ABSTRAK
Berdasarkan dara BKKBN Provinsi Riau pada tahun 2016 jumlah akseptor IUD 3,91%. Laporan
Puskesmas Muara Lembu tahun 2019 jumlah Akseptor IUD 5,9%. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Pemakaian Metode Kontrasepsi
Jangka Panjang Pada Pasangan Usia Subur Di UPTD Kesehatan Puskesmas Muara Lembu
Tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian analitik dengan rancangan case control.
Populasi dalam penelitian ini adalah akseptor KB aktif di Puskesmas Muara Lembu yang
berjumlah 1688 dengan jumlah sampel 200 orang yaitu 100 kelompok kasus dan 100 kelompok
kontrol. Pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi. data di analisa secara Univariat
dan Bivariat dengan uji Chi-Square. Hasil analisa univariat didapatkan = separoh responden
menggunakan kontrasepsi IUD yaitu 50%, sedangkan 50% lainnya tidak menggunakan
kontrasepsi IUD, 88 orang (44%) responden yang tingkat pengetahuan nya cukup, 123 orang
(61,5%) yang tidak mendapatkan dukungan suami, 121 orang (60,5%) yang tidak mendapat
dukungan dari petugas kesehatan dan 112 orang (56%) yang memiliki sikap positif. Hasil uji
statistik terdapat hubungan pengetahuan p=0,002, dukungan suami p=0,000, peran petugas
kesehatan p=0,043 dan tidak terdapat hubungan sikap p=0,887 dengan dengan pemakaian
kontrasepsi IUD (Intra Uterine Device). Diharapkan hasil penelitian ini dapat di jadikan acuan
bagi akseptor KB aktif di tempat penelitian dan dapat meningkatkan cakupan pemakaian Alat
Kontrasepsi IUD (Intra Uterine Device) pada akseptor KB aktif dengan cara memberikan
penyuluhan tentang keunggulan kontrasepsi IUD.
Kata Kunci : Pengetahuan, dukungan suami, peran petugas kesehatan, sikap, pemakaian
kontrasepsi IUD.
Referensi : 17 Buku, 11 Jurnal (2009 – 2018)
ABSTRACT
Based on the data of BKKBN Riau Province in 2016 the number of IUD acceptors was 3.91%.
Muara Lembu Puskesmas report in 2019 the number of IUD Acceptors is 5.9%. The purpose of
this study was to determine the Factors Influencing the Low Usage of Long-Term Contraception
Methods in Fertile Age Couples at UPTD Health Muara Lembu Health Center in 2019. This
type of research is a type of analytic study with a case control design. The population in this
study was active family planning acceptors in Muara Lembu Health Center, which totaled 1688
with a sample of 200 people, 100 case groups and 100 control groups. Data processing using
computerization. Univariate and Bivariate data were analyzed using Chi-Square test. Univariate
analysis results found = half of respondents using IUD contraception is 50%, while the other
50% do not use IUD contraception, 88 people (44%) respondents have sufficient level of
knowledge, 123 people (61.5%) who do not get husband support, 121 people (60.5%) did not
have the support of health workers and 112 people (56%) had positive attitudes. Statistical test
results show that there is a relationship between knowledge p = 0.002, husband support p =
0,000, the role of health workers p = 0.043 and there is no relationship between attitude p =
0.887 with the use of contraceptive IUD (Intra-Uterine Device). It is hoped that the results of
this study can be made a reference for active KB acceptors at the research site and can increase
the scope of use of the IUD Contraception Device (Intra Uterine Device) on active KB acceptors
by providing counseling about the superiority of the IUD contraception.
Keywords: Knowledge, husband's support, the role of health workers, attitudes, use of IUD
contraception.
References: 17 Books, 11 Journals (2009 - 2018)
PENDAHULUAN 118.048.783 perempuan. Pertumbuhan
penduduk ini tentu saja akan berimplikasi
Keluarga Berencana (KB) merupakan secara signifikan terhadap perkembangan
tindakan yang membantu individu atau ekonomi dan kesejahteraan Negara
pasangan suami istri untuk mendapatkan (Sulistyawati, 2011).
objektif tertentu, menghindari kelahiran
yang tidak diinginkan, mengatur interval di Berdasarkan data Badan Kependudukan
antara kehamilan, mengontrol waktu saat dan Keluarga berencana Nasional (BKKBN)
kelahiran dalam hubungan suami istri dan tahun 2017 jumlah pasangan usia subur
menentukan jumlah anak dalam keluarga (PUS) di Indonesia adalah sebanyak
(WHO, 2009). 47.665.847 jumlah peserta KB Baru
sebanyak 13,46 % dan jumlah peserta KB
Laju pertumbuhan penduduk di aktif sebanyak 75,10%, dan pengguna
Indonesia tidak dapat dihindari semua itu MKJP diantaranya IUD sebanyak 6,81%
ditentukan oleh tingkat kelahiran serta implan 9,63%, MOW 1,64%, MOP 0,16%,
kematian dan Indonesia merupakan sebuah pengguna MKJP jauh lebih rendah jika
negara berkembang dengan laju dibandingkan pengguna KB suntik 49,93%
pertumbuhan penduduk yang tinggi, yaitu dan pil 26,36% (Profil Kesehatan Indonesia,
sebesar 1,49% per tahun. Hasil sensus 2017).
publikasi BPS pada Agustus 2010, jumlah
penduduk Indonesia adalah 237.556.363 Hasil SDKI 2012 menunjukkan angka
jiwa, terdiri atas 119.507.580 laki-laki dan kelahiran total (TFR) sebesar 2,6 TFR ini
tidak mengalami penurunan dalam kurun KB suntik 48,5% dan pil 27 % (Profil
waktu 10 tahun terakhir sejak SDKI 2002 - Kesehatan Provinsi Riau, 2015).
2003. Angka fertilitas pada usia remaja juga
masih tinggi, yang ditandai dengan angka Metode kontrasepsi jangka panjang
kelahiran menurut kelompok umur (Age- (MKJP) merupakan metode kontrasepsi
Specific Fertility Rate/ASFR) sebesar 48 per yang paling efektif. Bila dilihat dari data
1.000 pada umur 15 -19 tahun. Kemajuan justru terdapat kecenderungan pola
yang dicapai adalah meningkatnya median pemakaian kontrasespi non MKJP, dimana
usia kawin pertama wanita dari 19,8 tahun, dari 57% Contraceptive Prevalence Rate
menjadi 20,1 tahun, meskipun masih belum (CPR) sebesar 43,7% menggunakan non
sesuai dengan yang diharapkan, yaitu 21 MKJP dan 10,6% yang menggunakan
tahun dan tingkat prevalensi pemakaian MJKP. Pola penggunaan MKJP cenderung
kontrasepsi atau Contraceptive Prevalence menurun 18,7% pada tahun 1991 menjadi
Rate (CPR), yang menunjukkan tingkat 10,6% tahun 2012. Tingginya penggunaan
kesertaan ber-KB di antara pasangan usia non MKJP juga terjadi pada akseptor KB
subur (PUS) mencapai 61,9%.. Sebanyak baru yaitu sebesar 82,48%, sedangkan yang
57,9% di antaranya menggunakan cara KB menggunakan MKJP hanya sebesar 17,52%
modern, dengan peningkatan sebesar 0,5% (SDKI, 2012).
dari 57,4% dalam 5 tahun terakhir (SDKI
2007). Nasution (2011) dalam Sri Maryani
(2012) menyatakan penggunaan alat
Berdasarkan data Badan Kependudukan kontrasepsi oleh pasangan usia subur
dan Keluarga berencana Nasional (BKKBN) didasari oleh banyak faktor diantaranya
tahun 2016 jumlah pasangan usia subur faktor kesehatan, tingkat pengetahuan
(PUS) di Provinsi Riau adalah sebanyak tentang kontrasepsi dan dukungan, peran
1.088.559 jumlah peserta KB Baru sebanyak petugas kesehatan dalam mengajak akseptor
15,56% dan jumlah peserta KB aktif untuk menggunakan alat kontrasepsi MKJP,
sebanyak 72,99%, dan pengguna MKJP peran dari suami serta sikap dari ibu sendiri.
diantaranya IUD sebanyak 3,91% implan Menurut Hartanto (2004) dalam Sri Maryani
7,80%, MOW 1,39%, MOP 0,11%, (2012) mengatakan bahwa faktor dukungan
pengguna MKJP jauh lebih rendah jika suami memegang peranan penting karena
dibandingkan pengguna KB suntik 48,97% suami merupakan kepala rumah tangga dan
dan pil 29,73% (Profil Kesehatan Indonesia, pengambilan keputusan dalam rumah tangga
2016). dilakukan oleh suami termasuk pengambilan
keputusan untuk jenis alat kontrasepsi yang
Berdasarkan data dinas kesehatan digunakan.
Provinsi Riau Tahun 2015, jumlah pasangan
usia subur (PUS) di Kabupaten Kuantan Pengetahuan ibu terhadap MKJP
Singingi tahun 2015 sebanyak 54,458 merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah
jumlah peserta KB Baru sebanyak 16,3%% ibu mengadakan penginderaan manusia atau
dan jumlah peserta KB aktif sebanyak hasil tahu ibu terhadap objek metode
87,6%%, dan pengguna MKJP diantaranya kontrasepsi jangka panjang (MKJP) melalui
IUD sebanyak 4,0% implan 16,1%, MOW mata, hidung dan sebagainya, dengan
1,4%, MOP 0,6%, pengguna MKJP jauh sendirinya pada waktu pengindraan sehingga
lebih rendah jika dibandingkan pengguna menghasilkan pengetahuan. Hal tersebut
sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian
dan persepsi terhadap objek, sebagian besar Muaralembu jumlah pasangan usia subur
pengetahuan manusia diperoleh melalui (PUS) tahun 2019 sebanyak 2219 jumlah
mata dan telinga (wawan&Dewi, 2011). peserta KB 1688 dan jumlah peserta KB
aktif sebanyak 66,2%%, dan pengguna
Berdasarkan hasil penelitian yang MKJP diantaranya IUD sebanyak 5,9%
dilakukan oleh Ratih Dwi Arini tahun 2015 implan 10%, MOW 1,5%, MOP 0,6%,
menunjukkan bahwalebih dari separuh pengguna MKJP jauh lebih rendah jika
responden pengguna IUD mendapat dibandingkan pengguna KB suntik 54,7%
dukungan suami, dan responden pengguna dan pil 17,4 % .
IUD memiliki pengetahuan baik. Penelitian
ini menyarankan kepada KPP-KB untuk Berdasarkan data yang peneliti dapat di
lebih mensosialisasikan pemberian atas, peneliti tertarik untuk melakukan
informasi dan pelayanan KIE khususnya penelitian tentang Faktor-Faktor Yang
mengenai kontrasepsi yang aman pada Mempengaruhi Rendahnya Pemakaian
masyarakat terutama IUD agar metode yang Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Pada
dipilih rasional, efektif, efisien dan sesuai Pasangan Usia Subur Di UPTD Kesehatan
dengan perencanaan keluarga dan tujuan Puskesmas Muara Lembu Tahun 2019.
penggunaan alat kontrasepsi.
METODE PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Sri Maryani tahun Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
2012menunjukkan bahwa Hasil penelitian Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
didapatkan variabel yang berhubungan Rendahnya Pemakaian Metode Kontrasepsi
secara signifikan ( p = < 0,01) adalah umur, Jangka Panjang Pada Pasangan Usia Subur
jumlah anak, status kesehatan, pengetahuan Di UPTD Kesehatan Puskesmas Muara
dan dukungan suami. Dukungan suami Lembu Tahun 2019. Jenis penelitian ini
merupakan faktor dominan ke-3 setelah adalah jenis penelitian analitik dengan
pengetahuan dan jumlah anak. Saran perlu rancangan case control. Populasi dalam
meningkatkan dukungan suami dengan penelitian ini adalah akseptor KB aktif di
mengikutsertakan suami pada saat Puskesmas Muara Lembu yang berjumlah
konseling, mensosialisasikan MKJP secara 1688 dengan jumlah sampel 200 orang yaitu
terprogram, meningkatkan motivasi peserta 100 kelompok kasus dan 100 kelompok
non MKJP agar berpindah ke MKJP. kontrol. Pengolahan data dengan
menggunakan komputerisasi. data di analisa
Berdasarkan survey awal yang peneliti secara Univariat dan Bivariat dengan uji
lakukan di UPTD Kesehatan Puskesmas Chi-Square.
HASIL PENELITIAN
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Pemakaian Alat Kontrasepsi IUD (Intra Uterine Device)
Di Puskesmas Muara Lembu Kabupaten Kuantan Singingi
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat kontrasepsi IUD sedangkan 50% lainnya
bahwa dari 200 orang responden terdapat tidak menggunakan kontrasepsi IUD.
100 orang (50%) responden menggunakan
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Pemakaian Alat Kontrasepsi IUD (Intra Uterine Device)
Di Puskesmas Muara Lembu Kabupaten Kuantan Singingi
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat (44%) memiliki pengetahuan cukup dan 32
bahwa dari 200 orang responden terdapat 80 orang (16%) memiliki pengetahuan yang
orang (40%) responden yang memiliki baik.
tingkat pengetahuan kurang, 88 orang
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Dukungan Suami Di Puskesmas Muara Lembu
Kabupaten Kuantan Singingi
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat dukungan suami dan 77 orang (38,5%)
bahwa dari 200 orang responden terdapat mendapatkan dukungan suami.
123 orang (61,5%) yang tidak mendapatkan
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Peran Petugas Kesehatan Di Puskesmas Muara Lembu
Kabupaten Kuantan Singingi
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat dukungan dari petugas kesehatan 79 orang
bahwa dari 200 orang responden terdapat (39,5%) yang mendapat dukungan dari
121 orang (60,5%) yang tidak mendapat petugas kesehatan.
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Di Puskesmas Muara Lembu
Kabupaten Kuantan Singingi
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat orang (44%) yang memiliki sikap negaif dan
bahwa dari 200 orang responden terdapat 88 112 orang (56%) memilki sikap positif.
Tabel 4.6
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Pemakaian Alat Kontrasepsi IUD
(Intra Uterine Device) Di Puskesmas Muara Lembu
Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau
Berdasarkan tabel 4.7 Hasil hubungan disimpulkan ada hubungan yang signifikan
dukungan suami dengan pemakaian alat antara dukungan suami dengan pemakaian
kontrasepsi IUD (Intra Uterine Device) alat kontrasepsi IUD (Intra Uterine Device).
diperoleh dari 123orang responden yang Dari hasil analisis diperoleh pula nilai
tidak mendapat dukungan dari suami, OR=3,571 artinya ibu yang tidak mendapat
terdapat sebanyak 76orang (61,8%) dukungan dari suami memiliki peluang
reponden yang tidak menggunakan alat 3,571 kali lebih besar tidak menggunakan
kontrasepsi IUD. alat kontrasepsi IUD dibandingkan dengan
ibu yang mendapat dukungan dari suami.
Hasil uji statistik diperoleh nilai p
value=0,000 (p < 0,05) maka dapat
Tabel 4.8
Hubungan Peran Petugas Kesehatan Dengan Pemakaian Alat Kontrasepsi IUD
(Intra Uterine Device) Di Puskesmas Muara Lembu
Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau
Tabel 4.9
Hubungan Sikap Dengan Pemakaian Alat Kontrasepsi IUD
(Intra Uterine Device) Di Puskesmas Muara Lembu
Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau
Berdasarkan tabel 4.9 Hasil hubungan disimpulkan tidak ada hubungan yang
sikap dengan pemakaian alat kontrasepsi signifikan antara sikap dengan pemakaian
IUD (Intra Uterine Device) diperoleh dari alat kontrasepsi IUD (Intra Uterine Device).
88 orang responden yang bersikap negatif, Dari hasil analisis diperoleh pula nilai
terdapat sebanyak 45orang (51,1%) OR=1,085 artinya ibu bersikap
reponden yang tidak menggunakan alat negatifmemiliki peluang 1,085 kali lebih
kontrasepsi IUD. besar tidak menggunakan alat kontrasepsi
IUD dibandingkan dengan ibu yang bersikap
Hasil uji statistik diperoleh nilai p positif.
value=0,889 (p > 0,05) maka dapat
Prawirohardjo. 2012. Buku Panduan Praktis Silvia. 2018. Hubungan Pengetahuan Ibu
Pelayanan Kontrasepsi. PT Bina Dan Dukungan Suami Dengan
Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Penggunaan Kontrasepsi IUD.
Jakarta Jurnal Kebidanan : Volume 1,
Nomor 1
Profil Kesehatan Indonesia. 2016.
Pelayanan Keluarga Berencana dan Sulistyawati, A. 2011. Pelayanan Keluarga
pemakaian kontrasepsi. Berencana. Jakarta : Selemba
http://www.depkes.go.id/resources/d Medika
ownload/ pusdatin/profil-kesehatan-
Sri, Maryani. 2012. Dukungan suami dalam Wawan, A dan Dewi, M. 2011. Teori &
pemilihan kontrasepsi angka Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
panjang di Wilayah kerja Puskesmas Perilaku Manusia. Nuha Medika :
Kecamatan Mataram Jakarta Timur. Yogyakarta
Naskah Publikasi
Wiknjosastro H. 2005. Ilmu Kebidanan.
Syaiffudin. 2006. Anatomi Fisiologi Untuk Edisi ke 4 Cetakan ke 2. Jakarta :
Mahasiswa Keperawatan, Edisi 3. Yayasan Bina Pustaka
Jakarta : EGC
Yunita, M. 2017. Hubungan
Wandari. 2017. Faktor Yang Berhubungan Pendidikan, Sumber Informasi
Dengan Penggunaan Kontrasepsi Metode Kontrasepsi Dan Dukungan
IUD Didapatkan Bahwa 52% petugas kesehatan Dengan
Responden Tidak Menggunakan Penggunaan Metode Kontrasepsi
Kontrasepsi IUD. Jurnal Kebidanan : Pasangan Usia Subur Usia < 20
ISSN 1233 - 0812 Tahun. Jurnal Kebidanan, Volume 1
Nomor 1