Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di wilayah kerja Puskesmas

pejeruk dengan pertimbangan :

a. Dari data survei penyakit yang tidak menular dinas kesehatan

kota mataram berbasis puskesmas tahun 2019 Puskesmas

pejeruk dengan penderita hipertensi yang berjumlah 641kasus.

b. Lokasi dapat dijangkau oleh peneliti.

2. Waktu penelitian

Pembuatan proposal penelitian dilakukan sejak bulan oktober

2019 sampai Februari 2020, sedangkan penelitian ini dilaksanakan

pada Maret 2020.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian pra

eksperimental. Desain penelitian pra eksperimental dengan bentuk

rancangan pretest sebelum diberi perlakuan dan post test setelah

diberi perlakuan dalam satu kelompok (one group pre-post test design)

(Nursalam, 2015) bentuk rancangan ini adalah sebagai berikut:


Pre-test Perlakuan Post-test

01 X 02

Keterangan:

X : Perlakuan atau intervensi yang diberikan

01: Variabel dependen sebelum dilakukan perlakuan X

02 : Variabel dependen setelah dilakukan perlakuan X

Gambar 3.1 Desain one group pretest posttest (Notoatmodjo, 2018).

Kelemahan dari rancangan ini antara lain tidak ada jaminan

bahwa perubahan yang terjadi pada variable dependen karena

intervensi atau perlakuan. Tetapi perlu dicatat bahwa rancangan ini

tidak terhindar dari berbagai macam (kelemahan) terhadap validitas,

misalnya sejarah, testing, maturasi, dan instrumen.

C. Populasi, Sampel dan Sampling

1. Populasi

Menurut (Nursalam, 2016) populasi adalah subjek yang memenuhi

kriteria yang telah ditetapkan. Populasi merupakan wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti


untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya ( Sugiono,

2015).

Populasi di dalam penelitian ini adalah pasien yang menderita

hipertensi di Puskesmas pejeruk. Pasien hipertensi di pejeruk

sebanyak 106 Orang pertahun.

2. Sampel

Menurut (Nursalam, 2016) sampel adalah bagian populasi

terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian

melalui sampling. Sampel adalah sebagian dari keseluruhan obyek

yang diteliti dan dianggap memiliki seluruh populasi. Dengan kata

lain, sampel adalah elemen-elemen populasi yang dipilih

berdasarkan kemampuan mewakilinya (Setiadi, 2007).

(Sugiyono, 2015) sampel adalah sebagian dari jumlah

karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang di dalam penelitian ini

pasien yang menderita penyakit hipertensi di Puskesmas Pejeruk

sebanyak 106 orang pertahun.

a. Besar sampel

Menurut (Cohen, 2007) besarnya ukuran sampel tergantung

dari jenis penelitian dan teknik pengambilan sampel. Pada

penelitian korelasional jumlah sampel minimal yaitu 30 subjek.

Pada penelitian ini, penentuan besar sampel dihitung

menggunakan rumus Frank Lynch (Sugiarto, 2001):


2
N Z P(1−P)
n= 2 2
N E + Z (1−P)

Keterangan:
n : Banyaknya sampel
N : Jumlah populasi (berjumlah 106 jiwa)
Z : Nilai standar sesuai dengan tingkat kepercayaan
(dalam hal ini bernilai 1,96 pada tingkat kepercayaan
95%)
E :Error yaitu tingkat kesalahan yang ditentukan (dalam
hal ini error yaitu 10% atau 0,1)
P : Proporsi atau presentasi yang mempunyai
karakteristiktertentu (dalamhaliniproporsiyaitu 50% atau
0,5)

Diketahui jumlah populasi (N)= 106 jiwa. Dengan menggunakan

rumus di atas, maka perhitungan besar sampel pasien yang

menderita penyakit hipertensi di Puskesmas Pejeruk adalah:

106.1,96 2 .0,5 .(1−0,5)


n= 2 2
106.0,1 +1,96 (1−0,5)

106.3,8416 .0,5.0,5
n=
106.0,01+3,8416.0,5

101,8024
n=
2,9808

101,8024
n=
2,9808

= 34,15 = 34 jiwa.
b. Kriteria sampel

Kriteria sampel dibedakan menjadi dua bagian yaitu:

1. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian

dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti

(Nursalam, 2016). Adapun kriteria inklusi sampel kasus pada

penilitian ini adalah:

a. Pasien dengan diagnose medis penyakit hipertensi.

b. Pasien yang bersedia menjadi responden.

c. Pasien yang dapat melakukan terapi pijat refleksi kaki.

2. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan

subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena

berbagai sebab (Nursalam, 2016).

a. Pasien yang mengalami hipertensi.

b. Pasien yang bersedia menjadi responden dari awal

sampai akhir penelitian

3. Sampling

Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari

populasi untuk dapat mewakili populasi yang ada. Teknik

sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam

pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-


benar sesuai dengan keseluruhan subjek peniliti (Nursalam,

2016).

Dalam penelitian ini digunakan teknik purposive

sampling. Purposive sampling disebut juga judgement

sampling adalah suatu teknik penetapan sampel dengan

cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang

dikehendaki peneliti (tujuan/masalah penelitian), sehingga

sampel tersebut dapat mewakili karakteristik pelulasi yang

telah dikenal sebelumnya (Nursalam, 2016). Sampling

adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat

mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara

yang ditempuh dalam pengambilan sesuai dengan

keseluruhan subjek penelitian (Menurut Sastroasmoro dan

ismail 1995 dalam Nursalam 2016).Teknik pengambilan

sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah

sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2007). Alasan

mengambil total sampling karena menurut Sugiyono (2007)

jumlah populasi yang kurang dari 200 seluruh populasi

dijadikan sampel penelitian semuanya.Sampel yang diambil

dari penelitian ini adalah 106 orang.


D. Variabel Penelitian

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai

beda terhadap sesuatu (benda, manusia dan lain-lain) (Nursalam,

2016). Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik

kesimpulannya (Wasis, 2008).

1. Variabel bebas (independen)

Variabel bebas (independen) adalah variable yang

memengaruhi atau nilainya menentukan variable lain (Nursalam,

2016), sedangkan menurut (Notoatmojdo, 2012), variabel

bebas/independen adalah variabel yang mempengaruhi atau

dianggap menentukan variabel yang mempengaruhi atau dianggap

menentukan variabel terikat. Variabel ini dapat merupakan variabel

risiko atau sebab. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas

(independen) adalah terapi pijat refleksi kaki pada penderita

hipertensi.

2. Variabel terikat (dependen)

Variabel terikat (dependen) adalah variabel yang di pengaruhi

nilainya ditentukan oleh variabel lain (Nursalam, 2016), sedangkan

menurut (Notoatmojo, 2012), variabel dependen atau variabel

terikat sering disebut juga dengan variabel kriteria, respon, dan


output (hasil). Variabel dependen merupakan variabel yang

dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel

independen atau variabel bebas. Pada penelitian ini yang menjadi

variabel terikat tekanan darah pada penderita hipertensi.

E. Data yang dikumpulkan

Adapun data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Data primer

Menurut (Riwikido, 2012) data primer adalah data yang secara

langsung diambil dari objek penelitian oleh peneliti perorangan

maupun organisasi,sehingga diperoleh jawaban atas pertanyaan

yang disediakan melalui pengisian kuesioner oleh responden.

Adapun data primer yang akan dikumpulkan sebagai berikut :

a. Pasien hipertensi yang meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan,

pekerjaan.

b. Tekanan darah pada penderita hipertensi.

2. Data sekunder

Data sekunder adalalh sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpulan data (sugiyono, 2015).

Dalam penelitian ini yang merupakan data sekunder adalah

gambaran umum lokasi penelitian yaitu wilayah kerja puskesmas

pejeruk.
F. Cara pengumpulan data

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari proses pengumpulan

yang dilakukan sendiri langsung dari sumber datanya (objek yang

diteliti) pada saat penelitian berlangsung. Data primer diperoleh

langsung dari pasien yang menderita hipertensi dengan

menggunakan kuesioner.

a. Data karakteristik responden yang meliputi nama, umur, jenis

kelamin, pendidikan, pekerjaan yang diperoleh dengan alat

bantu kuisioner.

b. Data tentang pengaruh terapi pijat refleksi kaki yang dilakukan

penderita hipertensi yang diperoleh dengan alat bantu

kuesioner.

c. Data tentang tekanan darah penderita hipertensi yang diperoleh

dengan pengukuran tekanan darah.

2. Data sekunder

Data sekunder diperoleh dari sumber lain selain responden. Data

sekunder ini digunakan sebagai data penunjang dan data

pelengkap dari data primer yang ada toleransinya dengan

keperluan peneliti. Data sekunder berupa gambaran umum wilayah

kerja puskesmas pejeruk.


G. Cara Pengolahan Data

Dalam suatu penelitian, pengolahan data merupakan salah satu

langkah yang penting.Hal ini disebabkan karena data yang diperoleh

langsung dari penelitian masih mentah, belum membrikan informasi

apa-apa dan belum siap untuk disajikan.Untuk memperoleh penyajian

data sebagai hasil yang berarti dan kesimpulan yang baik, diperlukan

pengolahan data (Notoatdmojo, 2018).

Adapun cara pengolahan data penelitin ini adalah sebagai berikut :

1. Data primer

Data primer adalah sumber data yang langsung memberian data kepada

pengumpul data (Sugiyono, 2012), meliputi:

a. Identitas responden berdasarkan Nama, Umur, Pekerjaan, dan

Pendidikan didapatkan dari data wilayah kerja puskesmas Ampenan.

b. Tekanan darah pada penderita hipertensi sebelum dilakukan terapi

pijat refleksi kaki.

c. Tekanan darah pada penderita hipertensi setelah dilakukan pijat

refleksi kaki

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan

data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2012).Dalam penelitian ini

yang merupakan data sekunder adalah gambaran umum lokasi

penelitian yaitu Puskesmas pejeruk .


H. Prosedur Penelitian

1. Alat dan Bahan

a) Spigmomanometer

Gambar 3.2. Spigmomanometer

Sumber: Dokumentasi Pribadi

b) Stetoskop

Gambar 3.3. Stetoskop

Sumber: Dokumentasi Pribadi


2. Prosedur Pelaksanaan

a) Pijat Refleksi Kaki

1) Meminta izin kepada Direktur Poltekkes Mataram

2) Meminta izin ke perawat Penelitian dan Pengembangan Daerah

(Bilitbangda) Kota Mataram

3) Meminta izin kepada Kepala Puskesmas Ampenan

4) Peneliti membuat Etical Clearence

5) Peneliti bekerja sama dengan perawa dan kader untuk

mengumpulkan sekelompok responden yang terpilih untuk diberikan

relaksasi otot progresif dan pijat refleksi.

6) Menanyakan secara detail identitas pasien.

7) Jelaskan mengenai penelitian yang akan dilakukan dan prosedur

penelitian.

8) Jelaskan tentang pelaksanaan Pijat Refleksi Kaki. Pijat Refleksi kaki

diberikan 3 sesi berturut – turut atau diberikan 3 hari berturut - turut,

satu sesi yaitu latihan pada pagi hari sore hari. Relaksasi otot

progresif diberikan selama 10 – 15 menit.

9) Informasikan kepada responden mengenai tujuan terkait dengan

pengalaman yang akan dirasakan terhadap Pijat Refleksi kaki.

10) Berikan lembar persetujuan menjadi responden (informed Consent)

jika responden bersedia berpartisipasi dalam penelitian.

11) Ukur tekanan darah responden sebelum pelaksanaan relaksasi

Pijat Refleksi kaki.


12) Ciptakan suasana yang tenang.

13) Bimbing responden untuk melakukan napas dalam sebelum

memulai gerakan pijat refleksi.

14) Lalukan gerakan pijat refleksi pada kaki dari gerakan 1 sampai

dengan gerakan 9.

15) Ukur tekanan darah responden setelah pelaksanaan Pijat

Refleksi.

I. Analisis Data

analisa data dapat dilakukan menggunakan 2 tahap:

a. Analisis Univariat

Analisa digunakan untuk mendapatkan gambaran distribusi

responden yaitu dengan cara membuat tabel distribusi frekuensi.

Berdasarkan tabel tersebut variabel-variabel yang diteliti yaitu

pengaruh pijat refleksi kaki terhadap perubahan tekanan darah

penderita hipertensi.

b. Analisis bivariat

Analisa yang dilakuakan dengan tabulasi silang antara dua

variabel independen dan variabel dependen.Analisa bivariat yang

digunakan untuk mengetahui penurunan pijat refleksi kaki

terhadap perubahan tekanan darah penderita hipertensi. Sebelum

dilakukan uji statistik terlebih dahulu dilakukan uji normalitas untuk

mengetahui data berdistribusi normal atau tidak.Jika berdistribusi


normal maka Uji.Uji-t dipergunakan untuk menganalisis data

dengan variabel bebas nominal (2 Nilai) dengan variabel

tergantung yang berskala numerik.Uji – t (untuk 2 kelompok

independen). (Sudigdo, 2008)

Analisa data dengan paired sample t-test untuk menilai

tekanan darah pre-post test dan uji beda antara kelompok

relaksasi otot progresif dengan pijat refleksi kaki menggunakan

independent sample t-test. Dengan hasil uji statistic independent

sample t-test menunjukkan nilai p value 0,05 Jika tidak

berdistribusi normal maka uji alternatif dengan uji statistik Mann-

Whitney.

J. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan

peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat

terhadap suatu obyek atau fenomena. Definisi operasional ditentukan

berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam peneliti

(Nursalam, 2015).
Tabel 1 : Definisi Operasional Terapi Pijat Refleksi Kaki Menurunkan
tekanan darah Pada Penderita Hipertensi

No. Variabel Definisi Parameter Alat ukur Skala

operasional data

1 2 3 4 5 6

1. Variabel suatu praktik - -


memijat titik-
independen
titik tertentu
terapi pijat pada tangan
dan kaki
refleksi kaki
dengan
tujuan untuk
memperoleh
kesehatan
seluruh
anggota
tubuh.
Dilakukan 9
gerakan

2. Variabel Tekanan spignoma Hasil Rasio


darah
independen
adalah hasil nometer pengukuran
tekanan darah pengukuran
tekanan tekanan
darah yang
terdiri dari darah sistol
tekanan
darah dan diastole
sistolik dan
diastolic. dengan

satuan

mmHg.
K. Kerangka Kerja
Populasi
Teknik pengambilan sampel
(Purposive Sampling).

Sampel Perlakuan

Kelompok Pijat Refleksi Kaki

Pengukuran Tekanan
Darah Pretest

Intervensi

Pengukuran Tekanan Darah Postes

Pengumpulan data

Tabulasi data

Pengelolaan Data

Analisis Efektivitas

Gambar 3.2 Kerangka Kerja Penelitian Pengaruh terapi pijat refleksi kaki
terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di
PUSKESMAS PEJERUK pada tahun 2020

Anda mungkin juga menyukai