Abstrak
KB suntik 3 bulanan memiliki beberapa efek samping yang sering tidak dipahami oleh para penggunanya. Salah
satu efek samping adalah gangguan system kardiovaskuler, yaitu hipertensi. Kacang kacangan terutama kedelai
dikenal sebagai makanan yang mengandung protein, serat, isoflavon, isoliasin yang dapat mengatasi hipertensi.
Bagi akseptor yang mengalami hipertensi dengan mengkonsumsi kacang kacangan terutama jenis kedelai dan
kacang tunggak dapat menurunkan resiko aterosklerosis, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi. Penelitian
ini menggunakan teknik korelasi dengan pendekatan cross sectional dimana sample di ambil secara random
sampling sejumlah 186 dari 347 populasi. Alat ukur yang digunakan Spiknomanometer dan stetoskop dengan uji
statistik Chi Kuadrat ( x² ) satu sampel. Hasil penelitian pada 186 akseptor yang mengalami hipertensi sebesar
10,2 %. Sedangkan akseptor yang tekanan darahnya normal sebesar 89,8 %. Dari uji statistik di dapatkan Chi
kuadrat hitung sebesar 117,763 dengan harga Chi kuadrat tabel pada dk=1 dan taraf kesalahan 5 % adalah
3,841. x² hitung > x² tabel yaitu 117,763 > 3,841, maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti ada hubungan
konsumsi kacang kacangan dengan terjadinya hipertensi pada akseptor KB suntik 3 bulanan di Kecamatan
Ranuyoso tahun 2019. Pada penelitian ini sebagian besar responden tidak mengalami hipertensi. Hal ini
didukung dengan mayoritas akseptor yang selalu mengkonsumsi kacang kacangan dan didukung oleh usia yang
masih muda yaitu 20 – 35 tahun. Sehingga diharapkan bagi akseptor yang mengalami hipertensi dapat
melakukan usaha dalam upaya memperbaiki tekanan darah.
Kata kunci: KB Suntik 3 Bulan; Kacag- kacangan; Hipertensi
Abstract
KB 3 monthly injections have few side effects which are often not understood by its users. One side effect is a
disorder of the cardiovascular system, namely hypertension. Soy nuts primarily known as a food that contains
protein, fiber, isoflavones, which can be overcome isoliasin hypertension. For acceptors who had hypertension
with particular types of nuts consumed soy and cowpea can reduce the risk of atherosclerosis, heart disease and
high blood pressure. This study uses correlation techniques with cross sectional approach in which samples were
collected by random sampling of 186 of 347 population. The measurement used Spiknomanometer and
stethoscope with Chi Square (x ²) of one sample. Results of research on 186 acceptors who had hypertension at
10.2%. While normal blood pressure acceptor of 89.8%. From test Chi squared statistic in getting a price
calculated at 117.763 Chi squared tables at dk = 1 and standard error 5% is 3.841. x ² count> table in which x ²
117.763> 3.841, then Ho is rejected and Ha accepted means there are no nuts consumption relationships with the
occurrence of hypertension in three monthly injections of family planning acceptors in Ranuyoso District in 2019.
In this study, most respondents did not have hypertension. This is supported by a majority of acceptors by eating
nuts and supported by the young age of 20-35 years. So that expected for acceptors who have hypertension can
conduct business in an effort to improve blood pressure.
Key words: 3 KB Inject Monthl; Beans; Hypertension
2
ibu pemakai kontrasepsi suntik 3 bulanan di kemudian menurunkan renin angiotensi,
Kecamatan Ranuyoso Tahun 2019. sehingga bisa menurunkan hipertensi.
Kejadian hipertensi \ Berdasarkan Dari penelitian yang dilakukan
pada akseptor KB suntik 3 bulanan di
Kecamatan Ranuyoso diketahui bahwa semua
Tidak
Tiap atau 100 % responden mengkonsumsi kacang
mengkon
hari
sumsi
kacangan jenis kacang kedelai dan kacang
konsumsi
kacang kacangan tunggak. Pada umumnya semua penduduk
terutama ibu akseptor KB suntik 3 bulanan di
wilayah Kecamatan Ranuyoso setiap hari
Hipotensi 0 0 mengkonsumsi kacang–kacangan jenis
Normal 167 0 kedelai dan kacang tunggak. Alasan ibu
Hipertensi 19 0 mengkonsumsi kacang – kacangan setiap hari
Jumlah 186 0 karena harganya murah dan mudah didapat.
Sumber : Data Primer 2019 Banyak faktor yang mendukung yang
Berdasarkan data pada tabel diatas menyebabkan responden setiap hari
diketahui bahwa akseptor KB yang mengkonsumsi kacang–kacangan diantaranya
mengkonsumsi kacang kacangan setiap hari adalah pekerjaan responden dimana petani
tekanan darahnya yang mengalami hipotensi sebesar 40,8 % dan buruh tani sebesar 38,2
0, normal sebanyak 167 orang (89,8 %) %. Penghasilan mereka kurang mencukupi,
hipertensi sebanyak 19 orang (10,2 %) dan selain itu kondisi wilayah Kecamatan
yang tidak mengkonsumsi kacang – kacangan Ranuyoso adalah daerah kebun dan lahan
tidak diteliti atau hasilnya 0. Setelah kering, sehingga tanaman yang paling cocok
menganalisa data secara manual maupun dengan lahan mereka adalah jenis kacang –
dengan komputer atau SPSS (terlampir) kacangan yang tidak memerlukan banyak air,
menggunakan uji Chi-Square ( x² ) satu sehingga masyarakat setiap hari selalu
sampel ordinal, berdasarkan dk = 1 dan taraf mengkonsumsi kacang – kacangan untuk lauk
kesalahan yang ditetapkan 5 % maka harga pauk. Pendapat Kosworo,S.www.Ebox
Chi kuadrat tabel = 3,841 dan didapatkan Chi pangan.com yang menyatakan bahwa bagi
Kuadrat hitung sebesar 117,763. Dengan masyarakat yang status gizinya rendah atau
demikian maka harga Chi Kuadrat hitung lebih sedang, kacang – kacangan berperan dalam
besar dari Chi Kuadrat tabel ( 117,763. > 3,841 menyumbang protein dan gizi lain yang
), hal ini berarti ho ditolak dan ha diterima, diperlukan. Asam amino dalam proteinnya
artinya ada hubungan konsumsi kacang – akan saling melengkapi dengan asam amino
kacangan dengan terjadinya hipertensi pada dalam protein beras / nasi, membentuk
akseptor KB 3 bulanan. susunan asam amino sesuai dengan pola
yang dianjurkan FAO / WHO.
Pembahasan Terjadinya hipertensi
Konsumsi kacang – kacangan pada Hipertensi merupakan keadaan
akseptor KB suntik 3 bulanan perubahan dimana tekanan darah meningkat
Secara umum,prinsip utama dalam melakukan secara kronik atau dikatakan darah tinggi jika
makan sehat adalah “gizi seimbang “ dimana pada saat duduk tekanan sistolik mencapai
mengkonsumsi beragam makanan yang 140 mmHg atau lebih atau tekanan diastolik
seimbang dari kuantitas dan kualitas yang mencapai 90 mmHg atau keduanya. (
terdiri dari sumber karbohidrat, sumber protein http;www.cermin dunia kedokteran.com ).
hewani dan sumber protein nabati,sumber Beberapa faktor yang mengakibatkan
vitamin dan mineral. Kacang kedelai dikenal terjadinya hipertensi sering kali menjadi
sebagai makanan terbaik kadar proteinnya, penyebab diantaranya aterosklerosis (
dapat mencapai 35% dari beratnya. Didalam penebalan dinding arteri yang menyebabkan
kacang kedelai terdapat kandungan berupa hilangnya elastisitas pembuluh dara),
karbohidrat, protein, vitamin, mineral, serat, keturunan , bertambahnya jumlah darah yang
dan isoflavon, sebagian besar kedelai terdiri dipompa ke jantung, penyakit ginjal, kelenjar
dari protein, serat, isoflafon, isoliasin, maka adrenal, dan sistem saraf simpatis. Pada
dengan zat–zat tersebut kacang kedelai dapat kelenjar adrenal melalui jalur mineralokortikoit,
mengatasi hipertensi.. progesteron akan dikonfersi menjadi 11
Isoliasin dan isoflavon yang terkandung deoksikosteron oleh enzim 21 hidroksilase,
dalam kedelai dilaporkan berporensi yang kemudian akan dikonfersi menjadi
menurunkan kadar kolesterol total, LDL, dan kortikosteron oleh enzim 11β hidroksilase
trigliserid (tetapi tidak menurunkan HDL), untuk selanjutnya kortikosteron sebagai bahan
sehingga menurunkan aldosteron dan dasar pembentuk aldosteron. ( Arfian,S.2002 ).
3
Konsekuensi klinis kelebihan aldosteron aorta akan menurun sehingga dapat
adalah retensi natrium dan air, peningkatan meningkatkan terjadinya arterosclerosis yang
volume cairan ekstra sel dan hipertensi. Selain dapat meningkatkan tekanan darah. Selain itu
itu juga terjadi hipernatremia, hipokalemia dan keadaan status gizi juga berpengaruh, karena
alkalosis metabolik Aldosteronisme primer kekurangan atau kelebihan salah satu unsur
merupakan bentuk hipertensi endokrin dan gizi (karbohidrat, lemak, dan protein) dapat
mungkin terdapat pada 1 sampai 2 persen meningkatkan tekanan darah. Dalam hal ini
penderita hipertensi. Aldosteronisme sekunder ststus gizi responden dapat dinilai cukup, hal
timbul pada keadaan dimana terdapat ini dapat disimpulkan mengenai pola
penurunan tekanan arteriola glomerulus ginjal, pemenuhan kebutuhan nutrisi sehari-hari
sehingga menyebabkan perangsangan sistem mereka. Kebutuhan nutrisi mereka dapat
renin angiotensin. Angiotensin merangsang terpenuhi meskipun untuk gizi seimbang masih
produksi aldosteron. Penyakit Hipertensi kurang, konsumsi utama mereka adalah nasi (
berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 nasi putih, nasi jagung, nasi tepungan)
jenis yaitu : sayuran, ikan kadang kadang, kacang-
1. Hipertensi Primer atau Esensial kacangan setiap hari. Nasi merupakan sumber
adalah Hipertensi yang tidak atau karbohidrat yang dibutuhkan tubuh untuk
belum diketahui penyebabnya proses metabolisme, sayuran, ikan, dan
(terdapat pada kurang lebih 90 % dari kacang –kacangan merupakan sumber vitamin
seluruh hipertensi). Hipertensi primer dan protein yang sangat dibutuhkan oleh tubuh
kemungkinan memiliki banyak terutama untuk zat pembangun dan untuk
penyebab : beberapa perubahan pada mengganti sel–sel tubuh yang rusak. Pada
jantung dan pembuluh darah saat tubuh seseorang dikatakan sehat, hal ini
kemungkinan bersama sama berarti seluruh sistim yang ada dapat berjalan
menyebabkan meningkatnya tekanan dengan baik, tidak ada hambatan dan
darah. gangguan. Pada saat terjadi penyimpangan –
2. Hipertensi Sekunder adalah Hipertensi penyimpangan kecil maka tubuh yang sehat
yang disebabkan sebagai akibat dari dapat dengan segera mengatasinya.
adanya penyakit lain. Jika penyakitnya Akseptor KB suntik 3 bulanan perlu
diketahui maka disebut hipertensi mengetahui bagaimana zat yang terkandung
sekunder. Pada sekitar 5–10% dalam kontrasepsi mereka yaitu estrogen dan
penderita hipertensi penyebabnya progesteron bekerja dalam tubuh, hal apa
adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1– yang dapat ditimbulkan, bagaimana cara
2% penyebabnya adalah kelainan mengatasinya dan bagaimana pula upaya
hormonal atau pemakaian obat yang dilakukan untuk mencegahnya sehingga
tertentu (misalnya pil KB) tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan.
Faktor resiko hipertensi beberapa Hubungan konsumsi kacang–kacangan
diantaranya dapat dikendalikan atau dikontrol. terhadap terjadinya hipertensi
Faktor resiko yang dapat dikendalikan atau Setelah menganalisa data secara manual
dikontrol yaitu obesitas, kurang olah raga, diet, maupun dengan kompiuter menggunakan Chi
minum kopi, pil KB. Faktor resiko yang tidak Kuadrat ( x² ) satu sampel, Berdasarkan dk = 1
dapat dikendalikan atau tidak dapat dikontrol dan taraf kesalahan yang ditetapkan 5 % maka
yaitu umur, jenis kelamin, dan genetic. harga Chi Kuadrat Tabel = 3,841. ( lampiran ),
(http:www. Cermin Dunia dan didapat Chi Kuadrat hitung sebesar
Kedokteran.com/index.php option=com). 117,763. Dengan demikian maka harga Chi
Berdasarkan tabel tekanan darah akseptor KB Kuadrat hitung lebih besar dari Chi Kudrat
suntik 3 bulanan menunjukkan bahwa Tabel (117,763 . 3,841), hal ini berarti ho
sebagian besar responden tekanan darahnya ditolak dan ha diterima, artinya ada hubungan
normal sebanyak 167 orang atau 89,8% dan konsumsi kacang – kacangan terhadap
yang tekanan darahnya mengalami hipertensi terjadinya hipertensi. Dapat terlihat
sebanyak 19 orang atau mencpai 10,2%. berdasarkan hasil penelitian pada akseptor KB
Banyak faktor yang mendukung yang suntik 3 bulanan sebesar186 responden yang
menyebabkan responden tidak mengalami mengkonsumsi kacang – kacangan 89,8 %
hipertensi diantaranya usia responden, dimana tekanan darahnya normal dan 10,2 %
sebesar 79,1 % responden masih berusia 20 – mengalami hipertensi
35 tahun. Umur mereka masih muda, kejadian Hipertensi dikelompokkan dalam dua
hipertensi meningkat pada saat umur golongan besar yaitu primer dan sekunder.
seseorang mencapai separuh baya khususnya Hipertensi primer artinya hipertensi yang
pada usia > 40 tahun. Karena seiring dengan belum diketahui penyebabnya dengan jelas.
bertambahnya usia maka elastisitas dinding Sedangkan hipertensi sekunder yang
4
penyebabnya boleh dikatakan dengan pasti, Kesimpulan Dan Saran
misalnya ginjal yang tidak berfungsi, Kesimpulan
pemakaian kontrasepsi hormonal, dan Dari hasil penelitian yang telah
terganggunya keseimbangan hormon yang dilaksankan maka dapat disimpulkan bahawa:
merupakan faktor pengatur tekanan darah. 1. Berdasarkan Dari penelitian yang
Kacang–kacangan memberikan sekitar 135 dilakukan pada akseptor KB suntik 3
kkal per 100 gram bagian yang dapat dimakan. bulanan di Kecamatan Ranuyoso
Jika kita mengkonsumsi kacang – kacangan diketahui bahwa 186 responden atau 100
sebanyak 100 gram ( 1 ons ) maka jumlah itu % responden mengkonsumsi kacang
akan mencukupi sekitar 20 % kebutuhan serat kacangan jenis kacang kedelai dan
perhari. Isoliasin dan isoflavon yang kacang tunggak.
terkandung dalam kedelai dilaporkan 2. Berdasarkan dari hasil pengolahan data
berpotensi menurunkan kadar kolesterol total, dari 186 responden sebesar 167 orang
LDL, dan trigliserid (tetapi tidak menurunkan atau 89,8 % tekanan darahnya normal
HDL), sehingga menurunkan aldosteron dan dan yang tekanan darahnya mengalami
kemudian menurunkan renin angiotensi, hipertensi sebanyak 19 orang atau
sehingga bisa menurunkan hipertensi. mencpai 10,2 %.
Banyak faktor yang mendukung yang 3. Berdasarkan hasil analisa data dapat
menyebabkan responden tidak mengalami diambil kesimpulan menggunakan Chi
hipertensi diantaranya usia responden, dimana Kuadrat ( x² ) satu sampel, Berdasarkan
sebesar 79,1 % responden masih berusia 20 – dk = 1 dan taraf kesalahan yang
35 tahun. Umur mereka masih muda, kejadian ditetapkan 5 % maka harga Chi Kuadrat
hipertensi meningkat pada saat umur Tabel = 3,841. ( lampiran ), dan didapat
seseorang mencapai separuh baya khususnya Chi Kuadrat hitung sebesar 117,763.
pada usia > 40 tahun. Karena seiring dengan Dengan demikian maka harga Chi
bertambahnya usia maka elastisitas dinding Kuadrat hitung lebih besar dari Chi Kudrat
aorta akan menurun sehingga dapat Tabel ( 117,763 . 3,841 ), hal ini berarti ho
meningkatkan terjadinya arterosclerosis yang ditolak dan ha diterima, artinya ada
dapat meningkatkan tekanan darah. Selain itu hubungan konsumsi kacang – kacangan
keadaan status gizi juga berpengaruh, karena terhadap terjadinya hipertensi.
kekurangan atau kelebihan salah satu unsur
gizi (karbohidrat, lemak, dan protein) dapat Saran
meningkatkan tekanan darah. Dalam hal ini Saran yang dpat diberikan penulis ari
ststus gizi responden dapat dinilai cukup, hal kesimpulan diatas adalah:
ini dapat disimpulkan mengenai pola 1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan
pemenuhan kebutuhan nutrisi sehari-hari dapat menambah dan
mereka. Kebutuhan nutrisi mereka dapat mengembangkan ilmu pengetahuan
terpenuhi meskipun untuk gizi seimbang masih dan memberikan informasi kepada
kurang, konsumsi utama mereka adalah nasi masyarakat mengenai pola konsumsi,
(nasi putih, nasi jagung, nasi tepungan) dan pemakaian alat kontrasepsi,
sayuran, ikan kadang kadang, kacang– hipertensi
kacangan setiap hari. Nasi merupakan sumber 2. Bagi petugas kesehatan diharpkan
karbohidrat yang dibutuhkan tubuh untuk lebih insentif dalam memperhatikan
proses metabolisme, sayuran, ikan, dan dan memberikan informasi serta
kacang–kacangan merupakan sumber vitamin masukan dalam melakukan
dan protein yang sangat dibutuhkan oleh tubuh penyuluhan terkait dengan alat
terutama untuk zat pembangun dan untuk kontrasepsi, hipertensi dan pola
mengganti sel–sel tubuh yang rusak. Pada konsumsi.
saat tubuh seseorang dikatakan sehat, hal ini
berarti seluruh sistim yang ada dapat berjalan Daftar Pustaka
dengan baik, tidak ada hambatan dan Abrahan. (2005). Kontrasepsi Suntik di dunia.
gangguan. Pada saat terjadi penyimpangan – http ://WWWInfo.Kb.Co.Id 25 Maret 2010
penyimpangan kecil maka tubuh yang sehat Arfian,S.dkk. (2002). Syindroma Defisiensi
dapat dengan segera mengatasinya. Beberapa Enzim 17 Alfa Hidroksilase Pada Aminore
hal yang telah dijelaskan diatas merupakan hal Primer Dengan Genotip 46 XY. Fakultas
yang menunjang responden dalam penelitian Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD
ini, sehingga sebagian besar responden tidak Dokter Soetomo
mengalami kenaikan tekanan darah (hipertensi Arikunto, S. (2002). Prosedur Suatu Penelitian
). Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta
5
Ati kamil . (2008). Kontrasepsi.
http//www.Kompas .com. 12 Mei 2008
Departemen Kesehatan RI. (2006). Buku
Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta:YBP-SP
Hartanto, Hanafi, dr.(2004). KB dan
Kontrasepsi. Jakarta : CV. Muliasari
Hasan, Iqbal . (2004). Analisis Data Penelitian
Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara
Kanisius .(2007). Antioksidan Alami dan
Radikal Bebas. Yogyakarta : Kanisius
(anggota IKAPI)
Karnadi,J. (2007). Medical Dictionary Definition
of Hipertensi. http//www.Cermin dunia
kedokteran, 28 Maret 2010
Kosworo, S. (2010). Kacang-kacangan.
http//www.ebox pangan.com, 12 April
2010
Manuaba, Idabakes, Bde, Prof.Dokter .(1998).
Ilmu Kibadanan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan
Bidan. Jakarta: EGC
Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta
Nursalam. (2003). Konsep Dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika
Prawirohardjo, Sarwono .(2005). Ilmu
Kandungan. Jakarta: YBP-SP
Price, Silfia.A dan Wilson Loraine.M. (1995).
Patososiologi Edisi 4. Jakarta : EGC
Trilamtono, Lily Ismudiati dkk (2003). Buku
Ajar Kardiologi. Jakarta : Gaya Baru
Speroff. (2002). Afalieble online.
http:Id.wikipedia.org/wiki/keluarga
berencana 20 Maret 2010
_____ .(2010). hhtp//www.Id-Wiki
pedia.Org/Wiki/Kacang 20 Maret 2010
_____.(2010). hhtp//www..Cermin Dunia
Kedokteran.Com. 20 Maret 2010
_____.(2008). KB Suntik Paling Digemari Ibu –
Ibu, 30 Maret 2010