkleng dari

pengamatann peneliti

F. Uji Validitas dan Reabilitas

Kualitas data ditentukan oleh tingkat validitas dan tingkat reliabilitas alat ukur.

Validitas adalah ketepatan pengukuran instrumen yakni seberapa mampu alat ukur

54
mengatakan apa yang seharusnya diukur. Reliabilitas adalah keandalan atau tingkat

konsistensi dari hasil pengukuran. Suatu pengukuran dikatakan handal apabila dapat

memberikan nilai yang sama atau hampir sama bila pemeriksaan dilakukan berulang-

ulang. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen yang telah digunakan dalam

penelitian terdahulu sehingga tingkat validitas dan reliabilitasnya perlu diuji kembali.

Uji validitas instrumen menggunakan uji korelasi pearson product momen (r)

untuk mencari hubungan antar skor variabel dengan skor total. Item pertanyaan

dinyatakan valid apabila skor variabel berkorelasi secara signifikan dengan skor totalnya,

yaitu bila nilai r hasil > nilai r tabel. Item pertanyaan yang dinyatakan tidak valid akan

dikeluarkan atau direvisi. Uji reliabilitas dilakukan setelah semua pernyataan dinyatakan

valid, dengan cara membandingkan nilai r hasil pada Alpha Cronbach dengan nilai r

tabel. Jika r hasil Alpha Croncbach > nilai r tabel, maka pernyataan tersebut reliabel

Uji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus alpha

cronbach. Kuesioner ini dikatakan reliabel atau konsisten jika nilai koefisien alpha

croncbach > nilai koefisien pembanding 0,6. Hasil uji realibilitas untuk kuesioner

didapatkan:

Tabel 4.4 Hasil uji realibilitas

Variabel Nilai Koefisien Alpha Realibilitas

Role Stress, Kepuasan Kerja, 0,985 Reliabel


Self Efficacy, dan Adaptability

Tingkat Kepentingan 0,975 Reliabel

Tingkat Kinerja 0,980 Reliabel

G. Pengolahan Data dan Analisis Data

1. Pengolahan data

55
Pengolahan data bertujuan untuk menghasilkan informasi yang benar dan sesuai dengan

tujuan penelitian. Data yang sudah terkumpul kemudian dilakukan pengolahan mulai dari

editing, coding, processing, dengan penatalaksanaan sebagai berikut:

a. Editing

Editing adalah menyusun semua lembar jawaban yang terkumpul berdasarkan nomor

urut yang telah ditentukan dan memeriksa kembali data yang telah terkumpul dari

responden satu-persatu dengan maksud untuk memastikan bahwa jawaban yang

diberikan sesuai dengan perintah dan petunjuk pelaksanaan.

b. Coding

Pengkodingan data dilakukan dengan memberikan tanda atau kode terhadap jawaban

dengan maksud untuk memudahkan proses pengolahan data. Data kemudian dikonversi

kedalam bentuk yang lebih ringkas berupa angka-angka sehingga memudahkan dalam

pengolahan data selanjutnya.

c. Processing

Processing data atau pengolahan data pada penelitian ini dimulai dengan tabulating

score atau melakukan entri data kasar dalam bentuk tabulasi pada lembar kertas data.

Tujuannya adalah memastikan kesiapan data dengan tepat sebelum di masukkan pada

program statistik. Setelah itu di masukkan kedalam program SPSS di komputer.

d. Cleaning data

Dalam finishing entry, setelah data dimasukkan kemudian dilakukan pengecekan

kembali data yang sudah dientry pada program SPSS dengan maksud untuk

mengevaluasi apakah masih ada kesalahan atau tidak. Hal ini biasanya terlihat pada: 1)

56
missing data atau data yang terlewati, 2) variasi data (kesalahan pengetikan), 3)

konsistensi data yaitu kesesuaian data dengan tabulating score

2. Analisis data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua tahapan yang terdiri dari:

a. Analisis univariat

Analisis univariat merupakan suatu prosedur pengolahan data dengan

menggambarkan dan meringkas data bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada analisis univariat, data

yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dapat disajikan dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi, ukuran tendensi sentral (mean, median, modus) atau grafik. Pada

penelitian ini variabel independen dependen, moderator dianalisis dengan

menggunakan statistik deskriptif.

b. Analisis Quality Function Deployment

Quality Function Deployment didefinisikan sebagai suatu proses atau

mekanisme terstruktur untuk menentukan kebutuhan pelanggan dan

menerjemahkannya kedalam kebutuhan teknis yang relevan. Quality Function

Deployment menggunakan matriks berbentuk House Of Quality, yang digunakan

untuk mendiskripsikan kebutuhan dan harapan konsumen serta kemampuan teknis

perusahaan untuk merancang dan memproduksi barang atau jasa sesuai keinginan

konsumen. Data yang terkumpul baik primer maupun sekunder diolah melalui tahap-

tahap sebagai berikut :

a) Analisis Customer Requirement

57
Persyaratan pelanggan atau Customer Requirement merupakan pendapat

pelanggan tentang atribut apa sajakah yang disyaratkan atau diperhatikan oleh

pelanggan dalam pemanfaatan fasilitas RSUD lamaddukkelng. Analisis ini berisi

persyaratan atau pendapat pasien mengenai keinginan atau hal-hal yang

diperhatikan pasien dalam menilai kualitas pelayanan RSUD lamaddukkelng

yang dibagi ke dalam lima dimensi kualitas, meliputi: tangible, realibility,

responsiveness, assurance, dan emphaty. Atribut Customer Requirement

kemudian disusun dalam bentuk kuesioner dengan menggunakan skala Likert.

Atribut kuesioner diperoleh dari penelitian sebelumnya, yaitu dari Riyanto

(2006); Yanuar (2005); & Puay, Cheng Lim (1998) dalam Sulaiman (2015)

tentang kualitas pelayanan rumah sakit. Atribut-atribut dalam kuesioner tersebut

telah dikondisikan dengan keadaan RSUD lamaddukkelleng dan diambil yang

berhubungan dengan fokus penelitian yaitu kualitas jasa pelayanan kesehatan

pada RSUD lamaddukkelng. Persyaratan konsumen ini akan menempati sisi

sebelah kiri dari matriks House Of Quality.

b) Analisis Tingkat Kepentingan (TKe)

Analisis ini merupakan tindak lanjut dari Customer Requirement yang bertujuan

untuk mengetahui tingkat kepentingan pasien terhadap pelayanan yang diberikan

RSUD lamaddukkelng. Atribut-atribut persyaratan yang telah diolah selanjutnya

disusun dalam bentuk kuesioner dengan menggunakan skala Likert, yaitu skala

yang digunakan untuk menentukan bobot kepentingan dari masing-masing atribut

yang berhubungan erat dengan masalah yang diteliti. Penilaian skala Likert

adalah sebagai berikut:

58
1) Skala 1 mewakili atribut yang dianggap Sangat Tidak Penting (STP).

2) Skala 2 mewakili atribut yang dianggap Tidak Penting (TP).

3) Skala 3 mewakili atribut yang dianggap Cukup Penting (CP).

4) Skala 4 mewakili atribut yang dianggap Penting (P).

5) Skala 5 mewakili atribut yang dianggap Sangat Penting (SP).

c) Analisis Tingkat Perbaikan

Analisis ini bertujuan untuk mengevaluasi atribut-atribut Customer Requirement

yang nantinya bisa diindentifikasi atribut-atribut yang belum memenuhi syarat,

serta berapa tingkat perbaikan yang perlu dilakukan manajemen untuk mencapai

kualitas yang diharapkan. Untuk menghitung tingkat perbaikan dengan cara

membagi hasil dari nilai kinerja standar (5) dengan hasil dari tingkat kinerja yang

dinilai oleh pasien (Tki).

d) Titik Penjualan (Sales Point)

Tujuan dari penentuan titik penjualan adalah untuk mengetahui seberapa besar

manfaat penjualan yang mungkin diperoleh apabila terjadi perubahan-perubahan

terhadap atribut-atribut tertentu. Penentuan titik penjualan terhadap atribut-atribut

dalam penelitian ditetapkan oleh pihak RSUD Lamaddukkelleng. Cara

penentuannya dengan menggunakan alat bantu skala penilaian sebagai berikut

(Cohen, 1995 dalam Sulaiman, 2015):

1) Nilai 1,0 adalah status quo, yang berarti perubahan mengenai atribut yang ada,

tidak memberi pengaruh tambahan manfaat dan tidak juga mengurangi mutu

pelayanan.

59
2) Nilai 1,2 berarti perubahan mengenai atribut yang ada, memberi pengaruh yang

kecil dan hanya perlu perbaikan dari segi teknis.

3) Nilai 1,5 berarti perubahan mengenai atribut yang ada memberikan pengaruh

yang besar terhadap penjualan dan ada keterikatan dengan program pemasaran.

e) Analisis Customer Requirement Score

Analisis Customer Requirement Score bertujuan untuk mengetahui atribut yang

dianggap penting untuk pelayanan RSUD lamaddukkelleng. Semakin tinggi

Customer Requirement Score maka atribut tersebut semakin penting dan semakin

butuh perhatian untuk perbaikan selanjutnya. Customer Requirement Score dapat

dihitung dengan mengkalikan tingkat kepentingan Customer Requirement dengan

Sales Point, yang kemudian dinormalisasikan dalam bentuk persentase sehingga

diketahui rangkingnya.

f) Analisis Technical Requirement

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan RSUD lamaddukkelleng

terhadap permintaan pasien. Technical Requirements didapatkan dari hasil

wawancara dengan pihak manajemen RSUD lamaddukkelleng yang selanjutnya

diolah dan kemudian ditabelkan. Hasil dari analisis ini berupa spesifikasi kinerja

tertentu dari atribut-atribut Customer Requirement sebagai standar yang dibuat

atau ditetapkan oleh RSUD lamaddukkelleng

g) Analisis Hubungan Customer Requirement (CR) dengan Technical Requirement

(TR) Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah masing-masing

penjelasan teknis yang dibuat oleh manajemen RSUD Lamaddukkeleng

mempunyai hubungan yang mampu menjawab dan memenuhi Customer

60
Requirement, atau penjelasan teknis tersebut hanya mendukung pemenuhan

terhadap persyaratan pelanggan, atau penjelasan teknis tersebut berpengaruh

terhadap masing-masing persyaratan pelanggan. Untuk menetapkan antara apa

yang diinginkan konsumen dengan penjelasan teknis yang dilakukan oleh

manajemen keperawatan. Hubungan yang terjadi dinilai dengan 4 (empat)

kategori, yaitu (Cohen, 1995 dalam Sulaiman 2015):

1) Hubungan bernilai 9 apabila hubungan tersebut kuat, yang berarti TR

menjawab CR.

2) Hubungan bernilai 3 apabila hubungan tersebut sedang, yang berarti TR

mendukungCR.

3) Hubungan bernilai 1 apabila hubungan tersebut lemah, yang berarti bahwa TR

mempengaruhi CR.

4) Kotak kosong apabila tidak ada hubungan antara TR dengan CR.

h) Analisis Technical Measurement

Analisis Technical Measurement merupakan penentuan ukuran standar Technical

Requirements berdasarkan hasil diskusi dengan pihak manajemen RSUD

lamaddukkelleng dan melalui pengamatan penelitian secara langsung mengenai

keadaan yang sesungguhnya serta didukung dengan berbagai referensi yang

berkaitan. Hasil dari penelitian ini adalah diperolehnya item-item yang merupakan

ukuran dari Technical Requirement RSUD lamaddukkelleng (Technical

Measurement).

i) Analisis Relative Technical Difficult

61
Analisis Relative Technical Difficulty bertujuan untuk mengetahui tingkat

kesulitan RSUD Lamaddukkeleng dalam penerapan Technical Requirement. Ada

4 (empat) penilaian yang menggunakan dipergunakan, yaitu:

1) Nol (0) apabila tidak mengalami kesulitan teknis.

2) Satu (1) apabila sedikit mengalami kesulitan dalam penerapannya.

3) Dua (2) apabila mengalami kesulitan dalam penerapannya.

4) Tiga (3) apabila sangat sulit dalam penerapannya.

Hasil dari analisis ini adalah diketahuinya tingkat kesulitan penerapan dari

masing-masing atribut Technical Requirement.

j) Analisis Technical Requirement Scor

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui Technical Requirement yang

paling penting dan memerlukan lebih banyak perhatian untuk ditindak lanjuti.

Analisis ini dilakukan dengan mengetahui terlebih dahulu Technical Requirement

Score kemudian dinormalisasi. Technical Requirement Score diperoleh dengan

mengkalikan Normalized Customer Requirement Score dengan tingkat hubungan

Customer Requirement dan Technical Requirement (kuat = 9; sedang = 3; dan

lemah = 1). Skor ini dijumlah per kolom dan hasilnya dinormalisasi dalam bentuk

prosentase sehingga diketahui Technical Requirement yang paling penting dan

perlu perhatian lebih untuk ditindak lanjuti..

c) Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau

berkorelasi. Uji yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu uji korelasi Spearman

62
Sedangkan untuk uji komparatif untuk melihat perbedaan di gunakan dua uji yaitu uji

One Way Anova untuk data yang berdistribusi normal dan uji Kruskall Wallis untuk data

yang berdistribusi tidak normal.

H. Etika Penelitian

Milton (1999); Polit & Beck (2004) dalam Dharma (2011) mengemukakan bahwa

Etika dalam penelitian menunjuk pada prinsip-prinsip etis yang diterapkan dalam kegiatan

penelitian. Terdapat empat prinsip utama dalam etik penelitian keperawatan meliputi:

1. Menghormati Harkat dan Martabat Manusia (Respect for Human Dignity)

Penelitian harus dilaksanakan dengan menjunjung tinggi harkat dan martabat

manusia. Subjek memiliki hak asasi dan kebebasan untuk menentukan pilihan ikut atau

menolak penelitian. Tidak boleh ada paksaan atau penekanan tertentu agar subjek

bersedia ikut dalam penelitian. Subjek dalam penelitian juga berhak mendapatkan

informasi yang terbuka dan lengkap tentang pelaksanaan penelitian meliputi tujuan dan

manfaat penelitian, prosedur, resiko penelitian, keuntungan yang mungkin didapat dan

kerahasiaan informasi.

Setelah mendapatkan penjelasan yang lengkap dan mempertimbangkannya

dengan baik, subjek kemudian menentukan apakah akan ikut serta atau menolak sebagai

subjek penelitian. Prinsip ini tertuang dalam pelaksanaan informed consent yaitu

persetujuan untuk berpastisipasi sebagai subjek penelitian setelah mendapatkan

penjelasan yang lengkap dan terbuka dari peneliti tentang keseluruhan pelaksanaan

penelitian.

Peneliti melakukan beberapa hal yang berhubungan dengan informed consent

antara lain: a. Mempersiapkan formulir persetujuan yang akan ditandatangani oleh

63
subjek penelitian, b. Memberikan penjelasan langsung kepada subjek mencakup seluruh

penjelasan yang tertulis dalam formulir informed consent dan penjelasan lain yang

diperlukan untuk memperjelas pemahaman subjek tentang pelaksanaan penelitian, c.

Memberikan kesempatan kepada subjek untuk bertanya tentang aspek-aspek yang

belum dipahami dari penjelasan peneliti dan menjawab seluruh pertanyaan subjek

dengan terbuka, d. Memberikan waktu yang cukup kepada subjek untuk menentukan

pilihan mengikuti atau menolak ikut serta sebagai subjek penelitian, e. Meminta subjek

untuk menandatangani formulir informed consent, jika ia menyetujui ikut serta dalam

penelitian.

2. Menghormati Privasi dan Kerahasiaan Subjek (respect for privacy and confidentiality)

Manusia sebagai subjek penelitian memiliki privasi dan hak asasi untuk mendapatkan

kerahasiaan informasi. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa penelitian menyebabkan

terbukanya informasi tentang subjek. Sehingga peneliti perlu merahasiakan berbagai

informasi yang menyangkut privasi subjek yang tidak ingin identitas dan segala informasi

tentang dirinya diketahui oleh orang lain. Prinsip ini dapat diterapkan dengan cara

meniadakan identitas seperti nama dan alamat subjek kemudian diganti dengan kode

tertentu. Dengan demikian segala informasi yang menyangkut identitas subjek tidak

terekspos secara luas.

3. Menghormati Keadilan dan Inklusivitas (respect for just inclusiveness)

Prinsip keterbukaan dalam penelitian dilakukan secara jujur, tepat, cermat, hati-hati

dan dilakukan secara profesional. Sedangkan prinsip keadilan mengandung makna bahwa

64
penelitian memberikan keuntungan dan beban secara merata sesuai dengan kebutuhan dan

kemampuan subjek.

4. Memperhitungkan Manfaat dan Kerugian yang Ditimbulkan (balancing harm and benefits)

Prinsip ini mengandung makna bahwa setiap penelitian harus mempertimbangkan

manfaat yang sebesar-besarnya bagi subjek penelitian dan populasi dimana hasil penelitian

akan diterapkan. Kemudian meminimalisir resiko/dampak yang merugikan bagi subjek

penelitian. Prinsip ini yang harus diperhatikan oleh peneliti ketika mengajukan usulan

penelitian untuk mendapatkan persetujuan etik dari komite etik penelitian. Peneliti harus

mempertimbangkan rasio antara manfaat/kerugian dari penelitian

I. Alur Penelitian

Alur dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4.1

Proposal Penelitian

65
Mengurus izin Penelitian, Pasca Sarjana Unhas, Komite Etik
Unhas, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Dan Penanaman
Modal, Diklat RSUD Lamaddukkeleng Wajo

Populasi
Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap, crirical care, emergency berjumlah 161 orang
Dan pasien di Ruang Rawat Inap, crirical care, emergency berjumlah 534 orang
1.

Teknik Sampling
Probability Sampling dengan pendekatan Proportionate Stratified Random
Sampling untuk perawat dan pasien

Sampel
Perawat Pelaksana sebanyak 115 orang
Dan pasien berjumlah 229 orang

Informed Consent
Menjelaskan dan meminta persetujuan responden

Variabel Independen: Variabel Moderator: Variabel Dependen:


Role Stress (Role Conflict Kepuasan kerja, self efficacy, dan Service Quality
dan Role Ambiguity) adaptability

Analisa Data:
Analisis Univariat, Bivariat

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

66

Anda mungkin juga menyukai