Anda di halaman 1dari 12

JM

Volume 7 No. 1 (April 2019)


© The Author(s)

KETIDAKTERATURAN SIKLUS HAID, BERAT BADAN DAN FLOUR ALBUS


TERHADAP AKSEPTOR DEPOPROGESTERON UNTUK
MELANJUTKAN SUNTIK

MENSTRUAL CYCLE IRREGULARITIES, WEIGHT AND FLOUR ALBUS AGAINST


DEPOPROGESTERONE ACCEPTOR TO CONTINUE INJECTIONS

YESI PUTRI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS DEHASEN
Email: yesiputri37@gmail.com

ABSTRAK

Minat akseptor depoprogesteron untuk melanjutkan suntik depoprogesteron sebagai sebuah


kesimpulan kontrasepsi suntik depoprogesteron merupakan salah satu metode kontrasepsi yang
banyak digunakan akseptor.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan
Ketidakteraturan Siklus Haid, Peningkatan Berat Badan dan Flour Albus Terhadap Minat
Akseptor Depoprogesteron Untuk Melanjutkan Suntik Depoprogesteron di Bpm Resti Desa
Sibak Provinsi Bengkulu Tahun 2018. Metode penelitian ini termasuk dalam penelitian
kuantitatif dengan penelitian deskritif analtik dan menggunakan desain Cross Sectional. Data
yang digunakan adalah data primer. Populasi penelitian ini adalah ibu yang menggunakan
suntik depoprogesteron sebanyak 297 pasangan usia subur, sampel penelitian menggunakan
responden 170 orang. Dari hasil penelitian univariat 62,9% minat melanjutkan dan 37,1% tidak
melanjutkan,64,7% siklus haid teratur dan 35,3% tidak teratur, 72,9% peningkatan berat badan
bertambah dan 27,1% bertambah, 60,6% keputihan dan 39,9% tidak keputihan. Berdasarkan
uji chi square didapatkan nilai ketidakteraturan siklus Pvalue 0,09 dan OR 2,425 CI (1,292-
4,550) peningkatan berat badan Pvalue 0,03 dan OR 2,690 CI (1,428-5,064) dan flour albus
Pvalue 0,016 dan OR 2,281 CI (1,213-4,292), sehingga dapat disimpulkan ada hubungan antara
melanjutkan suntik depoprogesteron di Bpm Resti Desa Sibak. Diharapkan dapat dijadikan
masukan minat akseptor untuk melanjutkan suntik depoprogesteron bertujuan untuk meningkat
akseptor dalam mengikuti keluarga berencana.
Kata Kunci: Haid, berat badan, flour albus

ABSTRACT

Depoprogesteron acceptor interest to continue injecting depoprogesteronas a conclusion


depoprogesteron injectable contraceptives is one of the many methods of contraception used by
acceptors. The purpose of this study was to determine the relationship Menstrual Cycle
Disorder, Improved Weight Loss and Flour Albus Against Interests Acceptor Depoprogesteron
To Continue Injectable Depoprogesteron in BPM Bidan Desa Resti Drill Bengkulu Province
Year 2018. This research method included in the quantitative research with descriptive research
analtik and use Desai Cross Sectional. The data used are the indigenous primary. The study
population was women who use injectable depoprogesteron 297 couples of childbearing age,
sample size of 170 people. From the results of the univariate study 62.9% and 37.1% continuing

40 Journal Of Midwifery
interest not to continue, 64.7% regular menstrual cycles irregular and 35.3%, 72.9% increase in
weight gain and a 27.1% increase, 60, 6% white and 39.9% were white. Based on bivariate
statistical test cycle irregularity pvalue value (0.09) and OR 2,425 CI (1.292 to 4.550) increase
in body weight pvalue (0.03) and OR 2,690 CI (1.428 to 5.064) and flour albuspvalue (0.016)
means pvalue<2.281 and OR 0.05 CI (1.213 to 4.292), so that it can be concluded there is a
relationship between continuing injecting depoprogesteron in Bpm Resti Village Sibak. The
results of this study are expected to be used as input acceptor interest to continue injecting
depoprogesteron aims to increase family planning acceptors in following.
Keywords: Menstruation,weight, flower albus

PENDAHULUAN % , Metode operatif wanita 3,1 % , dan


kontap pria metode operatif pria 0,2 % ,
Keluarga Berencana merupakan Pantang Berkala 1,5 %, senggama terputus
program yang ada di hampir setiap Negara 2,2 % , dan metode lainnya 0,4 %. Dilihat
Berkembang termasuk Indonesia, program pengguna keluarga berencana suntik dari
ini bertujuan untuk mengotrol jumlah tahun 1991 sampai 2010yaitu pada tahun
penduduk dengan mengurangi jumlah anak 1991 mengalami kenaikan 11,7 %, 1994
yang dilahirkan oleh perempuan usia 15-49 menjadi 15,2 %, 1998menjadi 21,2 %. 2004
tahun. menjadi 27,8 % dan 2008 mencapai 31,6 %
Metode keluarga berencana suntik telah dengan angka kegagalan sekitar 0,3 per 100
menjadi bagian dari gerakan keluarga wanita selama tahun pertama (Ukik, K. 2013).
berencana nasional serta peminatnya makin Pertumbuhan penduduk di Indonesia
bertambah, tingginya minat pemakai keluarga cukup tinggi setiap tahun. Dilihat dari segi
berencana suntik dikarenakan penggunaannya kuantitas jumlah penduduk Indonesia tahun
aman, sederhana. Salah satu alasan 2015 cukup besar yaitu 252,5 juta jiwa, tetapi
penghentian penggunaan kontrasepsi suntik dari segi kualitas melalui Indeks Pembagunan
adalah munculnya efek samping yang Manusia kondisi Indonesia sangat
dirasakan yaitu gangguan siklus haid, memprihatinkan. Tingginya laju pertumbuhan
keputihan, pertambahan berat badan dan yang tidak diiringi peningkatan kualitas
sampai saat ini tidak ada satupun alat penduduk ini terus dilakukan upaya
kontrasepsi yang bebas dari kegagalan penanganan yaitu dengan program keluarga
maupun efek samping (Marmi, 2015) berencana.
Menurut (World Health Organization) Paradigma baru program Keluarga
tahun 2013 penduduk republik Cina Berencana Nasional telah diubah visinya dari
1.336.718.015 jiwa, negara ini banyak mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia
menggunakan alat kontrasepsi suntik 14,3 %, Sejahtera (NKKBS) menjadi visi untu
India 1.189.172.906 jiwa menggunakan alat mewujudkan “Keluarga Berkualitas Tahun
kontrasepsi suntik 15,9%, Amerika Serikat 2015”. Keluarga yang berkualitas adalah
311.050. 977 jiwa menggunakan kontrasepsi sejahtera, sehat, maju, mandiri, jumlah anak
suntik 13,6 %, disusul Negara di Asia dengan yang ideal, berwawasan kedepan,
jumlah penduduk menempati peringkat 4 bertanggung jawab, harmonis dan bertakwa
yaitu Indonesia yang jumlah penduduknya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
sekitar 245.613.043 jiwa menggunakan alat Kontrasepsi hormonal adalah pilihan
kontarsepsi suntik 32,1% (WHO, 2013). keluarga berencana yang paling banyak
Berdasarkan Hasil Survei Demografi dan dipakai oleh akseptor.Kontrasepsi hormonal
Kependudukan Indonesia pada tahun 2013 memiliki beberapa efek samping yaitu rasa
Pola pemakaian Kontrasepsi terbesar adalah mual, sakit kepala, flour albus, peningkatan
Suntik 31,6 %, Pil 13,2%,Intra Uterine berat badan, nyeri pada mammae, depresi dan
Devices 4,8 % , Implant 2,8 % , Kondom 1,3 ketidakteraturan siklus haid. Salah satu

41 Journal Of Midwifery
metode kontrasepsi modern dengan angka kelahiran total atau total fertility rate
menggunakan suntik yang paling sering TFR. Dengan pengaturan jumlah anak
digunakan adalah (Depo Medroxy tersebut diharapkan keluarga yang mengikuti
Progesteron Acetat) yang berasal dari hormon program ini dapat meningkatkan
alamiah progesteron. Diberikan 3 bulan kesejahteraan dan kualitas kehidupan mereka
dengan dosis 150 mg (Abdul, 2009). (Arikunto, 2010)
Cakupan peserta keluarga berencana baru Berdasarkan penelitian oleh Riastini
dan keluarga berencana aktif di Indonesia (2014) kontrasepsi hormonal suntik Depo-
pada tahun 2017 dengan jumlah Pasangan Medroxyprogesterone Acetate (DMPA)
Usia Subur sebanyak 63,22%, sedangkat yang merupakan salah satu metode kontrasepsi
tidak pernah ber-KB sebesar 18,63%. KB yang banyak digunakan. Kontrasepsi ini
Aktif tertinggi terdapat di Bengkulu yaitu memiliki efektivitas yang baik, tetapi
sebesar 71,98% dan yang terendah di papua memiliki beberapa efek samping. Efek
sebesar 25,73%. Terdapat lima provinsi samping tersebut adalah gangguan haid
dengan cakupan KB aktif kurang dari 50% berupa ketidakteraturan siklus haid, bercak
yaitu Papua, Papua Narat, Nusa Tenggara perdarahan dan perdarahan di luar siklus haid,
Timur, Maluku, dan Kepulauan Riau. peningkatan berat badan dan flour albus pada
Berdasarkan pola dala, pemilihan jenis alat penggunaan kontrasepsi DMPA. Penelitian ini
Kontrasepsi sebagian peserta KB aktif bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
memilih suntikan dan pil sebagai alat penggunaan kontrasepsi hormonal suntik
kontrasepsi bahkan sangan dominan (lebih DMPA dengan peningkatan berat badan.
dari 80%) dibandingkan metode lainnya : Penelitian dilakukan di Puskesmas Lapai
suntikan (62,77%) dan pil (17,24%). Padahal Kota Padang, pada bulan Mei sampai
suntikan dan pil termasuk dalam metode Desember 2013. Jenis penelitian adalah
kontrasepsi jangka pendek sehingga tingkat analitik observasional dengan rancangan
efektifitas suntikan dan pil dalam cross sectional. Sampel adalah akseptor yang
pengendalian kehamilan lebih rendah telah menggunakan kontrasepsi DMPA
dibandingkan jenis kontrasepsi lainnya minimal delapan kali, dengan jumlah 40
(Depkes, 2017). akseptor. Analisis data dilakukan secara
PUS di Bengkulu pada tahun 2017 yaitu bivariat dengan menggunakan uji T. Hasil
sebesar 62.581 Pasangan. Peserta KB baru penelitian menunjukkan 23 akseptor (57.50%)
berjumlah 5.252 (8,4%) terjadi peningkatan mengalami peningkatan berat badan.
sebesar 0,1 dibandingkan dengan capaian Sebagian besar rata-rata peningkatan berat
tahun 2016 8,3% dan KB aktif berjumlah badan dalam satu tahun adalah >0 – 1 kg
46.914 (75%) naik 0,9% jika dibandingkan (47.8% akseptor). Rata rata berat badan
dengan 74,1% cakupan jumlah peserta KB sebelum dan setelah penggunaan kontrasepsi
baru. Alat kontrasepsi yang digunakan DMPA adalah 54.4 kg dan 58.1 kg.
Pasangan Usia Subur diurutkan dari yang
tertinggi merupakan metode KB suntik METODE
49,5%, pil 18,7%, Implan sebesar 13,6%,
IUD 10,7%, Kondom 4,8%, MOW 2,6%, Jenis penelitian ini adalah kuantitatif,
MOP 0,4%. penelitian diarahkan untuk mendeskripsikan
Keluarga berencana atau disingkat KB atau menguraikan suatu keadaan, dengan
merupakan program yang ada dihampir setiap desain penelitian Cross Sectional dimana data
negara berkembang, termasuk indonesia, yang menyangkut variabel independen dan
program ini bertujuan untuk mengontrol variabel dependen dikumpulkan dalam waktu
jumlah penduduk dengan mengurangi jumlah yang bersamaan (Notoadmodjo, 2010)
anak yang dilahirkan oleh perempuan usia 15- Instrumen yang digunakan dalam
49 tahun, yang kemudian disebut dengan penelitian ini adalah kuesioner dengan

42
menggunakan pertanyaan tertutup, kuesioner badan bertambah jika peningkatanya 1-5
ini dikembangkan dalam peneliti sebelumnya. kg pertahun. Skala ukur yang digunakan
Penelitian menggunakan Skala Gutman adalah ordinal. Alat ukur yang digunakan
dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban adalah ceklis, dengan penggolongan
yang tegas diantaranya ya dan tidak, benar- jawaban responden yaitu 0=tidak betambah
salah. 1= bertambah.
Kuesioner digunakan untuk memperoleh 4. Flour albus terhadap keputihan normal
data tentang analisis hubungan tidak berbau, jernih,tidak gatal, keputihan
ketidakteraturan siklus, peningkatan berat tidak normal bau, gatal. Skala ukur yang
badan dan flour albus terhadap minat akseptor digunakan adalah ordinal. Alat ukur yang
depoprogesteron untuk melanjutkan suntik digunakan adalah kuesioner, dengan
depoprogesteron tahun 2018. Data yang penggolongan jawaban responden yaitu
diperoleh berupa skor hasil pengisian 0=tidak keputihan, 1= keputihan.
kuesioner dari responden. Kuesioner disebar
setelah dilakukan uji validitas dan uji Populasi merupakan keseluruhan objek
relibilitas. Uji coba dilakukan untuk penelitian atau objek yang diteliti berupa
mengetahui sejauh mana pemahaman orang, benda, gejala atau wilayah yang ingin
responden terhadap pertanyaan-pertanyaan diketahui penelitiyang menjadi populasi
dari kuesioner yang dibuat. dalam penelitian ini adalah akseptor kb suntik
Gambaran Daerah Penelitian atau depoprogesteron di wilayah bidan resti desa
Informasi Penelitian, sebelum melakukan sibak jumlah populasi 297 orang. Sampel
penelitian dikumpulkan data dengan cara adalah subset yang di cuplik dari populasi,
menggunakan data sekunder dan primer yang yang akan diamati dan di ukur oleh peneliti
didapatkan dari Bps Bidan Resti Desa Sibak Sampel dalam penelitian ini berjumlah 170
Provinsi Bengkulu. orang. Cara pengambilan sampel dengan
Definisi operasional merupakan menggunakan accidental sampling yaitu
pengertian variabel (dalam definisi konsep) pengambilan sampel yang dilakukan dengan
tersebut secara operasional, dan secara nyata mengambil kasus atauresponden yang
dalam lingkup obyek penelitian atau obyek kebetulan ada atau tersedia disuatu tempat
yang diteliti. Definisi operasional dalam sesuai dengan konteks penelitian. Sampel
penelitian ini adalah sebagai berikut: juga harus memenuhi kriteria inklusi,
1. Minat akseptor Depoprogesteron untuk sehingga diperolehjumlah sampel yang
melanjutkan suntik Depoprogesteron diambil adalah 170 orang.
terhadap Dimana akseptor depoprogesteron Instrumen penelitian yang digunakan
memilih tidak melanjutkan atau adalah kuesioner dengan jenis kuesioner
melanjutkan saat menggunakan suntik tertutup dimana responden tinggal memilih
depoprogesteron. Skala ukur yang alternatif jawaban yang telah disediakan
digunakan adalah ordinal. Alat ukur yang sesuai dengan petunjuk dengan tujuan supaya
digunakan adalah kuesioner, dengan lebih mudah mengarahkan jawaban
penggolongan jawaban responden yaitu 0 = responden dan lebih mudah diolah. Peneliti
tidak melanjutkan, 1 = melanjutkan. membagikan kuesioner tersebut dengan
2. Ketidakteraturan siklus haid terhadap memberikan penjelasan terlebih dahulu secara
Siklus haid normal 28 hari, siklus haid singkat tentang cara pengisian kuesioner yang
tidak normal > 30 hari. Skala ukur yang diberikan. Teknik pengumpulan data dalam
digunakan adalah ordinal. Alat ukur yang penelitian ini menggunakan data primer dan
digunakan adalah kuesioner, dengan data sekunder.
penggolongan jawaban responden yaitu Data primer dalam penelitian ini
0=tidak teratur, 1 = teratur. merupakan data yang diperoleh secara
3. Peningkatan berat badan terhadap berat langsung dari responden dengan

43 Journal Of Midwifery
menggunakan Kuesioner yang telah atau potong lintang (cross sectional) dan
disediakan data sekunder yaitu data yang dalam penelitian ini peneliti menggunakan
diperoleh melalui pihak lain, tidak langsung nilai OR.
diperoleh dari subjek penelitiannya data
sekunder didapatkan dari data kunjungan HASIL
ulang berat badan sebelumnya.
Validitas adalah suatu indeks yang Tabel 1 Distribusi Frekuensi Minat
menunjukkan alat ukur itu benar-benar Akseptor Depoprogesteron Untuk
mengukur apa yang diukur. Adapun hasil uji Melanjutkan Suntik Depoprogesteron,
kuesioner setiap pertanyaan untuk masing- Ketidakteraturan Siklus Haid,
masing variabel dilakukan pada 27 responden Peningkatan Berat Badan dan Flour Albus,
dengan nilai r tabel pada tingkat kemaknaan Di Bidan Resti Bengkulu Tahun 2018
5% adalah 0,304. Setiap item pertanyaan
yang berjumlah 42 soal dinyatakan valid.. Variabel N %
Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan Minat Aksseptor
sejauh mana suatu alat pengukur dapat Depoprogesteron
percaya atau dapat diandalkan Adapun uji
reliabilitas pada setiap variabel dinyatakan Melanjutkan 107 62
reliable, yaitu variabel minat akseptor
Tidak
depoprogestero 0,794, variabel Melanjutkan
63 37,1
ketidakteraturan siklus haid 0,763, variabel
flour albus 0,784, dengan tingkat
Siklus Haid
reliabilitasnya adalah sangat realiabel ( >0,80
Teratur 110 64,7
– 1,00 ).
Tidak Teratur 60 35,3
Analisa data adalah suatu metode yang
digunakan untuk mengolah data hasil
Peningkatan Berat Badan
penelitian dalam memperoleh suatu
Bertambah 124 72,9
kesimpulan analisa data diolah menggunakan
Tidak Bertambah 46 27,1
sistem komputerisasi. Analisa univariat yaitu
bertujuan untuk menjelaskan atau
Flour Albus
mendeskripsikan setiap variabel penelitian14. Keputihan 67 39,4
Analisa bivariat merupakan analisa untuk Tidak Keputihan 103 60,6
mengetahui interaksi dua variabel, baik
berupa komparatif, asosiatif, maupun
Sumber: Oleh data komputerisasi 2018
korelatif14. Analisis bivariate digunakan
untuk mengetahui hubungan antara variabel Berdasarkan tabel diatas dari 170
independen dan variabel dependen dengan responden, akseptor yang memiliki minat
menggunakan uji chi square. akseptor depoprogesteron untuk melanjutkan
Dalam bidang kesehatan untuk suntik depoprogesteron adalah sebanyakn107
mengetahui derajat hubungan, dikenal ukuran orang (62,9) sedangkan yang tidak
resiko relative (RR) dan odss ratio melanjutkan didapatkan sebanyak 63 orang
(OR).Risiko relative membandingkan risiko (37,1). Pada tabel 1 dari 170 responden,
pada kelompok terekspose dengan kelompok akseptor yang memiliki ketidakteraturan
tidak terekspose. Sedangkan odss ratio siklus haid yang teratur sebanyak 110 orang
membandingkan odd pada kelompok (64,7%) sedangkan yang siklus haid yang
terekpose. tidak teratur 60 orang (30,3%). Pada tabel I
Ukuran RR pada umumnya digunakan dari 170 orang \responden, akseptor yang
pada desain kohort, sedangkan ukuran OR memiliki peningkatan berat badan yang
biasanya digunakan pada desain kasus control bertambah sebanyak 124 orang (72,9)

44
sedangkan yang peningkatan berat badan peningkatan berat badan.
tidak bertambah sebanyak 46 orang (27,1%). Dari hasil analisis diperoleh nilai OR
Pada tabel I dari 170 responden, akseptor 2,690 artinya ibu yang peningkatan berat
yang memimiliki keputihan sebanyak 67 badanya tidak bertambah untuk melanjutkan
orang (39,4%) sedangkan yang tidak depoprogesteron untuk melanjutkan suntik
keputihan sebanyak 103 orang (60,6%). depoprogesteron diperoleh bahwa ada
terhadap
Tabel 2 Ketidakteraturan Siklus Haid, sebanyak 37 responden (35%) dari 105
Berat Badanb Dan Flour Albus Terhadap minatakseptor depoprogesteron untuk
Akseptor Depoprogesteron Untuk melanjutkan suntik depoprogesteron,
Melanjutkan Suntik Bidan Resti Bengkulu sebanyak responden (36%) dari 65 responden
2018 tidak melanjutkan minat akseptor
depoprogesteron untuk melanjutkan suntik
Variabel Minat akseptor Jumlah depoprogesteron. Hasil uji statistik diperoleh
depoprogestero nilai p = 0,016 maka dapat disimpulkan ada
n hubungan antara flour albus terhadap minat
akseptor depoprogesteron untuk melanjutkan
Ya Tidak N % P OR suntik depoprogesteron.
N % N % Value
Dari hasil analisis diperoleh nilai OR
Ketidakteratura 2,281 artinya ibu yang flour albus tidak
n siklus haid
keputihan untuk melanjutkan minat akseptor
Teratur 67 65,7 38 55,9 68 100 0,09 2,425 depoprogesteron untuk melanjutkan suntik
Tidak Teratur 1,292 -4,550 depoprogesteron.
Peningkatan
berat badan PEMBAHASAN

Bertambah 29 42,6 39 57,4 68 100 0,03 2,690 Minat merupakan salah satu aspek psikis
Tidak 1,428 -5,064 yang dapat mendorong manusia mecapai
Bertambah tujuan.Seseorang yang memiliki minat
Flour Albus terhadap suatu objek, cenderung memberikan
perhatian atau merasa senang yang lebih besar
Keputihan 68 64,8 37 35,2 105 100 0,016 2,281 kepada objek tersebut. Namun, apabila objek
Tidak 1,213 -4,292 tersebut tidak menimbulkan rasa senang,
Keputihan
maka orang itu tidak akan memiliki minat
atas objek tersebut (Sri W, 2012).
Berdasarkan tabel di bawah hasil analis Secara sederhana, minat (interest) berarti
hubungan antara peningkatan berat badan kecendrungan dan kegairahan yang tinggi
terhadap minat akseptor depoprogesteron atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
untuk melanjutkan suntik depoprogesteron Minat merupakan suatu dorongan yang kuat
diperoleh bahwa ada sebanyak 39 responden dalam diri seseorang terhadap sesuatu. Minat
(57,4%) dari 68 responden tidak adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan
melanjutkanminat akseptor depoprogesteron pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
untuk melanjutkan suntik depoprogesteron, menyuruh minat dapat timbul dengan
tidak bertambah sedangkan ada sebanyak 34 sendirinya, yang tenggarai dengan adanya
responden (33,3%) dari 102 responden rasa suka terhadap sesuatu
melanjutkan minat akseptor depoprogesteron Minat adalah keinginan yang di dorong
untuk melanjutkan suntik depoprogesteron.. oleh suatu keinginan setelah selesai melihat,
Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,03 mengamati dan membandingkan serta
maka dapat disimpulkan ada hubungan antara mempertimbangkan terhadap kebutuhan yang

45 Journal Of Midwifery
diinginkan. penyumbatan pembuluh darah (Manuaba dkk,
Kontrasepsi suntik adalah alat 2010) Indikasi kontrasepsi suntik
kontrasepsi berupa cairan yang disuntikan ke depoprogesteron usia reproduksi, diberikan
dalam tubuh wanita secara periodik dan telah memiliki anak maupun yang belum
mengandung hormonal, kemudian masuk ke memiliki anak, ingin mendapatkan
dalam pembuluh darah diserap sedikit oleh kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi,
tubuh yang berguna untuk mencegah pasca persalinan dan tidak menyusui, nyeri
timbulnya kehamilan. Kontrasepsi hormonal haid hebat sering lupa menggunakan pil
jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin kontrasepsi
banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, Cara kerja suntik depoprogesteron yaitu
pemakaiannya yang praktis, harganya relatif menekan ovulasi kadar progestin tinggi
murah dan aman. Depoprogesterin atau sehingga menghambat lonjokan luteinizing
DMPA adalah suatu jenis KB suntik yang hormon (LH) secara efektif sehingga tidak
mengandung 150 mg Depo Medroxy terjadi ovulasi. Kadar follicele stimulating
Progesteron Acetat dan diberikan tiap 3 bulan hormon (FSH) dan (LH) menurun dan tidak
sekali secara IM (Intra Muscular) (Wahid I, terjadi lonjakan LH (LH surge). Menghambat
2011) perkembangan folikel dan mencegah ovulasi.
Jenis kontrasepsi suntikan yang hanya Prpgesteron menurunkan frekuensi pelepasan
mengandung progesterin yaitu Golongan (FSH) dan (LH). Membuat lendir serviks
progesteron, misalnya Depoprovera150 mg isi menjadi kental sehingga penetrasi sperma
1cc disuntikkan tiap tiga bulan. Depo terganggu. Lendir serviks menjadi kental dan
progestin 150 mg isi 3 cc disuntikkan tiap 3 sedikit, mengalami penebalan mukus serviks
bulan, Golongan progestin dengan campuran yang menganggu penetrasi sperma.
esterogen propinate, misalnya sylofem Perubahan-perubahan siklus yang normal
disuntikkan tiap satu bulan. Terdapat dua jenis pada lendir serviks. Secret dari serviks tetap
kontrasepsi hormon suntikan KB. Jenis yang dalam keadaan di bawah pengaruh
beredar di Indonesia adalah yang progesteron sehingga menyulitkan penetrasi
mengandung hormon progesterone Depo spermatozoa (Saifuddin, 2012).
Provero 150 mg, Depo Progestin 150 mg, Kontrasepsi suntik progestin memiliki
Depo Geston 150 mg, Noristerat 200 mg, efektifitas tinggi yaitu 0,3 kehamilan per 100
yang mengandung 25 mg Medroxy perempuan pertahun, asal penyuntikannya
progesteron acetat dan 5 mg estradiol dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang
cypionate yaitu Cylofem (Handayani S, ditentukan. Tingginya minat pemakaian alat
2010). kontrasepsi ini olehkarena murah, aman,
Efektifitas kontrasepsi sangat efektif sederhana, efektif dan dapat dipakai pada
yaitu 0,1-0,4 mg kehamilan per 100 pasca persalinan ( Kusmiran, 2014).
perempuan pertahun. Jenis kontrasepsi ini Keuntungan kontrasepsi suntik
pada dasarnya mempunyai cara kerja seperti depoprogesteron yaitu sangat efektif,
pil. Untuk suntikan yang diberikan 1 bulan pencegahan kehamilan jangka panjang,tidak
sekali, memiliki keuntungan mengurangi berpengaruh pada hubungan suami istri, tidak
resiko lupa minum pil dan dapat bekerja mengandung estrogen sehingga tidak
efektif selama 1 bulan. Efek samping berdampak serius terhadap penyakit jantung,
biasanya terjadi pada wanita yang menderita dan gangguan pembekuan darah, tidak
diabetes atau hipertensi. Efektif bagi wanita memiliki pengaruh terhadap ASI, klien tidak
yang tidak mempunyai masalah penyakit perlu menyimpan pil, sedikit efek samping,
metabolik seperti diabetes, hipertensi, dapat digunakan oleh perempuan > 35 tahun
trombosis atau gangguan pembekuan darah sampai perimenopause, membantu mencegah
serta riwayat stroke. Tidak cocok buat wanita kanker endometrium dan kehamilan ektopik,
perokok, karena rokok dapat menyebabkan menurunkan kejadian penyakit jinak

46
payudara, mencegah beberapa penyebab tidak semua akseptor mengalami
penyakit radang panggul, menurunkan krisis mengalamipeningkatan berat badan, karena
anemia bulan sabit (sickle cell) (Apriyani, efek obat tersebut tidak selalu sama pada
2015). masing-masing individu (Kadus D, 2009).
Efek samping kontrasepsi suntik Pengukuran berat badan digunakan untuk
depoptogesteren yaitu gangguan haid ini yang menilai hasil peningkatan atau penurunan
paling sering terjadi amenorhe, spotting dan semua jaringan yang ada pada tubuh,
metrorhagia. Pola haid yang normal dapat misalnya tulang, otot, organ tubuh, dan cairan
terjadi amenorhe, perdarahan ireguler, tubuh sehingga dapat diketahui status gizi dan
perdarhan bercak, perubahan dalam frekuensi tumbuh kembang.Berat badan juga dapat
yang lama. Efek pada pola haid tergantung digunakan sebagai dasar penghitung dosis dan
pada lama pemakaian. Perdarahan ini makanan yang diperllukan dalam tindakan
termenstrular dan perdarahan bercak pengobatan (Suratun dkk, 2008)
berkurang dengan jalannya waktu, sedangkan Kontrasepsi suntik umumnya
kejadian amenorea bertambah besar. Insiden menyebabkan pertambahan berat badan yang
yang tinggi dari amenore diduga berhubungan bervariasi antara 1-5 kg dalam tahun
dengan atropi endometrium, sedangkan pertama.Bertambahnya berat badan terjadi
sebab-sebab dari perdarahan ireguler masih karena bertambahnya lemak tubuh.
belum jelas, dan nampaknya tidak ada Merangsang pusat pengendali nafsu makan di
hubungan dengan perubahan dalam kadar hipotalamus yang menyebabkan akseptor
hormon. DMPA lebih sering menyebabkan makan lebih dari pada biasanya (Pusmaika R.
perdarhan. Amenore adalah tidak datangnya 2010).
haid pada setiap bulan selama akseptor Flour albus adalah suatu cairan selain
mengikuti KB suntik. darah yang keluar dari liang vagina yang
Ketidakseimbangan hormon pada berwarna putih seperti sagu, kekuning-
repsoduksi wanita yang mana diketahui kuningan atau kental baik yang berbau atau
hormon tersebut harus dalam komposisi yang tidak berbau. Flour albus dapat bersifat
tepat untuk mengetahui kapan pembentukan fisiologis maupun patologis dan merupakan
sel telur pada indung telur. Pada wanita siklus manifestasi gejala dari hampir semua
haid rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun penyakit kandungan (Wiknjasastro, 2007).
hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua Penyebab keputihan secara umum
wanita memiliki siklus haid yang sama, menurut Kuncoro yaitu memakai pakaian
kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari dalam yang ketat dari bahan sintetis, memakai
hingga 30 hari. Biasanya haid rata-rata 5 hari, pentyliner dan jarang menggantinya,
kadang-kadang haid juga dapat terjadi sekitar melakukan personal hygine yang salah,
2 hari sampai 7 hari. Umumnya darah yang Sering bertukar celana dalam atau handuk
hilang akbibat menstruasi adalah 10 ml, dengan orang lain, kebersihan vagina yang
hingga 80 ml per hari tetapi biasanya dengan kurang terjaga, kelelahan yang amat sangat,
rata-rata 35ml per harinya. mengalami stress, memakai sembarang sabun
Peningkatan berat badan adalah untuk membasuh vagina Hormon yang tidak
berubahnya ukuran berat, baik bertambah seimbang, sering berganti-ganti pasangan
atau berkurang akibat dari konsumsi makanan dalam melakukan hubungan sex (Kuncoro,
yang diubah menjadi lemak dan disimpan di 2012).
bawah kulit. Pada pemakain kontrasepsi jenis Faktor-faktor yang berhubungan dengan
suntik terdapat salah satuefek samping yang kejadian keputihan seperti pekerjaan.
mengabikatkan peningkatan berat badan. Pekerjaan ibu adalah kegiatan sehari-hari
Peningkatan berat badan yang berlebihan yang dilakukan oleh seorang ibu dengan
merupakan salah satu efek samping dari maksud untuk memperoleh penghasilan.
penggunaan kontrasepsi 3 bulanan. Namu Keputihan tidak bisa dipungkiri salah satunya

47 Journal Of Midwifery
oleh kondisi fisik wanita yang terkuras energi Trichomonas vaginalis yang berbentuk
maupun psikisnya sebab mengerjakan lonjong, bersilia, dan dapat bergerak berputar
pekerjaan berat atau aktivitas ekstra lainnya. putar secara cepat. Penyakit ini dapat menular
Penyebab keputihan dari keletihan ditandai dengan berbagai cara, namun paling efektif
muncul hanya pada waktu kondisi tubuh dengan jelan coitus. Gejala yang ditimbulkan
sangat capek dan biasa lagi ketika tubuh adalah flour albus yang encer sampai kental,
sudah normal kembali. Banyak wanita berwarna kekuningan, agak bau, serta terasa
mengeluhkan keputihan sangat tidak nyaman, panas dan gatal (Wijanti, 2009)
gatal, berbau bahkan terkadang perih. Salah
satu penyebabnya yaitu masalah kebersihan Hubungan ketidakteraturan siklus haid
pada organ intim. Salah satu penyebabnya terhadap akseptor depoprogesteron untuk
yaitu masalah kebersihan pada organ intim. melanjutkan suntik depoprogesteron
Bila ingin terhindar dari keputihan, wanita
harus selalu menjaga kebersihan daerah Hasil peneliti menunjukkan bahwa
genetalia. Mencuci vagina dengan air kotor, ketidakteraturan siklus haid yang terbanyak
pemeriksaan dalam yang tidak benar, adalah pada golongan tidak teratur yaitu
penggunaan pembilas vagina yang berlebihan, sebesar 34,3%. Diperoleh nilai Pvalue=
pemeriksaan yang tidak haigines, dan adanya 0,009 lebih kecil dari a (0,05) yang berati Ho
benda asing dalam vagina dapat ditolak ada hubungan anatara minat akseptor
menyebabkan keputihan abnormal. Vulva depoprogesteron untuk melanjutkan suntik
haigine merupakan salah satu tindakan untuk depoprogesteron dengan ketidakteraturan
memelihara kebersihan kewanitaan bagian siklus haid. Selain itu nilai Odss Ratio (OR)
luar vulva yang dilakukan untuk sebesar 2,425 dengan tingkat kepercayaan
mempertahankan kesehatan dan mencegah 170% CI (1,294 -4,550). Disimpulkan bahwa
infeksi (Bahari, 2012) responden yang memiliki ketidakteraturan
Estrogensebagai kontrasepsi bekerja siklus haid untuk melanjutkan suntik
dengan jalan menghambat ovulasi melalui depoprogesteron dibandingkan dengan
fungsi hipotalamus-hifofosisi-ovarium, responden tidak melanjutkan yang
menghambat perjalanan ovum atau ketidakteraturan siklus haid teratur.
implantasi. Sedangkan progesterone bekerja Menurut (Septia Nur Pratiwi, 2012) Dari
dengan cara membuat lender serviks lebih hasil analisa data yang dilakukan peneliti
kental hingga penetrasi dan transportasi Septia Nur Pratiwi dengan
sperma, perjalanan ovum dalam tuba, menggunakanChi-Square diperoleh ρ = 0,000
implantasi dan menghambat ovulasi melalui dimana nilai ρ ≤ 0,05 yang berarti bahwa H0
fungsi hipotalamus-hipofosis-ovarium. Efek ditolak, sehingga terdapat hubungan antara
samping pemberian kontrasepsi hormonal pemakaian metode kontrasepsi
sesuai dengan kadar hormon yang depoprogesteron dengan ketidakteraturan
dikandungannya kelebihan hormon estrogen siklus haid pada ibu usia subur di Puskesmas
dapat menimbulkan keputihan. Pakis Surabaya. Dari hasil penelitian
Mikroorganisme yang dapat didapatkan bahwa dari 33 responden yang
menyebabkan terjadinya keputihan Jamur memakai kontrasepi hormonal sebanyak 23
Candida albicansul merupakan jamur yang orang (69,7%) dan yang mengalami siklus
tidak menimbulkan gejala, tetapi dalam haid sebanyak 18 orang (54,5%) sedangkan
keadaan tertentu dapat menyebabkan gejala yang tidak mengalami siklus haid p 5 orang
infeksi dari mulai yang ringan sampai berat. (15,2%). Sedangkan pada kontrasepsi non
Keputihan yang disertai gejala atau tanpa hormonal didapatkan 10 orang (30,3%), yang
gejala tetapi jika dilakukan pembikan sekret terdiri dari 1 orang (3%) yang mengalami
vagina akan terlihat jamur candida. Parasit ketidakteraturan siklus haid dan 9 orang
dapat juga menyebabkan keputihan adalah (27,3%) tidak mengalami ketidakteraturan

48
siklus haid. progesteron yang mempermudah perubahan
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil karbohidrat dan gula menjadi lemak, sehingga
peneliti Nurwati tahun 2014 di Puskesmas lemak di bawah kulit bertambah, selain itu
hasil analisis dengan Chi Square untuk hormon progesteron juga menyebabkan nafsu
mengetahui suntik depoprogesteron di dapat makan bertambah dan menurunkan aktivitas
p-Value =0,08, sehingga dapat disimpulan ada fisik, akibatnya pemakaian kontrasepsi suntik.
hubungan yang bermakna ketidakteraturan
siklus haid dengan suntiik depoprogesteron.34 Hubungan flour albus terhadap minat
Berdasarkan uji statistic yang dilakukan, akseptor depoprogesteron untuk
penulis berasumsi bahwa ketidakteraturan melanjutkan suntik depoprogesteron
siklus haid mempengaruhui perubahan
hormonal, usia, strers dan kelelahan, sehingga Hasil penelitian menunjukkan bahwa
hal ini sangat berpengaruh terhadap suntik flour albus responden yang terbanyak berasal
depoprogesteron. dari meningkat adalah tidak keputihan yaitu
sebesar 35,2%. Diperoleh nilai Pvalue=0,014
Hubungan peningkatan berat badan lebih besar dari a (0,05) yang berarti Ho
terhadap akseptor depoprogesteron untuk ditolak ada hubungan antara minat akseptor
melanjutkan suntik depoprogesteron depoprogesteron untuk melanjutkan suntik
depoprogesteron dengan flour albus. Selain
Hasil penelitian menunjukkan bahwa itu didapatkan nilai Odds Ratio sebesar 2,281
peningkatan berat badan responden yang dengan kepercayaan 170% CI (1,213-4,292).
terbanyak berasal dari meningkat adalah Disimpulkan bahwa responden yang flour
peningkatan berat badan yaitu sebesar %. albus dari tidak keputihan berpeluang kali
Diperoleh nilai Pvalue=0,03 lebih kecil dari a lebih melanjutkan dalam minat akseptor
(0,05) yang berarti Ho ditolak ada hubungan depoprogesteron untuk melanjutkan suntik
antara minat akseptor depoprogesteron depoprogesteron di wilayah Puskesmas Ipuh
untukmelanjutkan suntik depoprogesteron Desa Sibak dengan responden yang
dengan peningkatan berat badan. Selain itu keputihan.
didapatkan nilai Odds Ratio sebesar 2,690 Menurut penelitian Fakhidah tahun 2014
dengan kepercayaan 170% CI (1,213-4,292). bahwa kejadian keputihan dapat dipengaruhui
Disimpulkan bahwa responden yang oleh lama pemakaian kontrasepsi hormonal
peningkatan berat badan dari tidak meningkat karena ketidakseimbangan hormon dalam
berpeluang kali lebih melanjutkan dalam tubuh wanita. Ketidakstabilan ekosistem pada
minat akseptor depoprogesteron untuk vagina akan menyebabkan keputihan,
melanjutkan suntik depoprogesteron di kestabilan ekosistem vagina akan dapat
wilayah Puskesmas Ipuh Desa Sibak dengan dipengaruhui sekresi (keluarnya lendir) statur
responden yang peningkatan berat badan hormonal (masa pubertas, kehamilan,
berasal dari meningkat. menopause), benda asing Intra Uterine
Pendapat lainnya menyatakan Devices tampon dan obat yang dimasukan di
penggunaan jangka panjang kontrasepsi dalam vagina. Obat-obatan (kontrasepsi).
suntik dapat memicu terjadinya peningkatan Terjadinya keputihan dalam menggunakan
berat badan, gangguan emosi, dan jerawat suntik depoprogesteron karena hormon
karena penggunaan suntikan hormonal yang progesteron mengubah flora dan pH vagina,
lama dapat mengganggu keseimbangan sehingga jamur mudah tumbuh dan
hormon estrogen dan progesteron dalam menimbulkan keputihan.
tubuh sehingga mengakibatkan terjadi Hasil peneliti sejalan dengan hasil
perubahan sel yang normal menjadi tidak peneliti Hesti pajar sari tahun 2015 peneliti
normal. Risiko kenaikan berat badan menggunakan Chi Square dan jika nilai <5,0
kemungkinan disebabkan karena hormon di dapatkan variabel yang memili hubungan

49 Journal Of Midwifery
dengan kejadiaan flour albus yaitu minat SARAN
suntik depoprogesteron dengan nilai p sebesar
0.012 < 0,05 dan sebesar 0,289, maka Untuk memahami akseptor
kekuatan hubungan rendah (0,20-0,399). depoprogesteron dalam ber kb, minat
Berdasarkan uji statistik yang dilakukan, akseptor depoprogesteron akseptor
penulis berasumsi bahwa Flour Albus depoprogesteron selanjutnya lebih baik dalam
merupakan pengaruh suntik depoprogesteron mendapatkan kenyamnan dalam ber kb.
dan merupakan masalah bagi akseptor, karena Hasil penelitian ini diharapkan dapat
flour albus dan mempengaruhui akseptor dijadikan sebagai masukan informasi yang
suntik depoprogesteron. bertujuan untuk memberikan minat akseptor
depoprogesteron untuk melanjutkan suntik
KESIMPULAN depoprogesteron untuk melanjutkan suntik
depoprogesteron.
Dari hasil penelitian yang telah Dapat melakukan peneliti lebih lanjut
dilakukan oleh peneliti yang berjudul dengan variabel yang diteliti dan analisa
hubungan ketidakteraturan siklus haid, dengan metode penelitiaan kualitatif maupun
peningkatan berat badan, flour albus terhadap dianalisa sampai pada analisa multivariat.
minat akseptor depoprogesteron untuk
melanjutkan suntik depoprogesteron di DAFTAR PUSTAKA
wilayah bidan Resti Desa Sibak Provinsi
Bengkulu Tahun 2018 dapat disimpulkan Abdul S. 2009. Panduan Praktis Pelayanan
sebagai berikut: Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina
Dari hasil penelitian didapatkan 64,7% Pustaka-Sarwono Prawirohardjo.
responden yang siklus haidnya teratur, 74,7% Apriyani Y. 2009. Rekomendasi Praktik
responden berat badanya bertambah, 72,9% Pilihan Untuk Penggunaan Kontrasepsi.
responden yang mengalami flour albus, Jakarta EGC.
62,9% responden yang melanjutkan suntik Arikunto S. 2010. Prosedur Penelitian
depoprogesteron di Wilayah Bidan Resti Desa Pendekatan Praktik. Yogyakarta : Rineka
Sibak Provinsi Bengkulu Tahun 2018. Cipta.
Ada hubungan antara ketidakteraturan Bahari. 2012. Cara Mudah Atasi Keputihan.
siklus haid terhadap minat akseptor Jogjakarta : Buku Biru.
depoprogesteron untuk melanjutkan suntik Depkes RI. 2017. Presentase KB Aktif
depoprogesteron dg OR 2,425(1,292-4,550) Menurut Metode Kontrasepsi Indonesia.
di Wilayah Bidan Resti Desa Sibak Provinsi Ernawati. 2010. Pemasaran Industri Jasa
Bengkulu Tahun 2018. Kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset.
Ada hubungan antara peningkatan berat Handayani S.2010. Buku Ajar Pelayanan
badan terhadap minat akseptor Keluarga Berencana.Yogyakarta :
depoprogesteron untuk melanjutkan suntik Pustaka Rihama.
depoprogesteron dg OR 2,690 (1,428-5,064) Kasdu D. 2009. Problem dan Solusi
di Wilayah Bidan Resti Desa Sibak Provinsi Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta :
Bengkulu Tahun 2018. Selemba Medika.
Ada hubungan antara flour albus Kuncoro. 2012. Gejala penyebab dan
terhadap minat akseptor depoprogesteron pencegahan keputihan.
untuk melanjutkan suntik depoprogesteron dg Kusmiran. 2011. Kesehatan Reproduksi
OR 2,281 (1,213-4,292) di Wilayah Bidan remaja dan wanita. Jakarta : Selemba
Resti Desa Sibak Provinsi Bengkulu Tahun Medika.
2018. Manuaba, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan,
Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta :
EGC.

50
Marmi. 2015. Buku Ajar Pelayanan
KB.Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Maulana. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta :
EGC.
Notoadmodjo S. 2010. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Prawirohardjo S. 2008. Ilmu Kandungan
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu . 2017
Pusmaika R. 2010. Kesehatan Reproduksi
Wanita. Jakarta : Trans Info Media.
Saifuddin A. 2012. Buku Panduan Praktisi
Pelayanan Keluarga Berencana.
Jakarta :Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Setiyanigrum. 2014. Pelayanan Keluarga
Berencana & Kesehatan Reproduksi.
Jakarta : TIM.
Sri W. 2012. Deskritif Teoritik Minat Belajar.
Suratun, dkk. 2008. Pelayanan Keluarga
Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta: Trans Info Media.
Ukik K. dkk. 2013. Kinerja Penyuluhan
Keluarga Berencana di Indonesia:
Pedoman Pengujian Efektivitas Kinerja
pada Era Desentralisasi. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Nasional..
Wahid I. 2011. Promosi Kesehatan Untuk
Kebidanan. Jakarta : Selemba Medika.
WHO. 2015. Word Health Organization.
Wijanti. 2009. Kesehatan Reproduksi &
Kontrasepsi. Jakarta : Trans Info Media.
Wiknjosastro, H. 2007. Ilmu Kandungan.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.

51 Journal Of Midwifery

Anda mungkin juga menyukai