Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep/ kerangka berfikir merupakan dasar pemikiran pada

penelitian yang dirumuskan dari fakta-fakta, observasi dan tinjauan pustaka.

Kerangka konsep memuat teori, dalil atau konsep-konsep yang dijadikan

dasar dan pijakan untuk melakukan penelitian. (Arisetiawan,2011;h,54)

Variabel bebas Variabel terikat

Lama penggunaan Kejadian spotting


kontrasepsi suntik pada akseptor KB
suntik

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau

ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu

konsep pengertian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status

perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit dan sebagainya.

(Soekidjono,2012;h,103)

1. Variabel independent atau bebas

Variabel independent (bebas) adalah variabel risiko atau sebab.

(Soekidjo,2012;h,104).

Variabel bebas atau independent sering disebut juga variabel

prediktor, stimulus, input, antenendent atau variabel yang mempengaruhi.

39
40

Variabel bebas merupakan yang menjadi sebab timbulnya atau

berubahnya variabel dependen (terikat). Sehingga variabel independent

dapat dikatakan sebagai variabel yang mempengaruhi.

(Arisetyawan,2011;h,100)

Variabel independent dalam penelitian ini adalah lama penggunaan

kontrasepsi suntik depo medroksiprogesteron (DMPA)

2. Variabel dependent (terikat)

Variabel dependen (terikat) adalah variabel akibat atau efek.

( Soekidjonotoatmojo,2012;h,104).

variabel dependen atau terikat sering juga diseebut variabel kriteria,

respon dan output (hasil). Variabel dependen merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel

independen (bebas). (Arisetyawan,2011;h,101)

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah kejadian spotting

pada akseptor KB suntik.


41

C. Definisi oprasional

Definisi oprasional adalah batasan variabel yang dimaksud, atau

tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan.

( Soekidjo,2012;h,112)

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi oprasional Alat ukur Kategori Skala


1 Variabel Waktu yang digunakan Kuesioner - >1 tahun Nominal
bebas. ibu dalam memakai alat - <1 tahun
Lama kontrasepsi suntik
penggunaan DMPA untuk mencegah
kontrasepsi kehamilan
suntik
(DMPA)

Variabel Perdarahan bercak yang


2 Kuesioner -Ya Nominal
terikat. terjadi selama akseptor -Tidak
Kejadian mengikuti KB suntik
spotting DMPA

D. Hipotesa

Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara dari penelitian. Dengan

demikian kata lain hipotesis merupakan jawaban sementara penelitian,

patokan duga, atau dalil sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan

dalam penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2010; h. 105).

Hipotesis hubungan (Ha) berisi tentang dugaan adanya hubungan

antara dua variabel.(Notoatmodjo,2012;h.11) Hipotesis hubungan (Ha) yaitu:

jika ada hubungan antara lama pemakaian KB suntik

depomedrosiprogesteron asetat (DMPA) dengan kejadian efeksamping

spotting pada akseptor KB suntik.

Hipotesis nol (Ho) ini selalu ada implikasi “tidak ada perbedaan”,

dengan kata lain hipotesis nol dibuat untuk menyatakan sesuatu kesamaan

atau tidak adanya perbedaan yang bermakna antara kedua kelompokatau


42

lebih mengenai suatu hal yang dipermasalahkan.(Notoatmojdo,2012;h.109)

Dikatakan hipotesis nol (Ho) yaitu: jika tidak ada antara lama pemakaian KB

suntik depomedrosiprogesteron asetat (DMPA) dengan kejadian

efeksamping spotting pada akseptor KB suntik

Hipotesa Alternatif (Ha) dalam penelitian ini adalah ‘’Tidak ada

hubungan antara lama penggunaan kontrasepsi suntik dengan kembalinya

kesuburan pada akseptor pasca KB suntik.’’

C. Tempat dan Waktu

1. Tempat penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Ambokulon Kecamatan Comal

Kabupaten Pemalang.

2. Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Juni

2015

D. Rancangan Penelitian

1. Jenis/ Desain Penelitian

Desain penelitian yang diguanakan peneliti adalah analitik yaitu

survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa

fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika

korelasi antara fenomena atau antara risiko dengan efek. Dalam

penelitian (survey) analitik, dari analisis korelasi dapat diketahui seberapa

jauh kontribusi faktor risiko tertentu terdapat adanya suatu kejadian

tertentu (efek).
43

Penelitian ini mengguanakan pendekatan cross sectional yaitu suatu

penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko

dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data

sekaligus pada suatu saat (point time approach). Artinya, tiap subjek

penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan

terhadap status karakteratau variabel subjek pada saat pemeriksaan.

(Soekidjo,2012;h,37-38).

Dalam penelitian ini variabel-variabel independennya adalah lama

penggunaan alat kontrasepsi KB suntik depo medroksiprogesteron

(DMPA) dan variabel dependennya adalah kejadian efek samping

spotting pada akseptor KB suntik progesteron.

2. Populasi, SampelTeknik Sampling

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek

atau subjek yang mempunyai karateristik tertentu dan ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.

(Ayuptriariani,2014;h,62).

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua

akseptor KB suntik DMPA yang berjumlah 151 akseptor di Desa

Ambokulon Kecamatan Comal Kabupaten Pemalang dari bulan

Januari 2014 sampai bulan januari 2015.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi. (Ayuptriariani,2014;h,62).


44

Untuk mempermudah, apabila subyeknya kurang dari 100, lebih

baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian

populasi. Tetapi, jika jumlah subyeknya besar atau lebih dari 100

maka dapat diambil 5%, 10%, 20,%, 25%-30% (saryono,2013;h,169)

Dalam penelitian ini populasi yang dimiliki lebih dari 100, karena

keterbatasan waktu maka peneliti mengambil sampel 30% dari 151

populasi sehingga digunakan sebagai sampel sebanyak 45 akseptor

KB suntik DMPA.

c. Teknik sampling

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan

sampel. (Sugiyo,2012;h,62).

Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple

random sampling. Yaitu pengambilan sampel yang di ambil dari

semua anggota populasi dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada. langkah pengambilan sampel

dengan cara simple random sampling adalah sebagai berikut:

1) Menentukan besar sampel yang diinginkan

2) Buat daftar populasi lengkap dengan nomor urutannya

3) Tulis nomor pada kertas undian, kemudian dilinting.

4) Lakukan undian untuk mengambil lintingan kertas sebanyak

sampel yang diinginkan.

5) Buat daftar nomor sampel yang terpilih.

(Arisetiawan,2011;h93)

Disini penulis mengambil sample sebanyak 45 orang

menggunakan teknik simple random sampling.


45

a) Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu

dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil

sebagai sampel. (Soekidjo,2012;h,130)

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:

(1) Akseptor KB suntik DMPA yang ada di Desa Ambokulon

Kecamatan Comal Kabupaten Pemalang.

(2) Akseptor KB suntik DMPA yang bersedia menjadi

responden.

b) Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang

tidak dapat diambil sebagai sempel. (Soekidjo,2012;h,130)

Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah: Akseptor KB

suntik DMPA yang sakit dan tidak bisa menjadi responden

saat penelitian berlangsung.

Pada saat penelitian tidak ada responden yang masuk

dalam kriteria eksklusi sehingga jumlah sampel masih tetap

yaitu sebanyak 45 responden.

3. Teknik Pengumpulan Data

Data yang akan digunakan dalam peneliti ini adalah :

a. Data primer

Data primer diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan

mengenakan alat pengukuran atau alat pengambil data, langsung

pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari.

(Sugiyo,2012;h,178).
46

Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh

secara langsung dari akseptor KB suntik DMPA secara langsung yang

berupa kuesioner lama penggunaan kontasepsi suntik DMPA dengan

kejadian spotting. Responden diminta untuk memberikan jawaban

terhadap pertanyaan yang diajukan, dan responden menjawab sesuai

dengan yang didalaminya. Penulis menunggu sampai kuesioner

selesai dijawab dan menerangkan kalimat pertanyaan yang

menggunakan bahasa medis sehingga responden jelas dan peneliti

juga menjelaskan maksud dari pertanyaan yang diberikan untuk

mengetahui lama pemakaian dengan kejadian spotting.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain,

tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya,

(Sugiyo,2012;h,178).

Data sekunder dari penelitian ini adalah data peserta akseptor

KB suntik DMPA yang diperoleh dari kader desa, bidan desa, bidan

swasta dan bidan Puskesmas.

c. Prosedur pengumpulan data

1) Prosedur ijin penelitian

a) Peneliti meminta surat ijin studi pendahuluan kepada Direktur

Akademi Kebidanan Pemerintah Kabupaten Kendal pada

tanggal 9 Februari 2015

b) Peneliti mengajukan surat ijin ke KESBANGPOL Kabupaten

Pemalang pada tanggal 10 Februari 2015, setelah


47

mendapatkan rekomendasi diajukan ke BAPPEDA pada

tanggal 11 Februari 2015.

c) Peneliti menyerahkan surat rekomendasi dari BAPPEDA

kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang pada tanggal

23 Februari 2015.

d) Peneliti mengajukan surat ijin penelitian dari Dinas Kesehatan

kabupaten Pemalang ke Kecamatan Comal pada tanggal 23

Pebruari 2015.

e) Peneliti mengajukan surat ijin penelitian dari Kecamatan

Comal ke Kelurahan Desa Ambokulon pada tanggal 24

Februari 2015.

2) Cara pengumpulan data

a) Peneliti mengunjungi satu persatu rumah responden

kemudian peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan

tujuan penelitian secara singkat dari tanggal 24 Februari

sampai dengan tanggal 28 Februari 2015.

b) Peneliti meminta responden untuk menandatangani surat

persetujuan menjadi responden (informed consent) yang

sebelumnya sudah di jelaskan maksud dan tujuan

dilakukannya penelitian.

c) Peneliti memberikan kuesioner kepada responden dan

meminta responden menjawab seluruh pertanyaan yang ada

dalam lembar kuesioner dengan di dampingi oleh peneliti.


48

d) Setelah kuesioner terisi lengkap, peneliti meminta responden

untuk mengembalikan kuesioner kepada peneliti dan mengisi

daftar nama responden.

4. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah

diolah, (Saryono,2013;h,185).

Instrumen penelitian nanti menggunakan kuesioner (pernyataan)

yaitu alat ukur berupa kuesioner dengan beberapa pernyataan

(Hidayat,2007;h.87)

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pertanyaan tertutup

sehingga responden hanya menjawab Ya atau Tidak atau jawaban yang

disediakan oleh peneliti pada pertanyaan yang diberikan . Kuesioner

terdiri dari 2 pertanyaan tentang lama penggunaan suntik DMPA dan

untuk mengetahui kejadian spotting pada akseptor KB suntik.

5. Pengolahan dan analisis Data

a. Teknik Pengolahan Data

1) Editing (Penyuntingan data)

Editing (penyuntingan data) merupakan kegiatan untuk

pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner.

(Notoatmodjo,2012;h.176).

Dalam penelitian ini, proses editing peneliti memeriksa

dengan cara mengumpulkan hasil koesioner dan pemeriksa data

dilakukan setelah data terkumpul, setelah data di kumpulkan dan


49

di periksa satu persatu tidak ada data yang tidak lengkap sehingga

data tidak ada yang dikembalikan lagi kepada responden.

2) Coding (Membuat lembar kode)

Coding adalah kegiatan pemberian data numerik (angka)

terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian

kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisis data

menggunakan komputer. Dalam pemberian kode dibuat juga

daftar kode dan artinya dalam satu buku (code book) untuk

memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu

variabel.(Hidayat, 2007;h. 121-122).

Dalam penelitian ini proses pemberian kode dilakukan pada

setiap kategori menggunakan angka yaitu <1 diberi kode angka 1

tahun dan >1 tahun diberi kode angka 2. Sedangkan pada efek

samping spotting bila jawaban ya diberi kode angka 1 dan bula

tidak diberi kode angka 2 menggunakan komputer untuk diolah

nantinya menggunakan SPSS.

3) Tabulating (Penyusunan)

Tabulating yakni membuat tabel-tabel data, sesuai dengan

tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti

(Notoatmodjo,2012;h. 176).

Dalam hal ini peneliti menghitung semua jawaban yang

mengalami efek samping spotting pada lama pemakaian <1 tahun

dan yang tidak mengalami spotting pada lama pemakaian >1

tahun dan akseptor yang mengalami spotting dengan lama

pemakaian >1 tahun dan yang tidak mengalami spotting dengan


50

lama pemakaian >1 tahun dari responden lalu dimasukkan

kedalam tabel distribusi frekuensi.

b. Analisi data

1) Analisis Univariat

Digunakan untuk mendeskripsikan variabel penelitian guna

memperoleh gambaran atau karateristik sebelum dilakukan

analisa bivariat, (Ayuputri,20114;h,80-81). Dalam penelitian ini

jenis datanya adalah data kategorik yang hanya menjelaskan

angka/ nilai, jumlah danpresentase masing-masing variabel,

dengan menggunakan rumus:

f
P= ×100 %
n

Keterangan:

P = Presentase

f = Jumlah jawaban yang benar

n = Jumlah total pertanyaan

2) Analisis Bivariat

Analisis bivariat yang dilakukan adalah tabulasi silang antara dua

variabel yaitu variabel independent dan dependent. Alasan

menggunakan uji Chi Square salah satu jenis komparatif non-

parametris yang dilakukan pada dua variabel, dimana skala data

kedua variabel adalah nominal.(Ayuputri,2014;h,80-81)

Rumus Chi Square :

xp2 =∑ ¿ ¿
ij
51

Keterangan:
2
xp = Nilai Chi Square

Fij = frekuensi yang diperoleh/diamati

Eij = frekuensi yang diharapkan

Dalam uji kuadrat ini memiliki aturan yang berlaku sebagai berikut:

(a) Bila dalam label 2x2 dijumpai nilai E (harapan) <5, lebih

(20%), maka uji yang digunakan adalah fisher exact test untuk

semua variabel ditetapkan signifikasi drajat penolakan 5%

(P=0,05)

(b) Bila tabel 2x2 tidak dijumpai nilai E (harapan) <5 lebih dari

(20%) maka uji yang dipakai sebaiknya continuity correction.

(c) Bila tabel lebih dari 2x2 maka uji yang digunakan adalah

person Chi Square ada hubungan antara variabel dependent

dengan variabel independent. Bila value >0,05 artinya Ho

diterima Ha ditolak yang berarti tidak ada hubungan antara

variabel independent dengan variabel dependen

(d) Pada uji statistika menggunakan SPSS 16.0

SPSS adalah program komputer yang dipakai untuk analisis

statistika. Sejak tanggal 28 juli 2009, SPSS disebut sebagai

PASW (Predictive Analytics Software). Dalam analisis statistik

ini peneliti menggunakan bantuan SPSS 16.0.


52

6. Etika Penelitian

Masalah etika penelitian kebidanan merupakan masalah yang

sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian kebidanan

berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika harus

diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan yaitu :

a. Informed consent (lembar persetujuan)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar

persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian

dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi

responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti

maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya

(Hidayat,2007;h. 93).

Pada saat penelitian sebelum peneliti membagi kuesioner

peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tujuan

dilakukannya penelitian ini, setelah responden mengerti dan setuju

peneliti meminta persetujuan dari responden dengan cara meminta

responden untuk menandatangani lembar persetujuan menjadi

responden. Jumlah responden yang bersedia menjadi responden

sebanyak 45 responden.

b. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etik kebidanan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat


53

ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data

atau hasil penelitian yang akan disajikan (Hidayat,2007;h.93).

Pada penelitian ini nama responden tidak di cantumkan

namanya untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti hanya

memberikan kode pada lembar kuesioner sesuai dengan urutan

nama responden di daftar nama responden.

c. confidentiality (Kerahasiaan)

Masalah ini merupakan etik dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-

masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang

dilaporkan pada hasil riset (Hidayat,2007;h. 93).

Pada penelitian ini jawaban responden jaga kerahasiaannya

dari orang lain oleh peneliti.

Anda mungkin juga menyukai