Anda di halaman 1dari 13

E-ISSN : 2656-9167

P-ISSN : 2774-289X

1. Pengembangan Emodul Asuhan Kebidanan Kala I Persalinan


(Jusmawanti, Dwi Ghita, Hasrida)
2. Literature Review: Asuhan Kebidanan pada Akseptor Kotrasepsi Depo Provera Dengan
Spotting
(Hamdiyah, Irmayani Ibrahum, Syahriani)
3. Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Pola Tidur Bayi Usia 0-6 Bulan Di PMB Suriyaniti S.St Makassar Tahun
2019
(Umi Kalsum)
4. Perbedaan Hasil Test DDST Pada Bayi Yang Diberi Asi Esklusif Dan Susu Formula
(Nur Ismi Wahyuni, Nurjannah Supardi)
5. Efektifitas Penerapan Progressive Muscle Relaxation Dan Guided Imagery Terhadap Kelelahan Pada
Pasien Kanker Yang Menjalani Kemoterapi Di Rumah Sakit Regional Wilayah Indonesia Timur
(Ekayanti)
6. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Kepatuhan Jadwal Penyuntikan Ulang Depo
Progestin Di Puskesmas Bara-Barayya Makassar
(Sukmawati)
7. Hubungan Komunikasi Terapeutik Dengan Teknik Meneran Pada Ibu Inpartu Kala I RSUD
Palagimata Kota Baubau
(Nurjannah Supardi, Rahayu Eryanti K, Nurfaizah Alza, Rina Inda Sari)
8. Pengaruh Penerapan Counterpressure Untuk Mengurangi Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif
Di Puskesmas batua Raya Makassar
(Nurfaizah Alza, Sutarni Syarif, Nurjannah Supardi, Marlina Azis, Ilmagustriani F Hasan)
9. Literature Review : Asuhan Kebidanan Dengan Serotinus
(St. Nurbaya, Riska Sukemi, Hamdiyah)

Volume 4 Nomer 3
92 | ISSN : 2656-9167

Literature Review: Asuhan Kebidanan pada Akseptor Kotrasepsi Depo


Provera dengan Spotting
Hamdiyah1, Irmayani Ibrahim2, Syahriani3
Pangkajene, Kabupaten Sidrap, Indonesia
STIKES Muhammadiyah Sidrap, hamdiyahliyaaa@gmail.com

ABSTRAK
Pendahuluan: Keluarga Berencana (KB) adalah program yang dirancang untuk membantu individu atau pasangan
suami istri mencapai tujuan tertentu, menghindari persalinan yang tidak perlu, mendapatkan persalinan yang
diinginkan, mengatur interval kehamilan, mengontrol waktu kehamilan yang berkaitan dengan suami istri dan
menentukan jumlah orang. KB sDepoprovera merupakan salah satu metode KB Suntik yang diberikan selama 3
bulan sekali. Efek samping yang biasa timbul pada pengguna akseptor tersebut adalah spotting. Tujuan dari
literature review adalah untuk mereview faktor apasajakah yang menyebabkan stres perawat di ruang gawat
darurat. Metode: Literatur review dilakukan berdasarkan issue, metodologi, persamaan dan proposal penelitian
lanjutan. Dari 8 penelitian yang digunakan 2 diantaranya menggunakan metode penelitian srudi kasus dan 5 yang
lain menggunakan metode cross sectional dan 1 menggunakan metode multisenter dan studi kelompok.
Populasinya adalah seluruh akseptor KB Depo provera dan sampel yang digunakan adalah sebagian maupun
akseptor KB Depo provera. Hasil: Berdasarkan 8 penelitian didapatkan bahwa sebagian keluhan yang dialami
responden maupun klien pada pengguna akseptor KB Depoprovera adalah mengeluh spotting, amenorhea, dan
ada penelitian yang dilakukan pada awal penggunakan depoprovera mengeluh spotting dan lama-kelamaan
spotting akan berhenti dengan sendirinya namun berganti dengan amenorhea, terdapat 2 studi kasus penggunaan
terapi selama 7 hari akan menhilangkan keluhan yang dialami klien pada kasus tersebut.. Diskusi: spotting dan
amenorhea merupakan salah satu efek samping yang banyak dikeluhkan pengguna akseptor depoprovera perlu
diamati dan dikaji.
Kata kunci: akseptor, depoprofera, spotting

LATAR BELAKANG kehamilan yang tidak melanggar hukum


Keluarga Berencana (KB) adalah dan peraturan yang berlaku (Pinem S,
suatu tindakan yang dirancang untuk 2014).
membantu pasangan suami istri Salah satu metode kontrasepsi
menghindari kehamilan yang tidak yang efektif bagi ibu adalah kontrasepsi
diinginkan, memperoleh persalinan yang suntik. Ini karena aman, efektif, sederhana
sangat ideal, mengatur jarak antar dan murah. Cara ini mulai digemari oleh
kehamilan, mengontrol waktu lahir terkait masyarakat kita, diperkirakan setengah juta
usia suami istri, dan menentukan jumlah pasangan menggunakan alat kontrasepsi
anak dalam keluarga (Suratun, 2014). suntik untuk mencegah kehamilan.
Keluarga berencana dapat Namun, kontrasepsi suntik juga memiliki
mengurangi risiko kematian ibu dengan banyak efek samping, seperti amenore
menurunkan usia kehamilan, mencegah (30%), flek (35%) (bercak darah) dan
kehamilan, atau membatasi kehamilan menoragia. Seperti kontrasepsi hormonal
(jika dirasa cukup). Setiap wanita lainnya, mual, sakit kepala (<1-17%)
berhak memperoleh informasi dan (pusing), galaktore (90%), perubahan berat
menggunakan metode KB yang efektif, badan (7-9%) juga ditemukan (Hartanto,
aman, dan terjangkau sesuai pilihan 2015).
mereka dan metode pengendalian Pada tahun 2018, penggunaan

Jurnal Antara Kebidanan Vol. 4 No. 3 Juli - September Tahun 2021


93 | ISSN : 2656-9167

alat kontrasepsi oleh Organisasi Kesehatan waktu yang lama (Rakhmawati,2018).


Dunia (WHO) meningkat di banyak Berdasarkan dari Latar
belahan dunia terutama di Asia dan belakang di atas, maka penulis tertarik
Amerika Latin, namun penggunaan alat untuk mengkaji lebih lanjut mengenai KB
kontrasepsi di sub Sahara Afrika masih suntik 3 bulan dengan spotting melalui
sangat rendah. Secara global, penggunaan penulisan proposal dengan judul
kontrasepsi modern mengalami sedikit “Literatur Review: Asuhan Kebidanan
peningkatan, dari 54% pada tahun 1990 pada Akseptor KB Suntik Depo provera
menjadi 57,4% pada tahun 2015. Secara dengan Spotting”
regional, persentase wanita usia 15-49
tahun yang melaporkan penggunaan METODE PENELIAN
kontrasepsi modern minimal atau Strategi dalam mencari jurnal yang
meningkat antara tahun 2008 dan 2004. digunakan dalam literature review,
2015. Di Afrika naik dari 23,6% menjadi pertanyaan yang digunakan untuk
28,5%, di Asia naik tipis dari 60,9% melakukan review jurnal yang disesuaikan
menjadi 61,8%, dan di Amerika Latin dan dengan PICOT dan istilah pencarian jurnal
Karibia tetap stabil di 66,7% (WHO, melalui MESH, batasan mengambil jurnal
2018). dan hal lainnya. Jurnal yang digunakan
Berdasarkan data peserta KB dalam literature review didapatkan melalui
aktif dalam Profil Kesehatan RI (2018), database penyedia jurnal international
alat kontrasepsi yang paling banyak Proquest dan jurnal Scientific Indonesia
digunakan adalah alat kontrasepsi suntik melalui google scholar. Penulis membuka
sebanyak 63,71%, disusul alat kontrasepsi website www.Search.Proquest.com dan
sebanyak 17,24%, dan KB IUD sebanyak www.google scholar .com. Peneliti
7,35%, kemudian Jenis terakhir adalah menuliskan kata kunci sesuai MESH
implan, yaitu sebesar 7,2% dari angka (Medical Subject Heading) yaitu
implant. Metode kontrasepsi yang paling “Depoprovera”, “spotting”dan dipilih full
jarang dipilih peserta KB adalah metode text. Muncul 1.391 temuan, kemudian
bedah untuk wanita (MOW) sebesar dipersempit dengan yang jurnal akademik
2,76%, kondom 1,24%, dan metode bedah dan ditemukan 18 temuan selanjutnya
untuk pria (MOP) untuk 0,5% diurutkan dari yang terbaru. Mengenai
(Kementerian Kesehatan, 2018). pemilihan bahasa tidak dilakukan karena
Dalam sebuah penelitian, semuanya jurnal yang ditemukan telah
sebanyak 50 responden yang menggunakan bahasa inggris. Demikian
menggunakan kontrasepsi DMPA suntik juga untuk google scholar Jurnal midwife
yang dilakukan secara bilateral dengan didapatkan 291 temuan kemudian
menggunakan uji Spearman rho dispesifikan dalam 6 tahun terakhir dan
menemukan bahwa penggunaan didapatkan sebanyak 239 temuan.
kontrasepsi DMPA suntik menimbulkan Setiap pertanyaan tersebut telah mengikuti
efek samping jika digunakan dalam jangka PICOT dimana setiap pertanyaan terdapat

Jurnal Antara Kebidanan Vol. 4 No. 3 Juli - September Tahun 2021


94 | ISSN : 2656-9167

P = problem/ pasien/ populasi, I/E = Septiana (2019) yang menyatakan bahwa


implementasi/intervensi/exposure, C = dilatasi kecil pembuluh darah di
kontrol/ intervensi pembanding, O= hasil endometrium menyebabkan pembuluh
dan T = Time. darah menjadi rapuh sehingga terjadi
Hal lain yang relevan yang penulis perdarahan lokal di local endometrium
gunakan dalam mendapatkan jurnal tentang yang menyebabkan bercak (Septiana,
asuhan kebidanan depoprovera dengan 2019). Sebanyak 14 (21,5%) dari 65
spotting. Penulis mengambil semua desain responden yang mengalami spotting
penelitian yang digunakan dalam terganggu oleh gangguan dan 51 (78,5%)
mengidentifikasi penggunaan kontrasepsi responden tidak terganggu.
deprovera dengan spotting. Menurut penelitian Syefa (2019)
pada kasusnya penggunaan kontrasepsi
HASIL DAN PEMBAHASAN yang digunakan selama 13 bulan, dimana
Penekanan masalah yang diangkat pola menstruasinya normal. Pada penelitian
untuk penelitian mengalami spotting selama 7 hari. Klien
Kontrasepsi suntik Depoprova syefa mengira hanya menstruasi setelah 7
merupakan salah satu jenis kontrasepsi hari spotting kemudian memeriksakan
suntik yang mempunyai dua efek samping dirinya. Riwayat penggunaan kontrasepsi
utama, efek samping tersebut akan 13 bulan pertama menggunakan kb suntik
mempengaruhi semua wanita yang 3 bulan, kemudian berpindah kb suntik 1
menerima suntikan depoprovera yaitu bulan kemudian kembali ke alat
perubahan menstruasi dan kesuburan yang kontrasepsi 3 bulan. Menurut tribudi
tertunda (Varney, 2014). (2017) mengemukakan pada peneltiannya
Menurut penelitian BKKBN bahwa sebagian besar respondennya justru
(2012), spotting adalah bercak darah yang tidak mengalami spotting setelah
keluar dari jalan lahir pada penerima penggunaan alat kontrasepsi lebih dari 2
setelah suntikan kontrasepsi, dan menurut tahun. Menurut penelitian Sinaga (2018)
Hartanto (2004) penyebab bercak mengemukakan bahwa penelitian yang
menstruasi adalah berkurangnya hormon dilakukan mengkaji 2 jenis akseptor suntik
estrogen atau gangguan hormon (Rahayu, yaitu KB suntik 1 bulan dan KB suntik 3
2017). bulan dan sebagian besar mengeluh
Menurut penelitian maria (2020), spotting pada kasus penggunaan
sebahagian besar reponden mempunyai kontrasespsi suntik 1 bulan. Menurut
keluhan spotting karena penggunaan suntik penelitian Setroriyi (2020) mengemukakan
depoprovera. Flek pada wanita pengguna bahwa penggunaan KB suntik depoprovera
KB suntik 3 bulan (Depo Provera) terjadi mengeluh mengalami bercak (spotting) ,
karena penambahan hormon progesteron dan mendapatkan kesimpulan bahwa
yang menyebabkan pelebaran pembuluh semakin lama akseptor KB suntik 3 bulan
darah vena di endometrium (Nazirun, akan mengurangi kejadian spotting namun
2019). Hal ini sejalan dengan penelitian meningkatkan kejadian amenorrhea.

Jurnal Antara Kebidanan Vol. 4 No. 3 Juli - September Tahun 2021


95 | ISSN : 2656-9167

pendidikan responden yaitu SD (9


Langkah penelitian atau metode responden) dan SMP (5 responden) serta
penelitian yang digunakan rendahnya frekuensi penyuluhan yang
Shinta N.B (2013), syefa S (2019) dilakukan oleh petugas kesehatan kepada
menggunakan desain penelitian yang sama akseptor mengenai efek samping dan
yaitu studi kasus, dengan cara mengkaji 1 informasi lainnya tentang penggunaan alat
klien dengan kasus pengguna akseptor kontrasepsi. Hal ini dibuktikan dengan
depoprovera yang mengeluh spotting. Studi hasil wawancara dari responden dan jadwal
kasus pada asuhan kebidanan di Puskesmas Nulle yang menunjukkan
menggunakan formaat asuhan kebidanan bahwa frekuensi penyuluhan oleh petugas
dengan tujuh langkah varney. Sedangkan kesehatan hanya dilakukan sebulan sekali
tri Budi (2017, Setyo C (2020), Maria bahkan dua bulan baru penyuluhan
(2020) Debbie (2016), dan Sinaga (2018) kontrasepsi tanpa menggunakan promosi
menggunakan metode yang sama dengan media seperti poster atau leaflet untuk
metode cross sectional, dimana Tri Budi mendukung penyampaian informasi dan
dan Debbie menggunakan kuesioner dalam membantu akseptor agar lebih mudah
pengumpulan data, sedangkan setyo dan menerima informasi yang diberikan,
Maria menggunakan pengumpulan data sehingga akseptor cenderung tidak lagi
primer dan data sekunder. Vera Halpern etc mengingat atau melupakannya informasi
(2021) menggunakan teknik pararel dan yang diterima dari petugas kesehatan. Pada
random kasus Shinta (2013) dan Syifa S (2019)
dengan mengkaji 1 klien dengan keluhan
PEMBAHASAN spotting, namun spotting yang dialami
Analisis terhadap persamaan dan kliennya dapat diatasi dengan penggunaan
perbedaan dari setiap penelitian terapi pil kombinas 30-35 mg dan
Pada penelitian Maria (2020) etinilestradiol 2x 1 perhari selama 7 hari
reponden Hasil studi di lapangan sehingga pada pengkajian dihari ke 8
ditemukan 14 responden yang terganggu keluhan klien yaitu cemas dan spotting
dengan spotting Peristiwa tersebut dapat dapat diatasi hanya saja pada Syifa S(
dipengaruhi oleh rendahnya partisipasi 2020) penambahan tindakan yang
responden untuk mencari informasi terkait diberikan syifa pada kliennya yaitu Ibu
spotting gangguan yang dialami dengan profen 3 x 1 selama 5 hari serta pemberian
lebih memilih untuk mengabaikan motivasi. Sedangkan menurut Setyo C
gangguan tersebut. Selain itu, berdasarkan (2020) menganalisis hasil penelitiannya
hasil wawancara dilakukan, peneliti juga bahwa semakin lama akseptor
menemukan bahwa akseptor cenderung menggunakan KB suntik 3 bulan kejadian
memiliki pengetahuan yang rendah tentang spoting berkurang dan cenderung
efek samping yang dapat ditimbulkan mengalami amenorrhea. Menurut Vera
akibat penggunaan kontrasepsi. Hal ini Halpern etc (2021) dalam penelitiannya
dapat disebabkan oleh rendahnya tingkat pada group yang diberikan suntik dosis 150

Jurnal Antara Kebidanan Vol. 4 No. 3 Juli - September Tahun 2021


96 | ISSN : 2656-9167

mg, beberapa responden mengeluh spotting.

Tabel literatur review


No Penulis Judul Desain Responden Prosedur Hasil
Penilaian
1 Shinta Asuhan Kebidanan Studi 1 klien Laporan Dari hasil
N.P pada Ny.S P1A0 Kasus Individu asuhan yang
(2013) Umur 21 tahun metod sendiri diberikan dapat
Akseptor KB suntik e Studi dengan diketahui bahwa
Depo Provera dengan Kasus Format spotting yang
Spotting di BPM Asuhan dialami Ny S
Finulia Surjati Kebidanan P1A0
Surakarta 7 langkah merupakan efek
Varney samping KB
Suntik Depo
provera,
spotting dapat
diatasi pada
perawatan hari
kelima dengan
terapi pil
kombinasi 30-
35 ug
etinilestradiol 2
x 1 tablet
perhari selama 7
hari
2 Vera Clinical trial to Partiall Women Suppressio No ovulations
Halpern evaluate y received a n of were observed
etc pharmacokinetics and rando single ovulation during 7 months
(2021) pharmacodynamics of mized, subcutaneo as after a single
medroxyprogesterone multic us injection measured injection of 150
acetate after enter, of 150 mg by or 300 mg
subcutaneous paralle (n ¼ 24) or progestero Depo-Provera.
administration of l- 300 mg (n ne, serum The 150 mg
Depo-Provera group ¼ 9) of medroxypr group had
(Uji klinis untuk study. Depo- ogesterone a similar Cmax
mengevaluasi Provera or acetate as observed
farmakokinetik dan two concentrati over two

Jurnal Antara Kebidanan Vol. 4 No. 3 Juli - September Tahun 2021


97 | ISSN : 2656-9167

farmakodinamik dari injections ons, injection cycles


medroksiprogesteron of Depo- and of Depo-SubQ
asetat setelah SubQ estimated Provera 104 and
pemberian subkutan Provera pharmacok a similar 6-
Depo-Provera) 104 (n ¼ inetics month trough
9). parameters concentration as
. the 3-
month trough of
Depo-SubQ
Provera 104.
3 Tri Budi Efek Samping Kuesioner
Rahayu, Akseptor Kb Suntik cross- 74 Sebagian besar
Nova Depo Medroksi section responden. responden
Wijanark Progesterone Acetat al mengalami
o ( 2017) (Dmpa) Setelah 2 gangguan
Tahun Pemakaian menstruasi
berupa
amenorea yaitu
sebanyak 39
responden
(52,7%), dan
mengalami
peningkatan
berat badan
yaitu sebanyak
43 responden
(58,1%).
4 Setyorini Lama penggunaan KB Cross 50 Data Semakin lama
C, suntik 3 bulan dengan section responden primer dan akseptor
Lieskusu kejadian spotting dan al data menggunakan
mastuti A amenorrhea di PMB sekunder KB suntik 3
D (2020) Darmiati Ngemplak bulan kejadian
Boyolali spoting
berkurang dan
cenderung
mengalami
amenorrhea.
5 Maria Relationship of Cross 95 Data The results
IN, ect Contraceptive Use section responden primer dan showed there

Jurnal Antara Kebidanan Vol. 4 No. 3 Juli - September Tahun 2021


98 | ISSN : 2656-9167

(2020) Depo Provera with al data was a


The Side Effects On sekunder relationship
Acceptance in Nulle between the use
Health Center of injectable
contraceptive
Depo Provera
with side effects
in the form of
menstrual cycle
disorders
(ρ-value =
0.004), spotting
(ρ-value =
0.006) and
increased in
weight (ρ-value
= 0.010) while
unrelated side
effects are an
increased in
blood pressure
(ρ-value =
0.423). Advice
for health
workers,
especially in the
field of
maternal and
child health and
family planning
to increase the
frequency of
counseling to
acceptors,
especially
injectable
contraceptive
acceptors Depo
Provera
regarding the

Jurnal Antara Kebidanan Vol. 4 No. 3 Juli - September Tahun 2021


99 | ISSN : 2656-9167

side effects of
contraceptive
used so that
acceptors
can have a good
understanding
of the
contraceptives
used.
6 Sinaga E Hubungan Pemakaian survey 85 kasus angket Bahwa dari 85
S (2018) Alat Dan Obat analiti kasus ibu yang
Kontrasepsi k menggunakan
Suntikan Dengan dengan kontrasepsi
Gangguan Menstruasi tipe suntikan 1
Di Klinik Nirmala explan bulan yang
atory mengalami
resear polimenore
ch atau spotting
denga sebanyak 50
n kasus
desain (100%)
cross sedangkan ibu
section yang
al menggunakan
kontrasepsi
suntikan 3
bulan yang
mengalami
amenore
sebanyak 23
kasus (65,71%)
dan yang
mengalami
spotting
sebanyak
12 kasus
(34,29%).
Hasil uji
statistik dengan

Jurnal Antara Kebidanan Vol. 4 No. 3 Juli - September Tahun 2021


100 | ISSN : 2656-9167

menggunakan
uji chi square
didapat
nilai ρ = 0,01 <
0,05 dan X2 =
41,77
berarti ada
hubungan
pemakaian alat
dan obat
kontrasepsi
suntikan dengan
gangguan
menstruasi pada
taraf 95%
CI sebesar 1,84-
4,61, artinya ibu
yang
menggunakan
alat kontrasepsi
suntikan sebesar
1-4 kali
mengalami
gangguan
menstruasi di
Klinik
Nirmala.
7 Syeva S Asuhan Kebidanan Study 1 klien manejeme Asuhan yang
(2019) Pada Akseptor Kb kasus n diberikan kasus
Suntik 3 Bulan kebidanan ini adalah
Dengan Spotting Di 7 lagkah pemberian pil
Bpm Agustina Sri varney kontrasepsi
Wahyuni Kecamatan kombinasi 2x1
Bergas Kabupaten (30-35 μg
Semarang etinilestradiol
selama 7 hari),
ibuprofen
(sampai 800
mg, 3x/hr untuk

Jurnal Antara Kebidanan Vol. 4 No. 3 Juli - September Tahun 2021


101 | ISSN : 2656-9167

5 hari),
dukungan moril
dan konseling
vuva hygiene.
Setelah di
lakukan asuhan
selama 7 hari
maka diperoleh
hasil keadaan
umum baik,
tidak ada
masalah
potensial yang
muncul, ibu
tidak cemas dan
merasa nyaman,
bercak darah
berhenti, ibu
bersedia datang
ke sarana
kesehatan bila
ada keluhan dan
ibu tetep
menggunakan
kontrasepsi
suntik 3 bulan.
8 Debbie Perubahan Siklus Cross 90 orang. Kuesioner Hasil penelitian
Cahya Menstruasi pada section 45 orang menunjukkan
Wenang Akseptor KB Suntik al akseptor bahwa terdapat
dan Ayu Depo KB suntik perubahan
Cahyani Medroksiprogesteron DMPA dan siklus haid
Noviana Asetat (DMPA) dan 45 orang antara penerima
tahun Implan di Wilayah akseptor kontrasepsi
2016 Kerja Puskesmas KB implan suntik
Karanan Kabupaten Dingamegestrol
Trenggalek Acetate
(DMPA) dan
penerima
implan di

Jurnal Antara Kebidanan Vol. 4 No. 3 Juli - September Tahun 2021


102 | ISSN : 2656-9167

Wilayah Kerja
Puskesmas
Kalangan
Kecamatan
Kalangan
Kabupaten
Terengalek
tahun 2016.

DATAR PUSTAKA Tahun Pemakaian. Jurnal


Samudra ilmu, volume 8 halaman
Nazirun, N. (2019) “Hubungan 32-38.
Penggunaan KB Suntik 1 Bulan Maria, Tandeus, dan Amelya. (2020).
dan 3 Bulan Dengan Gangguan Relationship of Contraceptive Use
Pola Haid Di Puskesmas Gulai Depo Provera with The Side
Bancah Kecamatan Mandiangin Effects On Acceptance in Nulle
Koto Selayan Bukittinggi,” 1(1), Health Center. Timorese Journal
pp. 1–9. of Public Health Vol 2, No 2, June
Septiana, S. (2019) “Asuhan Kebidanan 2020: 73-85.
Pada Akseptor KB Suntik 3 Bulan https://doi.org/10.35508/tjph
Dengan Spotting Di BPM sinaga, E. s. (2018). Hubungan pemakaian
Agustina Sri Wahyuni Kecamatan alat dan obat kontrasepsi suntikan
Bergas Kabupaten Semarang,” pp. dengan gangguan menstruasi di
71–85 klinik nirmala. Jurnal keluarga
Debbie C. 2016. Perubahan Siklus sehat sejahtera, volume 16
Menstruasi pada Akseptor KB halaman 9-18. Vol. 16 (32)
Suntik Depo Medroksiprogesteron Desember 2018. p-ISSN : 1693 -
Asetat (DMPA) dan Implan di 1157, e-ISSN : 2527 – 9041
Wilayah Kerja Puskesmas Pinem, S. (2014). Kesehatan Reproduksi
Karanan Kabupaten Trenggalek. Dan Konrasepsi. Jakarta: Trans
ISSN 1978-2071 (Print); ISSN Info Media.
2580-5967 (Online) Jurnal Ilmiah Rahayu, T. (2017). Efek Samping Akseptor
Kedokteran Wijaya Kusuma 6 (1) KB Suntik DMPA Setelah 2
: 8-13 Tahun Pemakaian. Jurnal
BKKBN. (2017). Pelayanan keluarga Samudra ilmu, volume 8 halaman
berencana pasca persalinan dan 32-38
pasca keguguran.BKKBN Hartanto, H. (2015). Keluarga berencana
Rahayu, T. (2017). Efek Samping Akseptor dan kontrasepsi. Jakarta: Pustaka
KB Suntik DMPA Setelah 2 sinar harapan.

Jurnal Antara Kebidanan Vol. 4 No. 3 Juli - September Tahun 2021


103 | ISSN : 2656-9167

Suratun, S. (2016). Pelayanan Keluarga dengan timbulnya efek samping


Berencana Dan Pelayanan pada akseptor kb di pmb henry
Kontrasepsi. Jakarta: Trans Info wulandari, a.Md keb DESA
Media. ANTIROGO KABUPATEN
Kementerian Kesehatan RI. (2019). Profil JEMBER. Jurnal ilmiah multi
Kesehatan Indonesia. Jakarta: science kesehatan, volume 10
Kementerian Kesehatan RI. nomor 1.
Rakhmawati, D. (2018). Hubungan antara
lama pemakaian kb suntik dmpa

Jurnal Antara Kebidanan Vol. 4 No. 3 Juli - September Tahun 2021

Anda mungkin juga menyukai