ABSTRAK
Keperawatan Keluarga berencana (KB) merupakan suatu upaya untuk menunda dan
menjarangkan kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi bertujuan untuk mewujudkan suatu
keluarga yang sejahtera. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 09 Mei 2017 s.d 07 Juni 2017 di
Puskesmas Lancirang Kabupaten Sidrap. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
faktor-faktor apasaja yang berhubungan dengan pemilihan metode kontrasepsi jangka pendek
(hormonal) di Puskesmas Lancirang Kabupaten Sidrap. Jenis penelitian kuantitatif dengan metode
analitik dan pendekatan cross sectional study. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 30
responden, dengan tekhnik pusposive sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan
program komputer SPSS 11,5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat variabel yang
diteliti memberikan nilai pmemiliki hubungan dengan pemilihan metode kontrasepsi jangka
pendek hormonal di Puskesmas Lancirang Kabupaten Sidrap, yaitu kepercayaan dan budaya
nilai (p=0,653), umur nilai (p=0,471) dan pendidikan nilai (p=0,656). Kesimpulan dari penelitian
ini adalah faktor kepercayaan dan budaya, umur, dan pendidikan tidak memiliki hubungan yang
signifikan dengan pemilihan metode kontrasepsi jangka pendek hormonal di Puskesmas Lancirang
Kabupaten Sidrap Tahun 2017.
Suntik 18 60
Populasi dan Sampel
Populasi adalah sekumpulan objek, Total 30 100
orang atau keadaan yang memiliki satu
karakteristik umum yang sama (Tjuju, Berdasarkan table 1 menunjukkan
2016). Populasi dalam penelitian ini bahwa dari 30 responden yang
adalah semua akseptor KB yang berada mengalami mengunakan jenis
di wilayah kerja Puskesmas Lancirang kontrasepsi pil sebanyak 12 orang (40%)
Kabupaten Sidrap. dan suntik sebanyak 18 orang (60%).
Sampel dalam penelitian ini
menggunakan purposive sampling yaitu
akseptor KB jangka pendek diwilayah
kerja Puskesmas Lancirang Kabupaten
Total 30 100
Berdasarkan tabel 6 diperoleh data
bahwa hasil penelitian dari 30 responden
Berdasarkan table 4 menunjukkan menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
bahwa dari 30 responden yang antara pendidikan dengan pemilihan
bependidikan rendah sebanyak 10 orang metode kotrasepsi dengan nilai P=0,656.
(33,3%) dan berpendidikan tinggi
sebanyak 20 orang (66,7%).