P-ISSN : 2774-289X
Volume 4 Nomer 3
92 | ISSN : 2656-9167
ABSTRAK
Pendahuluan: Keluarga Berencana (KB) adalah program yang dirancang untuk membantu individu atau pasangan
suami istri mencapai tujuan tertentu, menghindari persalinan yang tidak perlu, mendapatkan persalinan yang
diinginkan, mengatur interval kehamilan, mengontrol waktu kehamilan yang berkaitan dengan suami istri dan
menentukan jumlah orang. KB sDepoprovera merupakan salah satu metode KB Suntik yang diberikan selama 3
bulan sekali. Efek samping yang biasa timbul pada pengguna akseptor tersebut adalah spotting. Tujuan dari
literature review adalah untuk mereview faktor apasajakah yang menyebabkan stres perawat di ruang gawat
darurat. Metode: Literatur review dilakukan berdasarkan issue, metodologi, persamaan dan proposal penelitian
lanjutan. Dari 8 penelitian yang digunakan 2 diantaranya menggunakan metode penelitian srudi kasus dan 5 yang
lain menggunakan metode cross sectional dan 1 menggunakan metode multisenter dan studi kelompok.
Populasinya adalah seluruh akseptor KB Depo provera dan sampel yang digunakan adalah sebagian maupun
akseptor KB Depo provera. Hasil: Berdasarkan 8 penelitian didapatkan bahwa sebagian keluhan yang dialami
responden maupun klien pada pengguna akseptor KB Depoprovera adalah mengeluh spotting, amenorhea, dan
ada penelitian yang dilakukan pada awal penggunakan depoprovera mengeluh spotting dan lama-kelamaan
spotting akan berhenti dengan sendirinya namun berganti dengan amenorhea, terdapat 2 studi kasus penggunaan
terapi selama 7 hari akan menhilangkan keluhan yang dialami klien pada kasus tersebut.. Diskusi: spotting dan
amenorhea merupakan salah satu efek samping yang banyak dikeluhkan pengguna akseptor depoprovera perlu
diamati dan dikaji.
Kata kunci: akseptor, depoprofera, spotting
side effects of
contraceptive
used so that
acceptors
can have a good
understanding
of the
contraceptives
used.
6 Sinaga E Hubungan Pemakaian survey 85 kasus angket Bahwa dari 85
S (2018) Alat Dan Obat analiti kasus ibu yang
Kontrasepsi k menggunakan
Suntikan Dengan dengan kontrasepsi
Gangguan Menstruasi tipe suntikan 1
Di Klinik Nirmala explan bulan yang
atory mengalami
resear polimenore
ch atau spotting
denga sebanyak 50
n kasus
desain (100%)
cross sedangkan ibu
section yang
al menggunakan
kontrasepsi
suntikan 3
bulan yang
mengalami
amenore
sebanyak 23
kasus (65,71%)
dan yang
mengalami
spotting
sebanyak
12 kasus
(34,29%).
Hasil uji
statistik dengan
menggunakan
uji chi square
didapat
nilai ρ = 0,01 <
0,05 dan X2 =
41,77
berarti ada
hubungan
pemakaian alat
dan obat
kontrasepsi
suntikan dengan
gangguan
menstruasi pada
taraf 95%
CI sebesar 1,84-
4,61, artinya ibu
yang
menggunakan
alat kontrasepsi
suntikan sebesar
1-4 kali
mengalami
gangguan
menstruasi di
Klinik
Nirmala.
7 Syeva S Asuhan Kebidanan Study 1 klien manejeme Asuhan yang
(2019) Pada Akseptor Kb kasus n diberikan kasus
Suntik 3 Bulan kebidanan ini adalah
Dengan Spotting Di 7 lagkah pemberian pil
Bpm Agustina Sri varney kontrasepsi
Wahyuni Kecamatan kombinasi 2x1
Bergas Kabupaten (30-35 μg
Semarang etinilestradiol
selama 7 hari),
ibuprofen
(sampai 800
mg, 3x/hr untuk
5 hari),
dukungan moril
dan konseling
vuva hygiene.
Setelah di
lakukan asuhan
selama 7 hari
maka diperoleh
hasil keadaan
umum baik,
tidak ada
masalah
potensial yang
muncul, ibu
tidak cemas dan
merasa nyaman,
bercak darah
berhenti, ibu
bersedia datang
ke sarana
kesehatan bila
ada keluhan dan
ibu tetep
menggunakan
kontrasepsi
suntik 3 bulan.
8 Debbie Perubahan Siklus Cross 90 orang. Kuesioner Hasil penelitian
Cahya Menstruasi pada section 45 orang menunjukkan
Wenang Akseptor KB Suntik al akseptor bahwa terdapat
dan Ayu Depo KB suntik perubahan
Cahyani Medroksiprogesteron DMPA dan siklus haid
Noviana Asetat (DMPA) dan 45 orang antara penerima
tahun Implan di Wilayah akseptor kontrasepsi
2016 Kerja Puskesmas KB implan suntik
Karanan Kabupaten Dingamegestrol
Trenggalek Acetate
(DMPA) dan
penerima
implan di
Wilayah Kerja
Puskesmas
Kalangan
Kecamatan
Kalangan
Kabupaten
Terengalek
tahun 2016.