Anda di halaman 1dari 13

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN PALIATIF

Dosen Pembimbing : Ns. Eko Arik S.M.Kep.,Sp.Kep.J

Disusun oleh :
Silvia Eka Agustin
(201901078)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES KARYA HUSADA KEDIRI
2021/2010
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA KELUARGA PASIEN STROKE
PENYAMPAIAN KABAR BURUK

1. PRA INTERAKSI
a. Mempersiapkan
Topik : Menyampaikan kabar buruk mengenai kondisi pasien ke keluarga.
Tujuan : Agar keluarga mengetahui kondisi kerabatnya
Sasaran : Pasien yang mengalami perdarahan di otak akibat dari terjatuh di
kamar mandi menyebabkan pasien terkena stroke. sebelumnya pasien
memiliki riwayat hipertensi.
Tempat : Ruang Perawat
Waktu : 20 Menit

2. ORIENTASI
1.1 Salam
Perawat : “Selamat siang, apakah anda keluarga dari Ibu Arsy. Sebelumnya
perkenalkan nama saya Silvia Eka Agustin. Saya yang bertugas
diruangan ini, dan nantinya saya yang akan bertanggung jawab selama
Adek, ibu dirawat dirumah sakit ini.
1.2 Evaluasi
Perawat : “Maaf bu, apakah sebelumnya Adek, ibu sudah pernah masuk rumah
sakit? Jika iya berapa kali ?”
1.3 Validasi
Perawat : ”Apakah ibu sudah tahu kondisi Adek ibu?”
1.4 Kontrak (Topik, Lama, Posisi)
Perawat : “Iya bu, untuk menjelaskan kondisi Adek ibu saat ini mari ibu ikut
saya ke ruangan perawat. Saya jelaskan kondisi terkait kakak ibu tidak
lama bu, sekitar 15 menit saja. Bagaimana bu ?”
3. KERJA
3.1 Penyampaian Kabar Buruk
Perawat : “Silahkan duduk bu.“ (perawat mempersilahkan keluarga pasien
duduk)
Perawat : “Baik bu, saya akan menyampaikan beberapa hal tentang kondisi Adek
ibu, tapi nanti ada hal yang sedikit hal yang susah di terima. Mohon ibu
tidak terkejut..”
Perawat : ”Jadi begini, sebelumnya Adek ibu sudah memiliki riwayat darah
tinggi, akibat dari terjatuh di kamar mandi ternyata dari hasil
pemeriksaan Adek ibu, mengalami perdarahan di otak. Perdarahan disini
mengakibatkan alat gerak pada Ibu Arsy sulit di gerakkan.”
Perawat : “Tidak begitu. Ibu Arsy masih bisa berbicara dan diajak komunikasi.
Di sini yang mengalami masalah adalah tangan dan kakinya Ibu Arsy”
Perawat : ” Banyak orang yang di luar sana kondisinya seperti Ibu Arsy, bahkan
kondisinya lebih parah. Ibu masih bisa bersyukur karena adek ibu masih
bisa di ajak berbicara.”
Diagnose : Tangan dan kaki adek ibu tidak bisa digerakan, mangkanya ini adek
ibu memiliki diagnose imobilitas, imobilitas itu gangguan pergerakan
yang terjadi pada kaki dan tangan adek ibu.
Perawat : ”Mungkin untuk saat ini adek ibu dalam perawatannya perlu di pantau
oleh tim medis. Untuk makan dan minum adek ibu tim medis yang akan
memberikan. Mohon agar keluarga tidak memberi makanan atau
minuman tanpa dari ijin tim medis. ”
Tindakan khusus:
Tenang ibu nanti saya akan membantu merawat adek ibu dengan cara
melatih pergerakan kaki dan tangan kakak ibu ROM (Range Of Motion), kaki dan
tangan dilatih secara bergantian.

Kolaborasi.
Makanya nanti akan dipantau oleh dengan tim gizi, untuk obatnya nanti sendiri dari
dokter yang menuliskan resepnya.
Nanti semisal ada apa-apa ibu atau keluarga yang jaga bisa keruang perawat.
4. TERMINASI
4.1 Evaluasi Subyektif
Perawat : “Bagaimana ibu setelah saya jelaskan kondisi adek ibu? Apakah ada
yang ditanyakan ?”
4.2 Evaluasi Obyektif
Perawat : “Baik bu, tadi apa pesan dari saya untuk keluarga ?”
4.3 Rencana Kegiatan Klien
Perawat : ”untuk saat ini sampai waktu yang ditentukan oleh tim medis adek ibu
dirawat di ICU. Jadi mohon bersabar”
4.4 Rencana Tindak Lanjut Perawat
Perawat : ”Jika ada info selanjutnya saya akan memberi tahu keluarga”.
4.5 Edukasi
Perawat : Untuk keluarga ibu Arsy dihimbau untuk berhati-hati ibu Arsy sendiri
sudah terjangkit penyakit tersebut untuk mencegah keluarga lain tidak terkena
penyakit seperti bu arsy. Mencegahnya dengan cara pola hidup, lingkungan,
makanan bergizi.
4.6 Konseling.
Perawat : Keluarga tetep tabah untuk menghadapi bu arsy, tetap dibimbing, tetap
diajarkan seperti yang saya ajarkan tadi yaitu ROM (Range Of Motion).
Teknik Penyampaian Prognosis Pada Keluarga Pasien Stroke

1. Pra Interaksi
a. Mempersiapkan
Topik : Menyampaikan kondisi pasien memburuk dan akan dipasang NGT.
Tujuan : Agar keluarga mengetahui kondisi pasien saat ini.
Sasaran : Pasien yang mengalami perdarahan di otak akibat jatuh dari
kamar mandi, yang menyebabkan pasien mengalami stroke dan kesadaran
semakin memburuk.
Tempat : Ruang Perawat
Waktu : 20 Menit

2. Orientasi
1.1 Salam
Perawat : “Selamat pagi bu, saya perawat Ana. Ini dengan keluarga ibu arsy
yang dirawat di ruang ICU bed no.2 ?”
1.2 Evaluasi
Perawat : “Sebelumnya apakah ibu sudah mengetahui perkembangan kondisi
ibu arsy untuk sekarang ini?”
1.3 Validasi
Perawat : “Apakah ibu sudah mencoba bertanya kepada dokter mengenai
kondisi ibu arsy untuk sekarang ini?”
1.4 Kontrak
Perawat : “Saya perwakilan dari tim medis ingin mendiskusikan mengenai
kondisi ibu arsy saat ini, kira-kira membutuhkan waktu 15-20
menit diruang perawat bagaimana bu?”
3. Kerja
3.1 Penyampaian Prognosis
Perawat : “Silahkan duduk ibu”
Perawat : “Baik bu, disini saya akan mendiskusikan kondisi ibu arsy saat
ini.”
Perawat : “Sering kali diluar sana banyak yang mengalami kondisi seperti
ini”
Perawat : “Saya memahami mungkin ibu akan sedikit terkejut setelah saya
menjelaskannya, saya mohon agar ibu tetap tenang.”
Perawat : “Bagaimana bu, bisa saya jelaskan sekarang?,ibu mohon tetap
tenang ya.”
Perawat : “Menurut pemantauaan dari tim medis saat ini ibu arsy mengalami
kesulitan dalam makan jadi kami harus memasang NGT untuk
kebutuhan nutrisi atau asupan makan untuk ibu arsy.”
Perawat : “NGT itu adalah tindakan dimana nanti akan di masukkan selang
plastik melalui hidung ibu arsy sampai lambungnya.”
Perawat : ”Bagaimana ibu, apa pihak dari keluarga setuju atau tidak dengan
tindakan NGT yang akan diberikan kepada ibu arsy?.”
Perawat : ”Ibu kami bukanlah yang terbaik dalam menentukan berapa lama
umur seseorang, meskipun kami bisa memperkirakan
tersebut,semuanya ada di tangan tuhan.tetapi kami akan berusaha
memberikan yang terbaik untuk ibu arsy”.
4 Terminasi
4.1 Evaluasi
Perawat : “Bagaimana bu setelah saya jelaskan mengenai kondisi ibu arsy ?”
Perawat : “Apakah mungkin ada yang ingin ibu tanyakan atau kurang jelas
mengenai kondisi ibu arsy?”
Perawat : “Baik bu, tadi apa pesan yang saya sampaikan?”
Perawat : “Betul bu, saya hanya menyampaikan kabar ini saja. Terimakasih
untuk waktunya. Semoga selalu diberikan yang terbaik.”
4.2Rencana tindak lanjut perawat
Perawat : “Jika ada info selanjutnya, ibu akan saya panggil ke ruangan ini
lagi.”
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA KELUARGA/PASIEN PALIATIF
MENJELANG AJAL

1. PRA INTERAKSI
Mengeksplorasi diri dari pengalaman pertama, mengumpulkan data pasien (meliputi
identitas diri pasien dan penanggung jawab).
a. Topik : Menyampaikan kabar buruk kepada keluarga jika kondisi pasien
menjelang ajal.
b. Tujuan : Agar keluarga mempersiapkan diri dan ikhlas kehilangan anggota
keluarga
c. Sasaran : Pasien yang mengalami perdarahan di otak akibat jatuh dari kamar
mandi menyebabkan pasien stroke dan kesadaran sangat menurun.
d. Tempat : Ruang Perawat
e. Waktu : 15 menit

2. ORIENTASI
a. Salam
Perawat : ”Selamat Siang” (sambil tersenyum )sebelumnya perkenalkan dulu
nama saya perawat Silvia Eka Agustin” (sambil tersenyum), saya
bertugas di ruangan ini apa benar ini dengan ibu arsy di ICU bad 2 ?”
b. Validasi
Perawat : “Apakah ibu sudah tahu kondisi adek ibu ?”

c. Kontrak (topik,lama,posisi)
Perawat : “ Iya bu, untuk menjelaskan kondisi adek ibu saat ini mari ikut saya ke
ruang perawat. Saya jelaskan kondisi terkait adek ibu, tidak lama bu
kurang lebih sekitar 15 menit saja. Bagaimana bu ?”
Perawat : “Mari bu, ikut saya ke ruangan .”
3. KERJA
Penyampaikan Menjelang Ajal
Perawat : “Silahkan duduk bu”. (perawat mempersilahkan keluarga pasien duduk ).
Perawat : “Baik bu, disini saya akan menyampaikan beberapa hal tentang kondisi
adek ibu, tapi nanti ada hal yang mungkin sedikit membuat ibu kaget.
Mohon ibu tidak terkejut.”
Perawat : “Ibu saya sangat mengerti posisi yang ibu alami dan adek ibu salah satu
orang yang hebat jika bisa melewati hal ini, insyaalloh semua usaha yang
di lakukan adek ibu dan tim medis akan membuat adek ibu bisa melewati
hal ini,kematian merupakan hal yang normal dalam kehidupan bu saya
yakin ibu dan keluarga kuat dalam menghadapi semua ini, saya minta doa
dari pihak untuk kebaikan adek ibu saya dan tim medis akan berusaha
semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik.”
Perawat : “Tolong kabar ini disampaikan ke keluarga lainnya mungkin keluarga ingin
menyampaikan pesan untuk adek ibu, semoga ikhlas dan tabah dalam
menghadapi kondisi seperti ini.”

4. TERMINASI
a. Evaluasi Subyektif
Perawat : “Bagaimana buk, setelah saya jelaskan kondisi dari pasien ? apakah ada yang
ditanyakan?”
b. Evaluasi Obyektif
Perawat : “Iya buk, alhamdulillah jika keluarga bisa menerima kondisi ini.”
c. Rencana Kegiatan Klien
Perawat : “Untuk saat ini sampai ada perkembangan dari kondisi adek ibu tim medis
akan merawat adek ibu di ICU, jadi mohon bersabar.”
d. Rencana Tindak Lanjut Perawat
Perawat : “Jika ada info selanjutnya saya akan beri info keluarga, saya hanya
menyampaikan kabar ini saja. Terimakasih untuk kesediaannya semoga
selalu diberikan yang terbaik.”
KOMUNIKASI TERAPEUTIK MANAGEMENT NYERI PADA PASIEN
STROKE

1. PRA INTERAKSI
Mengeksplorasi diri dari pengalaman pertama, mengumpulkan data pasien
(meliputi identitas diri pasien dan penanggung jawab).

2. ORIENTASI
1. Memberikan salam dan perkenalkan diri
Perawat : Selamat pagi ibu, saya dengan perawat Silvia, apa benar ini dengan
ibu arsy”.
2. Evaluasi/menanyakan keluhan
Perawat : Sebelumnya apa yang ibu rasakan? nyerinya bagaimana, seperti
ditekan atau ditusuk bu ? Nyerinya hilang timbul atau tidak ? Nyerinya sudah
berapa hari bu ?
3. Validasi
Perawat : Apa yang sudah ibu lakukan untik menguarangi nyeri tersebut ?
4. Menjelaskan kontrak topik, tujuan, tempat, waktu
Perawat : Ibu saya akan menjelaskan tentang cara untuk mengurangi rasa nyeri
tersebut. Dengan tujuan agar ibu mengetahui lebih jelas tentang cara untuk
mengurangi nyerinya. Ibu ini nanti membutuhkan waktu kira-kira 10 menit.

3. TAHAP KERJA
1. Assesment
Perawat : Ibu apa yang diraasakan sekarang ? Nyerinya bagaimana ? Seperti
ditekan atau tidak ? Sering kesemutan apa tidak ? Nyerinya hilang timbul apa
tidak ibu ? Nyerinya kapan timbul apa tidak bu (saat melakukan aktivitas)
atau bagaimana ? Anggota tubuh lemas atau seperti mati rasa bu?
2. Diagnosa
Perawat : Jadi begini ibu, dari keluhan yang ibu rasakan dan gejala yang
ditimbulkan,nyeri tersebut muncul karena itu merupakan tanda dan gejala dari
penyakit stroke ibu, seperti tingkah laku ibu yang tidak stabil, gelisah,
ketegangan pada otot itulah yang menyebabkan nyeri itu muncul bu.
Menjelaskan tindakan khusus
Perawat : Disini saya akan mengajarkan ibu teknik relaksasi, tujuannya untuk
mengurangi nyeri agar ibu bisa merasa sedikit
lebih nyaman.”
Teknik relaksasi :
a. Berikan posisi yang nyaman sehingga Bu Lina rileks,
Tanpa beban fisik. Posisikan duduk atau berbaring terlentang.
b. Intruksikan pasien menghirup nafas dalam melalui hidung.
c. Pasien perlahan menghembuskan/mengeluarkan udara melalui
mulut.
d. Pasien bernafas dengan irama yang normal beberapa saat (sekitar
1-2 menit).
e. Pasien bisa mengulangi teknik C dan D.
f. Setelah pasien merasa rileks, teknik tersebut bisa dihentikan.
Teknik distraksi :
a. Mencoba mengalihkan perhatian agar rasa nyeri berkurang.
Dengan cara menonton TV, membaca buku, bermain HP,
memikirkan hal yang positif atau dengan hal-hal yang lainnya.
b. Mencoba mendengarkan musik musik yg dapat menenangkan
pikiran.
c. Apabila masih belum berkurang pihak keluarga bisa mengompres
pada bagian yang nyeri tersebut.
d. Apabila masih sangat nyeri pihak keluarga bisa menghubungi
perawat yang bertugas agar Bu Lina diberikan obat analgetik
untuk mengurangi nyeri tersebut

3. Kolaborasi
Perawat : Ibu untuk mengurangi penyakit nyeri pada ibu. Ibu harus melakukan
teknik distraksi. Tujuannya untuk menghilangkan nyeri pada anggota tubuh
ibu dengan cara mengalihkan perhatian. Sedangkan relaksasi dengan cara
merilekskan pikiran ibu. Apabila dengan kedua teknik tersebut tidak bisa
menghilangkan nyeri, maka kami akan memberikan pengobatan farmakologi
(morfin). Dan kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk
memastikan nyeri itu disebabkan oleh apa dan kami bisa menegakkan
diagnosa dengan lebih tepat dan memastikan terapi tindak lanjut secara efektif.

4. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
Perawat : Bagaimana ibu apakah sudah paham mengenai penjelasan yang telah
saya sampaikan tadi ? Dan apakah ibu sudah bisa melakukan teknik relaksasi
dan distraksi untuk mengurangi nyeri bu ?.
2. Edukasi
Perawat : Apabila ibu masih merasakan nyeri hebat, kami akan mengajarkan
teknik relaksasi dan distraksi. Apabila dengan cara itu ibu masih merasakan
nyeri maka kami akan memberikan pengobatan farmakologi seperti morfin
dan memberikan terapi tindak lanjut secara efektif.
3. Konseling
Perawat : Saya harap ibu tidak lelah dan tidak menyerah dalam menjalankan
proses pengobatan. Saya yakin ibu pasti akan mendapat dukungan yang penuh
dari pihak keluarga ibu dan orang-orang yang menyayangi ibu.
KOMUNIKASI MANAJEMENT STRESS PADA PASIEN STROKE
1. PRA-INTERAKSI

a. Topik : Mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi pendengaran

b. Tujuan : Agar pasien tidak cemas/stress berlebihan

c. Sasaran : Pasien yang mengalami cemas/stress dengan denyut nadi yang


tidak teratur, jantung berdetak lebih cepat, keringat dingin berlebih.

d. Tempat : Di ruang ICU Bed.5

e. Waktu : 15 menit

2. ORIENTASI

1.1. Salam
Perawat : “Selamat pagi bu, saya Perawat Silvia Eka Agustin. Ibu Arsy
bagaimana hari ini?”
1.2. Evaluasi
Perawat : “Wah ibu arsy tampak cemas ya hari ini?, tekanan nadinya
meningkat”
1.3. Validasi
Perawat : “Ibu semoga rasa cemas dan sakit yang ibu rasakan bisa berkurang
dan ibu bisa istirahat lebih nyenyak?”
1.4. Kontrak ( Topik, Lama, Posisi )
Perawat : “Baik bu saya ingin mengobrol dengan Bu Arsy, walaupun ibu tidak
sadarkan diri tapi saya yakin ibu bisa mendengarkan suara saya, jadi
kita akan melakukan teknik relaksasi bu supaya bisa mengurangi
kecemasan ibu, tujuannya supaya ibu lebih rileks dan tidak cemas
berlebihan, kira-kira 15 menit bu, dan saya di samping ibu”
3. KERJA

2.1. Pemeriksaan
Perawat :” Bu benar, ini tekanan nadi ibu cepat, keluar keringat dingin berlebih,
jantung ibu juga berdebar cepat, ibu tampak lebih cemas dari biasanya
ya”
2.2. Mengajarkan terapi relaksasi
Perawat :”Bu, ibu bisa mencoba menenangkan perasaan ibu, seperti yang saya
contohkan ini, dengarkan saya ya bu, ibu bisa melakukan secara
perlahan, tarik nafas - fikiran focus pada masalah yang ibu rasakan –
focus - hembuskan nafas - perumpamakan hembusan nafas itu adalah
beban rasa yang ibu alami, ini tujuannya supaya ibu lebih rileks bu”
2.3. Melakukan teknik distraksi pendengaran
Perawat : “ Bu, ini saya pasang bacaan ayat suci al-qur’an di telingga ibu ya,
supaya ibu lebih tenang dan bisa mendengarkannya, harapannya ibu ini
bisa mengurangi kecemasan yang ibu rasakan ”

4. TERMINASI

3.1. EVALUASI SUBJEKTIF


Perawat : “ Bagaimana bu, setelah kita melakukan hal itu tadi, saya perhatikan
denyut nadi ibu mulai teratur dan keringat dingin tidak keluar secara
berlebih, ibu tampak lebih tenang ya ?”
3.2. EVALUASI OBJEKTIF
Perawat : “Jadi bu, ibu bisa melakukan relaksasi nafas seperti yang pertama
tadi, dan untuk mendengarkan nanti saya akan kesini lagi ya bu ?”
3.3. RENCANA KEGIATAN KLIEN
Perawat : ”Ibu bisa melakukan relaksasi seperti tadi ya saat saya tinggal”

3.4. RENCANA TINDAK LANJUT PERAWAT


Perawat : “Jadi ini saya tinggal dulu ya ibu, 1 jam lagi kita akan melakukan hal
seperti tadi lagi ya”

Anda mungkin juga menyukai