PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
penduduk pada tahun 2010 penduduk Indonesia berjumlah 237, 641,326 juta
jiwa dan laju pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun 2000 hingga
tahun 2010 sebesar 1,49 persen per tahun. Data BKKBN menunjukan
(BKKBN,2012)
AKI adalah indikator dampak dari berbagai upaya yang diajukan untuk
meningkatkan derajat kesehatan Ibu. Kematian Ibu tidak akan terjadi tanpa
sehingga tidak terjadi pada kondisi yang beresiko tinggi untuk mengalami
Terlalu”, yaitu terlalu muda, terlalu sering, terlalu banyak dan terlalu tua.
peran penting. Dari 6 indikator Kesehatan Ibu yang menjadi target RPJMN
1
2
dengan Pelayanan KB, yaitu CPR dan unmet need. Hasil SDKI 2012
sejahtera. (Dyahnoviawati,2009;h,28)
badan, 6) Simptotermal yaitu perpaduan antara suhu basal dan lendir servik,
hormonal kombinasi terdapat pada pil dan suntikan/ injeksi, 12) Kontrasepsi
hormon yang berisi progesteron terdapat pada pil, suntik dan implant, 13)
Operatif Wanita (MOW), 15) Metode Operatif Pria (MOP), 16) Kontrasepsi
darurat. (Srihandayani,2010;h,35-36)
Namun demikian banyak juga efek samping yang dikeluhkan oleh akseptor
kejadian akseptor KB yang drop out karena belum memahami dengan baik
insidensi spotting yang tidak teratur dan sedikit atau perdarahan diluar siklus,
penurunan volume darah total per bulan karena kehilngan darah. Pola dapat
prematur.(Annaglasier,2006;h,95)
peminat Depo Noretisteron Enantat. Selain itu karena perminat dari akseptor
KB suntik lebih banyak pada jenis DMPA Jadi bidan saat ini sudah tidak
diperoleh dari bidan Desa dan bidan Swasta diatas maka peneliti memilih
5
jenis KB suntik yang DMPA. Karena disini populasi untuk pemakaian suntik
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Kabupaten Pemalang.
2. Tujuan Khusus
DMPA.
D. MANFAAT PENELITIAN
kontrasepsi suntik.
3. Bagi Masyarakat
Berencana.
4. Bagi Penulis
1 Nama
2 3 4 Desain
5 6
No Judul Penelitian Unit Analisa Hasil Penelitian
3 Tri Peneliti
Anita Hubungan Lama semua akseptor KB penelitian
survei analitik Ada hubungan
1 2 Penggunaan KB 3 suntik Suntik DMPA 4 di Desa dancross 5 lama penggunaan
6
1 Susi Susanti Hubungan lamakejadian
DMPA dengan penggunaan Ngilir Kecamatan
Akseptor KB suntik di sectional
Analitik dan KB Suntik
Tidak ada Depo
Amenorea
KB di Desa Ngilir
suntik terhadap Kendal bandengan
kelurahan crossectional Medroksiprogester
hubungan antara
Kecamatanlibido
penurunan Kendalpada on Asetat (DMPA)
lama penggunaan
(2013)
akseptor kontrasepsi suntik di dengan
KB suntikkejadian
terhadap
Kelurahan Bandengan penurunan di
Amenorea Desa
libido
Kecamatan Kota Kendal Ngilir Kecamatan
(2012) Kendal Kabupaten
Kendal
2 Sri Wahyuni Hubungan lama penggunaan semua akseptor pasca survey analitik Tidak ada
4 Tri Hubungan antara
kontrasepsi suntik lama
dengan Seluruh
KB suntikakseptor dari
yang berada analitik
pendekatan Tidakada yang
hubungan
Handayani pemakaian KB suntik depo
kembalinya kesuburan pada KB suntik DMPA
di Desa Gondoharum di dengan
Case survey
Control hubunganantara
signifikan antara
medroksiprogesteron
akseptor pasca KB suntik di Desa Ambokulon
Kecamatan crossectional lama pemakaian
lama penggunaan
(DMPA)
Desa dengan kejadian
Gondoharum Kecamatan Comal
Pageruyung Kabupaten KB suntik depo
kontrasepsi suntik
efek samping spotting pada
Kecamatan Pageruyung Kabupaten Pemalang
Kendal medroksiprogester
dengan kembalinya
Kabupaten Kendal di Desa
akseptor KB suntik on (DMPA)pada
kesuburan dengan
Ambokulon Kecamatan
(2013) kejadian efek
akseptor pasca KB
Comal Kabupaten Pemalang samping spotting
suntik
(2015) pada akseptor KB
suntik di Desa
Ambokulon
Kecamatan Comal
Kabupaten
Pemalang
8
1
9
10
1. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Susi Susanti pada tahun 2012
adalah dari unit analisa nya adalah semua akseptor pasca KB suntik
3. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Tri Anita pada tahun 2013
adalah dari unit analisa nya adalah semua akseptor KB Suntik DMPA di