Anda di halaman 1dari 4

NAMA : RAHMAN

SMESTER : 2(B)

DIALOG PADA PASIEN LANSIA


Dialog pada pasien Ny.Surti yg mengalami kecemasan saat ingin di lakukan operasi katarak.

Dalam dialog terdiri dari:


1. Perawat
2. Pasien
3. Keluarga pasien (anak pasien)

Perawat :“selamat pagi buk saya perawat Rahman yang bertugas pada pagi ini. Apakah ini
dengan ibu yani anak dari pasien nenek ini?

(Pendekatan Sosial).

Keluarga :“iya Mas, saya sendiri dan ini Ibu saya Surti.

Perawat :“info dari pihak rumah sakit, bahwa nenek Surti akan dilakukan operasi katarak siang
nanti pukul 13.00. Sebelumnya, ini ada beberapa formulir persetujuan dan syarat untuk
dilakukan tindakan operasi kepada nenek Surti, silahkan ibu bisa baca dahulu dan bisa
diisi.

(Tehnik Responsif)

Keluarga :“iya mas, (Ibu sedang membaca dan mengisi formulir yang telah tersedia) “Ini mas
sudah selesai, terimakasih. Mas, kenapa ya ibu saya bisa katarak, padahal waktu muda
matanya sehat-sehat saja.”

Perawat :“baik saya akan jelaskan, Penyebab penyakit katarak belum diketahui secara pasti.
Seiringdengan bertambahnya usia, protein yang membentuk lensa mata kian berubah.
Hal ini menjadikan lensa mata yang tadinya bening, berubah menjadi keruh. Sampai saat
ini, belum diketahui bagaimana proses penuaan dapat berujung pada perubahan
protein di lensa mata. akibatnya kemampuan menangkap rangsang ketika
berkomunikasi sangat bergantung pada pendengaran dan sentuhan.

(Pendektan Fisik)

Keluarga :“oh seperti itu ya mas? Jadi disaat saya berkomunikasi dengan nenek saya, saya harus
menggunakan teknik mendengar dan sentuhan. Iya mas terimakasih.

Perawat :“iya bu, sama-sama”

Perawat :“selamat pagi nek? Perkenalkan saya dengan perawat Rahman.Nama nenek siapa?

(Sambil menyentuh bahu pasien)


(Pendekatan Sosial)

Nenek :“pagi juga mas, saya dengan nenek Surtiyem.”

Perawat :“nenek suka dipanggil dengan nama siapa?”

Nenek :“Surti saja.”

Perawat :“wahh nama yang Bagus nek

(Tehnik Supportif)

Nenek :“Terimakasih mas.”

Perawat :“Keadaan nenek sekarang gimana?”

(Tehnik Responsif)

Nenek :“ya beginilah mas.”

Perawat :“Maaf ya nek, keadaan seperti apa yang nenek maksud?”

(Tehnik Fokus)

Nenek :“sebenarnya saya merasa bahagia, namun disisi lain saya juga merasa sedih. Saya kesal
dengan keadaan yang saya rasakan sekarang mas,saya tidak biasa melaksanakan bnyak
kegiatan karena penglihatan saya berkurang.”

Perawat :“oh........lalu?

(mendengarkan)

Nenek :“jadi saya hanya duduk –duduk saja mas,sambil berbincang bincang dengan anak saya.”

Perawat :“iya nek, meskipun keadaan nenek seperti ini tapi nenek tidak boleh putus asa dan
pesimis dan selalu optimis untuk menjalani hidup ini. nenek tenang saja, operasi ini
adalah jalan terbaik untuk nenek.”

(Tehnik Supportif)

Keluarga :“nah….dengerin itu buk, apa yang dikatakan masnya itu benar. ibu jangan merasa
putus asa.”

Nenek :“iya nak.”

Perawa :“Apa yang sedang nenek pikirkan? Apakah ada yg bisa saya bantu nek.”

(Tehnik Responsif)

Nenek :“tidak mas, saya hanya merasa bersalah dengan diri saya.”

Keluarga :“ jangan merasa bersalah buk (Berkecil hati).”

Perawat :”Nek sekarang saya akan melakukan TTV untuk persyaratan sebelum dilakukan
tindakan operasi nanti siang.”
(Tehnik Fokus)

Nenek :“iya mas.”

“perawatmeninggalkan pasien untuk mengambil alat.untuk mengecek TTV”

Perawat :“permisi nek, saya kembali lagi untuk mengecek TTV, apakah nenek bersedia?”

(Pendekatan Fisik)

Nenek :“iya mas, silahkan.”

Perawat :“ Nenek nanti pada saat saya mengecek TTV,nenek tenang saja tidak akan terasa sakit
ko”

(Tehnik Asertif)

Nenek :“Iya mas”

Perawat :(Perawat melakukan pemeriksaan tekanan darah, suhu, nadi dan respirasi). Nah sudah
selesai nek sekarang nenek bisa beristirahat dan menunggu jadwal operasinya ya?

Keluaraga :“Berapa mas tekanan darah ibu saya,?”

Perawat :“dari pemeriksaan saya tadi didapatkan tekanan darahnya 130/80 mmHg, suhunya
36,8° C, Nadi 88x/menit, dan Respirasinya 20x/menit bu, semua dalam batas normal,
jadi ibu tidak perlu khawatir,nenek kenapa kelihatanya cemas”

Nenek :“saya takut mas, ini adalah operasi pertama saya. Saya benar -benar takut.”

Perawat :“Nenek tenang saja, jangan takut, semua tim yang ikut dalam operasi nanti adalah tim
yang sudah professional dan sering menangani masalah seperti nenek. Sebaiknya nenek
sekarang rileks dan tetap berdoa ya, agar operasi ini berjalan lancar.”

(Tehnik Supportif)

Nenek :“iya mas,Terima kasih

Perawat :“buk,mohon maaf apakah ibu masih ingat apa yang menyebabkan nenek Surti katarak?

(Tehnik Klarifikasi)

Keluarga :“iya mas, masih. Penyebab penyakit katarak belum diketahui secara pasti. Seiring
dengan bertambahnya usia, protein yang membentuk lensa mata kian berubah. Hal ini
menjadikan lensamata yang tadinya bening, berubah menjadi keruh. Sampai saat ini,
belum diketahui bagaimana proses penuaan dapat berujung pada perubahan protein di
lensa mata akibatnya kemampuan menangkap rangsang ketika berkomunikasi sangat
bergantung pada pendengaran dan sentuhan

Perawat :“betul sekali, bu saya permisi dulu ya? ibu bisa menemani nenek disini sambil
menunggu perawat ruang operasi menjumput nenek surti kesini.
Keluarga :“baiklah mas.”

Perawat :“nek, saya tinggal dulu ya, nenek istirahat dulu disini sambil menunggu operasinya,
ingat nenek berdoa agar nanti operasinya berjalan lancar dan cepat selesai.

(teknik Supportif)

Nenek :“iya, terimakasih banyak mas.”

Perawat :“sama-sama nek

Anda mungkin juga menyukai