Disusun Oleh :
2021/2022
KATA PENGANTAR
Pertama-tama, puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas
pertolongan Allah SWT penulis selesai menulis makalah berjudul “Pelecehan verbal Ibu
hamil oleh Bidan” dengan tepat waktu. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dalam penelitian yang akan dilaksanakan oleh Ibu Puji Hastuti, Ahli (A),
MHKes selaku dosen pengampu. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis tentu menyadari bahwa masih banyak kesalahan yang ditemukan dalam
proses penulisan makalah ini. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih kurang
sempurna dalam susunan dan isinya. Maka dari itu penulis berharap kritik dan saran dari
para pembaca, sehingga dapat membantu penulis dalam menyempurnakan makalah
selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi yang positif bagi
perkembangan pendidikan.
Penulis
Judul : Pelecehan verbal Ibu hamil oleh Bidan
Alur : Pendek
Pemain :
Penokohan :
Sinopsis :
Beberapa waktu lalu, viral pengakuan ibu hamil yang dilecehkan bidan secara verbal,
dalam video Tiktok. Salah satu keluarga menjelaskan, oknum bidan di salah satu puskesmas
Jakarta Barat menuduh ibu hamil bukan seseorang wanita baik – baik karena tidak datang
didampingi suami saat memeriksakan kahamilan.
Tidak hanya itu, karena wanita yang mengandung 9 bulan mengalami keputihan,
terduga bidan pun langsung mengejek dirinya tidak menjaga kebersihan.
Sang ibu hamil mengaku mengalami baby blues, dan trauma karena tindakan
pelecehan verbal diduga dilakukan oleh bidan.
Naskah 1
Pada suatu hari, seorang ibu hamil yang tengah mengandung 9 bulan datang ke Puskesmas di
wilayah Jakarta Barat. Ibu hamil tersebut datang sendiri ke Puskesmas tersebut untuk
memeriksakan kandungannya. Dimana, ibu hamil datang dalam keadaan sudah mengeluarkan
bercak seperti tanda akan bersalin. Di Puskesmas tersebut Ibu hamil bertemu dengan 3 hingga
5 bidan.
Ibu : “Permisi Bu bidan. Saya ingin memeriksakan kandungan saya. Tapi Saya menggunakan
BPJS, bisa kan ya bu?”
Bidan A : “Ibu datang sendirian? Kalau tidak ada suami tidak bisa pake BPJS. Kalau ada
suaminya baru bisa pake BPJS.” Dengan nada ketus salah satu bidan menjawab.
Ibu : “Iya bu saya datang sendirian. Lalu bagaimana bu? Sepertinya saya akan melahirkan,
tadi di rumah sudah mengeluarkan bercak bu.” Tanya Ibu hamil tersebut.
Bidan C : “Keputihannya banyak banget.” Kata salah seorang bidan ketika sedang melakukan
pemeriksaan.
Bidan D : “Iih jorse.” Sahut bidan yang lain. (jorse = jorok sekali)
Ibu hamil hanya bisa merintih dan menangis akibat rasa mulas serta sakit pada perutnya. Di
tengah pemeriksaan, salah seorang bidan tiba-tiba berkata.
Mendapat berbagai pertanyaan yang tidak pantas tersebut ibu hamil hanya bisa menangis di
tengah rasa sakit yang Ia rasakan di perutnya karena menjelang persalinan.
Naskah 2
Pada pukul 09.00 datang seorang ibu-ibu yang ingin melaporkan ada seorang ibu hamil yang
di lecehkan bidan.
Keluarga: "Permisi"
Keluarga: "Sebelumnya maaf bu kedatangan saya kemari ingin melaporkan salah satu oknum
bidan yang di duga telah melakukan pelecehan terhadap salah satu keluarga saya."
Keluarga: "Begini bu kemari anak saya bilang kalo anak saya di hina oleh ibu. Apakah benar
bu?"
Bidan: "Iya bu saya minta maaf, bukan bermaksud menghina anak ibu, saya cuman
menasehatin anak ibu. Mungkin bahasa sayanya kurang sopan."
Keluarga: "Iya bu bidan saya maafkan ibu. Kami juga meminta maaf atas kesalahan ank
kami. Semoga ibu kedepanya lebih berhati-hati dalam berbicara kepada pasien."
Keluarga: "Permisi bu terimakasih saya pamit pulang. (Keluarga pun meninggalkan ruangan
bidan).
Penutup :
Dari permasalan yang terjadi Bidan telah melanggar kode etik kebidanan. Karena
tidak menjalankan tugasnya dalam melakukan pelayanan kepada ibu hamil dengan baik.
Tetapi dari pelanggaran bidan tersebut akhirnya dari segala permasalahan korban (ibu hamil)
dan oknum (bidan) menyelesaikan masalahnya dengan cara kekeluargaan.
Bila masalah tersebut terjadi kembali maka bidan akan diberi sanksi yang berlaku
bagi bidan yang melanggar kode etik dan hak/kewajiban bidan telah diatur oleh organisasi
profesi, karena kode etik bidan merupakan norma yang berlaku bagi anggota IBI dalam
menjalankan praktek profesinya yang telah disepakati dalam kongres Nasional IBI.