Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN STUDI KASUS

ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK KELUARGA BERENCANA


PADA NY “W” USIA 25 TAHUN DENGAN AKSEPTOR LAMA
KB SUNTIK 3 BULAN (DMPA)
DI PMB E. SIDEMIARTI, S.Tr. Keb

Tanggal 26 Februari 2021

Disusun dalam Memenuhi Target Praktik Klinik Asuhan Kebidanan Holistik


Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi

Disusun Oleh :
DELA DWI INDRIANI
NIM. P17312205007

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN MALANG
2021
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK KELUARGA BERENCANA


PADA NY “W” USIA 25 TAHUN DENGAN AKSEPTOR LAMA
KB SUNTIK 3 BULAN (DMPA)
DI PMB E. SIDEMIARTI, S.Tr. Keb

Ini telah diperiksa dan disahkan pada tanggal :

Mengetahui:

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

Dr. Jenny J. S. Sondakh, M. Clin. Mid E. Sidemiarti, S.Tr. Keb


NIP. 1958 0110 1993 03 2001
LAPORAN STUDI KASUS

ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK KELUARGA BERENCANA


PADA NY “W” USIA 25 TAHUN DENGAN AKSEPTOR LAMA
KB SUNTIK 3 BULAN (DMPA)

Dela Dwi Indriani


Jurusan Kebidanan, Program Studi Pendidikan Profesi Bidan, Politeknik Kesehatan
Kemenkes Malang
Email: allgogle.dela1998@gmail.com

ABSTRACT

Keluarga berencana merupakan pelayanan kesehatan yang paling utama untuk


wanita. Keluarga berencana merupakan salah satu pelayanan kesehatan reproduksi yang
essensial yang harus menjadi perhatian penting bagi pemerintah. Di Indonesia
kontrasepsi suntik merupakan kontrasepsi yang paling banyak diminati bagi akseptor
KB. Menurut Kementerian Kesehatan RI tahun 2015 jumlah peserta KB ada sebanyak
42.209.871 dari 47.665.847 PUS dan 97,71% merupakan akseptor kontrasepsi suntik.
Selain memiliki beberapa keuntungan, kontrasepi suntik juga memiliki efek samping
seperti gangguan haid (berupa amenorea, spotting atau menoragia), terjadinya kenaikan
atau penurunan berat badan, mengalami depresi, keputihan, timbulnya jerawat pada
wajah, rambut mengalami kerontokan, pusing/sakit kepala, mual dan muntah, serta
perubahan libido/dorongan seksual. Asuhan kebidanan holistik pada Ny W usia 25
tahun akseptor lama kontrasepsi suntik 3 bulan (DMPA) di PMB Elizabeth Sidemiarti,
S.Tr. Keb mendapatkan hasil bahwa Ny W memiliki keluhan berupa perubahan pola
menstruasi (amenorea) dan kenaikan berat badan. Berdasarkan hal tersebut klien
diberikan informasi mengenai hasil pemeriksaan dan diberikan pendidikan kesehatan
mengenai efek samping penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan.

Kata Kunci : kontrasepsi suntik, DMPA, efek samping.

Abstract

Family planning is the main health service for women. Family planning is one of
the essential reproductive health services that must be an important concern for the
government. In Indonesia, injectable contraceptives are the contraception that is most
in demand for family planning acceptors. According to the Indonesian Ministry of
Health, in 2015 the number of family planning participants was 42,209,871 out of
47,665,847 PUS and 97.71% were injection contraceptive acceptors. Apart from having
several advantages, injectable contraceptives also have side effects such as menstrual
disorders (in the form of amenorrhoea, spotting or menorrhagia), weight gain or loss,

1
depression, vaginal discharge, acne on the face, hair loss, dizziness / headache, nausea.
and vomiting, as well as changes in libido / sex drive. Holistic midwifery care for Mrs.
W, 25 years old, a 3-month injection contraceptive (DMPA) acceptor at PMB Elizabeth
Sidemiarti, S.Tr. Keb found that Mrs. W had complaints in the form of changes in
menstrual patterns (amenorrhea) and weight gain. Based on this, the client is given
information about the results of the examination and is given health education about
the side effects of using 3-month injection contraception.

Keywords : injectable contraceptives, DMPA, side effects.

Pendahuluan Kontrapsepsi suntik terdapat dua macam


jenisnya kontrasepsi suntikan Depo
Keluarga berencana merupakan Medroxy Progesterone Acetate (DMPA)
pelayanan kesehatan yang paling utama dan kontrasepsi suntikan kombinasi
untuk wanita. Keluarga berencana (Agustin, 2016).
merupakan salah satu pelayanan Menurut Kementerian Kesehatan
kesehatan reproduksi yang essensial RI tahun 2015 jumlah peserta KB ada
yang harus menjadi perhatian penting sebanyak 42.209.871 dari 47.665.847
bagi pemerintah. Keluarga berencana ini PUS. Pengguna kontrasepsi dengan
memiliki manfaat seperti meningkatkan kondom sekitar 1.482.065 (8,63%),
kesejahteraan, kesehatan bayi dan dengan pil sebanyak 10.138.682
kesehatan reproduksi (Suyati, 2013). (49,96%), dengan suntik sebanyak
20.307.264 (97,71%), dengan spiral atau
Program keluarga berencana IUD (Intraurine device sebanyak
dimulai dari tahun 1957, dengan 4.276.727 (17,54%), dengan implan
semakin bertambah pesatnya jumlah sebanyak 4.406.117 (20,21%), dengan
penduduk Indonesia serta akan tingginya MOW sebanyak 1.354.294 (5,13%), dan
angka kematian ibu dan kebutuhan akan yang terakhir adalah MOP sebanyak
kesehatan reproduksi. Program keluarga 244.722 (0,81%) (Sutarjo dan Johan,
berencana dapat dibilang sebagai cara 2016).
untuk menekan pertumbuhan jumlah
penduduk. Jumlah penduduk Indonesia Setiap metode kontrasepsi
dari tahun ke tahun terus mengalami memiliki efek samping tersendiri maka
kenaikan. Berdasarkan data dari dalam penentuan metode kontrasepsi
Worldmeters, Indonesia sampai dengan memerlukan pertimbangan terhadap efek
tahun 2019 memiliki jumlah penduduk sampingnya. Kontrasepsi Depo
sebanyak 269 juta jiwa. Hal ini Medroksi Progesterone Asetat (DMPA)
menujukkan bahwa Indonesia mempunyai efek samping bagi akseptor
merupakan penduduk terbanyak keempat KB dengan terjadi perubah siklus haid
di dunia (Jayani, 2019). yang normal menjadi amenorea,
perdarahan regular, perdarahan bercak
Di Indonesia kontrasepsi suntik atau juga disebut dengan spotting
merupakan kontrasepsi yang paling (Anisa,K.A,dkk, 2015).
banyak diminati bagi akseptor KB.
Menurut World Health Organization Akseptor KB dalam memilih
(WHO) jumlah penggunaan kontrasepsi metode kontrapsesi penggunaan KB
suntik di seluruh dunia yaitu sebanyak suntik 3 bulan harus mempertimbangkan
4.000.000 atau sekitar 45%. efek samping yang akan ditimbulkan.

2
Pengetahuan merupakan landasan Klien pertama kali menstruasi
penting dalam pembentukkan sikap pada usia 14 tahun. Sebelum pemakaian
karena itu dasar konsep dalam individu. KB siklus haid selama 28 hari dengan
Apabila akseptor KB mempunyai lama haid 5-6 hari, mengganti pembalut
pengetahuan yang benar dan baik dalam sehari 2-3x/hari, tidak mengalami
menangani efek sampingnya, akseptor disminore. Sejak menggunakan
akan menimbulkan sikap yang positif kontrasepsi suntik 3 bulan klien
dalam menangani efek samping yang mengalami perubahan pola menstruasi
ditimbulkan nantinya. Menurut Wildan berupa amenorea, dan tidak disminorea.
(2016) mengatakan bahwa kurangnya Klien mempunyai 1 anak berusia 2,5
pengetahuan ibu dapat terjadi karena tahun, lahir SC dan berjenis kelamin
kurangnya informasi tentang alat perempuan. Riwayat kehamilan
kontrasepsi, kurangnya penyuluhan yang persalinan dan nifas tidak terdapat
dilakukan bidan di masyarakat serta penyulit. Riwayat ginekologi klien tidak
kurangnya informasi yang ada di media pernah menderita endometriosis,
massa tentang alat kontrasepsi (Wildan, TORCH, mioma, kista dan PCOS.
2016). Riwayat penggunaan kontrasepsi
sebelumnya klien tidak pernah
Berdasarkan hal tersebut penulis menggunakan kontrasepsi apapun,
berkeinginan untuk melakukan asuhan namun klien menggunakan kontrasepsi
kebidanan kepada salah satu akseptor KB suntik 3 bulan sejak setelah
lama KB Suntik 3 Bulan (DMPA) di melahirkan anak pertamanya kurang
PMB Elizabeth Sidemiarti, S.Tr. Keb lebih 2,5 tahun yang lalu. Dari hasil
dengan memberikan pendidikan pengkajian didapatkan bahwa pada awal
kesehatan tentang efek samping penggunaan KB suntik 3 bulan terdapat
penggunaan KB suntik 3 bulan. perubahan pola menstruasi. Klien
mengatakan pada 1 tahun pertama
Kasus penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan
mengalami spotting atau perdarahan
Proses pelaksanaan asuhan bercak, namun pada tahun berikutnya
kebidanan keluarga berencana klien sama sekali tidak mengalami
dilaksanakan pada tanggal 26 Februari menstruasi (amenorea). Klien
2021 di PMB Elizabeth Sidemiarti, S.Tr. mengatakan ini pernikahan pertama dan
Keb. Berdasarkan hasil pengkajian yang sudah berjalan 4 tahun. Usia pertama
dilakukan pada Ny “W” usia 25 tahun kali menikah yaitu 21 tahun. Klien
didapatkan hasil bahwa keluhan klien mengatakan aktif melakukan hubungan
selama menggunakan KB suntik 3 bulan seksual namun belum berkeinginan
yaitu mengalami perubahan pola memiliki anak lagi.
menstruasi berupa amenorea dan
kenaikan berat badan. Klien tidak pernah Pemeriksaan fisik klien didapatkan
menderita penyakit kardiovaskuler, keadaan umum baik, kesadaran
hipertensi, diabetes mellitus, asma, composmentis, tekanan darah 110/70
hepatitis, Covid-19, TBC serta mmHg, frekuensi nafas 26 x/menit,
HIV/AIDS. Pada keluarga tidak terdapat frekuensi nadi 80 x/menit, suhu 36,5’ C,
riwayat penyakit kardiovaskuler, berat badan sebelumnya 53 kg, dan berat
hipertensi, diabetes mellitus, asma, badan saat ini 54 kg. pada pemeriksaan
epilepsi, dan Covid-19. payudara tidak terdapat benjolan
abnormal, bersih, bentuk simetris, tidak
terdapat kerutan atau lekukan pada

3
kedua payudara. palpasi abdomen tidak Setyoningsih dan Fitri Y (2020)
terdapat ballottement, ekstremitas atas mengatakan bahwa kontrasepsi suntik
dan bawah dalam batas normal. DMPA memiliki efek samping seperti
gangguan haid (berupa amenorea,
Pada penatalaksanaan kasus, klien spotting atau menoragia), terjadinya
diberikan informasi mengenai hasil kenaikan atau penurunan berat badan,
pemeriksaan dan diberikan pendidikan keputihan, timbulnya jerawat pada
kesehatan mengenai efek samping wajah, rambut mengalami kerontokan,
penggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan, pusing/sakit kepala, gangguan
setelah klien mengerti akan efek emosi(jarang), mual dan muntah,
samping kontrasepsi suntik 3 bulan klien perubahan libido/dorongan seksual dan
setuju untuk melanjutkan penggunaan tidak menjamin perlindungan terhadap
kontrasepsi suntik 3 bulan, klien penularan IMS dan HIV/AIDS. Efek
diberikan suntikan kontrasepsi suntik 3 samping ini akan timbul dan paling
bulan (triclofem) dan mendapatkan sering (57% dalam 3 bulan pertama)
jadwal kunjungan ulang pada tanggal 19 adalah ketidak teraturan haid
Mei 2021. (perdarahan tidak teratur, sering,
dan/atau berkepanjangan), yang
Pembahasan membaik setelah 3 bulan atau lebih
Kontrasepsi suntik untuk setelah setahun pertama (30% dari
kebutuhan keluarga berencana terus pengguna akan terus mengalami ketidak
berkembang dari tahun ketahun. Pada teraturan). Sakit kepala, nyeri tekan
awal tahun 1960 - an hormon progestin payudara, jerawat, keputihan dan
mulai digunakan sebagai kontrasepsi perubahan mood mereda setelah 3 bulan
untuk kepentingan keluarga berencana. pertama (Setyoningsih, Fitri Yuliastuti,
Suntikan merupakan bagian dari 2020). Berdasarkan hal tersebut dapat
kontrasepsi modern yang mengandung disimpulkan bahwa keluhan Ny W
hormonal (Ellya.E, dkk, 2016). Terdapat terkait perubahan pola menstruasi
dua jenis suntikan progestin yang merupakan hal yang wajar terjadi.
dipakai, yakni Depo Medroxy Selain mengalami perubahan pola
Progesteron Acetate (DMPA) dan Depo menstruasi Ny W juga memiliki keluhan
Noretisteron Enantat (Depo Noristerat) berupa kenaikan berat badan. Wanita
(Handayani, 2016). yang menggunakan kontrasepsi
Dari hasil pengkajian pada Ny W mendroksy progestine asetate (DMPA)
didapatkan keluhan bahwa terdapat atau di kenal dengan KB suntik 3 bulan,
perubahan pola menstruasi berupa rata-rata mengalami peningkatan berat
amenorea sejak menggunakan badan sebanyak 11 poin atau 5,5 kg
kontrasepsi suntik 3 bulan (DMPA). Ny mengalami peningkatan lemak tubuh
W sudah menggunakan kontrasepsi ini sebnayak 3,4 % dalam waktu 3 tahun
selama 2,5 tahun dan masih pemakaian (Fadhilah, Dinah Ainil, dkk,
menggunakannya hingga sekarang. 2020).
Perubahan pola mentruasi yang terjadi Pada kasus, klien Ny W usia 25
pada Ny W bermula pada satu tahun tahun didapatkan permasalahan
pertama pemakaian mengalami spotting peningkatan berat badan ini merupakan
atau perdarahan bercak, pada tahun efek samping yang paling sering
berikutnya Ny W tidak pernah dijumpai. Ada ahli yang menyebutkan
mengalami menstruasi atau amenorea. bahwa penggunaan KB suntik (DMPA)
memmpunyai efek pada penambahan

4
berat badan. Penggunaan kontrasepsi mengatasi atau mengurangi peningkatan
suntik 3 bulan mempengaruhi kenaikan berat badan adalah mengatur pola
berat badan. Hal ini disebabkan makan, olahraga, mengkonsumsi
kontrasepsi suntik 3 bulan merangsang makanan yang berserat tinggi,
pusat pengendalian nafsu makan di mengurangi mengkonsumsi makanan
hipotalamus yang dapat menyebabkan yang mengandung lemak, dan lebih
akseptor makan lebih banyak dari banyak mengkonsumsi makanan yang
biasanya, sehingga berpotensi mengandung protein, dan perubahan
mengalami peningkatan berat badan perilaku dalam kebiasaan hidup sehari-
(Apria Wilinda Sumantri, 2019). hari.
Menurut Mulyani & Mega (2013)
bahwa metode kontrasepsi suntik 3 bulan
tidak selamanya menyebabkan Kesimpulan
peningkatan berat badan. Peningkatan Kontrasepsi suntik adalah bentuk
berat badan ini disebabkan karena nafsu kontrasepsi yang sangat efektif karena
makan yang berbeda beda sehingga angka kegagalan penggunaanya lebih
akseptor lebih menjaga tubuhnya dengan kecil. Keuntungan dari kontrasepsi
beraktifitas yang lebih banyak. suntik itu sendiri antara lain tidak
Peningkatan berat badan ini memiliki pengaruh terhadap ASI, tidak
terdapat beberapa factor yang berpengaruh pada hubungan suami istri,
mempengaruhi yaitu factor internal dan tidak diperlukan pemeriksaan dalam,
factor eksternal. Faktor internal orang pencegahan kehamilan jangka panjang,
yang melakukan diet seperti gen, efek samping sangat kecil,
regulasi termis dan metabolisme. Terdapat dua jenis suntikan
Sedangkan faktor eksternal seperti progestin yang dipakai, yakni Depo
aktivitas fisik dan asupan nutrisi dimana Medroxy Progesteron Acetate (DMPA)
ke dua hal ini sangat berperan untuk dan Depo Noretisteron Enantat (Depo
tubuh, di mana jika seseorang ingin Noristerat). Kontrasepsi Suntik DMPA
menurunkan berat badan hanya perlu ini memiliki efek samping seperti
membatasi asupan nutrisinya dan gangguan haid (berupa amenorea,
memperbanyak aktivitas fisik, begitupun spotting atau menoragia), terjadinya
sebaliknya dengan seseorang yang kenaikan atau penurunan berat badan,
menginginkan berat badan bertambah mengalami depresi, keputihan,
hanya memperbanyak asupan nutrisi dan timbulnya jerawat pada wajah, rambut
mengurangi aktivitas fisik (Moloku, mengalami kerontokan, pusing/sakit
Mentari dkk, 2016). kepala, mual dan muntah, serta
Menurut Hasdinah (2014) perubahan libido/dorongan seksual.
penyebab peningkatan berat badan juga Asuhan kebidanan holistik pada
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor Ny W usia 25 tahun akseptor lama
seperti faktor genetik, hormonal, sosial kontrasepsi suntik 3 bulan (DMPA)
ekonomi, kurangnya aktivitas fisik, mendapatkan hasil bahwa Ny W
asupan nutrisi yang tidak terkontrol. memiliki keluhan berupa perubahan pola
Kelebihan berat badan dapat menstruasi (amenorea) dan kenaikan
memperbesar resiko munculnya penyakit berat badan. Berdasarkan beberapa hasil
degeneratif seperti diabetes, penyakit penelitian terkait penggunaan
jantung, dan hipertensi (Hasdinah, dkk, kontrasepsi suntik 3 bulan dapat
2014). disimpulkan bahwa perubahan pola
Penanganan yang dilakukan untuk menstruasi dan penambahan berat badan

5
yang dirasakan klien merupakan hal Fadhilah, Dinah Ainil, Arief Rinaldy,
yang wajar terjadi pada akseptor Fidiariani Sjaaf, Dita Hasni. 2020.
kontrasepsi suntik 3 bulan. Prevalensi Efek Samping
Kontrasepsi Depo Medroksi
Penatalaksanaan pada kasus ini Progesteron Asetat Injeksi pada
klien diberikan informasi mengenai hasil Wanita Usia Subur di Puskesmas
pemeriksaan dan diberikan pendidikan Suliki Sumatera Barat. No.2 (16):
kesehatan mengenai efek samping 103 – 110.
penggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan,
setelah klien mengerti akan efek Handayani S. 2016. Buku Ajar
samping kontrasepsi suntik 3 bulan klien Pelayanan Keluarga Berencana.
setuju untuk melanjutkan penggunaan Pustaka Rihama
kontrasepsi suntik 3 bulan, klien
diberikan suntikan kontrasepsi suntik 3 Hasdianah, H.R., Siyoto, S.H., &
bulan (triclofem) dan mendapatkan Peristyowati, Y. 2014. Gizi,
jadwal kunjungan ulang pada tanggal 19 pemantapan gizi, diet, dan
Mei 2021. obesitas. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Saran
Untuk tenaga kesehatan dalam Jayani, D. H. 2019. Jumlah Penduduk
memberikan pelayanan keluarga Indonesia 269 Juta Jiwa, Terbesar
berencana untuk lebih detail Keempat di Dunia | Databoks.
menjelaskan mengenai efek samping KB Katadata.Co.Id, (April), 2018.
suntik DMPA sehingga pasien dapat Retrieved from
menentukan pilihan alat kontrasepsi https://databoks.katadata.co.id/data
yang sesuai. publis h/2019/04/29/jumlah-
pendudukindonesia-269-juta-jiwa-
terbesarkeempat-dunia
Daftar Pustaka
Moluku, Mentari dkk. 2016. Hubungan
Agustin, Rina. 2016. Perbedaan Lama Pemakaian Kontrasepsi
Pengembalian Kesuburan Pasca Suntik 3 Bulan Dengan Perubahan
KB Suntik 1 Bulan dan KB Suntik Berat Badan Di Puskesmas
3 Bulan (DMPA) di Desa Nyatnyo Ranomuut Manado. Ejurnal
Kecamatan Unggaran Barat Keperawatan (e-Kp). Vol. 4 No. 1
Kabupaten Semarang. No.3 (8):
Mulyani, N.S., & Mega, R. 2013.
429-434.
Keluarga berencana dan alat
Anisa, K.A, Titi Astuti. 2015. Hubungan kontrasepsi. Yogyakarta: Nuha
lama penggunaan kontrasepsi Medika
suntik DMPA dengan siklus haid.
Setyoningsih, Fitri Yuliastuti. 2020. Efek
No.1 (11): 118 – 122.
samping akseptor KB suntik Depo
Apria, Wilinda Sumantri. 2019. Medroksi Progesteron Asetat
Hubungan kenaikan berat badan (DMPA) di BPM Fitri Hayati.
dengan lama pemakaian No.3 (6): 298 -304.
kontrasepsi 3 bulan. No.2 (2):131 -
Sutarjo, U.S. & Johan P.R. (eds) 2016,
138.
Profil Kesehatan Indonesia Tahun

6
2015, pp. 336-338, Kementerian
Kesehatan RI, Jakarta.

Suyati. 2013. Hubungan jenis


kontrasepsi suntik dengan
perubahan berat badan. Jurnal
Edu Health, No.3 (2): 84 – 88.
2013.
Wildan. 2016. Pengaruh Pengetahuan
Ibu Terhadap Pemilihan Alat
Kontrasepai Suntik. Jurnal Suara
Forikes. No 4 Vol 7

7
8

Anda mungkin juga menyukai